Mantan saya

Noora baru saja keluar dari lift dan berjalan menuju ke parkiran mobil dengan kedua tangan masih menarik koper yang cukup besar, saat Noora akan memasukan koper ke dalam bagasi, Safa seketika datang dan menarik tangan Noora.

"Kak Rara." ucap Safa pelan.

"Aku bisa jelasin kepada kakak tentang kejadian kemarin." ucap Safa lagi.

Noora pun seketika menatap wajah sang adik yang berdiri di depannya, sambil menggenggam tangannya, hari ini Noora benar-benar merasa sangat terluka, bahkan hatinya merasa tidak karuan, jika di tanya marah, kecewa, itu pasti, namun saat ia ingin marah dan melampiaskan semua amarahnya ia tidak bisa saat melihat wajah sang adik yang selama ini ia cintai dan sayangi.

"Kak, aku dan mas Adam_." ucap Safa yang belum selesai.

"Kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi dek." ucap Noora.

"Tapi kak." sahut Safa yang terus menatap wajah kakaknya.

"Aku dan mas Adam akan segera bercerai, jadi kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi, dan kamu juga bisa memiliki mas Adam sepenuhnya."

"Kak.. maafkan Safa." Safa yang seketika menangis bersujud di kaki Noora.

"Safa benar-benar menyesal telah mengkhianati kakak."

"Bangun dek.. bangun.. kakak sedang tidak ingin berdebat, jadi tolong bangun lah." Noora yang mencoba menarik Safa agar kembali berdiri.

"Aku tau aku salah.. dan aku tau kakak pasti kecewa dan membenciku, dan pasti kakak tidak bisa memaafkanku." Safa yang terus menangis di depan Noora.

"Kakak butuh waktu untuk menerima semua ini." Noora yang sudah melepaskan tangan Safa dan segera masuk ke dalam mobil, namun lagi-lagi di halangi oleh Safa.

"Kak.. Safa benar-benar minta maaf, kakak boleh membenci Safa, tapi Safa mohon kak, jangan pernah tinggalkan Safa sendiri, Safa hanya punya kakak." Safa yang sudah memeluk tubuh Noora dengan kedua mata terus bercucuran air mata.

Noora yang mendapat pelukan dari sang Adik seketika kembali menitihkan air matanya, Noora benar-benar tidak sanggup membenci sang adik, namun hatinya juga tidak bisa di bohongi, bahwa ia terluka.

"Kenapa kejadian ini harus aku yang menerimanya tuhan, kenapa harus adikku sendiri yang menjadi benalu di pernikahanku, kenapa harus orang-orang yang aku sayang yang menghianatiku." ucap Noora di dalam batinya.

"Hik.. Hik.. jangan pernah tinggalkan Safa, Safa sudah kehilangan Ayah dan Ibu, dan Safa sekarang tidak mau kehilangan kakak juga." ucap Safa.

Noora pun seketika menggenggam kedua pundak Safa dan menatap wajah Safa dengan penuh kasih sayang. "Kamu dan kakak sudah sama-sama dewasa, dulu Ayah dan Ibu selalu mengajarkan kepada kita bertanggung jawab lah dengan apa yang kalian lakukan, dan sekarang kakak minta bertanggung jawab lah apa yang kamu lakukan."

"Aku tidak keberatan kehilangan mas Adam, tapi asalkan jangan kehilangan kakak." ucap Safa.

Noora yang mendengar ucapan Safa seketika terdiam sejenak.

"Kak.. Safa ingin melihat kakak bahagia, dan Safa mohon kakak jangan bercerai dengan mas Adam, aku yang akan mengalah melepaskan mas Adam."

"Apapun pilihan kakak, kakak yakin itu yang terbaik." ucap Noora lalu melepaskan tangan Safa dan berjalan masuk ke dalam mobil.

"Kak Rara." panggil Safa, namun Noora tidak lagi mengindahkannya.

Mobil mewah milik Noora pun sudah berjalan keluar dari parkiran Apartemen, di dalam mobil Noora kembali menitihkan air matanya.

"Kenapa dunia tidak berpihak kepadaku, kenapa takdir menghianatiku." Noora yang memukul-mukul stir mobil yang di genggamnya.

Saat Noora masih merasa sedih, tiba-tiba ponsel berdering di sampingnya, ia melihat tertera jelas nama suamiku dengan terdapat lambang hati berwarna merah di samping nama tersebut, Noora yang mendapat telefon dari Adam pun tidak lagi mengindahkannya, namun ponsel terus saja berdering, hingga Noora pun merasa terganggu, dan ia mencoba meraih ponsel untuk di matikan, namun saat Noora fokus mengambil ponsel tiba-tiba mobil pun menabrak mobil yang sedang berhenti karena lampu merah.

"Brukkk!." Seketika Noora langsung menginjak rem secara mendadak, ia sangat terkejut bahkan badannya hampir kepentok kaca mobil.

"Astaga.. apa yang aku lakukan, sepertinya tadi aku sudah mengurangi kecepatan mobilku di rambu lalu lintas, kenapa masih saja menabrak, untung saja belakang sepi, coba kalau rame, pasti akan terjadi kecelakaan beruntun." Noora yang benar-benar syok.

Saat Noora masih merasa syok, bahkan para pengendara yang lainnya pun melihat ke arah mobilnya, Noora benar-benar merasa panik.

"Aku harus segera turun keburu lampu berubah menjadi hijau." Noora pun segera turun untuk menemui pengemudi mobil yang barusan di tabraknya, namun saat Noora baru membuka pintu, sudah lebih dulu keluar sosok bapak-bapak berbadan tinggi mengisyaratkan untuk menepi di pinggir jalan, dan Noora pun langsung gemudikan mobilnya untuk menepi di pinggir jalan.

Saat kedua mobil sudah menepi, Noora pun segera turun dari mobil, untuk menemui pengemudi mobil mewah tersebut

"Malang sekali hari ini nasipku." desah Noora yang sudah keluar dari mobil.

Noora pun berjalan, dan melihat mobil yang barusan dia tabrak, rusaknya cukup parah, karena body mobil bagian belakang terlihat masuk ke dalam dan lecet. Noora pun langsung mengusap wajah dengan telapak tangannya.

"Apa nona tidak melihat rambu lalu lintas sudah berubah menjadi merah?." tanya bapak-bapak yang baru saja keluar dari mobil.

"Maaf kan saya pak, saya tidak sengaja, saya melihat bahwa lampu lalu lintas sudah berubah, dan saya juga sudah mengurangi kecepatan mobil, namun ternyata kecepatan mobil masih melaju cukup tinggi." jelas Noora.

"Kalau memang belum bisa mengemudikan mobil di jalan raya, gausah naik mobil!." ucap bapak-bapak itu lagi dengan kethus.

"Maaf kan saya pak, saya akan bertanggung jawab atas kesalahan saya."

"Mobil milik majikan saya ini sangat mahal, saya tidak yakin nona bisa bertanggung jawab."

Saat Noora dan bapak-bapak tersebut masih berbincang-bincang, tiba-tiba keluarlah seorang laki-laki dari dalam mobil, berbadan tinggi semampai, dengan menggunakan jas berwarna navy begitu terlihat sangat rapi.

"Pak Joko, anda minta nomor indetitasnya saja, nanti tinggal di hubungi, saya sedang buru-buru karena ada meeting penting." ucap laki-laki tersebut.

"Iya pak.. siap." jawab pak Joko.

Noora yang melihat laki-laki baru saja turun dari mobil merasa tidak asing, begitupun dengan laki-laki tersebut saat melihat Noora yang berdiri tidak jauh darinya, laki-laki tersebut pun langsung membuka kaca mata hitam yang di kenakannya.

"Rara." ucap laki-laki yang bernama Devan.

"Devan." ucap Noora balik.

"Apa kau benar-benar Rara?." Devan yang terlihat tidak percaya saat bertemu dengan Noora.

"Iya ini aku Rara alias Noora." jawab Noora.

"Hampir dua tahun aku mencarimu Ra, tidak menyangka kita akan bertemu di jalan seperti ini."ucap Devan.

Pak Joko yang melihat majikannya dengan perempuan yang barusan ia marahi pun menjadi terperangah. "Apa pak Devan mengenal nona ini?." tanya pak Joko.

"Iya.. karena Rara ini adalah mantan saya 3 tahun yang lalu." jawab Devan.

Terpopuler

Comments

Budi Suprihatin

Budi Suprihatin

Kebiasaan cerita di dunia halu, jika bertemu kalo gak tabrakan badan atau tabrakan kendaraan

2024-03-17

0

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

wahhh aku mencium bau² CLBK🤭

2023-10-23

0

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

dan sama kaka ipar mu
akan truss maen sodok_sodokan tampa sepengetahuan kk mu...

kau bodoh atau bagaiman sih
apakah cair sp*rma sudah menutupi kewarasan mu sebagai manusia

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Ku di hianati adikku sendiri
2 Kebohongan yang terungkap
3 Kata Perceraian
4 Seperti iblis
5 Mantan saya
6 Aku berat, sangat berat
7 Aku merelakan kau menikah
8 Aku tidak mau menikah
9 Kamu juga murahan
10 Duh, kecepolasan lagi
11 Mantan Kekasih
12 Proses perceraian
13 Resmi Bercerai
14 Pembalasan
15 Kadatangan Noora di kantor
16 Hanya berpura-pura
17 Turun jabatan
18 Devan Nugraha Perwira
19 Tragedi Petir
20 Romeo dan Juliet pun lewat
21 Kemesraan Devan dan Noora
22 Aku ingin kembali
23 Duel Adam dan Devan
24 Semoga dia yang terkahir
25 Laki-laki iblis
26 Tertangkap Basah
27 Penyesalan Safa
28 Adam membabi buta
29 Senyum renyah telah kembali
30 Gaun pengantin yang cantik
31 Wedding Devan dan Noora
32 Kembalinya Adam
33 Matinya Adam
34 Mengikhlaskan dia pergi
35 Aku belum berpengalaman
36 Kedatangan Viola
37 Jadi penasaran
38 Berlibur
39 Pergi ke kantor
40 Mak Comblang
41 Berangkat Honymoon
42 Tiba di Bali
43 Cemburunya Devan
44 Aku akan cari cewek lain
45 Honymoon di malam hari
46 Pantai di pagi hari
47 Bali and Jakarta
48 Aldebaro Kompani
49 Saling mengenal
50 Murkanya Devan
51 Aku ingin Sendiri dulu
52 Aku mencintaimu
53 Turbulensi
54 Dua cinta yang terpendam
55 Sampai Rumah
56 Menuju Caffe Magazo
57 Yang ku takutkan, terjadi
58 Hay.. my mantan
59 Keanehan Noora
60 Coba di cek dulu
61 Gelas Urin
62 Dokter kandungan
63 Perayaan kehamilan Noora
64 Jangan ngeyel
65 Nasi Goreng
66 Berkaca-kaca
67 Bukaan lima
68 Lahirnya baby A
69 Arti baby A
70 Acara Baby Ara
71 Good bay Jakarta (End)
72 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ku di hianati adikku sendiri
2
Kebohongan yang terungkap
3
Kata Perceraian
4
Seperti iblis
5
Mantan saya
6
Aku berat, sangat berat
7
Aku merelakan kau menikah
8
Aku tidak mau menikah
9
Kamu juga murahan
10
Duh, kecepolasan lagi
11
Mantan Kekasih
12
Proses perceraian
13
Resmi Bercerai
14
Pembalasan
15
Kadatangan Noora di kantor
16
Hanya berpura-pura
17
Turun jabatan
18
Devan Nugraha Perwira
19
Tragedi Petir
20
Romeo dan Juliet pun lewat
21
Kemesraan Devan dan Noora
22
Aku ingin kembali
23
Duel Adam dan Devan
24
Semoga dia yang terkahir
25
Laki-laki iblis
26
Tertangkap Basah
27
Penyesalan Safa
28
Adam membabi buta
29
Senyum renyah telah kembali
30
Gaun pengantin yang cantik
31
Wedding Devan dan Noora
32
Kembalinya Adam
33
Matinya Adam
34
Mengikhlaskan dia pergi
35
Aku belum berpengalaman
36
Kedatangan Viola
37
Jadi penasaran
38
Berlibur
39
Pergi ke kantor
40
Mak Comblang
41
Berangkat Honymoon
42
Tiba di Bali
43
Cemburunya Devan
44
Aku akan cari cewek lain
45
Honymoon di malam hari
46
Pantai di pagi hari
47
Bali and Jakarta
48
Aldebaro Kompani
49
Saling mengenal
50
Murkanya Devan
51
Aku ingin Sendiri dulu
52
Aku mencintaimu
53
Turbulensi
54
Dua cinta yang terpendam
55
Sampai Rumah
56
Menuju Caffe Magazo
57
Yang ku takutkan, terjadi
58
Hay.. my mantan
59
Keanehan Noora
60
Coba di cek dulu
61
Gelas Urin
62
Dokter kandungan
63
Perayaan kehamilan Noora
64
Jangan ngeyel
65
Nasi Goreng
66
Berkaca-kaca
67
Bukaan lima
68
Lahirnya baby A
69
Arti baby A
70
Acara Baby Ara
71
Good bay Jakarta (End)
72
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!