part2

kala itu mentari terbit cerah, terang laksana mengambarkan perjuangan Raja Karna putra bunda ratu Pandawa yang berasal dari dewa surya.

Raja Karna seorang pemanah handal, cekatan, dan dapat mengimbangi lawan takdir musuh dalam selimut, iyalah Arjuna putra pandu dari ibu Rada, adik nya sendiri. mata nya yang tajam mengambarkan Amarah, rasa benci nya terhadap arjuna, ke pahitan demi kepahitan seorang pangiran buangan seperti legenda Asal Banua Raden Sultan Surianysah. ini persis sama cerita dengan pangeran yang saat ini masih berjuang untuk masa depanya nanti lebih membaik, perjuangan pangeran benar benar berat, hanya orang yang nekad tapat mengikuti perjalananya dalam menemba ilmu Ilmiah berjurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

bersama pendekar pendekar dari pegunungan Meratus, yang kini mereka berdomisili, dipusatkota banjarmasin. ada yang berlatar belakang suku Dayak meratus itu sendiri, kebanyakan dari mereka senang berteman dengan pangeran, yang orang nya tanpa ambil pusing dalam hal berteman, tidak memilah dan menyeleksi harus berteman dengan orang orang bergaris keturunan kerajaan lainya.

semangat nya tidak akan pernah pudar, selagi napasnya berhembus, menuntut ilmu bekal kita menuju ahirat, akhir dari semua cerita manusia di muka bumi ini. aku yakin akan batin rohaniku beriman kepadanya, aku yakin dia yang bersemayam di langit Ara's tidakan pernah menelantarkan diri pangeran begitu saja, terlebih menuntut ilmu sendiri adalah anjuran darinya banginda Nabi Yaullah Muhammad Rasullulalah. Maka demikian Baharu Alam sejahtra, tentram,dan sejuk. ilahirabi. pukul menujukan 09:23, terliat dari jarum jam dinding yang ada diruangan kelas. hari itu sangat bersejarah bagi pangiran, kerna! ada satu kejadian yang tidak disangka bakal terjadi, cinta yang beberapa hari ini tidak kunjung berjumpa dengan pangeran, tiba tiba datang dan memberikan semagat baru bagi pangeran, bersebalan duduk berdampingan, namun masih tetap, diam tanpa kata, dari keduanya. diposisi tengah di isikan oleh pendekar Pajriansyah sang pawang buaya, teman dekat pangeran sekaligus sahabat cinta dalam urusan apapun. pangeran mengayunkan tanganya, menbentang dari belakang pundak pawang buaya, tanpa sadar cinta juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan pangeran, tanganya bergerak tanpa sengaja, mengikuti hasratan takdir memgang tangan pangeran. sontak, hal itu menimbulkan rasa kaget keduanya, dalam sekejap tangan kiri pangeran dan tangan kanan cinta membentang lurus dibelakang pundak pawang buaya yang tidak menyadari mereka saling menggengam tangan akan keduanya. pangeran terkaget sembaring tersenyum, menoleh, meratapi raut wajah cinta, yang juga hampir tidak sadar, kenapa bisa seperti itu. sontak, semuanya berlalu tanpa untayan kata lanjutan dari keduanya, kami hanya terseyum mesra ketika itu pembelajaran diruang kelas masih berlangsung akan presentasi dari kelompok matakuliah pak john. bulu kuduk ku merinding seketika bersentuhan langsung dengan pujaan hati, senanya tiada terkira, hampir dapat melupakan rasa lapar akan perut ini, yang dari tadi merorong, bergetar,hinga menimbulkan bunyi" eeeeeeee" hanpir terdengar ke empat penjuru mata angin diruagan kelas ini, pendekar lainya ada yang tertawa, mendegarkan olah pangeran. ada yang mengejeknya " itu di akibatkan kamu seri begadang malam, tanpa karuan" kata pendekar mostapa kemal, pendekar jenius berasal dari tanah Catur.

yang lain mengatakan "allah hu akbar, banyaki bawa ba tanang, musuh harat" selogan dari pendekar puttat berasal dari tanah Tamiyang Layang, Kalteng.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!