Kata Perceraian

Hari Minggu pun sudah tiba, biasanya di hari minggu Noora habiskan waktunya bersama Adam, karena mereka berdua sama-sama libur bekerja. Namun hari ini Noora memutuskan untuk pulang, mau tidak mau dia harus bertemu dengan Adam untuk mengambil pakaiannya di Apartemen.

Setelah keluar dari Apartemen Viola, Noora segera pulang menuju ke Apartemennya, hari ini Noora benar-benar malas untuk bertemu dengan sang suami, apa lagi saat Noora teringat kejadian kemarin malam, Noora benar-benar tidak bisa melupakan kejadian tersebut yang membuat hatinya terluka.

Mobil yang di kendarai Noora terus melaju dengan kecepatan tinggi, dan tidak lama mobil pun sudah tiba di slot parkiran Apartemen, Noora segera bergegas turun dari mobil untuk naik ke lantai 12. Namun saat Noora baru saja keluar dari mobil tiba-tiba ia melihat Adam yang tidak jauh dari dirinya, Noora melihat Adam begitu terlihat sangat rapi dengan menggunakan kaos polos di padukan dengan celana panjang dan tidak lupa kaca mata hitam yang selalu menempel pada kedua mata tajam nya.

Noora tidak lagi mengindahkan keberadaan Adam, ia terus melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam Apartemen, seperti pada tujuan awal yaitu hanya untuk mengambil barang-barangnya saja, di saat Noora terus melangkahkan kakinya dengan cepat tiba-tiba Adam menghampirinya dan mencoba untuk memberhentikan langkahnya.

"Aku baru saja akan menjemputmu.. ternyata kamu lebih dulu pulang." ucap Adam yang berdiri di depan Noora.

Noora benar-benar sama sekali tidak mengindahkan ucapan Adam, ia terus berjalan untuk masuk ke dalam lift.

"Apa kamu tadi malam menginap di tempat Viola sayang?." Adam yang berdiri di samping Noora, namun Noora lagi-lagi diam tanpa menjawab pertanyaan dari suaminya.

Noora benar-benar malas untuk berbicara kepada Adam, bahkan Adam terlihat baik-baik saja setelah melakukan kesalahan yang fatal bersama Safa.

Setelah tiba di Apartemen Noora segera masuk ke dalam kamar dan segera mengambil koper yang cukup besar di dalam almari, Noora segera membuka lembari dan mengambil baju satu persatu untuk di masukkan kedalam koper.

Adam yang melihat istrinya di dalam kamar sedang berkemas pun menjadi terkejut.

"Kamu mau kemana sayang?." tanya Adam yang mendekati Noora. Namun tetap saja Noora masih bungkam tanpa suara.

"Apa kamu ada pekerjaan lagi di luar kota? kalau begitu aku akan menemanimu, aku juga akan mengemas bajuku." ucap Adam.

Noora benar-benar tidak perduli dan tidak mau mendengar ucapan yang keluar dari mulut Adam, bahkan Noora dengan sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Kenapa kamu membawa baju banyak sekali sayang?." tanya Adam lagi.

Noora pun sudah selesai memasukan baju ke dalam koper dan segera manarik koper untuk keluar dari kamar.

"Kenapa dari tadi kamu hanya diam, dan tidak menjawab pertanyaanku!." Adam yang menarik tangan Noora.

"Lepaskan tanganku!." ucap Noora yang menatap sengit ke arah Adam.

"Jawab dulu pertanyaanku."

"Pertanyaan apa yang harus ku jawab?."

"Apa kamu tidak mendengar beberapa kali aku bertanya kepadamu?."

"Lalu apa kau sudah memikirkan jawaban dari pertanyaanku kemarin!." sahut Noora dengan sedikit nada tinggi.

"Pertanyaan apa?." tanya Adam.

"Kenapa harus Safa? kenapa harus Safa yang menjadi selingkuhan mu, kenapa harus adiku sendiri!." teriak Noora.

Adam yang mendengar ucapan Noora ketika terdiam tak bisa berkata-kata. Adam benar-benar sangat bingung harus menjawab apa, karena itu mungkin kesalahan yang sudah tidak bisa di toleransi di dalam sebuah rumah tangga.

Noora pun seketika melontarkan senyum sinis."Sudah ku duga kau pasti tidak bisa menjawab pertanyaanku lagi." Noora yang kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar.

"Ra.. aku benar-benar minta maaf atas kejadian kemarin malam." Adam yang sudah berdiri di depan Noora.

"Minggir.. aku mau keluar dari rumah laknat ini!." ucap Noora.

"Kamu tidak boleh keluar dari rumah ini, kamu adalah istriku."

"Istrimu?." sahut Noora. "Hahahha istri yang kau hianati di belakangnya?."

"Kamu ingat sebelum Ayah dan Ibumu meninggal, beliau menitipkan kamu dan Safa kepadaku, dan kalian berdua adalah tanggung jawabku."

"Apakah termasuk meniduri adiku juga tanggung jawabmu?."

"Ra.. berhentilah berbicara seperti itu.. itu hanya sebuah kesalahan dan musibah." Adam yang terus menghindar dari kesalahannya.

"Terimakasih atas tanggung jawabmu selama ini!." Noora yang mendorong tubuh Adam dan kembali melangkahkan kakinya.

"Aku sudah berkali-kali meminta maaf kepadamu, tapi kamu tidak mau menerima maaf ku, dan aku juga sudah menjelaskan bahwa kejadian kemarin malam hanya lah sebuah kesalahan." ucap Adam dengan nada yang tinggi.

Noora yang mendengar ucapan Adam seketika kembali memberhetikan langkahnya dan kembali melihat ke arah Adam. "Itu bukan sebuah kesalahan, tapi sebuah benih cinta yang kalian tanam selama berbulan-bulan!."

"Tidak ra." ucap Adam. "Aku hanya mencintaimu."

"Aku akan segera mempersiapkan surat percerain kita"

Adam yang mendengar ucapan Noora menjadi terbelalak. "Surat perceraian?

"Iya.. besuk kau hanya tinggal menandatanganinya saja." jawab Noora.

"Tidak.. kamu pasti bercanda bukan?."

"Aku tidak bercanda."

"Ayo lah ra.. jangan seperti ini.. kita sudah menikah selama satu tahun, apa kamu akan menghancurkan pernikahan kita begitu saja?."

"Bukan aku yang mengahancurkan pernikahan kita, tapi suami dan adik kandungku sendiri yang menghancurkannya!." Sahut Noora lalu kembali manarik koper di genggamannya.

Namun saat Noora baru melangkahkan kakinya beberapa langkah ia terkejut dengan kehadiran ibu Aisyah yaitu ibu mertuanya yang berdiri di ambang pintu Apartemen.

"Ibu..." Noora yang terkejut, begitupun dengan Adam.

"Ibu kapan datang?." tanya Adam dengan gugup melihat kehadiran ibunya.

"Apa maksut dari ucapan kalian?." tanya ibu Aisyah.

"Kita tidak membicarakan apa-apa bu.. hanya membicaraan hal yang tidak penting saja." Adam yang mencari alasan.

"Apa ibu tidak salah dengar, Noora mengucapkan perceraian?."

"Hah.. kapan Noora mengucapkan kata perceraian, mungkin ibu hanya salah dengar." sahut Adam lagi.

Namun ibu Aisyah tidak percaya begitu saja dengan ucapan Adam, dia terus menatap ke arah Adam dan juga Noora manantunya.

"Rumah tangga kita baik-baik saja kan sayang." Adam yang mencoba merangkul pundak Noora, namun Noora langsung menepisnya.

"Iya bu benar.. kita akan segera bercerai." ucap Noora kepada mertuanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

❤Bisa lanjut ya kakak-kakak, saya mohon dukungan dari kalian semua dengan memberikan like, comment dan Vote. Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Zerazat

Zerazat

Dasar lelaki Ba**ngan mentang mentang di beri tanggung jawab sama mertuanya sebelum meninggal perempuan keduanya di em**t semua aq terlalu emosi bacanya sama Adam yang sangat menyebalkan bisa bisa nya masih bisa mengumbar kata kata sayang sama Nora pingin ku getok pakai palu biar sadar bisa bisa nya bilang khilaf udah pernah baca tapi masih aja EMOSI👍👍👍

2025-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kamu haeus kuat dan tegas Noora.. suami tulalit gak setia kek si Adam.. campakan ke got aja..

2023-08-02

0

Maya Khauw

Maya Khauw

saya suka sekali ceritany Thor 👍😘...sikat habis pelakor dan penghianat Rara walaupun itu adik kandung mu

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ku di hianati adikku sendiri
2 Kebohongan yang terungkap
3 Kata Perceraian
4 Seperti iblis
5 Mantan saya
6 Aku berat, sangat berat
7 Aku merelakan kau menikah
8 Aku tidak mau menikah
9 Kamu juga murahan
10 Duh, kecepolasan lagi
11 Mantan Kekasih
12 Proses perceraian
13 Resmi Bercerai
14 Pembalasan
15 Kadatangan Noora di kantor
16 Hanya berpura-pura
17 Turun jabatan
18 Devan Nugraha Perwira
19 Tragedi Petir
20 Romeo dan Juliet pun lewat
21 Kemesraan Devan dan Noora
22 Aku ingin kembali
23 Duel Adam dan Devan
24 Semoga dia yang terkahir
25 Laki-laki iblis
26 Tertangkap Basah
27 Penyesalan Safa
28 Adam membabi buta
29 Senyum renyah telah kembali
30 Gaun pengantin yang cantik
31 Wedding Devan dan Noora
32 Kembalinya Adam
33 Matinya Adam
34 Mengikhlaskan dia pergi
35 Aku belum berpengalaman
36 Kedatangan Viola
37 Jadi penasaran
38 Berlibur
39 Pergi ke kantor
40 Mak Comblang
41 Berangkat Honymoon
42 Tiba di Bali
43 Cemburunya Devan
44 Aku akan cari cewek lain
45 Honymoon di malam hari
46 Pantai di pagi hari
47 Bali and Jakarta
48 Aldebaro Kompani
49 Saling mengenal
50 Murkanya Devan
51 Aku ingin Sendiri dulu
52 Aku mencintaimu
53 Turbulensi
54 Dua cinta yang terpendam
55 Sampai Rumah
56 Menuju Caffe Magazo
57 Yang ku takutkan, terjadi
58 Hay.. my mantan
59 Keanehan Noora
60 Coba di cek dulu
61 Gelas Urin
62 Dokter kandungan
63 Perayaan kehamilan Noora
64 Jangan ngeyel
65 Nasi Goreng
66 Berkaca-kaca
67 Bukaan lima
68 Lahirnya baby A
69 Arti baby A
70 Acara Baby Ara
71 Good bay Jakarta (End)
72 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ku di hianati adikku sendiri
2
Kebohongan yang terungkap
3
Kata Perceraian
4
Seperti iblis
5
Mantan saya
6
Aku berat, sangat berat
7
Aku merelakan kau menikah
8
Aku tidak mau menikah
9
Kamu juga murahan
10
Duh, kecepolasan lagi
11
Mantan Kekasih
12
Proses perceraian
13
Resmi Bercerai
14
Pembalasan
15
Kadatangan Noora di kantor
16
Hanya berpura-pura
17
Turun jabatan
18
Devan Nugraha Perwira
19
Tragedi Petir
20
Romeo dan Juliet pun lewat
21
Kemesraan Devan dan Noora
22
Aku ingin kembali
23
Duel Adam dan Devan
24
Semoga dia yang terkahir
25
Laki-laki iblis
26
Tertangkap Basah
27
Penyesalan Safa
28
Adam membabi buta
29
Senyum renyah telah kembali
30
Gaun pengantin yang cantik
31
Wedding Devan dan Noora
32
Kembalinya Adam
33
Matinya Adam
34
Mengikhlaskan dia pergi
35
Aku belum berpengalaman
36
Kedatangan Viola
37
Jadi penasaran
38
Berlibur
39
Pergi ke kantor
40
Mak Comblang
41
Berangkat Honymoon
42
Tiba di Bali
43
Cemburunya Devan
44
Aku akan cari cewek lain
45
Honymoon di malam hari
46
Pantai di pagi hari
47
Bali and Jakarta
48
Aldebaro Kompani
49
Saling mengenal
50
Murkanya Devan
51
Aku ingin Sendiri dulu
52
Aku mencintaimu
53
Turbulensi
54
Dua cinta yang terpendam
55
Sampai Rumah
56
Menuju Caffe Magazo
57
Yang ku takutkan, terjadi
58
Hay.. my mantan
59
Keanehan Noora
60
Coba di cek dulu
61
Gelas Urin
62
Dokter kandungan
63
Perayaan kehamilan Noora
64
Jangan ngeyel
65
Nasi Goreng
66
Berkaca-kaca
67
Bukaan lima
68
Lahirnya baby A
69
Arti baby A
70
Acara Baby Ara
71
Good bay Jakarta (End)
72
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!