LOVE ME, PLEASE
Di kantor Sanjaya group.
Di sebuah ruangan sedang melaksanakan rapat. Setelah rapat selesai, orang-orang pun bergegas untuk pergi. Semua orang bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut, tetapi ada dua orang lelaki yang masih berada di ruangan itu.
Setelah semua orang pergi, dengan segera mereka membicarakan tentang perjodohan anak-anak mereka, demi mengikat tali persahabatan agar menjadi lebih kuat.
"Mas, kita bersahabat sudah sangat lama," ucap pak Dedi sanjaya.
"Iyah, kita memang bersahabat sudah sangat lama. Terus, apa yang Kau mau?" ucap pak Dimas dan bertanya.
"Gimana kalau kita menjodohkan anak-anak kita? Demi memperkuat tali persahabatan kita," ujar pak Dedi Sanjaya.
"Apa yang kau katakan? Putri ku masih sekolah," ucap pak Dimas.
"Iyah aku tahu, tetapi ini demi memperkuat tali persahabatan kita, Mas!" tegas pak Dedi.
"Apa kau mau, suatu hari nanti di dalam persahabatan kita ada kebencian?" tanya pak Dedi.
"Kau membicarakan apa? Aku tidak mau menghancurkan persahabatan ini," ucap pak Dimas.
"Ya kalau tidak mau persahabatan kita hancur, mau tidak mau, kita harus menjodohkan anak-anak kita demi memperkuat tali persahabatan," ucap pak Dedi.
"Ya sudah, aku akan menjodohkan putriku dengan putramu," ucap pak Dimas.
"Kapan mereka akan menikah?" tanya pak Dimas.
"Besok lusa kita akan menikahkan mereka," jawab pak Dedi.
"Kenapa begitu cepat?" tanya pak Dimas terheran-heran.
"Lebih cepat, lebih baik," jawab pak Dedi.
Pak Dimas pun menyetujui apa yang di inginkan sahabatnya, dia berpikir memang seharusnya dia menjodohkan putrinya dengan putra pak Dedi. Memang ketika dia mendengar perjodohan itu dia tidak menyetujuinya, karena putrinya masih sekolah. Karena tidak mau merusak persahabatannya dia pun terpaksa menikahkan anaknya yang masih sekolah.
***
Setelah mereka berbincang-bincang tentang perjodohan anak-anak nya. Pak Dimas pun pamit, karena dia harus kembali ke kantornya.
Butuh waktu lima belas menit, pak Dimas pun sampai di kantor Anggara group.
***
Malam hari.
Di kediaman keluarga Anggara sedang makan malam bersama. Ketika di tengah-tengah makan, pak Dimas membicarakan tentang perjodohan yang telah di rencanakan nya.
Dia membicarakan kepada anak dan istrinya.
Ellena Putri Anggara anak dari Dimas Anggara, yang akan di jodohkan oleh ayahnya. Ellena yang mendengar akan di jodohkan oleh ayah nya, dia kaget sampai dia tersedak.
"Uhhukkk-uhhukkk!" Ellena tersedak mendengar dia akan di jodohkan.
"Nih minum dulu, Nak," ucap bunda Ica bundanya Ellena sambil memberikan minum kepada putrinya.
"Apa yang kau katakan, ayah? Kenapa kau tega menjodohkan putrimu yang masih sekolah?" tanya Ellena dengan wajah yang sudah terbata-bata.
"Iyah, ayah juga ngerti nak, tapi mau tidak mau kamu harus menikah dengan anak om Dedi," ucap ayah Ellena sambil mengeluarkan air matanya.
"Tapi, bagaimana mungkin aku akan menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai, ayah?" tanya Ellena.
"Dan bagaimana mungkin kita menikah tanpa rasa cinta? Apa yang akan terjadi ketika aku sudah menikah dengan nya? Apakah hidupku akan bahagia? Ataukah sebaliknya?" tambah Ellena dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Sudah lah, apa yang akan terjadi kedepannya ayah tidak tahu. Pokonya kamu harus siap menerima perjodohan ini, karena besok lusa kamu sudah menikah dengannya," ucap ayah Ellena.
"Apa? Kenapa begitu cepat, ayah?" kaget Ellena.
"Karena lebih cepat lebih baik, Nak," jawab ayah.
"Pokoknya, aku tetap tidak mau menerima perjodohan ini," bantah Ellena.
"Sudah lah, Nak. Kamu ikutin saja kemauan ayahmu," ucap bunda Ica.
"Tapi, bun_" omongan Ellena terpotong oleh bundanya.
"Udah, Nak. Kamu tidak boleh membantah," ucap bunda Ica.
Ellena pun tidak mendengarkan omongan Bundanya dia pergi begitu saja memasuki kamarnya. Sedangkan ayah dan bunda Ellena hanya menatap punggung Ellena yang pergi begitu saja, mereka merasa sangat kasihan dengan putrinya.
Setelah sampai di kamar, Ellena langsung mengunci kamarnya dan menangis sejadi-jadinya. Dia terus memikirkan siapa laki-laki yang akan di jodohkan dengannya. Dan Ellena berpikir, mau tidak mau dia harus menuruti kemauan kedua orang tuanya.
"Kenapa nasibku seperti ini? Kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak aku kenali dan tidak aku cintai. Apakah aku akan bahagia bersama nya? Ataukah sebaliknya?" Ellena terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Dia terdampar di lantai dan air matanya terus mengalir dari wajah cantiknya.
"Sudah lah, mau tidak mau aku harus menerima perjodohan ini. Siapa tau orang yang akan menikah dengan ku bisa membahagiakan ku," ucap Ellena setelah sedikit tenang.
***
Di kediaman keluarga Sanjaya.
Di sisi lain, keluarga Sanjaya setelah selesai makan malam, mereka memilih untuk menonton televisi bersama keluarganya. Ketika sedang asik menonton film, pak Dedi Sanjaya tiba-tiba teringat bahwa dia akan menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya. Pak Dedi pun langsung memberitahu anak dan istrinya.
"Wisnu, kamu akan papa jodohkan dengan putri sahabat papa," ucap papa Wisnu yang tak lain adalah pak Dedi.
"Apa? Papa akan menjodohkan ku?" tanya Wisnu terbata-bata.
"Iyah, kamu akan ayah jodohkan dengan Putri pak Dimas, sahabat lama Papa. Dengan segera kamu akan menikah dengannya," ucap papanya Wisnu.
"Papa tidak perlu menjodohkan ku, aku akan mencarin pasangan yang cocok sendiri!" bantah Wisnu Sanjaya Pradana.
"Kamu tidak boleh membantah, pokoknya mau tidak mau kamu harus menerima perjodohan ini!" tegas pak Dedi.
"Tapi aku tidak mengenali wanita itu pa, dan aku tidak cinta sama dia, aku ingin mencari pasangan yang cocok dengan caraku sendiri!" Wisnu tetap membantah papanya.
" Sudah! Wisnu kamu tidak usah cari alasan lagi, kamu itu sudah pantas untuk menikah, mau sampai kapan kamu mencari pasangan yang cocok?!" bentak pak Dedi.
"Tapi, pa aku mau cari pasangan hidup dengan pilihanku sendiri, dan orang yang paling aku sayang dan paling aku cintai. Bukan orang yang tidak aku kenal dan tidak Aku cintai!" ucap Wisnu.
"Apakah aku akan bahagia menikah dengan orang yang tidak aku cintai? Dengan wajahnya pun aku tidak tahu," tambah Wisnu.
"Sudah lah Wisnu, mau tidak mau kamu harus menerima perjodohan ini, kamu harus siap menerima calon istrimu dalam kondisi apapun dan bagaimana pun, karena sebentar lagi kamu akan menikah dengannya," ucap pak Dedi.
"Kapan kita akan menikahkan putra kita Pa?" tanya mama Rina.
"Kita akan menikahkan Wisnu besok lusa," jawab pak Dedi.
"Hah, kenapa begitu cepat Pa?" tanya Wisnu terkejut.
"Lebih cepat lebih baik, bukan?" ucap pak Dedi.
"Sudah lah!" Wisnu mendengus kesal, "Terserah Papa dan Mama, kalau menurut kalian bahagia," ucap Wisnu sambil pergi menuju kamarnya.
Bersambung.........
Haii guys!! kembali lagi dengan saya Risma ayu, ini novel kedua ku ya guys. Maaf yah kalau tulisannya masih berantakan😅
Salam manis dari author🤗
Follow:@risma_ayu315
~ HAPPY READING~
~Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
re
Mulai
2021-09-08
0
~Diamond Cat🐺
Q tu paling kurang suka yg namanya perjodohan,apa lg kalau yg dijodokan saling melukai.
2021-05-08
2
Valencia prinska fransiska A.
Hai 🙋Kak author aku mampir 👋😄
2021-03-14
2