"Roni, tolong pesankan tiket ke Paris untuk lusa" Ucap Danu
"Bapak lusa mau ke Paris?" tanya Roni sekertaris pribadi Danu
"Iya, lusa Valen akan mengadakan peragaan busana. dan rencananya aku akan melamar selesai acara. jadi tolong siapkan segala sesuatu nya untuk melamar." ucap Danu
"Tapi lusa bapak ada meeting penting dengan para eksekutif" ucap Roni mengingat kan
"Kenapa bisa lupa begini ya! tapi acara Valen juga penting buat dia, kalau saya tidak datang pasti dia akan marah." gumam Danu mengacak-acak rambutnya.
"Jadi gimana pak?" tanya Roni
"Ya sudah, persiapan buat meeting. ke Paris setelah acara meeting saja" Danu mengambil keputusan
Valen memang penting bagi Danu, tapi Danu juga bukan orang yang akan mengabaikan masalah pekerjaan demi kepentingan pribadi nya.
Danu sedang berkeliling pabrik melihat bagian produksi yang sedang menggarap orderan dari Korea. terselip rasa bangga pada dirinya sendiri. diusianya yang sangat muda dirinya mampu memimpin perusahaan yang sangat besar ini dan hampir semua produksi nya mampu bersaing di kelas pasar internasional.
Ya, setelah Danu mampu memimpin perusahaan dengan baik. pak Herman memang memutuskan untuk menyerahkan segala urusan perusahaan pada Danu. dan pak Herman memilih untuk kembali memperdalam ilmu agama dengan menghadiri kajian-kajian sementara perusahaan sepenuhnya di handle oleh Danu. hanya sesekali saja pak Herman mengunjungi perusahaan.
***
Hari dimana Valen mengadakan peragaan busananya.
terlihat Valen sibuk mengurus segala sesuatunya
mengecek semua kesiapan mulai dari tempat, model-model yang akan memeragakan pakain hasil rancangannya, dan memeriksa daftar tamu undangan tentunya.
Valen adalah orang yang totalitas dalam menjalani pekerjaannya. seakan tidak ingin ada celeh untuk melakukan kesalahan.
Saat melihat daftar tamu undangan, Valen merasa ada yang kurang karena tidak ada konfirmasi dari Danu
"Mungkin dia tidak akan datang, mungkin dia marah karena aku tidak mau diajak nikah" batinnya
"Sudahlah, kalau memang dia mencintaiku. harusnya dia bisa memahamiku" Valen segera menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha tidak memikirkan Danu lagi.
"Hai kok bengong" ucap David membuyarkan lamunan Valen
"Eh.. iya, maaf. kamu sudah datang rupanya." Velen tercengang
"Oya sejak kapan kamu disini?" tanyanya lagi
"Cukup lama untuk menunggu kamu memikirkan Danu" jawab David Asal
"Kamu ini bisa aja, siapa yang memikirkan Danu? aku hanya memikirkan acara ini saja. semoga semua lancar" elak Valen
"Apa Danu tidak datang? ini kan acara penting buat kamu?" tanya David
"Mungkin dia sibuk" ucap Valen mengangkat kedua tangannya.
Setelah semua persiapan selesai acara dimulai
Terlihat beberapa model berjalan di catwalk terakhir Valen muncul dengan baluran busana putih panjang dan belahan cukup tinggi dengan rambut pendek belahan samping, nampak anggun berjalan di tengah-tengah model. Valen memberi sambutan dan memperkenalkan hasil desainnya satu per satu. sebuah pencapaian mahakarya yang sangat laur biasa.
Acara berjalan dengan sangat lancar, semua tamu undangan memberi tepuk tangan dan mengagumi rancangan Valen.
"Selamat ya, acara yang sangat luar biasa" ucap David
"Terimakasih, kamu terlalu berlebihan menyanjung ku" jawab Valen
"Bagaimana bisa kamu bilang berlebihan? aku mengatakan yang sebenarnya. bagaimana kalau malam ini kita rayakan keberhasilan kamu ini" ajak David
"Okay" jawab Valen menerima ajakan David lantara hatinya juga sedikit kecewa. acaranya sukses besar tapi Valen tidak menyangka kalau Danu benar-benar tidak hadir dalam acara yang cukup bersejarah dalam pencapaian karir nya.
Valen terlalu larut dalam suasana hingga tidak menyadari entah berapa banyak botol alkohol yang telah diminum nya. membuat nya tak sadarkan diri.
Melihat Valen yang sudah sangat mabuk, David berinisiatif untuk mengantarkan nya pulang.
Tiba di sebuah apartemen mewah milik Valen.
Valen yang setengah sadar efek alkohol yang telah diminum nya malam itu melakukan dosa terlarang bersama David. tanpa sadar Valen menyerahkan Mahkotanya sebagai perempuannya pada David yang tidak lain adalah sahabat Danu yang juga kuliah di Paris dan sama-sama bekerja dibidang fashion.
Hari itu setelah acara meeting dengan beberapa eksekutif perusahaan, Danu langsung terbang ke Paris. berniat ingin memberi kejutan dan meminta maaf pada kekasihnya tersebut, karena tidak hadir diacara penting nya. tapi justru Danu yang dibuat terkejut oleh kekasihnya.
Pagi itu sampai dibandara Danu langsung menuju Apartemen Valen dengan perasaan bahagia dan tidak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya tersebut.
"Valen pasti suka" ucap Danu membuka kotak kecil yang ada ditangan nya.
Sebuah cincin berlian yang sangat indah.
Karena hari ini Danu akan melamar Valen secara langsung.
Sesampainya apartemen Valen, Danu yang sudah mengetahui kode pembuka kunci apartemen langsung memencetnya.
Klek..
Danu membuka pintu.
Terlihat ada yang ganjil dihati Danu saat melihat ada sepasang sepatu laki-laki di depan pintu.
Dengan ragu perlahan Danu melangkah menuju ruang tengah terlihat pakaian wanita dan laki-laki berhamburan disofa.
Danu yang hatinya sudah mulai berkecamuk mencoba tenang dan berjalan perlahan menuju kamar Valen yang pintu nya terbuka
Jleb...
Perasaan Danu terasa tertusuk benda tajam, sakit.. sangat sakit yang dirasakan
Apalagi saat melihat laki-laki itu David. sahabat nya selama bertahun-tahun.
Tanpa berniat membangunkan keduanya. Danu pergi begitu saja.
"Baj*ngan, brengs*k. bisa-bisanya kalian lakukan ini padaku" umpat Danu yang saat ini sudah berada didalam taksi menuju bandara.
kali ini Danu langsung pulang kembali ke Indonesia. tidak berniat memberi tahu Valen kalau dirinya sudah sampai di Paris.
Sesampainya di Indonesia Danu segera pulang kerumah. dirumah tanpa banyak bicara Danu segera menuju kamarnya
"Danu kenapa ma? bukan nya kemarin pamit ke Paris kok sudah sampai rumah lagi" tanya pak Herman bingung
"Entah lah pa, biar dia istirahat dulu. nanti mama akan tanyakan kenapa pulang dari Paris justru terlihat lesu begitu" ucap bu Retno
"Feeling papa ya Ma, pasti lamarannya tidak berhasil. papa sudah duga itu. Valen itu ambisi nya besar. jika dia menikah sama anak kita kasihan anak kita, pasti perusahaan kita akan diatur oleh Valen. diotak nya cm ada karir tidak akan mungkin mau jadi ibu rumah tangga" ucap pak Herman
"Iya pa, itu juga yang mama kawatir kan. huftt... " bu Retno menghembuskan nafas
Danu menjatuhkan dirinya dikasur, menatap langit-langit
"Agghh... brengs*k... " teriak Danu frustasi
Danu kembali melihat cincin yang rencananya akan digunakan untuk melamar Valen
"Bagaimana bisa kamu lakukan ini? aku menjaga kehormatanmu, memuliakanmu sebagai seorang wanita dengan mengajak mu menikah demi melindungi martabatmu sebagai seorang wanita tapi kamu dengan cuma- cuma memberikan pada laki-laki lain. brengs*k wanita murahan" gumam Danu murka
Danu yang merasa kesal menemui orang tuanya.
"Pa, ma. Danu mau secepatnya menikah dengan anak teman papa" ucap Danu
*Flashback Off*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
hmm.. ternyata menikahi Aisyah hanya sekedar untuk pelarian dari kekecewaan mu kepada Valen 🤧🥴
2022-08-31
0
Yani
Semangat thor 💪💪👍👍👍
2022-07-13
0
sayyidah nafisah
semangattt kk ... suka bngt alur cerita kya gini ... bkin yg banyak yc ka
2022-06-30
2