Sinar matahari sudah lumayan lama terlihat. Udara dingin dan sejuk layaknya suasana pagi hari. Berubah mejadi penuh sesak di tempat ini.
'Ribut dan ramai' itu yang tergambar dari suasana saat ini. Pagi-pagi buta, ribuan orang berbondong-bondong memadati tempat ini untuk menerima bansos. Canda, sebenarnya tempat ini kebanyakan dipadati oleh murid yang ingin melihat nama mereka dinyatakan lulus atau tidak. Ya, karena hari ini adalah pengumuman nama penerimaan murid baru yang di adakan setiap tahun oleh SMA High School Onestar.
High School Onestar menjadi rekomendasi serta incaran untuk murid yang telah berhasil menamati pendidikan SMP nya. Sekolah ini di kenal paling bergengsi, dengan predikat terbaik. Normal saja jika sekolah ini menjadi panutan bagi pelajar. Di lengkapi dengan Taman sekolah, Aula, kolam Renang, berbagai lapangan untuk olahraga. Lalu untuk memanjakan muridnya. Di terapkan sistem Asrama untuk siswa dan siswi mareka.
"Sial, di sini panas sekali" gumam perempuan berbaju SMP lengan panjang lengkap dengan dasi biru yang dilonggarkan. Hendak beberapa kali mengelap muka yang sudah berderai keringat seraya mengibas wajahnya yang merah kepanasan. Ia sudah lama berdiri tanpa kerja di ruang Aula.
Dari ribuan orang yang berkumpul di Aula, perempuan inilah yang paling menonjol. Bertubuh tinggi tidak seperti anak SMP biasa nya, paras cantik terukir indah di wajah nya. Mata yang teduh dengan pupil hijau bagai dedaunan di hiasi embun. Rumi Taleetha Greesa. Tahun ini, dia mendaftar diri di High School Onestar. Wajah boleh cantik, tapi dia adalah seorang atlet muda yang menjuarai berbagai jenis cabang olahraga. Wajar jika dirinya mempunyai badan ideal yang membuat siapa saja terkesima.
Rumi melirik papan pengumuman, lumayan jauh darinya. Melihat banyak sekali orang-orang mengerumuni papan tersebut "Aku lulus gak ya" desisnya. Jujur, ia yakin dia akan lulusan masuk ke sekolah favorit ini. Toh, ia juga lumayan pintar. Meski pernah mendapat peringkat ke dua puluh lima waktu SD. Tapi Itu kan cuman masa lalu.
Perempuan berambut cokelat terang itu keluar dari gedung Aula karena kegerahan. Dan duduk di sebuah kursi panjang di bawah pohon rindang besar yang hanya berjarak lima meter dari Aula. Atmosfernya begitu sejuk, sangat nyaman sampai ingin terlelap, tapi sekarang bukan waktunya untuk beristirahat. Karena tak memiliki aktivitas, ia memperhatikan setiap orang yang dapat di jangkau oleh indra penglihatannya. Ada yang sedang bercanda gurau bersama teman teman nya. Bocah SMP membuat video sambil berjoget di depan Handphone-nya. Juga ada sepasang kekasih sedang bertengkar di depan nya. Dan Rumi manjadi saksi bisu tragedi yang menimpa dua kekasih SMP itu.
"Mama, jangan ngambek dong" ucap si lelaki. Memegang tangan pacar nya.
"Papa jahat sudah selingkuh, kita putus aja" jawab si perempuan, menepis pegangan tangan sang lelaki. Lalu menangis dan berlari pergi.
lelaki itu berusaha mengejar sang pujaan hati "Mama tunggu, dia cuman teman aku kok. Honeyy!!, dont leave me".
Memangnya ini sinetron India?. Jika di jabarkan, mirip seperti Drakor dengan adegan sang lelaki mengejar sang perempuan.
Rumi hanya melongo melihat drama singkat di depan matanya "Kalau pacaran memang panggilannya 'mama' dan 'papa' yah?" Tanya nya. Ia mana tahu tentang panggilan orang kalau pacaran, pacaran pun tak pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments