DUA

"Dan kamu akan mencabut nyawaku untuk pertukaran itu? itu sebabnya dulu aku pernah melihatmu? lalu kamu juga sempat bilang kalau kita sudah bertunangan?" tanya Andrea, buka suara setelah keheningan beberapa saat.

Kening pria itu berkerut. "Menurut kamu bagaimana?"

"Dari ceritanya aku-"

Pria itu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. "Ya ampun, kamu ini lemot banget."

Andrea cemberut mendengar ejekan pria di depannya. "Bagian mana yang salah?"

"Dengar ya-" pria itu berdehem dan menatap serius Andrea. "Bagian aku mencabut nyawa kamu."

"Tadi katanya- selain itukan kamu-" tunjuk Andrea.

"Tidak, tidak secepat itu. Setelah membuat perjanjian tanpa sengaja aku menyaksikannya dan-" Pria itu menghentikan kalimatnya. "Dan itu tidak berhasil, ibu kandung kamu keturunan keraton yang memiliki pelindung di setiap anak perempuan kelahiran pertama."

"Bude dong seharusnya."

"Bude yang mana?" Pria itu bangun dan duduk menghadap Andrea.

"Bude yang sekarang ini. Pemilik rumah ini, dan membiayai hidup aku, mama dan Andre." Andrea membentangkan tangannya lebar-lebar.

"Oh bukan. Bude satunya, bude yang meninggal sewaktu masih bayi."

"Ah iya, mama pernah cerita, aku juga pernah ke makamnya." Angguk Andrea.

"Nah karena bude kamu meninggal sewaktu masih bayi yang seharusnya mendapat pelindung, dia berpindah tapi tidak dengan anak selanjutnya karena ketetapan peraturan. Keturunan perempuan pertama. Jadinya turun ke cucu perempuan pertama."

"Aku dong!" tunjuk Andrea pada dirinya sendiri.

"Aku memiliki pelindung?"

"Ya, mau aku kenalin?" pria itu menunjuk salah satu sudut tembok kamarnya di dekat pintu.

Andrea menggeleng takut. "Enggak, jangan sekarang. Aku belum siap!" Andrea menurunkan jari telunjuk pria itu.

"Perjanjian itu menjadi tidak sah karena adanya pelindung kamu dan adik kamu pun juga dilindungi. Jadinya hanya anak ketiga yang tidak memiliki pelindung."

"Jadi keguguran itu karena-"

"Karena tumbal, untungnya belum ada nyawa jadi aku meminta alam untuk menggugurkan kandungan ibumu sebelum terjadi hal tidak diinginkan, iblis tidak akan puas jika belum mendapat target, takutnya mereka ingin adik kamu dan kamu."

"Wow, aku baru dengar cerita seperti ini... aku..." Andrea bicara terbata-bata, dia tidak tahu harus bagaimana bereaksi mendengar cerita tidak masuk akal itu.

"Karena itulah kamu menjadi kekasih, tunangan dan belahan jiwaku."

Andrea mengangkat kepalanya. Beberapa hari lalu pria ini menemuinya dan bicara terus terang siapa dirinya lalu menjadi kekasih, tunangan dan belahan jiwa Andrea tanpa menceritakan hal detail. "Bagaimana aku bisa menjadi kekasih kamu?"

"Suatu hari nanti kamu akan tahu."

"Tapi aku bingung- wait, wait. otakku benar-benar error dapat informasi di luar nalar gini." Andrea memijat keningnya.

Pria itu memalingkan wajah. "Anak tumbal yang selamat biasanya menjadi malaikat pencabut nyawa dan satu-satunya cara ia kembali menjadi manusia dengan menikahi mantan tumbal."

"Kamu anak tumbal yang selamat? bagaimana caranya?"

"Ratusan tahun yang lalu aku diculik dari rahim dan ditumbalkan oleh seseorang. Setelah bertahun-tahun menjadi budak jin, aku berhasil menyelamatkan diri."

"Bukankah kalau kamu menjadi tumbal menjadi hantu apa ya itu namanya?"

"Aku tidak tahu sebutan manusia. Tapi aku juga pernah mendengarnya, hantu? Aku rasa itu terlalu halus untuk menyebut anak seperti kami."

"Kalau tidak salah, anak belum lahir yang diculik itu seharusnya tidak bisa tumbuhkan?"

"Memang. Aku tidak tumbuh dewasa sampai kabur dan menjadi malaikat pencabut nyawa." Pria itu mengelus rambut Andrea. "Para bidadari menolong orang-orang seperti kami menjadi malaikat pencabut nyawa."

"Jadi malaikat pencabut nyawa bukan bagian dari jin neraka ya?" Andrea bertanya ngasal.

"Hei! Apa kamu tidak pernah membaca buku agama!"

"Tidak. Aku tidak mau membacanya." Andrea menjatuhkan badan dan menaikan selimutnya hingga ke dada. "Aku tidak mau menjadi seperti papa. Dia rajin sholat dan mengaji tapi dia dengan mudahnya menyakiti mama bahkan selingkuhannya, si perempuan murahan itu memakai jilbab! Bahkan dia bilang, 'seharusnya kamu sama mama kamu sudah ikhlas kalo papa kamu sudah sama tante' Lucu kan!" Andrea meniru ucapan selingkuhan papanya.

"Jangan begitu, yang salah bukan agama tapi manusianya-"

"Dia bahkan menjadikan aku tumbal! Bagaimana bisa aku tidak membencinya dosanya banyak banget sama aku, menumbalkan aku, membuang aku bahkan selingkuh? kadang aku bertanya dimana Tuhan?" Andrea menekan matanya dengan punggung tangan untuk menahan tangis.

Pria itu menghela napas panjang. "Terus kamu mau nolong aku gak?"

"Tolong apa?"

"Menjadikan aku manusia kembali."

"Kalau kamu menjadi manusia, kamu punya pekerjaan gak? Uang saja kamu gak punya, tidur bahkan maksa masuk kamarku seperti sekarang ini."

"Jangan meremehkan malaikat pencabut nyawa!"

"Memang ada ya keajaiban gitu. KTP, akta lahir bahkan kartu keluarga saja bahkan tidak punya."

"Kamu ini realitas sekali ya."

"Di dunia ini uang nomor 1!" Andrea menarik selimutnya hingga menutupi wajah.

Pria itu menghela napas. "Aku malaikat pencabut nyawa, hidupnya jauh lebih lama dari manusia. Aku bisa melakukan segalanya, pengalamanku jauh lebih banyak dari manusia."

"Hanya gitu saja. Pengalaman kamu hanya mencabut nyawa banyak orang!"

"Aku juga belajar hal-hal yang dilakukan manusia karena pada dasarnya aku juga manusia." Pria itu membuka selimut di wajah Andrea. "Kalau kita berdua mengubah status tunangan kita menjadi menikah, aku akan membiayai hidup kamu. Tidak hanya itu, aku akan membiayai kuliah kamu."

Andrea merenung. "Serius? Aku ingin jadi dokter lho."

"Jangan bohong!" pria itu menatap lurus Andrea. "Aku tahu kalau kamu ingin menjadi desainer."

"Kamu buka buku gambar ku ya?!" seru Andrea.

"ANDREA! KAMU BICARA DENGAN SIAPA?" seru mama Andrea dari lantai satu.

"ANDREA LAGI BELAJAR AKTING BUAT TUGAS SEKOLAH!" seru Andrea sambil menurunkan suaranya. "Kamu ngapain buka buku-buku ku?"

"Aku hanya ingin mencari majalah atau komik malah dapat buku gambar doang."

Andrea menepuk jidatnya. "Aiiiihhhh."

"Kalau aku menjadi manusia, aku akan membiayai sekolahmu ke Paris."

"Bohong. Bagaimana caranya kamu punya uang sebanyak itu?"

"Mudah. Aku tampan dan memiliki badan bagus, menjadi artis atau model bisa kok."

Andrea mencemooh. "Serius?"

"Serius. Demi menjadi manusia kembali." Pria itu menaikan jari tengah dan telunjuknya membentuk peace. "Kamu mau menolong aku 'kan?"

"Sebelumnya aku ingin bertanya, darimana kamu menemukanku?"

"Menemukanmu?"

"Menemukanku kalau aku ini mantan tumbal, tidak mungkin kebetulan, kan?"

"Oh." Pria itu mengangguk mengerti. "Mudah, karena saat papa kamu mencari keris atau apalah itu bersama temannya. Aku melihat mereka karena salah satu teman papa kamu masuk daftar hitam ku."

"Teman papa yang suka main perempuan?"

"Ah, yang jalannya timpang itu? bukan! satu lagi yang matanya sipit."

"Aku tidak tahu."

"Orang itu pulangnya meninggal kecelakaan karena kecapekan." Malaikat pencabut nyawa itu memiringkan kepalanya. "Jadi, kamu ikhlas 'kan menjadi tunangan ku?"

Andrea menelan ludahnya. "Tapi beneran ya membiayai sekolah mode ku nanti di Jepang."

"Jepang? Bukan paris?"

"Pengennya jepang. Aku pengen membuat baju lucu-lucu juga di sana." Kedua mata berbinar saat mengingat pakaian lucu di Jepang.

Malaikat pencabut nyawa itu mengangkat tangannya untuk berjabat tangan. "Sepakat!"

"Oke." Andrea membalas jabatan tangan si malaikat pencabut nyawa.

Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 SEJARAH I
29 SEJARAH II
30 SEJARAH III
31 SEJARAH IV
32 AWAL I
33 AWAL II
34 AWAL III
35 AWAL IV
36 AWAL V
37 DUA PULUH DELAPAN
38 DUA PULUH SEMBILAN
39 TIGA PULUH
40 TIGA PULUH SATU
41 TIGA PULUH DUA
42 TIGA PULUH TIGA
43 TIGA PULUH EMPAT
44 TIGA PULUH LIMA
45 TIGA PULUH ENAM
46 TIGA PULUH TUJUH
47 TIGA PULUH DELAPAN
48 TIGA PULUH SEMBILAN
49 EMPAT PULUH
50 EMPAT PULUH SATU
51 EMPAT PULUH DUA
52 EMPAT PULUH TIGA
53 EMPAT PULUH EMPAT
54 EMPAT PULUH LIMA
55 EMPAT PULUH ENAM
56 EMPAT PULUH TUJUH
57 EMPAT PULUH DELAPAN
58 EMPAT PULUH SEMBILAN
59 LIMA PULUH
60 AKHIR I
61 AKHIR II
62 AKHIR III
63 SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER I
64 SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER II
65 SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER III
66 SPECIAL AYA - THE FIRST LOVE I
67 SPECIAL AYA - THE FIRST LOVE II
68 SPECIAL KAZE I
69 SPECIAL KAZE II
70 SPECIAL KAZE III
71 SPECIAL KAZE IV
72 SPECIAL KAZE V
73 SPECIAL KAZE VI
74 SPECIAL KAZE VII
75 SPECIAL KAZE VIII
76 SPECIAL CASE KAZE
77 SPECIAL CASE KAZE II
Episodes

Updated 77 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
SEJARAH I
29
SEJARAH II
30
SEJARAH III
31
SEJARAH IV
32
AWAL I
33
AWAL II
34
AWAL III
35
AWAL IV
36
AWAL V
37
DUA PULUH DELAPAN
38
DUA PULUH SEMBILAN
39
TIGA PULUH
40
TIGA PULUH SATU
41
TIGA PULUH DUA
42
TIGA PULUH TIGA
43
TIGA PULUH EMPAT
44
TIGA PULUH LIMA
45
TIGA PULUH ENAM
46
TIGA PULUH TUJUH
47
TIGA PULUH DELAPAN
48
TIGA PULUH SEMBILAN
49
EMPAT PULUH
50
EMPAT PULUH SATU
51
EMPAT PULUH DUA
52
EMPAT PULUH TIGA
53
EMPAT PULUH EMPAT
54
EMPAT PULUH LIMA
55
EMPAT PULUH ENAM
56
EMPAT PULUH TUJUH
57
EMPAT PULUH DELAPAN
58
EMPAT PULUH SEMBILAN
59
LIMA PULUH
60
AKHIR I
61
AKHIR II
62
AKHIR III
63
SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER I
64
SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER II
65
SPECIAL THE LITTLE ANDREA WITH HER GRIM REAPER III
66
SPECIAL AYA - THE FIRST LOVE I
67
SPECIAL AYA - THE FIRST LOVE II
68
SPECIAL KAZE I
69
SPECIAL KAZE II
70
SPECIAL KAZE III
71
SPECIAL KAZE IV
72
SPECIAL KAZE V
73
SPECIAL KAZE VI
74
SPECIAL KAZE VII
75
SPECIAL KAZE VIII
76
SPECIAL CASE KAZE
77
SPECIAL CASE KAZE II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!