Ibu Aisyah yang mendengar ucapan menantunya pun seketika berjalan mendekat kepada Adam dan Noora, sedangkan Adam yang mendengar Noora kembali mengatakan kata percerain pun menjadi panik.
"Sayang, kamu tidak baik berbicara seperti itu kepada ibu." Adam yang mencoba untuk meraih tangan Noora di sampingnya.
"Lepaskan.. untuk apa kamu terus menutup-nutupi semua ini mas, percuma saja..." Noora yang sudah begitu kesal dengan perilaku Adam.
"Noora." ucap Adam lirih."Kita bisa bicarakan ini bertiga nanti secara baik-baik tanpa harus menyangkut pautkan ibu."
Noora yang mendengar ucapan Adam kembali tersenyum sinis. "Aku tidak menyangkut pautkan siapa pun di sini, tapi ibu sudah mendengar semuanya bahwa kita akan bercerai."
Adam benar-benar merasa bingung dengan situasi yang ia alami sekarang ini, bahkan ia tidak tau harus berbuat apa, ibunya yang selama ini ia cintai dan ia muliakan, yang selalu mendukung pernikahannya bersama Noora kini telah mendengar bahwa pernikahan mereka akan berakhir karena sebuah kesalahan besar yang di perbuat anaknya sendiri.
"Ibu tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, coba jelaskan secara detail." ucap ibu Aisyah.
"Sebelumnya Noora minta maaf bu.. hari ini Noora memutuskan untuk meminta cerai kepada mas Adam." jelas Noora.
"Apa Adam membuat kesalahan Ra? hingga kamu minta bercerai." tanya ibu Aisyah.
Noora yang mendapat pertanyaan dari sang ibu mertua pun seketika menitihkan air matanya, Noora seketika menangis, kejadian kemarin malam masih terngiang di fikirannya, bahkan sampai sekarang pun Noora tidak percaya kalau Adam akan menghianatinya.
Ibu Aisyah yang melihat Noora menangis pun langsung menghampirinya. "Kenapa kamu menangis nak?." ibu Aisyah yang tidak tega melihat Noora menangis.
Adam yang kembali melihat Noora menangis pun semakin bingung. "Biar aku saja yang menenangkan Rara ma." Adam yang mendekat pada ibu Aisyah dan istrinya.
"Ibu tanya kepadamu, apa yang kamu perbuat pada istrimu!." ibu Aisyah yang merasa kesal.
Pertanyaan ini lagi yang membuat Adam sulit untuk menjelaskan, bahkan ia tidak bisa menjelaskan saat Noora bertanya kenapa harus Safa? kenapa harus adik kandungku sendiri, kenapa? pertanyaan itu yang sulit untuk Adam jelaskan kepada sang ibu dan juga istrinya.
"Ibu.. kita bisa bicarakan ini nanti, sepertinya kondisinya tidak pas, lebih baik ibu pulang dulu, biarkan aku dan Rara untuk berbicara berdua dulu."
"Ibu tanya kepadamu Adam, kenapa istrimu meminta cerai? sebenarnya apa yang kamu lakukan?."
"Aku tidak berbuat apa-apa ibu.. Noora hanya salah faham, bukankah sudah hal wajar jika rumah tangga ada sedikit percekcokan." bual Adam kepada sang ibu.
"Kalian mempunyai masalah apa, sehingga percerian lah yang menjadi pilihan kalian." ibu Aisyah yang masih mencoba bertanya kepada Adam dan Noora.
"Hanya masalah kecil bu.. hanya masalah ekonomi." jawab Adam lagi dengan bohong.
"Masalah kecil kau bilang mas, kau tidur bersama adik kandungku sendiri kau bilang masalah kecil." sahut Noora.
Ibu Aisyah yang mendengar ucapan Noora pun seketika melepaskan tangannya dari tubuh Noora, ibu Aisyah benar-benar sangat terkejut saat Noora mengucapkan ucapan yang begitu tidak wajar.
"Apa maksut kamu Rara?." tanya ibu Aisyah menatap wajah Noora.
"Aku sudah berkali-kali bilang kepadamu Ra, itu tidak seperti yang kamu lihat, tidak seperti yang kamu bayangkan, dan saat itu sudah malam, kamu pasti salah lihat."
"Salah lihat apa mas? salah lihat apa? apa kau juga masih mencoba merasa tidak bersalah, apa kau juga akan berlari dari tanggung jawab mu setelah kau meniduri Safa, apa kau juga akan melupakan begitu saja kejadian menjijikan itu!." Noora yang terus menerka-nerka.
"Safa adalah adikmu, dan dia juga adikku, tidak mungkin aku meniduri Safa sebagai adik iparku sendiri, aku masih normal Ra, tidak mungkin aku melakukan itu." Adam yang tidak mau kalah dari Noora.
Ibu Aisyah yang mendengar pertengkaran Adam dan Noora beradu mulut pun semakin bingung dan tidak faham. "Apa kalian mau bercerai karena Adam berselingkuh dengan Safa?." tanya ibu Aisyah.
"Tidak bu.. Noora hanya bohong.. apa ibu percaya kalau aku berselingkuh dengan adik iparku sendiri." ucap Adam.
"Apa yang di katakan kak Rara benar." Safa yang tiba-tiba muncul dari ambang pintu Apartemen.
Adam yang melihat kehadiran Safa pun seketika terkejut. "Safa?." Adam yang melihat ke arah Safa.
"Aku dan mas Adam melakukan hal yang seharusnya tidak pantas kita lakukan." Safa yang berjalan pelan mendekat ke arah mereka ber tiga."Dan kejadian memalukan itu seharusnya tidak pernah terjadi."
"Hentikan Safa." Adam yang mencoba menghentikan ucapan Safa.
"Seharusnya kita tidak saling mencintai dan menyayangi, dan seharusnya aku tidak mencintai suami kakakku sendiri." Safa yang terus berbicara tanpa mengindahkan ucapan Adam.
"Tidak bu.. yang di katakan Noora dan Safa tidak benar." Adam yang menatap ke arah ibunya.
"Seharusnya hubungan kita berdua tidak pernah ada, seharusnya kita tidak melakukan hal yang menjijikan itu." Safa yang sudah berdiri di depan Noora, ibu Aisyah dan Adam.
"Apa yang di katakan Safa dan Noora itu benar Adam?." tanya ibu Aisyah menatap ke arah adam, namun seketika Adam diam beribu kata.
"Ibu tanya kepadamu sekali lagi, apa yang di katakan Noora dan Safa apa benar Adam!." tanya ibu Aisyah lagi dengan nada tinggi.
"Maaf sepertinya saya harus segera keluar dari rumah ini." Noora yang kembali menarik koper untuk keluar dari Apartemen dengan menyeka air matanya.
"Kak." Safa yang menarik tangan Noora, membuat Noora sedikit memberhentikan langkahnya.
"Kakak minta, lepaskan tangan kakak." ucap Noora pelan, membuat Safa melepaskan genggamannya.
Noora pun kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari Apartemen, dengan mencoba menahan air matanya agar tidak kembali jatuh.
"Rara.. tunggu aku Ra.. kita bisa bicarakan ini dengan baik-baik." Adam yang mencoba untuk mengejar Noora namun di cegah oleh ibu Aisyah.
"Kau benar-benar anak kurang ajar! tidak tau di untung! bagaimana bisa kau berselingkuh dengan adik istrimu sendiri!." ibu Aisyah yang terus memukul tubuh Adam dengan tangannya.
"Bu.. Adam bisa jelasin, tapi bukan sekarang." Adam yang terus menghindar dari pukulan sang ibu.
"Apa kau lupa anak bodoh, siapa yang membuat kamu menjadi orang sukses sampai sekarang, itu karena orang tua Noora dan Safa, apa kau lupa, ibu benar-benar malu punya anak sepertimu!." ibu Aisyah yang terus memukuli Adam dan berkali-kali menarik kuping Adam.
Safa yang melihat pertengkaran Adam dan ibunya pun tidak lagi mengindahkan mereka berdua, Safa segera keluar dari Apartemen untuk mengejar kakaknya.
"Ibu benar-benar menyesal telah menikahkan mu dengan wanita baik seperti Noora, kau benar-benar membuat ibu malu Adam!." Ibu Aisyah yang seketika menitihkan air matanya.
"Maaf kan Adam bu.. maaf kan Adam." Adam yang mencoba menarik tangan ibunya, namun ibu Aisyah terus menolaknya.
"Dengan susah payah ibu membesarkan mu dan mendoakanmu agar menjadi anak yang baik, dan menjadi suami yang baik untuk istrimu, tapi malah sebaliknya perilakumu melebihi seorang iblis!." ibu Aisyah yang terus menangis.
"Adam benar-benar minta maaf bu.. Adam tau Adam salah." Adam yang sudah bersujud syukur di kaki sang ibu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❤Bisa lanjut ya kak, jangan lupa untuk, like, comment dan Vote nya. terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Zerazat
dasar si IBLIS Adam ngak taunya kamu hanya orang rendahan yang di beri kepercayaan sama kedua orang tuanya Noora tapi kamu lupa diri ingin menguasai semuanya DASAR IBLIS
2025-01-08
0
Dewi Dama
bagus..bangat cerita nya..tdk.bertele tele...
2024-12-29
0
Dewi Dama
bercerai aja...gk.pantas di maafkan
2024-12-29
0