Bab 2 [Ketika iya menyadari aku bukan anaknya]

ketika lantunan suara yang merdu telah memanggil saya untuk ikut serta terlibat dalam suasana datang (azan),saya bergegas untuk memenuhi panggilan suara tersebut.

tepatnya pada saat azan isyak di kumandangkan saya menunaikan ibadah solat berjamaah.

kali ini saya berjamaah bersama ibu hartini ya ibu yang saya bawa dari panti jompo.seperti biasanya saya menjadi imam dan ibu hartini menjadi makmum.

setelah selesai solat biasanya saya akan mencium tangan ibu itu seperti hari kemarin,namun kali ini beliau menolak

"kenapa ibu?.."

"bukan anda bukan anak saya?.."

sontak saya kaget ibu itu berkata seperti itu,firasat saya kurang enak.lalu saya memberanikan diri untuk melontarkan kata-kata,meski kata-kata yang saya lontarkan ter bata-bata,namun akhirnya meluncur juga.

"saya anak ibu?.."

namun sekali lagi ibu itu menolak mengakui saya adalah anaknya,rupanya dia tidak lupa dengan anaknya. hanya saja dia benar-benar rindu dengan anaknya dan suasana di luar panti jompo.

"bukan anda bukan anak saya...,kalau anda anak saya tidak anak menyuapi makan saya,tidak mungkin akan menghapus air mata saya,tidak mungkin mencium tangan saya dan tidak mungkin akan menjadi imam saya".

saya terdiam sejenak lalu saya mencoba membuat beliau percaya bahwa saya adalah anaknya,namun belum sempat saya berkata beliau sudah menimpah lagi dengan kata-kata yang semakin membuat saya melongo.

"ustad...anda ustad bukan?.."

lalu saya menjawab

"perkenalkan ibu nama saya Muhamad al furqon..,walau pun ibu bukan ibu kandung saya,tapi saya sudah menganggap ibu sebagai ibu kandung saya.dulu waktu al almarhumah ibu saya masih ada saya selalu melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan kepada ibu dan kehadiran ibu membuat saya merasakan bahwa ibu saya masih ada".

lalu ibu itu menangis tersedu-sedu,saya tau dalam hatinya pasti sangat terpukul,namun saya tidak akan pernah berhenti untuk memberi beliau semangat.

"saya mohon ibu tetap di sini,tinggal bersama saya dan saya janji akan menjaga dan merawat ibu sampai saatnya kita akan berpisah".

kembali saya lihat raut wajah yang sedih perlahan mulai memancarkan senyuman dan cerah seakan seperti mentari yang mulai memancarkan sinarnya,kembali saya lihat sepertinya akan kembali lagi dunia beliau yang telah lama hilang,tubuh yang rapuh pun kembali kuat untuk menopang kenyataan meski itu pahit,kadang kala kepahitan adalah obat untuk kita menjadi lebih kuat.untuk menuju suatu dunia yang lebih manias.meski kepahitan sempat membuat kita koma dan seakan tidak akan ada harapan lagi,namun takdir yang lebih tau.

"ya saya mau tinggal dengan nak furqon"

jawabnya,membuat saya lega.ahirnya kami memulai hidup bersama dalam keadaan suka dan duka.1bulan lamanya kami bersama kini tubuh tua nya semakin rentang jatuh sakit.hingga satu hari saat saya pulang dari kantor betapa kagetnya saya melihat ibu tergeletak di lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri.tanpa berfikir panjang saya bawa ibu menuju rumah sakit agar mendapat pertolongan medis.

setelah seminggu lamanya berada di rumah sakiti akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir.dan sebelum beliau meninggal beliau sempat berpesan kepada saya.

"nak ketika saya sudah meninggal...kalau anak kandung saya datang untuk menanyakan di mana makam ibu saya..tolong jangan beri tau dia,tapi kalau dia terus memaksa maka dia boleh tau tapi dengan satu syarat dia tidak boleh menyentuh batu nisan saya".

dengan berlinang air mata saya pun menjawab

"iya bu...perintah ibu akan selalu saya ingat".

inalilahi setelah saya selesai membacakan dan menuntun beliau untuk membaca dua kalimat syahadat ahir nya beliau menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan saya.betapa sedihnya saya jika moments yang indah harus berakhir.baru saya merasakan bahwa ibu kandung saya telah hidup lagi,namun kini perasaan yang senang itu dengan tiba-tiba jatuh kedalam jurang yang sangat dalam.meski ibu hartini bukan ibu kandung saya,tapi saya sudah menganggap beliau sebagai ibu kandung saya,namun kini beliau pun harus pergi.yang perlu saya lakukan saat ini adalah menerima kenyataan dan menggilas beliau pergi,walau itu sebenarnya sungguh-sungguh berat bagi saya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!