Jangan Pisah kan Kami

Rifki menautkan kening nya di kening Naura, nafas mereka saling naik turun setelah berciuman sangat lama.

" Apakah malam ini kakak akan bersama Saya sampai menjelang pagi? " Tanya Naura sambil menatap lekat kedua mata Rifki.

Rifki menganggukkan Kepala nya lantas mencium kembali bibir Naura, begitu pun Naura yang tahu akan sesuatu hal yang terjadi pada kekasih nya.

" Kakak ingin bersama kamu malam ini, pintu kamar kamu di kunci kan? "Tanya Rifki.

" Naura selalu kunci Kak." Jawab Naura.

Rifki berjalan bersama Naura menuju ke atas tempat tidur, mereka pun berbaring hingga satu selimut.

" Kakak yakin tidak ada yang melihat? " Tanya Naura.

" Tidak ada sayang, kakak sudah periksa keliling." Jawab Rifki sambil membelai rambut Naura.

" Kakak kenapa? " Tanya Naura.

" Apakah cinta Naura sangat besar pada Kakak? "

" Cinta Nuara sangat besar , bahkan lebih besar dari gunung."

" Kisah cinta kita sangat penuh rintangan." Ucap Rifki sambil mencium kening Naura.

" Kak, kedua orang tua kita sangat keras apakah bisa kita melawan mereka? " Ucap Naura.

" Bagaimana pun mereka orang tua kita sayang, mungkin kita akan pelan - pelan agar mendapatkan restu." Ucap Rifki.

" Saya tidak akan pernah sanggup untuk hidup tanpa Kak Rifki, hati Saya akan rapuh hidup Saya pun tak akan berguna bila sesuatu akan terjadi pada hubungan kita."

Rifki memeluk tubuh Naura, matanya pun terpejam hingga bisa merasakan begitu sangat dekat suara nafas dan detak jantung kekasih nya.

" Malam ini Kakak ingin tidur sambil memeluk tubuh kamu, walau hanya sampai pagi."

Naura tersenyum dan memejamkan matanya hingga mereka berdua pergi bersama ke alam mimpi.

******

" Kakak pulang dulu ya, nanti biasa kita bertemu di perempatan jalan."

" Iya sayang, hati - hati turunya." Ucap Naura sambil mengecup bibir Rifki.

Dengan menengok ke kanan ke kiri dan menatap lurus ke rumah nya, Rifki turun dengan cara seperti dirinya tadi malam naik.

Saat Rifki sudah turun dan melompat pagar tinggi Naura kembali masuk ke dalam kamar nya.

Rifki pun masuk kepekarangan rumah nya dengan membuka pintu rumah nya yang tadi malam dia kunci dan saat membuka Pak Ilham pun tepat di balik pintu.

" Ayah..!! "

Plaaakkk

Rifki memegang pipi nya yang di tampar oleh Pak Ilham, sehingga membuat Rifki menahan sakit.

" Kamu nggak pikir apa, kalau sampai Bunda kamu tahu semalam kamu tidur di kamar Naura, bisa di gampar Naura sama Bunda kamu." Ucap tegas Pak Ilham.

" Maaf kan Rifki Yah, tolong Ayah jangan ikut seperti Bunda, Rifki mohon restui hubungan ini, hanya Naura yang Rifki cintai."

" Apa kamu tidak ada wanita selain Naura? apa hanya Naura di dunia ini yang membuat kamu bahagia? "

" Benar Ayah hanya dia, dan alasan kenapa Rifki pindah tugas kemari bukan karena ingin dekat sama Ayah Bunda tapi ingin dekat sama Naura."

" Cari lah wanita lain selain Naura." Ucap Pak Ilham yang langsung pergi meninggalkan Rifki.

******

" Sayang, nanti kamu setiap hari berangkatnya sama Noval ya, biar deket gitu." Ucap Ibu Yuli.

" Bukan nya Naura sudah dekat sama dia Mah."

" Tapi kan harus lebih dekat lagi, Mamah sama kedua orang tua nya sepakat akan memajukan acara pertunangan kalian."

" Mamah ini apa - apaan sih, Naura hanya mau menikah sama Kak Rifki bukan sama Mas Noval."

" Hey.. Calon mertua kamu Sekda Ayah nya dan Ibu nya ketua DPRD, anak nya Kabid punya peternakan sapi walau Duda dia belum punya anak." Ucap Ibu Yuli.

" Mau dia anak siapa, Naura nggak mau."

" Naura, kenapa sih kamu nggak menuruti apa kata Mamah? kenapa kamu lebih memaksa sama Rifki hah..? "

" Karena Naura cinta sama dia Mah." Naura beranjak dari duduk nya dan pergi meninggalkan Mamah nya yang masih diam di depan meja makan.

" Lihat saja nanti kamu Naura kalau nggak menuruti apa kata Mamah." Teriak Ibu Yuli.

Sedang kan Naura berjalan menuju ke perempatan jalan dimana Rifki sudah menunggu nya yang kini menggunakan motor.

" Pakai helm dulu cantik." Ucap Rifki yang memakaikan helm nya ke Kepala Naura.

Naura hanya diam langsung naik ke atas motor dan memeluk tubuh Rifki dari belakang.

Saat motor sudah jalan, tangan sebelah kiri memegang tangan Naura, Rifki pun tahu apa yang sedang terjadi pada Naura.

Motor pun tak langsung mengarah ke kantor Naura tapi berbelok ke taman kota. Motor pun berhenti di depan pintu gerbang taman kota, dan mereka berdua pun lalu turun dengan bergandengan tangan menuju sebuah kursi taman.

" Jadi bagaimana? " Tanya Rifki.

" Kita kawin lari kak." Jawab Naura.

" Nggak bisa sayang, kakak ingin pernikahan kita di atas restu mereka." Ucap Rifki.

" Saya capek kak, capek tentang hubungan kita yang di tentang seperti ini. Saya capek kak harus terus Backstreet."

" Kakak sudah coba bicara tapi Ayah Bunda tidak merestui, Mamah kamu juga sama kan? " Ucap Rifki dengan memegang kedua tangan Naura.

" Bawa Saya pergi jauh Kak, nikahkan Saya di tempat yang jauh." Ucap Naura dengan mata yang berkaca - kaca.

" Kakak nggak mau."

Naura melepaskan genggaman tangan Rifki, dan mengusap air matanya sendiri.

" Kalau Kakak nggak mau, kita putus sekarang, kita turuti apa kata kedua orang tua kita." Naura berdiri dari duduk nya.

" Kenapa terus menatap Saya seperti itu terus kak? kakak nggak mau kan karena masih menghormati kedua orang tua kakak, tapi mereka tidak menghargai perasaan anaknya." Ucap Naura emosi.

" Apa kamu akan pergi ke kantor dengan kondisi seperti ini? " Tanya Rifki.

" Jangan mengalihkan pembicaraan." Ucap Naura.

" Yank, kita kawin lari nggak semudah di lihat. Kakak ingin menikah resmi dengan restu kedua orang tua kita."

" Tapi kapan kak restu itu akan kita dapat kan hiks.. hiks.. hiks... kapan kak..?? " Naura menangis dengan sigap Rifki langsung memeluk tubuh Naura.

" Kita harus yakin suatu saat kita akan mendapatkan restu dari mereka. Kamu sabar sayang."

******

" Mas ada apa kamu kemari, nanti Astri tahu bisa Marah lagi." Ucap Ibu Yuli saat berhadapan dengan Pak Ilham.

" Tolong kamu bilang sama Naura jauhi Rifki, mereka sampai kapan pun tidak akan pernah bersatu."

" Saya juga maaf tidak akan pernah mensetujui anak Saya menikah sama anak Mas Ilham." Ucap Ibu Yuli.

" Bagus kalau kamu mengerti, kamu harus ajari anak kamu untuk cepat menjauh dari kehidupan anak saya."

" Tenang saja Mas, saya juga jujur tidak mau berbesanan sama keluarga kamu, apalagi orang yang selama ini masih memandang sebelah mata terhadap saya."

Terpopuler

Comments

Siti Mastonah

Siti Mastonah

kasihan Rifki sma naura jdi kena imbas nya

2023-01-01

1

Mochamadribut

Mochamadribut

up

2022-05-07

1

Happy Ending

Happy Ending

ahh aq mumettt klo sdh menyangkut restu org tua thor🤔

2022-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 Cinta Terhalang Restu
2 Restui Kami
3 Jangan Pisah kan Kami
4 Rintangan
5 Pendamping Hidup Yang Di Tentukan
6 Menghilang
7 Saling Cinta
8 Biarlah Kami Bersatu
9 Hanya Ada Satu Nama Di Hati
10 Restu
11 SAH
12 Halal
13 Kamu Milik Seutuhnya
14 Tak Bisa Berpisah
15 Kami Menikah
16 Kembali Ke Masanya
17 Perasaan Yang Tidak Bisa Di Paksa
18 Harus Memilih
19 Tak Peduli Masa Lalu
20 Mengaku Yang Tak Pasti
21 Positif
22 Calon Buah Hati
23 Selamanya Bersama
24 Bukan Salah Kami
25 Janji Yang Tak Di Tepati
26 Berubah
27 Awal Masalah
28 Lepaskan saya
29 kesempatan kedua
30 Merelakan
31 Rapuh
32 Kebenaran Yang Terjadi
33 Berbagi
34 Kesal
35 Hanya Kamu
36 Berat Masalah Hidup
37 Tak Lepas Dari Kesalahan
38 Berduka
39 Mengambil keputusan
40 Kesepakatan
41 Keputusan Yang Tepat
42 Akan Jadi Kenangan
43 Tindakan Disiplin
44 Adil
45 Siaga
46 Sama - Sama Berjuang
47 Permata Hati
48 ASI Untuk Anak Mu
49 Kuat Tapi Rapuh
50 Tubuh Ini Sudah Menolak
51 Keputusan
52 Kesadaran
53 Memilih
54 Kembali
55 Cemburu
56 Tulus
57 Kasih Sayang
58 Kesal
59 Menumpahkan Rasa Rindu
60 Semua nya Terjadi
61 Rencana Berlibur
62 Liburan Yang Berakhir
63 Pergi Bukan Untuk Selamanya
64 Hati Ini Rapuh
65 Rindu Kamu
66 Kesempatan Kedua
67 Berkumpul Kembali
68 Ini Sebuah Balasan
69 Kebenaran Yang Terjawab
70 Anak Mu Anak Kami Juga
71 Akhir Dari Sebuah Kisah
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Cinta Terhalang Restu
2
Restui Kami
3
Jangan Pisah kan Kami
4
Rintangan
5
Pendamping Hidup Yang Di Tentukan
6
Menghilang
7
Saling Cinta
8
Biarlah Kami Bersatu
9
Hanya Ada Satu Nama Di Hati
10
Restu
11
SAH
12
Halal
13
Kamu Milik Seutuhnya
14
Tak Bisa Berpisah
15
Kami Menikah
16
Kembali Ke Masanya
17
Perasaan Yang Tidak Bisa Di Paksa
18
Harus Memilih
19
Tak Peduli Masa Lalu
20
Mengaku Yang Tak Pasti
21
Positif
22
Calon Buah Hati
23
Selamanya Bersama
24
Bukan Salah Kami
25
Janji Yang Tak Di Tepati
26
Berubah
27
Awal Masalah
28
Lepaskan saya
29
kesempatan kedua
30
Merelakan
31
Rapuh
32
Kebenaran Yang Terjadi
33
Berbagi
34
Kesal
35
Hanya Kamu
36
Berat Masalah Hidup
37
Tak Lepas Dari Kesalahan
38
Berduka
39
Mengambil keputusan
40
Kesepakatan
41
Keputusan Yang Tepat
42
Akan Jadi Kenangan
43
Tindakan Disiplin
44
Adil
45
Siaga
46
Sama - Sama Berjuang
47
Permata Hati
48
ASI Untuk Anak Mu
49
Kuat Tapi Rapuh
50
Tubuh Ini Sudah Menolak
51
Keputusan
52
Kesadaran
53
Memilih
54
Kembali
55
Cemburu
56
Tulus
57
Kasih Sayang
58
Kesal
59
Menumpahkan Rasa Rindu
60
Semua nya Terjadi
61
Rencana Berlibur
62
Liburan Yang Berakhir
63
Pergi Bukan Untuk Selamanya
64
Hati Ini Rapuh
65
Rindu Kamu
66
Kesempatan Kedua
67
Berkumpul Kembali
68
Ini Sebuah Balasan
69
Kebenaran Yang Terjawab
70
Anak Mu Anak Kami Juga
71
Akhir Dari Sebuah Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!