Chapter 1 Sekolah Baru

Sinar matahari sudah lumayan lama terlihat. Udara dingin dan sejuk layaknya suasana pagi hari. Berubah mejadi penuh sesak di tempat ini.

'Ribut dan ramai' itu yang tergambar dari suasana saat ini. Pagi-pagi buta, ribuan orang berbondong-bondong memadati tempat ini untuk menerima bansos. Canda, sebenarnya tempat ini kebanyakan dipadati oleh murid yang ingin melihat nama mereka dinyatakan lulus atau tidak. Ya, karena hari ini adalah pengumuman nama penerimaan murid baru yang di adakan setiap tahun oleh SMA High School Onestar.

High School Onestar menjadi rekomendasi serta incaran untuk murid yang telah berhasil menamati pendidikan SMP nya. Sekolah ini di kenal paling bergengsi, dengan predikat terbaik. Normal saja jika sekolah ini menjadi panutan bagi pelajar. Di lengkapi dengan Taman sekolah, Aula, kolam Renang, berbagai lapangan untuk olahraga. Lalu untuk memanjakan muridnya. Di terapkan sistem Asrama untuk siswa dan siswi mareka.

"Sial, di sini panas sekali" gumam perempuan berbaju SMP lengan panjang lengkap dengan dasi biru yang dilonggarkan. Hendak beberapa kali mengelap muka yang sudah berderai keringat seraya mengibas wajahnya yang merah kepanasan. Ia sudah lama berdiri tanpa kerja di ruang Aula.

Dari ribuan orang yang berkumpul di Aula, perempuan inilah yang paling menonjol. Bertubuh tinggi tidak seperti anak SMP biasa nya, paras cantik terukir indah di wajah nya. Mata yang teduh dengan pupil hijau bagai dedaunan di hiasi embun. Rumi Taleetha Greesa. Tahun ini, dia mendaftar diri di High School Onestar. Wajah boleh cantik, tapi dia adalah seorang atlet muda yang menjuarai berbagai jenis cabang olahraga. Wajar jika dirinya mempunyai badan ideal yang membuat siapa saja terkesima.

Rumi melirik papan pengumuman, lumayan jauh darinya. Melihat banyak sekali orang-orang mengerumuni papan tersebut "Aku lulus gak ya" desisnya. Jujur, ia yakin dia akan lulusan masuk ke sekolah favorit ini. Toh, ia juga lumayan pintar. Meski pernah mendapat peringkat ke dua puluh lima waktu SD. Tapi Itu kan cuman masa lalu.

Perempuan berambut cokelat terang itu keluar dari gedung Aula karena kegerahan. Dan duduk di sebuah kursi panjang di bawah pohon rindang besar yang hanya berjarak lima meter dari Aula. Atmosfernya begitu sejuk, sangat nyaman sampai ingin terlelap, tapi sekarang bukan waktunya untuk beristirahat. Karena tak memiliki aktivitas, ia memperhatikan setiap orang yang dapat di jangkau oleh indra penglihatannya. Ada yang sedang bercanda gurau bersama teman teman nya. Bocah SMP membuat video sambil berjoget di depan Handphone-nya. Juga ada sepasang kekasih sedang bertengkar di depan nya. Dan Rumi manjadi saksi bisu tragedi yang menimpa dua kekasih SMP itu.

"Mama, jangan ngambek dong" ucap si lelaki. Memegang tangan pacar nya.

"Papa jahat sudah selingkuh, kita putus aja" jawab si perempuan, menepis pegangan tangan sang lelaki. Lalu menangis dan berlari pergi.

lelaki itu berusaha mengejar sang pujaan hati "Mama tunggu, dia cuman teman aku kok. Honeyy!!, dont leave me".

Memangnya ini sinetron India?. Jika di jabarkan, mirip seperti Drakor dengan adegan sang lelaki mengejar sang perempuan.

Rumi hanya melongo melihat drama singkat di depan matanya "Kalau pacaran memang panggilannya 'mama' dan 'papa' yah?" Tanya nya. Ia mana tahu tentang panggilan orang kalau pacaran, pacaran pun tak pernah.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Sekolah Baru
3 chapter 2 Aiden Dhirendra
4 Chapter 3 Teman baru
5 Chapter 4 Lukisan Aneh
6 Chapter 5 permintaan
7 Chapter 6 Beasiswa itu?
8 Chapter 7 Dipaksa?
9 Chapter 8 Plot Twist
10 Chapter 9 Lelaki asing
11 Chapter 10 hari pertama sekolah
12 Chapter 11 Pertemuannya
13 Chapter 12 Susu Coklat
14 Chapter 13 mimpi buruk
15 Chapter 14 Lelah
16 Chapter 15 kenangan itu
17 Chapter 16 Rencana Cyara
18 Chapter 17 Marahan
19 Chapter 18 Liam Giandra
20 Chapter 19 Elina Meninggal?
21 Chapter 20 Kebencian Mendalam
22 Chapter 21 Kehadiran Aiden
23 Chapter 22 Salep
24 Chapter 23 Pulang
25 Chapter 24 Menginap di rumah Aiden
26 Chapter 25 Elina
27 Chapter 26 Berbicara Empat Mata
28 Chapter 27 - Dasi
29 Chapter 28 - Yang Sebenarnya Terjadi
30 Chapter 29 - Rasa Sakit
31 Chapter 30 - Ancaman
32 Chapter 31 - Bunuh
33 Chapter 32 Hukuman
34 Chapter 33 Akhir Kisah Cyara
35 Chapter 34 Kebenaran
36 Chapter 35 Arka Naresh Wistara
37 Chapter 36 Pertemuan Pertama
38 Chapter 37 Lukisan
39 Chapter 38 Tindakan Diluar Batas
40 Chapter 39 Dasi
41 Chapter 40 Sifat Asli Aiden
42 Chapter 41 Kekecewaan Yang Mendalam
43 Chapter 42 Terlanjur Sakit Hati
44 Chapter 43 Kesedihan Liam
45 Chapter 44 Kesedihan Liam (2)
46 Chapter 45 You Are My Hero Now
47 Chapter 46 Piano
48 Chapter 47 Arka Hilang?
49 Chapter 48 Pesan Liam
50 Chapter 49 Rindu
51 Chapter 50 Toko Buku
52 Chapter 51 Teman SMP Elina
53 Chapter 52 Pertemuan Yang Tak Menyenangkan
54 Chapter 53 Rasa Putus Asa
55 Chapter 54 Penyelamat
56 Chapter 55 Rasa Iri dan Dengki Venya
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Sekolah Baru
3
chapter 2 Aiden Dhirendra
4
Chapter 3 Teman baru
5
Chapter 4 Lukisan Aneh
6
Chapter 5 permintaan
7
Chapter 6 Beasiswa itu?
8
Chapter 7 Dipaksa?
9
Chapter 8 Plot Twist
10
Chapter 9 Lelaki asing
11
Chapter 10 hari pertama sekolah
12
Chapter 11 Pertemuannya
13
Chapter 12 Susu Coklat
14
Chapter 13 mimpi buruk
15
Chapter 14 Lelah
16
Chapter 15 kenangan itu
17
Chapter 16 Rencana Cyara
18
Chapter 17 Marahan
19
Chapter 18 Liam Giandra
20
Chapter 19 Elina Meninggal?
21
Chapter 20 Kebencian Mendalam
22
Chapter 21 Kehadiran Aiden
23
Chapter 22 Salep
24
Chapter 23 Pulang
25
Chapter 24 Menginap di rumah Aiden
26
Chapter 25 Elina
27
Chapter 26 Berbicara Empat Mata
28
Chapter 27 - Dasi
29
Chapter 28 - Yang Sebenarnya Terjadi
30
Chapter 29 - Rasa Sakit
31
Chapter 30 - Ancaman
32
Chapter 31 - Bunuh
33
Chapter 32 Hukuman
34
Chapter 33 Akhir Kisah Cyara
35
Chapter 34 Kebenaran
36
Chapter 35 Arka Naresh Wistara
37
Chapter 36 Pertemuan Pertama
38
Chapter 37 Lukisan
39
Chapter 38 Tindakan Diluar Batas
40
Chapter 39 Dasi
41
Chapter 40 Sifat Asli Aiden
42
Chapter 41 Kekecewaan Yang Mendalam
43
Chapter 42 Terlanjur Sakit Hati
44
Chapter 43 Kesedihan Liam
45
Chapter 44 Kesedihan Liam (2)
46
Chapter 45 You Are My Hero Now
47
Chapter 46 Piano
48
Chapter 47 Arka Hilang?
49
Chapter 48 Pesan Liam
50
Chapter 49 Rindu
51
Chapter 50 Toko Buku
52
Chapter 51 Teman SMP Elina
53
Chapter 52 Pertemuan Yang Tak Menyenangkan
54
Chapter 53 Rasa Putus Asa
55
Chapter 54 Penyelamat
56
Chapter 55 Rasa Iri dan Dengki Venya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!