Ketika hujan.......
Sebelum kalian membaca ada beberapa aturan yang harus kalian ikuti dari saya (penulis)
Dilaramg keras mencoba melakukan adegan ini dikehidupan kalian.
Jika kalian mendapatkan sesuatu yang kalian inginkan, maka jangan pernah berhenti untuk melakukan
Jika kalian mengalami nasib yang sama seperti pangeran maka kalian adalah orang hebat
Sebaiknya anda membuat secangkir kopi atau teh jika anda suka, setelah itu cari tempat yang tidak terlalu banyak orang untuk anda membaca.
Selalu bersikap positif bagi diri anda, jangan pernah anda mencoba menjadi saya, saya tidak mau anda menjadi orang seperti saya, cukup saya sendiri menjadi pangeran.
Cinta……
Aku menyebutnya dengan pangilan CINTA, seorang gadis remaja yang baru lulus sekolah menengah akhir (SMA). Katanya mau lanjut menjadi seorang perawat meneruskan cita-cita sewaktu masih kecil. Terobsisi dari kedua kakaknya yang kini bekerja sebagai tenaga bantu di puskesmes. Sempat mengikuti beberapa tes di fakultas kedokteran ternama di wilayah banjarmasin, namun nasib berkata lain, gagal dan kurangnya persyratan yang harus dipenuhi membuat dia menjatuhkan pilihan terakhir, yaitu untuk berkuliah di STKIP PGRI Banjarmasin dengan mengambil masa pendidikan selama empat tahun. Berkejurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia. Selagi masih duduk dibangku SMA Turring Race adalah Hobi yang sering dilakukan. namun semanjak berdomisili dan bekuliah diBanjarmasin, kegiatan yang seperti itu sudah jarang di lakukanya. Cinta lebih mempokoskan ke pendidikanya agar dapat lulus tepat waktu.
Gadis yang Mempunyai rambut hitam terurai panjang setiap kali dia menyisir, mempunyai kulit berwarna putih terang, senyum yang manis, menambah daya tarik bagi setiap kumbang-kumbang yang menatapnya. Terkadang dia bisa bersikap agak kasar kepada orang yang tak dikenalnya namun sebenarnya dia mempunyai hati yang baik dan sayang kepada ibu tercinta. wanita yang berprilaku agak sedikit tomboy bagi orang yang baru mengenalnya. padahal tak seperti apa yang diliat diluar. Cukup sopan pabila dia menghadap kepada para dosen yang ada di Padepokan, tutur sapanya pun halus didengar, kata-katanya halus sehalus sutra. Salah satu pengemar band musik papan atas bangsa ini ‘Noah’. Joging menjadi rotinitas pabila dia sedang merasa dilanda penyakit hati atau lagi patah hati, untuk membuang rasa perih yang cidapat, lebih baik katanya beraktifitas dengan hal yang positif. Cinta juga Gemar menyanyikan lagu-lagu akustik bernuansa cinta salah satu dari kebiasaan wanita ini. Berpenampilan sederhana namun tetap elegan serta menawan, terliat bila dia bertataan dengan rapi. Hidupnya tak terlalu rumit yang jelas dia bisa memposisikan diri bergaul dengan siapa saja. Baik itu dari kalangan menengah,sederhana,maupun kalangan atas.
Cinta sangat mengagumi sosok dari seorang saidina ALI Bin ABI THALIB. itu dikernakan sikap bijak dari salah satu sahabat rassul ini, menjadi tauladan baginya. Cinta sering membaca dan mempelajari tentang ALI bin ABI THALIB dari situs internet maupun dari bahan bacaan, dari buku-buku yang bercerita tentang perjuangan Islam dimasa kepemimpinan ke Khalifah’an ALI Bin ABI THALIB K.H. Dia juga mempunya lumayan banyak penggikut di social media melalui aplikasi Instagram miliknya. Banyak foto dari dirinya yang ia posting di Instagram dan mendapat like lumayan banyak. Masa lalunya berbanding terbalik dari seorang pangeran. Cinta kecil begitu disayang, dimanja, dikasihi seperti kebanyakan anak perempuan lain. Tidak dikekang oleh kedua orang tuanya, membuat dia mudah untuk bergaul dan tentu memperoleh banyak teman, baik laki-laki atau perempuan. Sikapnya yang dingin namun peduli terhadap sesama, hanya saja dia tidak mau memperliatkan secara langsung. Bagi orang yang belum mengenalnya pasti akan menebak dia wanita yang LINA (liar dan nakal). Dia berpikir “tidak semua yang terliat dari luar membenarkan apa yang berada didalam”. Benar! Wanita yang sangat pantas untuk diperjuangkan, tidak ada wanita setangguh dan sehebat cinta, dia salah satu wanita yang berani melawan ketidak nyataan menjadi ada, dia berhasil merobah ketidak berdayaan menjadi mampu, dan dia wanita yang ingin membangun masa depan dengan Bersama. Wanita yang istimewa, penyesalan lah yang akan didapat bila kita tidak ingin memperjuangkan wanita yang seperti cinta.
Adithtia Maulana pemuda berlatar belakang kehidupan yang keras, dia lahir kedunia di takdirkan menjadi seorang pangeran namun dunia mempercundanginya, garis keras itu adalah kehidupan yang di jalaninya selama ini,mengasingkan diri dari keluarga,selalu merasa tuhan tak pernah bersikap adil padanya. tak pernah merasa diperhatikan apalagi mendapat kasih sayang diinginkan kebanyakan orang. Sejak berumur 15 tahun ditinggal pergi oleh sang ayah, rasa sakit hati yang mendalam kian melekat terliat ketika menatatap tajam ke arah kedua matanya, hari-harinya dipenuhi dengan rasa benci,hasyrat akan kemaksiatan meiringi langkah kaki,yang ada dipikiranya tak lain hanya menghibur diri dengan bergaul Bersama teman seusia dia,namun pergaulan yang dipilih tidak baik dimata bunda ratu, ia berteman dengan para pemain judi,Narkoba,sampai mengenal dunia malam. Mungkin faktor lingkungan yang ia pilih membentuk krateristiknya menjadi seseorang yang sulit untuk dikontrol.Sampai pada suatu hari Pangeran merasa apa yang selama ini iya perbuat itu ternyata salah. Perbuataanya selalu menyakiti hati seorang ibu yang dia sayang, ibu yang sudah melahirkan dia sewaktu masih dalam kandungan,
Hatinya mulai hambar akan kenik matan duniawi, dia mulai perlahan ingin melepaskan ikatan dengan para iblis agar tidak lagi berbuat maksiat. tidak adalagi gairah akan gemerlap dunia malam, tidak ada lagi meja mewah judi, dan Narkoba sebagai teman. semua berjalan seiring waktu. Terlintas dibenaknya “ sudah saatnya untuk berhenti dan memulai hidup yang lebih baik”. Batin mulai berkata. Jika harta dapat menghadirkan bencana, tahta dapat membuat orang lupa siapa dirinya,dan wanita sebagai pelangkap, Semua itu sudah menjadi masa lalu yang dilewati olehnya. kini pangeran berjalan melangkah menuju pintu taubat, kembali ke jalan yang benar seperti yang dilakuninya ketika menemba ilmu dipesantren. Dia dibeserkan dari keluarga yang berada, Hampir dari keluarganya menjadi orang-orang yang disegani oleh masyrakat seperti kakeknya yang pernah menjabat sebagai kepala desa selama tiga puluh lima tahun, dan dapat berjumpa dengan presiden dimasanya yaitu pak Soharto. terus ayahnya seorang pegawai negri sipil (PNS) mengajar di SMPN 1 Mekarsari sebagai seorang guru, ibunya menjadi Sekdes Desa menjabat dari tahun 2018 sejak lengser menjadi kepala desa, dan pamanya seorang pegawai negri yang mengajar jauh dari rumah dari tempat diamnya, beristri seorang bidan yang hampir setiap waktu diperlukan oleh masyarakat setempat. Sepupunya juga menjadi seorang guru dan kebanyakan dari keluarga pangeran ber peropisi yang sama.
Ini adalah salah satu anugrah dari tuhan kepada pangeran yang harusnya bersykur dilahirkan dikeluarga yang mempunyai garis keturunan orang bermartabat. Bukan bertingkah seperti orang yang tidak bermartabat. Namun itu yang terjadi. Semasa kecil pangeran sering berteman dengan anak-anak orang biasa, orang tua mereka mengajarkan kepada pangeran akan kebiasaan hidup dengan seadanya(sederhana). Pangeran senang berteman dengan mereka kerna mereka baik, dan mereka tidak mengeluh dengan keadaan. Mereka masih bisa berbagi kepada sesama walau dalam keterbatasan. Namun tidak semua orang dapat menerima kenyataan bahwa pangeran akan mewarisi semua nya dari dinasti yang dibangun Kai KHALIDI. Bagi mereka yang tidak menerima kenyataan itu, mereka mencoba merusak pangeran dengan mengajarkan perilaku yang tidak baik. Pangeran kecil tentunya tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang benar, apalah isi dari pemekiran seorang anak kecil yang hanya tau bermain, bermain, bermain, dan senang. Anak-anak! Akibat dari situlah muncul kenakalan yang diperbuat pangeran, kenakalanya membuat ibunya sendiri kewalahan mengatasi. Dia sudah mencuba berkonsoltasi mulai dari keluarga, para ulama, psikolog, hingga bunda ratu membwanya ke BNN untuk di Rehab, akibat ikut-ikutan memakai NARKOBA.
Saat ditinggal pergi ayahnya ke surga pangeran hidup seperti tanpa ada yang membimbing dirinya, luntang-lantung hidupnya kesana kemari. Terkadang dia bergaul dengan orang yang suka main judi bahkan dia pun ikut bermain sampai harta warisan yang ditinggalkan ayahnya untuk pendidikan dimasa depan dipertaruhkan diatas meja judi. Bukanya membawa kemaenangan melainkan kekalahan yang didapat. dia selalu di mampaatkan oleh lawanya tanpa dia sadari sebenarnya mereka ingin merusak hidup pangeran. Sering pangeran dijemput oleh ibu ratu ditempat judi, sering juga pangeran dimarahi. Bertengkar dengan paman dan sanak keluarga yang lain itu merupakan sesuatu hal yang biasa, melawan itulah sipat pangeran tak mau mengalah selalu ingin menjadi sang pemenang. Bunda ratu pun sangat marah, sudah berbagai cara dia lakukan mulai dari mengekang, sampai menjauhkanya dari lingkungan, namun tetap saja pangeran bermain.
Ibunya pun sempat mendatangi para ulama-ulama yang ada dikampung-kampung meminta do’a sekaligus air bermaksud agar pangeran tidak berprilaku nakal lagi, tapi,,,ya ,,,tetap! kalau bukan dari diri sendiri yang merubah. Sampai rasa jenuh meng hampiri, bosan! Kini yang dialami pangeran. Berbeda dengan orang yang betul-betul mencintai gemerlapnya dunia maksiat, semakin hari mereka merasa semakin memiliki dunianya. Mereka menciptakan dunia tanpa larangan Batasan Agama. Mereka tidak mempedulikan yang mana haram dan yang mana halal, semua sama. Namun pangeran Termenung dalam nastapa kemegahan duniawi yang sebenarnya hanya besipat sementara bahkan itu hanyalah sandiwara kepalsuan berupa dusta. Dalam hidupnya harta ataupun materi berupa kekayaan yang diwariskan oleh ayahnya kini tak terlalu dia inginkan, melainkan perhatian serta dukungan dari staf kerajaanlah yang seharusnya didapat dia. Namun sayang kehendak itu tidak sebanding dengan kenyataan. Kerna pangeran hanya baru memulai lembaran baru dalam hidupnya, belum menjalani, baru hanya. Itu dimata keluarga seperti yang sudah-sudah, pada nantinya bakalan berolah melakukan perbuatan yang sama. Tidak semudah itu bagi mereka melupakan yang sudah diperbuat oleh pangeran. Luka yang sudah sembuh tetap menyisakan bekas yang terliat orang lain dan dapat mengingatkan. Maka dari itu pangeran lebih memilih mengasingkan diri kenegri seberang. dia sadar bahwa lingkungan yang dia temnpati pada saat ini merupakan tempat tinggal yang dapat menghambat dia dalam meraih kesuksesan. Maka dengan mengucap ‘bismillah” Langkah kaki yang tegar, serta niatan ingin menjadi orang yang lebih baik, dan ingin membuktikan kepada keluarga besar bahwa “aku mampu menjadi orang sukses dengan jalan yang kupilih sendiri, bukan pilihan kalian” maka pertualangan berjalan menuju kesuksesan dimulai.
8 febuari 2019.....
Geteran itu semakin kuat kurasakan saat kuratapi bola matanya yang tajam penuh dengan ambisi.aku tau seberapa besar rasa ini muncul ketika aku berada didekatnya,rasa yang bisa meliat tanpa mendengar dan bergetar tanpa bergoyang,rasa dingin menyelimuti sekujur badan tak dapat dibayangkan akan kebahagiaan bercampur aduk menjadi satu sama keingintahuan,kini aku mulai yakin akan siapa dan dimana tulang rusuk ku yang hilang,memang betul tuhan sudah menciptakan insan keduania berpasang-pasang. Tinggal waktu yang menetukan perlu, proses yang tidak singkat. namun takdir sudah mempertemukan kembali sesuatu yang hilang dari seorang pangeran.
Sudah satu minggu sejak kepergianya, dari tempat berteduh sementara, dikala hujan dan panas. Berangkat menuju kampung halaman disana ada bunda tercinta yang melahirkan serta membesarkanya, wajar gemeritik hati disaat rindu akan dekapan seorang ibu. Pangeran masih dengan sabar dan menunggu menanti cintanya akan balik dari tempat asal, setiap saat pangeran mengigat aktivitas rutin yang selalu dikerjakan cinta,seakan pangeran meliat ada jiwa yang tertinggal. Sudah pukul 14;00 tak ada tanda-tanda dari kedatangan cinta pangeran masih dengan posisi sabar menunggu dengan rasa gelisah takut dia tak kunjung datang,memang berat berat menahan rasa rindu,rindu akan tambah semakin kuat pabila kita terus menyelam kedalam alam bawah sadar untuk membayangkan seorang wanita yang kita sayangi. Perut terasa kosong tak pernah ku hiraukan sebentar-sebentar terdengar bunyi bagai gemeritir petir dilangit katulistiwa . rasa akan lapar membuat badan kini menciut sempat mengukur berat badan ,tapi jarum yang ada di layar timbangan berada di tempat yang sama.
Merenung pangeran dalam kerinduanya tentang kedatangan cinta nanti sore serasa sudah tidak sabar ingin memeluk dan mengatakan sambil berbisik ditelinga ‘’ lain kali kalau kataku jangan pulang, itu berarti jangan kau lakukan, kerna ku tak sangup menahan beratnya rasa rindu yang seperti disayat sembilu”.Berat memang kalau hanya dipikirkan pangeran, pada saat ini. Rasa yang berkecemuk bercampur menjadi satu,apalagi dalam petualangan pangeran di bumbui konplik enternal di dalam istana dan ia pun memelih untuk pergi berkelana jauh meninggalkan kampung halaman demi meraih perhatian beserta kasih sayang yang di inginkan pangeran dari pihak istana. Cinta paham mengapa pangeran mengejar-ngejar dirinya, dia tau bahwa pangeran sedang dalam permasalahan pribadi, cinta tidak mau ikut campur dalam permasalahan itu, cukup meliat perkembangan dari emosi seorang pangeran cinta sudah dapat memehami apa yang harus dia perbuat untuknya.
Paris memang kota yang didalamnya terdapat sejuta cinta . banyak orang mengambarkan bahwa paris adalah tempat idaman bagi sepasang kekasih hanya untuk menghabiskan waktu beromantisme berdua bersama. Bernegara francis, sejak dulu orang francis selalu di idam-idamkan kaum hawa dibelahan dunia ini. Mereka mempunyai karisma yang tinggi dan tau caranya memperlakukan wanita sebagai mana mestinya. welliam adalah seorang pelaut keturunan bangsawan yang bernama Napolion Benarporte , bangsawan francis yang selalu disebut namanya ketika dia berlabuh ditiap dernaga. Welliam begitu kebanyakan orang memangilnya dengan sebutan tersebut,dia tak mau di panggil pangeran kerna baginya buat apa bertahta jika rakyatnya menderita dan hanya kehancuran yang terus menerus diperbuat. Baginya lebih memilih menjadi seorang pengelana berpetualang sembari menemukan cinta, dari pada harus duduk dan diam diatur oleh kehancuran. Sudah terliat kedatangan cinta bersama terbitnya mentari dipagi itu, sinar surya menerangi langkah kecilnya, seorang gadis manis berkulit putih terang sedikit kuning namun masih putih seperti air yang turun dari atas bubukitan,ke adaan awan hari ini agak sedikit gerimis namun tak membuat langkah kaki berhenti untuk menjemput cinta.
pangeran dengan sabar menunggu dan menunggu akan datangnya keindahan yang dibawa oleh cinta dengan mengunakan perahu harapan bersandar di dermaga kesucian tuhan.Terlalu egois bagi cinta, tragis memang itu rasa sakit yang harus didapatnya agar dia tau betapa sakit nantinya jika yang tersakiti itu adalah pendamping hidupnya, pangeran tak pernah mempersalahkan tentang orang yang pernah mengisi kekosongan dalam hati cinta ketika pangeran masih berada di istananya namun kini sang pangeran paham betul apa yang di mau dan apa yang di inginkan oleh pujaanya. Mungkin cinta belum menyadari betul siapa dirinya sesungguhnya masih saja cinta memasang topeng yang sudah terbungkar oleh pangeran,keras hatinya untuk mencoba menghilang dan berpikir itu hanya kebetulan bukanlah takdir namun itu hanyalah bisikan angkara murka sang Rahwana yang coba kembali merebut dewi sinta dari tanggan rama didunia yang berbeda.
Sejarah tak akan terulang untuk kedua kalinya kerna kini pangeran berambisi menjaga dan meraih semua yang iya titipkan kepada tuhan melalui hambnya yang berhati mulia.Mengikuti arus langkah begitu sulit terbiarkan rasa tubuh ini merasa sakit dan sedih dibalik senyum bahgia. sementara yang terjadi kepada pangeran,tak lelah tak henti untuk berjuang meraih ambisi. Bumi yang di pijak pangeran menjadi teman sejati dalam pertualangan di dunia yang penuh dengan kebohongan berlandaskan benci, iri hati, bahkan berujung kebencian yang tak ada henti. Pangeran tak inggin menghadirkan kerusakan dimuka bumi. Dan telah iya temukan penawar dari segala rasa kesakitan akibat mengejar duniawi yaitu, Cinta. cinta! dapat mengobah yang tak mungkin menjadi nyata, selalu membuat sesorang ingin berusaha, tanpa mengenal Lelah, membuat pemikiran yang cerdas menjadi gila. Dapat membutakan panca indra, hanya mengikuti getaran serta bisikan batin, membuat tubuh berani melangkahkan kaki berjalan diatas panggung sandiwara, duniawi.
Cinta mencari kesunguhan akan hati pangeran,seberapa keras berjuang menghadapi ke egoisan dirinya,dia menguji. Apakah pangeran dapat seperti batu karang yang bertahan akan arus bawah laut, dia ingin meliat bukti kesungguhan hati, bukan hanya janji berujung dusta yang tak pernah di tepati. Cinta bukan anak kemarin sore yang kalau suka terhadap seseorang langsung diperlihatkan. Dia cukup berpangalaman dalam segi hal jatuh cinta. Selama ini ada beberapa pangeran yang lain mengisi kekusongan dihatinya, namun rasa sakitlah yang diterimanya, dia selalu disakiti dan dibuhongi oleh para pangeran-pangeran yang bermental pencundang. dikernakan mudahnya percaya dengan ucapan-ucapan palsu yang selalu di luntarkan para penikmat dusta. Cinta sudah mulai mengambil pelajaran dari rasa sakit yang dia dapatkan, saat tetesan air matanya tak henti untiuk berjatuhan membasahi wajah suci pemberian tuhan. Pangeran pernah mengatakan bahwa yang sudah berlalu biarkan menjadi sebuah kenangan, yang tidak akan pernah lagi diliat dan dikenang, kita hidup dihari ini,bukan Kembali ke masa lalu, maka hadapi dengan sabar serta berani untuk melumpat menuju masa depan. Namun itu belumlah cukup bagi cinta,cinta orang yang realistis, bukti itu yang dia mau. Maka diamnya cinta bukan berarti tidak peduli terhadap pangeran, dia hanya ingin meliat apakah pangeranya bisa berjuang tanpa di pedulikan olehnya.
Waktu bagai berhenti seketika lantunan azzan dari mu’ajin itu terdengar. begitu keras hinga membuat jantung bergetar. Bulu kuduk disekujur badan selalu berdiri tegak setiap kali mendengar lapaz ‘’ Allah hu akbar’’, di ucapkan oleh sang mu”ajin. Pangeranpun bergegas mengabil air wudhu guna bersuci dari hadast kecil agar dapat mengahadap sang pencipta. Terliat sangat khusyu tanpa ada sedikitpun ganguan dari rival abadi malaikat kebajikan yaitu iblis, berkedok seytan yang selalu mengahsut dan menyesatkan. Sudah mulai tegar hatinya berpegang teguh akan keimanan kepada tuhannya yang sekalian baharu alam, tiada tuhan selain dia, tuhan yang maha pemberi ampun serta membuka pintu taubat bagi hambanya, ya allah ya rub tiada tandingan engkau didunia yang penuh tipu muslihat ini, hanya kepadamu kami menyembah,hanya kepadamu kami meminta perlindugan, “rabbana latujik’kulubanna baa’ijhadaytana Wahab lana milladunka innaka anntal wahab’’
Tidak banyak yang dilakukan pangeran hari ini, hanya memata-matai cinta dari balik diam dan senyum manis, begitu juga dengan cinta yang hanya meratap kewajah pangeran tanpa sepatah kata pun dia berkata apalagi ingin bercanda, sempat terdengar cinta menanyakan kepada pangeran dengan nada suara yang sedikit geram “apa kamu liat-liat!”. Membuat pangeran jadi ketahuan memandangi wajah cinta, pangeran pun jadinya salah tingkah. ketika hasrat ingin memiliki, keinginan bersama pujaan hati. harus menunggu waktu yang cukup lama, baru saja hatinya tersakiti ibarat kata “kaca yang retak sudah tak mungkin menghilangkan keretakan itu,lebih baik dihancurkan dan dilebur untuk dibentuk ulang. Walaupun tidak mudah, perlu kesabaran dan kesungguhan hati, agar dapat meraih hasil yang di inginkan.
Waktu hampir menunjukan tepat pukul 21;30 WIT, pangeran sudah hampir tertidur didalam sebuah gubuk derita yang ada di jln. Sultan adam, komplek h iyus, blok A, bertempat di kesekretariatan Himpunan mahasiswa bahasa dan sastra idonesia HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin, ketika itu terdengar langkah kaki yang tak asing bagi pangeran mendengarnya seakan sering namun tak di ingat . Betul saja tak lama terdengar suara memangil dari jauh “adit, dit, adit….’’, pangeran tentu saja terkaget dan bimbang siapa wanita dimalam hari berani mendatanginya dipadepokan, ternyata cinta. Pangeran kaget, tidak menyangka bahwa wanita yang sering memperoloknya Ketika presentasi dikelas datang untuk menghampiri. Hatinya pun bertanya “ apakah dia ini wanita yang diberikan Allah kepadaku,dalam setiap do’a yang kupinta, dan yang ku ucapkan atau ini bagian dari tubuhku yang sempat menghilang ?” pertanyaan itu datang tidak sendiri melaikan membawa getaran yang sangat kuat dari dalam dada. Dia pun mencoba memburamkan pertanyaan yang tak bisa iya jawab “oh, mungkin dia hanya turut ambil prihatin sebagai teman sepeguruan.” Begitu kiranya yang dapat dikatakan.
Hasrat ingin memiliki kian meredup kala meliat cinta diculik oleh rahwana yang menjelma kedalam raga seorang insan berinisial (i) , orang kotabaru keturunan transmigrasi asal Sulawesi bersuku bugis mandar, agresif,sensitip,kasar,dan sombong, namun dia seorang anak dari orang yang kaya, mungkin keturunan sultan atau bangsawan ditempat kelahiranya. Tentu saja itu membuat cinta tak berkutik, cinta tersihir akan materi yang diperlihatkan oleh rahwana dengan segala tipu dayanya mampu membuat cinta tak dapat berkutik, hal ini membuat perisai beserta pedang dan busur gandewa Arjuna yang diberikan kepada pangeran bergetar sendiri,ingin sekali menghujamkan ke tubuh rahwana namun ternyata itu hanya berupa bisikan sangkala siluman ular musuh bubuyutan dari kelima pandawa putra dari pandu yang beristri ibu ratu radda.Aku pun menyadari tentang betapa sakitnya rasa sakit yang kini dialami cinta. Aku pun ingin membantu melepas rantai yang mengikat cinta. rantai rahwana yang telah merengut kesucian sang dewi dari tangan rama. Ingin rasanya hati ini berteriak begitu teganya rahwana berbuat picik seperti itu. Namun rantai tersebut tidak dapat dilepaskan begitu saja, rantai yang sudah lumayan cukup lama mengikat pada diri cinta. Ikatan itu membuatnya dingin, tak berdaya seperti orang bodoh. Dia ingin melawan dan menghacurkan rantai tersebut. Namun belum pada waktunya besi itu berkarat dan melemah. Dia menunggu waktu dari ikatan yang dibuat oleh rahwana melemah. Dan pada saanya nanti tiba, maka cinta akan dapat terbebas dan tersenyum, melangkah mengikuti kata hati yang lama menghilang.
***,06 febuari 2019***
Pagi itu padepukan terasa teramat sepi mungkin para murid-murid belum pada datang dengan kuda-kudanya, disamping itu pangeran telah terbangun dari tidur yang diakibatkan gemeretak langkah kaki cinta yang terdengar sangat lantang. Seakan ingin memberitahu kepada alam bahwa bumi yang dipijaknya tidak seperti langit yang ditatapnya. Membuka pintu jendela gubuk derita, pangeran pun dengan sedikit wajah yang hancur akibat terlindas oleh bantal guling. Ada suara seperti orang yang sedang bernyanyi.“Biasa,,sa,,cinta,,,satu,,,sa,,pinta,,jang,,terlalu,,mengekan,,,rasa,,,kerna,,,kalau,,,sa,,su,,,bilang,,sa,,trakan,,,berpindah,,,karna su sayang”. Terdengar di kuping pangeran akan cinta yang bernyanyi dengan lagu yang waktu itu lagi boming. Terdengar merdu ketika yang menyanyikan itu cinta bagi pangeran, burung-burung yang ada di atap gubuk berhenti berbunyi ketika suara cinta melantang menyebar ke seluruh penjuru mata angin, tetesan embun terhenti dengan bersamaan terbit mentari pagi. Bunga-bunga mekar dengan sendirinya seakan menyambut kedatangan cahaya harapan akan kuncup yang ingin mekar. Pangeran tak berdaya di waktu itu, sangatlah gembira dan terasa perut pangeran yang tadinya kosong berasa sudah terpenuhi akan nikmat dan anugrah dari illahi rubbi.
Tak lama untuk seorang wanita membersihkan badanya dipagi hari (mandi), seakan ada jiwa yang memanggil tubuh pangeran bergerak dengan sendirinya dan terasa ringan untuk kaki melangkah ke tempat pemandian. Betul saja ternyata yang terdengar barusan adalah suara dari seorang pujaan hati yang mempunyai paras begitu cantik, bagai bidadari yang turun dari langit ke bumi hanya untuk membersihkan tubuhnya yang suci. Pangeran berpapasan setiap kali dia mau membersihkan diri dari keringat badannya. Tak ada yang di bicarakan, bertagur sapa pun tak ua dilakukan, hanya sama-sama meratap ke wajah masing-masing. Dingin itulah rasa yang didapat pada pagi itu. beberapa saat setelah membersihkan diri, Kini Padepokan mulai ramai penuh dengan para murid-murid dan para guru. Pangeran mulai disibukan dengan latihan-latihan ilmu pengatahuan ilmiah yang harus dipelajarinya agar kelak ketika dia memimpin, pangeran sudah mempunya bekal yang cukup untuk memberikan kemakmuran kepada para pribumi yang kini di bodohi akan hasutan-hasutan isu tentang bangkitnya penyihir jahat dari negri hitam, yang selalu mengutus para kuroptor-kuroptor sebagai bawahan yang tunduk akan kekuasaan.
Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin
Pangeran orangnya mudah dikenali oleh orang. Bukan kerna dia keturunan seorang bangsawan maupun anak dari seorang sultan. Melaikan sipat dan kepribadianyalah yang mengundang para kesatria-kesatria di semesta alam ingin berteman dan belajar bersama. Pangeran tidak hanya belajar sendiri dipadepokan, tempat dia menuntut ilmu pengatahuan. Ada sahabat sepetualang dia dalam menuntut ilmu di STKIP PGRI Banjarmasin. Sebut saja Yoliuno, seorang kesatria tanguh yang berasal dari pegunungan meratus berdaerah tamiang laying. Bersukukan dayak mayan. Sudah sejak dalam masa kandungan ibunya kerap kali dibikin susah. kala waktu itu sang ibu masih mengidam. Namun kini yoliyuno ingin membalas kasih sayang kedua orang tuanya dengan cara di berambisi ingin menjadi pemimpin di medan tempur sebagai kesatria tangguh. agar angkara murka tak lagi menjajah negri bumi pertiwi.
Muhammad Al- Faris, teman spiritual bagi pangeran. Seorang pemuda yang berjiwa tabah dalam rasa sabar yang terus menerus iya jaga agar dapat menjadi panutan ketika dia sudah diangap oleh para guru layak menyandang gelar seorang Hokage dari negri tirai harapan. Terus menerus mengasah keahlian dibidang seni gendang “madihin berupa kesenian asli dari daerah tanah leluhur yaitu banua tercinta. Enjel Melaniy Elezabet Tan, teman wanita yang diangap pangeran sebagai saudara, dikernakan hal itu yang membuat pangeran berada diposisi yang bagi sebagian orang itu mustahil. Dulunya pangeran pernah terjatuh kelubang hitam yang penuh duri dan sembilu, berada di posisi tersebut pangeran terasa menjadi manusia yang hina dan rendah dimata insan, berada diposisi itu bukanlah suatu pilihan yang harusnya diambil, olehnya, akan tetapi jalan hidup dan paktor kurangnya dukungan yang belum didapatlah membuat pangeran terjurumus kelembah tersebut. Hadirnya sosok enjel ‘begitu orang memangil’, memberi warna baru dalam semangatnya, dia sahabat yang terus mendesak pangeran agar selalu melanjutkan hidupnya yang masih amat teramat panjang.
Nina Herlina teman sekaligus kerabat dekat pangeran dan cinta, anak satu ini tidak terlalu banyak yang dapat diceritakan dalam kisah ini. Dia anak yang baik, sopan walaupun selalu merasa dirinya hanya di angap teman yang lain hanya tukang makan dan bersih-bersih. Alfianor juru masak di kedaton, ahli dalam bidang dapur adalah modal utamanya dia ingin membangun tempat persingahan bagi para pengelana yang ingin melakukan petualangan di bumi jagat persilatan politik. Pajriansyah seorang pawang buaya, katanya sih…! Dia mengaku hanya dengan mengetuk air disungai dapat mendatangkan reptil yang berdarah dingin tersebut, pangeran sih percaya akan cerita yang dikisahkanya waktu itu. Walaupun sampai saat ini buaya yang dia tangkap tak pernah diperlihatkan kepada pangeran. Yang satu ini adalah keturunan dari pemanah sakti keturunan putra dari pendawa lima bergelar arjuna bernama Ahmad mustopha khemal. Lahir di medan peperangan kala sengitnya perebutan kekuasaan antara pandawa dan kurawa dimedan catur. Srikandi yang menjelma dalam sosok Emelda novianti membuat pedepokan terasa tak pernah damai. Selalu ada konplek antara pangeran dan srikandi, entah…! Mungkin srikandi masih menaruh dendam kepada pangeran yang berketurunan petapa bisma yang agung. Wahyudinor pemuda biasa yang berujar ingin meneruskan perguruan peninggalan ayahnya di pedepokan kampong halaman. Jurus-jurus yang dikuasainya cukup menarik minat, sebagian kecil para kesatria wanita di pedepokan tertipu akan lihainya dia menyamarkan lukisan yang di edit melalu papan berukir mahnet tegnologi yang di dapat dari planet lain, itu katanya!
Galih pemuda lanjut usia yang seharusnya sudah menjadi seorang petapa dipedepokan. Namun kata dia faktur usia tidak mempengaruhi seseorang dalam menuntut ilmu. Katanya dia adalah penguasa di negri salju. Diistananya adalah tempat para meccey muse dan teman-temanya bermain bersama berbie, Pangeran pun percaya apa yang dikatan galih bahwa itu benar terliat dari cincin batu akik yang dipakainya di jereji manis tangan sebelah kiri. Imam sholihin pemuda yang kerap suka bermain, anak keturunan dari suku jawa sangat kental terdengar di kedua daun kuping telinga ketika dia berbicara. Ciri khasnya yaitu berupa raut wajah yang selalu pengen menanggis ketika para petapa brahma ingin menguji sampai mana ilmu yang diproleh oleh kesatria yang satu ini. Neluh Sri Astuti pendekar yang mempunyai jurus andalan berupa suara yang halus seperti sembilu biasa membuat orang terluka ketika terlena akan lantunan jurus yang dia mainkan. Memaikan samurai gitar itu hal yang mudah bagi dia, dengan petikan ajaibnya, dia mampu menyihir para penyuka irama jendre music rock ‘N roll’ menganguk anguk tak karuan .Erna sari ratu dari kerajaan balangan, dia seorang putri berketurunan dari negri geng seng, sikapnya yang pemarah dan tak mau ambil pusing kerap kali membuat sesama pendekar yang lain agak sedikit merasa risih dan menjaga jarak dengan ratu kecantikan tersebut. Sangat mudah mengenal susuk putri yang satu ini bahkan dari kejauhan pun kita dapat mengenalnya dengan meliat perhiasan yang membanjiri di sekujur tubuh putri ini. Laili dan dani sepasang pendekar yang selalu pergi berdua kemanapun niatan hati mereka ingin melangkahkan kaki. Tak heran itu dilakukan mereka, seperti meliat cerita legenda seorang pangeran Romeu and Juliet kembali hidup dinegri penuh sandiwara ini. Kemesraan yang mereka ciptakan kerap kali menjadikan itu sebagai bahan umongan bagi kebanyakan orang, mereka ingin membagikan kebahagian mereka kepada orang lain. keduanya seakan-akan menganjarkan tentang kesetyaan hubungan yang baru saja mereka jalin.
Masih banyak pendekar-pendekar yang hebat lainya tentunya tak bisa saya ceritakan di NOVEL ini.
Seketika pangeran berhalusinasi seakan meliat masa depan dengan cara menembus demensi waktu, belajar dari para Ninja di desa konoha kagore dari negri samurai. Dia meliat cinta dan dirinya berbaring bersama didalam sebuah kamar beratap kemesraan, berlantai kepercayaan yang di ikat dalam satu tali hubungan, yang dibangun diatas bumi kemesraan hinga pada akhirnya menjadi kebahagian. Sungguh indah diliat, senang didapat, damai hatinya. Namun itu hanya akan berbuah mimpi yang tak kunjung nyata pabila pangeran tidak mau berjuang. Waktu menunjukan pukul 20;22. Pangeran dan cinta sudah berjanji untuk bertemu di sebuah tempat untuk menyelasaikan misi yang diberi oleh Shense Riduan M.pd. Tempat itu dinamakan Sekretariat HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin.Disitu mereka di amanahi mandad berupa tugas membuat makalah yang harus dikerjakan oleh cinta dari Guru besar yang bernama Riduan sabran M. pd. Kata beliau kami harus menyelesaikan misi berupa membuat makalah yang bertema pendidikan Pancasila. Dengan sikap selalu siap maka pangeran dan cinta kala itu langsung bertolak ke Negri harapan berjarak satu minggu kebersamaan.
Semakin memupuk akan jalinan ikatan sayang diantara pendekar ini. Keduanya larut dalam arus yang di arungi bersama, demekian sebaliknya cinta Merasa menjadi putri sejagat. Dalam masa menjalankan tugas ini., pangeran kerap kali mendapati cinta yang mencoba menguji kewibawaanya, tak apa bagi pangeran, hal itu justru membuat cinta menjadi gerugi tak karuan rasa, Hal ini seakan menjadi pertanda bahwa cinta sudah mulai jatuh hati ke pada pangeran. Dengan percaya diri pangeran pun perlahan berani memegang tangan cinta, walau dengan alasan ‘apa kamu merasa kehilangan? pertanyaan itu tentunya membuat cinta binggung, cinta memang hari ini merasa ada benda kesayanganya yang hilang. Pangeran tadi pagi baru saja mendapat berupa cincin yang terbuat dari kayu dari surga benda itu sering dipakainya kalau cinta mau berpergian. Cincin yang terbuat dari poqah dari gurun pasir milik cinta kini ditangan pangeran, benda tersebuat akan dia jaga dan ia rawat seperti dia menjaga perasaanya terhadap godaan wanita-wanita lain yang mencuba meraih hati pangeran. Bukan menilai dari segi cincin tersebut, pangeran mempunyai pandangan berbeda tentang prihal cincin yang dia temukan. Cincin itu ibarat hatinya cinta yang harus selalu dia jaga dan rawat agar dapat memberikan rasa sayang dia yang terus menerus tiada henti
Gubuk Derita (Rumah Kost)
Hari ini terliat cinta pergi terburu-terburu bergegas dengan menaiki kuda besi kesanyanganya bernama Scopey, berwarna hitam peranakan dari honda, kuda besi asal negri para samurai. sangat terliat elegan bagi si penunggang kuda besi. Waktu itu pangeran baru bangun dari tidur, setetes air pun belum menyentuh raut wajah pangeran. Cinta sudah terliat cantik dan rapi kerna mau berangkat dari gubuk derita menuju ketempat yang mau ia datangi.Tak ada nada suara yang keluar dipagi itu dari mulut cinta.demekian dengan pangeran yang diam dan memikirkan tentang pasar yang ada di kampung partai-partai politik Indonesia. Aruma wangi yang di tinggalkan cinta memberi rasa yakin bahwa cinta perlu waktu sendiri dan mencari pendamping hidup agar kelak dapat mengisi kekosongan dihatinya. Suasana dipagi itu diiringi dengan tetesan hujan yang tiada henti berjatuhan dari langit, walau sedikit. Gremis
gerimis tetap dapat membasahi bumi pertiwi, Kala itu pangeran terliat asik memandangi arus lalu lintas di pusat ibu kuta seribu satu sungai, masih seperti biasa namun adanya genangan air disana dan dimana-mana membuat beberapa musapir beristirahat sambil menunggu hujan reda. Pangeran dikala itu dengan santai menikmati lantunan sholawat yang di bacakan oleh para penepuk rebana yang bersholawat kepada Rassull SAW, Damai hatinya. tak ada sedikitpun kegelisahan. Panutanya adalah sang baginda dalam prihal kepemimpinan dan hidup, pangeran ingin belajar tentang sistem pemerintahan yang di atur oleh rassul ketika dapat merebut serta mampu menguasai kota arab madinah al- mukaram dari tanggan para suku kaum bany kurraies.
Sambil menunggu waktu yang tak kunjung habis, pangeran membiasakan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang tak perlu iya kerjakan. Cukup berpokos pada pekerjaan sampingan sebagai VIC di kedai kopi pojok. Belum begitu rame waktu itu dikernakan belum juga redanya hujan yang terus menerus berjatuhan dari tadi. Kebanyakan para kaum pribumi dari negri seribu satu sungai menghabiskan waktu malamnya dengan bersantai duduk manis di kedai-kedai kopi yang banyak terdapat di tempat-tempat persingahan para pengalana atau musafir. Dengan menghirup secangkir kopi mampu melepaskan penat yang ada dipundak mereka. Masih saja terlintas dalam benak pangeran akan bayang-bayang semu wajah seorang cinta, pangeran coba menghilangkan pikiran itu dengan cara menyibukan diri berkegiatan namun tetap saja tak mampu menghilangkan banyangan cinta. Sesekali pengeran meratap kelangit sambil memikirkan mau di bawa kemana hubungan yang sebenarnya tak banyak orang yang mengatahui bahwa sejak lama ikatan antara pangeran dan cinta terjalin.
Dulu pangeran pernah merantau kenegri batu licin dan berjumpa dengan perumpuan di perampatan ibu kota batu licin, wanita itu berambut hitam mempunyai poni rambut dimukanya, dan dibelakang rambutnya terurai berai namun rapi.kulitnya bersih putih bersinar dikala malam muncul bersamaan dengan sinar rembulan. Gadis itu bekerja sebagai penjual akcesores Gawai. Pangeran kala itu tak jub akan kecantikan wanita yang baru pertama diliatnya,sudah mampu memikat hati, “mba ada jual pulsa isi sepeluh”. Itu adalah ucapan pertama yang keluar dari mulut pangeran. ‘ ia ada’. Jawab si gadis tersebut. ‘ berapa ya ‘.tanya balik oleh pangeran. ‘ dua belas ribu rupiah’ kata si penjual. Tersihir akan senyum manis dari gadis tersebut, pangeran pun tak pandang malu untuk meminta nomor Gawai sang gadis. Gadis itu pun dengan kedua tanggan terbuka memberikan nomur Gawainya ke pangeran, dengan sedikit tersipuh malu gadis itu memberikan nomor yang diminta. Peristiwa ini terjadi saat bulan Ramadhan, tidak ingat pasti tanggal dan tahunya, yang jelas pangeran pernah berjumpa dengan wanita yang sangat mirip dengan cinta. Yang saat ini sudah tumbuh mulai dewasa. Gadis itu dulu pertama kali dijumpai pangeran kisaran berumur 14 tahun, ditahun 2011. Pangeran ke kota batu licin pun bukan tanpa senghaja, melainkan dia kabur lari dari istana rumahnya yang ada didesa. Pangeran lari dengan membawa kabur uang hasil gajih pertama bunda ratu menjadi kepala desa. Dengan sisa uang yang dia habiskan untuk membayar hutang bermain judi, pangeran bertolak dari terminal km6 Banjarmasin manaiki mobil taksi jurusan angkutan lintas kabupaten berwarna putih, mereka menyebutnya dengan mobil “cuol”.
Panasnya terik matahari seakan membakar kulit bagi siapa saja kala itu ingin berpergian keluar rumah tanpa memakai pakain pelindung anti panas baik itu jaket maupun kemeja langan panjang , sangat cerah sinarnya hingga dapat membakar ranting-ranting yang lapuk, pangeran berprihal tentang hatinya yang kini sudah mendapatkan kedamain, walau berada di gubuk derita,dia tetap saja terasa bahagia. Baginya memilih hidup satu atap bersama cinta sudah menjadi pilihan yang bijak,disana dia mendapatkan kebahagian yang tak ada tandinganya. Bagai menyelam kedalam birunya samudra tak ada batasan hanya ada keindahan tiada tara baginya. Dalamnya samudra mengambarkan tentang prihal hati seorang pangeran yang tegar akan kesetyaan seperti trumbu karang. Dalamnya samudra mengiringi ketulusan hati niatan pangeran ingin mempersunting cinta menjadi pendamping sekaligus seorang istri yang sah dan hallal dimata sang tuhan bergelar ar-rahman ar- rahim, lagi maha pengasih maha penyyang..
Kali ini pangeran berinisiatif, mengantarkan salah satu kesukaan makanan yang biasa dia makan, berupa es crem. yang biasa dan murah, namun bukan berarti cinta langsung mau menerima pemberian dari seorang pangeran. Sipat wanita yang kebanyakan so jual mahal didepan pangeran menjadi alasan baginya untuk tidak menerima dengan kedua tangan yang terbuka. Disamping itu pangeran tau persisi krakter cinta yang seperti malu-malu kucing dihadapanya, tanpa meminta ijin utuk mengetuk pintu kamar dari tempat tidur cinta pangeranpun langsung saja menaruh es crem tersebut dihadapanya. Awalnya sih menolak namun pangeran tak banyak basa-basi, dia tau pada nantinya cinta akan memakan es crem tersebut setelah pangeran pergi. Tak apa bagi pangeran hal itu melatar belakangi orang dia sayang, gengsi si boleh akan tetapi jangan juga memaksakan diri untuk tidak menerima kenyataan.
“sudah bawa saja sana, pagi – pagi kok es krem yang dibeli....!” terdengar dari ucapan cinta kepada pangeran “bawel, dimakan aja apa yang udah ku belikan” balas pangeran sembaring kaki melangkah menuruni anak tangga asmara yang ada di gubuk derita, Hanya tersenyum tanpa membalikan wajah kebalakang pangeran pergi untuk kembali menceritakan percintaanya kepada para penyuka cerita romance di belahan bumi politik iblis bertupengkan dewa ini.tak banyak kegiatan yang akan dilakukan oleh pangeran, hanya berdiam diri dan meratapi nasibnya yang akan datang pabila sudah waktunya untuk dia menduduki tahta singga sana Klan HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin kelak nantinya. Walaupun cuman Klan yang kecil dibandingkan dengan Klan lain pada umumnya tak lantas membuat Klan yang bernama HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin tersebut mencetuskan orang-orang yang kini sudah menjadi panutan-panutan disetiap wilayah mereka sendiri.
Terminal km 6 Banjarmasin.....
Tanpa keraguan hati pangeran dengan berani melawan sang utusan dewa bernama yona. Kesatria utusan politik salah satu dari partai besar di negri ini, Pangeran paham betul apa yang harus di ambil dikala itu, utusan dewa menanyakan kepada pangeran ‘ sekarang apa yang kamu pilih, kedai apa sesorang yang kau tunggu’. Itu pertanyaan sang utusan dewa bernama yona.
“keluarga “sahut pangeran dengan lantang dan berani.
“maaf saja pangeran” Utusan dewa membalas dengan wajah simis
“terimakasih banyak” pangeran pasrah
Silih berganti para musafir bermundar mandir dari hulu ke hilir, tak terliat akan kedatangan sang baginda ratu. Waktu menunjukan pukul 16;40. Terliat dari kejauhan ada iringan para pengelana yang berpergian untuk pergi ke hau’lan seorang ulama besar di banua seribu satu sungai bergelar syeh muhhamad abdul qodir jailani bin zaini abdul ghani, ( guru sekumpul).Hampir separu dari garis bumi aspal jalanan di penuhi oleh rombungan-rombungan pecinta kekasih nabi tersebut. Pakain serba putih sangat jelas terliat dari kejauhan, banyak dari para pengelana jama’ah’ pencinta abah guru sakumpul’. Merinding bulu kuduk pangeran meliat situasi kala itu, sembulir angin bertiup kencang mengarah ke arah para jamaah.Pangeran dengan rasa sabar menanti akan kedatangan baginda ratu dikala itu, setiap kali para rombungan pengalana yang mampir ke terminal, pangeran dengan sigap melangkah kan kakinya berjalan dan menghampiri para pengelana. Dia liat tenguk kiri dan kanan tak jua dia jumpai baginda ratu. Tak terlepas dari ujaran cinta kemarin sore “besuk mama datang”. Inisiatif langsung terpikirkan pangeran bergeritik hatinya “ aku yang harus jemput mama cinta” tanpa menanyakan terlebih dahulu prihal pukul berapa sang baginda datang, pangeran pergi meniggalkan pembicaraan.
Dilain sisi pangeran terus saja terpikirkan akan bagai mana caranya menjumpai sang baginda, dulu pernah jumpa sekali Ketika cinta yang jatuh sakit demam, pangeran dan Nina menemani bunda cinta yang jauh-jauh datang dari TANBU, namun tak terlalu lama untuk seorang pangeran merekam wajah baginda ratu. Hanya mengikuti bisikan hati pangeran berterut-turut bulak balik dari tempat penjemputan. Rasa sabar dan kesetyaan menguji adrinalin pangeran dengan cara bertanya kepada sopir mobil cuol BMW L 300.pangeran selalu mendapati hasil yang sama yaitu sama, ibunya cinta tidak jadi mampir ke Banjarmasin dia langsung memilih ke tempat haulan abah guru sekumpul yang ada di Martapura.
Dimalam itu ketika pangeran memikirkan tentang gadis yang dia jumpai lima tahun yang telah lampau, dia bernostalgia seakan pedepukan STKIP dihadapkan pada sesuatu yang bagi sebagian orang itu hanya menjadi mimpi tak kunjung terwujudkan, namun pangeran yakin bahwa sanya yang iya hadapi kini adalah sesuatu yang sudah menjadi suratan takdir baginya ketika dia masih berada dibuayan atau sebelum dia dilahirkan kedunia. Walaupun sang gadis selalu saja menutup akan kebenaran yang diberitakan oleh sang pangeran itu tak menjadi sesuatu yang menghabat akan keselarasan yang kini terjalin antara pangeran dan cinta. Cinta seseorang yang galak,kadang dia terliat pemarah kadang juga dia terliat manja itupun kalau ada pangeran didekatnmya. Cinta orangnya tak terlalu ribet kalau ada hal yang dirasa dia penting baru dia ungkapkan kepada pangeran, Waktu itu cinta terliat asik berteman dengan teman segubuk deritanya yang bernama Imar murid dari Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin berkejurusan ilmu Pendidikan keguruan sekolah dasar. Dia {cinta } coba berteman dengan salah satu penghuni dari gubuk derita tersebut.. Apalagi kalau bukan mencari tau tentang sosok pangeran yang selama ini menghantui cinta. Dalam diam pangeran percaya bahwa sebenarnya cinta juga mengagumi sosok pangeran namun rasa Egois yang dimiliki seorang wanita membuat pangeran harus berlapang dada.
Selasa pagi tanggal 12 Maret.....
Aktivitas yang dilakukan oleh pangeran yaitu menimba ilmu di padepokan STKIP PGRI Banjarmasin bersama para kesatria-kesatria lainya. Cukup menarik pembelajaran kali ini tentang Yaitu tentang Statistik , pangeran cukup menyimak apa yang dipaparkan oleh sang guru. Sesekali mata tajam pangeran mengintip sosok cinta yang tepat berada disebelah kananya. Curi-curi pandang mungkin itu yang dilakukan pangeran. Terkadang pangeran kedapatan cinta sedang asik memata-matai dirinya. Lantas saja hal itu membuat cinta marah dia berujar kala itu ‘ kenapa kamu memandangi wajahku seperti itu ‘. Kata cinta dengan nada yang sedikit meninggi. Galak-galaknya cinta namun dia gadis yang istemewa bagi pangeran, pangeran sangat terpukau pabila mendengar cinta melakukan hobey yang kerap kali iya lakukan diwaktu sengang. Kadang cinta bernyanyi, kadang juga cinta berpuisi.
Waktu menunjukan hampir pukul 11;00. Pangeran dijahili oleh temanya sepeguruanya yang bernama kesatria yoliuno pendekar dari tamiyang layang bersuku dayak mayan,dijuluki sebagai duta kampus. Sang pendekar itu melakokan tingkah konyol yang membuat pangeran mengelikik tertawa terbahak-bahak ketika isi ejekannya tersebut mengisahkan tentang masa-masa pangeran dan cinta kehabisan minyak bensin buat kuda besi kesayangan cinta. Bernama “ beat”. Dulu pernah pangeran dan cinta berjalan berrdua menaiki kuda kesanngan cinta tersebut dan ternyata ditengah perjalanan pangeran harus turun dari kuda besi tersebut dikernakan kuda besi itu kehausan hingga tak mau lagi berjalan. Suasana waktu itu sedikit hujan cintapun harus berteduh dibawah puhon yang rindang agar tak kebasahan. Dengan setyanya cinta menunggu dibawah puhon tersebut pangeran pun tak ingin berlama-lama hingga membuat cinta menunggu.Banyak kebersamaan pangran dan cinta membuat orang iri pada mereka Dulu pernah sekali cinta ingin di ajak pergi ketempat tinggal pangeran yang terletak di kecematan MEKARSARI kampung Tinggiran Tenggah jln. Sari bungga. Ketika itu lagi musim buah ampalem, jenis mangga yang biasanya dimakan ketika masih muda atau segar. Katanya enak buat dirujak atau pencuk. Entah itu cuman sekedar alasan seorang cinta atau juga mungkin itu cara cinta mencari tahu tantang keluarga dari pangeran, pangeran sih senang aja kalaunya cinta mau ikut walaupun cukup jauh jarak yang harus ditempuh. cinta tetap saja ingin meliat dan pergi ikut. waktu sudah lumayan sore, cinta menyaksikan pemandangan indah, kala itu pangeran dan cinta melintasi jembatan terpanjang sebanua KAL-SEL, yaitu jembatan Barito. tempat objek wisata baru kepunyaan Barito koala taman pulau bakantan yang terdapat dibawahnya. Dibangunya berupa jalan titian untuk akses dipulau tersebut membuat tempat itu digemari oleh beberapa wisatawan baik pelancong ibukota maupun luar daerah. Tempatnya yang masih terasa asri dan disuguhkanya akan pemandangan hijau pupuhonan yang menjadi tempat bermain bagi kawanan bakantan, binatang khas endemik KAL-SEL.seketika meliat akan pemandangan tersebut cinta langsung berujar kepada pangeran dengan nada yang kencang akibat berada diketingian ditengah-tengah jembatan deterpa angin dan suara bising lainya. ‘ nanti ajak aku kesana ya, aku mau” “iya,,,,,,,,,nanti kamu bakal aku ajak main kesana’, sahut pangeran dengan lantang
Senang hati pamngeran meliat cinta tersenyum bahagia. Masih menuju ketempat tinggal sang pangeran, cinta sudah merasa lelah diakibatkan jarak tempuh dan waktu yang tak sebentar. Hampir satu setengah jam perjalanan dari ibu kota metropolitan bisnis Banjarmasin. Jalan lingkar tol tembus KAL-SEL KAL-TENG,, membuat perjalanan mereka disuguhkan akan lalu lintas yang cepat, banyak truk-truk pengangkut buah biji sawit yang mondar mandir dari perkebunan hingga sampai ke pabrik industri. Kepolan asap dari kentut kerbau truk tersebut hampir mengures kecantikan wajah cinta, namun itu hanya sekejap saja kerna kecantikan yang dimiliki cinta itu abadi tertuang melalui hati yang bersih tanpa noda benci.
Baik HIMA maupun UKM yang ada diPadepokan STKIP PGRI Banjarmasin mempunyai berupa kegiatan LDK yang sering dilakukan oleh para anguta aktif, baik itu HIMA ataupun UKM, pangeran termasuk salah satu dari angota klan HIMABSI yang bergaris keras. Dia dipandang oleh ORMAWA lain sebagai uciha. kala itu cinta berminat ingin masuk kedalam klan HIMABSI agar pengatahuanya tentang politik atau belajar menjadi seorang yang mandiri. Pangeran bertugas sebagai KORLAP di LDK HIMABSI, tentu saja pangeran selalu ingin terliat gagah perkasa dihadapan cinta. Bertempat di bukit perjuangan rakyat pribumi karang intan sungai ulin mandiangin. dulu bangsa kolonial Belanda pernah menjajah bumi pertiwi. Disanapun masih terdapat berupa pemandian bangsa belanda. Cinta sangat antusias mengikuti kegiatan yang diadakan oleh klan HIMABSI tersebut. Tentu membuatnya tambah penasaran apa yang akan dijumpainya nanti disana,ketika cinta bertulak dari ibukota metro bisnis Banjarmasin. Berangkat beserta rombongan besar dari klan lainya pangeran harap-harap cemas akan kedatangan cinta takut terjadi sesuatu yang tak di inginkan. Tak llama rombongan tersebut datang dengan iringan bunyi kentut truk yang berbau hangus asap pekat hitam.Terkejut cinta akan pemandangan hutan yang ada di bukit perjuangan pangeran antasari tersebut seketika memberi semangat baginya untuk selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh klan yang iya pilih.
“selamat datang di LDK (latihan dasar kepemimpinan) yang dilakukan oleh klan HIMABSI” sambut Korlap ketika rombongan itu baru datang.
Kalian disini akan kami didik semampu dan sebisa kami berdasarkan ketentuan yang ada maka hak kalian hanya ada tiga yaitu hak bertahan hidup, hak bertanya, dan hak menjawab.’ Dengan tegasnya korlap melantangkan suara itu. Dikernakan cinta dan pamngeran mempunyai hubungan istemewa cinta mencoba mengalihkan perhatian pangeran dengan cara tersenyum manis namun itu tak ada apa-apanya. Tak cukup untuk meruntuhkan kepropesionalan pangeran apalagi dia selaku korlap waktu itu.
Cinta yang saat itu menjadi salah satu peserta LDK Lapangan Klan HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin, masih belum paham betul bagaimana cara seorang organisator berpikir disaat dalam tekanan, disini, di tempat inilah yang terbilang jauh dari keramaian, bagi pangeran dan senior lainya untuk mengembeleng mereka agar disaat mereka meneruskan Klan yang sudah sejak lama mashur dekelangan ORMAWA lain dipadepokan. Untuk itu pangeran dan yang lain menanamkan jiwa kepemimpinan yang DEMOKRASI bukan seorang pemimpin yang mempunyai sifat macam KOMUNIS. Sesuai dengan system pemerintahan pada bangsa ini yang menjadi kiblat dari Klan HIMABSI beserta ORMAWA lain yang ada dipadepokan.
Sesekali pangeran selaku KORLAP dikegiatan itu mengontrol keadaan dan memastikan apakah mereka sanggup untuk meneruskan kegiatan ini atau, mereka memilih mundur untuk kembali pulang ke Banjarmasin. Kegiatan yang dilakukan memang tidak selesai hanya dengan satu hari, melainkan akan selesai dalam tiga hari dua malam, dari keberangkatan mereka. Disana mereka dilatih hidup dengan bekal seadanya, pakaian seadanya, dan tempat untuk mereka beristirahat pun tidak senyaman dan sebaik di rumah. Tak ada unsur mewah, megah, dan lebih. Belajar dengan apa yang ada di alam untuk dipergunakan dan dimaksimalkan. Kelak mereka pasti mengerti mengapa para senior sebegitunya melakukan tindakan tersebut. Yang jelas ini demi kebaikan mereka sendiri.
Tak mudah bagi seorang perempuan berjalan seorang diri digelapnya malam pegunungan bukit Tahura mandiangin yang berada dikawasan Banjarbaru, masih serumpun dengan pegunungan yang ada dimeratus. Inilah malam yang berat untuk dilewati cinta, kami menyebutnya adalam ‘JURID MALAM’. Dimalam inilah dari setiap peserta akan dilepas untuk berjalan sendiri-sendiri membawa sata batang lilin tyang menyala, untuk dapat berjalan mereka harus selalu dapat menjaga lilin itu agar terus menerus menyala, alam mulai merespon kegiatan kami dengan turunya gerimis hujan. Satu demi satu perserta melewati pos-pos yang disana sudah menung para jonin senior dan yang aktif untuk memberikan MATERI diantaranya. Pos 1. Kepemimpinan. Pos 2. ADART. Pos 3. ORGANISASI. Pos 4. Pos bayangan. Pos 5. KEBERSAMAAN&PENDINGINAN. Tentu disetiap pos tersebut mereka akan berhadapan dengan tipikal orang yang berbeda-beda.
Cinta peserta terakhir yang mendapat giliran untuk melakukan ‘jurid’. Pangeran dari tadi mengawasinya dari belakang tanpa cinta sadari. Pangeran khawatir kalau cinta kenapa-kenapa. Dia mengawasi dari kejauhan agar cinta tak meliat. “HIMABSI,,HIMABSI,,,HIMABSI,” terdengar suara cinta dari kegelapan,itu adalah salah satu kode untuk meminta ijin masuk kedalam tiap-tipa pos. “lebih keras,kurang nyaring” salah satu jonin Himabsi meneriaki cinta, MAMI VIA, dia adalah seorang organisator yang paling berpangalaman dan disegani oleh setiap ORMAWA yang ada di STKIP PGRI Banjarmasin. Dia pernah mewakili kampus untuk mengikuti KONGRES NASIONAL HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA dan SASTRA INDONESIA, waktu itu diadakan dipulau jawa, dan dia terdaftar di IMBSI (ikatan mahasiswa Bahasa seluruh Indonesia) dan dia didiklat disana beserta yang lain.wajar saja jika harimau betina HIMABSI ini begitu disegani oleh yang lain, baik yang tua maupun muda.
Irama rintikan hujan kini mulai terdengar sedikit merdu, berirama teratur seperti irama pada lantunan musik, rintik demi rintik hujan terus berjatuhan bagai mencerminkan diri seseorang yang sedang sedih. Tak ada angin diwaktu itu tetesan guyuran air hujan jatuh tepat keatas bumi bebatuan, tetes demi tetesanya kini terliat mulai melubangi batu keras tersebut , hingga tembus ke dasar inti dari batu itu. Perlahan namun pasti santai belum tentu dia lalai cepat bukan berarti pemenang, kata-kata tersebut cukup mengambarkan irama nuansa percintaan pangeran bersama cinta. Hari ini pangeran terkagum, senang hatinya ketika cinta mulai belajar mencari tahu dan memperhatikan pangeran. Ini mument yang ditunggu-tunggu oleh pangeran ketika hati cinta yang keras dan kunjung eguis perlahan dapat berubah, bagai menempa sebuah baja di pemandayan, kudu exstra sabar dan bertaruh segenap jiwa dan raga. Cinta mulai mencari tau tentang latar belakang kehidupan pangeran dimasa lampau, kala pangeran masih duduk disingga sana kursi kemenangan sesaat meja judi.
Cukup teragis kalau menciratakan sosok pangeran dimasa dulu Karna pangeran sempat menjadi murid kesanyangan dari iblis bertopengkan dewa yang bergelar NARKOBA DAN JUDI. Dua guru tersebut banyak mengajarkan tentang ilmu kenikmatan dunia sesaat yang sebenarnya itu hanyalah mimpi yang takan pernah terwujud. Narkoba guru yang berasal dari planet lain dijagat ini iya mengajarkan berbagai jurus tipu muslihat berupa khayalan tak berujung. yang mampu memperdaya para pengikut-pengikut aliran sepemakai maupun golongan kelas tengik. Sedangkan guru yang satunya lagi bernama judi seakan menjadi kesatuan yang tak pernah lepas dari saudaranya tersebut. Bila mana sang pangeran belajar ke guru judi maka si guru Narkoba pun ikut dibelakangnya. Dia bahkan bisa mengajak teman yang satunya lagi yaitu ***** anak dari keturunan broken home atau tuntutan gaya hidup.sering terliat di perampatan jalan di samping tebing pesisir garis sungai dekat mesjid agung shabilal muhtadin Banjarmasin.Banyak yang harus dibayar ketika belajar kepada meraka waktu itu, tak bisa di kalkulasikan jika dihitung dari awal belajar hingga sekarang. Jumlah yang terlalu banyaklah yang membuat pangeran kewalahan belajar dari ketiga gurunya tersebut. Walaupun terkadang pangeran mendapat biasiswa dari hasil prestasinya meraih kemenangan melalui jalur yang di ajukan oleh guru judi, tak kelak itu hanya menjadi bahan pancingan agar pangeran terus mau melanjutkan sekolahnya di aliran sesat yang dimodali oleh investor besar jin laknat.
Pangeran sering meminta uang kepada baginda raja (Alm,ayah),sering juga pangeran mengambil sendiri dari dompetnya. Kehabisan modal untuk uang pembayaran sekolah judi, kerna itulah pangeran dengan sangat berani mengambil kepunyaan baginda raja, terkadang dia kedapatan oleh raja dan di hajar habis-habisan oleh sang baginda. Pangeran tak berani melawan untuk melewan laripun tak sempat. Raja kadang marah meliat kenakalan anak tercintanya harus mencuri dari ayahnya sendiri, sang raja tak pernah mengajarkan hal itu kepada sang pangeran hal itulah yang mendasari marahnya sang baginda raja.Sudah dua tahun dari masa sekolahnya dulu belajar kepada guru NARKOBA DAN JUDI ditinggalkan oleh sang pangeran. Kini pangeran tak mau lagi mengunakan jurus-jurus tersebut dia lebih memilih aliran putih golungan yang selalu menang ketika golongan hitam ingin mengahncurkan dunia persilatan. Dia belajar kembali pada tuan guru berjubah putih. Disitulah jurus-jurus baru iya dapatkan hingga mampu mengalahkan musuh terbesar sang pengeran siapa lagi kalau bukan diri sendiri.Seorang sahabat sekaligus musuh dalam selimut ucapan itu cukup mengambarkan tentang dirinya yang lain, sehari saja pada waktu itu pangeran tak bertingkah kurang baik maka tubuhnya terasa seperti orang sakit, lebih tepatnya harus ada yang menjadi tombal dari kesaktian ajian dusta berlapas ingkar janji yang sempat pangeran peroleh ketika bertapa di gua tanggis muslihat kehancuran. Kini hanya dengan apa adanya pangeran berjuang untuk meraih mimpi terbesar dalam hidupnya. Ambisius itu perlu ditanamkan didiri seorang pejuang jika ingin meraih buah dari pohon harapan yang sejak kecil dicita-citakan. Dengan niatan batin yang kokoh pangeran berani melangkahkan kaki berjalan diatas panggung teater bumi kenikmatan sesaat tiada henti,berdustakan janji-janji dari para politikos yang kunjung hanya koropsi tak mau bekerja tapi ingin duduk disingga sana bangku tertingi dibangsa ini, diam dan menghitung penghasilan dari para budak-budak kekuasaan yang selalu menjurumuskan para tokoh-tokoh sutradara yang kerap bermain dibelakang layar
Jarum jam tepat menunjukan pukul 21;16 wit, cinta terliat turun meneruni titian dari anak tangga gubuk derita yang sementara ini menjadi tempat berteduh kedua sejoli itu, lantas prihal apa yang membuat pangeran begitu senang !.... ternyata rasa yang dialami oleh pangeran juga kini sedang melanda pada diri cinta, cinta mulai membiasakan diri menerima hadirnya pangeran yang dulu pernah menghilang namun kini dia telah kembali. Hatinya mulai terbuka untuk pangeran, itu terliat dari cara dia menyapa dan menegur pangeran dimalam itu.
“nanti tolong antarkan kunci kuda besi scopey aku ke atas’’. Kata cinta dari balik jendela kamar tidur pangeran berdempitan dengan tempat cuci bekas makan seperti lorong.
“iya, nanti ku ambilkan....” sahut pangeran dengan nada halus.
Bergetar rasanya hati ketika disapa cinta, bahagia tentunya pangeran melihat orang terkasihnya mau mengikuti apa kata hatinya. Pangeran paham betul sosok cinta sebelumnya tak selembut pada malam ini, supan tutur sapanya sikapnya juga menjadi jinak, kini pangeran yakin bahwa sanya gadis yang iya jumpai lima tahun yang lalu itu adalah cinta.
14 maret pukul 11;45 WIT.........
Perlu waktu untuk seorang pangeran memikirkan kapan tiba saatnya yang tepat untuk mengutarakan isi hatinya kepada cinta. Disatu sisi pangeran dilemahkan akan mentalnya yang takut cinta tak membalas akan kasih sayang yang telah terlanjur mendalam, ingin rasanya batin mengucapkan kata ‘ mau kah kamu menjadi tunanganku ‘, namun lidah tak kunjung terucap akibat tergigit akan gigi. Sudah ribuan tahun berpikir pangeran tentang dirinya yang hanya mempunyai benda pemnberian tuhan, pangeran merasa terkucilkan hatinya kerap bila mana meliat cinta yang berpenampilan elegan, hatinya seakan tertusuk duri sembilu, terlalu naif bagi sebagian orang memandang kasih sayang seorang pangeran yang menjelma menjadi sorang gembel berintelektual. Terbisik dihatinya akan suara batin yang beragumen seketika hening menyelimuti pikiran pangeran.
‘ mungkin aku tak bisa menjanjikan harta..
Aku juga tak bisa menjanjikan berupa istana
Tak ua aku bisa menberikan emas berserta berlian
Apalah aku didunia seribu satu cerita akan kenikmatan sesaat
Tak ada yang dapat aku banggakan didepan kamu,untuk makan pun aku berjuang terlebih dahulu.
Sekolah tempat menimba ilmu terpenuhi akan kecerdasaanku.
Tetesan keringat ditubuh mulai menciut ini adalah saksi bagai pena yang tertulis akan tintah hitam di atas kertas putih
Sudah kumatikan perasaan ini,sudah kubuang jauh sebelum benci, namun tetap engkau menjadi inti dari aku tercipta kedunia ini.
Terserah orang berkata apa, kupaksakan dunia meliat perjuangan,harus berbuah kebahagian
Tak ua memilih, terpilih itu suratan dari tuhan akan engkau tulang rusuk yang sempat menghilang.
Kini semua hanya sang kuasa menentukan pantas atau tidaknya gembel ini menitipkan perasaan.
Hampir disetiap hari pangeran selalu merenungi ratapan nasibnya yang tak mempunyai apa-apa. Ibarat langit dan bumi jauh berbanding dengan kemauan hati, tapi ketulusan niatan hati selalu memanggil,mengetuk pintu hati pangeran. Hingga tak membiarkan tubuh untuk berbaring di dahan pohon yang tumbang. Andai saja tuhan mamberikan dia kekayaan berupa harta yang hanya cukup diberikan kepada kaum Miskin dan lamsia tua,pengelana, maka ingin pangeran meminta sedikit dari para pengelana lain agar dapat membahagiakan cinta.
kebahagian akan tercipta apabila cinta memintanya dari pangeran. Lautan romantisme akan memberikan keindahan bagai warna pelangi disenja sore bibir pantai. Apa yang diingikan cinta, pangeran berusaha wujudkan seketika mulut cinta berkata. Waktu memang tak bisa diputar balik kembali, namun badan pangeran dapat menahan waktu agar kebersamaanya dengan cinta tak terlalu cepat berlalu, begitu berartinya cinta dalam hidup pangeran ibarat seorang musisi tanpa gitar, pelukis tanpa kuas dan cat, penyair tanpa irama. Tubuh tak berdarah lemah tak berdaya bagai tersayat irisan pisau tipis.Entah sampai kapan pangeran dapat menahan rasa gundah gulana yang kini menghantui pikiran pangeran, dia tak bisa bertindak dengan gegabah untuk persoalan yang satu ini, harus dipikirkan secara matang terlebih cinta yang bersikap kekanak-kanakan. Pengenya selalu dimanja, dibelai, diperhatikan pasti..!, namun pangeran pun terkadang kewalahan dengan sikap manja imutnya cinta. Kadang pangeran tertawa sendiri meliat cinta yang ngambek seperti anak berumur sembilan tahun.Ada saja olah konyol pangeran agar menari perhatian dari cinta. Kala itu dalam kelas padepokan STKIP PGRI Banjarmasin ke jurusan Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ruangan kelas 43,mata kuliah photogrper jurnalistik yang di ajarkan oleh seorang berahma guru HUMAIDI M,pd. Tersisa kurang lebih lima menit untuk beliau meninggalkan ruangan dan berganti akan jutsu baru klan uciha . pangeran perlahan keluar dan bersiap untuk mengambalikan cincin kepunyaan cinta yang dia dapat di tirai pemandian para bidadari. Tak banyak kata langsung berupa tindakan yang pangeran lakukan, niatanya sih ingin memasangkan langsung ditanggan pangeran, namun cinta bersikeras tak ingin diwaktu itu, mungkin kurang tepat,situasi dan kondisi yang dihadapi pangeran kal itu. Cengkraman tangan pangeran terlalu keras hingga cinta terasa sakit dipergelangan tangganya, tak sengaja tak ua berniatan menyakiti, disebabkan akan gelang perak yang membalut tanggan seorang cinta, itu mungkin...!
Ingin pangeran menanyakan seberapa sakit yang cinta dapat jika pangeran tak lagi memperhatikan dirinya, sakitan yang mana lagi harus pangeran ungkapkan pabila kehendak hati ingin menjadi satu dalam mahligai percintaan rumah tangga yang di idam-idamkan kebanyakan orang harus bertepuk sebelah tanggan. Apa harus dengan nada lantang mata melotot tajam tanggan ke pinggang badan berdiri tegap sambil mengatakan hal yang tak ingin iya ungkapkan kepada cinta takut menyakiti perasaan orang terkasih. Begitu menyanyangi cinta pangeran tak ingin membiarkan sedikitpun rasa sakit apalagi sedih berujung kepedihan tiada henti.Andai engkau mengerti betapa rasa sakit berujung bahagia yang dirasa aku duhai pujaan hati, jika otak dan hati ini terbuat dari bahan logam berserta kabel maka sudahlah sejak lama dia meledak berkeping-keping, pecah tak ter hitung jumlah pecahanya, akan tetapi anugrah sang pencipta sungguh sangat mulia tiada bandinng tiada tara mampu menahahan segala ledakan yang dipompa akan jantung bertdekatan dengan hati mengalir dari darah menjadi sungai bagi setiap makan yang di cerna serta diolah oleh lambung tubuh ini mengeluh berupa lesuh yang tak tau akan penyebab dari kurang nafsu akan makan, hambar ! akan rasa lidah dirasakan akan hidangan sekalas sarapan para tikus-tikus berdasi yang suka ingkar janji dan makan ditempat maksiat rohhani.
Beberapa saat kemudian pangeran ingin menjumpai cinta di gubuk derita tempat sementara mereka berteduh dari hujan dan panas. Terliat rapat akan pintu tertutup tak ada celah bagi cahaya ingin masuk kedalam tempat peristirahatan cinta, ingin rasanya mengetuk pintu itu dan memanggil namanya, namun tak kunjung dilakukan. lebih memilih menahan hasyrat akan keingginan niatan ingin bertemu sang gadis pujaan. Hatinya terdiam ketika tiba didepan pintu kamar cinta, tanganya berhenti seketika ingin mengetuk tepat didepan pintu tersebut. Berpikir kembali pangeran yang mungkin kali ini cinta lagi tertidur siang dan tak mau diganggu. Pangeran pun tak ingin mengganggu wanita kesayanganya tersebut beristirahat. Kembali berbalik arah langkah kaki pelan yang dijalankan pangeran hampir tak terdengar seperti orang yang berjalan. Dengan sangat pelan pangeran berusaha untuk pergi dan membiarkan cinta beristirahat disiang hari itu. Semoga saja peri pembawa mimpi indah, mampu menghadirkan sosok akan diri pangeran dalam mimpinya. Tertidur dengan nyenyak seperti seorang putri yang berbaring disingga sananya, ditemani para dayang-dayang yang memberikan angin kipasan dari bulu-bulu merak, dan bersamaan dongeng yang diceritakan sang ibu ketika sang anak ingin ditidurkan.
Tepat pukul 22:00 wit di gubuk derita dengan nada yang tegas pangeran meluntarkan apa yang selama ini menjadi beban pikiranya. Suasana terliat sedikit sepi para penghuni disibukan dengan adanya kegiatan makan bersama atau “selamatan” yang diadakan sang pemelik gubuk derita tersebut. Dengan membunuh rasa gerogi yang mengahantui pangeran, bergerak langkah kaki dengan kepercayaan diri, sangatlah yakin untuk segera berterus terang kepada sang pujaan hati. “memang untuk sekarang aku cuman bisa mengabulkan permintaan kamu yang sederhana, apalah aku orang miskin yang tak punya harta benda, apalgi bergelimpagan harta, walaupun kudradku terlahir sebagai pangeran kedunia, namun dunia telah mempercundangi aku. Hingga membuat kekayaan yang kumiliki musnah seketika. yang datang hanya kehancuran dan bencana tak ada kebahagian, Apakah itu yang ingin kau harapkan dari aku yang tersakiti akan harta dan kini hanya memiliki rasa sayang tiada tara, serta semangat juang tak pernah padam. Harta mari kita cari sama-sama , toh...., pada nantinya ketika kita berumah tangga tak adalagi yang namanya uang dari pemberian orang tua. Apa kamu ingin kehidupan kita nantinya selalu mengharap dari santunan milik mereka ? Aku bukan tipekal laki-laki yang membanggakan harta kepunyaan pemberian oleh orang tua, aku juga tak berpenampilan seperti kalangan orang yang berada, aku hanya lelaki sederhana yang tak punya rasa malu, ingin memiliki wanita yang mempunyai penampilan royyalistis bagai selebritis berklas. Andai saja kala itu aku berjalan menundukan kepala aku kebumi, aku yakin takan pernah meliat keindahan yang ada dilangit, namun kepala tegak harus selalu kujaga agar perjalananku akan panggung sandiwara dunia ini takan terhenti ditengah laga.
Usaha takan menghianati hasil, proses butuh waktu untuk menentukan, akan tercipta keindahan pada waktunya, selalu jaga harga diri agar tak di permainkan oleh asmara, kita memang orang yang tak berada bukan tetapi kita harus mengemis akan bercinta. Murah bukan berarti tak ada harga, mahal belum tentu tak dapat dibeli.! Gembel bukan seorang pengemis yang hanya bisa meminta tanpa ada usaha, gembel lebih terhormat dari pada seorang pencuri klas tikus-tikus berdasi yang hanya bisa meng iming-imingi dengan janji-janji. Gembel lebih mulia dari seorang penjudi yang malas untuk mengeluarkan keringat jerih payah dari hati. Gembel lebih sehat dibanding para pelaku prostitusi jalanan yang hanya mau enak tanpa harus bersusah payah kesana kemari.
*** 18 Maret 2019***
Sedikit terasa berkurang beban pikir yang diemban oleh pangeran, emosinya kian stabil setelah semuanya terungkapkan. Kini giliran cinta yang harus memikirkan kembali, apa yang baru saja dikatakan pangeran. Pangeran nampak takan mengusik cinta dalam beberapa hari kedepan, bukan berarti cinta bisa terlepas dari pantawan pangeran, pangeran akan mengamati setiap gerak-gerik pergerakan dari cinta.harus ada pengurbanan untuk meraih kemenangan hingga berada dipuncak kejayaan. Mungkin saja waktu itu jika gembel ini berjalan meratap hanya ke bumi dia takan pernah meliat keindahan yang ada dilangit namun kerasnya kehidupan haruslah dia hadapi dengan tetap kepala berdiri tegak. Bagi seorang gembel yang sebenarnya adalah seorang pangeran yang bersandiwara untuk mencari cinta sejati dikucilkan oleh banyak orang itu merupakan hal yang biasa, ditertawakan itu pasti...! tak ada niatan untuk membalas mereka apalagi dendam yang berujung kebencian. Ini sudah menjadi ketettapan yang harus dia jalani. Walau hatinya terkadang merasa sakit namun itu sudah biasa baginya.
Sore itu pukul 16;24, pangeran kembali kegubuk derita yang ada di jln. Sultan Adam koplek H. Iyus. Baru saja tiba dari berobat di negri tercinta desa Tinggiran Tenggah Kec. Mekersari kab. Barito kuala. Setibanya digubuk derita pangeran disambut akan cinta yang terliat ingin pergi bersama selirnya yang bernama Nina herlina. Tak teralalu berpakain mewah, cinta hanya mengunakan kaos biasa dan bercelanakan traineng berwarna hitam ber strip garis merah marun dengan rambutnya yang berurai kebawah namun tetap terliat cantik. Pangeran tak sempat menanyakan mau kemana perginya cinta kala itu, kebiasaanya sih paling cuman pergi keluar sebentar, mencari makan malam, mungkin ! Sering kali pangeran meliat cinta pergi tanpa mengasih tau kemana dia akan bertolak. Hati ini sering menanyakan tentang kepergianya, kemana dia pergi, sama siapa saja dia bertolak, apa yang dia lakukan diluar sana, positif atau negatif hal yang ia perbuat. Pertanyaan itu selalu menjadi tanda tanya bagi pangeran yang hanya bisa berharap dia baik-baik saja. Hanya kepada sang khalik pencipta baharu alam pangeran meminta agar cintaya itu selalu dijalan yang benar dan selalu diperlindunganya. Amin.
Memang terlalu naif bagi pangeran mencintai seorang wanita seperti cinta. Walau pangeran tau cinta masih belum dapat terlepas akan belenggu diperbuat oleh sang Rahwana yang menjelma didalam diri seorang pemuda berinisial (I) . Namun cinta dan kesungguhan hati seorang pangeran mampu mengalahkan akal sehatnya bagi sebagian orang cinta pangeran untuk mendapatkan cinta hanya ada dinegri dongeng. Namun apalah daya ketika hati sudah menentukan siapa yang layak untuk menjadi pendaping hidup didunia maupun diakhirat. Seperti berenang menggikuti arus mungkin itu pilihan yang tepat baginya, banyak dari para pendekar-pendekar sahabat pangeran yang coba memberi semangat, kata mereka ‘ semua itu perlo proses, jodoh takan bakal kemana pangeran “.Dunia memang penuh dengan mesteri yang takan bakal terukap hingga pada waktunya.
Bagi kita seorang Hamba Sahaya, hanya bisa menerka-nerka sambil menunggu apakah itu benar atau cuman sugesti yang tak pernah terjadi. Rezki, maut dan jodoh adalah rahasia tuhan yang kita tidak pernah bisa diketahui kapan dia datang dan kapan dia pergi. Bagi kita insan hanya bisa berharap yang terbaik diberikan olehnya “ ya rab” agar selalu menjadi hamba yang berhati mulia.Sebenarnya pangeran tau persis apa yang membuat cinta sampai sekarang masih bimbang kepadanya. Apalagi kalau keadan pangeran yang saat ini masih menjelma sebagai seorang gembel berentelektual. Ingin pangeran segera kembali ke kodratnya sebagai pangeran, namun itu masih terlalu dini, pangeran masih ingin meliat bagai mana cinta menerima keadaanya yang saat ini. Disamping itu banyak para wanita-wanita lain yang coba menarik perhatian dari pangeran namun diangapnya bagai angin berlalu.Roda waktu terus berputar mengiring kisah perjungan seorang pangeran yang berubah wujud menjadi gembel berentelektual. Gembel itu berani meratap kerasnya kehidupan yang penuh tipu daya akan kenikmatan tiada ujung. Gembel yang bangga akan propesinya katanya dia lebih mulia dari seorang kroptor yang hanya bisa memakan uang rakyat. Walaupun sebenarnya dia keturan para pemimpin dinegrinya, dia lebih memilih berpetualang dinegri orang dan menjelma sebagi gembel. Tak ada yang dibanggakan dari jabatan ayah dan ibunya, katanya !. memang betul apa yang dia kata, walaupun ayah tirinya seorang anggota dewan DPRD Komisi Empat (pembangunan desa) di Kabupaten Barito Kuala dan ibuya sebagai pegawai instansi kepemerintahan di kabupaten yang sama, namun baginya itu adalah kesuksesan yang diraih kedua orang tuanya,bukan dia.
Kegelisahan yang menghampiri pangeran sungguhlah teramat berat. Selalu menghantui entah itu diwaktu iya bersantai maupun ketika dia tertidur, perasaan itu selau saja menghantui dirinya seakan seperti bayangan, yang tak pernah lepas. Ditambah dengan kerap kali cinta yang bertingkah seakan tak mau dirinya didekati oleh pangeran akan tetapi itu hanya dimulutnya saja sikap dan perbuatanya sungguh berbalik berbeda. Kadang cinta seperti tak ingin didekati olehnya namun dilain waktu cinta mengharapkan pangeran untuk selalu ada disamping dirinya. Terkadang pangeran cemburu dan ingin rasanya marah ketika cinta memeluk pendekar yoliuno sahabat dari pangeran, rasa akan amarah yang ada coba dia redam dengan berpura-pura tidak meliatnya, kadang juga cinta seperti ingin meminta pelukan dari teman spritual pangeran bernama pendekar muhammad Al- farisi, lagi-lagi hal itu membuat dia cemburu. Berkata didalam hatinya “ andai saja aku yang dipeluk oleh cinta betapa bahagia akan hati ini “. Selalu saja menjadi sesuatu yang kerap hanya menjadi mimpi disiang bolong. Tak kunjung terjadi bagai dunia yang hanya diisi sejuta mimpi palsu tak kunjung terwujud. Mungkin belum saatnya dekapan manja dan ciuman manis dari seorang cinta berlabuh didiri pangeran, semoga saja dalam waktu dekat semuanya dapat terwujud, Amin !.
sempat cinta berkata pada pangeran ‘ aku tak ingin memberi harapan ‘, ujar cinta ketika duduk bersama pangeran digubuk derita kala itu dengan nada yang lantang.
Pangeran pun membalasnya dengan penuh ambisi ‘ akan indah pada waktunya selagi aku masih berjuang ‘.sahut pangeran dengan nada tegas hampir tak ada keraguan, sambil mengunci pintu dan membiarkan cinta didalam kamarnya sendirian.Perkataan itu seperti tantangan bagi seorang pejuang cinta. “pantang pulang sebelum tumbang” prinsip yang selalu dipegang teguh bagi setiap pejuang, tak mengenal menyerah baginya tak ada kata berpasrah, selalu berusaha untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Apalagi ini prihal asmara yang harus diraihnya dengan cara apapun, dirinya yakin tuhan takkan diam begitu saja meliat insanya tersakiti. Perjuangan memang butuh pengorbanan yang setimpal dengan apa yang diinginkan. Perjuangan akan terasa berat jika seseorang yang diperjuangkan tak membalasnya dengan rasa yang sama dengan apa yang kita rasa, seperti berada didalam sebuah sampan yang melawan arus, terasa berat dan ingin mengeluh. Putus asa akan menjadi bayang-bayang sejati dalam perjalanan mendaki bukit harapan. Hanya berdo’a kepadanya segala pemberi kasih sayanglah kekuatan tiada habis berdatangan entah dari mana.
Pastinya bagi kalian para pembaca bertanya-tanya apa sederamatisir itukah perjuangan pangeran ?.
Jawabanya adalah iya, memang demekian terjadi apa adanya
Lalu mengapa pangeran segigih itu berjuang demi seorang cinta yang bahkan tak menanggapi dengan serius ?
Kerna dimasa lalu pangeran pernah sekali kehilang cinta yang lain namun berbeda wujud, dulu pangeran sempat bertunangan dengan seorang anak bangsawan kaya raya dari negri kelahiranya yaitu desa Tinggiran Baru. Anak dari seorang saudagar sekaligus juragan pupuk terkenal seantiru negri seribu satu cerita. Wanita itu bernama Nor Ainun gadis cantik bermata sipit beralis tebal rambutnya panjang berwarna hitam kemerah-merahan, kulitnya putih tubuh tinggi semampai mempunyai senyum manis dari bibirnya yang tipis. Kala itu pangeran menjalin percintaan kurang lebih empat tahun dan berujung bertunangan dengan gadis tersebut, hanya tinggal kurun waktu satu bulan dari hari pernikahan namun semuanya sirna. Bagi pangeran yang ditinggal pergi oleh kekasihnya, tak ada yang menyangka pernikahan yang tinggal beberapa minggu lagi, itu harus pupus dari benak pangeran. Cintanya waktu itu lebih memilih orang yang lebih kaya dan bertitel dari pada seorang pangeran biasa. Seketika itu jugalah pangeran marah dan murka kepada keduanya, dengan memberanikan diri pangeran bertolak dari istana pergi menghadap kedua insan tersebut. Bukan untuk menyakiti apalagi tega memukul, pangeran lebih memilih menghakimi secara perkataan yang bijak, ‘ tega cinta, kamu lebih memilih laki-laki yang baru kamu kenal dua minggu ketimbang aku yang kau kenal selama empat tahun’, ucap pangeran dengan rintikan air mata. “tentu aku memilih dia, dia seorang bangsawan, ayah orang kaya, bahkan dia sudah mapan, hidupku akan tercukupi. Dibandingkan kamu hanya seorang penganguran ! sahut cinta kala itu membela pasanganya.‘ oke, akan kubuktikan kelak bahwa yang engkau pilih itu merupakan sebuah kesalahan ‘. Jawab pangeran sembaring pergi dari hadapan keduanya Dengan diringi rasa pedih yang mendalam dihatinya, pangeran berjalan sambil memegang cincin pertunanganya yang sebenarnya ingin dijadikan sebagai mas kawin. Dengan segenap rasa amarah berujung kebencian terhadap cinta pangeran melemparkan cincin tersebut kesungai Barito yang dalamnya hampir tak dapat orang biasa menyelam. Hatinya kini telah hancur, patah akan semangatnya. Mawar yang selama ini dia rawat dan dia sirami setiap hari telah dipetik orang. Percuma usahanya selama ini merawat mawar tersebut agar selaalu tumbuh bersemi disetiap pancaran sinar mentari. Rapuh bukan berarti tak bisa dipergunakan namun perlu waktu untuk mengobati luka yang cukup mendalam.Rasa tak berdaya ketika yang diliat didepan mata adalah undangan pernikahan sang mantan. Bagai tertusuk sembilu hatinya langsung terasa sakit rasa pedih kini kian menjadi-jadi, rintihan air mata berjatuhan mengiringi perkawinan sang mantan. Tak kuasa menahan diri ingin rasanya pergi kepernikahanya namun takut tak kuasa menahan air mata, tak ada keberanian untuk menatap wajah sang mantan kekasih yang kini telah berbahagia. Hatinya sadar akan nasib si penyiram bungga ketika bunga bermekaran akan dipetik orang atau dikerumbuni oleh para kumbang-kumbang. Dalam renunganya tersebutlah pangeran mendapatkan bisikan dari sahabat sejati yaitu diri sendiri, hatinya berkata ‘ sudah tinggalkan cinta yang lalu, hidup untuk masa kini dan berjuang untuk masa depan’. Bisikan itu memberinya rasa semangat yang baru, kepercayaan dirinya kini kembali, rasa akan patah hati lenyap seketika, sekarang biarkan dia berbahagia dengan orang lain yang harus kita lakukan berjuang untuk meraih mimpi dimasa depan. Peristiwa itu terjadi pada tanggal, 27 NOVEMBER 2014.
Enambulan paska pernikahan, keduanya resmi berpisah. Tidak tau alasanya mengapa mereka bercerai, padahal umur dari pernikahan mereka baru seumur jagung. Pangeran menyikapinya dengan biasa. Sebab bukannya meramalkan, tapi pangeran tau bagaimana caranya membina rumah tangga. Tidak semudah yang dipikir. Apa kita mengangap pernikahan adalah akhir dari kisah saling suka, lalu jatuh cinta, dan ujung dari semuanya yaitu menikah, apa hanya itu? Tentunya tidak! Adahal yang lebih dari sekedar peresmian rasa cinta itu sendiri, akan adanya perubahan pola pikir, pola hidup, kebiasaan, rasa saling menghargai satu sama lain. Seperti perahu yang akan berlayar mengarungi ganasnya Samudra, tentu tidak bisa hanya mengharap seorang kapten nahkoda yang mengarahkan perahu tersebut agar dapat berlayar dengan benar. Capten juga perlu seorang ABK, untuk selalu sigap menarik tali guna membentangkan layer dari perahu. Ada seorang Navigator yang tentunya membantu mengarahkan perahu kemana tujuan berlabuh, dan seorang koki, untuk menghidangkan makanan mengisi tenaga mereka.
***22 Maret 2019***
Kala itu rembulan terliat sangat begitu cerah bersinar dimalam hari, suhu udara terasa hangat tak tampak awan hitam yang biasa menemaninya mungkin hujan takan turun malam ini. Bintang-bintang bersinar dengan ramainya bersamaan berguguran meteor dari angkasa luar. Wajah sang rembulan berseri penuh dengan kebahagian, sepertinya!, ketika meratapi bulan dilangit pangeran tersadar bagai dirinya meliat cinta. Jauh keberadaanya namun begitu dekat pabila dipandang, bulan memang kepunyaan semua orang namun bulan pada malam hari ini hanya milik seorang pangeran. Baru saja pangeran membayangkan wajah cinta seperti rembulan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang meneruni anak tangga dengan cepat siapa lagi kalau bukan cinta. Rupanya piring bekas makan tadi sore belum sempat dia cuci, atau itu hanya sebuah alasan agar dapat meliat aktivitas pangeran, “kan masih ada hari besok, ?” ujar pangeran dalam benaknya. Tak apa mau itu kebetulan ataupun cuman sekedar alasan dari cinta pangeran tak terlalu menghiraukan, senang sih boleh jadi dapat meliat wajah cinta sebelum tidur tapikan cowo juga perlu jual mahal harga diri bos...! Ketika cinta asik mencuci bekas makanya pangeran ingin sebenarnya mengoda cinta namun strategi pangeran sudah berubah kini biarkan dia yang harus merasakan bagai mana rasanya mencari tau tentang pangeranya. Pangeran mempunyai tak-tik baru yaitu berupa membuat cinta merasa tak lagi diperhatikan olehnya,padahal tidak, cuman didepan cinta saja dia berlaga seperti tak kenal, itu agar membuat cinta merasa kehilangan susok yang selalu memperhatikanya. Lantas apakah cinta akan mencari-cari seseorang pemerhatinya yang kini telah menghilang ?, Tak tau tau pasti kerna itu adalah tentang perasaan hati cinta bukan pangeran, yang jelas jika seseorang merasa memiliki sesuatu yang berharga dan ketika dia mulai merasa membutuhkanya dan ingin mengambil namun ternyata menghilang maka dengan sendirinya orang tersebut akan mencari-cari keberadaanya.
Hampir pukul 01;00 Wit, pangeran belum juga dapat tertidur seperti menunggu sesuatu yang dia rasa, entah apa itu yang jelas matanya tak mau berkedip sedikitpun. Pangeran berhalusinasi diatas tempat tidurnya ‘ ingin rasanya mempunyai kuda berketurunan KAWASAKI NINJA 250 4 TAG. Kuda besi kelahiran negri para Samurai, menerutnya agar dapat berkuda besi bersama cinta kemanapun cinta ingin diantar, selalu bersama dengan satu kuda besi miliknya pangeran ingin menghabiskan sisa perjalanan hidup hanya bersama cinta. Menyusuri kerasnya hidup di kota seribu sungai yang melegenda, kesana kemari berpegang erat di lingkar pinggang, serta mendekapkan diri pada tubuh pangeran sebagai sandaran. Ketika waktu libur dipadepukan STKIP PGRI Banjarmasin bukan balik kampung yang dituju melainkan tetap berada digubuk derita menghabiskan waktu bersama entah itu cuman sekedar memasak maupun mengerjakan tugas bersama’. Itu harapan pangeran dalam imajinasi yang berujung mimpi
Malam kian larut dalam balutan sinar sang rembulan, gemerlap bintang kian meredup, suhu udara kini mulai berubah, dari kamar B6 lah pangeran menuangkan segala gundah-gulanaya dari setiap kali dia berjuang menghadapi ego yang ada pada diri cinta. Dengan bersahabat sesama pangeran, dia bernama Alfian sauri, pangeran dari tanah jawa yang berdomisili dibanjarmasin, keluarganya banyak tinggal di daerah kota batu licin Kab.Tanah Bumbu, pangeran yang satu ini merupakan pangeran yang mempunyai jurus sakti untuk menaklukan lawan tandingnya ‘ para wanita’. Dengan jurus berpuisi bagai seorang pujangga dia mampu merebut perhatian lawan jenisnya tersebut, badanya yang tinggi serta berotot membuat kesatria-kesatria lain takut untuk mendekatinya apalagi sekedar iseng belaka. Al, begitu kebanyakan orang mengenalnya dia salah satu jo nin di pedepokan STKIP PGRI BANJARMASIN ber klan HIMPTI dan menjadi ketua umum yang disegani oleh para anggotanya. Pangeran yang mempunyai hobey ‘Treking’ ini cukup dikagumi oleh para wanita-wanita berkelas, namun dia memilih untuk sendiri sementara. Sudah sering (Al) menasehati pangeran untuk tidak terlalu mengejar cinta, dia mengatakan hidup itu realistis, kamu sama dia (cinta) seperti langit dan bumi, jauh. Kamu nga liat dia siapa, dan kamu siapa. Dan yang selama ini kamu dapatkan balasan darinya apa, coba pikir? Alpian sebenarnya mempunyai maksud yang baik, bukanya dia tidak mau mendukung sahabatnya, dia tau, pangeran sedang berjuang, dia juga apa yang barusan dia katakana sebenarnya tidaklah pantas. Namun dia memberikan pilihan kepada pangeran, semua itu Kembali lagi kediri sendiri. Kalaunya masih pangeran tetap dengan niatanya saat ini, ya silahkan, itu derita pangeran harus berjuang. Al hanya menekankan bahwa ada fase diantara mengejar target buruan. Kalaunya yang in inga bisa didapatkan, ya, pangeran jangan berhenti, apalagi menyerah. Angkat Kembali busur dan anak panah, pantau sekeliling apa ada mangsa yang lain, kalau tidak terliat, ya, pergi. Berburu ditempat lain, dimana terdapat banyak kawanan Buruan yang bisa kita jadikan target.
Hanya diam,,,,,
terimakasih kepada jarak telah menghadirkan rasa rindu yang kian beraarti dalam resah gelisahnya batin, menerima takdir akan cinta pertama kali berada dibumi dibawa oleh Nabi Adam dan Siti Hawa keluar dari surga. Walau jauh terpisah jarak namun pada kenyataanya waktu jugalah akhirnya mempertemukan . Pada masa pencarianya adam hanya mengikuti kata hati berupa petunjuk agar dapat bertemu siti hawa di bukit Jabball’nur mekkah Arab Saudi. Dari belahan bumi yang jauh adam terpisah dari hawa yang berada dibumi Hindustan india kini menyebutnya. Namun dikernakan hawa berasal dari bagian tubuh adam ketika diciptakan sang khalik, mudah saja bagi adam mencari sesuatu yang menghilang dari tubuhnya. Bagaikan magnet yang saling tarik menarik, kontak batin yang begitu dahsyat membuat adam dapat bertemu kembali kepada Siti hawa. Dari sinilah muncul peradaban umat manusia. Hampir dua minggu pangeran dan cinta saling menjaga jarak satu sama lainya. Tak ada lagi terliat bahkan terdengar suara keras pangeran diloroing gubuk derita, entah mengapa !, demikian juga dengan cinta yang menahan diri dari pangeran namun tanpa iya sadari pangeran memperhatikanya dari kejauhan.
Lidah mungkin bisa berkata buhong namun hati dan hasyrat beserta gerak gerik tubuh seakan mempunyai bahasa tersendiri, yang hanya bisa terbaca melalui indra prasa bukan intuisi, melainkan getaran hati. Tingkah laku cinta terkadang seperti orang yang tidak tenang ketika berada didekat pangeran, sesekali cinta bertingkah yang bukan-bukan entah kenapa !, mungkin dia lagi pemes, mungkin!. Yang jelas setiap kali pangeran meratapi wajah cinta dia menunduk dan tak berani menatap wajah pangeran, bola matanya seakan mengambarkan seperti orang kebingungan. Kian hari getaran hati bertambah kencang pabila cinta ada didekat pangeran, resah gelisah yang dirasakan jika pangeran harus menunggu cinta yang pergi keluar dari gubuk derita pada malam hari tanpa dampingan pangeran walau itu sekedar mengobati rasa lapar yang menusuk-nusuk lambungnya. Dari kejauhan pangeran menunggu kedatangan cinta, sabar itu pasti, tapi tetap rasa takut menghampiri. Bukan tak percaya kepada cinta melainkan menunggu itu sesuatu yang membosankan bagi pangeran. Tak lama dari kejauhan suara dari kuda besi yang di naiki cinta terdengar, pertanda cinta telah selasai dari pencarianya mengobati rasa lapar. berkarisma itu yang dilihat pangeran ketika cinta dengan kuda besi kesayanganya yang kali ini bernama Beat lahir dari keterunan yang sama, peranakan dari kuda besi Honda berasal dari negri samurai.
Sudah hampir dua pekan pangeran tak terrliat lagi bulak-balik ke gubuk derita cinta. Di padepokan pun pangeran tak ada terliat mendekati cinta entah tanpa sebab yang jelas pangeran ingin mengalahkan ego cinta yang kian amat tinggi dengan cara yang tak biasa. Pangeran kini hanya berpasrah diri kepada tuhan agar segera menghadirkan malaikat penulong dalam hidupnya. Pangeran inginya cinta mau ikut berjuang bersama-sama mendaki puncak kejayaan kerna mendaki bersama itu bagi pangeran lebih berarti dari pada harus menjumpai cinta disana. Hari demi hari kian berganti namun masih mawar yang merah itu belum dapat ku pegang, durinya masih terlalu tajam bagi tangan ini mencengkram, sesekali aku remas tangkainya namun rasa sakit dan darah yang keluar membuat niatan ini menarik kembali geng gaman. Ingin kupetik mawar itu dari tangkai dengan tanpa menghiraukan yang merawatnya namun itu tak pantas bagi seorang pangeran, mencuri bukan sifat yang diwariskan oleh para leluhur kerajaan.
***(Kongres pemilu raya pelpres, MPR, DPR, DPD, DPRD 2020-2025)***
17 april adalah tanggal bersejarah bagi bangsa ini, kembali diadakanya pemilu raya untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, serta panasnya persaingan memperebutkan bangku yang ada didalam Gedung perlemem dikawasan senayan,Jakarta pusat. Mereka mencalonkan diri atas utusan partai-partai politik dinegri tercinta ini, ramainya ujaran kebenciyaan yang diterangkan oleh oknum tidak bertanggung jawab di media sosial menambah persaingan untuk merebutkan kursi tertingi. Siapa yang menang maka dia akan menjadi sang agung bagi pribumi. Masa kampanye telah dijalani dari kedua paslon 01 dan 02, dari ujung pulau negri ini mereka menanamkan kepercayaan pada rakyat agar memilih diantara mereka, janji dan janji lagi-lagi menjadi lagu primadona yang mereka lantunkan setiap kali berada dipanggung politik negri ini. Tak tanggung-tanggung dari menjanjikan kesejahteraan,kesehatan,pendidikan. itu menjadi jurus jitu bagi kedua paslon tersebut. Berkaca kepada pemimpin terdahulu bangsa ini hanya dimasa kepemerintahan pak Jokowidodo lah perkonomian bangsa bisa dibilang mulai satabil, dari segi keamananpun rakyat dijamin dengan adanya pembaharuan sestem alutsista yang kini dibuat oleh anak bangsa sendiri melalui PT. Pindad., selain itu harmonisnya hubungan antara bangsa-bangsa lain juga mendapat acungan jempul baik itu dari segi kerjasama untuk perekonomian maupun kerja sama yang lainya.. Bukan hanya dari benua Asia saja kini bangsa ini sudah merangkul bangsa-bangsa lain yang ada di Erupa,Amerika bahkan Afrika. Ini membuat bangsa ini kini tidak lagi dipandang sebelah mata oleh bangsa-bangsa lain.
Jika dalam permainan catur adu taktik sudah biasa namun jika Pelpres adu VISI dan MISI atau (Debat), yang paling ditunggu-tunggu masyrakat dari kedua paslon, tema Debat calon Presiden dan Wakil presiden kali ini membahas tentang kesejahteraan Rakyat, Dan Isu yang paling hangat saat pelpres diadakan sebagai bahan debat adu bersilat lidah didepan rakyat iyalah, ‘ diangkutnya hasil bumi negri sendiri oleh bangsa asing,untuk memperkaya negri orang’. Ini merupakan pembicaraan yang sangat baik untuk diangkat kepoblik Agar mereka tahu bahwa apa yang selama ini terjadi pada kekayaan negaranya. Seperti yang terjadi di wawena papua barat, dimana PT. Frepot industre yang beroprasi dibidang pertambangan telah menguasai setengah bahkan hampir sepenuhnya dari hasil alam yang ada disana. Negara hanya mendapat 50% itupun ditahun 2018,setelah perdebatan yang lumayan alut. sekian persian dari hasil penjualan emas yang mereka tambang hari demi hari. Hal ini memicu adanya kembali pergerakan papua merdeka yaitu para pembrontak yang berasal dari suku setempat. Sempat terjadi baku tembak antara aparat keamanan dan para pembrontak tersebut. Tak terelakan korban jiwa pun berjatuhan satu demi persatu, baik itu dari kubu pemberontak maupun dari para aparat keamanan.
Tidak hanya dipapua, kalimantan pun, masih ramainya pertambangan batu bara yang kian hari menambah kerusakan alam. Hampir setiap hari kapal-kapal besar berlayar dari hulu sungai Barito membawa batu bara untuk dijual kebaangsa asing. Sangat jelas terliat di muara sungai Barito baik itu dari atas mengunakan pesawat terbang maupun dari laut mengunakan kapal . Bagai gunung diatas air itu yang nampak jelas terliat. Jika hasil bumi ini terus menerus diperjualkan maka kerusakan yang muncul dari imbas pertambangan batu bara tak terelakan, tanpa kita sadari pada nantinya alam akan memberuntak terjadinya bala bencana,disisi lain galian bekas pertambangan kebanyakan hanya mereka diamkan tanpa dikelola kembali. Jika kita berkata merdeka tentunya bangsa ini akan sejahtara. Namun pada kenyataanya rakyat masih terantai akan derita ekonomi yang kian mencekek. Harus ada perubahan, harus ada pergerakan baru yang berani menentang para iblis yang bersemayam ditubuh para koroptor tikus-tikus berdasi. Jangan hanya membuat rakyat menangis dan berontak.
***17 Mei 2019***
Walau tak saling tegur sapa satu sama lain, cinta dan pangeran saling memendam rasa yang sama. Entah kanapa ! kata hati pangeran mengisyaratkan bahwa ‘diam’ dan tanpa bertingkah seperti dulu lagi ketika pangeran mencari perhatian kepada cinta. Membiarkan diri agar cinta merasakan rasa kehilangan seseorang yang tulus menyanyanginya hingga dapat menyembuhkan luka. Waktu mulai mununjukan pukul 14:23 wita. Klan HIMABSI akan mengadakan musyawarah untuk plantikan para jonin muda (pengurus baru) yang diadakan diaula padepokan STKIP PGRI Banjarmasin. Dengan berposisi saling berhadap-hadapan pangeran dan cinta saling menghantarkan perasaan yang sama, namun pangeran tak lagi mau seperti dulu yang perasaan sukanya langsung diketahui oleh cinta. Kali ini pangeran coba menyembunyikan perasaanya tersebut dengan terliat seperti tak tau.
Sesekali pangeran meratapi bola matanya, masih saja cinta tertunduk malu, salah tingkah mungkin ! yang jelas pangeran sudah mengatahui isi hati cinta, ternyata cinta selama ini merasakan hal yang sama apa yang dirasakan oleh pangeran. Sesekali pangeran meliat cinta tersenyum kala pangeran mendapati cinta yang ketahuan, pangeran sedang memandang wajahnya, dengan sedikit basa-basi pangeran coba ingin mengatahui respon dari seorang cinta terhadapnya, dan benar saja cinta nampaknya tak bisa berdusta tentang apa yang dia rasakan saat ini. Namun paktor pergaulan cinta yang mewah membuat gengsinya menjadi-jadi terhadap seorang pangeran. Di kernakan pangeran lebih memilih hidup sederhana dari pada harus hidup mewah, kata pangeran buat apa harus hidup mewah jika itu hanya harta yang dikasih oleh orang tua, bukan dari hasil sendiri. Yang harus di banggakan iyalah hasil jerih payah dari kerja keras sendiri, bukan dari pemberian orang tua.
Kejadian 365
Kebiasaan buruk dari seorang pangeran ialah masih saja suka mabuk dan minum-minuman yang diharamkan oleh tuhan kepada mahluknya. Pangeran tau dia sudah berrjanji untuk tidak meminum-minuman yang dibawa oleh para iblis kedunia dari neraka. Tapi! pangeran kembali melakukan perbuatan yang ingin ditinggalkan. Tentu ini ada alasanya. memang tak mudah bagi pangeran melepaskan begitu saja rantai yang telah mengikaatnya sejak lama. Sedekit demi sedikit dan perlahan rasa ingin berubah menjadi tidak dengan cara membiasakan diri bergaul serta beraktivitas mencari kesibukan. Namun untuk saat ini pangeran hanya mengtahui berupa teori, belum dilakukan untuk dibuktikan. Pangeran berancana pergi ke kedai tempat penjual GADUK (gajah duduk) menjajakan jualanya. Kali ini pangeran akan menaiki kuda besi yang barusan dia pinjam dari kerajaan. Kuda besi itu tak jauh beda dari kepunyaan cinta, sama- sama keturunan Honda dari negri samurai namun jenis dan Namanya beda. Vario adalah nama dari kuda besi pageran, iya didapat dari pemerintah Republik Indonesia Kabupaten Barito Kuala. Ini adalah kuda besi dinas DPRD KAB. BATOLA. Pangeran menaikinya dengan percaya diri seakan dialah pemilik dari kuda besi itu, padahal tidak. Kuda besi pangeran mulai berjalan dengan kecepatan standar. Jalan yang dilewati menuju tempat yang diingankan tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengelana serta saudagar yang terliat.
Sesampainya dikedai pangeran tak berlama-lama, dia langsung membeli apa yang diinginkan. “bosku satu yang sepertti biasa” pangeran bicara ke pada seseorang yang jaga dikedai itu, “tunggu bentar bosku, aku ambilkan” penjual. pangeran menunggu sambil mengambilkan uang yang ada disaku kanan celananya untuk membayar. “ini bosku sudah siap untuk diminum”. Penjual mengantarkan ke pangeran. “oke, ini uangnya” pangeran membayar. Pangeran langsung pergi dari kedai gaduk pergi membawa minuman itu beserta kuda besi dinas yang dipakainya. Pangeran berkuda besi mengitari jalan yang ada dibanjarmsin, sesekali dia meminum minuman yang tadi dibelinya, dan pada akhirnya pangeran mabuk sambal menaiki kuda besi. Pangeran memacu kuda besinya seperti diarena pacu balap kuda besi. Satu persatu lawan yang didepan dia leawati dengan modah terliat kuda besi pangeran melaju hinga 100km per Jam. Meliak liuk pangeran dan kuda besinya melaju hinga tiba dikawasan JLN ZAFRI ZAM-ZAM, bagian wilayah Banjarmasin barat. Kuda besi pangeran mulai berjalan perlahan tak secepat sebelumnya.
Tiba-tiba pangeran dirasuki oleh Roh jahat, Roh jahat tersebut masuk kepikiranya, dia menghasut pangeran untuk melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan olehnya. Pangeran merasa sangat sulit menggontrol pikirannya, “kita menjamberet” bisikan iblis. Terlintas bisikan itu menjadi nyata dia mengadalikan tubuh pangeran seutuhnya, pangeranpun mulai kehilangan kendali. Terliat dari kejauhan ada pengelana lain yang sedang asik dimabuk asmara. Sepasang kekasih ini tidak sadar bahwa mereka menjadi target oprasi penjambretan. Perlahan-lahan pangeran mulai dekat, pangeran terus menerus mengikuti mereka dari belakang sampai mereka tiba didepan pabrik semen dikawasan tersebut. Situasi saat itu sangat sepi, ini dikernakan masyrakat sekitar melaksanakan ibadah sholat teraweh dimesjid maupun msholla. Dengan perlahan kuda besi yang dinaiki oleh pangeran seimbang dengan dua sejoli ini, pangeran mendekatkan kuda besinya ketarget, mereka belum juga menyadari hal itu, mata pangeran mulai melirik tas mini yang dikenakan sang wanita, dia mengunakanya dengan cara menyelempangkan rantai besi kecil kebahu bagian kiri dan bagian tarsebut berada disebalh kanan. Dengan sendirinya tangan pangeran bergerak untuk meraih tas tersebut untuk mengambil dan meneriknya hinga putus, kini sang wanita sadar bahwa pangeran ingin mengambil sesuatu darinya. Sang wanita mulai bereaksi dengan mempertahankan kepunyaanya. Tarik menarik pun terjadi, pangeran bersikukuh merebut tas itu namun dia tak terlalu kuat. Pangeran terjatuh dari kuda besi yang dinaikinya. Pngalana yang dimabuk asmara inipun juga ikut terjatuh tepat menimpa kuda besi pangeran. Pangeran coba kabur dengan membngunkan kembali kuda besinya namun tak bisa.
Pangeran kembali terjatuh sesaat sempat menaiki kuda besi itu disebabkan hadangan dari warga sekitar yang meliat kejadian. Pangeran kembali terjatuh dan bangun kembali. Dari belakang dengan mengunkan hlem seorang warga ikut menghakimi pangeran, pangeran terkejut, tak sampat mengelak. Dari depan serangan datang kembali dari laki-laki berperawakan tinggi besar berotot. “jambret” dia tak hanya berteriak namun sambil melancarkan pukulan Jet seperti yang ada diarena Ring tinju. Itu pukulan telak! warga yang meliat kejadian itu mulai berdatangan menghampiri pangeran. Dirinya tau bahwa akan dihajar habis-habisan oleh masa yang begitu banyak untuk dihitung. Nasib baik masih berpihak kepada pangeran, dia diamankan oleh seorang security yang kebetulan keluar dari pos jaga untuk mengaatur lalu lintas keluar masuknya truk mobil yang membawa semen. Security itu langsug mengamankan pangeran dan membawanya kepos penjagaan agar tidak dihakimi masa yang mulai anarkis. Kenapa kamu dek ? security itu bertanya. Pangeran terdiam dan menundukan kepala kerna warga mulai ramai berdatangan untuk memfoto dirinya guna disebarluaskan keSosmed.Terliat seorang petugas jaga lain yang ada dikantor pos Satpam menelpon apparat kepolisian setempat untuk membawa pangeran dari tempat kejadian perkara (TKP).
Pangeran mulai ketakutan, dia tak bisa berkata apalagi mencoba melarikan diri, dia hanya diam menunggu para polisi datang dan membawanya. Kerna kantor polisi dan TKP berada tidak terlalu jauh itu membuat proses penjemputan tidak memakan waktu yang cukup lama. Polisi tiba ditempat kejadian lengkap dengan mengunakan seragam dinas, ada empat orang polisi yang turun dari mobil patroli, salah satu dari mereka membawa senjata jenis laras Panjang atau AK47, yang lain terliat hanya mengunakan pistol jenis SENPI berpeluru enam. Polisi mengeluarkan borgol yang ada disabuk pinggang sebelah kiri untuk dikenakan diledua lengan pangeran.
“terimakasih atas bantuan saudara” polisi berkata kepada seorang security.
“sama-sama komandan” balas security kepada polisi sekaligus hormat
“brigadier bawa pelaku kemobil untuk diproses dikantor” perintah komandan.
“siap komandan” brigadier bembawa pangeran keluar dari pos satpam
“jalan dan naik ke mobil” polisi mengintruksikan pangeran untuk berjalan dan pergi ke mobil patroli
Pangeran menurut apa yang dikatakan polisi, dirinya tak bisa melawan kerna berada diposisi salah. Penangkapan berlangsung cukup dramatis kerna warga sekitar tidak melepaskan pangeran dari penglihatan mereka begitu saja, warga bergrombol mengikuti pak polisi yang berjalan sambal menghempit bagian leher pangeran diketiaknya. “kamu naik, duduk diujung” polisi berkata. Pangeran tak habis pikir iya akan ditahan oleh polisi yang duduk disebelahnya. Sepanjang jalan dirinya merasa tak melakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya, namun inilah kenyataan bahwa baru saja pangeran melakukan penjambretan kepada sepasang kekasih yang dilanda mabuk asmara.
Mobil yang membawa pangeran tiba dikantor Polisi POLSEK Banjarmasin Barat “turun dan jalan jongkok” polisi menggiring pangeran untuk masuk kedalam kantor. Didepan pintu masuk sudah terliat Kapolsek Banjarmasin Barat yang seakan-akan menyambut kedatangan pangeran ditempat kerjanya. “wah apa lagi…orang mau lebaran kamu malah pengen masuk” kata kapolsek waktu itu. Betula apa yang dikatan kapolsek barusan lebaran tidak lama lagi, ini sudah puasa yang ke enam belas atau tepatnya malam ketujuh belas dibulan Ramadhan. “sudah sana bawa kedalam untuk diintrogasi” perintah kapolsek kepda bawahanya. Pangeran terus berjalan jongkok menysuri Lorong jalan didalam kantor Polsek Banjarmasin Barat menuju kesuatu ruangan. “berdiri dengan tegap” polisi mengintruksikan kembali agar pangeran mengubah posisinya.
“siapa nama kamu?” berigadir menanyakan sambil menepuk-nepuk bagian pipi dari wajah pangeran
“Adithtia Maulana” sahut pangeran
“barusan apa yang kamu lakukan hingga sampai dibawa kesini”, berigadir mencoba mencari pengakuan
“jambret pak”, pangeran jawab dengan jujur
“sendiri atau sama teman?” kembali polisi bertanya
“sendiri” pangeran
“besar juga nyali kamu ya…..” seorang beripka menyahut sekaligus memberikan ucapan selamat datang kepada pangeran dengan tendangan tepat dibagian samping perut.
Ini adalah kali pertama pangeran berhadapan dengan situasi sulit seperti ini, biasanya pangeran selalu dibantu oleh bunda ratu kalau mendapat permasalahan yang dibuat-buat sendiri olehnya.
“jujur kenapa kamu menjambret?” penyedik ingin pengakuan yang lebih jelas.
“saya khilaf pak,” jawab pangeran
“alah itu alibi yang sering kami dengar dari para resedivis lain” mereka tertawa
“sungguh pak, saya tidak ada niatan untuk menjambret” pangeran berusaha menyakinkan.
“lalu apa yang ingin kamu ambil dari korban?” penyidik bertanya
“tas kecil yang dia kenakan” pengeran menjawab.
“dapat tasnya?” penyidik
“tidak pak, terlepas dari tangan saya sesaat saya menariknya dari korban saya” pangeran
“gimana keadaan korban saat itu, apa dia terjatuh, terluka atau lainya” penyidik ingin mengatahui kondisi korban
“dia terjatuh tepat diatas motor saya ketika berusaha mempertahankan miliknya” keterangan pangeran
“apa yang kamu lakukan ketika meliat korban terjatuh, apakah coba kembali mengambil tasnya atau mencoba melarikan diri?” penyedik ingin mencocokan keterangan tersangaka dengan keterangan korban.
“saya coba untuk melarikan diri.” Sahut pangeran
“kamu tau tidak apa isi didalam tas kecil korban” polisi memberitahu isi didalamnya untuk ditunjukan kepangeran
“tidak pak” jawab pangeran
“ini coba liat, apa yang coba kamu ambil, dompet yang berisikan uang senilai 25.000Rp +Henphone+ arloji+ Lipstik.” Polisi memberi tahu.
Dalam hati pangeran berkata “aku bodoh sekali, barang yang aku hendak curi tidak sebanyak yang aku punya”. Sebenarnya bukan masalah banyak atau sedikit yang Namanya mencuru dari orang lain adalah perbuatan yang dilarang baik hukum negara maupun hukum agama. Mencuri dari oranglain adalah tindak kejahatan yang pelakunya dikenakan tindak pidana berupa pasal 363 Ayat satu tentang pencurian dan 365 Ayat satu tentang pencurian desertakan kekerasan. Ini tertulis dibuku undang-undang KUHP hukum pidana negara Republik Indonesia 1945. Apapun alsan kalian sebaik-baiknya pencuri tetap dia dikenal sebagai pencuri.
Penyelidikan berlangsung hampir tiga jam, pangeran sendiri sudah mulai Lelah dan mengantuk untuk terus duduk dan menjawab pertanyaan-pertayaan dari penyidik. Terdengar dari pengeras suara yang ada dimesjid para Marbout membangunkan warga sekitar untuk bangun melaksanakan sahur dipagi dini hari bulan ramdhan.
“kamu ingat no Hp dari ibu kamu”. Penyedik bermaksud menghubungi pihak keluarga pangeran.
“08538615****, itu pak” pangeran memberikan yang dimaksud
“oke,,nanti akan saya hubungi keluargamu dan memberitahukan keadaan kamu sekarang berada”. Polisi memberitahukan maksudnya meminta nomor telpon hp tadi.
Selesai meintrogasi, penyidik membawa pangeran ke ruangan lain yang ada didalam kantor Polsek Banjarmasin Barat, pangeran akan diamankan dan dikurung sementara dalam kamar sell tahanan beserta pelaku tindak kejahatan yang lain. Dia akan berada dikantor Polsek Banjarmasin barat kurang lebih selama dua bulan, menunggu surat balasan dari kejaksaan untuk melakukan proses hukum persidangan hingga Majelis Hakim memetuskan berapa bulan hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Setelah surat dari kejaksaan tiba diPolsek pangeran akan dipindahkan ke Lapas LP teluk dalam.
“sudah…. baik-baik disini, sesali kesalahan yang sudah kamu lakukan” polisi menasihatinya sambil membuka gembok yang terkunci dipintu sell.
kepala dan bagian Pundak pangeran serasa sakit, dia tak bisa duduk dengan tegap, bagian belakang dari leher terasa kencang. Itu bukan disebabkan pukulan dari seseorang tadi, melainkan beban pikiran yang begitu kuat. Jelas saja! seharusnya orang seperti dirinya tidak bernasib dan berakhir dipenjara. Belum lagi jika semua orang-orang dilingkungan Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin mengetahui kejadian ini. Para Hokage dan shense, Angota Klan dari HIMABSI, para kesatria seperjuangan menuntut ilmu dan terlebih cinta, wanita yang iya inginkan mengatahuinya. Maka cerita dari seorang pangeran yang mereka kenal aktif baik sebagai mahasiswa maupun seorang aktivis padepokan. Tentunya semua perbuatan baik yang pernah dilakukan pangeran akan sirna begitu saja. Terlalu berat untuk dipikirkan, dia berharap semoga tidak ada orang yang mengenalinya ketika fotonya diseberluaskan di social media.
Dikerajaan bunda ratu kini sedang was-was menunggu kepulangan pangeran yang dari tadi malam belum balik, hatinya mulai gelisah, ada pirasat yang tidak baik kini iya rasakan. “derm…. Derm …derm..” suara getaran dari gawai bunda ratu. “waalaikum sallam maaf ini siapa?” bunda berbicara via telpon. “selamat pagi, apa betul ini orang tua dari saudara AM”. Penyidik. “iya betul, ini siapa dan ada apa?” bunda ratu. “kami dari Polsek Banjarmasin Barat, memberitahukan bahwa anak ibu sedang kami tahan dikantor kami untuk diamankan sementara” penyidik langsung mengutarakan. “kenapa anak saya bisa ditahan?” bunda ratu terkejut. “untuk lebih jelasnya ibu bisa langsung datang kekantor kami” penyidik. “baik, kami akan segera kesana” bunda ratu. Rupanya pirasat buruk yang dirasakanya dari tadi adalah betul, sekarang terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa pangeran, walau belum jelas, hatinya mulai bertanya-tanya akan kebenaran kejadian.
Pagi mulai kembali datang bersama terbitnya pajar, setiap waktu hari demi hari dijalani dengan optimis, lelah datang bersamaan petang. Jenuh! Dia muncul saat semua terasa tak mampu dilakukan, Tak ada keringat, yang ada hanya air mata. Jangkar ditarik naik kembali oleh nahkoda. Kini perahu siap berlayar untuk mengarungi samudra. Semoga RAB selalu melindungi kita. Waktu menunjukan pukul 07:13 WIT. Bunda ratu bersama saudari dari pangeran tiba dikantor Polsek Banjarmasin Barat, diparkiran bunda ratu meliat kuda besi yang dipinjam pangeran mengalami cedra parah. Mata dari kuda besi itu buta, banyak luka sayatan dibagian pinggul badan dari kuda besi itu. “apa yang sebenarnya terjadi” bunda ratu kembali beratanya kepada dirinya sendiri. Bergegas menemui polisi yang tadi menelpon, bunda ratu sampai lupa mengikatkan tali kuda besi yang dinaikinya untuk dikunci. Langkahnya tak didengar, bukan terlalu pelan dia berjalan, melainkan hatinya serasa takut, tanda tanya menjadi acuan dia untuk memberanikan diri menghadap malaikat tak bersayap. “mau tanya pak, apa betul anak saya ditahan disini” seorang ibu yang mencari anaknya. “nama anak ibu namanya siapa? Petugas jaga menanyakan kembali. “Adithtia Maulana bin Syamsiar” balas bunda ratu menyertakan binya. “oh.iya…ibu langsung ikut saya keruangan” kebetulan penyidik berada disamping mereka dan mendengar pembicaraan.
Semakin kedalam makin berdebar dada bunda ratu, berjalan mengikuti penyidik, bunda ratu belum bertemu dengan pangeran. “silahkan ibu untuk duduk” penyidik menawarkan kursi. “oh…iya…makasih pak.” bunda ratu duduk. “saya langsung saja ya bu…” penyidik tak mau basa basi. “tadi malam anak ibu kami tahan dipolsek kerna melakukan tindak pidana berupa pencurian yang disertai kekerasan (curas). Anak ibu melangar pasal 365 Jo 363 ayat 1 KUHP. Ia mencoba mengambil tas dari seorang wanita yang lagi asik bercengkrama dengan pacarnya diatas sepeda motor”. Penyidik menjelaskan kebenaran. Bunda ratu tidak kuasa menahan air mata yang terlanjur jatuh, hatinya hancur, badan lemas tak berdaya. Saudari pangeran mencoba menguatkan dengan merangkul sang ibunda. Sungguh sulit dibanyangkan betapa hancurnya hati seorang ibu yang harus menerima kenyataan sepahit ini. Dirinya tak menyangka pangeran berbuat sejauh ini. Belum lagi pabila seluruh angota kerajaan megtahui, maka iyalah yang akan menangung beban rasa bersalah. Ditambah rasa malu kepada masyrakat yang selama ini memandang baik dirinya. Pasrah! Itu adalah pilihan terakhir yang harus iya lakukan. “cobaan apalagi ini ya allah” dalam hati kecilnya berbicara. Bagi bunda ratu hanya kepadanyalah dia menyeru dan menerima cobaan kali ini. “mau…… kete…….mu anak…. saya bolek pak?” bunda bertanya kepenyidik dengan suara terbata-bata diakibatkan tangis. “tentu boleh, tapi disini kami mempunyai aturan yang harus ditaati” penyidik. “apa itu pak, saya siap” jawab bunda. “ibu tidak sebebas seperti biasa, ibu hanya bertatap muka tanpa bisa menyentuhnya. Dia kami kurung diruang kamar sell bersama dengan yang lain” penyidik. “iya pak, tidak apa, itu cukup” jawab bunda. “kalau begitu, ibu ikut saya keruangan tahanan” penyidik mengantar bunda ratu. Tubuhnya kini mulai lemes kian lesu tak bergairah, emosinya terbagi diantara kecewa, dan kasihan. “Mungkin ini adalah yang terbaik untuk anakku” dia tegarkan hati.
Berjalan mengikuti penyidik dari belakang, bunda ratu sepajang jalan berpikir bahwa pangeran harus dinasehati dengen betul, dia harus menerima kenyataan menjalani hukuman, mungkin dengan cara inilah anaknya akan betul-betul ingin berubah. “dit…dit…adit…penyidik memamgil. “iya bang……” sahut pangeran. Tak disangka bagi pangeran, penyidik memangilnya hanya memberitahukan bahwa ibunya mau membesuk. “sudah saja aku bilang, berhenti berbuat yang tidak-tidak. Inilah akibat dari perbuatanmu, kamu harus terima bahwa kamu akan dipenjara, lupakan dunia luar, lupakan apa yang pernah dilakukan diluar sana. Fokos pada kesalahan untuk menyesali perbuatan yang sudah dilakukan, jika ingin bertaubat inilah saatnya”.
seorang ibu yang sungguh mempunyai hati yang sangat sabar dan tabah menghadapi anaknya. Pangeran hanya bisa diam dan menangis kala meliat wajah dari bunda ratu, tak dapat berkata apa-apa, dia menangis mengakui bahwa dia telah gagal menjadi seorang anak yang harusnya dapat ibunya banggakan bukan malah menjatuhkan dirinya. “aku pulang, kamu harus betul-betul merenungkan kesalahan kamu” bunda melambaikan tangan kananya. Amarah pangeran tak terbendung meliat bunda ratu memikul beban yang takan pernah hilang tergoris waktu. Dia akan di cap oleh orang lain sebagai ibu yang gagal mendidik anaknya sendiri, dia marah kepada dirinya. Kepalanya ia hantamkan kedinding beton yang menjadi tempat dia menyandarkan pundak bagian belakang. Kasih ibu memang tiada tara, tidak ada yang dapat mengantikan kasihnmu, Sungguh aku telah durhaka.
Sakit! itu tentu, namun bukan berarti semua harus berhenti dengan berpasrah. Lari dari kenyataan itu tak mungkin, bukan hanya pangeran yang dia pikirkan, masih ada tiga saudarinya yang kini harus selalu iya didik dan besarkan. Terlebih sibungsu, Yasmin az jahra, gadis yang masih kecil berusia tujuh tahun yang masih duduk dibangku sekolah dasar SDN Tinggiran Baru 2. Dia akan selalu berjuang, walau kini dia terluka, namun seketika lukanya sembuh jika meliat mata dari sibungsu. Dirinya berharap ini bukanlah akhir bagi pangeran, semoga kejadian ini dapat dijadikan pangeran sebagai titik balik mengawali hidup lebih baik dari sebelumnya, Bukan dijadikan titik akhir. Bunda tau persis anaknya pasti akan bisa melewati dan menyadari bahwa apa yang dipikirnya selama ini itu salah. Bunda ratu tau mengapa selama ini pangeran bertingkah nakal, tapi dia tidak menyangka akan sejauh ini. Ini suratan nasib yang harus dijalani dan dilewati olehnya. Semoga suatu saat akan ada Hikmah dibalik kejadian ini.
Setibanya diistananya bunda ratu terduduk lesu, wajahnya terliat sedih, naamun matanya tetap tegar, ampluk berwarna abu-abu masih iya pegang, belum ia buka isi dari amplok tersebut. Didalamnya berisi tentang surat pemberitahuan penangkapan pelaku tindak pidana kriminal yang diberikan aparat kepolosian Polsek Banjarmasin Barat. mulai berdatangan sanak keluarga sedarah dari bunda ratu, mereka ingin tau tentang apa yang terjadi. Abdul Basit paman dari pangeran, dia saudara yang paling dekat dengan bunda ratu, saudara yang selalu membantu dan memberikan pencerahan tentang hidup.
“Gimaana keadan lana?” paman basit menanyakan kepada bunda ratu.
“syukur hanya luka kecil dan lebam yang didapatkanya.” Jawab bunda.
“terus apa kata polisi?” paman kembali bertanya
“ya banyaklah!... semuanya ada didalam ampluk”
bunda ratu menyerahkan amplok paman Basit mengambil amplok tersebut dan membukanya.
Dalam hati dia membaca dengan sunguh ingjn mengatahui penyebab mengapa keponakan kesayanganya ditahan dikantor Polisi Polsek Banjarmasin Barat
“kada manyangka aku, lana nih sanikat ini bakalakuan. Lamun gara-gara sakit hati diobati lawam ba minum-minumam, nyatai ai otak kada kawa lagi berpikir jernih, kada kawa lagi mambedakan nang baik lawan kada.”. Ucap paman setelah mambaca, Beliu tau persis bahwa kenakalan keponakanya disebabkan patah hati, namun cara untuk mengobati rasa sakit itu telah salah dilakukan oleh pangeran.
“ada orang mun sakit hati tu jangan handak marusak diri, lamun sakit dirasa akan bujur-bujur kada bakalan ampih, cuba dilawan, cari caranya kayapa sakira inya hakun handak lawan sorang”. Paman basit mulai memberikan pencerahan.
“kayapa katarusan ikam manyikapi maulana?” paman bertanya.
“aku pasrah kada kawa malawan hukum, jakanya kawa ditabus aku bayar, nang ngini kayapa handak mambebaskan lamun mutlak inya salah. Mudahan inya sadar lawan babujur bataubat lawan gusti allah”. Bunda ratu melampiaskan amarahnya dengan sedikit meninggikan suaranya.
“mudahan ai inya kayna sadar inya itu siapa” paman ikut berdoa.
Wajar saja pamannya ikut ambil andil dalam permasalahan kali ini, pangeran adalah keponakannya yang paling dia sayang diantara keponakan yang lain. Pangeran sejak dari kecil sudah sering ikut paman Basit, walau sudah beristri seorang bidan dan mempunyai anak, baginya pangeran sama dengan anaknya. Paman Basit yang sudah mengajarkan bagai mana caranya berjuang untuk meraih kemenangan disetiap pertandingan. Dulu sewaktu aktif sebagai pesepakbola paman basit sering mangajak pangeran ikut denganya, dia ingin pangeran melanjutkan hobi yang yang digemarinya. Tarkam adalah turnamen sepak bola yang sering diikuti oleh paman basit, Hampir disetiap Kabupaten yang mengadakan turnamen iya selalu ikuti dan menjadi juara. Pemain yang se angkatan prans sinatra huwei dan slahudin ekspelatih Barito putra. Berposisi sebagai straiker paman banyak menciptakan gol demi gol. Klub besar terakhir yang iya perkuat adalah PESEBAN. Sekarang sudah tak sekuat dulu lagi, faktor usia menghambat kecepatan dan kelincahanya. Kini disamping menjadi seorang Pegawai Negri Sipil paman basit juga masih gemar dengan hobinya namun dia tak lagi bermain, melainkan menjadi pelatih dan pencari bakat pesepak bola muda yang ingin berkarir.
Dikelilingi dinding yang terbuat dari semen serta pasir dan batu bata membuat tubuh pangeran tidak bisa beraktivitas selincah sebelum dikurung. Berada diruangan berukuran empat kali empat meter, ditempat itulah iya akan menghabiskan hari demi hari berikutnya sebelum mengatahui berapa ponis yang dijatuhkan majelis Hakim, dipersidangan nanti. Pangeran masih berpikir dia dapat dibebaskan oleh bunda ratu dengan menebusnya. namun yang kita ketahui bahwa Negara sudah melarang setiap institusi yang berada dibawah payung hukum pemerintah untuk melakukan PUNGLI (pungutan liar). Pangeran tak sadar akan hal itu. “Yang salah tetap akan dihukum, dan yang benar belum tentu itu baik”. Cukup menggambarkan apa yang kita lakukan selama ini kepada sesama, orang sebagian hanya menilai dengan meliat didepan mata mereka, apa yang dilakukan itulah pekerjaanya. Apa yang dibuat itulah hasilnya. Dan apa yang ditanya maka inilah jawabanya.
Merenung sementara waktu memikirkan nasib, mau diarahkan kemana tubuh yang hina ini, apakah menjadi serigala buas atau menjadi harimau yang jinak. Hanya ada dua pilihan yang diberikan tuhan kali ini kepada pangeran. Mau menjadi orang yang lebih baik atau menjadi orang jahat. Semua harus diputuskan oleh pangeran seorang diri dari dalam kurungan tahanan penjara. Sekarang masih belum kerna dia belum memutuskan menjadi apa dia setelah bebas nanti. Tentunya pangeran akan melanjutkan kuliahnya dipakultas yang berbeda dari teman-temanya. Pangeran di Mutasikan oleh gusti Allah untuk pindah kepakultas penjara dibawah naungan nerakanya dunia. Jurusan yang diambil oleh pangeran ialah Kreminal pidana 365 Jo 363 KUHP ayat 1. Pasal pencurian disertakan kekerasan (curas), dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun kurungan.
Waktu yang tidak sedikit bagi pangeran, apalagi kalau pangeran belum menerima dan menyadari kesalahanya, bisa saja ini adalah ajab dari Allah kepada pangeran yang telah durhaka kepada baginda ratu, terlalu dipikirkan dan pangeran tak kuasa menahan! Bisa saja depresi yang berlebih menggangu kesehatan jiwanya. Pamgeran harus dapat berpikir secara logis bahwa kemungkinan untuk bebas itu tidak mungkin, tapi bila dia ingin berubah menjadi orang yang lebih baik itu kemungkinan besar bakal dia raih. Tidak peduli kata orang. Yang lalu biarkan berlalu, cukup dijadikan cermin gambaran dari masa jahiliyah, sekarang saatnya untuk Hijrah kejalan allah yang sesungguhnya. Jalanya sudah allah tentukan, tinggal pangeranlah yang menjalani, apakah sungguh-sungguh atau kembali bermain-main.
Bagaimana pun ini adalah sebuah kenyataan yang harus dijalani dan dilewati, menyangkal itu hal percuma. Harus tabah serta sabar. Bertawakal lah kepadanya niscaya ia akan memberikan kemudahan disetiap langkah yang akan dilewati, dan sugguh dia membenci orang-orang yang murtad kepadanya, seperti yang terjadi pada kaum kafir qurais yang telah mendustakan Rassulnya. Sungguh beruntung jika kamu bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, dan rugi lah orang yang mencampurkan keduanya. Tuhanmu tidak pernah tidur, dia maha meliat lagi maha mendengar. Mintalah kepadanya, maka akan ia akan kabulkan. Tuhan yang menciptakan langit beserta bumi, ia ciptakan gunung-gunung menjadi pasaknya, ialah dia allah subhanahutaalla tuhan dari segala makhluk diseluruh alam semesta. Semoga kita selalu mendapat pertulongan dan ampunan darinya, dijauhkanya kita dari kejamnya pitnah dunia dan akhirat, Amin ya rabbal allamin.
Pangeran mencoba membiasakan diri berada didalam kamar renungan Hotel Polsek Banjarmasin Barat, coba berinteraksi dengan sesama tahananlain, waktu itu setelah berbuka puasa dan melaksanakan sholat magrib pangeran mulai terbuka kepada sesama tahanan, sama ketika berada diluar, pembawaan diri disertai bisa menjaga sikap, membuat tahanan yang sudah terdahulu segan kepadanya. Baik yang sudah tua maupun se umuran dengan pangeran. Ada yang bisa meraka pelajari dari pangeran yaitu tentang Agama. Walau hanya sebentar dia bersekolah dipesantren namun dia dapat mengamalkam ilmu yang didapatnya dengan baik. Terlebih sekarang, dimana pangeran harus bergaul dengan para pelaku tindak kejahatan lainya, mereka mengaku semasa belum ditahan sekalipun tidak pernah melakukan sholat. seakan pangeranlah orang yang dapat menjadi imam dan mengajarkan kepada meraka tentang Islam. “sungguh kita hayalah kumpulan orang-orang yang diperbudak setan untuk mengikuti keinginanya agar nanti kita berkompul bersama mereka dineraka” kata pangeran memberikan hutbah pertamanya kepada seorang tahanan yang seumuran denganya. Sebut saja pemuda itu dengan pangilan GATAH, itu nama yang pas untuk pemuda yang selalu gaya tau semuanya. “waduh lana, dalam sekali makna dari kata-katamu, aku sungguh ingin bertaubat,,he,,he,,,he.” Sahutan dari kakek-kakek yang gemar main judi online, pangeran memangilnya dengan kai Poker. “iya kai,,,, aku merinding mendengar dia berkata” kata seorang pembunuh yang ingin taubat,pangeran menjulukinya yakuza,seperti para mafia yang ada di negri para samurai. Dengan ke empat orang inilah pangeran akan menjalani penderitaan dan berbagi rasa sakit yang ditanggung mereka bersama. “Tidak ada tempat sebaik disini untuk aku bertaobat serta bertapakur kepadanya” pangeran berkata dalam hatinya.
Tentu saja inilah kesempatan bagi seorang pangeran untuk bertaubat dengan sungguh-sunguh. tidak ada waktu untuk dia hanya berdiam dan menyesali perbuatanya, itu hanya akan membuat dia stress berat. Apalagi sekerang dia tak bisa kemana-mana. Hanya dinding tebal yang bisa dia liat, baik itu kesamping kiri dan kanan maupun atas bawah. Lebih baik dia melakukan hal positif didalam sana. “aku harus bertaubat, dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama”. Hatinya sudah mantap untuk berubah menjadi orang baik, masih dirinya dilindungi iman dan selalu dilindungi dari allah SWT. “Hasbunaullah wani’emal wakil”. “Cukuplah allah sebagia penolong kami dan allah sebaik-baiknya penolong. QR. Ali Imran Ayat 173. “La Haula Walla kuata Illa billah Hilaliyil azem” sungguh hanya kepadamulah aku berpasrah diri dengan keadaan tiada daya dan upaya.
Dalam menjalani kehidupan di dunia yang pana ini, kesalahan yang pernah kita buat bukanlah sesuatu yang harus membuat kita berhenti untuk menjadi orang yang lebih baik. Memang salah tidak bisa untuk dibenarkan. “Salah ya, tetap salah! akan tetapi pasti ada suatu alasan yang dapat membenarkanya, jika kita membijaksanai permasalahan itu sendiri. “ini adalah malam kedua puluh satu dibulan ramdhan, sebaiknya aku melakukan sholat taubat dan sholat hajat” hatinya memberikan arahan untuk memulai semuanya dari sekarang. Walaupun didalam kurungan tahanan ini pangeran dibatasi akan pakaian dan lainya, namun selagi ada niatan untuk melakukan pasti akan dimudahkan dan diberikan jalanya dari allah. Dengan keterbatasan, pangeran mengambil air whudu dari bak WC ditempat yang sama ia mandi, “senghaja aku berwudhu membersihkan hadast kecil diseluruh badan kerna allah ta’alla” Pangeran mulai membasuh wajahnya dan disertai tanggan ke kepala, telinga, mulut, terakhir bagian kaki.
Hatinya tenang, terasa ada kedamaian. Hanya ada celana tiga perempat yang di punya, itu sudah cukup menutupi bagian aurat (lutut) untuk melakukan sholat sunnah taubat dan tahajut. Pangeran bersiap melakukan sholat dimalam itu waktu menunjukan pukul kira-kira 01.30 Wit. Tak tau pasti dikernakan tidak adanya penanda waktu diruangan itu, iya hanya memperkirakan meliat dari celah pentilasi udara yang dilapisi jeruji besi agar tidak ada tahanan yang bisa kabur.
“ushalli sunnatan taubati rak’attain lillah hita’alla, allah hu akbar” senghaja aku sholat sunat pardhu taubat dua rakaat kerna allah ta’alla, allah maha besar. Pangeran sholat dengan khsyu, tidak menghiraukan teman-teman yang dari tadi hanya asik bercanda.
“liat lana, dia sedang sholat apa?” kata kai poker berbicara kepada yakuza.
“dia sedang sholat taubat, mungkin!” gatah menyambar pertanyaan kai poker untuk yakuza.
“sampian, kapan kai mau taubat” gatah menanyakan kepada kai poker.
“aku nanti-nanti saja taubatnya, masih mau main poker kalau sudah bebas nanti, kalaunya ada rejki aku akan pergi ke kasino yang di Las Vegas” jawab kai poker dengan yakin bahwa dirinya akan merajai dunia perjudian tanpa memandang usia.
“waduh, kai cukup, ingat sama umur, kita tidak tau kapan ajal menjemput” kata yakuza menanggapi perkataan kai poker sekalian dia tertawa mendengar rencana kai poker setelah bebas nanti.
Cukup asik mereka bercanda tanpa menghiraukan pangeran. Kali ini Kai poker sangat banyak bicara kerna Gatah selalu membuat dia jengkel. “gatah setelah bebas nanti, kamu akan melakukan apa?” kai poker bertanya kepada gatah.
“aku mau datangi ayahku dan berkata penjara tempat yang asik, disana terkumpul pecundang berkelas, mapia berdasi, keroptur berkolur” kata gatah menjawab pertanyaan kai poker. Gatah orangnya sangat lucu, dia suka melawak untuk menghibur sesama tahanan lain. Sebenarnya kasian meliat gatah yang seorang diri, dia salah satu korban dari hancurnya rumah tangga ayah dan ibu nya. Gatah tak dipedulikan, untuk menghidupi keperluan sehari-harinya kadang dia mengamin dijalanan dengan temen-temanya. Gatah tak bisa bernyanyi sebagus dan sabaik orang lain, namun pikirnya hanya dengan cara beginilah iya dapat menghasilkan uang. Gatah bercerita dulu dia sering dikejar-kejar oleh satpol pp yang melakukan rajia. Gatah pun lari puntang panting takut tertangkap oleh para apparat Satpol PP, gatah lari sampai sebuah rumah kosong yang ada di dikawasan taman kamboja, rumah khas adat banjar, gatah bersembunyi dari kejaran satpol pp, dia tak menyangka rumah yang ia masuki adalah rumah angker dan ada hantunya. Gatah bersembunyi didalam lemari kosong, pikirnya satpol pp takan melihat dia disana. Terliat ada cahaya dari senter yang mengarah kedalam rumah, gatah menjadi bertambah takut tertangkap, dia membaca jampi-jampi yang iya yakin bisa membuat satpol pp tidak jadi menangkapnya. “satpol pp, satpol pp, satpol pp. jangan tangkap saya, saya takut dipenjara, saya bukan pendosa, saya hanya ingin mencari rezki dari mengamin. Datu. tolong Datu 3x.” gatah berharap ada pertolongan dari alam roh untuk merabunkan mata seorang satpol pp. Kebutulan yang sangat membantu dirinya kali ini, satpol pp tersebut tidak berani memasuki rumah kosong tempat bersembunyi nya gatah. Gatah tak berani keluar dia tetap bersembunyi didalam lemari, kerna belum menyangka satpol pp itu juga ketakutan untuk masuk kerumah angker tersebut. Gatah tertidur sampai keesukan harinya gatah terbangun dan bingung sendiri meliat bahwa didalam rumah itu ternyata ada dua kuburan orang cina yang di makamkan mungkin itu adalah makam sang pemilik rumah. Lantas gatah kembali lari ketakutan kalau-kalau penunggu rumah angker itu marah kepanya. Itulah cerita lucu dari seorang tahan yang diangap pangeran sebagai teman senasib sepenangungan.
Bagai manapun kita tidak bisa menututup mata begitu saja meliat hal-hal yang seperti ini. Kita sering meliat anak-anak jalanan yang sering mengamen disetiap perampatan lampu merah dikota-kota besar. Di Indonesia ini bukan sesuatu yang tak wajar, sebagian dari mereka berkata lebih baik ngamen dari pada mengemis. Benar! ngamen masih ada harga untuk dinilai, tidak mengemis. Kebanyakan dari mereka, seperti gatah contohnya. Dia Hanya korban dari kerasnya tuntutan hidup. Jika kalian tak sangup dan tak mau untuk berani membrontak ketidak nyataan, maka nasib yang bakal kalian dapatkan tak jauh dari seorang Gatah. Awali semunya dengan bermimpi dan berusaha mencari cara agar bisa mewujudkanya, gunakan target sebagai tujuan akhir dari keinginan yang harus diraih.
Pangeran telah selasai melakukan sholat taubat dan tahajud, dia masih duduk untuk bertafakur kepada allah. Dan berdo’a “ya allah, yang maha pengasih lagi maha penyanyang, sungguh hamba telah jauh darimu, hamba sadar selama ini hamba telah ingkar akan janji hamba kepadamu. Hamba tau sessunguhnya badan ini telah banyak melakukan perbuatan dosa yang engkau murkai. Namun hamba hanyalah seorang manusia yang tak sempurna. Salah ada didiri hamba yang tak sadar telah diperbudak iblis. Ya Rahman ya Rahim. Ya allah ya tuhan hamba pencipta langit dan bumi, didalamnya engkau ciptakan gunung sebagai pasak, engkau ciptakan rembulan untuk menerangi malam dari kegelapan. Engakau tuhan yang, melindungi muhhamad dari sengatan matahari ketika Muhammad pergi berdangan melewati panasnya gurun pasir negri arab. ya allah apalah hamba dibanding dengan orang-orang yang selalu memakai jubah berwarna putih,surban berwarna hijau,dan bollang mengikat kepala mereka, hamba tau betul hamba tidak lah pantas untuk menginjakan kaki di depan pintu surgamu namun ya allah, sungguh hamba pun tak ingin mencicipi panasnya api nerakamu. Hanya kepadamulah hamba menyerahkan segala perkara. Engkau yang maha adil, engkaulah yang berhak menghakimi hamba, bukan mereka. Ya allah lindungilah aib hamba ini dari orang banyak, sunguh hamba akan merasa malu jika mereka mengatahuinya, namun jikalau itu yang terbaik bagi hamba maka biarkanlah, hamba pun iklas dan redho menerimanya”. Ucapan batin dari seorang pangeran kepada tuhanya, yaitu Allah SWT.
Dengan bertafakur membuat sesorang menyandari kesalahan yang ia telah lakukan, iya pun mengakui bahwa sungguh luar biasa karunia yang diberikan allah kepada setiap mahkluknya. Bertapakur juga akan menambah keimanan seseorang akan tuhannya. Dari mana dia berasal dan bagai mana dia dilahirkan. Apakah kita sebagi manusia yang terlahir kedunia hanya menjadi bagian dari dunia itu sendiri atau menjadi lebih dari yang di inginkan sang pencipta. Seperti ketika Allah menciptakan Nabi Adam AS disurga, sekaligus manusia pertama, Adam diciptakan Allah dari segumpal tanah yang dibersihkan dengan air, dan dibentuk dengan mengunakan api, sebelum ia memasukan roh kedalam raga Adam. Maka allah berkata “KUN” jadilah engakau manusia seutuhnya, yang ber akal berhati mulia. Maka seluruh penghuni surga bersujud kepada Adam tak terkecuali Iblis. Iblis merasa dirinya lebih baik dan sempurna dari Adam. Allah pun menanyakan kepada iblis saat itu “ya iblis mahluk ku, mengapa engkau tidak bersujud kepada Adam selayaknya para Malaikat”. Iblis pun menjawab. “untuk apa aku menghamba kepadanya, dia tidak lebih hebat dari aku, dia tidak bisa melakukan apa yang aku buat, apa dia bisa menjadikan sesuatu yang tidak mungkin bagi dia, bahkan aku sebanding denganmu” dengan lantang iblis membrontak tuhanya. Seketika itu pula tuhan mengusir iblis dari surga, namun iblis meminta syarat untuk bekal dia keluar. Iblis pun berkata “baik ya alllah, aku akan keluar dari surgamu namun aku akan selalu menghasut maklukmu yang bernama manusia untuk jadi pengikutku.”. kata iblis yang saat itu marah. Allah pun menjawab “silahkan kau hasut mereka dengan tipu dayamu, namun perlu kau ketahui bahwasanya engkau kesulitan untuk menghasut Adam, kerna dia beriman dan mengakui bahwa aku adalah tuhanya, dia taat akan patuh perintahku, apa yang aku perintahkan maka dia kerjakan”. Itulah perjanjian allah dengan iblis yang sampai akhir jaman nanti tidak akan pernah bisa kembali mamasuki surga. Tidak lama…!
Terdengar suara gemericik anak kunci dan langkah sepatu, itu artinya ada seorang polisi yang akan membuka pintu ruang tahanan. “sahur, ini ada nasi Rembo buat kalian” seorang polisi berpangkat Bripka mengantarkan makanan kepada para tahanan. Gatah senang, sambil bernyanyi dia katakana “Rambo…Rambo…siraja tembak, roky…roky…. Si raja tenju” dinyanyikan terus menerus sebanyak 3x. Memang tidak banyak seperti Nasi bungkus diluaran pada umumnya, bisa dibilang separu dari isian yang biasa dibeli ketika pangeran berada diluar. Itu sudah cukup bagi seorang pangeran untuk mengisi perut guna berpuasa esuk hari. “kamu sudah berapakali tidak puasa gatah?” yakuza bertanya kepada gatah yang asik melahap dengan cepat makanan yang diberikan. “aku,,,em,,,,belum pernah” jawab gatah. “belum pernah apa nya?” yakuza bertanya untuk menyakinkan jawaban gatah yang masih mesteri. “ya,,,,,belum pernah puasa” kata gatah sambil menertawakan dirinya sendiri. “aduh,,,, gatah,,,gatah,,,” yakuza tak habis pikir mendengar jawaban dari gatah. “besuk kamu puasa ya?” yakuza kembali bicara kepada gatah. “malas ah, nanti nga bisa merokok, laper.” Gatah menyahut sambil berdiri pergi menjauh. “astaga gatah,,, cucu aku yang masih kecil saja sudah belajar puasa” kai poker menyambar pembicaran yakuza dan gatah. “iya gatah, apa yang dikatakan kai poker itu benar” pangeran juga ikut menasehati gatah. “iya,iya,esuk aku puasa.” Gatah menerima nasehat dari mereka. “alhamdullih, kesini,,,,,anakku,,,,,sayang,,,,hehehehehehe” kai poker mengejek gatah seakan-akan gatah adalah anaknya. “alah,,,kai bisa saja bercanda,” gatah malu sendiri dengan ejekan kai poker.
*** (pukul 07:18 Wit)***
Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin seperti hari-hari biasanya ramai akan kuda-kuda besi yang berbaris tersusun rapi dilapangan. Sudah beberapa hari ini pangeran tidak masuk, itu membuat sahabatnya Yoliuno penedekar dari tamiyang layang menjadi kuatir. Takut kalau pangeran sakit atau terjadi sesuatu dengan dia, biasanya pangeran pasti akan memberikan kabar kalau dia tidak masuk, namun kali ini tidak seperti biasanya. Puttat nama lain dari yoliuno, dia bertanya kepada sesama pendekar lain yaitu ke Al-parisi, sahabat lain dari pangeran dan teman dekat yoliuno sendiri. “alpa, kamu tau tentang adit, kemana dia, sudah beberapa hari ini tidak masuk?” puttat bertanya kepada Alpa. “iya ya yol,,,kita sama,aku juga khawatir sama adit,dia tidak memberi kabar sedikit pun,apa dia sakit atau….sudahlah aku juga binggung itu orang suka menghilang begitu saja dan tiba-tiba muncul,gaib !” alpa menjawab dengan mengaru kepalanya seperti orang kebingungan. “apa kita datangi dia kerumahnya?” puttat mengajak Alpa untuk pergi. “ah, sebaiknya jangan dulu, mungkin dia perlu waktu untuk sendiri, kaya nga tau adit aja kamu.” Alpa menjawab, kali ini tak sepandapat dengan puttat. “iya juga ya,,, biasanyakan dia memang seperti itu,menghilang bagai ditelan bumi nanti kalau dia sudah merasa waktunya, dia datang mucul dengan tiba-tiba” puttat mulai ikuti alur pembicaraan. “tapi yul, tidak lama lagikan kita akan Ujian Akhir Semester (UAS)” kata alpa kepada puttat. “nah, itu sebab nya aku tadi bertanya kepada kamu tentang adit” puttat mulai jengkel, alpa baru menyadari maksudnya menanyakan adit kepadanya. “gimana kalau kita coba tanya ke pada temanya yang ada di Klan HIMABSI” puttat lagi-lagi mengajak alpa untuk mencari info tentang kebaradaan adit yang mengghilang ditelan bumi. “nah itu baru ide bagus” alpa kali ini angkat jempol kepada puttat. “alah, kau baru sadar bahwa aku pintar” puttat mulai sombung. “iya…iya….iya” alpa mengnganguk-ngagukan kepalanya seakan mengakui. “kamu pintar,,,,,pintar ngakalin cewe. Bukan pintar dalam belajar” kata alpa melepaskan kekesalanya terhadap puttat yang mulai sumbong. “hehehehehe,,,,itu cukup kamu yang tau” puttat mengisaratkan agar alpa menjaga rahasia dia. “oke,,,,,bisa aku atur Tapi,,,,,wani,,,,piru ?” kata alpa menekan kepada puttat berapa dia sanggup membayar untuk menjaga rahasia tersebut. “alamma, sama teman sendiri hitung-hitungan” puttat mengkrucutkan dahinya. “iya,iya,,,nga dasar buaya” alpa mengakhiri kejahilanya terhadap yoliuno. Dua orang teman sekaligus sahabat yang sudah dia angap seperti saudaranya. Mereka yang paling pangeran sering repotkan ketika tugas dari para shense menumpuk untuk dikerjakan sendiri oleh pangeran.
Bukan hanya Alpa dan Yoliuno yang ingin mencari tahu informasi dari keberadaan pangeran saat ini. Para shense Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pun, bertanya-tanya kepada murid-murid yang mengenal akan pangeran. Mereka memerlukan pangeran untuk berhadir di ruangan Prodi kerna ada sesuatu hal yang dikerjakan. “ibu ada liat adit dikelas pagi ini” kata shense wanita yang bernama Fajarika M pd menanyakan kesalah seorang shense wanita lainya. “nga liat bu, udah bebebrapa hari ini dia tidak masuk” kata shense wanita yang diajak bicara oleh shense Fajarika. M pd Namanya Novia Winda. M.pd. “aduh, tanya kesiapa ya,, aku bingung” kata shense fajarika. “coba tanya keteman-temanya dikelas, siapa tau mereka ada dapat kabar dari adit” shense Novia Winda memberikan saran. “betul juga ya, bu” shense fajarika mengikuti saran.
Bagaimana dengan cinta? apa dia merasakan hal yang sama seperti kedua teman pangeran, Yang terliat mereka kehilangan teman akrabnya. Entahlah! ini rahasia besar untuk kalian(pembaca) dari aku(penulis). ***Next time part 2
Memang bagi para shense yang ada di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sosok pangeran begitu dikenal. Bukan dari paras maupun tubuh atletis yang dimilikinya. Pangeran sering diminta untuk membantu para shense walau terkadang permintaan mereka hal yang sepele, namun pangeran engan menolak permintaan yang keluar langsung dari mulut mereka. Baginya mereka adalah orang tua ketiga dari ibu kandung, mertua, jika pangeran menikah dan ya, apalagi kalau bukan seorang Guru yang mengajarkan banyak hal untuk kita angap layaknya sebagai seorang ayah maupun ibu. Pangeran sering membantu kalau para shense mengadakan acara besar seperti Seminar tingkat Nasional maupun hanya tingkat mahasiswa. Dia aktif sebagai seorang Oraganisator dari Klan HIMABSI. Banyak dari angota klan lain senang berteman denganya, itu terliat ketika seluruh ORMAWA mengadakan rapat besar. Mereka pasti berada tidak jauh dari pangeran. Asik, menghibur, ramah, sopan, sedikit konyol namun ketika dia serius sangat jelas terliat ketegasan dikedua mata tajamnya. Orang lain takan sangup meliat tatapan matanya jika dia mulai marah. Kini masa-masa itu akan hilang, tidak adalagi pangeran yang mengenakan PDL HIMABSI berwarna hijau cerah seperti dau pisang mundar-mandir di Padepokan. Mereka hanya belum mengatahui kebenaranya sekarang, namun lambat laun semua pasti akan terungkap, terlebih pada nantinya NOVEL ini diterbitkan dan laris diperjualkan dimana-mana, maka aku (penulis) hanya bisa memejamkan kedua mataku, dan dengan perlahan melangkah didepan mereka.
Kemarin pangeran mempunyai segalanya, cinta, bunda ratu yang sayang padanya, para pendekar yang selalu mendukongnya, para Shense yang selalu percaya bahwa dia mampu dan bisa menjadi orang sukses. Kini mereka akan kehilangan pangeran untuk sementara waktu. Pangeran sedang melakukan petapaanya, setelah semua dijalani pasti akan ada wajah baru yang dilihat mereka diwajah pangean. Tidak hanya teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu saja yang merasa kehilangan pangeran. Sahabat se masa kecil pangeran juga ikut sedih mendengar berita yang mereka peroleh di media social lewat fecebuok. Mereka meliat disalah satu akun facebook yang me aflud foto penang kapan pangeran dimalam kejadian. Berita itu beridar luas satu hari sebelum pemilik akun tersebut mengahapus postinganya, namun sudah terlanjur bagi masyrakat umum mengatahui bahwa pangeran saat ini sedang dihukum dirumah tahan kantor POLSEK Banjarmasin barat.
Sedih kian tambah menjadi perih, mendengar kabar bahwa saat hari Raya Idul Fitri nanti polsek tidak akan menerima tamu kunjungan tahanan. Ini seakan menambah pikiran seorang pangeran yang berada didalam penjara menjadi sters. Biasanya dihari Raya Idul Fitri pangeran perkumpul Bersama sanak keluarga kerajaan dikediamanya. Kini! mau tak mau Idul Fitri kali ini harus dilewati seorang diri olehnya. Tak apa, tidak menyantap hidangan makanan khas Lebaran, baginya itu hanya sekedar makanan. Yang di inginkan oleh seorang pangeran iya dapat berjumpa kembali dengan sang baginda ratu, sanak saudara yang lain, untuk saling memeafkan. Percuma hanya menyesali yang sudah sudah jika itu hanya memmbuat nya mengolang kesalahan yang sama. Lebih baik memulai membuat sesuatu yang baru, yang dapat berguna dan bermapaat bagi dirinya.
Berada di rumah tahanan polsek Banjarmasin barat, di pangeran melakukan kegiatan mengerjakan sholat lima waktu, disertai membaca yasin disetiap malam jum”at dan senin. Dengan tasbih ditangan kanan, dia membaca zikir serta sholawat sebanyak seribu kali disetiap pagi dan tengah malam. Pangeran kali ini bersunguh-sunguh untuk bertaubat. Dia tidak main-main. Didalam sinilah pangeran merasa dia sudah menemukan kedamayan yang ia inginkan sejak dulu. Hatinya tenang, pikiranya pun kian jernih, tak adalagi bisikan-bisikan iblis yang sering mengikutinya. Apa taubatnya pangeran diterima dimalam itu oleh Allah Swt. Jika benar demikian maka pangeran adalah orang yang beruntung. Kerna Allah telah menjanjikan kebahgian kepada pangeran seperti tertulis dikitab Al-quran Surah Ali Imran Ayat 135. “orang-orang yang memperoleh kebahagian ialah orang-orang yang apabila melakukan keburukan atau menganiyaya diri sendiri, maka mereka segera mengigat kepada allah, kemudian memohonlah ampunan kepada allah, dari dosa-dosa yang telah diperbuat”. Dan didalam dalil lain tercantum bahwa “sesunguhnya allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang membersihkan diri” QR. Al Baqarah Ayat 222.
Allah Hu’akbar,,,,,Allah Hu’akbar,,,, Allah Hu’akbar La Illa ha’illaulah waulah hu Hu’akbar, Allah Hu Akbar Wallillah illham. Terdengar dari suara penegeras mensjid didekat Kantor Polsek Banjarmasin Barat orang-orang merayakan malam Idul Ftri, mereka merayakan kemenangan setelah sebulan lamanya menahan diri dari hawa nafsu makan minum untuk berpuasa dibulan Ramadhan. Bulan yang suci, bulan penuh ampunan. Pangeran beserta tahanan yang lain penghuni dari rumah tahanan Polsek Banjarmasin Barat tak mau kalah dengan mereka yang ikut merayakan kemenangan diluar. Dari dalam penjara pun mereka mengankat takbir yang diiringi dengan bunyi gaduh dari botol pelastik bekas air minum. Pangeran tak kuasa menahan tangisnya. Setiap kali dia ikut membaca takbir pikiranya terbayang akan kesalahan yang iya lakukan hinga dia dijubloskan kedalam penjara ini. Tidak hanya pangeran yang menangis didalam sini, seorang yakuza yang telah tega menghabisi musuhnya dengan menancapkan belati kecil dileher korban pun tak kuasa ketika mendengar takbir yang dikomandangkan. Yakuza itu tau dia bakal masuk neraka pada nantinya, jika dia tidak bertaobat. Diluar sana yakuza itu juga mempunyai seorang istri yang masih muda serta kedua anak perempuanya yang masih pada kecil. Dia hanya memikirkan bagaimana nanti setelah dia bebas dari masa menjalani hukuman, apakah kedua anaknya masih menganali dirinya, dan siapa orang yang bisa dia percaya diluar sana untuk mengasuh dan mengajarkan berbagai hal kepada kedua anaknya tersebut. Itu yang selama ini yang iya masih pikirkan, masalah berapa tahun dia nantinya akan diponis oleh majelis hukum persidangan tidak jadi beban. Kerna dia sudah mengkehendaki yang bakal terjadi sebelum dia melakukan penikaman terhadap korbanya yang langsung tewas seketika di TKP.
Jauh dalam batinya seorang yakuza ini menyesali apa yang telah iya lakukan, iya telah menghilangkan nyawa orang lain hanya gara-gara Hutang. Dan telah diriwayatkan oleh Amr dari Ibnu Abbas RA berkata , Rasulullah Saw, bersabda “ pada hari kiamat kelak ,seorang yang terbunuh akan menghadap tuhan sambil menarik rambut ubun-ubun pembunuhnya, sedangkan urat lehernya sendiri masih mengucurkan darah, ia mengadu, Wahai tuhan iyalah yang telah membunuhku. Ia menyeret orang itu sampai kedekat Arssy” orang-orang bertanya kepada Ibnu Abbas “Allah telah berfirman. “Waman yaqtui mu’minan muta’amidan fazaaa-uhu Jahannam” artinya dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasanya adalah Jahannam. Dan dalam hadis lain juga disebutkan “rassul berkata, bila dua orang muslim saling menghunuskan pedang dan diantara keduanya berhasil terbunuh dan membunuh maka si pembunuh dan yang ter bunuh sama-sama masuk kedalam neraka” hadis yang diriwayatkan Al-Hasan dari Abu-Musa Al-Asyri.ra. sungguh malang nasib yakuza ini bila mana dia tidak bertaubat dengan betul dan meminta maaf secara langsung ke ahli waris korban serta membayar dirham maka neraka tempat yang layak baginya, sebagai mana janji allah dan sabda Nabi Muhammad A.S.
Disudud ruangan yang sempit ini, pangeran meliat Kai Poker termenung seorang diri. Sepertinya dia juga ikut larut dalam lautan air mata teman-teman senasib se penanggungan. Seharusnya orang seusia dia tak sepantasnya berada didalam rumah tahan ini. Harusnya dia sudah menikmati hasil dari kerja anak-anaknya, bermain Bersama cucu kesayangan. Mengahabiskan sisa umurnya dengan Bahagia, bukan harus menghabiskan sisa umur di dalam penjara. Untung tak dapat diraih, naas tak terhindarkan. Kata yang cukup bagi sorang Kai Poker, dia dijerat dengan hukum pidana undang-undang 1945 KUHP tentang passal pencurian 363 ayat 1 jo 362 ayat 1. Ancman hukuman pidana selama satu setengah tahun maksimal. Sebenarnya hidupnya sudah enak, dia punya istri yang sayang kepadanya, mempunyai anak gadis yang sudah menikah dengan orang makasar, dia pun bekerja sebagai penjaga sekolah ternama di Banjarmasin, namun hobinya bermain Poker mengharuskan dia mencuri dana SPP iuran bulanan anak-anak yang bersekolah disekolahan yang iya jaga. Untuk ia jadikan modal, saying nya dewa judi tak mengkehendakinya sebagai pemenang. Dan saat orang-orang dari pihak keungan sekolah mau stur tunai ke bank, merekla dikagetkan dengan hilangnya sejumlah uang yang ada didalam berangkas, awalnya taka da kecerigaan kepada kai Poker namun setelah meliat rekaman dari cctv Nampak jelas wajah kai Poker sedang membobol berangkas sekolah. Itulah cerita dari seorang Kai poker.
Hampir pukul 24:00 wit, masih saja pangeran dan tahanan lain mengomandangkan takbir dimalam hari raya Idul Fitri dengan disertai bunyi dari botul air minum bekas. Bunyi nya lumyan keras bisa terdengar sampai parkiran kantor Plsek Banjarmasin Barat. Itu mengundang teguran dari para penjaga peket tugas malam kantor Polsek Banjarmasin Barat. “woiiii……diam ini sudah malam waktunya istirahat” kata seorang komandan jaga menegur pangeran dan yang lainya. “sudah aku bilang, jangan pada rebut,,kalian sih,nga ada yang mau dengerin” kata kai Poker “iya nih Gatah,,,aku suruh jangan pakai botol,,,malah dilakukan” yakuja melemparkan tanggung jawabnya ke seorang gatah. “iya komandan,,,,,kami akan berhenti berisik, hehehehehehe” gatah membalas teriakan dari komandan jaga. Pangeran hanya bisa tertawa melihat ke konyolan yang dibuat teman-teman tahan yang senasib se penanggungan.
Sedangkan diistana bunda ratu memilih tidak kemana-mana Bersama dengan saudari-saudari pangeran. Mereka memilih berdiam diri dirumah, kerna untuk saat ini kemenangan dibulan Ramadhan kali ini berbeda dari sebelumnya, tentu apalagi kalau bukan prihal tertangkapnya seorang pangeran. “besuk kita kunjungi kakak kan ma?” saudari yang nomor dua menanyakan. “tidak besuk kan hari libur nasional, semua institusi diliburkan” bunda memberikan jawabanya. “oh…padahal besuk hari raya Idul Fitri ya mah…. jadi nga bisa besuk kaka.” Yasmin adik bungsu dari pangeran yang masih kecil. “sabar, nanti juga bakalan ketemu, ada waktunya.” Kata bunda menerangkan kepada anak-anaknya. “kalian sudah menghantarkan jakat fitrah kaka kalian?” bunda kembali memastikan. “sudah se dari tadi juga mah, bareng sama aku” Nia maulida, adik kandung no dua dari pangeran. Dia adalah adik yang paling bisa diandalkan dikeluarga pangeran, salah satu mahasiswa UNISKA Banjarmasisn dari Progam Studi Manejemen yang duduk dibangku kuliah semester enam. Dia juga yang mendukung pangeran untuk berkoliah di Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin. Dia seharusnya menjadi kakak bagi pangeran bukanya adik, dia yang sering membantu pangeran pabila ada masalah, yang seharusnya pangeranlah yang mnembantu adiknya. Namun itulah arti lain dari seorang saudara, yaitu saling menupang dan membantu sama lain. “novi dari tadi kemana nia? kenapa belum pulang?” bunda menanyakan kepada Nia. “ada, ma, dia ditempat paman basit” nia menjawab. Novida Aulia adik pangeran sedarah lainya yang baru lulus dari SMKN 3 Tamban. Dia juga sedang melanjutkan kuliah walau baru semester awal di STIKES Banjarmasin jurusan keperawatan diploma 3. Cita-citanya semoga kelak dia bisa menjadi perawat atau bidan didesa Tinggiran Tenggah. “kembang untuk besuk kita jiarah ke makam sudah disiapkan nia?” bunda kembali memastikan. “iya ma, sudah, mama lebih baik istirahat, jangan terlalu banyak beban pikiran” nia menasihati bundanya. “belum ngantuk masih banyak yang dipikirkan” bunda membalas sambil memejamkan kedua bola matanya. “sudahlah ma, taka da habisnya kalau dipikirkan” nia mendesak. “em,,,,,,iya” bunda melemah.
Tak bisa menyakal keluarga kecil ini sebenarnya kehilangan salah satu angota keluarga, apalagi di hari Raya Idul Fitri seperti ini. Dimana setiapkali lebaran semua anak-anaknya berkompol untuk meminta ampun dan do’a darinya. Kini bunda sedih, pangeran mengalami nasib yang begitu menyakitkan batinya juga. Apalah daya kini seorang ibu yang hanya bisa merena, merenung meratapi nasib putra pertamanya hidup dalam BUI. Walaupun dia tau, dia harus tetap bertahan dan berjuang untuk anak-anaknya yang lain, tetap setengah dari pikiran dan tenaganya ada pada pangeran. Harapanya tak lain agar pangeran dapat berubah dan menjadi anak yang iya inginkan, anak yang sholeh beriwan dan bertakwa. Maka untuk saat ini sang bunda ratu harus bersabar seperti dallil Allah Swt. “dan bersabarlah kamu dalam setiap cobaan yang aku beri, sungguh aku tidak akan menguji makhluk ku lebih dari kemampuan yang dia miliki, dan aku (allah) beserta orang-orang yang sabar.” Dalam dalil tersebut jelas diterangkan bahwa kita sebagai mukmin baik laki-laki maupun perempuan, untuk senantiasa bersikap sabar dalam menjalankan setiap cobaan yang diberikan olehnya, dan tuhanmu percaya bahwa sanya cubaan yang diberikan olehnya pasti bisa kita lewati, dan tuhan berserta kita. Dan diriwayatkan dari hadis bahwa rassul pernah berkata “apabila engkau diberikan cubaan yang begitu berat untuk dijalani maka bersabarlah dan memohon selalu kepadanya agar dimudahkan, sesungguhnya allah ingin mengangkat derajatmu” hadis berkata bahwa dibalik sebuah peristiwa besar pasti akan ada hikmah yang baik untuk dirinya maupun orang lain,dan tuhan mu iyalah allah sedang mengangkat derajatmu kesisinya,artinya allah akan mendekatkan diri kita lebih dekat lagi denganya. Maka beruntung orang yang bisa memaknai dari arti sebuah cubaan yang diberikan tuhan kepadanya. Semoga kita tergolong orang yang seperti itu, Amin.
Hottel Renungan
Dari dalam gua lumut kebosanan seperti yang dikatakan oleh iwan plase dalam lirik lagu manusia setengah dewa. Dari balik pagar jeruji besi ini pangeran baru mendapat makna dan arti sesungguhnya dari menjalani kehidupan didunia nestapa panggung sandiwara tipu muslihat iblis bertopengkan dewa. Dia telah bertekad bersumpah untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Tekadnya sudah bulat, mimpinya untuk menjadi seorang penulis terkenal harus dia redam sementara. Kini pangeran seperti para tukang pekerja bangunan rumah. jika mereka membangunya dengan benar maka rumah tersebut pasti akan kukuh, berdiri walau berada diatas lumpur. Begitulah juga dengan pangeran dia mulai kembali membangun hal yang baru dari dalam hati, yaitu diawali dengan niatan hendak menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Dapat memimpin dirinya sendiri menjadi orang yang bijak sana dalam setiap mengambil keputusan. Terus menerus bertawakal kepada illahi Rabi, membuat hati kian tentram hari demi hari. Niatan akan memunculkan Tindakan, karekter menjadi watak yang berujung kebiasaan.
Selasa tanggal empat dibulan Juni tahun 2019, adalah hari raya Idul Fitri bagi umat islam, merayakan kemenangan sebulan penuh berpuasa menahan dari hawa nafsu serta makan dan minum. Memang dipolsek tidak menerima kunjungan tamu tahanan saat hari lebaran, mereka para POLISI yang muslim tentu menjalankan ibadah sholat Idul Fitri, ingin juga mereka cuti dihari itu untuk berkumpul sanak saudara, keluarga meraka. Para petugas yang ada dikantor polsek, hanya akan menerima titipan makanan maupun yang lain dari tamu, baik itu kerabat dekat, atau keluarga dari para tahanan yang ada di kantor polsek. “gatah, ini titipan buat kai poker dari anaknya sekalian bawa punya yang lain kedalam.” Polisi memperintahkan agar gatah mengambil titipan dari keluarga. Yang terliat menumpok dirak lemari penitipan. Gatah hari itu dibiarkan bebas mundar-mandir sendiri, bukan bebas artian sebenarnya, melainkan dia hanya bebas dari kamar sell tahanan, gatah masih tak bisa keluar dari dalam ruangan tahanan, iya akan berada di Lorong jalan diruangan tahanan sampai para petugas polisi memasukanya kembali ke kamar sell tahanan. Gatah cukup membantu baik para polisi maupun tahanan yang tidak kereputan memilah dan memilih kepunyaan mereka masing-masing.
Tidak ada yang istimewa dilebaran kali ini, namun kemenangan berhasil pangeran raih atas dirinya sendiri. Dia sudah bisa mengontrol dan meredam emosi. Ini berkat medetasi yang dilakukanya selama ini. Bertafakur banyak memberikan perubahan terhadap pangeran. Masih oftimis bahwa ini bukanlah sebuah akhir dari kisah hidupnya. Ini akan dia jadikan sebagai titik balik mengawali sesuatu yang baru, agar menjadi orang yang lebih baik. Seperti yang dikatakan Barack Obama “perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau lain waktu. Kita sendiri adalah orang yang kita tunggu-tunggu. Kita adalah perubahan yang kita cari”.
Jika tahanan yang lain dapat ikut merayakan leberan beserta keluarga mereka yang datang langsung ke kantor Polsek Banjarmasin Barat dihari kedua paska lebaran idul fitri, Tidak halnya bagi pangeran. Dihari kedua paska lebaran ini pangeran tidak dikunjungi oleh oleh pihak keluarga seperti mereka. Mungkin keluarga dari pangeran mempunyai kesibukan yang lain, mungkin! Dan itu menjadi pioretas utama mereka dibanding pangeran. Ya, setidaknya berperasangka baik seperti itu dapat mengobati kerinduanya terhadap bunda ratu dan sanak keluarga. Terliat kebahagian dari raut wajah para tahanan yang ada di dalam kantor Polsek Banjarmasin Barat. Mereka senang dapat berjumpa Kembali dengan keluarga mereka dapat bercanda serta dapat bersalaman sambil saling memaafkan satu sama lainya. Terlebih mereka tidak dapat melakukan hal yang seperti ini setiap waktu. Rasa sedih pangeran seketika hilang meliat mereka asik bercengkrama, baik kepada keluarga sahabat, orangtua, maupun saudari dan anak-anak kecil yang dibawa ikut serta. pangeran hanya dapat tersenyum meliat mereka, itu pun terhalang dinding kaca yang tembus pandang menghalangi untuk melakukan kontak fisik. “apakah mama hari ini akan datang, aku ingin bersalaman denganya dan meminta dia memaapkan perbuatanku” itu yang ada dihatinya.
Pangeran masih mengharapkan kedatangan dari bunda ratu beserta saudari-saudarinya, dirinya menunggu sambil berdiri, mengintip dari celah-celah angin yang ada dipintu sell ruang tahanan. Dia menjadi seorang informan bagi tahanan yang lain, setiap ada tamu tahanan yang datang dan berjalan menuju kearah pintu sell, pangeran akan memberitahu kepada mereka siapa yang datang dan siapa yang didatangi. “kai poker, cuba liat anak serta istri kai sudah datang” kata pangeran memberitahukan kepada kai poker
“mana, sini, biar aku cuba liat apa betul itu istri dan anakku” kata kai poker yang belum begitu yakin dengan pangeran.
“iya, iya,,,iya lan,,,jeli juga matamu ya” kai poker mulai membenarkan info dari pangeran
“alah kai,,,,,tentu saja aku tau, aku sering liat mereka dihari senin dan selasa siang mereka selalu mampir menitipkan makan buat kai” sahut pangeran
“ya sudah,,,aku keluar dulu, ingin ketemu mereka” kai poker pergi keluar dari ruang tahan,menuju tempat yang disediakan khusus dihari raya idul fitri,oleh para polisi
Tidak lama setelah kai poker keluar pangeran meliat istri dan anak-anak dari seorang yakuza datang.
“yakuza itu ada istri dan anak-anak mu, mereka menuju kemari.” Pangeran kepada yakuza
“masa istriku datang, bukanya dia ada acara lain hari ini, kemarin bilang tidak datang”. Yakuza kurang yakin
“cuba,,,,,liat sendiri kalau gitu” pangeran mendesak yakuza untuk percaya
“awas, mingir aku mau liat” yakuza mulai tidak sabar
“em,,,,,,iya benar, itu istri dan anak-anakku” yakuza senang mereka membatalkan acara lain dan memilih menemuinya.
“gentian, gentian, gentian, aku juga mau liat, kamu duduk istirahat dari tadi berdiri terus” kata gatah yang memaksa pangeran untuk istirahat
“datang nga yaaaaa datang, apa, tidak ya,,,,,datang nga sih? Pertanyaan dari gatah, yang ngomel sendiri dari tadi, dia berharap ada keluarganya yang mau membesuk
“emangnya keluarga kamu datang kesini gatah hari ini” kata pangeran bertanya kepada gatah
“iya nih, aku berharap datang sih, tapi tidak tidak tau dengan mereka” gatah mengharap
“mama kamu hari ini kesini lan?” gatah berbalik bertanya kepada pangeran.
“em, kayak nga, mereka sedang ada kepentingan lain.” Kata pangeran menjawab pertayaan gatah
“oh,,,,sabar ya,,,nasib kita nga jauh berbeda” gatah memnyamakan Nasibnya dengan pangeran
“gatah,,,gatah,,,gatah,,,cuba liat, betapa senangnya yakuza dapat menggendong ke,bali anak-anaknya” pangeran menunjuk kearah yakuza.memperlihatkan kepada gatah yang sedang terjadi diluar sana
“iya lan,,,,,asik sekali yakuza, pasti sekarang dia lupa, bahwa sebenarnya dia dihukum” gatah mengejek seorang yakuza dari belakang.
“tentu saja,,,siapa pun pasti lupa kalau kayak gitu gatah, cuba liat habis ini, paling yakuza Kembali dalam tangisanya,,,hehehehehe” pangeran ikut mengejek yakuza
“hahahahahahahahahah betul,,,betul,,betul,ntar aku bilang sama yakuza” gatah mau berterus terang bahwa kami sudah menejek dirinya
“jangan gatah,,,,habis lah kita kena amukan darinya” kata pangeran menegur gatah
“iya,,,aku tau,bercanda” gatah tidak bermaksud demikian.
“gatah,,gatah bantu bawa bingkisan makanan ini kedalam” kata kai poker yang sudah melakukan kunjungan tamu tahanan
“lah,,, cuman sebentar kai poker” pangeran
“iya lan,,anak dan istri ku ada janji dengan keluarga yang lain” kai poker
“nah,,,ini banyak makanan khas leberan yang biasa ada dirumahku, ayo,,kita makan sama-sama” kai poker mengajak mereka berdua ikut menyantap makanan yang dibawakan
“ah,,,,,yang satu ini nga usah dipikir lama-lama, entar malah makananya yang basi, hehehehehehe” pangeran menyahut dengan candaanya.
Pangeran tidak terlalu memikirkan serta memusingkan datang atau tidaknya bunda ratu dan saudarinya. Yang terpenting sekarang baginya dihari raya yang fitri ini bisa dirasakan sama seperti berada dirumah berkumpul Bersama keluarga yang lain, walau pada kenyataanya berlawanan. Pangeran harus menyikapi dengan bijak kerna ini bisa saja menggoyahkan hatinya untuk bertaobat kejalan allah swt. Anggap saja ini adalah hasil dari buah pohon perbuatan jahil yang dilakukan pangeran dimasa lalu, dan yang didapat sekarang iyalah, iya harus meneri kenyataan di hari raya leberan tahun ini berada didalam balik jeruju besi rumah tahanan sementara yang ada di kantor polsek Banjarmasin barat. Seperti pepatah mengatakan “apa yang kau tanam maka itulah yang dipetik” dan seperti sabda rassul saw. “barang siapa berbuat kebaikan terhadap sesama mukmin, baik dia laki-laki maupun perempuan. Maka malaikat yang ada dilangit ikut serta mendoakan orang tersebut agar selalu mendapat perlindungan dari Allah Swt, dan barang siapa yang berbuat kejahatan, terhadap sesamanya maka allah murka terhadap orang tersebut” H.R Buhari Wa Muslim
Hari-hari yang berat perlahan telah dilewati oleh pangeran, belajar dan terus belajar menerima kenyataan dirinya terkurung dirumah tahanan kantor polsek banjarmasin barat. Melupakan kejadian yang sudah terjadi, melangkah menuju kehidupan yang baru, yang lebih baik tentunya. Pangeran cukup banyak belajar dari dalam sini. Bagaiman memaknai kehidupan yang allah ridhoi. Yang jalannya sudah allah tentukan, lurus tidak berbeluk tajam. Harus selalu istiqomah terhadap pendirianya, untuk bertaubat. Maka niscaya allah akan memberikan kemudahan dan kebahagian yang diinginkan seorang pangeran. Jika pangeran masih terikan akan duniawi maka hendaklah dia selalu bertafakur kepadanya, itu akan membuat dia perlahan lahan tidak lagi begitu mengepentingkan duniawi. Tidak hanya itu pangeran juga harus Kembali mulai membaca kitab Al-qur’an sebagai panduan dikala dia hampir tengelam ditelan kegelapan. Seperti firman allah dalam al-qur’an. “dan sebaik-baiknya orang iyalah dia, yang ingin mempelajari Al-qur’an serta mengamalkanya”
Hanya sekedar memberikan sedikit informasi bagi kalian (pembaca). ini berdasarkan fakta yang akui temui Ketika berada dirumah tahan yang ada dikantor polsek Banjarmasin barat waktu itu. dimalam itu apparat kepolisian dari polsek Banjarmasin barat melakukan rajia diwilayah Banjarmasin barat, kurang tau tempat yang lebih jelasnya. Polisi membawa tiga orang pemuda berusia sekitar 25-30 tahun. Mereka kedapatan membawa obat-obatan terlarang jenis extasi sebanyak kurang lebih 23 butir didalam bungkus rokok. Selama penyelidikan mereka ditahan ditempat yang sama, diruangan para tahanan yang ada di polsek Banjarmasin barat. Pangeran tentu bertanya prihal mengapa mereka bisa sampai kedalam sini. Mereka bercerita bahwa mereka kedapatan extasi saat mau transaksi kepada pembeli. Mereka tidak bisa mengelak dari apparat kala itu. Tiga hari selang malam penengkapan ketiga pemuda ini, besuk harinya pangeran tidak mendapati ketiganya lagi. Ini bukan kali pertama pangeran meliat dan tau kalau tindak pidana Narkoba seperti mereka bisa menghilang sewaktu masih dalam penyelidikan. Tidak tau jelasnya, dan ya seperti itu adanya, saya, meliat, menyaksikan, dan bertanya langsung kepada pelaku. Tidak ada unsur untuk mencurigai apparat kepolisian, namun tentu ini terliat ganjil dimata saya orang yang kurang mengatahui tentang hukum, bisa saja setelah dilakukan pendalaman penyelidikan, para polisi menemukan pemilik asli dari benda haram tersebut, yang hanya dititipkan lewat mereka. Dan si pemilik pun mengakui dengan benar, itu benda miliknya, bukan kepunyaan dari ketiga orang tersebut, bisa jadi!
Polisi juga kerap menjaring anak jalanan yang kedapatan penyalah gunaan lem FOX dipinggir jalanan dikawasan banjar Raya (siring perikanan). Anak-anak remaja yang baru berumur belasan tahun, rata-rata dari mereka masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP). Miris meliat generasi muda bangsa ini. Tidak hanya anak laki-laki, diantara mereka juga sering menangkap wanita muda yang mulai salah pergaulan. Kalau ditanya polisi “ibu kamu tau kamu sering keluar malam, serta mabuk lem?”. mereka selalu saja menjawab “tidak pak,mereka tidak tau apa yang kami lakukan diluar rumah” tentu dari segi jawaban mereka sangat jelas, kurangnya peran orang tua dalam mengawasi serta mendidik anak mereka hingga terjerumus kearus pergaulan bebas,keras, hingga berujung kehancuran masa depan bagi anak tersebut jika hanya dibiarkan. Inilah masalah besar bangsa ini sekarang, NARKOBA merajalela, tidak pandang bulu, tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. NARKOBA itu kejam! Walaupun kini undang-undang tentang pidana narkoba dan narkotika dibangsa ini telah diperbaharui dengan ancaman hukuman pidana yang tidak main-main, namun masih saja pelaku bisnis haram ini dapat lolos dari pantawan apparat kepolisian dan BNN. Para bandar besar yang meraih untung sedangkan para penikmat akan bernasib buntung. Semoga kalian diluar sana dapat terhindar dari belenggu rantai narkoba,
Tidak hanya para anak jalanan yang sering kali terjaring rajia oleh satuan polisi polsek banjarbarat, para penikmat minuman keras sejenis miras dan oplosan lain, juga sering kali dibawa kekantor polsek, untuk diamankan apparat. Takutnya mereka yang sudah dipengaruhi oleh minuman beralkohol ini dapat melakukan tindak kejahatan lain seperti keributan, perkalahian, hingga pencurian. Wajar saja itu terjadi, tidak sekali atau dua kali, sudah sering terjadi, permasalahan yang ditimbulkan akibat minum-minuman keras. Efek dari minuman keras itu sendiri dapat menimbulkan halusinasi dan mengganggu otak untuk berpikir normal, bersikap tempramen yang diakibatkan dari tidak stabilnya peredaran darah dalam tubuh. Tidak sedikit berita yang beredar tentang kematian yang diakibatkan mengosumsi minum-minuman keras jenis oplosan dan miras. Hendaknya ada kesadaran dari para pencandu yang sudah terlancur mengosumsi minuman tersebut. Mulai lah pula hidup sehat, perlahan semua pasti bisa dilakukan selagi ada niat untuk mencoba dan melakukan.
Sudah hampir satu bulan lebih pangeran berada dirumah tahanan yang ada dikantor polsek Banjarmasin barat. Hari demi hari membuat dia tumbuh menjadi lebih dewasa yang dapat membijaksanai permasalahan yang sedang dihadapi. Selasa adalah hari dimana setiap tahanan diberikan waktu untuk keluar dari kamar sell tahanan, walau hanya sebentar itu sungguh bermampaat, pangeran dan yang lain melakukan kegiatan bersih-bersih diruangan. Ini agar pangeran dan para tahanan lainya selalu bersih dan terhindar dari penyakit. pangeran juga mengunakan waktu tersebut untuk berjemur dibawah sinar mentari pagi, ada ruangan yang belum jadi atapnya disebelah kamar tahanan pangeran. Itu pun dipasangi jeruji besi berukuran empat mili. Hanya bisa memandang betapa luasnya langit yang berada diatas dengan tubuh terkurung. Disetiap hari selasa siang juga para apparat kepolisian polsek Banjarmasin barat mempersilahkan para tamu untuk berkunjung kepada para tahanan. Namun tentu dalam pengawasan dan presudur yang ada. Mereka hanya bisa saling bertatap muka tanpa kontak pisik, itu pun terhalang oleh dinding yang terbuat dari sejenis kaca tebal tembus pandang ditambah dengan jeruji besi berukuran empat mili meter.
Pangeran bersiap untuk menyambut tamunya, dia baru selesai mandi dan melaksanakan sholat luhur. Teman-teman yang lain sudah mulai mengintip dari pintu sell. Kai poker, yakuza, gatah, dan yang lain sedang asik meliat-liat tamu mereka masing-masing. Dari kejauhan mereka meliat sekumpulan pemuda berusia kisaran dari 20-28 membawa kantong kresek berwarna hitam menuju kearah ruang tahanan. Mereka tidak mengenali siapa sekumpulan pemuda itu. “itu teman-teman siapa?” yakuza menanyakan kepada sesama tahanan. “aku nga kenal, siapa mereka” kata yang lain menyahut satu demi satu. “coba sini biar aku liat” pangeran ikut penasaran. “astaga, mereka teman-temanku sejak kecil yang ada dikampung” pangeran kaget meliat teman sepermainanya waktu kecil membesuk dirinya. Sunguh ini adalah hadiah terbesar dari tuhan kepada pangeran. Dia mengetuk hati mereka agar membesuk pangeran di kantor polsek. Pangeran terharu akan kedatangan mereka. Sahabat sejati! Selalu ada disaat susah senang, selalu menyemangati Ketika berada diposisi sedang terpuruk dia (sahabat) orang yang tak pernah meminta balasan Ketika kalian berhasil keluar dari permasalahan. Dia senang bila meliat kita sukses, tanpa meminta hasil, dialah sahabat.
Sungguh tiada dua, rasa senang yang didapat pangeran diwaktu itu. “mengapa?” jelas jawabnya adalah pangeran berpikir bahwa teman-temanya tidak ada yang mau peduli padanya, terlebih pangeran nanti akan mendapatkan gelar baru, seorang mantan Narapidana (NAPI), yang lain juga menyebut seorang Resedivis. Pangeran membanyangkan teman-temanya akan menjauhinya, takut bernasib sama seperti pangeran. Apalagi ditambah lingkungan ditempat tinggalnya hampir rata-rata warganya hanya menjadi petani dan lulus SMP. Pemekiran yang masih dibawa mereka tentu pemikiran colonial, bukan melineal. Ada ketakutan didiri pangeran akan mereka, pangeran takut dikucilkan, pangeran takut dicacimaki dan dihina masyrakat akibat olahnya.
Tiba saatnya persahabatan memberi makna yang berarti, saling merangkul satu sama lain, tidak peduli dia berdiam dimana, maupun berasal dari sesuatu yang berbeda. Sahabat selalu setia. Tegar! Bagi mereka “nemanya berlian tetep berharga walau terjatuh kedasar lumpur hitam, berlian tersebut akan terliat jelas saat pantulan sianar sang surya berada tepat diatasnya, seketika diangkat dan dicuci diair bersih, berlian itu mempunyai daya jual lebih mahal dari yang lain”. Mungkin dari sinilah pangeran baru menyadari bahwa, di antara teman-temanya ada yang peduli. “gimana keadaan kamu lan di dalam sini” maldini,
“ya, seperti yang kamu liat” pangeran tak bisa lagi menjelaskan keadaanya
“terus, gimana kuliah kamu?” maldini menanyakan
“aku nga tau, tidak ada kabar, semoga orang-orang yang ada dikampus tidak mengatahui kejadian ini, dan aku masih pengen lanjut kuliah kalaunya bisa” pangeran menjawab pertanyaan maldini dengan memberitahukan rancananya setelah bebas nanti.
“semoga begitu, aku tidak menyangka kamu sejauh ini” maldini berkata dengan tersenyum.
“mau gimana lagi,,,,,,ini kenyataanya kan” pangeran hanya bisa tertawa
“siapa sih cewe itu, aku mau liat seberapa cantik dan menariknya dia, hingga sampai kamu berbuat yang aneh-aneh?” maldini seakan tak rela pangeran dihukum hanya didasari patah hati.
“sudahlah, aku juga mencoba melupakanya dan tak mau lagi memikirkanya, apalagi sekarang aku seorang tahanan, ini pasti membuat dia jadi menjauhi aku” pangeran
“ya, bagus kalau gitu, aratinya kamu sadar, kamu sedang mengejar orang yang kamu cintai dengan cara yang salah.” Maldini menasihati pangeran
“sudahlah mal,,,,,jangan dibahas lagi,” pangeran
“eh, kalian bisa sepaket dengan mamaku bareng kesini” pangeran bertanya kepada maldini
“kami sudah berencana jauh hari untuk membesuk kamu, ya, dihari ini kami dapat melaksanakanya” maldini
“terus apa yang kalian bawakan kepada ku” pangeran ingin mengatahui
“tidak banyak, sama seperti biasa nasi, kue kering, mie instan, permen, rokok.” Maldini mengu tarakan
“bukan itu, maksudku?” pangeran
“oh, baru ingat, tadi kami ingin mengajak diah kesinni” maldini memberitahukan bahwa tadinya mardiah ingin ikut juga membesuk pangeran
“ah,,,,,kamu jangan buat aku galau, malu tau, kalau dia meliat aku dipenjara” pangeran sedikit mulai marah jika mereka mengajak mardiah ikut juga,
“iya, tadi aku ajak, tapi tidak tau kenapa tiba-tiba dia nga jadi” khalil ikut dalam bercakapan pangeran dan maldini.
“kamu keliatan sedikit gemuk” Khalil mengatakan pangeran mengalami perubahan berat badan
“syukur, disini aku makan teratur 3x sehari, tidak seperti diluar. Paling 1x dalam sehari makan, maklum dulu anak kost” pangeran membalas
“gantian, gantian, gantian,,,,, kaya orang suami istri saja melepas rindu” kata seorang teman dan sahabat sejati pangeran dia bernama Musidi biasa di panggil H. Idi
“subhannaullah,,,,,gimana aku membalasnya nanti” pangeran
“kami nga usah dibalas, kalau dibalas tentu kami takut sama kamu, lagian dibalas itu sakit tau!” H Idi mulai mengeluarkan jurus andalanya yaitu mahalabiu
“aduh, bukan membalas yang itu, maksudku kebaikan kalian, gimana aku nanti anti mengantikanya” pangeran meluruskan perkataanya
“jangan dipikir pusing, cukup kamu bertaubat kami sudah senang” kata H Idi dengan tersenyum
“iya,,, iya,,,iya,,,aku sudah taubat” pangeran
“nah bagus kalaunya kamu mau sadar” H Idi menegaskan
“kami akan menjagakan adik-adik dan keluargamu diluar sana” H Idi
“nah,,,,,baru saja aku ingin bilang, eh,,,, ternyata sudah kedahuluan” pangeran tertawa, kerana ketahuan kehendaknya oleh H idi.
“kamu ini,,,,,,emangnya kita sudah berapa lama berteman! Bukan kemarin sore kan kita menjalinya” H Idi
“iya,,iya,,iya,,, ente benar dan ane salah…hehehehehe” pangeran
“kami akan mengikuti turnamen sepakbola yang diadakan di Anjir km10” kata maldini ingin memberitahu mereka akan mulai Kembali Latihan
“bagus,,,jika aku bisa menembus dinding semen ini,aku ikut kalian bermain dan menjadi straiker haus goll seperti yang sudah-sudah” pangeran ber ujar
“sabar,,,,nantikan kamu bakal bebas juga,ada masanya kita berkumpul Bersama” H idi berkata seakan dia paling bijak diantara kami.
“iya ,,,betul juga,,,tapi kapan,,,?” pangeran
“ikuti alur ceritanya jangan membangkang, ikuti arus tersebut sampai dimana kamu merasa harus merubah Haluan” H idi
“sabar ya!” pangeran
“eemmmmm” H idi tersenyum
“Khalil, masih senang memancing ikan di air keruh” pangeran mengalihkan pembicaraan kepada Khalil
“oh,,tentu itu selalu menjadi rutinitas” jawab Khalil dengan peercaya diri
“kali ini kamu bawa ikan hasil pancingan mu?” pangeran
“tentu, untuk kamu, apa yang nga” kata Khalil sambil tersenyum.
“baguslah,,,,,heheheheheh” pangeran tertawa seanang
“mama aku tadi mana? Pangeran bertanya kepada para sahabatnya
“ada dibelakang sedang duduk” maldini membalas
“oh,,,,tolong sampaikan aku perlu bicara serius sama mama” pangeran mengintroksikan kepada sahabatnya
“iya tunggu bentar” maldini pergi kebakang
“khalil,,,,kamu mau ikut aku disini,enak tau, makan,tidur,makan tidur, tanpa kerja” pangeran mengahasut Khalil
“subhanulah, jauhkan dari bala ini ya allah,” khalil tidak menyangka pangeran mau mengajaknya kedalam, padahal itu cuman bercanda.’
“kenapa lagi lan?” bunda ratu
“aku minta maaf, aku, khilaf…dan aku iklas menjalani hukuman yang diberikan, do’akan semoga aku bisa menjalani semua ini dengan bismillah, aku berjanji, kelak aku akan dapat mengantikan air mata kesedihan mama” pangeran berbicara kepada bunda ratu
“kami, ya hanya bisa berdo’a agar kamu dimudahkan dan dibuka kan pintu taubat” bunda ratu
“Yasmin nga ikut dibawa?” pangeran menanyakan sikecil
“nga dia sama ayahnya” bunda balas
“gimana keadaan Kesehatan kalian” pangeran
“kami sehat-sehat saja, cuman aku kayaknya kurang darah” bunda ratu
“sekarang mama banyakin istirahat. aku bakalan baik-baik aja disini” pangeran memberikan keyakinan
“baguslah kalau kamu sadar” bunda ratu
***(Banjarmasin, Senin, 5 agustus 2019. pukul. 07:00Wit)***
Diawali dengan pangilan dari penyidik dari balik tembuk yang lain, “adit,,,dit,,,adit,,,bangun, hari ini kamu akan di pindahkan ke Lembaga Pemasyrakatan.(LP)” penyidik membangunkan pangeran. “baik komandan, sebentar saya beres-beres” pangeran membalas terbangun dari tidur. Sudah tiba waktunya bagi pangeran berangkat menuju Lembaga pemasyrakatan, tempat dimana orang lain mengenal dengan sebutan penjara. Tempat yang bagi setiap orang tidak akan pernah mereka kunjungi. Membayangkan tetntang penjara saja orang-orang sudah takut. Mengapa sebabnya? Ya,,,,karena ini adalah tempat terkumpulnya orang-orang yang mempunyai latar belakang yang sama , yaitu, kumpulan orang-orang bermasalah, bermasalah dengan hukum yang ada di republic indonesia. Pastinya disana akan ada kumpulan para perampok, pembegal, copet, bandar narkoba, kuroptor, pelaku tindak kejahatan yang lainya. Dikumpulkan dalam satu tempat untuk dibina kembali. Pangeran akan dbawa menuju tempat tersebut, guna melanjutkan proses hukum. Nantinya dia akan diadili oleh majelis hakim persidangan. Disana akan ditentukan berapa lama masa hukuman pidana pangeran.
Dengan bismillah aku awali melangkahkan kaki berpijak kebada ya abubasar (BUMI). Kupegang kitab Al-qur’an sebagai panduan mejalani hidup biar lebih beraarti. Sholawat serta salam selalu ku ucapkan didalam hati, agar mendapat ketenangan dalam berpikir. Istiqomah menjadi pendamping ketegaran hati niat untuk bertaubat, bila mana aku mulai lelah menjadi bintang di panggung sandiwara duniawi, bertapakur untuk meminta kepadanya. Aku tau aku takan bisa menjadi apa yang seperti dia minta, namun selagi aku bernyawa, aku akan mencuba, menjadi seperti yang engkau minta. Walau kini aku harus menyelam kedalam lumpur, namun tetap pada saatnya nanti aku akan terliat muncul kepermukaan dengan tetesan air hujan yang mengikis lumpur dari tubuhku. Selagi nur muhammad tidak berbalik dari kiblat, selambat-lambatnya kalian pasti akan mengenali aku kembali dengan wajah yang berbeda.
***(kantor kejaksaan dekat bundaran kayutangi seberang mesjid)***
Paangeran turun dari mobil patroli polisi yang mengantarnya dari kantor polsek Banjarmasin Barat menju ke kantor kejaksaan di daerah jln adiyaksa, sebrang masjid, dekat bundaran kayutangi. Dengan kedua tangan diborgol pangeran dibawa oleh penyidik menuju keruagan jaksa penuntut. pangeran sedikit gugup meliat jaksa yang akan menghakimi dia ternyata seorang laki-laki yang berparas tidak terlalu tua kisaran umur 35 tahun, Jakasa muda.
“siapa nama kamu” jaksa menanyakan kepada pangeran
“Adithtia maulana bin samsiar.s.sos(alm) alias Lana” pangeran
“kamu sudah tau bahwa apa yang menyebabkan kamu ditahan?” jaksa penuntut
“iya pak,,,,saya sadar saya salah” pangeran
“baguslah kalau sudah sadar, saya bingung hampir nga percaya kok mahasisiwa kaya kamu gagah gini menjambret!” jaksa penuntut
“ya,,,seperti bapak baca di BAP” pangeran
“ya,,,sudah kamu akan dimasukan di LP kelas dua A teluk dalam Banjarmasin barat ,,nah disana kamu baik-baik dah, aku akan cuba bantu kamu nanti dipersidangan, biar kamu bisa lanjut kuliah” jaksa agung menasehati pangeran
“baik pak” balas pangeran
“ini orang kampus tau kamu ditankap polisi” jaksa penuntut
“tidak tau pak, mereka tau apa nga nya saya ditangkap, yang jelas mereka tidak pernah mendatangi saya ataupun keluarga saya guna bertanya-tanya” pangeran menerangkan
“ya,,,sudah pokos saja terhadap persidangan kamu,masalah kuliah lain waktu dibicarakan” jaksa penuntut
“silahkan bawa ke belakang dulu, nanti pada pukul 12:30, mobil kejaksaan akan membawanya ke lapas” jaksa mengintruksikan kepada polisi untuk membawa pangeran kebelakang, ruangan khusus.
Pertemuan pertama bagi pangeran berhadapan langsung dengan seorang laki-laki yang menjabat sebagai jaksa penuntut majelis persidangan pada nantinya, pangeran baru pertama kali berhadapan dengan orang-orang berintelektual. Sebelum-sebelumnya selalu saudari atau bunda ratu yang turun naik anak tangga melakukan hal ber urusan semacam ini. Kali ini pangeran dicuba tuhan eh, dia nya sendiri yang harus menuntaskan masalah dari permasalahanya itu sendiri. Pangeran yang satu ini cukup aneh tapi! tuhan saying kepadanya. Rassul pun senang kapada yatim ini.
Pangeran dibawa kesebuah ruangan, disana sudah ada seorang laki-laki yang berumur kisaran 32-35 tahun usianya. Laki-laki itu berparawakan kurus tinggi dan mempunyai tato dilengan atas kanan. Tak kenal, namun bisa di ajak berkomonikasi. Dia mengatakan kepada pangeran bahwa dirinya ditahan kerena kedapatan membawa sabu-sabu sebeberat seperapat gram didalam saku celana jiens yang dipakainya, dan di pinggang sebelah kiri ditemukan pola pisau belati. Dia dijebak oleh seorang teman yang berhutang kepadanya. Dia diarahkan untuk bertemu ditempat yang sudah di tentukan, awalnya kata dia, dia tak pernah menyangka temanya itu adalah seorang cepu. Setibanya ditempat yang sudah ditentukan tiba-tiba saja polisi dari arah belakang menyergap dirinya, kagetlah ada polisi. Tak sempat membuang BARBUK (barang bukti) dia langsung diborgol aparat kepolisian. Begitu laki-laki itu menceritakanya kepada pangeran.
Terliat berjalan kearah mereka seorang petugas kejaksaan lain, membawa kantung kresek disebelah langan kanan, tangan kiri memegang anak kunci pintu ruangan. “mas, ini ada nasi buat kalian, silahkan dimakan, kerna setelah itu, kita akan berangkat.” Petugas itu menyerahkan nasi Kutak buat pangeran dan laki-laki paruh baya yang belum dikenal pangeran. “terimaksih” balas pangeran. “sekalian bisa minta tolong, buat menghubungi keluarga saya, nomur telponya ada dikantung keresek berwarna biru itu” pangeran meminta tolong untuk diberitahukan kepada keluarganya dia tidak lagi berada dipolsek, melaikan sudah dipindahkan ke Lembaga pemasyrakatan.LP. “iya nanti akan aku cuba hubungi pihak ke luargamu” kata pegeawai kejaksaan. “terimakasih banyak” pangeran “bentar lagi mobil yang akan membawa kalian kelapas dating, ya, siap, si,,a,,,plah!” petugas kejaksaan
Hidangan yang seperti ini sudah lama tidak dicicipi pangeran sewaktu di kurung rumah tahanan sementara yang berada dikantor polsek Banjarmasin barat, selama dua bulan lebih hanya lauk nasi putih telur kecil yang dikasih sayur sedikit, berulang setiap harinya. Mendapati makanan dikajaksaan semewah ini, bagi pangeran sangat bersukur. Terlebih dari dua bulan lalu sajian makanan yang dia santap tak se istemewa ini, walau pun hanya nasi padang! Dapat membuat lidah Kembali kenafsu makanya. Ditemani segelas air mineral,itu cukup membantu melancarkan proses penghacuran makanan melewati usus-usus samapai kelambung, dan ginjal sebagai pengiling, dan proses pembusukan terakhir yaitu berupa kotoran. “kalian sudah makan” petugas kejaksaan lainya menanyakan
“baru saja selesai” pangeran
“kita berangkat sekarang” petugas
“oh,,,iya,,,baik” pangeran beserta laki-laki yang belum iya tau Namanya
Udara segar mengiringi Langkah pangeran menaniki mobil kejaksaan. Dengan bismillah pangeran yakin iya akan menuju tempat yang sudah ditentukan allah kepadanya. Pangeran naik masuk kedalam mobil yang biasa membawa para tahanan untuk mengikuti persidangan. Wajah nya terliat senang, tidak ada keraguan. mobil itu berjalan melaju dengan kecepatan lumayan tinggi kisaran sipedometer yang terliat jarumnya berada di 40 samapai 80 km. Bunyi sirene mobil kejaksaan membuat para pelintas menepi ke tepi jalan, mereka tau didalam mobil itu petugas kejaksaan sedang membawa pelaku tindak pidana kejahatan. “masih sama seperti dulu,tidak terlalu banyak perubahan” kata pangeran yang seakan meliat dunia baru.
“em,,,iyalah,,,oh kita belum sempat kenalan” laki-laki itu mulai mau berteman.
“lana” pangeran sambil mengulurkan langan tangan sebelah kanan.
“puad” laki-laki itu langsung menyergap lengan pangeran membalas salam,
Sosok mestirius, berhawa dingin. Pangeran tentu tidak bisa berbicara seenak-enaknya pangeran. kali ini iya berhadapan dengan orang yang mempunyai kejutan dibalik diamnya. Bukannya pangeran tenang, pangeran malah merasa was-was dengan tipikal orang pendiam seperti ini. Banyak kejutan dari orang yang mempunyai sikap dingin dan pendiam, dia melakukan Tindakan tak terduga sewaktu-waktu kapan dan dimana, mempunyai pemikiran yang sangat kuat, namun tak bagitu saja dia perlihatkan.
Tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengantar mereka menuju neraka yang ada didunia ini, mobil kejaksaan pun tiba ditempat, kumpulan oran-orang berlatar belakang bermasalah dengan hukum negara republik Indonesia. LAPAS KelasII telukdalam Banjarmasin. Pilihanya sekarang ada ditangan pangeran, dia yang memutuskan mau mengambil jalur kiri., maupun atau jalur kanan. Kiri yang berarti kehancuran, dan kanan mendatangkan kedamaian. Semua guru besar dunia tindak kejahantan hukum negri ada didalam sini, pangeran hanya tinggal pilih sesuka hati guru besar mana yang akan iya ikuti untuk belajar, ini pilihan A.daan yang B, pangeran memilih mengikuti para pertafakor ilahi rubbi, yang khas diliat dari kejauhan memakai jubah putih bersurban hijau di sebelah kanan dan memakai bullang melingkari kepali,serta sedikit acsesores berupa Cindra mata yaitu “ tasbih” bergelantungan ditangan.
***(Lapas KelasIIA Banjarmasin)***
Pangeran beserta Fuad turun dari mobil yang mengantar mereka, pangeran langsung disambut seorang sipil Lapas yang bertubuh kekar “baris berjejer” petugas lapas memberikan arahan. Pangeran mengikuti dengan Fuad. Terliat didepan mereka pintu yang sangat tebal terbuat dari besi plat berukuran 4x4 diperhitungkan berat dari pintu itu sendiri hampir kurang lebih 70 kg. disekitar pintu diatas tebing diniding yang dibuat dari semen, juga diperkuat dengan besi kecil seperti kawat berduri namun dialuri oleh tegangan listrik tinggi, itu sangat Nampak terliat. Keaman yang bagus, ini tentu tidak akan membuat para Tahanan dan Napi berikir mencuba membebaskan diri sebelum waktu yang ditentukan (kabur). Pintu dibuka mulai dibuika, didalam terliat pegawai Lapas berbaris untuk melakukan pemeriksaan kepada mereka. “satu persatu, dari kalian masuk, mulai dari kamu,,,,,(pangeran)” petugas Lapas P2U. pangeran masuk dengan sedikit gugup, namun itu biasa. “silahkan taruh barang-barangnya disini” petugas itu engarahkan untuk pangeran menaruh barang yang dibawanya. “di sini pak” pangeran. “Ya, taruh saja” pegawai P2U.
Pangeran terliat tegang, kerna meliat dari perawakan beberapa dari mereka yang mempunyai tubuh berotot besar. “bawa yang satunya masuk, dan kamu tunggu dibalik disana” petugas Kembali mengarahkan pangeran menuju dekat pintu kedua. Mereka sangat terliat terorganisir dalam pekerjaanya, itu menandakan mereka sudah cukup lama melakukan hal-hal semecam ini. “kamu juga, silahkan taruh barang bawaanya disana” petugas mengisaratkan ke Fuad. “setelah itu langsung temui teman kamu dekat pintu itu” petugas P2U. “baris berjejer” petugas Lapas yang terliat lebih senior. “kamu siapa nama dan bin?” petugas itu bertanya “Adithtia maulana Als Lana bin Syamsiar S.sos (Alm)” pangeran. “yang satunya” petugas Kembali bertanya. “Fuad Als Ebunk bin******” fuad menyahut. “disini kalian akan menjalani masa pidana kalian, jadi sebelum keluarnya putusan dari majelis persidangan nanti, bapak harap kalian jangan berolah nakal didalam sini. Kalau ada masalah sesama tahanan maupun Napi, silahkan kalian lapur kepada petugas Lapas, jangan kalian mengambil Tindakan sendiri, ingat kalian disini dibina, dan dididik Kembali agar nanti terjun kemasyrakat tidak berolah seperti yang sudah-sudah. Kalian menyesal tidak dimasukan ke Lapas?” petugas memberikan sambutan sakligus arahan agar mereka tidak berbuat macam-mcam didalam. “iya pak, menyesal” keduanya membalas serempak. “bagus kalaunya mau sadar, disini juga banyak yang masih belumsadar, baru dibebaskan kemarin, besuknya balik lagi, katanya enak didalam, makan diberi makan, dan tidak perlu bekerja. Kan yang seperti itu lucu” petugas memberitahu hal yang dia rasa aneh. “nah saya rasa cukup arahan dari saya, kalau begitu silahkan kedalam untuk admistrasi diruangan KPLP” petugas P2U mnyudahi sambutanya. “ya pak, terimakasih” pangeran dan Fuad. “silahkan kedalam dan bawa barang-barang kalian tadi” petugas P2U.
Pangeran mulai membayangkan bahwa LP ternyata tidak seanker dan menakutkan yang dipikir selama ini. Ada keramahan yang ditunjukan oleh para pegawai Lapas. Menyesuru Lorong jalan lebar 1,5M. kiri dan kanan Lorong dipenuhi tambahan tempat beristirahat baik petugas lapas maupun tamu para tahanan dan Napi, seperti tempat duduk yang ada ditaman kuta biasanya, ditambah ada kola mikan hias yang cukup besar. terliat diatas bertuliskan papan petunjuk kesetiap ruangan yang ingin dituju. Ruang KPLP lurus kedepan, Ruang Klenik, Bimkeswat, Binadik\=> menuju kanan. Ruangan Aula,Perpustakaan <\=,menuju arah panah kiri. Melewati persimpangan ruangan, pangeran tiba di pos Penjagaan Utama. Disana terliat lebih banyak lagi petuga Lapas yang lain, baik junior maupun senior. Mereka memantau para Tahanan dan Napi melewati cctv yang ada dilayar telivisi. “wah ada tambahan baru nih” seorang petugas pos Utama berujar. “gundul saja kepalanya sudah, yang lain sudah pada insyaf, eh,,,kalian malah pengen masuk. Lapas sudah penuh dengan orang-orang bermasalah” salah satu petugas pos utama yang terliat mengertak. “cuman ada dua orang pengiriman hari ini” petugas pintu pos utama. “kayaknya seperti komandan” petugas junior. “silahkan bawa kekantor KPLP buat membuat didata” arahan fari komandan pos utama. “ikuti saya” tamping kplp.
Ada sekitar empat orang napi yang mengikuti pangeran dan Fuad dari belakang, mereka mengenakan pakain baju kaus hitam berkerah, dibelakang baju tersebut bertuliskan KPLP. Sepertinya mereka adalah Napi yang sudah dibina dan dipilih untuk bekerja sebaga Tamping membantu para sipir dibagian keamanan, seperti membantu bersih-bersih dan mengarahkan saat jam kunjungan bertamau dari luar.
“silahkan kalin masuk secara bergantian kedalam, dan tolong sendal kalian ditinggalkan diluar” tamping KPLP. Pangeran mengambil start lebih dahulu.
“maju kearah meja bapa yang diujung” tamping kplp
“Namanya siapa?” petugas kplp.
“Adithtia Maulana Als Lana bin Samsiyar S.sos (alm)” pangeran.
“kasus nya apa jadi kamu sampai kesini” petugas kplp.
“365 jo 363 Ayat 1 KUHP” pangeran menjawab.
“sudah pernah masuk sebelumnya?” petugas kplp
“belum, ini kali pertama saya ditahan” pangeran
“gimana keadaan korban, apa kamu sudah meminta maaf?” petugas ingin mengatahu kondisi korban pangeran
“belum sempat pak, kerna diwaktu saya ditahan dipolsek tidak pernah bertemu dengan korban saya lagi, terakhir saya meliat diwaktu kejadian dia tidak apa-apa” pangeran menerangkan kejelasan tentang korbanya
“nanti kamu minta maaf kalau ketemu dipersidangan” petugas kplp
“iya, pak saya mau” pangeran
“habis ini kamu kebelakang, ikuti tamping, minta dia untuk membersihkan rambut kamu, untuk di cukur” petugas kplp.
“terimakasih banyak pak” pangeran.
“silahkan sidik jari disini” petugas menunjuk kearah kertas berwarna merah muda.
“disini pak” pangeran
“ya, habis itu langsung kebelakang ikuti tamping” petugas klpl
“baik pak” pangeran, berjalan mengikuti arahan
“tamping! Pangil yang satunya lagi!” petugas kplp lain.
“siapa nama kamu?” petugas klpl, yang terliat sedikit geram
“Fuad Als Ebung bin**********” fuad
“jujur, berapa kali kamu pernah masuk?” petugas klplp mengintrogasi
“dua kali sama yang ini pak” fuad mengakui bahwa sebelumnya di pernmah ditahan ditempat yang sama, namun beda kasus.
“nah kan,,,,,,benar pilingku!” petugas itu mengenali fuad
“hehehehheemememem iya pak” fuad hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa
“perkara apa yang kamu lakukan kali ini” petugas kplp
“pasal 2 (sajam), dan pasal 112 ayat 1 (kepemilikan) KUHP” fuad
“waduh,,,,,dua perkara sekaligus berarti ya?” petugas kplp
“iya pak, saya dijebak teman” Fuad memberitahu bahwa dia bernasif na’as.
“makanya hati-hati kalaunya kamu mau main yang kaya ginian” petugas kplp
“iya pak, tapi saya sudah berhenti, tidak mau lagi seperti itu” fuad memberitahukan ke inginanya
“ya, iyalah berhenti sementara kamu ditahan, iyakan begitu maksud kamu.” Petugas menjahili fuad, dia tertawa mendengar keinginanya
“nga pak, saya betul-betul berhenti”
“saya sudah sering dengar dari Napi yang lain, kalaunya sudah masuk kesini mereka mengaku taubat,berhenti menjual dan yang lainya,eh,,,,,,tau-tau beberapa bulan setelah dibebaskan, malah kembali kesemula,jualan” kata petugas kplp yang tidak mempercayai pengakuan dari Fuad.
Terkadang ada betulnya juga, apa yang dikatakan dari petugas Lembaga pemasyrakatan (LP) barusan. Bahwa kerap kali, baik pemakai dan penjual barang haram tersebut bertingkah seperti yang dikatan petugas diatas. Namanya jugakan manusia, susah untuk ditebak. Kembali kediri sendiri, ingin hidup sehat berhenti memakai narkoba. Ingin berakhir dipenjara dengan dan hidup susah, melarat kerna narkoba, silahkan. Kita yang menetukan pilihan, orang hanya memberikan gambaran dari pilihan yang diberikan. Mau tidaknya semua ada di diri kita.
Terdengat lantunan azan sholat fardhu ashar. Jelas didengar, lantang, nyaring, tidak ada sedikitpun keraguan. Gema pantulan suara yang keluar dari alat pengeras suara yang berada dimesjid, membuat dinding-dinding disekitar seakan bergetar. Tersirat dihati pangeran berkata, “sebaiknya aku ikut sholat disini, angap ucapan salam ketempat yang baru aku datangi”. Isi hati dari seorang pangeran.
“bang boleh numpang sholat disini” pangeran bertanya kepada salah satu tamping kplp, pangeran mengambil air udhu unruk bersuci.
“sengaja aku berwdhu mensucikan tubuh dari hadas kecil kerna allah ta’alla” pangeran membaca niat wudhu dalam hatinya. Dingin terasa air yang jernih mengalir dari kran yang terpasang di saluran pipa milik kantor kplp.
Wudhu merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang muslim baik itu laki-laki maupun perempuan, sebelum melaksanakan ibadah sholat. Dalam Islam, mafaat air wudhu sendiri untuk menghilangkan hadas besar dan kecil seperti debu. Agar saat melaksanakan ibadah sholat dalam keadaan suci (bersih). Didalam ilmu kedoktoran sendiri mamfaat dari melakukan berwudhu diyakini dapat menyembuhkan sakit kepala, membersihkan bagian mulut, terhindar dari penyakit kulit, menstimulus saraf, baik untuk Kesehatan jantung, membersihkan kotoran yang terdapat dilubang hidung, dan mampu mencegah pertumbuhan jerawat lebih banyak. seperti yang pernah dikatakan Rassulaullah Saw, yang diriwayatkan Imam Razin didalam kitab Musnadnya “Wudhu atas Wudhu lainya adalah cahaya atas cahaya lainya”. Maksud dari hadis ini adalah dengan memperbaharui wudhu termasuk dengan kebaikan diatas kebaikan. Lalu seperti dalil Allah Swt dalam kitabnya Al-qur’an “Hai orang-orang yang beriman,apabila kamu hendak mengerjakan sholat,maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu,sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub mandilah, jika kamu sakit atau dalam perjalanan,atau Kembali dari tempat buang air(WC), atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mempunyai air maka bertayamumlah engan tanah yang baik. (bersih) sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak akan menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkankan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu, supaya kamu bersukur.” QS AL MAIDAH Ayat 6.
Selasai mengambil air wudhu, pangeran langsung pergi ketempat yang biasa para pegawai kplp dan tamping sholat jika mereka malas pergi kemesjid, disana sudah ada sejadah yang langsung mengarah ke kiblat. “Usholli Fardlhol Ashri Arba’a Roka’aataim mustaqbilal qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala”. Pangeran mengangkat takbir, seraya mengucap niat dalam hati “sengahaja aku sholat ashar empat rakaat menghadap kiblat, kerna allah taala” pangeran menunaikan sholat fardhu ashar sendiri. Fuad mendapat giliran pertama untuk dibersihkan rambutnya oleh tamping. Rambut mereka akan dipotong habis, agar dapat membedakan mana tahanan lama dan yang baru. Seperti para calon mahasiswa yang mengikuti Ospek, seperti itulah sedikit gambaranya. Tidak penting memikirkan layak atau tidaknya suatu tempat untuk mendirikan sholat. Seorang muslim mempunyai kewajiban menunaikan ibadah sholat fardhu lima waktu, dan itu menjadi keharusan baginya yang tidak boleh ditiggalkan. “innas- salata kanat’alal-mu’minina” Artinya sesunguhnya sholat itu adalah Fardhu yang waktunya atas orang-orang beriman. (QS. An-Nisa:103)
Kini terliat perubahan dibagian kepala fuat, seperti seorang biksu, nyaris, tidak ada rambut. Pangeran tersenyum tawa meliat wajah fuad mirip dengan tokoh anime komik jepan Dragonball z. si Krilin. Pangeran tak kuasa menahan tawa nya hinga terliat oleh fuad. “nasib,,,kalau tidak perintah komandan, aku nga mau potong rambut kaya gini” begitu yang dikatan fuad.
“kamu juga akan seperti ini lan,,,” fiuad berkata pada lana.
“iyalah, kan sama” pangeran.
“bisa kaya ditukang cukur rambut nga bang, dibikin model muhak” pangeran meminta kepada tamping agar memotong rambutnya seperti yang biasa ia lakukakan ditempat cukur.
“kalau yang seperti itu, maaf saja, saya tidak bisa, semuanya disini kalau tahanan yang baru masuk, harus dicukur habis” tamping kplp tersenyum mendengar permintaan dari pangeran.
“ya,,,,barang kali siapa tau bisa he,,,” pangeran.
“hehehehehe” tamping kplp.
“sudah lama kamu disini” pangeran menanyakan kepada tamping kplp itu tentang masa pidana hukumanya
“lumayan,,,hampir setahun” tamping kplp
“lama juga ya, terus gimana ceritanya seorang napi kaya kamu bisa diperkerjakan dibawah komando petugas sipir lapas disini” pangeran menanyakan bagaimana caranya dia dapat bekerja dilapas, sedangkan yang diketahui dia juga statusnya sebagai Napi.
“oh,,,aku,,,setelah menerima putusan surat dari persidangan atau disini desebut B8, aku mencoba menawarkan diri kebagian bimbingan warga binanan, aku ingin mempunyai kegiatan fositif untuk mengisi waktu, kalau didalam pasrah dengan keadaan ya,,,pasti akan merasa dihukum lama” tamping kplp itu menceritakan isi hatinya kepada pangeran.
“oh,,jadi di lapas ini ada semacam pembinaan?” pangeran
“ya,,seperti macam itu” tamping kplp
Tamping adalah sebutan buat mereka yang mau mengabdikan diri ke LAPAS teluk dalam, mengisi hari-hari mereka dengan melakukan kegiatan semacam membantu pembuatan Memo tahanan yang baru masuk kelapas baik dari POLDA, POLRES, POLTABES,POLSEK, BNN, maupun sekalas RUTAN mereka di pekerjakan sesuai dengan apa yang mereka bisa sewaktu berada diluar. Jika dia dulunya sebagai tukang Las Besi atau mempunyai kebisaan dibidang mesin, bisa saja dia bekerja di bagian Tamping KPLP, atau membantu melayani sesama napi dengan berjualan,baik makanan, seperti nasi goreng, atau jadi tukang cukur rambut, mau jadi tukang koprasi yang kerjanya sehari-hari menghitung duit, atau menjadi penjaja barang bekas seperti dipasar Antasari Lantai dua jauh masuk kedalam,Kawasan tersembunyi disebuat kebanyakan orang Banjarmasin (Kasbah), atau bekerja didapur LAPAS sebagai juru masak nya para orang-orang bermasalah. Semua bisa dilakukan jika pangeran nantinya juga berminat mengabdi sekalian mengisi waktu-waktu menjalani masa hukuman.
Mereka bekerja dengan suka rela, tidak digajih seperti jika kita bekerja diluaran. Keiklasan hati lah yang mendorong mereka bekerja hari demi hari. Mereka tau pada nantinya akan bebas, dari dalam sini lah mereka memulai hidup yang baru, jika kehidupan yang sudah-sudah mencobloskan mereka kedalam sini, maka tidak salahnya memulai sesuatu yang baru dari dalam, semoga berimbas setelah mereka dibebaskan. Angap mereka mendapat bekal dari dalam buat mengarungi Kembali kerasnya dunia persilatan politik. Nantinya mereka akan diberikan sertifikat, seperti anak-anak yang lulus dari sekolah, murid yang paling rajin dan cerdas akan mendapat peringkat nilai tertinggi. Dan disini (LAPAS) bagi Napi yang rajin bekerja akan diberi hadiah dari para petugas sipir Lapas KelasII Banjarmasin. Hadiahnya beragam, ada yang berupa hanya ucapan “selamat menempuh kebebasan”, ada juga petugas yang memberikan Cindra mata berupa sepatu sebagai kenang-kenangan lulus dari Lapas Kelas II Banjarmasin, hadiah ini khusus diberikan bagi mereka yang punya kedekatan emosi terhadap petugas. Dan yang terakhir adalah hadiah yang paling banyak diminta serta diimpikan oleh para Napi dan tahan yaitu “REMESI tambahan. Itu pun jika diberikan, kalau tidak ya,, terima remesi hukuman yang ada.
Pangeran sudah selesai dipotong rambutnya oleh tamping kplp, dan pangeran pun ingin membersihkan sisa potongan dari rambut yang tidak jatuh. Setelah itu keduanya akan langsung dibawa kedalam, dimasukan ke kamar Mapenaling, kumpulan tahan dari kejaksaan yang belum di ikut sidangkan. Nantinya setelah beberapa hari berada di sana, mereka akan diikut kan kegiatan ORIENTASI didalam ruangan yang dilakukan oleh petugas lapas untuk meberikan gambaran, menjalani hidup sebagai Narapidana. Apa saja yang boleh dilakukan dan apa saja yang tidak boleh, dan terutama mereka akan dibina serta diberitahu tentang keawajiban mereka sebagai Warga Binaan. Sesunguhnya semua orang mempunyai satu tujuan sama, sama dalam pemikiran dan ke inginan melakukan perbuatan baik. Namun terkadang kita melangkah terlalu jauh, hingga meninggalkan apa yang ada di dalam diri kita (iman). Jika kita selalu berkaca ke cermin maka yang kita liat adalah diri kita sendiri, cermin akan memantulkan apa yang ada di depanya Semua Kembali ke diri kita pribadi. Apa kita hanya meliat dari yang kita miliki saat ini (harta) atau kita menyadari bahwa kita selama ini hanya meminta dan diberi oleh sang illlahi Rab, dia Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang maha adil lagi bijak. Dari kita mengenali diri sendiri kemungkinan untuk melakukan sesuatu yang di inginkan menjadi lebih mudah. Kita tau bahwa anda cekatan dibidang ini, misalnya tukang cukur rambut, maka anda lebih mempokoskan tenaga dan pikiran anda ki bidang ini, atau anda seorang pelayan, maka anda akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang seyaman-nyamanya kepada orang yang anda layani.
Blok Alfa
Yakin dirinya akan baik-baik saja selama berada didalam Lapas, pangeran dan fuad berjalan mengikuti petugas,dan tamping kplp yang membawa anak kunci,guna membuka pintu kamar tahanan, tanpa keraguan, Langkah pangeran terdengar nyaring menapaki Lorong jalan berdiameter 1M, lantai yang terbuat dari susunan papan kayu ulin menimbulkan bunyi, terdengar sampai sekeliling blok pos keamanan. Tahanan yang lain mendegar, mereka sudah biasa, kalaunya ada bunyi yang seperti itu diwaktu setelah mereka dimasukan Kembali ketempat masing-masing, mereka akan menebak pasti ada pendatang baru di nerakanya tuhan dibumi. Mereka akan memberikan penyambutan yang begitu meriah, seperti upacara penyambutan para tamu tamu yang tidak diundang! (geretak). Tiba dipos penjagaan Blok Alfa, terliat ada seorang tahanan menunggu pangeran dan Fuad, dia memegang kunci setiap kamar-kamar yang ada didalam blok alfa, dia juga seorang Napi, mereka memangilnya deengan sebutan Pambakal. “dua orang, yang criminal sebelah kiri, yang narkoba sebelah kanan” pambakal membagi mereka dengan dasar kasus. Pangeran berpisah dengan fuad, kini dia akan melangkah berjalan sendiri. Terliat dari kejauhan para tahanan lain memperhatikan keduanya yang sedang berdiri didepan pos penjagaan blok alfa.
“yang kriminal ikuti saya” petugas kplp dan tamping kplp, memperintahkan agar pangeran mengikutinya dibelakang.
“kamu yang tahanan Narkoba, ikut sama pambakal nanti” petugas membagi jatah
Pangeran pun melangkah sesuai intruksi, kini situasi berubah, tahanan yang tadinya sudah dimasukan dan dikunci pintu selnya, mereka mulai antusias begitu pangeran mulai memasuki blok menuju kamar mapenaling. Sesama mereka berbalasan satu sama lain mengertak pangeran yang berjalan melewati kamar mereka.
“woi,,,, santai saja wajah nya” kamar alfa 3, gertakan
“nah,,,ini dia pelakunya,,,dasar*****” kamar alfa 4, gertakan
“bukan,,,bukan,,,bukan,,,kasihani dia,,,” kamar alfa 5, gertakan
“kuyak kepalanya” seorang tahanan dari kamar 6 begitu semangat, sampai dia berteriak dan mengoyangkan pintu besi sell kamarnya sendiri.
“jangan pada ribut! kalian itu sama, disini dihukum, untuk dibina Kembali” petugas kplp yang marah, mendengar keributan serta bunyi gaduh yang dibuat-buat oleh para tahanan lama. Petugas segera membuka gembuk kunci, untuk memasukan pangeran. “kalaunya ada masalah lapor sam tamping blok atau petugas yang ada dipos” petugas itu memberikan mandad.
Dengan ruangan yang mereka sebut kamar, pangeran masuk dan berjalan dengan hati-hati, kerna takut ke injak kaki tahanan yang sedang tidur dibah ubin. Sebenarnya tempat yang dia sedang tiduri bukan tempat selayaknya. Itu adalah jalan buat mereka mau keluar masuk dan beraktifitas lainya. Ruangan itu seperti kamar, kiri dan kananya dibuat seperti panggung (ubin), kisaran luas dan panjangnya kira-kira 14M memanjang, dan lebar 8m. terliat sudah tidak adalagi tempat buat pangeran beristirahat, baik duduk, apalagi rebahan, penuh. Kamar yang seharusnya menampung 12-20, kini sudah terisi 45 ditambah pangeran. Kalian (pembaca) bisa membayangkan gimana caranya buat mereka berbagi tempat untuk tidur, itu pun kalau mereka mau berbagi, kalau mereka keras, dan kekeh tidak mau peduli, ya,,,,,,,,, angapanya siapa yang lebih dulu tiba, dialah penguasa lahan. Sedang kan bagi yang baru dimasukan dan tidak mermpunyai tempat untuk istirahat,ya,,,,sabar,nunggu ada yang pindah kamar atau keluar, kalau tidak, ya,,,mau tidaknya tempat yang paling bisa untuk beristirahat ada di ujung,depan tempat pembuangan makanan yang dimakan sehari-hari (WC), yang terliat sudah lama belum diperbaiki,terliat dari keramik yang sudah mulai terkelupas, atau lebih memilih tidur sambil berdiri. Syukur-syukur kalaunya ada orang yang satu daerah, atau satu kampung, apalagi teman, atau orang yang hanya kasian, mau menawarkan untuk tidur bergantian, satu jam sekali atau lebih, itu pun berupa hanya ke inginan dari pangeran, tidak mereka. Sepertinya ini sudah menjadi tradisi disini, bagi para pendatang baru harus mendapat giliran ronda satu malam, memantau sesama tahanan yang lain lagi merenungi masa pidana.
Inilah realita hidup seorang terpidana (Pangeran), yang harus tidur diubin, sesak, panas! Berdessk-desakan, berebut ogsigen dengan yang lain agar selalu dapat melanjutkan hidup. jika hanya mengalah dengan kenyataan, bahwa “(aku) berada ditempat grombulan singa yang sedang tidur kelaparan” itu tidak membantu. Takut! sekarang apa yang ditakutkan? takut kepada sesama tahanan yang sama wujudnya seperti kita (manusia). Takut kepada para petugas Lapas yang berseragam dan berpangkat. Takut akan ditambah hukuman, kan sudah dihukum. Atau takut jika tidak dibebaskan, sun gu kong (kera sakti) yang dihukum seribu tahun saja bisa bebas, apalagi pangeran (aku). Diam! solosi yang bagus. Diam bukan berarti tidak melakukan sesuatu, tapi berpikir mencari bagai mana caranya agar bisa keluar dari grombolan singa yang tertidur kelaparan, tanpa membangunkan mereka. Sedikit saja melankahkan kaki, maka akan menimbulkan bunyi atau getaran, yang bisa saja membangunkan mereka, jika mereka bangun maka yang terjadi kemungkinan terburuknya adalah, pangeran (aku) yang diterkam singa yang terbangun dengan keadaan lapar, atau menidurkan singa itu selamanya. Sebaiknya pangeran (aku) lebih memilih bertahan, dan menunggu kawanan singa-singa ini pergi untuk berburu mangsa yang lain.
Gemetar dan rasa nyeri mulai terasa disebagian pangkal betis dan bagian atas lutut, terasa kesemutan, efek dari kelamaan berdiri. Pikiran mulai merasa jenuh, lelah menghampiri, bosan mendesak agar ambisi harus pasrah akan ketidak berdayaan. Sabar! Itu tidak cukup untuk melawan semua itu, tegar! Solosi yang baik saat ini. Kelupuk mata yang mulai lelah, sesekali dia terlelap dan hampir membuat tubuh terserungkup. Bagaimana dengan mereka? mungkin derita yang mereka emban lebih berat dariku, itu terliat dari raut wajah mereka yang tertidur pulas, seperti Nampak dua hari atau lebih mereka belum tidur sebelumya. Apa yang bisa dilakukan saat ini oleh seorang yang berdiam diri berdiri seperti patung? Jawabanya ialah dia hanya menunggu Mentari pagi muncul untuk menganti perhitungan angka yang ada dikalender. Terliat ada seorang tahanan yang Nampak nya dia juga ikut terjaga dan tidak tidur, pangeran dari tadi memperhatikan orang tersebut gelisah, membulak balikan batang tubuhnya sendiri, kemungkinan terbesarnya adalah, orang tersebut masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia harus dipidana di dalam Lapas. Bisa saja, dia masih merasa perbuatan yang dituduhkan kepadanya semuanya tidak benar, dia harus bersabar untuk mengatahui kebenaranya, selagi proses persidangan berlangsung, tentunya masih ada harapan buat dia tidak mendekam di balik jeruji besi.
Pangeran mulai mempelajari lingkungan hidup berdampingan dengan para tahanan yang mempunyai watak dan keperibadian berbeda-beda. Disini pangeran dikumpulkan bersama orang-orang bermasalah dari golongan suku yang berbeda beda, banjar, bugis, Dayak, madura, jawa, sunda, batak, ambon, hingga ujung pulau negri ini, ada di sini, didalam Lapas kelasII Banjarmasin, banhkan pribumi yang berketurunan etnis Tiongkok. Semua sama, tidak ada yang di istimiwakan. Baik keturunan seorang sultan maupun hanya pribumi biasa. Semua itu didalam sini (Lapas) tidak mempunyai arti yang lebih, itu tidak menyelamatkan diri akan hukuman. Logisnya ya,,,, pangeran harus dengan segera beradaptasi dengan lingkungan yang ada saat ini.
***(6 Agustus 2019, Kamar Mapenaling, Blok Alfa)***
Waktu menunjukan pukul 07:30 Wit. Pangeran bersiap untuk keluar dari kamar Mapenaling menuju ke pos penjagaan untuk dibawa ke ruangan kantor bagian BINADIK. Pagi ini pangeran meliat suatu kejadian yang sebelumnya belum ia temui, berebut, mengantri untuk makan. Hal yang tidak terpikirkan namun ya,,,,inilah realita kehidupan pangeran saat ini. Pangeran sebenarnya lapar, namun dia tidak mau ikut-ikutan berebut seperti tahanan yang lain, sabar. Setidaknya masih ada sisa makanan dari mereka yang aku dapatkan, walau sedikit itu cukup untuk mengisi perut untuk bertahan hidup di lembah kumpulan singga yang sedang lapar. Pangeran diminta untuk keruangan Binadik megisi data diri tahanan yang baru dimasukan ke Lapas. Pangeran akan diminta untuk berfoto guna dibuatkan semacam KTP, mereka menyebutnya Memo. Sejenis kartu yang berisi data diri, Nama, Alamat, Tanggal, Bulan, Tahun, Mulai ditahan di Lapas, Hingga pemberitahuan Tanggal, Bulan dan Tahun Bebas dari masa pidana. Pintu dibuka oleh tamping, serentak tahanan yang tidak diminta keluar mencuba mengakali tamping dengan beralasan kepentingan berobat ke klenik yang ada didalam.
Pangeran dengan segera diminta kedepan dan didampingi seorang petugas Lapas bagian Binadik yang menjemputnya dari kamar Mapenaling beserta seorang tamping. Suasana berbeda terliat dihari kedua kedatangan pangeran di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Tidak seperti kemarin sore atau hampir malam, tidak ada aktivitas dari warga binaaan lainya. Kini hampir dari seluruh Warga Binaan yang menghuni Lapas dikeluarkan dari kamar mereka dimasing_masing Blok. Pangeran meliahat mereka beraktivitas seperti biasa Ketika berada diluar, ada yang jogging, menikmati hangatnya sinar Mentari, ada yang bermain volli dan ada sebagian tahanan yang bermain bola Tenis. Bagi mereka yang suka kemesjid untuk mengaji, Lapas juga menyediakan tempat ibadah baik muslim maupun Nonmuslim. mereka membuat masjid dam gereja yang besar, mereka (tahanan dan Napi) mengadakan kegiatan pengajian keagamaan yang dilakukan setiap harinya.
Setiba diruangan Kasubsi binadik, pangeran Bersama Fuad diarahkan Kembali keruangan Klenik untuk pengambilan data dan di lakukan tes Kesehatan, baik fisik maupun mental. Pangeran dan fuad bergantian satu demi satu diperiksa oleh doctor yayu, seorang petugas Lapas yang bertugas di bagian Kasubsi Klenik. Setelah melakukan tes fisik, kini giliran pak Aripin memeriksa Kesehatan mental mereka. Selayaknya seorang fisikolog, pak Aripin mempunyai keahlian dalam bidang ini, beliau melakukan beberapa pertanyaan yang pada intinya ingin mengatahui karakter dari kedua orang tersebut. Pak Aripin selaku staf senior di Kasubsi Bimkeswat cukup disegani oleh para petugas dan komandan lain dari tiap-tiap Kasubsi, pak Aripin orang yang baik, beliau mau dengan ke iklahsan hati membina warga binaan yang mentalnya tergangu, seperti saudara Tato, itu bukan nama aslinya melainkan hanya julukan. Dia mengalami ganguan mental kerna mendapat pidana yang cukup lama, berurusan dengan Narkoba membuat dia harus menjadi seperti orang yang mempunya dua demensi. Ketergantungan tersebut telah merusak sestem kenerja dari saraf ke utak untuk mengendalikan pikiran, dia tidak cacat secara fisik, melaikan mental dia harus betul-betul di berikan perhatian khusus, sebelum penyakit ini lebih fatal lagi menyerang sestem utak nya. Jika itu terjadi, maka rehabilitasi di Rumah sakit Jiwa akan dijadikan pilihan akhir untuk saudara Tato.
***(9 Agustus 2019)***
Seorang tamping mulai membuka gembuk pintu yang mengunci para tahanan, akan ada yang di pindahkan ke kamar lain, kerna mapenaling sudah terlalu penuh. Petugas Lapas meiliat dengan detail, orang yang akan dipilihnya. Dia meliat kea rah pangeran dan berkata “kamu aku pindahkan ke kamar 01” pegawai Lapas. Pangeran tidak menyangka dirinya yang baru tiba beberapa hari diLapas lah yang terpilih, seharusnya mereka yang sudah lama berada disini yang dipindahkan, bukan pangeran. Kerna ini adalah suatu perintah langsung dari petugas Lapas, maka tahanan yang lain tidak bisa protes. pangeran segera membereskan barang bawaanya yang tidak terlalu banyak. “pindahnya sekarang ya,,,pak?” pangeran bertanya kepada pertugas tersebut. “iya, sekarang juga, kamu ikuti bapak” petugas Lapas.
Keberuntungan mulai berpihak kepada pangeran, dia diselamatkan oleh petugas dari grombolan singa yang lapar. Pangeran dan pegeawai Lapas tersebut tidak mengenal secara pribadi satu sama lain. Pangeran mengikuti pegawai Lapas itu dari belakang, perlahan berjalan menuju kamar blok alfa no.01. kamar yang bagi tahanan lain hanya sebuah mimpi untuk pindah kesana, kamar yang bagi para OKNUM pegawai Lapas menjadi tambang yang menghasilkan. Kamar 01 adalah kamar kumpulan para pelaku tindak pidana pencucian uang, kropsi dana angaran pembangunan daerah, penipuan berkelas, manipulasi debit di bank, kumpulan orang-orang yang mempunyai martabat sebulum terjerumus oleh hasutan iblis. Ya,,,pangeran dipindahkan kelingkungan yang lebih baik dari mapenaling, dia akan mengahabiskan masa menunggu ponis persidanganya berkumpul dengan para mantan kepala desa,mantan DPRD,mantan Kontaraktor pembangunan daerah,seorang guru agama,seorang petinggi yang bekerja dibagian cukai,dan seorang pengusaha besar yang mempunyai beberapa unit kapal tongkang. Kamar yang di isi oleh Sebagian orang kalangan berada hingga kelas atas. Pangeran memang pernah bermimpi bertemu dan berkumpul orang yang mempunyai martabat seperti mereka, namun pangeran tidak pernah menyangka bahwa mimpi itu menjadi nyata, dan yang anehnya dimimpi itu pangeran tidak berada di Lapas, namun yang didapat, ternyata pangeran harus berjumpa dengan mereka didalam sini, Menjadi terpidana. Pangeran tertawa, menertawakan diri sendiri, teringat mimpi yang didapati Ketika tidur di Kesekretariatan HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin.
Sama seukuran ruangan yang yang ada di Lapas, namun kamar01 lebih dikhususkan buat mereka yang menyubut dirinya tahanan berkelas. Apakah ini dapat menyadarkan pangeran bahwa siapa jati dirinya sesungguhnya, Agar pangeran sadar dan tidak melakukan kanakalan-kenakalan yang dia olah-olah sendiri. Pangeran disini, dikamar yang baru, tidak hanya akan menjadi penghuni kamar seperti mereka, orang-orang berkelas. Pangeran diminta untuk menjadi KOPRI. Kopri adalah sebutan bagi tahanan yang mau bekerja sebagai teenanga bantu bersih-bersih dikamar,sekaligus menjadi orang yang bertanggung jawab atas semua kepentingan dan keperluan Kamar, dia dan seorang tahanan lain yang bernama Arul akan diberi upah sebagai ganti keringat kerja mereka dengan uang setiap minggunya sebesar Seratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah. Itu adalah kebijakan dari kepala kamar, pangeran memangil beliau dengan panggilan Bang Arif. Dia adalah orang yang berwibawa dan bijak dalam mengambil setiap keputusan, itu sebabnya dia dipilih menjadi kepala kamar. Dia juga mempunyai pengaruh yang besar diLapas, baik kepada sesama tahanan, maupun para petugas. Pangeran segan dengan orang ini, dia banyak mengajarkan bagai mana caranya menghadapi Ketika kita berada disituasi sulit. Pangeran dia ajarkan tentang gimana merangkul orang-orang yang mempunyai pendirian keras, dia (bang arif) pangeran angap seperti seorang Abang yang ingin mengajari Adiknya, agar dapat sukses setelah terbebas dari tempat Nerakanya dunia.
***(10 Agustus 2019, Kamar 01 blok Alfa)***
Mengawali kegiatan pagi dengan sholat subuh berjamaah, pagi itu pangeran diminta oleh kepala kamar menjadi imam untuk memimpin sholat shubuh Dua Rakaat. Sebenarnya pangeran merasa belum terlalu pantas untuk menjadi imam sholat, dia merasa masih banyak yang lebih tua dan pantas untuk menjadi imam, namun cepat atau lambat pada nantinya pangeran akan menjadi seorang imam baik untuk keluarganya. Tidak ada salahnya membiasakan semuanya dari sekarang. “ushali fardhu subhi rak’atain mustak’billa qiblati imama lillahi’ta’ala, Allah’huakbar” Artinya “senghaja aku sholat fardhu subuh Dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam, kerna allah taala, allah huakbar.” Pangeran membaca suratul fatihah dan dilanjutkan dengan surah Sabbihis, dan rakaat kedua membaca surah Fatihah Kembali dilanjutkan surah Wadduha. Kegiatan sholat dilanjutkan dengan membaca wirid dan dilanjutkan dengan membaca surah Al-Waqiah. Amalan yang bagus untuk dibaca setiap pagi setelah sholat subuh, insaallah akan dibukakan pintu Rezki yang luas oleh Allah Swt.
Setiap pagi pukul 07:00 Wit, pangeran dan Warga Binaan lainya melakukan kegiatan pagi dengan berolahraga Bersama yaitu bermain bola volli. Walau ini bukan olahraga yang digemarinya, namun pangeran cukup handal dibidang ini, dengan postor tinggi badan 170Cm, pangeran tentu dengan mudah melakukan Smesh untuk mencetak angka bagi timnya. Skor 11-23, kemenangan bagi tim pangeran. Dia mencetak 11 poin untuk timnya. Hampir disetiap posisi pangeran barmain dengan bagus, baik sebagai Lebero, Stuper, maupun khusus sebegai pemain serang (Smash). Lawan akan gentar ketika meliat dia meloncat, tinggi loncatan pangeran hampir 200Cm, pastinya pangeran tidak sulit memukul bola diudara yang diberikan seorang thuser. Satu setengah jam permainan berlangsung, skor keseluruhan 2-4, kemenang bagi tim pangeran. Kembali ke kamar pangeran ingin membersihkan badanya, cukup leleh bermain pada pagi ini, ingin segera pangeran mandi namun, air yang ada dikolam terliat hitam pekat, bisa dibilang ini bukan air yang layak untuk mandi, hampir seperti lumpur. Dimusim seperti ini (kemarau) sangat sulit untuk kesediaan air bersih di Lapas, persedian air yang ada di Lapas, sudah mengering, belum ada suplai air dari luar, membuat para Warga binaan harus bersabar, dan menikmati kesedian air yang ada. Terkadang mau tidak mau, pangeran membeli beberapa botol air mineral 150 Mili Leter hanya untuk mandi.
Waktu menunjukan pukul 13:10 Wit, artinya pangeran dan tahanan lain penghuni Blok Alfa akan dimasukan, usai mereka mengikuti sholat fardhu zuhur berjamaah dimesjid, masing-masing dari mereka kembali kekamar untuk melaksanakan Apel siang, ini adalah peraturan yang rutin dilaksanakan petugas Lapas, dan tahanan. Kegiatan seperti ini dilakukan untuk memastikan jumlah tahanan, apakah sesuai dengan jumlah sebelumnya, takutnya ada dari tahanan yang bersikap nakal, mencoba bermain-main dengan petugas lapas (kabur). pangeran mendapat breping mandiri dari penghuni kamar 01, pangeran memangil beliau ‘Bang ozan’ seorang foto graper yang khusus mengambil foto-foto dari hewan. Dia salah satu orang yang mempunyai wibawa dan tegas dalam hidupnya. Dia mengajarkan untuk pangeran ber Aktualisasi dilingkungan, dia seorang muslim yang istiqomah, yakin dengan setiap perbuatan baiknya itu dikernaka allah swt. Bang Ozan juga sering memberikan masukan kepada pangeran, yaitu berupa nasehat agar pangeran jangan lagi menyerah oleh tipu daya sytan. Kata Bang Ozan kita sebagai muslim tidak boleh takut dan menyerah oleng bangsa iblis, kita harus lawan mereka dengan selalu menambahkan rasa Iman dan Taqwa kepadanya Ya Rab. Dia sangat mudah dikenali dari gaya berpanampilan berpakain, wajah yang isentik seperti orang arab, mempunya jambang tebal dibagian pipi wajah. Cukup mempunyai karismatik saat dia berada dilingkunganya sewaktu masih berada diluar Lapas. Orang yang mempunyai percaya terhadap diri sendiri.
***(15,Agustus 2019)***
Pagi telah datang, Mentari muncul mengantikan rembulan, Hari berganti demi hari selalu seperti itu, terus menerus. Begitu pula yang dilakukan seorang pangeran didalam lapas, menjadi seorang Kopri, membuat dirinya disibukan oleh pekerjaan sebagai juru bersih-bersih piring bekas makanan, membersihkan kamar mandi, membersihkan tempat tidur para sultan, dan yang lain. Layaknya seoran ajudan yang melayani tuanya. Tapi pangeran tidak menjadikan ini sebagai pekerjaan, ini hanyalah sampingan untuk mengisi masa pidana yang dijalaninya. Sipatnya bukan seorang pembantu yang patuh pada majikan, dia tau apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang pangeran. Walaupun saat ini orang belum tahu kebenanranya, tidak menjadi masalah, itu tidak membuat dia berpikir Kembali bahwa “apakah dia seorang budak iblis bertopengkan dewa atau dia hanya hamba sahaya”. Dia harus bisa memposisikan diri dengan lingkungan sekitar, Adabtasi lingkungan. Itu akan membuatnya nyaman, mudah dikenal, dan diterima oleh orang lain.
Dia juga harus menyembunyikan kebenaranya bahwa dia seorang pangeran untuk saat ini, karena jika pribumi yang didalam Lapas mengatahui siapa dirinya sesunguhnya, maka masa ketenangan batinya akan tergangu. Dia akan selalu diusik oleh prebumi yang ingin meminta sesuatu yang dimiliki pangeran dan mereka juga ingin mendapatkan hal yang sama. jika itu terjadi maka pangeran akan dipusingkan untuk meminta transferan dari luar, semua tidak dibawa kesini, semuanya ada diluar sana, kata pangeran. Pangeran harus bisa menerima dengan apa yang ada saat ini. Tidak seperti dulu, selalu bergantung kepada bunda ratu dan saudarinya. Dia (pangeran) harus belajar dewasa secara pemikiran dan perbuatan tingkah laku. Sekarang dia berusia 24 tahun, dewasa secara umum mengambil patukan dari umur, belum pemikiran dan watak. Ini saatnya memulai, belajar mandiri, tidak terlalu bergantung kepada orang tua, keluarga, teman, sahabat, apa lagi orang lain. Mulai dari diri sendiri setiap ingin melakukan sesuatu, berpikir sendiri sebelum meminta masukan dari orang lain, semuanya harus di awali dari seorang pangeran, dari dalam hati(batin) baru jika mendapat kesusahan dalam melakukan yang dikerjakan harus mengikutsertakan orang lain, maka itulah waktunya buat pangeran meminta tolong.
Hari ini kami, para tahanan yang berada di blok Alfa, diminta ikut serta dalam perayaan hari kemerdekaan Negara Republik Indunesia yang kesekian kalinya. Beberapa dari tahanan sangat antusias dalam di ikut sertakan oleh pihak Lapas mengikuti Upacara kemerdekaan yang diselengarakan pada tanggal 17 Agustus nanti. Pangeran kali ini juga ikut serta, pangeran ikut dalam kegiatan Bela Negara yang diadakan pihak lapas, pangeran diajarkan tentang Baris Berbaris, sebagai kelompok pembawa sang pusaka yaitu Bendera Merah Putih, (PASKIBRA). Pangeran dan yang lain setiap sore, setelah apel dimasing-masing kamar, mereka akan berlatih baris berbaris, dan mengembarkan bendera. Satu hal yang tidak pernah dilakukan pangeran Ketika berada diluar, kini didalam ia di ajarkan Bela Negara. Hal yang membuatnya bangga sebagai warga Binaan dapat mengikuti acara besar Bansa ini, dia meresa terhormat dapat membantu para [petugas Lapas untuk mengebarkan sang pusaka Merah Putih, walaupun dari dalam Lapas, itu tidak menghalangi niatan seorang pangeran untuk ikut andil merayakan hari kemerdekaan seperti para Pribumi diluar sana. Bagaimana pun bukan tempat yang menjadikan kita menjadi orang yang mempunyai jiwa patriottesme, tapi Kembali ke kita (diri sendiri) yang harusnya menanamkan jiwa pancasilais agar menjadi orang yang bermoral dan keperi badian yang menghormati bangsa ini atas kemerdekaan yang diraih.
Tidak hanya tahanan laki-laki yang diajak ikut serta, para petugas Lapas juga mengajak tahanan Wanita untuk ikut serta di acara kemerdekaan kali ini. Ada berjumlah Sembilan orang tahanan wanita yang belum dipindahkan ke Rutan yang ada di Karang Intan martapura. Mereka masih tahanan kejaksaan, yaitu mereka masih menjalani persidangan, belum dijatuhkan ponis, berapa masa hukuman yang akan mereka dapatkan nantinya. Diantara tahanan wanita yang ada di Lapas Kelas IIA Banjarmasin ini hampir rata-rata dari mereka sudah berusia diatas dua puluh tahun. Walau ada di antaranya seusia pangeran. Kebanyakan adalah ibu-ibu. Bermacam tindak pidana yang mereka lakukan dari tindak pidana criminal sampai tindak pidana Narkoba. Ya, padahal semuanya awalnya baik, namun inilah perjalanan hidup yang dipilih sekarang, terhasut dan tertipu oleh hasutan iblis yang membuat kami menjalani masa pidana di Lapas kelas IIA Banjarmasin.
***(17 Agustus 2019, Upaca Pengibaran Bendera Merah Putih)***
Hiduplah tanahku, Hiduplah Negriku, Bangsaku Rakyatku Semuanya. Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badanya Untuk Indonesia Raya. Idonesia Raya Merdeka-Merdeka Tanahku Negeriku yang ku Cinta, Indonesia Raya Merdeka-Merdeka Hiduplah Indonesia Raya. Upacara yang selalu membuat kita Pribumi Pertiwi kembali di ingatkan akan perjalan bangsa ini dalam mencapai kemerdekaan. Kita yang saat ini dapat hidup layak, apalagi hidup berkecukupan. Kita yang dulunya diremehkan dan di tindas oleh penjajah. Kita yang kini bangkit dari keterpurukan, dan kita yang saat ini berusaha mewujudkan masa depan. Siapa kita, apakah kita hanya orang yang berasal dari berbagai suku, ras, budaya, agama, etnis dan dipisahkan oleh lautan serta daratan yang disebut pulau. atau kita hanya Pribumi yang mengaku sebagai kaum Melenial genarasi entelektual namun lupa begitu saja dengan jati diri bangsa sendiri. Apakah seharusnya kita bangga dengan cara bicara dan gaya hidup seperti Bangsa Pradaban (asing), dan meninggalkan sopan santon yang ditanamkan leluhur. Semuanya tergantung kepada diri kita masing-masing, ya, logisnya semua itu Kembali kediri kita, bagaimana memaknai hari Kemerdekaan itu sendiri.
Selasai mengikuti upacara kemerdekaan yang diadakan oleh pihak Lapas, kini para tahanan dan Napi disuguhkan hiburan dari pihak Lapas. Ada sekitar delapan penyanyi dangdut yang di datangkan oleh pihak dari luar. Tidak ada artis top, hanya artis dari kota Banjarmasin. Berada di ujung tengah lapangan bola tenis, para biduan menunjukan kebolehanya dalam menari diatas panggung, tarian mereka mampu menyihir kami (NARAPIDANA) dan membuat lupa, bahwa kami sedang berada dalam masa Pidana. Mereka, para biduan. Tidak sungkan untuk mengajak kami bernyanyi dan berjoget Bersama ke atas panggung yang telah dibuat oleh panitia. Sesekali pangeran mengeleng-gelengkan kepalanya mengikuti irama lagu dan music yang dibawakan. Menghilangkan rasa jenuh sesaat. Tidak hanya pergelaran music dangdut yang di nyanyikan oleh para biduan. Pihak petugas Lapas juga mengadakan kegiatan perlombaan seperti yang biasa ada diluar Lapas. Pak Gusti, beliau meminta beberapa orang untuk lomba lari balap karung sejauh Panjang lapangan bola tenis. Dimana yang akan mendapatkan hadiah sebagai pemenang dihitung dari tiga orang yang lebih dahulu sampai di garis akhir. Pak Gusti akan memberikan Hadiah berupa uang Nominal Rp.50.000, itu untuk juara satu dan dua serta tiga. Uang yang diberikan oleh pak Gusti adalah Uang dari dia pribadi, pak Gusti dikenal oleh Warga Binaan sebagai orang yang dermawan. Sudah ada delapan orang yang mengambil posisi berbaris sejajar (mengambil start). Pak gusti menunggu mereka di balik garis akhir permainan. Kedalapan orang Warga Binaan itu terliat sigap, menunggu aba-aba dari peluit pak gusti. “preeet,,,,,” peluit sudah dibunyikan. Kedalapan Warga Binaan berlari sekencang-kencang yang mereka bisa, al hasil ini mengundang tontonan yang mengasikan bagi warga binaan yang lain.
Bagi mereka yang meliat ada salah satu dari kedelapan pelari lomba balap karung itu temanya, maka dia akan ikut mendukung namun sebagi tim hore (seporter). Tidak semua dari kedalapan pelari karung ini mencapai garis pinis, ada dua dari tigaorang, mereka yang harus bertabrakan satu sama lain, kerna kehilangan keseimbangan, dan yang satunya lagi harus berhenti ditengan perjalanan kerna tersandung dari kedu pelari karung yang saling bertabrakan. Bukanya membantu kami (Narapidana) malah menertawakan salah satu dari tiga pelari karung tersebut, itu dikernakan salah satu dari mereka bertiga ternyata ada yang mengunakan gigi palsu, dan gigi palsu itu terlepas dari mulutnya saat ditabrak salah satu pelari karung yang lain dari belakang. Sontak semuanya tertawa terbahak-bahak, pak Gusti sendiri tak kuasa menahan tawanya meliat kejadian lucu seperti ini. Pak gusti tidak tega meliat laki-laki paruh baya tersebut harus kalah dan tidak berhasil menjadi juara, dan dia tetap dikasih hadiah oleh pak Gusti, layaknya seoran juara. Kemeriahan Hut Kemerdekaan RI yang kesekian kalinya, di rayakan pangeran dari dalam Lembaga Pemasyrakatan Kelas IIA Banjarmasin dengan suka cita seperti orang lain.
Tidak hanya lomba lari balap karung, kali ini Pak Gusti juga meminta kepada tamping kplp untuk mengambilkan tali tambang. Pak gusti akan membuat permainan lebih menerik dengan mengikut sertakan para tahanan Wanita untuk ikut bermain dikesempatan kali ini. Ini yang tentunya ditunggu-tunggu oleh warga binaan. Mereka ada empat belas orang dibagi menjadi dua kubu, satu kubu ahai dan satunya lagi kubu ihi. Tali sudah disiapkan oleh tamping yang tadi mengambil digudang. Pak gusti sudah siap dengan pluit dimulutnya, dan para peserta dari masing-masing kedua kubu mengambil posisi bersiap. “1,,2,,,3,,,,preeeet” terjadi Tarik menarik diantara kedua kubu ini, yang satu kubu ahai punya angota yang lumayan kuat,terliat dari seorang wanita yang mempunya tubuh sedikit besar dari pada temannya, dan kubu yang satunya berangotakan wanita yang mungil-mungil,namun kuat, cukup untuk beradu Tarik menarik tali tambang. Kami para warga binaan (Pria) menjadi ti sorak bagi kedua kubu ini. Agar lebih rame dan tentu membuat mereka bersemangat untuk terus menerus menarik tali yang dipegang. Berselang waktu dua menit, sudah terliat pemenang dari lomba ini, yaitu tim ihi yang berangotakan wanita mungil-mungil. Penyebab kalahnya kubu ahai, disebabkan jatuhnya jangkar mereka terserungkup ke tanah. (tergelincir) jangkar adalah orang terakhir dari ujung tali yang menahan tarikan dari lawan, itu yang menyebabkan disebut jangkar. Kubu ihi pun mendapat hadia yang langsung diberikan Pak Gusti, tidak mewah, sederhana, namun cukup bermampaat bagi penerima hadiah yang diberikan.
Kembali ke acara pentas dangdut yang di isi oleh para biduan dari kota Banjarmasin. Kini para biduan tersebut turun dari panggungnya menuju kea rah para petinggi-petinggi pegawai Lapas Kelas IIA Banjarmasin, menuju ketenda. Mereka bernyanyi sambil menari didekat bahkan ada biduan yang nekad duduk di pangkal paha betis dari petugas Lapas. Mereka menikmati lagu dan music yang dimainkan dan apa yang di inginkan para biduan dangdut ini pun tercapai, para petugas mulai mengeluarkan saweran mereka dari uang pribadi masing-masing. Semakin hot goyang yang diberikan, maka semakin banyak saweran yang mereka dapatkan. Ya, seperti kata yang kerap terliat dibelakang truk “papah digoyang senang mamah pun dapat uang”. Dunia, dunia, dunia. tidak apa sesekali menghibur diri dengan hal semacam ini. Alangkah lebih baiknya kita sadar bahwa kesenangan yang didapat saat ini tidaklah kekal, hanya semantara, dan kebahagian yang abadi akan kita dapatkan saat kita berada disurga.
***(Selasa 20 Agustus 2019)***
Hari ini adalah hari pertama bagi pangeran menaiki dan duduk kursi pengadilan majeles hukum negara republic Indonesia yang ada di Banjarmasin. Daftar nama-nama tahanan yang akan mengikuti persidangan sudah tercantum dipos penjegaan. Pangeran mendapati Namanya berada di urutan nomor 22. Siding pertamanya di isi akan dakwaan terhadap korban yang sakaligus dihadirkan sebagai saksi. Pangeran akan di adili apakah benar melakukan tindak pidana yang dituduhkan kepadanya dan sesuai dengan pengakuan yang diberikan oleh saksi sekaligus pihak korban. Ini bukan permasalahan yang gampang. Bisa saja jika korban dari pangeran masih tidak terima atas dasar belum adanya etikat baik dari pelaku dengan secera langsung meminta maaf ke korban, bisa jadi ia akan memberadkan kesaksiaanya didepan yang mulia hakim majeles persidangan pada nantinya. Itu akan menjadi bahan pertimbangan bagi yang mulia hakim, untuk memutuskan ponis berapa masa dari hukuman tindak pidana seorang pangeran. Mobil dari kejaksaan akan tiba di Lapas pada pukul 13:20 nantinya. Sekarang masih pukul 10:45 Wit, pangeran masih bersantai dengan temanya sesama kopri, Arul. Arul dan pangeran berteman baik, walau tuhan mempertemukan mereka ditempat yang seperti ini (Lapas).
Berbuat baik satu sama lain di antara keduanya tidak menjadikan alasan tempat itu sendiri baik atau buruk dipandang orang kebanyakan. Yang pentingkan dari dalam diri sendiri, bukan hanya kerna orang lain atau situasi dan tempat yang membuat kita menjadi orang baik bergaul terhadap sesama. Arul sering memberikan masukan tentang situasi Lapas pada masa pertama dia dipidana dan yang sekarang. Kata Arul Lapas yang saat ini jauh sudah lebih baik ketimbang yang dulu, walaupun belum sepenuhnya. Tapi sedikit demi sedikit nuansa yang kental tentang Lapa situ keras kini mulai berubah menjadi pembinaan. Dia sering bercerita waktu dulu dia pertama kali masuk ke Lapas pada tahun 2008, waktu jaman itu di Lapas sendiri dipenuhi oleh tahanan pidana criminal. Dan hmpir disetiap harinya ada saja keributan dari dalam Lapas yang di buat oleh para tahanan, mereka saling baku hantam antar sesama warga binaan. Dulu kata Arul, dilapas itu ada punya dua kubu gangster dari hulusungai dan metro (yang diam dikota). Mereka masing-masing kubu mempunyai angota yang tidak sedikit jumlahnya jika dihitung masing-masing kubu. Sedikit saja ada perselisih paham dari masing-masing kubu, benturan keras pasti terjadi, pegawai tentu tidak tinggal diam, mereka sigap menangani permasalahan yang kerap ditimbulkan tahanan di dalam Lapas. Waktu itu kata arul tidak lebih dari sekarang, sekarang Lapas lebih banyak dihuni oleh Warga Binaan yang mempunyai Tindak pidana Narkoba.
Waktu menunjukan pukul 13:00 Wit, itu artinya tidak lama lagi pangeran dan ke-60 orang lainya tahanan dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin akan berangkat dari Lapas menuju ke Kantor Pengadilan Tinggi Negri yang ada di Jln.Mayjend JL. D.I. Panjaitan No.27Antasan Besar, Kec. Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan. Sebelum nberangkat kepersidangan, pangeran sempat beberapa kali mencoba memberitahukan bunda ratu yang ada di istana, namun mendapat kendala, tidak aktifnya no yang di hubungi membuat pangeran tidak bisa memberikan kabar, dan ya,,,pangeran akan menghadapi persidangan pertamanya tanpa dampingan dari bunda ratu maupun sanak keluarganya. Takut, dan gugup, itu yang dirasakan seorang pangeran. Bagi tahanan yang sudah terbiasa bulak balik mengikuti persidangan, mereka terbiasa dengan situasi semacam ini, tidak pangeran. Keringan dingin bercucuran sepanjang waktu menunggu mobil dari pengadilan menjemput mereka. “kita hari ini akan rekreasi ke kantor pengadilan dekat siring kota 0km Banjarmasin” kata seorang tahanan yang mulai bergurau, dan mengangap ini hanya sebuah wisata jalan-jalan para Warga Binaan. “iya, paman. Kita jalan-jalan mengunakan bus, menyusuri kota Banjarmasin, sudah lama tidak meliat dunia luar” tahanan lain ikut dalam gurawan. “hahahahaha, nanti di dalam mobil kita akan repleksi lewat music DJ yang diputar” tahanan lain mengambarkan situasi saat mobil berjalan. “tidak hanya music Dj mobil akan melaju cepat, seakan tidak ada pengendara lain, itu kerna bunyi sirene yang dinyalakam” tahanan itu Kembali mengambarkan situasi jalan saat mobil membawa mereka ke pangadilan.
Pangeran hanya mendegarkan candaan dari mereka, sesekali dia ikut tertawa. Lumayan, dapat mengusir ketakutan yang saat ini dia rasakan. “siap-siap semuanya, kalian pakai borgol dan rumpi tahanan untuk mengikuti persidangan pengadilan” seoran petugas dari pengadilan dating membawa borgol dan rumpi berwarna orange. Para tahanan lain berbaris dua menyamping, dan yang lain mengikuti berbaris memanjang kebelakang. Mengantri satu persatu untuk di pangil dan di cek ulang nama-nama mereka. “semua sudah lengkap jika sudah ikuti sesuai intruksi dari saya, satu persatu berjalan keluar pintu menuju ke mobil” “berhitung,1,2,,3,,” petugas memastikan,bahwa setiap mobil hanya akan di isi sebanyak 20-24 orang. Mengingat mobil yang membawa mereka tidaklah bessar. Pengadilan tinggi negri menyediakan hanya dua unit mobil bus mini untuk menjemput para tahanan di Lapas. Itu artinya bakalan ada dua kali penjemputan keberangkatan, yang duluan sesuai dengan No urut yang ada didaftar persidangan dan No pada rumpi yang dikenakan. Pangeran kebutulan mendapat giliran pertama untuk keberangkatan menuju kantor pengandilan. Pangeran berdampingan dengan seorang terpidana lain, dia biasa dipangil Calil, itu bukan nama asliya. Pangeran dan Calil tidak hanya kali ini bertemu, Calil teman se Kantor Polsek Banjarmasin Barat. Mereka pernah berbagi penderitaan yang sama sewaktu masih menjadi tahanan Polsek Banjarmasin Barat.
Calil juga terliat gugup, keringat dingin keluar dari wajahnya, nampak sekali terliat. Pangeran berkata kepada Calil “kamu gugup juga Lil?” pangeran. “iya nih Lan.aku deg-degan” kata Cahalil. “sama dengan ku, aku juga gugup, namun rasa ini harus kita redam, agar tidak terliat sama yang lain” pangeran. “iya ya, nanti kita diketawakan oleh mereka.” Calil mulai sadar. Mereka berjalan menuju mobil dengan tangan diborgol dan mengenakan rumpi Orenge, rumpi yang mempunyai makna bahwa sesorang yang dituduhkan bersalah dan di adili dipersidangan. Pengap,,,sesak,,,sulit untuk bernafas,ditambah asap rokok! Itu situasi didalam mobil saat ini. Pangeran dan tahanan yang lain berdesak-desakan hanya untuu duduk sepanjang perjalanan menuju ke kantor pengadilan. “duduk baris yang rapi, biar muat, kita akan berangkat.” Petugas pengadilan sekaligus supir dari mobil pengadilan. Sirene dibunyikan, menemani sepanjang perjalanan, music yang tadi diceritakan juga mulai terdengar dikuping pendosa ini. Angap ini adalah Refleksi diri sebelum duduk untuk di adili didepan majelis yang mulia Hakim Persidangan duniawi. Masih seperti semula, pembangunan yang ada dikota seribu sungai, tidak terlalu banyak perubahan. Sepajang perjalanan pangeran meliat keluar jendela pintu dari mobil minibus. Banyak dari masyrakat sekitar tercengan meliat ke arah mobil kejaksaan yang melaju cepat dengan membunyikan sirene. Semua pengandara yang ada dijalan memilih menepi ke samping bahu jalan, dari pada harus berada di depan mobil yang membawa orang-orang bermasalah.
***(Kantor Pengadilan tinggi Negri Banjarmasin Kalimantan Selatan)***
Langkah tegar kian kuat guna berjalan di teater panggung sandiwara duniawi. Hasrat akan ke inginan meraih mimpi, harus aku redam. Jika bukan kepadamu ya Rab, aku tidak tau lagi kepada siapa aku di Adili. Engkau ya Rab, yang maha pengampun, engkau ya Rab,, maha menghakimi,engkau pula ya Rab maha memutuskan, engkaulah ya Rab yang pantas mengadili Hamba,bukan meraka (mahluk). Hamba tahu betul engkau yang mulia Agung semesta alam tercipta dari kesucian rasa Ar-Rahman Ar-Rahim. Jika membandingkan dengan yang lain, maka hamba katakana perbandingan itu sendiri bodoh, dia lupa siapa dirinya, hinga ingin membandingkan. Sekarang hamba serahkan putusan hakiman pidana ini kepada mu ya Rab, melewati hamba mu Hakim.
Pangeran tiba di pengadilan dan turun dari mobil yang membawa mereka, sama Ketika mau berangkat, Ketika ingin turun pun meraka harus disiplin, berdiri dan berjalan berjejer memanjang ke belakang agar mudah di atur. Pangeran dan calil turun dari mobil berjalan menuju ruangan kadang jeruji besi pengadilan tinggi banjarmasin. Sambil berjalan pangeran meliat beberapa dari Pribumi yang menunggu salah satu dari kami (warga binaan). Mereka memberikan dukungan secara moril ikut duduk sebagai pendengar diruangan persidangan nanti. Lumayan antusias yang ditunjukan dari para keluarga terpidana hukum pengadilan ini. Mereka mengikut sertakan anak kecil dan orang yang sudah lanjut usianya. Barang kali ini dapat membantu meringankan masa hukuman tindak pidana yang nantinya akan ketuk palu ponis persidangan. Sadar dirinya tidak didampingi pihak keluarga, pangeran harus menguatkan batinya sendiri dan tergar duduk di kursi persidangan. Dia sendiri, dia harus berani menghadapi realeta kehidupan yang saat ini. Fokosnya harus ke persidangan, dan meminta maaf kepada korban yang kebutulan mereka hari ini akan dihadirkan sebagai saksi dipersidangan nantinya. Pangeran mempersiapkan diri dari balik kendang jeruji besi yang ada di kantor pengadilan Banjarmasin. Mereka diberi makan siang terlebih dahulu sebelum disidang siang ini. Makanan yang tidak terlalu mewah namun lumayan bagi kami (tahanan) yang biasa mendapat makanan dari dapur yang ada Dilapas. Yang biasa ada dilapas nasi+sayur. Kadang Nasi+ikan remuk. Kadang juga lauk Tempe Orek, seminggu sekali adalah dapat menu istemewa, dari dapur Lapas seperti Ayam dan Daging sapi,telor rebus,itu pun tidak setiap kali, dan yang di depan mata pangeran, ini adalah Nasi+sayur Cap Cai, Mie Goreng+daun sawe+kerupuk+ikan Mas full,satu ekur+buah pisang kecil,pencuci mulut,+air gelas mineral dan terakhir satu helai tisu makan plus sendok plastic. Suatu hidangan yang mewah, berkelas, untuk kami(tahanan) yang akan mengikuti persidangan nantinya.
Dengan lahap pangeran menyantap hidangan yang disuguhkan oleh pihak pengadilan, mereka tau betul bahwa kami (tahanan) sudah lama sekali tidak mencicipi makanan yang seperti ini. Bagi kami ini sungguh sangat luar biasa dapat Kembali menyantap makanan yang tentunya jika dinominalkan lumayan besar untuk dibayar bagi kalangan sederhana. “kalau dibawa pulang ke Lapas untuk dijual, mungkin harganya Rp.50.000”. kata calil berbisik dengan pangeran. “masa sih, mahal tau segitu” pangeran tidak begitu yakin dengan harga yang dipatok Calil. “kamu nga percaya, tanya sincan yang pernah menjual ke pada Arjuna” Calil mengatakan bahha tahanan yang bergelar sincan pernah menjual kepada seorang Napi bergelar Arjuna, seorang bandar Narkoba yang lumayan besar.
Satu persatu dari kami para tahanan dipanggil oleh petugas pengadilan yang berada diluar kandang jeruji besi, untuk mengikuti masing-masing dari Jaksa penuntut yang turun kebawah menjemput klayen. “adithtia Maulana Als Lana bin Samsiar.S.sos” petugas menyebut nama pangeran. “iya, pak” pangeran membalas sambil mengangkat tangan kananya “kamu naik sidang, ikuti jaksa penuntut yang sudah menunggu didepan” petugas pengadilan. “baik pak” kata pangeran. Suasana hati bertambah deg-degan saat melangkahkan kembali melangkahkan kaki menuju keluar menaiki anak tangga dan duduk di kursi persidangan. Jaksa penuntut mendampingi pangeran disamping, ikut berjalan dari ruangan bawah naik ke atas. Sudah ramai para pengadil menunggu untuk memulai persidangan. “kamu duduk ditengah” jaksa penuntut menunjuk kearah kursi yang disediakan khusus bagi para terpidana. “mohon ijin yang mulia hakim majelis persidangan untuk saya duduk” pangeran meminta ijin terlebih dahulu sebelum duduk. “ya silahkan saudara terdakwa” pak Hakim persidangan. Tangan pangeran mulai gemetar. Keringat dingin berjatuhan dibadanya yang tertutup pakain has terdakwa tindak pidana criminal yaitu baju runmpi orange. Terus-menerus memuhon dan berdo’a agar dimudahkan dan dilancarkan jalanya persidangan.
“baik bisa kita mulai persidangan pada hari ini” Pak hakim majelis persidang mulai membuka acara.
“sebelumnya apa betul saudara terdakwa bernama bin, alamat agama dan berumur sekian, seperti yang ditulis di B.A.P.” Pak Hakim Bertanya, takutnya salah orang
“iya betul, saya mengakui, sama seperti yang bapak baca” pangeran
“baik, kita akan memasuki persidangan untuk saudara Adithtia akan diadili oleh majelis hukum persidangan Negara Republik Indonesia Banjarmasin Kalimantan selatan dan terlebih dahulu saudara terdakwa atas nama Adithtia maulana akan diambil sumpahnya dengan hukum sariat agama Islam. Anda akan bersumpah di bawah kitab al qur’an untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya, tanpa menambah apalagi mengurangi. Anda juga di adili disini atas kesedian anda kerna sudah bersalah melakukan tindak pidana pasal 365 jo 363 ayat 1 KUHP. Apakah saudara keberatan dan bersedia untuk di ambil sumpahnya” Pak Hakim. memulai persidangan. Dan terlebih dahulu menayakan bahwa terdakwa murni mengakui perbuatanya tanpa dipaksa.
“saudara terdakwa ikuti perkataan saya guna untuk diambil sumpahnya, bismillah’hirahmanirrahim*******************************************************************************************************************************************************************************************************************” pangeran mengikuti apa yang dikatakan yang mulia Hakim
“ya,,,,saya mengakui perbuatan saya,sebagai mana yang sudah saya ceritakan dibuat dalam B.A.P.” pangeran membenarkan keterangan yang ada diberita penangkapan dirinya itu betul,dan sesuai dengan kejadian.”
“baik,kami terima pengakuan peryataan dari saudara terdakwa,untuk mencari ke selarasan atau kebenaran dari kejadian, kami juga ingin meminta keterangan dari korban yang dipersidangan kali ini dihadirkan oleh jaksa penuntut umum sebagi saksi untuk memberikan keterangan, apakah sudah bisa dihadirkan pak Jaksa penuntut?” hakim ingin mendegar kesaksian dari pihak korban sekaligus saksi.
“iya, yang mulia Hakim majelis pengadil persidangan, kami akan menghadirkan korban sebagai saksi dipersidangan ini, maka dari itu kami meminta yang mulia Hakim mengijinkan saksi kami untuk duduk didepan yang mulia selaku saksi dan sekaligus korban” Jaksa penuntut Umum.
“kami persilahkan terdahulu bagi terdakwa untuk berpindah posisi ke samping kanan,” pak Hakim
“silahkan untuk saudara saksi duduk di kursi yang ada di depan ini, kami akan meminta saudara dan saudari memberikan kesaksian secara jelas, jujur, tidak berada dalam tekanan, dan tidak menambah serta mengurang-ngurangi.” Pak Hakim
“kami bersedia bersumpah didepan kitab Al-qur’an dan sesuai dengan ketentuan majelis persidangan”. Saksi sekaligus korban
“silahkan saudara dan saudari ikuti perkataan saya.***************************************************************************************************************” Pak hakim di iringi dengan saksi membacakan sumpah
“sebelum saya memulai melanjukan persidangan terlebih dahulu saya bertanya kepada saudara dan saudari, apakah kalian mengenal pelaku terdakwa?” Pak Hakim
“tidak pak, kami tidak saling kenal” jawaban korban
“apakah sebelumnya saudara dan saudari pernah bertemu atau saudara satu daerah dengan terdakwa” Pak Hakim
“tidak pak, saya sendiri berasal dari hulu sungai selatan, saya tidak tau dia berasal dari mana” saksi Korban
“jadi saudara dan saudari ini tidak mengenali terdakwa.” Pak Hakim
“iya Pak” korban
“apakah saudara pada malam kejadian tersebut mengatahui bahwa terdakwa sudah mengintai atau membuntuti dari sejak awal kalian berpergian” pak Hakim
“kami tidak meliat bahwa ada yang membuntuti kami pak, kami pun waktu kejadian kaget kerna dia(terdakwa) mencoba meraih tas milik saya yang melingkar di bahu kiri kesamping” saksi memberikan keterangan situasi kejadian
“jadi saudara dan saudari ini tidak menyadari keberadaan pelaku?” Pak hakim Kembali bertanya
“iya Pak, tiba-tiba saja dia ada muncul disamping saya, dan ingin merai tas milik saya” korban
“apakah ini yang dimaksudkan saudari sejak tadi” pak hakim menunjukan barang bukti
“iya pak, itu adalah tas kepunyaan milik saya” korban mengakui bahwa bukti yang ada dipersidangan itu kepunyaan dia.
“untuk lebih jelasnya kita akan meliat apa saja isi dari tas kecil yang cuba terdakwa rebut dari saudari korban, silahkan saudari dan saudara selaku pemilik untuk maju kedepan meliat barang kepunyaan kalian sendiri. Hendpoen+jam tanggan+ikat rabut+dompet berisi kartu-kartu+ uang tunai sebesar Rp.25.000. hanya itu” Pak Hakim Kembali menanyakan
“iya pak semua itu adalah betul milik saya” saksi sekaligus Korban
“bagaimana saudara terdakwa, apa saudara tau isi dari dalam tas yang anda coba ambil dari tangan korban” Pak Hakim menanyakan kepada pangeran
“saya tidak tau pak” pangeran
“jika saudari korban mengalami kehilangan dari isi tas yang ada di persidangan ini sebagai barang bukti, berapa kisaran Nominal kerugian yang akan saudari tanggung” jaksa Kembali bertanya kepada korban.
“saya rasa hampir Empat Juta Rupiah, Pak Hakim” korban menghitung kerugian jika tas berserta isinya berhasil di ambil oleh pelaku
“selain kerugian materi, apakah saudari dan saudara mengalami kerugian lainya, semacam mengalami cedar atau luka yang parah di bagian tubuh kalian” Pak Hakim Kembali menanyakan.
“alhamdulillah, saya tidak merasakan hal yang semacam bapa tanyakan” korban
“apakah setelah kejadian saudari dan saudara mendapat itekat baik dari pelaku” Pak Hakim
“untuk saat ini berlum pak Hakim, kerna setalah kejadian selang beberapa hari saya Kembali pulang ke kampung yang ada di Hulu Sungai Selatan” korban
“oh,,,begitu,baiklah kami berterimaksih atas keterangan kesaksian yang diberikan oleh saudari dan saudara selaku korban dari terdakwa. Kami akan melanjutkan persidangan pembacaan dakwaan kepada saudara terdakwa pelaku tindak pidana criminal pasal 365 jo 363 Ayat 1 KUHP. Silahkan untuk saksi Kembali kebellakang, dan terdakwa Kembali duduk di kursi pesidangan yang ditengah untuk Kembali di adili.” Pak Hakim memerintahkan sidang dilanjutkan dengan bacaan dakwaan kepada terdakwa yaitu pangeran.
“setelah mendengar kasaksian dari pihak korban dan mendengar pengakuan dari saudara terdakwa maka kami majelis Hakim persidangan Hukum pengadilan Tinggi Negri Republik Indonesia Banjarmasin Kalimantan selatan, sudah mendapatkan kesamaan dengan apa yang terlampir di kertas yang kami baca, untuk itu, persidangan pada hari ini kami rasa cukup,selanjutnya akan kita lanjutkan persidangan dengan acara pembacaan tuntutan dan pelidue” Pak Hakim
“terimakasih kepada yang mulia majeles hakim persidangan” jaksa penuntut umum
“silahkan kepada saudara terdakwa untuk keluar dari ruang persidangan” pak Hakim
“terimakasih banyak pak” Pangeran berdiri, berjalan menuju ke arah korban dan jaksa penuntut umum.
“kami akhiri persidangan kali ini dengan agenda akan dilanjutkan persidangan minggu depan untuk membacakan tuntutan dan pelidue” pak Hakim mengakhiri persidangan dengan ketuk palu sebanyak tiga kali.
“aku banyak-banyak minta maaf sama kalian, aku telah salah berbuat seperti itu, aku sekarang sadar, semoga kalian mendapatkan perlindungan dari allah” pangeran meminta maaf secara langsung didepan jaksa penuntut kepada korban yang berjalan menuju keluar dari ruangan persidangan.
Pangeran dan jaksa penuntut umum Kembali berjalan menuruni anak tangga, memasukan Kembali pangeran ke kendang jeruji besi yang ada di kantor pengadilan. “kamu jaga Kesehatan di Lapas ya, minggu depan kita akan melanjutkan persidangan dengan pembacaan tuntutan” Jaksa penuntut umum. “baik pak, terimakasih sudah mau mengantar” pangeran. Jaksa akan Kembali ke persidangan lain, tidak hanya pangeran yang menjadi Klayen, masih ada terpidana lain yang harus dia dampingi dipersidangan. Pangeran juga Kembali ke habitatnya sebagai pelaku tindak pidana criminal, berkumpul Bersama tahanan yang sudah terlebih dahulu selesai di adili. Rasa takut dan gugup yang tadi selalu menghantui di diri pangeran sudah tidak dia rasakan lagi. Lega rasanya, mendegar kesaksian dari korban yang tidak memberatkan dakwaan penuntut umum. Jika saja dia (korban) memberatkan tuntutanya, bisa saja yang mulia Hakim mempercayai dan menjadikan sebagai bahan pertimbangan bagi mejelis pesidangan nantinya untuk mengambil ponis yang dijatuhkan kepadanya.
Menemukan
***(Sabtu,31 Agustus 2019, Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Hari Raya Idul Adha)***
Jauh sudah langkahku, berjalan menapaki kejamnya dunia yang mempercundangi hidupku. Dalam kebimbangan hati ini bertanya, Siapa diri ini sesungguhnya? Terjawab! hanyalah iman didada yang membuatku mampu tegar, untuk bertahan. Bermimpi untuk masa depan, dan Ambisi aku tanamkan, agar kelak tidak hanya menjadi obsesi, Apa yang sudah terjadi! haruslah aku relakan, akan selalu aku kuatkan hati ini untuk berjuang menjemput engkau untuk pulang. Jika bukan kepadamu, kepada siapa lagi aku sampaikan.aku tidak akan pergi melainkan aku datang kembali untuk menjemputmu dan Saat bersamamu, aku merasakan ketenangan. Sederhana namun Bahagia, tidak istemewa namun yang datang bencana. Lama aku menanti saat seperti ini, sabar adalah bagian dari proses. Setelah semua yang dijalani mendapat garis akhir? Maka diam, dan nikmati kemenangan itu sesaat. Kenepa hanya sesaat, tidak selamanya? Apa kita bisa menikmati pemberian sebanyak ini dengan sendiri, Serakah! Benar, ternyata aku harus Kembali untuk mengajak sahabat menikmati pemberian yang tidak pernah habis.
Dari tadi pangeran keluar dari kamar 01, menunggu kedatangan dari pihak istana yang mau datang langsung ke Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Kata bunda ratu via telpon, dia tidak hanya sendiri kesana, melainkan membawa sanak keluarga besar lainya yang pengen ikut dan membesuk pangeran dilapas. Kabar yang sangat mengembirakan didapat pangeran. Yang di nanti-nanti pangeran selama ini adalah perhatian dari pihak keluarga besar. Pangeran lama mendambakan perhatian lebih dari pihak istana kepada dirinya. Mungkin jika diliat dari segi fisik luar pangeran tentu orang yang sehat bugar, namun para pihak istana belum menyadari bahwa paangeran sedang kritis, mengidap sakit pada Pisikologi (mental). Dia sakit! Secara tidak dia dan orang lain sadari. Itu sebabnya dia selalu berolah kenakalan Ketika berada di istana hingga pergi dan mencari perhatian kepada orang lain. Untung saja ke imananya menuntun ke Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin, di Padepokan para Shense mulai menaruh rasa simpati terhadapnya. Al hasil pangeran mendapat perhatian dari para Shense yang selalu terus menerus memotivasi dirinya agar tidak berhenti ditengah laga. “ternyata harus sejauh ini, untuk mendapatkan itu senua” pangeran berbicara dalam hatinya.
Jika semua orang berpandapat kenakalan pangeran adalah murni dari dalam dirinya, maka yang saya katakan Tidak. Walaupun saya juga tidak bisa menyatakan bahwa kalian salah menilai pangeran. apa yang kalian nilai dari seorang pangeran yang bersikap brutal itu salah. Itu adalah hak kalian. Namun yang saya tau pangeran tidak seperti itu, dia korban dari kekerasan terhadap mendidik anak, itu menimbulkan rasa takut dan benci kepada orang tuanya, hingga iya menjauhkan diri dari ranah keluarga, ya,,kerna rasa takut tadi, takut dipukul. Dan kesalahan dari pangeran juga adalah, dia terjun bebas ke lingkungan pergaulan yang tidak memberi dampak positif. Dia terjun begitu saja tanpa memperhitungkan keselamatan masadepanya. Ya,,,, lingkungan yang membentuknya menjadi seorang penjudi,pemabuk,dan sikap nakal lainya. Apakah pada saat itu lingkungan disekitar tempat tinggal pangeran tidak bisa di ajak untuk kompromi? Jawabanya adalah, kecumburuan social.
Sudah hampir pukul 10:30 Wit, belum juga terliat kedatangan dari pihak bunda ratu beserta keluarga besar istana, pangeran terus-menerus mencoba meliat-liat dari gerombunan tamu yang tidak terhitung, hampir ribuan, sesuai dengan jumlah Warga Binaan yang berada didalam Lapas. Terus mencari dan mencari pada akhirnya bunda ratu tiba dengan keluarga lainya, pangeran tidak sabar lagi ingin berjumpa Kembali dengan mereka setelah sekian lama, terlebih, pangeran ingin mengendung matahari kecilnya, Yasmin Az Zahra, adik yang paling kecil. “dari jam berapa berangkat dari rumah?” pangeran bertanya kepada bunda ratu.
“dari pagi sekitar pukul 07:00Wit, lebih dikit mungkin” bunda ratu
“oh,,mana yang lain katanya mau kesini” pangeran
“itu paman Basit lagi menunngu istri sama yang lain” bunda ratu
“kita duduknya disana” pangeran mengiring ketengah lapangan bola tenis yang di pasangkan tenda dan alas tikar buat duduk
“sudah lama aku tidak meliat maulana, bertambah gemuk, dan terliat warna kulitnya bertambah putih” nenek masni keluarga dari saudara nenek pangeran
“iya,,kami rindu mendengar suara ajan yang biasa kamu lakukan dimesjid yang ada dikampung” julak bariah, istri dari kaka dari ibu pangeran.
“alhamdulilah saya baik-baik saja disini, kalian sehat semua kan” pangeran
“sukur, ya,,, kami begini terlihat adanya,sehat. Kamu sudah tidak nakal lagi kan didalam sini” Julak Bariah
“tidaklah,,,saya sudah jera,dan berjanji untuk bertaubat” pangeran
“bagus, kuat kan dan tanamkan untuk kamu selalu bertaubat ke pada allah, maka niscaya allah akan membentumu” nenek Masni
“mama, mana paman basit?” pangeran
“mana tadi ya,,,,tadi masuk kedalam apa belum,,,,nah itu dia sama Yasmin” bunda ratu menunjuk kearah timur.
“Yasmin,,,,sudah besarnya” pangeran berjalan mendatangi adik kecilnya dan mengajaknya untuk bermain
“aduh,,kami kehilangan kalian tadi,cari-cari kesana-kesini eh,,,,tidak Taunya malah dibawah pohon kertas depan masjid sini kalian duduk,kami panik mencari sampai ke ujung sana” paman Basit hebuh sendiri
“tadi kalaunya nga salah kami tidak terlalu jauh dari kalian, kalian nya aja mungkin matanya kesana kesini meliat cewe-cewe” bunda ratu
“dikit-dikit boleh lah liat, nanti mubajir kalaunya dibiarkan begitu saja” kai Amir kaka dari bunda ratu dan paman basit.
“julak Aldi mana nga ikut” pangeran bertanya
“ada itu dia, sama kaka nanang” bunda ratu menunjuk kearah dekat masjid
“oh, jadi ayahnya rasyad ikut juga” pangeran menanyakan kaka nanang menantu dari julak aldi kaka bunda ratu
“semuanya ikut, sepupuanmu juga ikut, mereka menunggu diluar, kerna mengantri bergiliran sama tamu warga binaan yang lain” bunda ratu
“ini sama bawa apa saja?” pangeran menanyakan bekal bawaan
“nasi+lauk+kue kering+mie instan+ kacang tanah+ permen+air mineral” bunda ratu
“ya sudah kita makan sama sama saja disini” pangeran
“kamu saja yang makan, kami sudah dari rumah” bunda ratu
“nanti saja di kamar, Yasmin mau beli minum teh botol yang ada di tenda itu” pangeran mengajak Yasmin berbalanja
“nga, disini saja sama kaka” Yasmin
“Yasmin sekarang kelas berapa sekulah” pangeran
“em,,,,kelas dua SD baru aja naik kelas, peringkat Lima” Yasmin
“kalaunya anida peringkat berapa?” pangeran menanyakan adik sepupu yang se usia Yasmin sama satu kelas sekolah
“anida dia peringkat Tiga” Yasmin
“tidak papa untuk saat ini Yasmin kalah sama anida, nanti Yasmin belajar terus biar, lebih pintar dari kaka-kakanya” Pangeran
“gimana rasanya berada di sini lana” kakak nanang
“ya,,seperti ini lah kak keadanya,bermacam-macam tipikel orang serta watak dan keperibadianya yang saya jumpai” pangeran
“kamu harus bisa mempelajari dibalik musibah yang saat ini kamu hadapi, bukan masalah kamu bisa tidaknya melawati permasalahan ini, tapi lebih kepada bagaimana kita memaknai dan membijaksanai apa yang sudah terjadi” kaka nanang memberikan nasehat
“iya kak, saya mengerti dan paham apa yang harus saya lakukan kedepanya” pangeran
“semua orang dikampung ikut mendoakan setiap kali aku berjumpa mereka, mereka berharap kamu bisa menjadi orang yang lebih baik lagi kedepanya” bunda ratu menyampaikan harapan masyrakat
“amin, semoga anak sampian ini bisa menjadi yang seperti kalian minta” pangeran
“Harus!” kai amir
“kan sudah jauh nih perjalanan hidup kamu, yang kami sendiri mengakui kamu hebat masih tegar, kamu masih memikirkan kuliah kamu gimana, itu sudah paman yang mengurusnya sama adik kamu” paman basit
“jadi gimana paman tentang masa depan kuliah saya selanjutnya” pangeran
“kami kemarin mendatangi pihak Lembaga,dan menanyakan prihal masalah kamu,mereka tidak tau bahwa kamu ditahan dilapas,yang mereka tau kamu menghilang begitu saja,yang mau nga mau paman juga menutupi aib kamu dan berkata kamu pergi jauh merantau hingga belum bisa pulang,dan paman meminta untuk kamu di terminalkan” paman Basit menjelaskan kelanjutan kuliah pangeran nantinya
“alhamdullilah, apa yang aku minta kepada allah disetiap sehabis sholat lima waktu dikabulkan olehnya” pangeran bersekur
“semuanya nanti tergantung kepada kamu Kembali, tidak mungkin kamu mau terjerumus kelubang yang sama untuk kedua kalinya” paman basit
“ya,,,iya lah paman. Cukup sekali dalam seumur hidup, pelajaran yang paling berharga aku dapatkan disini” pangeran
“baguslah” paman Basit
“mama,,,aku mau bercerita,kemarin aku naik sidang untuk yang pertama kalinya” pangeran
“kenapa tidak menghubungi kami dan memberitahu, kan kami bisa mendampingi duduk dipersidangan untuk memberikan dukungan moril” bunda ratu
“sudah kemari beberapa kali saya mencoba menelpon, tapi tidak bisa terhubung” pangeran
“terus kapan persidangan selanjutnya” bunda ratu bertanya
“kamis yang akan datang, dengan acara persidangan yaitu pembacaan tuntutan ponis” pangeran
“nanti kalaunya mau berangkat dari sini, telphon, biar kami tau jadi atau ditundanya persidangan” bunda ratu
“iya nanti aku kasih kabar selanjutnya” pangeran
“doiberitahukan bagi warga binaan yang melakukan kunjungan bertamu dari pagi tadi harap kiranya Kembali ke blok dan kekamar masing-masing. Kerna waktu telak menunjukan pukul 12:50, itu berarti kunjungan pagi sudah habis waktunya. Dimohon untuk para tamu juga dapat mengosungkan area ini. kerna kami akan melakukan apel siang” petugas Lapas yang membawa Tua sebagai pelantang suaranya, berjalan digurumunan para Warga binaan yang melakukan kunjungan bertamu.
“tidak terasa waktu berkunjung sudah habis ya lan?” Bunda ratu
“iya ya ma, kalau begitu saya Kembali ketempat asal dan kalian bisa untuk pulang, terima kasih sudah mau kesini menbesuk saya.” Pangeran
“iya, sama-sama, kamu harus jaga diri baik-baik” nenek masni
“yasudah kami kalaunya begitu akan permisi untuk pulang” julak bariah
“iya julak” pangeran
“Yasmin,,,,sini dulu sayang kaka mau cium kening Yasmin. Yasmin jangan nakal ya, sekolah dengan benar dan jangan menjadi orang yang seperti kaka lana” pangeran mengendong Yasmin dan mencium keningnya untuk melepas kepergian mereka Kembali keluar dari Lapas.
“ya,,,semuanya kita pergi berjalan keluar,lana akan baik-baik saja tanpa kita” paman basit
“iya yang dikatakan paman benar, aku baik-baik saja disini” pangeran berkata sambil melambaikan tangan kananya
“dadahdadadahdadahdadah,,,kaka lana” Yasmin dan yang lain pergi keluar dari dalam Lapas. Sebentar namun sangat berarti besar. Kali ini hanya waktu yang belum tepat untuk ikut Bersama mereka. Pada saatnya nanti semua yang telah aku aku lakukan akan sirna perlahan terhapus dengan niatan tulus untuk merubah diri.
Perubahan…
***(menjelang kebebasan dari tindak pidana dari Lapas setelah 8 bulan menjalani masa pidana terhitung dari bulan mei sampai akhir tahun)***
Bukan berarti kalian harus berubah wujud seperti para powers rengers atau power popgerl. Sudah waktunya untuk menjadi diri sendiri, sudah lama tanpa kita sadari selama ini kita ternyata menjadi orang lain. Terobsesi akan seseorang boleh, bukan berarti harus menjadi dia. Menduplikasi! Bisa saja! Yang jelas kalian harus tau garis batasanya dimana dan garis akhir akan berujung kemana. Bukan masalah pimpin atau dipimpin Kali ini geme yang dimainkan tidak seperti biasa. Waktunya adalah sampai batas akhir kita sebagai mahkluk merasa terpuaskan akan duniawi. Permata intan tidak begitu saja didapat dengan cara membeli, membentuknya menjadi permata memerlukan tenaga dan usaha. Jika hanya untuk terliat indah dipandang, mengapa harus banyak hal yang dilewati? Jawabnya dengan air mata yang di selangi tawa cukup menjelaskan. Aku harus menjaga matahari kecilku, dia harus tidak merasakan tangisan dalam tawa. Ketika matahari kecilku menangis, maka kedua tangan akan menjaga jatuhan air matanya, tidak sampai menyentuh bumi. Bumi tidak perlu tau apa yang terjadi saat ini terhadap Cemara. Kami tidak takut dengan keadaan, kami mempunyai iman. Dia senantiasa melindungi kami. kami akan memperlihatkan kepada semesta, bahwa kami mampu membangun kebahagian tanpa diberi apalagi meminta dari jagat. Alam akan berpihak kepada kami mereka mendengar apa yang dikatakan siyatim. Jika alam merasa mulai lelah dan ingin pergi kami mempersilahkanya tanpa mengemis untuk bertahan. Dan setelah itu Apa yang di lakukan? Kami akan saling merangkul satu sama lainya untuk membuat formasi pentagon (segi lima). Bertahan dan berjuang ada didarah kami. Pantang untuk mengalah kepada keserakahan, tegas kepada yang malas, dan keras kepada lembek. Dan jika semuanya telah kami menangi! Maka kami akan Kembali untuk mengajak dan menuntun Kembali para pengelana yang tersesat di curam kehancuran lembah kemaksiatan.
***(senin 16 Desember 2019, Lapas kelas IIA Banjarmasin)***
Tiba memasuki di penghujung bulan akhir tahun 2019, pangeran melakukan permohonan percepatan bebas pidana yang didapatnya setelah diberikan ponis oleh majelis persidangan hukum kantor Pengadilan Tinggi Negri Banjarmasin Kalimantan Selatan. denga diberikan tuntutan selama Tiga Belas Bulan dan di Ponis selama Sepuluh Bulan dari semanjak ditahan di Kantor Polsek Banjarmasin Barat. Pangeran mengajukan permohunan asimilasi cuti bersara menjelang bebas (CB) ke Binpas, sebuah Lembaga pemasyrakan yang memberikan hak bagi setiap Warga Binaan untuk diberikan asimilasi sesuai dengan persyratan dan ketentuan yang harus Warga binaan penuhi sebelum mereka diberikan semacam geratifikasi bersyrat diantaranya CB, PB, CMB. Sesuai dengan masa pidana dan sudah menjalani satu pertiga dan dua pertiga masa hukuman. Mereka juga akan di berikan berupa permbinaan dari pihak Lapas untuk diperkerjakan sesuai dengan keahlian dan kemauan dari Warga Binaan sendiri. Pangeran sendiri mengukuti kegiatan pembinaan mandiri di Lapas dengan bekerja sebagai Tamping KPLP bagian MC tamu dan kebersihan ruang Kantor KPLP. Sudah satu bulan pangeran dengan ketiga belas Warga Binaan yang lain menegabdi untuk Lapas dengan bekerja membantu para pegawai Lapas (Sipir) mengurus para tahanan yang baru dimasukan ke Lapas maupun tahanan yang sudah menjadi Napi. Setiap harinya pangeran bekerja dari pukul 07:00Wit untuk absen,sampai pukul 20:00 untuk Kembali dimasukan ke kamar Blok masing-masing,dan dikernakan pangeran sudah tidak lagi menjadi seorang tahanan dari pengadilan,(seorang Napi) pangeran harus dipindahkan dari Blok Alfa ke Blok Echo,kumpulan Warga Binaan yang sudah diberikan Ponis pengadilan,dan menjalani sisa masa dari pidana yang didapat.
Pangeran juga meminta kepada bunda ratu maupun sanak keluarga lain untuk membesuknya hanya satu kali dalam seminggu, biasanya dua hingga tiga kali satu minggunya. Kata pangeran kepada bunda ratu “aku sudah ikut bekerja sebagai tamping di KPLP,mama tidak perlu repot lagi untuk sering membesuk aku dilapas,cukup disetiap hari sabtu,itu pun kalau tidak ada acara penting lainya, walau pun aku bekerja tanpa dibayar,tapi masalah rezki aku bisa berusaha didalam sini,untuk kebutuhan aku pribadi”. Pangeran bekertja sebagai tamping kplp tidak di gajih seperti bekerja sebagai tamping koprasi atau penjaja kue keliling seperti warga binaan yang lain. Menjadi tamping kplp bagi pangeran bukan masalah komisi yang didapat berupa uang, jauh lebih bernilai dari nominal rupiah. pangeran mendapatkan yang tidak didapat oleh mereka para penjual. Pangeran diberikan akses khusus keluar masuk pintu Empat sampai pintu P2U, itu tidak semua tamping bebas beraktivitas sepertinya, dia juga diberikan kedisiplinan dalam memimpin dirinya sendiri menjadi lebih baik lagi. Para Sipir Lapas kebanyakan memberikanya kewenangan seperti layaknya seorang Sipir Lapas, itu kerna meliat kinerja dan keperibadian pangeran yang membuat mereka segan untuk memperlakukan pangeran seperti para Napi biasa. Tapi itu tidak menjadikan seorang pangeran besar kepala dan lupa statusnya yang sebagai Warga Binaan, pangeran tetap menjaga batasanya kepada para Petugas Lapas lain baik senior maupu junior. Pangeran juga tetap ramah ke sesama Warga Binaan setiap kali dia berpapasan keliling mengantar Memo pindah, masuk, tahanan baru, atau yang bebas ke setiap pos-pos penjagan di masing-masing Blok A-F, bahkan pangeran sering ke blok G (blok tahanan wanita). Pangeran paling senang Ketika diminta ke tempat ini (Blok G) untuk mengantarkan Memo tahanan baru datng, kerna pangeran bisa meliat gadis-gadis cantik yang tidak bisa diliat warga binaan lainya. “Hiburan dikala menjalani masa pidana” itu yang dikatan pangeran kerap bertingkah usil kepada Tamping Wanita dari Blok G. Setelah melakukan rutinitas baru yang dijalaninya, pangeran akan Kembali ke ke Blok Echo (blok E) untuk dimasukan kekamar 03 seperti para warga binaan lainya, hanya waktu masuk pangeran berbeda dari mereka,kalaunya warga binaan lain dimasukan pada pukul 16:30Wit,sedangkan pangeran dimasukan pukul 20:00Wit,setelah kedatangan penghuni baru yang dikirim dari kantor kepolisian di setiap sektornya.
Sebelum bekerja usai mengatahui berapa ponis masa pidana yang didapat, pangeran hanya mengisi kegiatanya di masjid,menmbaca Al-qur’an,ikut dalam kegiatan maulitan,dan menjadi seorang imam di kamar 04 sebelum terjadi pengoroyukan yang dilakukan bersaudara terhadap seorang Budi,dan disebabkan adanya Genosida terhadap budi yang dilakukan bersaudara maka semua penghuni dikamar 04 yang terlibat insiden maupun tidak akan tetap dipindahkan. Sempat terjadi semacam Tindakan unjuk rasa yang kami lakukan terhadap para pegawai Lapas untuk tidak menyeret kami dipindahkan dari kamar- kamar selanjutnya yang akan ditentukan oleh Kakplp. Namun tetap, mereka harus memisah-misahkan penghuni kamar 04 agar tidak ada lagi perestiwa seperti pengoroyakan saudara budi. Mungkin adanya mufakat untuk mengahajar saudara budi, menjadikan pertimbangan bagi mereka (SIPIR) merombak penghuni kamar tersebut. Ini mengundang semacam berita yang mengemparkan bagi penghuni Lapas lainya. Mereka salut kepada kepala kamar 04 yang mendoktren anak-anaknya untuk melakukan pengoroyokan, “saudara-saudaraku senasib sepenanggungan” kata-kata itu selalu iya katakana setiap kali dia berpidato didepan penghuni kamar 04 berisi 34 orang yang sudah dia angap seperti saudaranya. Walaupun pangeran waktu kejadian di tidur dan terbangun kerna keributan yang dilakukan oleh bersaudara, dia tetap kena imbas dari kejadin itu sendiri. Maka pangeran pun dipindahkan kekamar echo03 dan disitulah dia berteman dengan seorang warga binaan yang bekerja sebagai tamping KPLP. Jabuk mengajak pangeran untuk mau mengabdikan diri dengan bekerja sebagai tamping kplp seperti dirinya, namun pangeran harus mengikuti tes keperibadian yang diberikan oleh petugas lapas. Untuk tes semacam itu mudah tentunya bagi seorang pangeran. Ya, alhasil pangeran diterima untuk mengabdikan dirinya sebagai tamping kplp di Lapas. Di menghendel bagian MC tamu untuk menyebutkan nama dari warga binaan yang dikunjungi oleh pihak tamu, keluarga dari luar.
Pangeran dan jabuk berteman baik, bahkan pangeran mengangap jabuk lebih dari sekedar teman, dia bisa dibilang saudara bagi pangeran, dia orang yang dapat berbagi penderitaan yang sama sebagai Warga Binaan, tidak hanya saling berbagi dalam materi maupun makanan. Pangeran dan jabuk juga kerap kali saling berbagi pengalaman cerita hidup masing-masing. Sahabat yang bertemu ditempat yang hina bagi kalian yang mulia, namun Mutiara akan tetap menjadi permata walau berada didasar laut. Jabuk sering menanyakan tentang adik perempuan pangeran, dia menjahili pangeran dan mengaku ingin jadi adik iparnya dengan menikahi adiknya, Pangeran tertawa Ketika jabuk mulai mengajaknya bercanda. Sebelum tertangkap oleh pihak kepolisian dan ditahan di Lembaga Pemasayrakatan, Jabuk bekerja sebagai seorang pemasang stiker motor di tempatnya, dia mempunyai toko yang lumayan besar dikawasan kalayanA. hampir mirip cerita dari kasus tertangkapnya seorang jabuk dengan pangeran. Berawal dari masalah patah hati terhadap seorang wanita yang dicintai. Jabuk hanya bisa mengikuti hasratnya diperbudak cinta yang membuat akal sehatnya menjadi tumpul. Berpacaran dengan seorang wanita yang mempunyai gejala sakit Sakau akibat mengosumsi Narkoba jenis Sabu-sabu, mengaharuskan jabuk mengikuti dan memberi napkah materi yang tentu tidak bisa ia penuhi jika hanya menjadi seorang penjual sekaligus pemasang stiker motor.
Hasutan dari bangsa iblis pun datang, jabuk dihasut untuk mencuri sebuah sepeda Motor milik orang yang terpakir didepan rumah dekat dengan kediaman sang wanita. Jabuk dengan tuntutan dari sang pacar untuk kebutuhan mengusomsi sabu-sabu Bersama pun melaksanakan tugasnya bagai seorang resedivis spesialis motor. Jabuk berhasil mengambil motor yang terpakir diluar rumah milik orang lain yang tidak jauh dari kediaman sang pacar. Besuk pagi jabuk langsung menjual motor curianya tersebut ke seorang penadah sekaligus seorang mantan resedivis yang baru bebas, jabuk menjual motor tersebut dengan harga Dua Setengan Juta Rupiah. Uang hasil dari pekerjaan haram ia gunakan Bersama untuk mengomsumsi Narkoba jenis sabu-sabu diHotel, sang pacar dan seorang teman laki-laki dari pacar jabuk yang ternyata adalah seorang selingkuhan dari pacarnya, senang dan berkata kepada jabuk” kamu penjahat terhebat yang pernah aku temui” jabuk belum tau dia hanya diperdaya mereka untuk mengikuti dan memenuhi kebutuhan yang Mereka inginkan. Tidak lama setelah mereka merayakan keberhasilan dalam melakukan pekerjaan kotor tersebut, selang beberapa hari dari hari pencurian, apparat kepolisian mendatangi rumah jabuk dan melakukan penangkapan atas tuduhan pencurian passal 363 ayat 1 KUHP Pidana dan diberikan hukum selama Satu Tahun. Jabuk pasrah dibawa oleh apparat kepolisian untuk ditindak lanjuti dan diadili secara hukum negara berdasarkan undang-undang tindak pidana. Waktu itu jabuk masih diperbudak cinta (bucin) dia mengakui perbuatan kotor itu sendiri tanpa menyeret pacar dan selingkuhan pacarnya yang belum dia ketahui. Jabuk ingin menjadi pahlawan menyelamatkan cintanya agar tidak dipenjara, beberapa minggu kemudian jabuk baru sadar dan mengatahui bahwa dirinya dihianati oleh pacar dan teman sesaatnya dari adiknya yang bercerita bahwa meraka berdua telah menikah, seminggu setelah jabuk dijebloskan ke penjara yang ada di kantor Poltabes Banjarmasin. Terlambat bagi seorang jabuk menyasali perbuatanya, menangis dan menangis menemani hari masa-masa di tahan di kantor Poltabes Banjarmasin.
***(18 Desember 2019 Lapas Kelas IIA Banjarmasin Blok Alfa Kamar 01)***
Pagi ini pihak dari para Petugas Lapas akan melakukan sweeping ke Blok Alfa yang diawasi langsung oleh Kalapas dan Kakplp berkerja sama dengan Kasubsi Bemkemaswat dan meminta para Tamping kplp untuk ikut membawa hasil temuan yang dimasukan kedalam karung. Blok Alfa sendiri mempunyai 20 ruangan kamar tahanan yang rata-rata berisikan 24 sampai 36 orang, tergantung besar dan luas ruang kamar. Pangeran dan jabuk serta tamping lain sudah siap menunggu intruksi selanjutnya dari para petugas Lapas, mereka menunggu di pintu Empat, pintu batas wilayah para Warga Binaan dan Petugas kerja Lapas. Hal semacam itu sering dilakukan oleh para petugas Lapas, untuk meminimalisir suatu tindak perbuatan yang tidak diperbolehkan ada didalam Lapas semacam, peredaran Narkoba atau sejenisnya, adanya senjata tajam yang dipunyai oleh Warga Binaan, kepemilikan gawai, Smart phone, perjudian, dan jual beli tempat tidur (Alkah). Bagi Warga Binaan yang kedapatan melakukan atau memiliki benda terlarang tersebut maka akan dikenakan sangsi disiplin dan dimasukan kedalam ruangan kamar sell selama Lima Belas Hari. Dia akan dikurung selama itu dan tidak diperbolehkan untuk dibesuk oleh pihak keluarga dari luar. “tamping, ikuti kami berjalan dari belakang, jika kalian meliat sesuatu atau mendapat benda yang seharusnya tidak diperbolehkan ada didalam Lapas, kalian Lapor kepada Petugas, jangan pernah kalian mengambil Tindakan sendiri, Paham” intruksi dari Pak Gusti selaku menjabatr sebagai Kakplp. “iya, pak kami mengerti” semua tamping serentak berjumlah Sepuluh orang dari Tiga Belas.
Mereka berjalan mengitari selasar dan melewati masjid yang tentu dilihat oleh para Warga Binaan lain yang tertarik untuk meliat jalanya Sweeping. Diawali dengan kamar 20-11 tahanan Narkoba berisi rata-rata 36 warga binaan. “semua penghuni Kamar 20, sementara kami mohon ijin untuk berdiam diluar kamar, kerna akan melakukan Razia” Pak gusti. Mereka satu persatu keluar dari kamarnya masing-masing sambil diperiksa badan mereka, takutnya menyembunyikan benda yang dilarang pihak Lapas. Mereka diperintahkan untuk meliahat jalannya Razia dari depan kamar mereka masing-masing, agar tidak adanya kecurugaan terhadap para petugas dari Warga Binaan. Mereka mematuhi hal yang semacam ini, mereka tau para petugas melakukan Razia untuk saling menjaga ketertiban dan kenyamanan antar sesama, baik sesama Warga Binaan maupun terhadap petugas Lapas. Dari jauh pangeran meliat seorang petugas Lapas menemukan sebuah alat hisab sabu, dan sedotan serta sabu sisa pakai. Petugas itu menanyakan ke salah satu penghuni kamar yang ia mendapatkan benda terlarang tersebut “ini punya siapa, jujur kasih tau kami siapa yang habis makai dikamar” petugas menanyakan. “saya tidak tau pak, saya baru bangun dari tidur” tahanan. Hal yang tidak bisa dipikirkan secara nalar sehat namun pada kenyataanya ada. Inilah Lapas, tempat kumpulan orang-orang yang mempunyai masalah hukum negri republic Indonesia. Kecerdikan dari para oknom Warga Binaan mampu mengakali para petugas Lapas dan melumpuhkan sestem Keamanan yang mereka miliki. Padahal Lapas sendiri memperkuat keamananya dengan adanya kamera cctv disetiap sudut-sudut tempat yang dibilang rawan untuk dibobol. Ya…. pada kenyatanya inilah yang terjadi, masih saja benda-benda semacam itu berhasil mereka sulundopkan dari luar untuk masuk kedalam. Tentu ini tidak bisa ditolerir begitu saja oleh para petugas. Ini jelas adalah sebuah tindak pelangaran kedisiplinan yang di terapkan oleh pihak Lapas sendiri. Tak cuman hanya berupa benda semacam alat hisab sabu (BONG) petugas lain juga mendapatkan telpon gengam dari seoran warga Binaan yang terkejut saat dibangunkan untuk keluar kerna akan dilakukan rajia. Dia mengakui bahwa benda itu memang milik dia pribadi, yang dia selundupkan dari luar lewat istrinya saat jam kunjungan bertamu berlangsung. tahanan itu langsung di bawa kekantor ruangan kplp untuk diberikan sangsi indisipliner berupa pus up, rambut dipotong habis dan dimasukan ke ruangan sell HD sendiri. Dengan hukuman semacam itu tentunya ada ketakutan tersendiri bagi Warga Binaan lain, yang ingin berbuat seperti itu.
Selang dua jam melakukan Sweeping para petugas dan tamping kembaali keruangan kantor kplp yang ada didepan, mereka membawa banyak barang hasil rajia yang dimasukan kedalam karung bekas pakai. Pangeran dan yang lain hanya mengikuti arahan dari para petugas Lapas itu sendiri, dengan ditemukanya beberapa barang yang seharusnya tidak diperbolehkan ada didalam lingkungan lapas, maka ini akan menjadi bahan evaluasi dari kenerja para petugas penjagaan baik pos utama, dan pos tiap masing-masing blok. Ini menjadi tanda tanya dari Kalapas yang terheran meliat adanya temuan barang bukti semacam ini, tentu kalapas akan melakukan rapat kepada bawahanya untuk membicarakan permasalah yang kerap kali muncul. Adapun barang hasil temuan dari sweeping yang dilakukan sesuadiantaranya. Satu alat hisab sabu, beserta korek mancis, satu buah gawai atau smartphone, dan belasan pisau kecil yang terbuat dari senduk, dan besi kecil sejenisnya, serta benda tajam sejenis, yang mampu membahayakan, mengancam, keselamatan sesama Warga Binaan.
***(ruangan kantor kplp, pukul 15:20 Wit)***
Pangeran beserta para petugas Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Kembali memeriksa barang temuan hasil rajia tadi untuk membuat laporan berita acara dari hasil kegiatan yang baru saja dilakukan, untuk kelengkapan persyratan berkas yang harus dipenuhi Kasubsi Kplp diserahkan ke Kasubsi Bimkemeswat. Bagi warga binaan yang kedapatan membawa Hp dalam kantong celana leves, dia dijatuhi sangsi endesipliner berat, dia akan dimasukan ke ruang tahanan khusus Napi yang bermasalah mereka menyebutnya Sell Hd. Ruangan isolasi mandiri, berdiameter 1M lebar, dan Panjang 4M. dia akan berada disana selama Limabelas Hari, tanpa dikeluaran, terkecuali hal yang tidak logis terjadi. Saat asik sedang mengahancurkan barang bukti yang didapat, para petugas kplp mendapat laporan bahwa di blok Alpa kamar01 terjadi pungli, jual beli tempat tidur antar sesama Tahanan yang di otaki kepala kamar. Pangeran terkejut mereka nekad melaporkan hal semacam ini.
Pangeran tentu tau betul luar dalam seluk beluk, enak tidaknya kamar 01, dia mantan asisten langsung kepala kamar (Koprikamar01). Pangeran juga tau bahwa tidak semberang orang bisa begitu saja dimasukan kekamar spesial seperti itu. Namun bagaimana pun kita menyimpan bangkai pasti akan tetap tercium bau busuknya, walaupun kita kubur dengan dalam, ya,,,tetap masih menyisakan tulang dari bangkai tadi. “siapa yang bilang bahwa dikamar 01 ada, peraktek jual beli alkah” kata pegawai kplp bernama pak Ardiansyah, alkah sebutan tempat tidur warga binaan. “saya pak kemarin baru dipindahkan dari ruangan mapenaling, saya dipindahkan kekamar 01 sama dua orang lainya, Ketika saya masuk kedalam kamar tersebut saya memang meliat bahwa disana tertulis jelas tidak ada jual beli tempat tidur, atau jual beli alkah, apalagi pungli. Namun saat saya bertanya kepada kepala kamar 01,dia menceritakan peraturan yang ada dikamar 01, kata kepala kamar,bagi setiap tahanan yang baru kalaunya mau tidur diatas atau sebelah barat, dan mandi dengan air ledeng mereka harus mau menjadi donator, biaya pertama untuk pembayaran alkah plus mandi air bersih dikenakan Rp.1.500.000, itu belum termasuk setoran setiap minggu untuk dana uang kas kamar sebanyak Rp.75.000. uang ini akan dikelola untuk kebutuhan penghuni kamar lainya yang kebanyakan sudah ikut aturan semacam ini. Wajar saja! Kerna mereka orang yang berharta nah pak! Kalau seperti saya gimana? Saya orang biasa saja,dan saya tau bahwa disini seharusnya tidak ada hal yang semacam ini,masa saya satu kamar dengan mereka namun saya mandi diluar sama kaya tahanan yang lain,rebutan air yang hampir tidak bisa tembus oleh cahaya,dan mereka enak mandi di kamar dengan swore dan air ledeng besih. Belum lagi masalah jual beli tempat tidur, yang mematuk harga lumayan besar” aduan dari penghuni baru kamar01. “tamping,,,adit,,dit,,,adit,,, cepat kamu panggil semua penghuni kamar 01 dan tamping blok Alpha,ke ruangan kplp” pak Aad. Pangeran langsung bergegas pergi ke meja MC gerbang pintu Empat untuk memangil penghumi kamar01. “diberitahukan kepada seluruh penghuni kamar01 blok Alpha dan tamping Blok Alpha untuk keruangan kantor Kplp secepatnya sekali lagi,,,2x” pangeran
Satu demi persatu dari penghuni kamar alpa01 mulai berdatangan, mereka nampaknya belum mengatahui permasalahan yang akan dihadapi Bersama. Terliat kepala kamar berada dibarisan paling depan dengan diikuti penghuni kamar lainya memanjang kesamping dan kebelakang.
“semuanya tolong baris dengan rapi, dan berhitung untuk menyesuaikan jumlah yang ada” pak Aad.
“1,2,3,4,5,sampai akhir” diawali dari kepala kamar sampai barisan paling akhir.
“lengkap semuanya, kepala kamar?” pak Aad menanyakan Kembali.
“sudah semuanya komandan,22 orang” kepala kamar.
“sekarang kalian masuk kedalam kantor, semuanya duduk dengan rapi” pak Aad, disana sudah ada pak gusti dan Kalapas.
“kepala kamar yang mana?” pak gusti ingin mengenali wajah dari kepala kamar
“saya pak,” kepala kamar angkat tangan, kebetulan berada tidak jauh dari Kalapas dan pak gusti.
“apa betul dikamar 01 terjadi jual beli alkah” pak gusti
“tidak ada pak” kepala kamar
“tolong anda jawab dengan jujur, sekali lagi saya tanyakan apa betul dikamar 01 ada jual beli alkah” pak gusti untuk kedua kalinya bertanya.
“iya pak,,,memang tidak ada” kepala kamar
“kenapa sidukun barusaja memberitahu kami, dia dimintai sejumlah uang jika ingin tidur enak seperti yang lain, iya tidak dukun!” pak gusti mulai mengertak dengan meninggikan suaranya.
“iya pak, kata kepala kamar jika mau punya alkah, kami harus membayar paling murah satu juta” dukun, nama dari warga binaan yang mengadu kepada pak Aad barusan.
“gimana ini ceritanya, yang satu bilang ada, yang satu bilang tidak ada, yang mana yang benar?” Kalapas mulai ikut dalam introgasi.
“atau yang lain, sudah sepakat sebelum diadili disini, sudah berjanji antar sesama biar tidak ketahuan, begitu!” pak gusti mulai marah, sebab tidak ada yang mau mengaku
“berarti ini ada konspirasi antara kepala kamar dan yang lainya sebelum kisini” pak Aad, yang tadinya berada diluar ikut masuk dalam pembicaraan.
“gimana ini pak gusti, kalau tidak ada yang mau ngaku?” Kalapas
“saya juga bingung, apa kepala kamarnya yang dipindah, atau semua penghuni yang ada kita rombak, semantara inikan kamar 01 selalu di isi oleh para tepekor, tahan biasa tidak bisa masuk” pak gusti
“kepala kamarnya, tolong kesini!” Kalapas.
“iya, pak” kepala kamar
“sekarang jawab dengan jujur, sebelum kamu sakit, benar tidak apa yang dikatakan dukun masalah jual beli alkah” Kalapas
“saya tidak tau juga apakah ini disebut jual beli, kerna saya hanya meneruskan peraturan kamar dari kepala kamar yang terdahulu, saya pun mengaku bahwa masuk disitu dan mendapat tempat tidur dengan membayar kepada orang yang sudah terdahulu, saya hanya meneruskan semacam tradisi yang ada pak” kepala kamar
“jadi kamu pun dulunya bayar untuk mendapatkan tempat tidur yang layak” Kalapas.
“iya pak, saya bayar kepada kepala kamar terdahulu, diatas saya, dan saya hanya meneruskan dari dia, baik masalah alkah, maupun iuran minguan bagi donator” kepala kamar.
“kalau begitu pak gusti, kita rombak habis saja penghuni kamar 01, kita bagi kemar criminal lain, baik tipikor maupun tahan biasa, jadi tidak ada lagi istilah kamar khusus tipikor, sermua sama” Kalapas kepada pak gusti.
“saya sepandapat dengan Kalapas, kalaunya gitu tamping! Buat Memo perpindahan kamar 01 dan dicek dikamar berapa saja mereka ini bisa kita masukan, setelah itu penganti dari mereka kita ambil tergantung dari berapa mereka bisa dimasukan kekamar yang lain, semacam barter. Nanti kita langsung yang menentukan mereka tidur diatas atau dibawah, ambil patukan dari masa pidananya” pak gusti kepada tamping kplp yang biasa membuat Memo.
“sekarang kalian balik kekamar, bereskan barang barang kalian pribadi, dan tunggu kami nanti memindahkan kalian” pak gusti
“baik pak” serempak penghuni dari kamar 01.
Itulah akhir dari cerita kamar para orang-orang bermasalah berkelas dewa. Namanya juga Lapas, kumpulan dari para Pribumi yang mempunyai masalah, ibarat kata kalaunya sudah berada didalam Lapas, dinding beton pun bisa bicara, jika kalian menyebunyikan sesuatu yang berharga. Apalagi sesama Warga Binaan, yang belum tentu mereka bernasib baik seperti para tipikor. Para tipikor masih enak ada dari sanak maupun istri mereka yang masih peduli diluar sana untuk membesuk dan menapkahi kebutuhan mereeka didalam, atau masih mempunyai cukup banyak uang untuk membutuhi keperluan mereka didalam. Badingkan dengan mereka yang Warga Binaan kelas tengek, apa coba! Jangankan dibesuk, diperdulikan oleh keluarga mereka sendiri pun kebanyakanya tidak. Hal inilah yang akan menimbulkan kesenjangan social yang tinggi dan berujung dengan hal-hal negatip lainya. Baik tipikor maupun tahanan biasa, kalian sama, sama dihukum dikurung di Lapas. Kalian sama, sama mempunyai masalah dengan negara, hanya pasal dan tindak pidana yang dilakukan berbeda, ya,,,pada intinya tetap dihukum.
***(Sabtu, 20 Desember 2019, jadwal kunjungan tamu)***
Seperti biasanya disetiap hari sabtu, para Warga Binaan akan mendapat kunjungan bertamu dari keluarga mereka, pangeran dan tamping kplp lainya sudah memyiapkan tempat begi mereka, alas duduk berupa tikar mereka hamparkan dan di pel bersih agar membuat mereka merasa nyaman. Waktu menunjukan baru pukul 09:16 Wit, mulai ramai berdatangan tamu dari Warga Binaan. Pangeran Kembali kerutinitasnya sebagai tamping Kplp bagian Mc tamu, pangeran dengan suara lantangnya selalu akan memangil nama dari para Warga Binaan yang mendapat kunjungan dari keluarganya maupun teman. Pangeran dan yang lain (tamping kplp) harus ber extra sabar menghadapi tamu dari warga binaan,terkadang mereka bersikap mendesak kami (tamping kplp) untuk mebawakan orang yang ingin mereka kunjungi secepatnya,kami tentu tidak bisa melakukan hal semacam itu, terkadang warga binaan yang sudah tau bahwa akan di besuk hari ini,mereka bertingkah dan mengulur-ulur waktu untul berjumpa. Merepotkan bagi kami, yang terus menerus mendapat desakan dari mereka (tamu). Di setiap hari sabtu pangeran menanti seorang wanita cantik yang membesuk kakanya yang terpidana kasusu Narkoba, Namanya Maya, wanita yang Cantik, baik, polos, bertubuh mungil, dan terliat manis kala di tersenyum.
Perkenalan mereka diawali dengan saling tersenyum ketika berpapasan satu sama lainya, pangeran terbiasa bersikap ramah seperti ini kesetiap pengunjung, bukan hanya kepada maya atau wulan, ayu, gadis dan yang lainya. Pangeran ingin memperlihatkan bahwa Napi yang dibina oleh lapas itu bisa bersikap sopan dan ramah serta baik kepada mereka. Pangeran ingin menghilangkan pradigma mereka terhadap penghuni Lapas, bahwa tidak semuanya yang bersipat seperti kebanyakan orang memandang para Resedivis lain. Kami bisa bersikap baik, kami mau melakukan hal yang bersifat positif, kami ingin merubah hidup kami kedepanya, dan kami tidak mau hanya menjadi sampah masyarakat pada nantinya, malahan kami ingi menjadi Motivator untuk mereka yang terjerumus oleh hasutan iblis diluar sana. Pangeran tau dirinya jadi pusat perhatian, apalagi pangeran sering mundar mandir bulak- balik untuk melayani tamu yang permintaan mereka selalu ingin cepat. Sebelum tau nama wanita itu maya, pangeran terlebih dahulu mendekatinya seakan menanyakan nama Warga Binaan yang akan dikunjungi oleh dia “maaf sebelumnya, eh,,,mbanya mau mengunjungi warga binaan atas nama siapa ya?” pangeran bertanya kepada wanita itu.
“aku mau besuk kaka ku” kata si wanita.
“oh,,,sudah lama ditahan disini” pangeran.
“ya,,,lumayan lama” si wanita
. “nga enak kalau aku manggil kamu emba, kamu masih muda takutnya kamu marah, kenalkan aku Adit” pangeran memperkenalkan diri diiringi menyudurkan tangan kananya kearah wanita.
“alah kamu bisa saja, bilang aja mau kenalan dari tadi, aku Maya Damayanti” wanita itu menyebutkan Namanya.
“oh,,maya,Damayanti,aku pangil maya aja ya!” pangeran
“iya,,nga papa, kamu kerja disini?” maya bertanya
“iya aku kerja disini, emang kenapa? Pangeran balas bertanya
“enak ya kerja disini, pasti gede gajihnya yang didapat” Maya mengira pangeran bukan Warga Binaan, dia menyangka pangeran orang luar yang kesini hanya bekerja, kerna dari segi penanmpilan tidak seperti tahanan Lapas.
“hehehehehe,,,,ya lumayan” pangeran tertawa,dia mengikuti alur pembicaraan yang di bawa oleh maya,dia tidak berbohong dan mengaku kalau dia bukan Napi, pangeran hanya tertawa,wanita ini tidak menyangka dia seorang Napi,sama seperti kakanya.
“kamu punya akun IG” pangeran meminta
“ada,,” maya
“boleh dong dikasih tau?” pangeran
“Its_maya” maya menyebutkan akun IG miliknya
“nanti aku Follow, kamu fullbeek ya!” pangeran
“iya,,,nanti aku fullbeek” maya tersenyum
“aslinya kamu tinggal dimana?” pangeran
“banjarmasin, teluk tiram” maya menyebutkan alamat
“oh,,, itu yang ditangan kamu tato apa tok stempel No antrtian berkunjung” pangeran meliat kea rah pegelangan tangan maya.
“oh,,,,ini. No antrian tamu, tadi diberi didepan pos P2U” ma ya menjelaskan
“No antrian, kalaunya No Hp kamu berapa, nga ada tertulis dilengan, coba sebutkan?” pangeran mulai gombal
“emangnya kamu buat apa?” maya tersenyum pangeran meminta no hp miliknya
“ya,,,,siapa tau aja nanti akua da perlu sama kamu,atau apa gitu..heee” pangeran gombal
“hemhemhem,,,08534494****” maya menyebut no hp punya nya
“tunggu dulu biar aku tulis” pangeran mengambil kertas dan pena yang ada disaku atas baju.
“iya,,,08534494****, maya wulandari” maya krmbali mengulang
“terimaksih banyak, kalau gitu aku lanjut kerja kesana dulu ya!” pangeran meningalkan maya, kerna dipangil oleh koh steven.
Pangeran meninggalkan maya ditempat tunggu bagi tamu perempuan yang ingin berkunjung menemui warga Binaan. Koh Steven memintanya Kembali menjadi Mc mengantikan David. Koh steven teman sekaligus orang yang iya kagumi dalam berpikir. Koh Steven sering mengajak pangeran bertukar pendapat mengenai pekerjaan, dia baik dan ramah. Setiap pagi dia mengasih uang untuk membeli sarapan kami bertiga, pangeran jabuk, dan koh steven sendiri. Dia seorang mualap keturunan cina. Seorang mentor pangeran dalam hal pemikiran membimbing hidupnya sendiri. Dia seorang kepala mapia berkelas, yang pernah merajai seluruh Klan Gengster di Kalsel. Dia mampu menjadi otak disetiap konplik perebutan kekuasaan wilayah antar gangster diBanjarmasin, maupun banjarbaru. Dia punya kekuasan di dua tempat ini. Dia baik dan menghargai orang yang lebih muda maupun lebih tua darinya. Mapia yang punya kebaikan dari disisi lain pandangan orang terhadapnya.
***(Senin 23 Desember 2019, Bebas dari Lapas dengan syrat CB disetujui oleh Bapas)***
Ini adalah hari yang paling diananti oleh seorang pangeran, hari kebebasan dari masa menjalani tindak pidana hukum republic Indonesia. Pangeran kemari sudah menelpoin bunda ratu, memberitahukan dia akan keluar pada hari senin, pangeran tidak ingin dijemput, namun bunda ratu bersikeras ingin menjemputnya bersama paman Basit dan saudari pangeran. Mereka berjanji akan bertemu pada pukul 15:30 nanti di Bapas, dekat stadion Labung Mangkurat KM 5. Disanalah pangeran akan secara resmi dibebaskan dengan menyisakan Dua Bulan masa pidananya. Ya,,,,,pangeran tidak menjalani sepenuhnya masa pidana yang diponis oleh mahkamah pengadilan, dia hanya menjalani 1 per 3 dari masa Pidana yang dijatuhkan kepadanya. CB (cuti bebas bersyrat) yang dia ajukan ke Lapas disetujui oleh pihak Lembaga yang bekerja satu tingkat diatas dari Lapas yaitu Bapas. Sebelumnya pangeran telah mencukupi syrat yang harus ia penuhi, dari mulai sidang tpp, tes urin, keterangan dari penjamin, dan dipantau saat mengikuti pembianaan. Pangeran yang didampingi oleh Pak Firman dari bapas selaku penjamin dari Lembaga untuk meneruskan ajuan CB ke Detjen Pas pusat yang berkantor di Jakarta. Disana mereka akan meliat memutuskan apakah berkas permohonan untuk bebas bersyrat ini cukup memenuhi sesuai dengan prusudur yang ada, kalaunya belum maka berkas akan dikirim kembali ke Banjarmasin, dan aka nada penundaan untuk bebas.
Pangeran dari tadi malam memang sengaja tidak memberi tahu penghuni kamar lainya bahwa iya besuk akan dibebaskan, pangeran tidak mau memberitahu kerna pernah ada kejadian dikamar lain. Ada seorang Warga Binaan yang besok dia akan dibebaskan kerna mendapatkan FB dari Bapas, tentu dia sangat senang, dia bercerita keteman-teman yang ada dikamar mereka, dia mengucapkan terimakasih sekaligus melakukan perpisahan terakhir sesama Napi. Namun ada salah satu diantara teman akrabnya yang tidak rela dia bebas lebih dulu, dia mencampurkan air bong (bekas air sabu) kedalam air kopi milik temanya yang mau bebas, pemilik kopi tidak tau minumanya telah dicampuri air tersebut. Dia minum seperti biasa, tidak meraskan hal yang aneh, lama kelamaan usai meminum air kopi yang bercampur dengan air bong, iya merasa terasa sakit pada bagian kepalanya, dan persaanya berubah-ubah. Pikiranya kacau tidak karuan. Semalaman dia tidak tidur dan keesukan paginya saat waktunya untuk bebas, bagian Kasubsi Binadik Kembali melakukan tes Urin, dan yang tidak bisa dia percayai ialah dirinya positif Narkoba. Alhasil ini membuat dia bingung, jangankan menghisab sabu, menyentuh dan meliat bend aitu saja tidak pernah, ini membuatnya menangis. Pihak dari Lapas tentu tidak komfromi dengan masalah ini. Bagi mereka kalau ketahuan positif narkoba maka akan di berikan sikap tegas yang akan diambil, untung saja orang ini bercerita dengan jujur bahwa, dia tidak pernah mengunakan Narkoba,dan dia menceritakan kejadian tadi malam,bahwa dia meminum kopi, dari situ petugas langsung menyimpulkan bahwa dia dikerjai oleh temanya sendiri, kopi itu kata petugas sudah ada yang mencampurkan air bong kedalamnya,alhasil dia positif. Itulah alasan pangeran tidak mau bercerita kepada teman sekamar, takut hal yang semacam itu terulang.
Sudah pukul 13:10 Wit, pangeran diminta oleh petugas dari Kasubsi Binadik untuk kembali ke Blok Echo untuk meminta tanda tangan dari petugas jaga pos blok, setelah itu pangeran Kembali meminta tanda tangan dari komandan jaga pos Utama, sebelum ke komandan KPLP. dengan wajah senyum pangeran berjalan diselasar mengelilingi tiap-tiap pos penjagaan untuk berpamitan, pangeran mendatangi setiap kamar yang penghuninya berteman atau sekedar kenal. “ini yang pertama untuk yang terakhir” dalam hati pangeran berbicara, dia tidak Kembali ke tempat ini lagi untuk kedua kalinnya, cukup sekali, sebagai pengalaman terhebat yang pernah iya jalani. Saatnya memulai Kembali kehidupan yang baru diluar sana, Kembali ke keluarga, melanjutkan kuliah yang harus terminal disemester Lima, dan tentu menceritakan kepada kalian (pembaca). Seperti para budak yang diberikan kemerdekaan dari pemeliknya, bagai pribumi yang terlepas dari banga penjajah, pangeran dengan begitu senang berjalan menuju pintu P2U untuk menuju ke Kantor Bapas yang berada di KM5 Bnajarmasin. “untuk terkhir kalian kami minta berfoto guna dokomentasi” petugas penjagaan pintu P2U. “semuanya berposisi baris dua, yang didepan jongkok, dibelakang berdiri” intruksi dari salah satu petugas. “semuanya liat ke arah kamera, gempalkan tangan kanan kalian, symbol semangat” petugas lainya. Ada Dua belas Napi yang dibebaskan Bersyarat baik CB, PB, CMB. Semuanya akan dibawa terlebih dahulu kebapas, untuk kelanjutan proses pembebasan bersyarat.
Kini diluar sana telah menanti awal memulai kehidupan yang baru, memulai hidup yang lebih baik lagi, tidak ada guru sebaik pengalaman. Pangeran tentunya mesti belajar dari yang sudah-sudah. Kini saatnya bagi dia untuk membuka lembaran baru, walaupun tantanngan baru pastinya akan datang, dengan bekal pembelajaran hidup yang sudah dijalan, itu tentu tidak menghambatnya untuk memujudkan mimpi yang telah lama ia tanam dalam diam. Terjun langsung begitu saja kemasyrakat tidaklah mudah bagi seseorang yang mendapat gelar Mantan Napi. Nanti jika pangeran merasa dikucilkan atau sejenis dan semacamnya, dia tak usah mender. Dia kan sudah tau harus berbuat apa, dan kepada siapa dia berbicara untuk mengadukan bakal nasib dia selanjutnya. Untuk saat ini ada baiknya dia fokos ke keluarga, membangun Kembali ikatan yang hampir diputus oleh ke egoisan masing-masing. Tidak ada tempat yang paling tepat untuk kita pulang selain kembali kepelukan keluarga. Marah mereka ditujukan kerna rasa peduli, diam mereka belum tentu senang dengan sikap kita yang sekarang. Keluarga tetap keluarga, baik dan buruknya! ya…tetap, keluarga.
Dan…
Mentari bersinar, cahaya hangat meliputi katulistiwa. Jangan pernah kau tanyakan masa lalu yang aku jalani, jika kamu ingin pergi, pergilah! Aku tau hidup itu adalah sebuah pilihan, walau aku akan sakit melangkah dijalan yang baru, bukan berarti aku menyerah. Berikan aku sedikit waktu, akan kutunjukan kepada dunia siapa Aku! Kamu sendiri pun sudah tau, aku akan selalu berjuang dan berusaha untuk memahami emosi yang kamu berikan. Jika kamu meminta yang seperti apa kamu inginkan, Maka aku akan selalu mencoba, Menjadi seperti yang kamu minta. Aku tau aku belum bisa menjadi seperti yang kamu minta, namun selama aku bernyawa dan bernapas, itu akan aku perjuangkan, untuk aku buktikan. Semua kata rindu yang aku pendam akan aku ucapkan disaat pergantian Mentari dan Rembulan, Ketika posisi mereka sejajar, selaras dengan keyakinan aku atas kiblat Ka’bah. Langit cerah mengiringi Langkah awal niatan baik yang baru aku mulai, Bumi tak ingin kalah, dia juga memberikan kemudahan diperjalanan yang ditapaki Nur Muhammad, gugusan awan menjadi pelindung dari terik Mentari kehidupan, dia selalu mengikuti dari atas sana tanpa memperdulikan kabut. Ketika lelah mengharuskan badan yang terbebani untuk istirahat, nalar selalu berpikir untuk memahami beban yang seperti itu! Hinga cahaya yang terang menerangi, sejuknya bagaikan embun pagi. Kembali Nalar bertanya mengkoreksi Langkah kehidupan yang sudah dijalani, batin menjawab dengan tegas memberikan istiqomah kepada tegar. Aku tidak mau lagi hanya menjadi bayang semu dari kamu, terlalu lama aku berada disana hinga lupa bahwa aku lah sebenarnya pimpinan dari kalian.
***(17:30 Wit Kantor Bapas, Kawasan Dekat Dengan Stadion Lambung Mangkur at Km5 Banjarmasin)***
Iringan tawa kebahagian menemani perjalanan kami para Narapidana yang akan dibebaskan, semuanya terliat sangat senang, sudah sepantasnya rasa itu kembali kepada kami. Hampir pangeran lupa bagaimana caranya Bahagia, tersenyum saja dia canggung, apa lagi tertawa lepas. Perlu waktu untuk Kembali ke performance terbaik. semuanya akan berjalan seiriang waktu yang tidak henti untuk membuat siklus kehidupan, Ujung dari perjalanan tentunya kebahagian. “semua masa lalu telah ditinggal disana, didalam sana. Kita membuka lembaran dan cerita yang baru” pangeran mengatakan kepada teman-teman yang ada dalam mobil bus Lapas yang menuju ke Km5 banjarmasin, Kantor Segjen Bapas Banjarmasin. Setiba disana pangeran meliat Yasmin adik kecilnya berada tepat di depan seorang satpam atau jika dihotel seorang resefsionis. Itu artinya adik serta keluarga yang lain sudah datang lebih awal dari pangeran, mereka mulai dari kampung halaman mengunakan Mobil ke Bapas hanya untuk menyambut kebebasan pangeran, Sambutan yang mungkin tidak didapat oleh Napi yang lain. Pangeran langsung turun dan menghampiri Yasmin
“sama siapa saja Yasmin jumput Kaka?” pangeran.
“mama, kaka Novi, Kaka Nia, Paman Basit, julak Bariah, Julak Aldi, Kaka Nanda, Anida” Yasmin
“oh, terus mereka sekarang dimana, kaka belum liat?” pangeran menanyakan yang lain.
“itu disana, ada dalam mobil” Yasmin menunjuk kearah Barat.
“oh iya, itu mereka” pangeran baru saja meliat mereka yang keluar dari mobil.
“dari pukul berapa baru diberangkatkan dari Lapas?” bunda Ratu.
“dari pukul 14:22 Wit, maklum lama, soalnya hari ini ada 12 Napi lainya yang ikut dibebaskan juga” pangeran
“banyak juga ya, kamu sudah makan siang?” bunda Ratu
“belum sempat makan siang, kalaunya pagi sudah” pangeran
“nanti aku belikan diwarung depan sini, yang tadi barusan kami juga makan disana” bunda Ratu
“aku, ikuti proses selanjutnya dari pihak Lapas untuk penyerahan berkas dan secera tidak langsung kami dibebaskan” pangeran
“iya, aku kewarung dulu belikan makan” bunda Ratu
“Yasmin mau ikut kaka atau mama?” pangeran
“ikut sama kaka aja” Yasmin
“ya udah, kalau begitu kita kedalam” pangeran
“sini biar kaka gendong, udah lama kan” pangeran mengangkat yasmin kebadanya
“de,de,de, sini sebentar”seorang petugas bagian resepsionis memangil pangeran
“iya, ada pak” pangeran
“sebelumnya ade harus mengisi daftar yang ada dibuku ini, nama, alamat, kepentingan” resepsionis
“oh, disini ya pak, saya baru dibebaskan dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin” pangeran
“berarti ade isi buku yang satunya, dan pakai kartu aidikat yang bertuliskan Klein” resepsionis
“yang ini ya pak” pangeran mengambil kartu aidikat
“iya, setelah itu ade duduk disana, dibangku itu, tunggu intruksi dari pak Indra” resepsionis
“oh, terimakasih banyak pak” pangeran
“Yasmin sama kaka nia duduk baca buku disana ya” pangeran meminta kepada Yasmin
“iya deh, nanti sama kaka lagi kan” yasmin
“iya, kaka masih ada proses yang harus di ikuti” pangeran
“sudah kamu jalan kesana” pangeran
“iya” yasmin
Memerlukan waktu yang tidak singkat untuk seorang pangeran mendapatkan Kembali rasa diperhatikan, dikasihi, dimanja, kasih sayang yang harusnya di dapatnya saat berusia belita. Namun tuhan mempunya rencana yang lain, pangeran bersukur waktu itu dia tidak dimanja, jika dia mendapat perlakuan itu sejak kecil, belum tentu dia bisa sejauh ini, tegar dengan pendirianya menatap dan menjalani suratan nasib hidupnya, jika itu didapatnya maka Ketika dia mendapat ujian berat yamg diberikan tuhan kepadanya bisa jadi pangeran akan depresi berlebih hingga sakit jiwa. Bagi Sebagian orang munkin akan menyerah untuk kembali berani manatap masa depanya setelah cobaan yang begitu banyak berat menimpanya, kalian tentunya bisa menyimpulkan dari cerita ini, cobaan apa saja yang sudah berhasil pangeran lewati. Kerna pada dasarnya pangeran tau betul bahwa dibalik musibah akan ada hikmahnya atau dibalik suatu kejadian pasti ada sebab dan semua tergantung ke diri masing-masing untuk menyikapi ujian yang diberikan tuhan kepada kita. Apakah menyerah dengan persoalan tersebut atau tetap ikhtiar kepadanya yang mulia Rab, tuhan semesta baharu alam, Allah Swt.
Memulai…
***(21 Desember 2019, kampung halaman, Istana (rumah)***
Tidur semalam membuat tubuh pangeran Kembali bugar, sudah lama tidak menghirup udara segar seperti ini, di istana. Sebelumnya selama hampir Tujuh bulan Setengah, pangeran harus rebut-rebutan menghirup udara hanya untuk bernapas. Sekarang? Tidak lagi, pangeran bebas sesuka hati menghirup udara, bebas beraktivitas dan tentu tidak melupakan hutang Pidana yang ada. Dia akan membayarnya jika berbuat berulah Kembali. agar hidup tidak hanya menjadi omongan masyrakat, pangeran harus beraktualisasi bergaul dengan lingkungan yang baik. Dia tentu sudah bisa membedakan mana yang bisa membuat dirinya maju hingga sukses dan mana pergaulan yang hanya membuat dia diam di tempat, apalagi ketertingalan. Belajar dari yang sudah-sudah, walaupun sulit untuknya melakukan tindakan yang tidak semudah perkataan, kalian tau pasti tepikal pangeran yang tidak mudah menyerah, dia akan selalu berusaha untuk mencoba dan melakukanya, meski itu gagal, dia pun tau harus berbuat apa.
Hari ini pangeran diminta untuk wajib lapor ke Segjen Bapas, dia akan melakukan hal semacam itu di setiap minggu. Program yang wajib dilakukan seorang mantan Napi yang bebas bersyrat. Dar i situ mereka dapat mengontrol perkembangan dari para Napi yang mereka sebut Klaen. Pangeran dari tadi bersiap untuk pergi berangkat, men cek Kembali apa saja barang yang perlu dibawa. Bunda ratu mengusulkan untuk pangereran tidak berangkat pergi sendiri, bunda ratu meminta Novi untuk menemani kakanya. Pangeran sebelumnya menulak untuk ditemani, dia merasa mampu melakukan hal ini sendirian. Namun desakan dari bunda ratu tak bisa iya tulak begitu saja. Waktu menunjukan pukul 07:20 Wit. Pangeran dan sang adik mulai bertolak ke Bapas mengunakan kuda besi peranakan Honda dari nergi samurai biru. Dia diberinama Beat F1 enjeksi 150. Kuda besi yang diperpadubadankan dengan yang terdahulu. Dia lebih Inovasion dalam mekanis pembuatan dan suku cadang. Pangeran akan menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, dari rumahnya ke Bapas. Pangeran juga harus menyebrangi sungai Barito, salah satu sungai terpanjang di Bangsa ini.
Setiba di kantor Segjen Bapas Banjarmasin, pangeran langsung menemui pak Indara selaku komandan di Kasubsi Bimkeswat. Dia akan mengarahkan para Klaen untuk mengikuti beberapa kegiatan yang wajib dilaksanakan guna bimbingan lanjutan. Hari ini pak Indra mengintruksikan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitaran kantor segjen Bapas, mulai dari ngepel lantai perkantoran dua tingkat ke atas, sampai halaman samping belakang yang mulai ditumbuhi rurumputan liar. Pangeran tidak sendiri, dia ikut bersama rombungan para mantan Napi yang bebas kemarin, kegiatan ini akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut terhitung dari hari pertama. Ada segi hal positif yang di dapat dari kegiatan di hari itu. Meski tidak semuanya yang merasakan secara langsung, pangeran mengambil pelajaran sendiri dari cara pak Indara memperlakukan kami. Dia mengajarkan agar kami tidak takut untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan masyrakat dilingkungan tempat tinggal mereka, gontong royong bahu membahu sama-sama ingin membangun tempat tinggal yang asri dan nyaman untuk ditingali. Pak indra mempunyai sikap yang ramah, mudah untuk diajak bercanda, dan berpenampilan keren. Dia masih muda, umurnya kisaran 32 tahun. Sebelum dimutasikan ke Bapas, dulunya Pak Indra bertugas di Lapas Kelas IIA Banjarmasin di Kasubsi Binadik. Dia direkomendasikan oleh atasanya diwaktu itu untuk dimotasikan ke Bapas, kini dia bertugas di Bapas namun tetap pada propesinya sebagai pembimbing Warga Binaan yang mendapatkan usukan untuk bebas bersyrat.
Setelah mengikuti kegiatan yang diadakan dari pihak Bapas, pangeran berniatan akan mampir ke Padepokan, menenguk ruangan Kesekretariatan Klan Himabsi, pastinya dia sudah lama ingin Kembali merasakan dinginya lantai ruangan yang menjadi tempat berteduh dari hujan dan panas semasa pangeran menuntut Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia di Padepokan STKIP PGRI Banjarmasin. Pangeran dulunya menjadikan kesekretariatan itu menjadi rumah baginya, tidur, istirahat, apapun kegiatan yang biasa dilakukanya di istana dia juga lakukan di ruang Kesekretariatan. Selama tiga semester pangeran hidup sendiri disana, dia tidak mengambil kamar Kost seperti kebanyakan mahasisiwa lainya, mungkin dikernakan biaya yang harus dikeluarkan setiap bulanya yang bernilai lumayan, mending baginya uang untuk bayar kost buat uang bulanan kalau pun bunda ratu kasih! bunda ratu sebenarnya tidak ingin pangeran pergi dari istana, biar saja harus pulang pergi dari banjarmasin ke desa tinggiran tenggah, kata beliau terlalu banyak pengeluaran yang harus dia hitung setiap bulanya, itu hanya pemikiran bunda ratu ke diri seorang pangeran, belum lagi dia memikirkan keperluan anaknya yang lain, Novi yang di tahun ini sudah menjadi mahasiswa di STIKES Banjarmasin juga mempunyai keperluan yang masih bergantung dari Bunada Ratu, Nia juga yang masih duduk di Semester akhir di Fakultas Admesterasi di Kampus Uniska. Itu sebabnya bunda melarang pangeran untuk mengkost, namun Namanya juga pangeran, dia tetap kekeh terhadap ke inginanya untuk jauh dari istana, alasanya apalagi kalau bukan lingkungan, ditempat asal seorang pangeran lingkunganya tidak bisa mem buatnya menjadi orang yang iya kehendaki, dan yang memperkuat keinginanya apalagi kalau bukan sosok wanita yang di sayang, seorang wanita yang Tangguh saat ujian dari tuhan menghampirinya, dia seorang wanita yang bangkit dari derita dimasa lalu akan jerit rantai rahwana, wanita yang tidak pernah pangeran jumpai dan dapati dibelahan dunia lainya, dia selalu ada disaat pangeran terpuruk, dia yang membisikan pangeran untuk bangun dan bangkit saat dia jatuh, wanita yang tidak pernah memandang dari kejelekan diri seorang pangeran, dia adalah CINTA.
Beberapa teman dekat dari pangeran mulai tersenyum saat meliat ke arahnya, mereka ingin Kembali bertemu teman yang paling ditunggu-tunggu kedatanganya. Pangeran terkenal sering berpidato Ketika berkompol Bersama teman-teman sepadepokan, terkadang dia juga bisa menceramahi temanya layaknya seorang ustazd, mereka terkadang juga terhibur saat pangeran bertingkah konyol, hal yang mereka rindukan untuk Kembali Bersama pangeran, suasan dihari itu sedikit terharu. Mereka bercerita masa lampau, dimana saat-saat Ketika pangeran menjadi murid dari seorang Narkoba. Pangeran juga ikut tertawa Ketika mereka yang menceritakan kenakalan dia dimasa itu, dia sendiri hampir lupa, dia pernah melakukan hal sejelek itu, mereka memang teman sejati, orang-orang yang berharga dikehidupan pangeran, yaitu Sahabat. Pangeran dari tadi belum meliat cinta, pangeran ingin mendatangi dia langsung ke kamar kost, namun peraturan dalam menaklukan pemainan rasa egois yang lumayan tinggi didiri cinta sudah pangeran pelajari, pangeran tidak mau seperti dulu yang terlalu mengejar-ngejar cinta, pangeran sudah bersemedi selama tujuh bulan didalam gua lumut kebosanan, tentu dia mendapat wangsit untuk tidak se agresif dulu, biarkan cinta yang datang dengan sendirinya, pastinya dia akan merasa kehilangan. Orang yang selalu mengingatkan untuk dia selalu selangkah berjalan terlebih dahulu dari yang lain, orang yang menggangu dia saat tidur sore, orang yang selalu meminta makan kepadanya, dan orang yang paling sering iya omeli Ketika berada dikelas saat diskusi presentasi makalah kerja kelompok didalam ruangan berlangsung.
Ada sedikit peresaan cangung didiri pangeran untuk kembali bergaul, perasaan malu (minder) kepada para mahasiswa lain yang, takutnya mereka mengatahui status baru sebagai Mantan Napi. Pastinya Pro maupun Kontra meliputi setiap pembicaraan warga padepokan yang ada di sekitaran, ini seakan menyudutkan diri seorang pangeran, tantangan baru Kembali harus dia ambil dan menyelesaikanya agar cerita dari seorang pangeran yang di percundangi dunia berakhir. Walaupun sulit untuk menghapus tentang sikap pangeran yang Bar-Bar, maka yang sudah terjadi biarkanlah terjadi. Itu artinya mereka masih teringat sosok pangeran dimasa lalu, bagi pangeran yang saat ini tentu berbeda dari sebulumnya, hidup berjuang dimasa ini guna menata masa depan agar kelak apa yang di impikan tercapai. Semua itu berawal dari ambisi, keinginan hidup seperti apa yang nantinya di wujudkan? mau menjadi orang yang seperti apa? diperintah! Atau memberi perintah! Itu tergantung kepada ke diri kita pribadi. Jika hanya berdiam dan menerima kenyataan bahwa mantan Napi akan menjadi sampah bagi masyrakat, maka ada baiknya pangeran pergi dari lingkungan asal di dilahirkan. Orang pasti akan mengira dia masih seperti yang dulu, suka judi, Narkoba, hura-hura, dan semacamnya. Jika dia memang tidak ingin berubah, maka asumsi masyrakat terhadapnya akan menjadi kenyataan. Apalagi dia Kembali ke lingkungan pergaulan keras yang dulu dilakukanya, maka percuma pangeran mengambil kuliah umum berkejurusan Terpidana Hukum Di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Ini adalah suatu hal yang sulit, membangun Kembali kepercayaan terhadap diri sendiri, teman sejati yang tidak pernah meninggalkanya walau berada dalam keadaan tersulit di kehidupan. Untuk sekarang! Ada baiknya pangeran berteman baik dengan waktu, sabar terhadap desakan dari pihak istana, tabah terhadap cacian masyrakat yang ingin mengucilkan, tunggu saat momen yang tepat untuk memberitahu dunia siapa sebenarnya pangeran. Akan tiba masa itu saat ujian yang diberikan tuhan telah dilaksanakan, dan hasilnya membuat tuhan yakin bahwa hamba sahaya yang satu ini pantas diberikan beban yang tidak mungkin kebanyakan orang dapat melakukanya.
Masih sama seperti dulu, tidak terlalu banyak perubahan di kesekretariatan ini, angota dari Klan Nampak belum terliat, pintu terbuka begitu saja, mungkin mereka pergi terburu-buru hinga lupa untuk menutup pintu “masih seperti dulu, mereka belum sadar untuk melakukan perubahan” pangeran bicara dalam batinnya. Sebenarnya ada rahasia besar yang disimpan seorang pangeran untuk Klanya ini, bukan tidak mau berbagi, tetapi dia menyimpan rahasia besar tersebut untuk bahan materi jika dia kelak menjadi seorang Ketum. Apa pun itu rahasianya tetap rahasia, tidak boleh diceritakan kepada yang lain, hingga pada saatnya nanti tiba, kalian akan meliat rahasia yang di pendam pangeran itu seperti apa, apakah dia berupa subyek atau nalar yang di keriatifitasi menjadi inovasi baru untuk klan HIMABSI STKIP PGRI Banjarmasin. Ketua umum yang menjabat sekarang nampaknya masih belum paham bagaimana melakukan suatu perubahan yang akan di ingat oleh klan yang lain di padepokan. Harusnya dia lebih berani mengambil keputusan dari dirinya sendiri, sebelum meminta masukan dari orang lain. Sekarang dia masih selalu mengandalkan pemberian dari para Jonin yang terdahulu, dia seharusnya mulai berani melangkah, kalau dia takut akan salah, kan ada kami yang tidak pernah meninggalkan dia. Mungkin dari segi factor pemikiran untuk mengangkat citra Klan HIMABSI yang dia miliki berbeda pandangan dengan pangeran.
Akhirnyta setelah kurang lebih satu setengah jam pangeran beristirahat di Kesekretariatan Klan Himabsi, yang ditunggu-tunggu tiba, cinta menghamiri pangeran dengan senyuman manis
“kemana saja kamu menghilang” cinta bertanya sambil memegang tangan dari pangeran.
“aku… ada tidak hilang, semua sudah aku ucapkan ke kamu” pangeran
“tentang?” cinta
“rasa kehilangan!” pangeran tegas, sambil senyum dia kini mempunyai ambisius terhadap cinta
“jika rasa kehilangan yang kamu ajarkan kepadaku, maka aku akui, aku kalah dari mu.” Cinta berkata dengan tertunduk, meredam ego dari emosinya.
“ya sudah kamu tau harus berbuat apa” pangeran
“jangan pergi lagi, temani aku, selalu Bersama” cinta
“aku selalu sabar, menunggu untuk kamu bersandar dipelukan ku, untuk saat ini nanpaknya kamu masih nyaman dengan permainan asmara yang kamu buat” pangeran
“kamu tau aku seperti itu, apa kamu tidak kuatir aku akan direbut kembali oleh rahwana” cinta
“takut, Buat apa aku takut! Yang aku tau kamu rapuh tanpa aku, semangat hidupmu setenganya ada diriku, buat apa aku menghawatirkan rahwana yang mencoba Kembali merantaimu, rahwana sendiri sudah kusegel didalam gua lumut kebusanan, silahkan kamu bermain kepada mereka, saat nantinya untuk pulang, kamu pasti akan melangkah dengan sendirinya tanpa aku jemput, walaupun aku tidak ingin membiarkan kamu sendiri, tapi itu harus, untuk bukti cinta” pangeran dengan sikap dingin yang dimilikinya
“ya sudahlah, biarkan waktu yang menjawabnya” cinta, setelah itu cinta masuk kesalam kesekretariatan.
“heeeeem…” pangeran hanya tersenyum dan masih asik duduk di anak tangga yang menuju ke kesekretariatan ORMAWA STKIP PGIRI Banjarmasin
***(Selasa 31 Desember 2019, istana (rumah) pukul 20:40Wit)***
Malam pergantian tahun mulai menghitung mundur beberapa jam dari saat ini pukul 20:40Wit, sudah terliat letusan kembang api atau hanya bunyi dari petasan. Hampir dari seluruh penjuru Bangsa ini ikut dalam Heporiya kemeriahan malam pergantian tahun baru. Ada berbagai hiburan yang di selengarakan di berbagai daerah, baik di pedesaan maupun ibu kota. Mini event kerap mendatangkan artis-artis papan atas bangsa ini, mereka mengadakan konser untuk menarik minak pribumi agar berdatangan. Perayaan yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun oleh mereka yang terpaku akan kemegahan duniawi. Tahun 2020 adalah tahun genap, tahun yang jika diliat dari hurup angka nya saja kembar. Bagus, dan cantik, bagai Dua ekor Angsa yang bersanding dimahligai impian dan harapan bangsa. semoga saja itu bukan hanya symbol tapi menjadi implemintasi dikehidupan. Pangeran dari tadi sore niatnya pengen ikut merayakan malam pergantian tahun baru sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, tapi dirasa! Pangeran belum bisa membaur begitu saja, ada ketakutan yang menghantui dibenaknya, takut tidak diterima dikomnitas baru, dan berujung cek-cok gara-gara hak speli, maka iya akan Kembali dijemput oleh pihak berwenang yaitu Bapas. Lebih baik pangeran berdiam diri terlebih dahulu dirumah, menikmati masa-masa diwaktu kecil yang tidak iya dapatkan. Berada disisi bunda ratu, tertidur dalam pelukan hangatnya. Mendengarkan Kembali nasehat yang tidak pernah henti iya berikan. Seorang ibu yang sangat sabar tabah mengahadapi kenalakan dari seorang pangeran yang dipercundangi dunia. Ujian yang berat telah dia lalui, masih saja dia dapat tersenyum kepada anak-anaknya, dia yang menerima semua aib keluarga yang ditimbulkan oleh seorang pangeran, dia dengan sabarnya menanti pangeran untuk bertingkah baik, dan tidak mengulangi lagi kenakalan semasa lalu.
Dimalam pergantian tahun baru ini, harapannya pangeran tidak mengulang kesalahan yang sudah-sudah, tahun baru harapan baru, memulai kehidupan baru, dan terakhir menata sekaligus melakuni petuanlangan mencapai impian. Berawal dari niatan ingin sukses, pastinya akan memicu Tindakan untuk pangeran lakukan, kemana dia akan menuangkan emosinya, tenaga, serta pikirengeean, agar apa yang diharapkan oleh bunda ratu dapat terwujud, jika itu pun masih hanya menjadi rencana dan rencana, maka lebih baik pangeran tidur, agar tidak berhalusinansi dia tidak akan sukses tamnpa ada Tindakan. Tidak perlu diawali dengan sesuatu yang besar, cukup memulai dari hal yang kecil. Namun terus menerus dilakukan yang pada n antinya akan menjadi wadah bagi yang lainya, Bersama membangun Kembali keperibadian yang berahklak mulia. Untuk itu pangeran harus mengorbankan sikap berpuya-puya, selalu bersenang-senang, dan berpikir semua itu hanya bersipat sementara. Belajar itu sulinya sementara, Bahagia untuk selamanya.
New Challenge…
Jika kamu ingin pergi, pergilah! Aku juga tidak ingin berharap dari kepalsu an yang kamu buat. Sudah lama kita melangkah bersama, melewati pase tersulit dalam hidup ini, jangan tanya kepada yang lain, semesta saja tau bahwa bukan yang seperti ini aku inginkan. Meski berat untuk aku tinggalkan, namun pada kenyataanya harus dilakukan. Aku akui! Aku tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan sebelumnya, sebelum kamu datang, entah kenapa? Atau harus bagaimana? Ada keraguan untuk aku menentukan pilahan, keraguan itu meliputi tabir akan pertemuan kita di awal waktu. Seandainya kita bisa Kembali ke masa itu, apa kamu mau mencari sesuatu yang telah jauh menghilang diantara kita. Aku termenung Kembali, dibawah rindang pepuhunan, berpikir agar ada kedamayan di hati ini. Aku ingin kamu mengerti betapa sulitnya tubuh ini jika harus melangkah sendiri menepaki keyakinan akan waktu disetiap panjang hidupku. Terlalu banyak kata jika aku ungkapkan! Yang hanya aku inginkan, kamu selalu berdo’a agar aku dapat menjadi seperti yang kamu minta. Sekarang kamu tinggalkan aku! Aku menyesal membuat kamu menangis, Jangan kamu ingat akan diriku, jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku. Jangan pernah letih kepadanya, dia dengan segala kelemahanya. Jauh dari dalam rasa ini, sakit! Menyiksa! Tapi tetap kamu separu dari bagian hidupku, kamu berarti.
Mudah untuk di ucapkan bukan berarti mudah pula untuk dilakukan, dari apa yang sudah dilalui untuk berada sejauh ini memerlukan usaha dan waktu yang tidak sebentar, Kembali kelingkunggan asal, kampung halaman, bukan berarti harus Kembali menjadi orang yang seperti dulu, anak kecil. Masa dimana mata ini dibutakan akan permainan dunia, waktu yang dimana badan serta pemikiran belum bisa melawan ketidak berdayaan. Terkadang ingatan sewaktu masih jadi anak kecil, membuat aku dapat tertawa sendiri, dipermainkan, diremehkan, dipukul, di adu untuk berkelahi antar sesama teman untuk mendapat pengakuan siapa diantara kami yang terkuat. Menangis kala ayah dan ibu bertolak diminta bertugas keluar kota oleh kakek, tinggal pangeran sendirian, dititip dan di asuh oleh kakek dan nenek yang juga sewaktu-waktu mereka menitipkan pangeran ke anaknya yang lain. Ada celah bagi para diktaktor untuk mendoktrin pemikiran pangeran kecil, mereka tentu dengan mudah menanamkam kerakteristik yang bar-bar. Menyaring! Itu belum pada saatnya. Tunas tersebut hanya tau Ketika pagi menjelang, dia akan mekar, dan setelah Mentari meredup bersamaan naiknya bulan disingga sananya, maka dia akan tertidur. Beban saat itu belum berteman denganya, depresi apalagi? Hanya bermain dan bermain, menangis jika dikalahkan atau dicurangi.
Sampai ketika ayah dan ibu kembali dari perjalan dinas, baju dan celana yang subek serta kotor akibat pertarungan, aku sembunyikan dari mereka. Itu lebih baik, agar mereka tersenyum kepadaku, tidak marah. Semua telah berlalu, cukup sebagai risalah hidup tangis dibalik tawaku. Kini! Aku ingin menata Kembali kehidupan untuk lanjut menatap masa depan di era mileneal. Berambisi untuk membalas kepada dunia yang sudah mempercundangi pangeran kecil, dunia akan mengatahui kesalahan besar yang dia buat diwaktu lampau, dia salah dengan cara seperti itu ingin menjatuhkan diriku, sebaliknya aku akan selalu bertambah lebih kuat setelah dia menguji dan terus menguji. dari situlah aku belajar, bagaimana cara agar aku bisa merubah keyakinanku akan permainan yang kamu buat. Aku tidak berpindah kedunia yang lain, hanya saja cara aku memandang kini berbeda, tidak seperti dulu, yang sempat engkau butakan, palsukan dan berakhir kepada hanya harapan. Jika kamu tidak terima dengan sikapku, silahkan! Aku sedikitpun tidak takut! Aku juga punya teman yang akan membantu untuk membalaskan dendam ini agar terwujud. Sebaiknya kamu berhenti khawatir terhadapku, lebih baik kamu berpikir bagaimana caranya menerima kenyataan, bahwa aku pangeran.
Berita teleh kusampaikan pada kamu kawan, sahabat sepetualang mendaki bukit kejayaan. Tiba saatnya kita berpisah dipenghujung jalan ini, terimakasih kamu sudah membantu aku selama ini, kamu menyelimuti kehidupan gelap diriku, megaburkan pandangan aku akan yang putih, kamu berhasil memberi warna untuk pandangan orang lain, mereka meliat dan menertawakanya, aku malu! Aku tidak ingin direndahkan! Semakin aku berjalan mereka bertambah menjadi-jadi? Aku bukan orang seperti itu, cukup. Aku punya pertiwi, dia menginginkan agar bumi Kembali memberikan kesuburan pada tanaman. Pertiwi ingin bumi menghasilkan energi positif, itu bisa membantu ketentaraman alam. Biarkan aku menjadi selayaknya pangeran, jika kamu meminta harta akan diriku, maka aku berkata “apa kamu tidak berpikir bahwa harta tidak menjadi jaminan untuk seorang pemimpin? atau pemimpin yang diperbudak harta? pemimpin yang rakus akan harta? Pemimpin yang hanya menginginkan harta untuk pribadi? dan terakhir pemimpin yang hanya pamer akan nama?” setiap harinya aku bertanya “jika semuanya hanya bergantung kepada pemimpin, lalu buat apa harta yang sebanyak kalian punya tidak mereka nikmati? Siapa mereka! Mereka adalah rakyat yang kau perintah. Kamu lupa kepada mereka, apa, hanya dari segi status social yang dimiliki sebahagian orang dan setelah itu baru kamu mengakuinya mereka adalah pengikutmu? Bagaimana nasib dari mereka yang tidurnya dibawah jembatan, mereka yang sehari-hari menyanyi diperempatan jalan ibu kota, mereka yang berkeliling dari ulu sampai ilir hanya demi memungut botol plastik bekas.
Itu hanya beberapa dari meraka, belum saya ceritakan tentang si yatim dan si Tua, apakah mereka juga tidak termasuk dalam golongan kamu? Mereka hanyalah para pemalas, malas untuk melawan tuhan, malas untuk melawan kenyataan, mereka tau jika mereka bertindak maka yang tidak kalian duga akan terjadi, kecintaan mereka terhadap tuhanyalah yang membuat mereka berpikir untuk memberikan hukuman kepada kalian. Mereka tau bahwa sesama makluk ciptaanya tidak boleh saling menghakimi, marah, benci, dendam, silahkan! Pilihan sudah kami berikan, tinggal kalianlah yang memutuskan. Kalian munkin masih mengangap aku seperti yang dulu, tidak punya pemikiran untuk membangun masa depan, jika kali terjebak di permainan yang dulu aku buat, maka kalian akan menyesal pada nantinya, aku sudah berhenti dari permainan itu, aku sudah merasa puas dengan semua kemenangan, kalian munkin tidak sadar, dipermainan itu penuh drengan jebakan waktu, kalian bisa terbuay akan halusinasi yang mereka buat. Saat itu terjadi, aku akan tersenyum, tidak untuk membalas shperti yang kalian lakukan kepadaku, sebaliknya, aku akan mengerahkan kalian untuk Kembali kepermainan yang jauh lebih baik, menarik, indah, sejuk, damai, berada di permainan yang alur ceritanya lurus kedepan, tidak berkeluk, apalagi bercabang. Di akhir permainan nantinya kalian akan mendapat reward yang lumayan pantastis, tidak hanya emas, atau yang lain, kalian akan mendapatkan yang tidak ada di dunia ini, dia ada disana, berada jauh dari kita, hanya kalian para player yang aktiflah yang dapat meliat dan menikmati, yaitu Surga”
Mengawali dengan niatan yang istiqomah berada dijalan yang tuhan redhui, bukan berarti tidak ada ujian, tantangan baru nya adalah, bagaimana pangeran menjaga dan mempertahankan apa yang sudah dia dapatkan dalam petualangan di teater negri sandiwara politik. Kali ini yang menguji bukan berasal dari yang jauh, dia dekat, dan dia selalu mengintai pangeran dari kejauhan, menunggu pangeran lengah untuk Kembali mengusai pemikiran serta emosi. Pangeran sudah tau dirinya saat ini berada dalam sebuah radar dari lawanya, pangeran melakukan kamupelase dan menyiapkan umpan, guna mengacaukan sestem mereka. Dengan keyakinan hati bahwa yang maha kuasa akan mengirimkan orang-orang yang jihat pisabilillah, pangeran sedikit mendapat ketenangan atas desakan dari pihak lawan. Mereka tidak menyerah begitu saja, mereka mendesak hampir disetiap waktu, agar pangeran menyerah dan berhenti ditengah laga. Bagi pangeran sendiri kata menyerah tidak ada dalam pemikiranya, dia akan selalu berjuang untuk mewujudkan apa yang dia inginkan “waja sampai kaputing” pribahasa suku banjar yang artinya tidak menyerah sampai akhir.
***(11 Januari 2020)***
Lingkungan yang ditempati pangeran mungkin belum berubah, masih sama seperti dulu hanya invarastruktor sedikit berbeda, ada perbaikan dari segi bangunan-bangunan yang mempunyai daya Tarik tersenderi kepada masyrakat. Anak-anak yang dulu masih suka bermain ditanah lapang, kini mereka mulai dewasa, mereka tidak lagi memainkan permainan kono, sekarang mereka menyebutnya Geme. Dengan smartfuone yang dimiliki masing-masing dari mereka sangat begitu asik menatap kearah layer, melupakan keberadaan teman disekitar yang hanya bisa ikut meliat tanpa bisa menjadi player. Pangeran tidak seperti dulu, yang selalu menjadi orang terdepan yang mempunyai inisiatif untuk berkegiatan, kini dia lebih menjadi pendiam, mengamati dari cara mereka bersikap terhadapnya. Pangeran sadar Batasan dia dan mereka, dan pangeran memahami jika orangtua dari mereka membatasi anaknya untuk bergaul kepada pangeran, bayang-bayang akan lapas berada tidak jauh dari seorang pangeran, mereka takut anak-anaknya mempunyai nasib yang sama dengan pangeran.
Maklum kata patuah orang banjar terdahulu “jangan kamu berteman dengan orang yang dipenjara jika tidak ingin bernasib yang sama”. ada benarnya Ketika mendengarkan patuah ini, namun jika kita artikan secara bijak, mungkin kita tidak berteman dengan sipat dan kenakalan yang iya lakukan atau kita tidak melakukan tindakan criminal seperti pangeran bukan berarti kita benci atau menjauhi dia, dia sejatinya baik, seorang hamba sahaya yang tau Batasan agama, mana yang baik dan mana yang mungkar, jangan hanya kerna latar belakang dia pernah masuk Bui, lalu seolah-olah kita langsung memponis pangeran orang yang memang bar-bar. Dia manusia yang diberikan tuhan akal untuk berpikir dan naluri batin untuk menentukan, pasti pangeran mempunyai pemekiran untuk tidak jatuh kelobang yang sama, tidak tersesat dijalan yang pernah iya lewati sebelumnya, juga demikian untuk menentukan dari batinya, harusnya dia juga sudah tau betul mana yang bisa diajak kompromi, dan mana yang tidak bisa, pangeran harusnya sadar ini alur dari perjalanan hidup yang mengarah kedepan, maju, bukan diam ditempat, apalagi mundur.
Pangeran harus menjadikan ujian hidup yang diberikan tuhan kemarin awal titik balik dari sebelumnya. Dia harus mampu membuktikan kepada bunda ratu, bahwa dia benar-benar berubah. Dia harus mampu melawan setiap godaan yang Kembali mengahampirinya. Terkadang godaan tersebut datang dari dalam diri sendiri melalui pemikiran yang dimasuki ripal abadi malaikat, siapa lagi kalau bukan Nafsu yang berwujud iblis yang sesekali membisiki terdengar dikedua telinga. Jika pangeran lemah kepadanya, maka pangeran kalah akan nafsunya sendiri, tentu pangeran tidak mau untuk dikalahnkan. Dia harus tetep berada digaris koridor istiqomah bartaubat kepada gusti Allah Swt. Dia akan memudahkan pangeran dan mengirim orang-orang yang berhati mulia untuk menuntun dirinya.
***(22 febuari 2020 Padepokan Stkip Pgri Banjarmasin)***
Dengan berharap pada hari para shense mau membantu Kembali mengembalikan hak pangeran sebagai salah satu murid di padepokan sebagai Mahasisiwa yang Kembali aktif setelah sempat terminal di semester Lima, ruangan Prodi saat itu masih sepi, terliat hanya seorang shense Erni Susilawati M.pd yang berada didalam ruangan, beliau sepertinya sedang mengerjakan sesuatu hal.
“assalamualaikum ibu er?” pangeran menyapa
“wa’alaikum sallam, oh adit!” ibu Erni.
“apa kabar ibu?” pangeran.
“alhamdulilah baik dit, kamu kemana aja menghilang tidak kuliah?” ibu erni tidak mengatahui pangeran baru bebas dari Lapas.
“iya maaf ibu, kemarin tidak sempet bilang, kemana saya menghilang dan harus terminal” pangeran.
“iya, ibu cari-cari kamu, bertanya keteman-teman untuk mencari tau kejelasan tentang kamu, apa lanjut kuliah atau stop, ibu bingung untuk menyerahkan biasiswa Lazis?” ibu Erni.
“saya kemarin rehab di lapas” pangeran terbuka kepada ibu Erni.
“habis itu gimana kelanjutanya?” ibu Erni.
“saya sadar selama ini saya terlalu jauh dari keluarga, saya ingin Kembali kemereka dan menerima kenyatan” pangeran.
“baguslah dit! Memang tempat yang tepat untuk kita pulang berada dikeluarga” ibu Erni.
“saya mau tanya, untuk kelanjutan status saya sebagai mahasisiwa apakah bisa diaktifkan Kembali?”
pangeran meminta kejelasan apakah dia masih bisa lanjut atau tidak di semester berikutnya.
“nah dit, kamu harus betul-betul jaga nama baik ibu, ibu akan kembalikan biasiswa Lazis yang kamu dapatkan dalam catatan kamu tidak hilang-hilang lagi” ibu Erni.
“alhamdulilah jika ibu masih percaya sama saya” pangeran dengan sedikit tersenyum.
“nanti kamu bilang ke bagian keuangan sama ibu ade, untuk diaktifkan Kembali statusnya dikemahasiswaan” ibu Erni.
“baik kalau bagitu, saya langsung kesana ya bu” pangeran pamit dan pergi untuk menemui ibu Ade
Beruntung bagi pangeran, dunia Pendidikan masih memihak kepadanya. Seperti apa yang pangeran tekadkan Ketika berada didalam Bui, tuhan mengabulkan do’a dari seorang hamba sahaya. Pangeran sangat begitu gembira mendapat kesempatan untuk kedua kalinya masih diberikan kepercayaan oleh ibu Erni, seorang shense yang sekaligus iya jadikan pisikeater, berkonsoltasi dan meminta motivasi darinya. Shense yang berhati malaikat, beliau sangat lembut Ketika memperlakukan tipekal orang yang mempunya karekter yang keras seperti pangeran.
***(SPIKULASI BERAKHIR KEMANAGAN YANG DAMAI)***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Novida Aulia
saya merasa menjadi orang yang lebih baik setelah membacanya
2022-06-16
0