Ternyata yang menyelamatkan Olga adalah seorang pria muda pemilik kapal. Kapal ini adalah kapal pribadi yang hanya ada satu diseluruh dunia. Kemudian mata Olga menatap pria itu heran. Siapakah gerangan pria didepannya?
"Ada apa dengan tatapan itu? Seolah-olah akulah yang berbuat tidak baik padamu." suaranya dingin dan terkesan horor membuat nyali Olga ciut. "Tidak! Aku tidak bermaksud menyalahkan mu. Aku hanya ingin berterimakasih karena telah membantuku!" kata Olga seraya membungkuk.
Pria itu tersenyum dingin. Memainkan wine ditangannya dengan nakal. Lalu, dia mendekat selangkah. "Kamu salah paham. Aku bukan orang yang suka menolong orang lain, aku menolong seseorang dengan imbalan."
"Imbalan?" Olga tampak terkejut. Dia melihat bajunya yang ternyata adalah sebuah gaun. Bagaimana mungkin dia memiliki uang untuk diberikan sebagai tanda terimakasih? "Aku tidak punya uang. Apa yang bisa kulakukan untuk mengganti rugi?" kata Olga.
"Mudah saja. Ikut denganku." katanya kemudian masuk kedalam kapal. Olga yang melihat itu, mengikut dari belakang.
Ketika Olga memasuki kapal, berapa terkejut ia. Ruangan itu sangat megah dan besar. Perabotan disana juga adalah barang antik. Terdiri dari Vas Suanha dari Negara X, Lukisan K.A.N dari Negara Z dan masih banyak lagi. Olga tahu itu, karena mendapatkan barang-barang antik seperti itu dengan sistem pelelangan. Pria itu bukan orang biasa!
Pria itu duduk disofa dengan elegan. Dia memandang Olga yang senantiasa berdiri tanpa mengambil inisiatif untuk duduk karena dia juga tahu diri. Dia tahu sekarang posisinya bagaimana. Dia bukan putri keluarga kaya dihadapan lelaki ini. "Siapa namamu!" lelaki itu masih dengan nada dingin menanyakan nama Olga.
"Olga Vivian."
"Marga?"
"Aku, tidak punya marga." Olga tidak akan mengakui Oliver dalam hidupnya. Namun, lelaki itu tahu jika Olga sedang berbohong.
"Jujurlah, jika kamu masih ingin hidup. Margamu?"
Olga dihadapkan dengan tekanan membuat dia membuka mulut dan berkata dengan sebenarnya. "O-Oliver!"
"O, keluarga pejabat yang satu itu. Ternyata dia masih memiliki putri nekat seperti kamu." semakin lama, Olga semakin tidak suka. Dia ingin lekas menjauh dari lautan ini dan menginjak daratan ibukota. "Aku ingin pergi. Bisakah kamu katakan apa yang harus kujaminkan untuk membayar uang sewa kapal ini?"
Dia tersenyum, "Jaminan? Aku ingin kamu menjadi jaminan." dalam isilah lain, lelaki itu telah mengatakan jika Olga harus memberikan dirinya sebagai ganti rugi. Karena tidak terima, seolah sedang merendahkan dirinya, Olga membanting Vas Suanha yang berada dimeja kecil didepan. "Harga Vas itu, Dua ratus tiga puluh juta dollar. Kamu benar-benar putri orang kaya sehingga bisa mengganti rugi."
Olga terperanjat. "Mati aku, kelepasan. Sekarang apa yang harus kulakukan untuk mengganti rugi? Jika aku masih bagian keluarga Oliver masih, mungkin. Tapi sekarang, aku tak punya uang satu dollar'pun. Olga... Olga, kenapa kamu sangat mudah marah?" batin Olga menangis.
Pada saat yang sama, guncangan hebat terjadi pada kapal. Teriakan terdengar dari luar. Lelaki itu berdiri kemudian tersenyum dingin. "Sepertinya perbincangan mengenai ganti rugi harus ditunda. Ada hama liar yang mencoba mengganggu." katanya kemudian menatap Olga. "Tunggu aku disini jangan mencoba lari. Kamu harus mengganti rugi." lalu, dia pergi.
Olga menatap punggung lelaki itu kesal, dia pikir Olga orang yang tidak menepati janji dan tidak membayar hutang? Sejurus kemudian Olga membuntuti kepergian lelaki itu. Cukup penasaran suara ricuh apa yang terjadi dan siapa yang dianggap hama?
Saat Olga keluar. Lagi dan lagi, darah yang dia lihat. Lelaki dingin itu berdiri ditengah-tengah musuhnya. dengan pistol dikedua tangan. Matanya menatap tajam beserta senyum miring diwajahnya. Dia bagaikan malaikat maut dimata Olga. "Sial! Satu bencana selesai bencana lain muncul. Kenapa aku menggali kuburan ku sendiri, kepada seorang pembunuh!" kata Olga dengan histeris, ingin lari.
Kelompok bajak laut kini meyerang membabi buta. Ketua bajak laut menggunakan kapak untuk menyerang. Dan anggota yang lain menggunakan samurai yang sangat tajam.
"Berani datang ke wilayah kami! Cari mati." kata ketua bajak laut tapi tidak direspon malah mendapat tembakan bahu. "Berisik! Tidak peduli ini wilayahmu atau tidak. Yang pasti, orang yang menghalangi jalanku akan mati!" perkataan itu bukan main-main. Lelaki itu menggunakan teknik yang rumit dan sulit untuk ditebak. Berlari dengan kencang kemudian menembak keudara kosong, saat perhatian teralihkan mengambil kesempatan untuk menembak bahu sebelah.
"Akh..."
"Aku akan membunuhmu!" kata ketua bajak laut kemudian menyerang dengan kapaknya. Lelaki hanya menyungging senyum licik. Dia menghindari dengan sangat lincah dan arogan membuat siapapun yang melihat sangat kesal.
Dor!
Satu tembakan tepat sasaran mengenai kaki kiri ketua bajak laut. Melihat pimpinan mereka sudah berlumuran darah, anggota ingin membantu. Namun, dihentikan oleh anak buah lelaki tersebut.
Dor!
Sekali lagi tembakan melayang kearah kaki kanan dan beruntun kearah kedua tangan ketua bajak laut. Sedetik kemudian, lelaki itu sudah ada didepan ketua bajak laut, mengarahkan belati kedada ketua bajak laut. "Siapa yang akan tertawa diakhir? Sudah melihatnya?" jelas itu adalah ejekan.
"SEBENARNYA SIAPA KAMU!!" dia berteriak dengan sangat keras membuat lelaki itu marah dan menusuknya lebih cepat dari yang diinginkan. "Berisik!"
Mata ketua bajak laut menyipit, dia melihat sebuah nama dijubah lelaki itu. Yang sedari tadi tiada ia perhatikan.
"DASH YANG! Bagaimana mungkin kamu adalah Bos Yang!"
Lelaki itu mendorong kemudian menginjak ketua bajak laut. Tatapan itu sangat tajam. "Hanya orang yang akan mati saja, yang tahu namaku!" katanya.
Olga yang berada diseberang mendengar itu semua, jantungnya berdegup kencang. Dia berlari masuk kedalam sebelum dilihat oleh Dash.
"Ya. Tuhan, bagaimana mungkin aku menumpang dikapal Bos yang?!"
Dash Yang adalah seorang pebisnis sukses di negara A. Pria berusia 28 tahun itu juga dirumorkan adalah kaisar dunia hitam, sifatnya keji dan sadis. Tidak ada kata ampun untuk orang yang menghalangi jalannya.
Matanya berbinar ingin menangis. "Apa aku akan mati? Olga, kenapa kamu berlaku tidak sopan padanya? Kenapa, kau pecahkan vas miliknya. Akh... tamatlah riwayatku, pasti aku akan mati."
"Siapa yang mati?" Dash masuk kedalam dengan pakaian berlumuran darah. Olga menutup mulut rapat, kembali dia mengingat kejadian dimana tubuh ayahnya berlumurkan darah. Jijik rasanya melihat itu. "Kamu melihatnya'kan?" tanya nya.
"Hah? Melihat apa?" Olga pura-pura tidak tahu apapun supaya terselamatkan dari ajal, namun dia salah. Lelaki itu tahu semuanya, tahu jika Olga sedari tadi berada disana, menonton pembunuhan.
"Kamu ingin mati dengan cara apa?"
"M-Mati? Haha... kamu bercanda, siapa yang akan mati? Aku tidak ingin mati. Oleh sebab itu, kamu bisa kembali membicarakan harga yang harus kubayar untuk mengganti rugi." kata Olga dengan tertawa
Dash memiringkan kepala. Dia duduk disebelah Olga. "Kamu bahkan sudah duduk disofaku yang sangat mahal" Olga lekas berdiri "Maaafkan, aku!" katanya. Dash kembali melanjutkan ucapan, "Bagaimana jika kamu ganti rugi dengan nyawamu?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments
Asisten Moon
akulah pendukung mu kak mona
2022-09-22
0