Tokk-tokk-tokk!!
"Iya, sebentar!" teriak Ellena sambil berjalan untuk membuka pintu.
"Eh, kak Wisnu ada apa ya?" tanya Ellena setelah membuka pintu kamarnya.
"Aku laper, tolong masakin aku makanan," ucap Wisnu dengan suara serak bangun tidur.
"Baiklah, aku akan masakin kakak," ucap Ellena dan berjalan menuju dapur dan di ikuti oleh Wisnu.
Ellena pun memasak nasi goreng. Di saat Ellena sedang memasak Wisnu terus menyuruh Ellena supaya masak nya lebih cepat lagi. Dan tak berapa lama Ellena pun selesai membuat nasi goreng dan memberikannya kepada Wisnu yang sedari tadi menunggu di meja makan.
"Nih, Kak nasi goreng nya sudah jadi," ucap Ellena tersenyum sambil memberikan nasi goreng itu.
Wisnu pun menerima nasi goreng yang di berikan Ellena dan menyantap nya. Namun, di saat Wisnu sedang menyantap nya dia merasa nasi goreng nya sangat asin, Wisnu langsung memuntahkannya dan memarahi Ellena.
"Kamu ini sebenarnya bisa masak atau tidak sih? Masakan apaan ini, yang asin kayak gini?" Wisnu memarahi Ellena setelah memuntahkan makanannya.
"Ma-maaf kak, tadi karena terburu-buru aku lupa sudah memasukan garam atau belum, aku kira belum, jadi aku memasukan garam lagi sehingga membuat makanan itu terasa asin," jelas Ellena yang sudah terbata-bata.
"Sudah lah, jangan banyak alasan, istri macam apa kamu? Cuman masakin buat suami aja nggak becus," pekik Wisnu dan pergi memasuki kamarnya, meninggalkan Ellena sendirian.
Ellena cuman menatap kepergian Wisnu yang marah kepada dirinya. Dia tidak bisa membendung air matanya, tak lama kemudian buliran-buliran bening pun lolos dari pelupuk matanya. Dengan segera Ellena pergi memasuki kamarnya. Setelah sampai di dalam kamar, Ellena duduk terdampar di bawah lantai sambil menangis dan terus berkata-kata.
"Kenapa aku selalu salah di mata nya? Dan kenapa dia seperti tidak suka kepadaku? Apa kekurangan ku sehingga dia sangat membenciku?" rilih Ellena.
Ellena pun tertidur di lantai. Dan pada malam hari Ellena pun terbangun karena dia merasa sangat lapar, dengan segera dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket. Setelah rapi dia pergi keluar ke dapur untuk memasak untuk makan dia dan Wisnu.
Setelah selesai masak, Ellena pergi menaiki tangga untuk memanggil Wisnu untuk mengajaknya makan malam.
Tok-tok-tok!
"Kak, ayo kita makan malam!" teriak Ellena kepada Wisnu, Ellena terus mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban dari Wisnu.
"Kak Wisnu, ayo makan kak, kalau kakak tidak makan nanti sakit lho," ucap Ellena yang khawatir dengan Wisnu.
"Kenapa belum ada jawaban juga yah? Apakah dia masih marah sama aku?" tanya Ellena kepada dirinya sendiri.
"Sudah lah, mungkin dia sedang tidur," ucap Ellena dan pergi meninggalkan kamar Wisnu.
Ellena makan malam sendiri. Setelah dia makan dia memilih untuk menonton televisi. Semakin lama Ellena semakin mengantuk karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 10:30 malam. Dia ingin kembali ke kamarnya tetapi dia tidak jadi, karena dia ingat kalau Wisnu belum makan. Dia lebih memilih untuk diam dulu di ruang televisi sampai menunggu Wisnu turun untuk makan. Dia sangat khawatir dengan Wisnu, dan Ellena pun terpaksa untuk naik ke atas memanggil Wisnu.
Ketika Ellena sedang melangkah ingin menaiki tangga, langkahnya terhenti karena dia mendengar suara di luar. Dengan segera dia mengecek ke sumber suara itu. Ketika Ellena sedang melihat-lihat siapa yang datang, dia di kaget kan oleh Wisnu. Ternyata orang yang datang adalah Wisnu dengan kondisi yang setengah sadar. Wisnu berjalan dengan seperti orang mabuk. Ellena menghampiri Wisnu, dan membopong satu tangan Wisnu ke pundaknya. Ellena membawa Wisnu ke kamarnya. Di saat sedang menaiki tangga Wisnu terus menyebut-nyebut nama Levina.
"Levina, aku sangat mencintaimu," ucap Wisnu dengan kondisi tidak sadar dan terus tertawa.
"Levina, kau jangan pergi meninggalkan ku, kau tetap milikku selama nya," ucap Wisnu sambil tersenyum-senyum sendiri.
'Kenapa kau tidak menganggap diriku ada di dalam hidupmu? Kenapa kau tidak bisa menerima ku? Aku memang tidak mencintaimu, tetapi aku selalu berusaha untuk mencintaimu, agar di dalam pernikahan ini penuh dengan kebahagiaan, bukan kesedihan dan kebencian.' Batin hati Ellena terus berkata-kata.
Setelah sampai di kamar Wisnu Ellena pun membaringkan Wisnu di ranjangnya. Setelah selesai membaringkan Wisnu, dengan segera Ellena kembali ke kamarnya. Namun, di saat Ellena ingin melangkah untuk keluar, langkah nya terhenti karena Wisnu memegang tangannya. Wisnu meraih tangan Ellena sambil terus menyebut nama Levina.
"Levina, kau mau kemana? Kau jangan pergi, lebih baik kau temani aku saja di sini," ucap Wisnu terus berkata dengan mata yang masih terpejam, sambil meraih tangan Ellena yang di kira Levina.
Ellena berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Wisnu, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya Ellena pun terpaksa tidur di ranjang Wisnu.
•
•
•
🍁🍁🍁
Di pagi hari Wisnu pun terbangun dari tidurnya, dan dia melihat tangannya yang sedang menggenggam Ellena. Wisnu langsung melepaskan genggamannya dan langsung membangunkan Ellena dan memarahinya.
"Hehh, Lo ngapain tidur di kamar gue?" tanya Wisnu sambil melepaskan tangannya dari genggaman Ellena.
"Kak Wisnu udah bangun?" tanya Ellena dengan nada serak bangun tidur.
"Sekarang jelasin ke gue, kenapa Lo bisa tidur di kamar gue?" tanya Wisnu yang hanya di jawab dengan diam oleh Ellena.
"Cepat, jawab!" bentak Wisnu yang melihat Ellena hanya terdiam.
"Iya-iya! aku jawab, semalem kak Wisnu mabuk dan aku membawa kak Wisnu ke kamar. Tetapi, saat aku akan pergi ke kamar ku kak Wisnu meraih tanganku agar aku tidak pergi, sambil terus menyebut nama Levina." jawab Ellena.
"Siapa Levina, Kak?" tanya Ellena.
"Ini bukan urusan mu, lebih baik kau pergi dari kamarku, aku sudah muak lihat muka Kamu," ucap Wisnu dan menyuruh Ellena pergi.
"Baiklah, aku akan pergi ketika kak Wisnu sudah menjawab, siapa Levina?" ucap Ellena untuk memastikan siapa Levina.
"Tidak penting juga aku menjawab pertanyaan mu," ketus Wisnu.
Karena Ellena tidak mau pergi juga, Wisnu pun pergi ke kamar mandi karena dia harus bekerja. Ellena yang ingat kalau dirinya harus sekolah, bergegas pergi dari kamar Wisnu dan kembali ke kamarnya untuk membersihkan dirinya. Setelah rapi Ellena pergi ke dapur untuk sarapan dirinya dan juga Wisnu.
Setelah selesai memasak Ellena menyiapkannya di meja makan dengan sangat rapi dan makanan yang di buat Ellena sangat menggoda. Wisnu yang sudah rapi segera dia menuruni tangga. Karena dia sangat kesal dengan Ellena dia pergi tanpa berkata dan pergi begitu saja. Namun, langkahnya terhenti di saat.....
>Bersambung.....
Haii guys!! kira-kira apa yah yang membuat langkah Wisnu terhenti?? mau tau kelanjutannya, yuk ikutin terus😊
LIKE, KOMEN, RATE 5, VOTE, DAN FAVORIT.
Salam manis dari author untuk para readers tercinta🤗
Follow:@risma_ayu315
~HAPPY READING~
~Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
re
Keasinan bikin darah tinggi si Wisnu tuh
2021-09-08
0
Sulati Cus
hadeeh untung bkn suamiku klu suamiku bisa tak guyur air kulkas tu
2020-11-19
1
MUKAYAH SUGINO
Sabarrrrr
2020-11-06
1