Setelah acara syukuran open house pernikahan Naya, adik iparnya memberitahukan semua yang ingin Amir ketahui perihal handphone yang beberapa hari lalu ia temukan.
" Mas, nanti setelah resepsi di Bogor. Aku akan ikut pulang dengan ka Abyan, " ujarnya kemudian.
" Mau aku bantu biar dekat ka?. "
" Ga usah, aku belum ada niat ko, hanya ingin mengembalikan ini saja, " elaknya lagi.
" Condong ke Aiswa ya ka?, " Tanya Mahen memancing reaksi kakak iparnya itu.
" Hah, dih, curang... Tau dari Naya ya Mas?. "
" Naya ga sengaja cerita kemarin itu waktu aku tanya ka Amir apa belum ada niat menikah, padahal sudah memenuhi syarat... Naya bilang, Aiswa belum lulus sekolah dan lagi ka Amir belum sempurna hafalan nya... Hanya itu, " Jelasnya sambil tersenyum melihat kakak iparnya sedikit canggung kala diungkit nama seorang gadis.
" Iya, Aiswa masih sekolah Aliyah dan lagi aku minder karena dia adalah putri pemilik pondok putri Tazkiya. "
" Jodoh ga akan kemana ka, fighting. "
" Hmm, tapi aku... "
" Kata Naya... Cinta juga butuh diperjuangkan, kata aku juga sih, ka Amir tau kita kan gimana sampai bisa begini?, " Mahen memberi semangat.
" Entahlah... Aiswa begitu tinggi dijangkau... Dan ini, semoga nanti jika dia telpon lagi, ga salah paham yaa sama aku, Mas. " Amir memandang handphone ditangannya.
" Almahyra maksudnya?. "
" Eh iya, namanya Almahyra yaa... "
" Penyuka warna hijau, fasih berbahasa Arab dan single, usianya dua tahun diatas Naya, dia gagal menikah tahun lalu karena calon suaminya meninggal saat study di Kairo... Go Ahead ka... Dia calon yang baik juga.. Jangan tutup kemungkinan hati pada siapa akan berlabuh bukan?. "
" Mas, jangan ngomporin aku.... "
" Hahaha, canda ka... Aku ga ikutan kalau masalah hati, yang pasti, aku akan dukung bila itu baik untuk semuanya... Ya ka.. "
Mahen dapat merasakan hati kakak iparnya mulai gelisah kembali. Ia tahu, karena pernah berada dalam posisi yang sama. Naluri pria, ketika ada diantara dua pilihan terbaik, pastilah gamang untuk menilik mana yang lebih membuat hatinya tertarik.
Obrolan hangat antara dua pria di teras depan rumah berlangsung hingga waktu duha. Amir kemudian pamit pada Mahen untuk masuk kedalam kamarnya untuk menunaikan sholat duha sekaligus merapel hafalannya kembali.
Baru saja ia akan melanjutkan ke juz selanjutnya, ponsel wanita yang dia temukan itu dan sedang ia letakkan di atas meja nakas samping ranjangnya, berdering dan bergetar.
Satu nama muncul di layar ponsel dengan lebar 6 inc, Emilia Rizky.
" Halo assalamu'alaikum, " sapa Amir perlahan.
" Wa'alaikumussalam, maaf ini dengan siapa yaa kalau boleh tahu? aku pemilik ponsel yang sedang Bapak pegang, " Sahutnya, suara lembut seorang gadis dari seberang sana.
" Maaf... Ponselnya punya ciri seperti apa yaa? memang hilangnya dimana?, " tanya Amir meminta konfirmasi.
" Casing hijau, merk Samsung dengan ikon gadis berhijab dibagian belakang dan ada goresan dekat lubang headset... bila casingnya dibuka, ada satu lembar kertas bertuliskan sholawat, " Terangnya detail.
" Ketinggalan dimana Mba?. "
" Stasiun kurasa, karena ketika sadar ponsel ku raib saat diatas bus jemputan menuju kota ku. "
" Baik... Aku Amir, yang menemukan ponsel Mba nya... kemarin aku sempat kejar tapi sepertinya tidak terdengar. "
" Maaf Pak, bapak bisa kirimkan ke alamat aku? ponselnya?. "
" Kemarin hapenya mati karena aku ga punya chargernya... Ok boleh, tapi apa ga riskan? Mbanya dimana? aku antar sekalian, " Amir penasaran sosok gadis dengan suara lembut, wajah ayu dengan hijab toskanya yang dia lihat tempo hari.
" Semarang... Nanti aku kasih pin point buat ketemu atau gimana?. "
" Lusa, adikku resepsi nikah di Jakarta... Besoknya aku akan ikut kakaku ke Semarang, aku akan antarkan ini ke alamat Mba nya atau ketemu langsung?, " Rayunya dengan degup jantung yang mulai tak beraturan.
" Nanti aku kabari ya Pak... Terimakasih banyak, mohon jaga ponsel ku, " pintanya berkata sambil tersenyum, karena intonasi suaranya terdengar lebih ramah ditelinga Amir.
" In sha Allah.... "
" Hmmmm, namaku Alma... Terimakasih. "
Almahyra menutup sambungan teleponnya dengan Amir. Sementara Emilia yang berada disampingnya sedari tadi melihat bahasa tubuh Alma yang tak biasa, " Kamu kikuk begini, deg-degan, pasti laki ya, Al?, " tanyanya.
" Eh kikuk apanya? iya pria, suaranya adem. " Tak sengaja bibirnya memuji dan melengkungkan sebaris senyum manis.
" Naah kan... ketahuan haha, hati-hati cinta dari telinga turun ke hati. " seloroh Emilia.
Alma hanya tersenyum saat Emilia terus menerus menggodanya. Ia akui, ada rasa berdebar saat mendengar suara pria tadi.
" Amir yaa namanya.. Nama yang bagus, semoga sebagus rupanya nanti.... Eh, astaghfirullah astaghfirullah... Maafkan aku ya Allah... Mencela ciptaan-Mu. " Alma tak habis pikir, baru namanya saja hatinya sudah dibuat begini. Rasa berdebar yang dulu saat akan dipertemukan dengan calon suaminya, mulai bersemi kembali.
Almahyra sadar, kini ia adalah wanita dewasa. Meski pamannya tak pernah mengungkit peristiwa sedih kegagalannya menikah dulu. Namun tetap saja, pandangan kasihan dari sekitar masih kerap menghantui setiap langkahnya terlebih apabila ada kegiatan rutinan pondok yang mengharuskannya bertemu dengan banyak orang.
*
Amir masih memandang layar ponsel yang telah mati beberapa menit yang lalu.
" Eh beneran dia Alma... Suaranya lembut banget yaa. " Gumam nya lirih.
Meski berusaha sekuat tenaga fokus dan konsentrasi, bayangan wajah ayu Almahyra memenuhi kelopak matanya yang terpejam.
" Astaghfirullah... Ada apa ini?, " Amir berulang kali mengulang dan mengulang hingga pada akhirnya ia menutup mushafnya lalu mengambil wudhu kembali.
Jauhkan aku dari segala rasa gelisah akibat nafsu... Ya Robb. Doanya kemudian.
***
Tazkiya Putra, Jakarta.
Hari ini adalah hari awal Hasbi masuk kerja kembali di Tazkiya. Setelah keputusannya untuk mundur dari hubungan perjodohan yang gagal dengan Naya, ia memutuskan untuk break sejenak pada Yai-nya, agar hatinya kembali lega.
Seperti biasa, pria tampan dan kalem ini memulai rutinitasnya mengajar di sebuah kelas pagi. Didalam hatinya ia tak sabar, ingin segera berkunjung ke kediaman Yai nya di pondok putri. Tujuannya jelas, hanya ingin melihat Aiswa sekejap, itupun bila dirinya beruntung bisa bertemu.
Gadis itu masih sekolah, Hasbi tahu. Senyum manis Aiswa yang ia lihat hanya dari foto di chat whatsapp dengan Ahmad telah berhasil mengalihkan pikirannya dari Naya, gadis pujaan hati yang telah resmi menjadi milik pria lain.
" Aiswa, semoga aku beruntung kali ini... Semoga kamu, juga demikian... Aku akan memulai semua nya perlahan, hingga cinta itu tumbuh diantara kita, " Gumamnya lirih sembari memandang fotonya yang telah dia simpan.
Akhirnya, kesempatan yang ditunggu pun tiba. Jam mengajarnya berakhir sejak dua puluh menit yang lalu. Ia kini tengah melangkahkan kakinya menuju komplek pondokan putri yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari tempatnya bekerja.
Disinilah ia berdiri, didepan halaman depan rumah Yai nya.
" Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumussalaam, Yai sudah menunggu silakan masuk Mas Hasbi, " sapa seorang asisten rumah tangga.
" Hasbi..... Apa kabar Nak, duduklah dulu. " tegur suara seorang pria paruh baya.
" Kheir alhamdulillah Yai. "
" Aiswa belum pulang... Atau kamu mau jalan-jalan dulu? sambil lihat kondisi disini?. "
" Baiknya Yai?. "
" Ya jalan saja dulu, siapa tahu bisa ketemu Aish disana nanti... "
" Oh, baik kalau begitu... Ana izin Yai. "
" Kembali kesini yaa Nak, saat adzan dzuhur, kita jama'ah di Aula. "
" Na'am, Yai. "
Hasbi lalu bangkit dari duduknya setelah menyalami tangan Yai dan menciumnya takzim.
Ia melangkahkan kakinya menuju pondokan putri yang diawali dengan melewati taman didepan sebuah Aula.
Aiswa..... Aiswa... Baru namanya saja, sudah membuat hatiku berdebar. Batinnya.
.
.
___________________
Rebutan lagi aja...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
@Ani Nur Meilan
walaupun sudah Tau Ending Seperti Apa Tapi... Tetap baca Perlahan.. karena Novel Mom ini Enak untuk Dibaca.. ngga ada Bosannya.... /Angry//Angry/
2024-11-23
1
ηαzla♡
naya adiknya amir? trus sekarang hasbi mau rebutan lagi cewe sama kknya naya, amir? terus amirnya suka juga alma?
2023-09-03
3
ηαzla♡
pasti sulit ya Al😌
2023-09-03
0