intuisiku mengatakan "ini saatnya bagiku untuk merantau ke tanah kutai" hanya dengan modal bismillahirahmanirahim, aku yakin tuhan tidak akan menelantarkanku. pukul menunjukan 16:40wit, pangeran beserta penumpang yang lain mulai mengabari sanak family yang ada dirumah, bahwa bus yang ditumpangi mereka akan segera berangkat dari terminal KM 6 Banjarmasin.
tetesan derai air mata pangeran tidak henti membasahi raut wajahnya. Pangeran sangat bersedih dikala kepergianya kali ini tidak seperti yang diharapkan nya. pamgeran sebelumnya ingin, cinta yang mengantarnya ke batas kota, pangeran berhayal dapat berpeluk mesra dan dapat menggenggam tangan cinta untuk terakhir kali di Banjarmasin.
namun sayang nya, itu hanya menjadi sekedar khayalan yang tak terwujud. Kenyataanya sungguh berbalik drastis, pangeran memang betul sempat mampir di kediaman cinta, dia mengetok pintu kamar kost berharap cinta membukanya. namun tidak semua ke inginan pangeran terialisasi. cinta menyahut kala itu "pergi saja sana, itukehendakmu bukan? silahkan kau merantau ke tanah orang, jangan jadikan aku sebagai penghalang akan ke suksessanmu, aku tidak berhak melarangmu untuk pergi, jadi! jika ingin pergi, maka pergilah! dan lupakan semua kisah tentang kita'". cinta memypaikan perasaanya, dan memilih tidak menemui pangeran secera langsung, memilih berdiam dari balik pintu kamar kost.
pangeran dengan rasa berbesarhati mencoba melupakan semua kenangan yang ada di Banjarmasin, kini pangeran mempunyai satu tujuan baru, yaitu pergi ketanah kutai. pangeran tidak tahu persis apa yang akan iya dapati disana. ini adalah hal pertama bagi nya untuk pergi seorang diri tanpa ada bimbingan maupun saran dan teman sekampung halamanya. pangeran nekat memilih merantau sekaligus mengasingkan diri, menjauh dari para pendekar dan sanak keluarga. kepergianya seakan di iringi akan rasa malu
terus terang saja, yang ada dipikir nya rasa malu yaitu, "baru bebas dari Lapas kelas II Banjarmsin, melanjutkan kuliah, namun tidak sesuai harapan nya, dunia pendidikan untuk sementara dia parkir, dihatinya hanya ada tekad, " kalau aku gagal dari segi pendidikan, belum tentu aku akan gagal didunia perantawan, siapa tau tuhan memberikan jalan yang lain untuk aku menjadi orang hebat! " tekad nya berkata seperti demikian.
malam kini menemani perjalanan sang pangeran, di iringi dengan rintik-rintik hujan membasahi bumi pertiwi. seakan menggambarkan kesedihan dihati pangeran, "cukup buat aku mengalah ditanah banjar, tujuanku adalah tanah kutai, aku akan berusaha keras disini, dengan semangat dan wajah baru. disini orang tidak akan tau masa laluku, mereka tidak peduli dari mana aku berasal dan dari suku serta latar belakanh keluarga. disini(tanah kutai) yang akan hanya mereka terima iyalah berupa, tenaga, skil, keperibadian yang baik(sewajarnya) tekad yang kuat, serta tanpa pamrih menolong akan sesama.
yakinlah bila mana kita dapat menempatkan diri di posisi yang tepat, dimana pun di dunia ini, kita akan selalu diterima oleh insan yang berhati mulia. prinsip dasar nya adalah '"dimana bumi kupijak disitu langit ku junjung".
tatakerama modal utama bagi pangeran, dia menenamkan akan sifa "adab lebih mulia dari pada ilmu" yang artinya orang yang beradab itu lebih dipandang, lebih disegani, dari pada orang yang mempunyai ilmu. orang yang mempunyai ilmu terkadang lebihcendrung sombong, berkuasa, seakan-akan dia (oknom) adalah manusia setengah dewa, dia akan berposisi sebagai keangkuhan dari ilmu pengatahuan, dan merasa semuanya akan dapat dibuktikan secara kajian ilmiah. ada perbedaan di antara keduanya, sedangkan bagi orang yang beradab,merendahkan diri, dan selalu merasa diri ini tidaklah hebat, tidak lah selalu merasa diri ini berkuasa akan tahtanya, dia(orang beradab) akan selalu mengembalikan ideologi serta nafsu semata-mata hanyalah milik Allah SWT. '"tidak lain dan tidak mungkin, apa yang kalian punya selama ini(dibumi) semata-mata itu adalah pemberian dari tuhanmu ya muhammad"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments