Setelah selesai memasak Ellena menyiapkannya di meja makan dengan sangat rapi dan makanan yang di buat Ellena sangat menggoda. Wisnu yang sudah rapi segera dia menuruni tangga. Karena dia sangat kesal dengan Ellena, dia pergi tanpa berkata dan pergi begitu saja. Namun, langkahnya terhenti di saat dia melewati Ellena yang sedang merapikan makanan di meja makan. Wisnu sangat tergoda dengan masakan Ellena. Dia sangat bingung mau pilih makan atau tetap marah dengan Ellena.
"Duh, aku harus gimana yah? Sepertinya makanan itu sangat enak, soalnya begitu menggoda sekali," gumman hati Wisnu.
"Kak Wisnu kenapa ya? Kok dia melamun terus dari tadi?" tanya Ellena kepada dirinya sendiri yang melihat Wisnu sedang melamun.
Ellena pun memanggil Wisnu untuk segera sarapan bersama. Wisnu yang di panggil merasa bingung pun akhirnya menghampiri Ellena.
"Kak, sini sarapan dulu," panggil Ellena.
"Baiklah," jawab Wisnu sambil berjalan menghampiri Ellena.
Ketika mereka sedang sarapan tidak ada yang berbicara. Mereka makan cuman ada keheningan, dan suara detakan sendok yang saling beradu dengan piring.
Dan tiba-tiba, yang membuat aneh tiba-tiba Wisnu menghancurkan keheningan itu. Wisnu tiba-tiba berbicara kepada Ellena.
"Heh, siapa nama mu?" tanya Wisnu kepada Ellena.
"Nama ku Ellena, memang kak Wisnu selama ini tidak tahu namaku?" ucap Ellena.
"Tidak!" ketus Wisnu.
"Masa, sih? Suami macam apa, yang tidak tahu nama istrinya?" tanya Ellena.
"Siapa yang bilang kalau kita suami istri?" tanya Wisnu dengan ketusnya.
"Hah, kak Wisnu jahat yah, kenapa kak Wisnu selalu menganggap ku tidak ada di dalam hidup kak Wisnu? Apa salah aku? Mengapa kak Wisnu seperti tidak suka kepada ku? Dan kenapa kak Wisnu selalu membenci ku?" tanya Ellena yang sudah terbata-bata.
"Karena aku tidak suka kepadamu, dan aku tidak mencintaimu," jawab Wisnu singkat.
"Aku juga tidak mencintai kak Wisnu. Tetapi, aku selalu berusaha mencintai kak Wisnu, aku rela melupakan orang yang aku cintai demi kak Wisnu. Aku berpikir kalau aku sudah menikah. Jadi, mau tidak mau aku harus menerima suamiku dalam kondisi apapun, dan bagaimanapun caranya," jelas Ellena dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Sudahlah, aku akan berangkat bekerja," ucap Wisnu sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Terus, aku berangkat sama siapa?" tanya Ellena yang bingung akan berangkat sama siapa.
"Kau, naik angkutan umum saja, Aku tidak mau berangkat bareng sama kamu," ucap Wisnu yang membuat hati Ellena semakin hancur(Ambyar).
"Aku tidak mempunyai uang, aku lupa meminta uang kepada ayahku," ucap Ellena yang jujur.
Dan dengan segera Wisnu pun mengambil uang dari saku celananya, dan memberikan kepada Ellena.
"Nih, buat membeli bahan makanan, dan uang jajan kamu selama satu Minggu," ucap Wisnu sambil memberikan 10 lembar uang kertas berwarna merah kepada Ellena.
"Apakah, segitu cukup?" tanya Wisnu. Setelah Ellena mengambil uang itu, dan hanya di balas dengan anggukan.
Mereka pun pergi dengan arah yang sama. Namun, mereka tidak berangkat bareng karena Wisnu tidak mau berangkat dengan Ellena. Wisnu yang berangkat menggunakan mobil sport nya, sedangkan Ellena yang berangkat menggunakan angkutan umum.
***
Dengan waktu lima belas menit, Ellena sampai di sekolahnya. Setelah sampai di sekolah, Ellena langsung memasuki kelasnya. Dan tak berapa lama guru pun datang, semua murid sudah mulai belajar.
Tring-tring!!
Bel istirahat pun berbunyi, dengan segera murid-murid pergi ke kantin. Ellena pun ikut pergi ke kantin bersama teman-teman nya. Mereka pergi ke kantin dengan dua laki-laki dan dua perempuan di tambah dengan Ellena. Jadi, mereka berlima.
Di saat sampai di kantin, mereka pun langsung mengobrol dan tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat senang dan puas karena lucu dengan salah satu temannya. Namun, Ellena hanya terdiam sambil terus memikirkan sikap Wisnu kepada nya. Teman-teman Ellena yang melihat sahabatnya dari tadi melamun terus, mereka pun bertanya-tanya dan terus mengganggu Ellena.
"Tau, nggak sih, masak emak gue beliin kado ulang tahun gue Barbie," ucap Tino salah satu teman laki-laki Ellena. Dan teman-teman Ellena pun semuanya tertawa karena merasa lucu dengan tingkah temannya itu.
"Hahaha, masak sih, Tin? Gue aja yang perempuan nggak pernah di beliin Barbie oleh emak gue," ucap Silvi salah satu teman Ellena.
"Iyah, tapi seneng juga sih, bahkan gue mainin setiap hari," ucap Tino dengan lebaynya, dan semua teman-teman nya pun tertawa berbahak-bahak melihat tingkah Tino yang sangat lucu.
"Lo, itu sebenarnya apa sih Tin?" tanya Andi yang melihat teman laki-laki satu-satunya yang sangat aneh.
"Ya, manusia lah masa hewan," jawab Tino.
"Bukan itu maksudnya, maksud gue jenis kelamin Lo apa?" tanya Andi.
"Heh, Andi Lo kayak nggak tahu aja, dia itu siapa!" ucap Selina tiba-tiba, sambil tertawa dan semuanya pun ikut tertawa, kecuali Ellena yang sedari tadi melamun terus.
Tino yang melihat sahabatnya sedari tadi melamun, dia memberitahu kepada semua temannya, dengan memberi kode menggunakan bibirnya yang di arahkan ke arah Ellena. Dan teman-teman nya pun mengerti, dengan segera dia bertanya kepada Ellena.
"Heh, Ellena Lo kenapa sih? Dari tadi melamun aja," tanya teman Ellena.
"Eh, enggak, gue nggak papa," jawab Ellena tersenyum kepada semua temannya.
"Beneran Lo nggak papa? Kalau Lo punya masalah cerita aja Ell," ucap Tino.
"Nggak, aku nggak papa, kalian kalau mau ngobrol yaudah lanjutin aja," ucap Ellena tersenyum manis.
Mereka pun melanjutkan ngobrolnya dan tak berapa lama ada segerombol laki-laki yang menghampiri mereka. Dan ternyata laki-laki itu adalah Rio and the geng yang berniat menghampiri Ellena. Ellena yang melihat kedatangan Rio pun kaget.
"Rio, ada apa dia ke sini?" tanya Ellena kepada dirinya sendiri. Ketika sudah melihat keberadaan Rio yang sedang berjalan menuju nya.
"Ellena, ikut aku sebentar!" ucap Rio yang sudah berada di dekat Ellena, dan menarik tangan Ellena.
"Kita mau kemana, Rio?" tanya Ellena.
"Sudah, ikut saja!" ucap Rio dan berjalan pergi sambil menggenggam tangan mungil Ellena.
Rio membawa Ellena ke belakang sekolah dan mereka pun membicarakan sesuatu.
"Ellena, kau dengan ku masih baik-baik saja, dan kenapa kau tiba-tiba menghubungiku dan meminta kita putus. Apa salahku? Apakah kau sudah bosan denganku?" ucap Rio dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Ellena tidak menjawab dia terus bergumman di dalam hatinya sambil menangis.
'Maafkan aku Rio, sebenarnya aku masih sangat mencintaimu, tetapi sekarang aku harus buang semua rasa cintaku kepadamu Rio, sekarang aku sudah sah menjadi istri orang. Mau tidak mau aku harus berusaha melupakan mu dan menggantikan rasa cinta ini kepada kak Wisnu, aku akan terus berusaha untuk mencintai kak Wisnu.' Batin Ellena.
"Jawab Ellena jawab! Apakah kau sudah bosen denganku?" tanya Rio sambil menggoyang-goyang tubuh mungil Ellena yang sedari tadi hanya menangis.
"Iyah, aku sudah bosan denganmu!" pekik Ellena yang membuat Rio kaget dan sakit hati.
"Sudahlah, aku akan pergi dari sini," ucap Ellena sambil berjalan menuju kelasnya.
Rio yang melihat kepergian orang yang dia cintainya, dia sangat sedih karena Ellena memutuskannya begitu saja tanpa alasan yang benar, Rio sangat tahu kalau Ellena sangat mencintainya, jadi dia tidak terima itu dan akan mencari tahu semuanya, mengapa Ellena memutuskan begitu saja dan apa alasannya.
>Bersambung.......
LIKE, KOMEN, RATE 5, VOTE, DAN JUGA FAVORIT NYA😄
Salam hangat dari author😊
Follow:@risma_ayu315
~HAPPY READING~
see you guys ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
~Diamond Cat🐺
banyak hati yg tersakiti krn perjodohan disini
2021-05-08
0
Rustan Sarny Apul Sinaga
parah bener, kagak tau nama istrinya, emang waktu ijab kabul gak disebutin nama istrinya...? ambyar tenan thorrr
2021-03-12
1
Leni
kya a sih lumayan cerita a untuk di baca thor
2021-01-17
1