Mengenang Masa Kecil

Arrahma bersandar di dinding, gadis itu meyeka air matanya. Mencoba menenangkan nafasnya, berharap suaranya tidak bergetar saat menelpon Gus Imam.

“Assalamu’alaikum! Bagaimana kabar Umi Gus?” tanya Arrahma sekadar basa-basi.

“Alhamdulillah, maaf Rahma belum sempat berkunjung!”

Zola menatapnya tajam, mengisyaratkan agar Arrahma langsung to the points.

Arrahma langsung menunduk, mengatur nafasnya. Sebelum mengucapkan sesuatu yang membuat dirinya dan Gus Imam kehilangan kebahagiaan.

“Ehem, Gus! Sebelumnya Rahma mau minta maaf terlebih dahulu!” Arrahma menjeda ucapannya sejenak. Menghela nafas panjang.

“Sepertinya hubungan kita, tidak bisa lagi dilanjutkan.”

Sontak saja Gus Imam langsung syok.

“Maksudnya apa Dik? Kenapa tiba-tiba?”

Zola langsung merebut kembali ponsel Arrahma.

“Sudah jelas, dia memutuskan hubungan denganmu! Terus ngapain tanya!”

“Siapa kamu, kenapa Arrahma bersamamu!” teriak Gus Imam menghawatirkan Arrahma.

“Jika kau masih mau, gadis bercadar ini menjadi milikmu. Datanglah ke hotel yang ada dipusat kota. Kamar nomer 005! Jangan lupa bahwa uang, untuk menebus tunanganmu. Yang telah merusak mobilku.” Zola langsung mematikan sambungan telepon dan melempar ponsel Arrahma keatas kasur. Arrahma tersenyum bahagia.

“Kau bersiaplah, bentar lagi kita akan ijab-kabul” ujarnya penuh kemenangan, sontak saja Arrahma yang tadi sempat bernapas lega. Menjadi membeku seketika. Ternyata Zola hanya mempermainkan dirinya.

“Apa yang kau inginkan Tuan? Kenapa Anda mempermainkan saya? Bukankah kita tidak pernah bertemu sebelumnya! Apa salahku?” teriak Arrahma yang sudah habis kesabaran.

Zola menyunggingkan senyumannya.

“Apa salahmu? Kau masih tanya? Ingat karena Anda saya telat meeting. Karena kau pula pipiku jadi panas!”

“Hiks, kenapa Anda tega mempermainkan perempuan. Tadi bilang aku harus bayar 50juta. Saat saya mau bayar, Tuan bilang tidak bisa. Dan terakhir kau juga mempermainkan Gus Imam! Yang tidak salah apa-apa.”

Zola langsung mencengkeram dagu Arrahma kuat. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

“Dalam hidupku perempuan adalah mainan yang wajib dimainkan. Dan perempuan tidak ada harganya dimataku. Aku hanya mencarinya saat butuh dan membuang saat sudah tidak berguna. Kecuali almarhumah ibu ku. Yang selalu aku hormati!” Zola menghempaskan cengkraman tangannya kasar.

“Cepat tulis namamu dan orang tuamu agar aku bisa menghafal sebelum penghulu datang!” Zola melemparkan kertas dan pena kearah Arrahma.

Arrahma menarik napas dan mengambil kertas itu. Gadis itu teringat dengan percakapan bersama Abah Yai saat umurnya tujuh tahun.

“Rahma anak Abah! Abah ingin mengatakan sesuatu hal, ini tentang masa kecilmu!”

Arrahma kecil mengangguk setuju. Bahkan dirinya tersenyum dibalik cadar.

“Sebenarnya orang tuamu tidak pernah menitipkan kamu dipondok pesantren ini. Kedua orang tuamu meninggal karena sebuah kecelakaan. Kebetulan Abah waktu itu ada di sana saat kejadian.”

“Abah melihat seorang paruh baya tua sedang menenangkanmu, karena kau menangis. Pelipismu luka karena terbentur! Sedangkan jenazah ibu dan Bapakmu dilarikan dirumah sakit buat otopsi! Dalam mobil yang dikendarai oleh orang tuamu terdiri dari lima penumpang. Orang tuamu, kamu, terus kalau tidak salah perempuan yang berstatus sebagai perawat dan seorang anak berumur 10 tahun. Kemungkinan adalah saudaramu”

“Mbak yang berstatus sebagai perawat meninggal setelah dirujuk dirumah sakit terdekat. Sedangkan anak berumur 10 tahun tidak diketahui keberadaannya. Abah mencoba mencari saudaramu tapi tidak ada .Dan Abah sempat diberi tahu. Siapa nama orang tuamu.”

“Polisi itu pun memperlihatkan KTP milik ayahmu! Abah membacanya dengan sesama, kemudi Abah hafalkan supaya tidak lupa.” Abah menuliskan nama ayah Arrahma dan memberikan kepada Arrahma kecil.

Arrahma kecil membaca tulisan Abah. Gadis kecil itu menangis. Tahu kebenaran akan dirinya. Pasalnya saat dia bertanya, kenapa orang tuanya tidak menjenguknya. Seperti santri lain, Abah hanya tersenyum menyuruhnya duduk di pangkuannya. Dan berkata, ‘Orang tuamu sudah menitipkan kamu sama Abah. Jadi mereka akan datang saat Rahma sudah besar!'

“Abah! Rahma tidak punya orang tua lagi hiks...hiks!” gadis itu menangis.

Abah hanya mengelus kepala Arrhama kecil yang tertutup hijab.

“Orang tua Arrahma sekarang adalah Abah sama Umi! Jadi Arrahma jangan bersedih hati!” hibur Abah Yai.

Belum usai mengenang masa lalunya. Arrahma dikagetkan dengan ucapan bariton Zola.

“Hey jangan bengong, penghulu sudah datang!”

Arrahma langsung berdiri dari duduknya dilantai.

“Ke-kenapa sudah datang?” tanya Arrahma tidak sadar. Padahal dua puluh menit yang lalu Zola telah menarik kertas yang ada ditangannya. Yang tertulis mama Arrahma dan orang tuanya.

“Kamu ngelamun kayak orang linglung tatapan kosong! Saya ambil kertas yang kamu pegang saja tidak sadar!” ketus Zola sambil merapikan jasnya.

“Tuan, penghulu sudah siap!” Asrhaf asisten pribadi Zola mengingatkan. Lelaki itu melirik kearah Arrahma.

'

“Matamu, jangan jelalatan. Jika tidak, mauku congkel. Biar tahu rasa!” Zola tidak suka dengan tatapan Asrhaf pada Arrahma.

“Saya terima nikah dan kawinnya Arrahma binti Ilham Arief tunai!” Penghulu membacakan doa

Disaat yang bersamaan.

Brak! Pintu kamar hotel terbuka, seorang pemuda tampan. Membuka pintu dengan nafas tersengal-sengal.

“Gus Imam!”

Bugh!

Terpopuler

Comments

Mpok Nana

Mpok Nana

Kasihan Arrahmah

2022-07-18

0

Agnez_('❛◡❛')

Agnez_('❛◡❛')

Aaarrgffhhhhhh

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahlah Denganku
2 Status Arrahma
3 Memutuskan Hubungan
4 Mengenang Masa Kecil
5 Bangsat-Bangsat Berkelas
6 Petir Menyambar Hati
7 Hati Gelisah
8 Meninggalkan Trauma
9 Aa, Hilang
10 Persiapan Sebelum Dibuang
11 Pulang
12 Sebuah Tujuan
13 Pelukan Yang Dibalas
14 Disini Menjaga Disana Tidak
15 Suami Predator
16 Jadikan Motode Penasehat
17 Muda Dewasa, Dewasa Egois
18 Tawaran Arrahma Mengiurkan
19 Malaikat Peyalamat
20 Otak Cerdas Hati Sahara
21 Karma Karena Ganggu Ayam
22 Menantu Durhaka
23 Jangan Bermain Api
24 Banyak Bacot
25 Tapi Bohong
26 Cuitan Pesan Dari Terong
27 Kamu Kok Seperti Hantu Uuuu
28 Jodoh Adalah Cerminan Diri
29 Tiga Hari Lagi
30 Masih Belum Berubah
31 Harus Apa
32 Menuju Perubahan
33 Ciuman Dimata
34 Perhatian Zezola
35 Maha Cinta
36 Kisah Arrahma Waktu Muda
37 Takut Jatuh Cinta
38 Kemenangan Arrahma
39 Surat Perjanjian
40 Terpesona Aku Terpesona
41 Sudah Tahu Sifatnya
42 Jauhnya Terasa
43 Welut-welut Kau Bunting ... Bunting
44 Kecanggungan Expired
45 Arrahma Istriku
46 Alasan Dibalik Semua
47 Kecemburuan Arrahma
48 Arrahma Merajuk Zola Bujuk
49 Ya! Dia Istime
50 Kawin Dulu Pasang Cincin Kemudian
51 Mowelle Nama Burung Zola
52 Diamnya Zola
53 Lelaki Pecundang
54 Pemuda Penyelamat
55 Bunda
56 Saingan Sama Ipar
57 Cinta Atau Setia
58 Kesedihan Yang Mendalam
59 Tidak Mau Sama
60 Mommy, Popy, Bao Happy
61 Doa Untuk Mommy
62 Wes Anggel
63 Kejadian Kecelakaan
64 Anugrah
65 Akhir Dari Sebuah Perjalanan
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Menikahlah Denganku
2
Status Arrahma
3
Memutuskan Hubungan
4
Mengenang Masa Kecil
5
Bangsat-Bangsat Berkelas
6
Petir Menyambar Hati
7
Hati Gelisah
8
Meninggalkan Trauma
9
Aa, Hilang
10
Persiapan Sebelum Dibuang
11
Pulang
12
Sebuah Tujuan
13
Pelukan Yang Dibalas
14
Disini Menjaga Disana Tidak
15
Suami Predator
16
Jadikan Motode Penasehat
17
Muda Dewasa, Dewasa Egois
18
Tawaran Arrahma Mengiurkan
19
Malaikat Peyalamat
20
Otak Cerdas Hati Sahara
21
Karma Karena Ganggu Ayam
22
Menantu Durhaka
23
Jangan Bermain Api
24
Banyak Bacot
25
Tapi Bohong
26
Cuitan Pesan Dari Terong
27
Kamu Kok Seperti Hantu Uuuu
28
Jodoh Adalah Cerminan Diri
29
Tiga Hari Lagi
30
Masih Belum Berubah
31
Harus Apa
32
Menuju Perubahan
33
Ciuman Dimata
34
Perhatian Zezola
35
Maha Cinta
36
Kisah Arrahma Waktu Muda
37
Takut Jatuh Cinta
38
Kemenangan Arrahma
39
Surat Perjanjian
40
Terpesona Aku Terpesona
41
Sudah Tahu Sifatnya
42
Jauhnya Terasa
43
Welut-welut Kau Bunting ... Bunting
44
Kecanggungan Expired
45
Arrahma Istriku
46
Alasan Dibalik Semua
47
Kecemburuan Arrahma
48
Arrahma Merajuk Zola Bujuk
49
Ya! Dia Istime
50
Kawin Dulu Pasang Cincin Kemudian
51
Mowelle Nama Burung Zola
52
Diamnya Zola
53
Lelaki Pecundang
54
Pemuda Penyelamat
55
Bunda
56
Saingan Sama Ipar
57
Cinta Atau Setia
58
Kesedihan Yang Mendalam
59
Tidak Mau Sama
60
Mommy, Popy, Bao Happy
61
Doa Untuk Mommy
62
Wes Anggel
63
Kejadian Kecelakaan
64
Anugrah
65
Akhir Dari Sebuah Perjalanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!