Merenggut

Vanya membawa Vano menggunakan mobil milik Vano. Vanya terp*ksa harus meninggalkan motornya di club itu. Vano semakin mengg*la saat di dalam mobil. Dia semakin tidak bisa diam. Dia terus bicara melantur ke mana-mana.

"Eh,, Vano, lo bisa diem gak. Gue lagi nyetir nih" tegur Vanya.

"Van, lo kok makin cantik sih" puji Vano.

"Apaan sih Van. Udah diem lo. Gue jijik denger pujian dari lo"

"Van, lo cantik banget. Gue jujur ya, lo lebih cantik dari Helen. Cuma sayang, lo galak sama gue"

"Eh, galak apanya! Gue tuh sahabat lo yang paling baik. Enak aja lo bilang gue galak"

"Eum,, gerah.." keluh Vano membuka dasi yang melekat di lehernya.

"Sabar, sebentar lagi kita sampe di apartemen lo" balas Vanya.

10 menit kemudian, Vanya dan Vano sudah sampai di apartemen milik Vano. Vanya membopong tubuh Vano untuk masuk ke dalam apartemennya. Setelah sampai, Vanya membaringkan tubuh Vano di atas tempat tidurnya. Vanya membuka sepatu dan kaos kaki Vano.

"Lo istirahat, gue mau pulang dulu" ucap Vanya.

"Eum,, mau ke mana?" Vano memegang tangan Vanya.

"Gue mau pulang Vano. Lo istirahat aja. Besok gue ke sini lagi" jawab Vanya.

"Jangan pergi. Lo harus temenin gue"

"Gue harus pulang sekarang"

"Gue gak mau lo pulang"

"Van,, maaf. Tapi gue bener-bener harus pulang"

Vanya hendak melangkahkan kakinya menuju pintu, namun Vano menarik tangannya dan membuat Vanya jatuh di atas tubuh Vano.

"Akh.." pekik Vanya. "Lo apa-apaan sih Van? Lepasin gue" protes Vanya.

Vano memeluk Vanya dengan posisi Vanya berada di atas tubuhnya. Dia menatap dengan seksama wajah cantik Vanya.

"Sejak kapan?" tanya Vano.

"Apa?" Vanya balik bertanya karna pertanyaan Vano tidak dimengerti olehnya.

"Sejak kapan lo punya wajah cantik?"

Vanya terdiam. Dia bingung harus menjawab apa. Sebab, Vanya tidak pernah merasa dirinya cantik.

"Gue gak cantik" jawab Vanya.

"Lo itu cantik banget Van. Apalagi hati lo. Bersinar. Gue gak nyangka, gue punya sahabat secantik elo" puji Vano.

Vanya tertegun dengan perkataan Vano. Dia pernah mendengar pepatah mengatakan, perkataan orang m*buk adalah kenyataan. Atau bisa juga yang isi hati sebenarnya.

"Sekarang lo lepasin gue" pinta Vanya.

"Enggak. Kenapa sih, lo selalu mau dilepasin? Gue lagi mau sama lo"

"Tapi gue mau pulang"

"Ini juga rumah lo. Sekarang lo udah pulang. Jadi jangan ke mana-mana lagi"

"Van,, gue mau pulang"

"Ck.." Vano mendecak sebal.

Vanya ngotot ingin pulang. Bukan tanpa alasan. Kini Vano sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Vanya hanya tau kalo Vano sedang m*buk. Dia tidak tau kalo Vano meminum obat perangsang milik Max. Vanya takut Vano akan hilang kendali dan sesuatu yang tidak diinginkan pun akan terjadi. Sebisa mungkin, Vanya harus menghindari hal tersebut.

"Van,, lepasin gue.." rengek Vanya.

Vanya mencoba bangun dari tubuh Vano. Namun Vano segera membalikkan tubuhnya. Dan kini Vano berada di atas tubuh Vanya.

Vano tidak memperdulikan rengekan Vanya. Dia hanya menatap pada wajah Vanya. Lebih tepatnya, pada bibir Vanya. Bibir mungil merah merona milik Vanya terlihat sangat menggoda. Ingin rasanya Vano bisa merasakan bibir itu.

"Van,, lepasin gue.." rengek Vanya lagi.

Vano memegang wajah Vanya dengan lembut. Dia mengelus wajah Vanya. Kemudian jarinya mengusap lembut bibir Vanya.

"Van-"

Sebelun Vanya melanjutkan ucapannya, Vano sudah lebih dulu membungkam mulut Vanya dengan bibirnya. Vano menempelkan bibirnya pada bibir Vanya.

Vanya membelalakan matanyanya. Dia kaget atas apa yang dilakukan oleh Vano. Vanya mencoba mendorong tubuh Vano. Namun Vano terlalu berat. Dia tidak bisa mendorong tubuh Vano.

Vano mulai mel*mat bibir Vanya. L*matan itu sangat lembut. L*matan pada bibir Vanya, membuat candu bagi Vano. Dia ingin lebih memperdalam l*matan itu.

Vanya terus berusaha mendorong Vano, tapi dia selalu gagal. Akibat dari l*matan Vano, Vanya kehabisan nafas. Vanya mem*kul dada Vano. Akhirnya Vano melepaskan tautan bibirnya pada Vanya.

"Lo udah g*la Van" ucap Vanya.

Vanya mendorong tubuh Vano dengan k*ras. Dan dia pun bisa terbebas dari Vano.

Vano tidak mendengar ucapan dari Vanya. Dia masih menikmati sensasi dari bibir Vanya. Dia merasa menginginkan bibir itu lagi.

Vanya berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu. Dia hendak pergi dari apartemen Vano. Vano sadar kalo Vanya pergi. Dia segera mengejar Vanya.

Saat Vanya hendak memegang handel pintu, tiba-tiba tangannya dicekal oleh tangan Vano.

"Van, lepasin tangan gue" titah Vanya.

"Gak. Gue gak akan lepasin tangan lo" tolak Vano.

"Lo, harus jadi milik gue"

"Apa maksud lo?"

"Ayo.." Vano menarik tangan Vanya.

Vanya tau apa maksud Vano. Dan inilah yang dia takutkan. Vano akan kehilangan akal dan dia akan bertindak sesuka hatinya.

"Lepasin Van,, lo gak bisa lakuin ini ke gue" Vanya berusaha memberontak.

Vano tidak mendengarkan Vanya. Dia hanya menginginkan pelepasan dan kepuasan saja.

"Van.."

Vano masih tidak mendengarkan Vanya.

"Van.."

"DIEM!" bentak Vano.

Vanya tertegun karna bentakan dari Vano.

"Lo bisa diem gak sih? Lo harus turutin semua kemauan gue" ucap Vano dengan berteriak pada Vanya.

Vanya tersentak kaget. Setelah bertahun-tahun, ini pertama kalinya dia mendapat bentakan dari orang lain. Apalagi orang itu sahabatnya sendiri. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Vanya tidak punya siapa-siapa. Hanya keluarga Vano yang menemaninya sampai sekarang. Dan Vano, adalah orang yang paling dekat dengan Vanya. Selama mereka bersahat, tidak sekali pun Vano pernah membentak Vanya. Dan baru kali ini Vanya mendapat benatakan dari Vano.

Meskipun Vanya terlihat kuat dari luar, tapi nyatanya dia sangat rapuh. Vanya selalu butuh dukungan dan kasih sayang dari orang lain. Itu sebabnya Vanya rapuh. Namun Vanya tidak pernah menunjukkan sisi lemahnya pada orang lain.

Vanya meneteskan air mata. Dia hanya bisa diam mendengar kemarahan dari Vano. Vano menyadari kalo Vanya menangis. Vano memegang wajah Vanya.

"Sut,, lo gak boleh nangis. Kalo lo nangis, cantik lo bisa ilang.." tiba-tiba saja Vano merubah sikapnya menjadi lembut.

Vano menghapus air mata yang membasahi wajah cantik Vanya. Vanya menggelengkan kepalanya menolak sentuhan dari Vano.

"Lo jangan nangis lagi ya.."

"Lepasin gue,, gue mau pulang"

"Huh.." Vano menghembuskan nafas kasar.

"Pulang,, pulang,, pulang,, kenapa sih, terus ngomong mau pulang?" Vano mulai marah kembali.

"Gue mau pulang"

"Gak. Sekali Enggak, ya enggak. Lo gak boleh pulang. Lo harus di sini dan temenin gue. Ayo.." Vano menarik Vanya dan menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur.

"Van,, gue mohon, jangan lakuin ini ke gue.." pinta Vanya dengan menangis.

"Gue mau lo. Gue mau lo, jadi milik gue"

"Gak Van, gue gak mau.." tolak Vanya.

Vano memaksakan kehendaknya pada Vanya. Dan terjadilah hal yang tidak diinginkan oleh Vanya. Malam itu menjadi malam yang kelam bagi Vanya. Namun tidak untuk Vano. Bagi Vano, malam itu menjadi malam terindahnya. Dia bisa memiliki Vanya seutuhnya.

Jika kalian pikir Vanya tidak berusaha melepaskan diri, maka kalian salah. Vanya terus menolak Vano. Namun karna kekuatan mereka berbeda jauh, Vanya tidak bisa melakukan apa pun. Dia sudah mencoba kabur dan memohon agar Vano melepaskannya. Namun semua usahanya sia-sia.

Vano dikuasai oleh n*fsunya. Sebenarnya saat itu Vano tidak terlalu kehilangan kesadaran. Namun dia tidak bisa menghindari h*sratnya pada Vanya.

Maaf baru bisa up

Bab ke-3 ini terus ditolak karna terlalu p*lg*r ya

Jadi author rombak lagi.

Sebenernya waktu itu author udah rombak, tapi kehapus karna kesalahan author. Author lupa kalo ini babnya di edit, bukan bab baru. Jadi kehapus

Silahkan tinggalkan jejak

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

siram pake air dingin ato air es batu

2024-11-03

0

Kā_Sā

Kā_Sā

ayo thor up nya yang buanyak ya biar gak ngantung hehehe😅😅

2022-05-05

2

Vita Zhao

Vita Zhao

aduh vano keterlaluan kasian vanya🥺🥺

2022-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!