"Kenapa mas mencegahku!." Safa yang menatap Adam di depannya.
"Kakak mu pasti syok melihat kita berdua, jadi biarkan dia sendiri dulu, mungkin dia butuh waktu untuk sendiri." ucap Adam kepada Safa.
"Tapi ini sudah malam mas, kak Rara mau kemana semalam ini?."
"Mungkin dia akan ke apartemen Viola temannya, sudah kamu tidak perlu khawatir." Adam yang mencoba menenangkan Safa.
"Baiklah, aku akan pulang.. dan berbicara dengan kak Rara besuk." ucap Safa yang sudah berjalan untuk keluar dari Apartemen.
Saat Safa berjalan akan keluar dari Apartemen, Adam pun seketika menarik tangan Safa.
"Saf?." panggil Adam. Seketika membuat Safa menoleh.
"Aku mencintaimu." ucap Adam dengan sangat yakin.
"Tapi bagaimana dengan kak Rara mas?." tanya Safa.
"Apa kamu tidak mencintaiku?." tanya Adam balik.
Safa pun seketika terdiam mendengar ucapan Adam, sudah dari dulu Safa mencintai suami kakaknya jauh sebelum Adam menikahi kakaknya.
"Aku mencintai mu mas, aku sangat mencintaimu, namun aku tidak mungkin merebut kamu dari kak Rara."
Seketika Adam pun juga terdiam sejenak, lalu berjalan untuk duduk di sofa. "Aku akan fikirankan masalah ini, kamu pulanglah dan istirahat, kamu pasti lelah."
"Baik lah mas, aku pamit pulang." Safa yang sudah berjalan untuk keluar dari Apartemen.
Adam pun sudah menyenderkan kepalanya di kursi, dengan mata memejam, di balik ruangan yang gelap ia terlihat benar-benar frustasi dengan kejadian malam ini.
"Astaga.. bagaimana bisa saat aku melakukan hal bodoh bersama Safa, Noora melihatnya, bagaimana cara ku untuk menjelaskan kepada Noora." ucap Adam kepada dirinya sendiri.
Saat Adam masih merenung frustasi, tiba-tiba ponsel pun menyala di atas meja, Adam yang melihat ponsel ada pesan masuk pun segera mengambil dan membukanya.
"Happy Aniversery pernikahan yang ke 1 tahun bersama Noora anakku sayang." pesan dari ibu Aisyah, alias ibu kandung Adam.
Adam yang mendapat pesan dari ibunya pun seketika terkejut, Adam benar-benar lupa bahwa hari ini adalah hari Aniversery pernikahannya bersama Noora.
"Astaga ini Aniverseri pernikahanku bersama Noora, bagaimana bisa aku lupa, pantas saja tadi Noora membawa kue dan bunga." Adam yang teringat saat Noora menjatuhkan buket bunga dan roti di depan kamar mereka.
Sedangkan Noora di sepanjang jalan terus saja menangis, sambil mengemudikan mobilnya. Malam ini Noora memutuskan untuk pergi ke Apartemen temannya yaitu Viola, hati Noora benar-benar begitu hancur se hancur-hancurnya, bahkan ia terus menyeka air mata yang terus membasahi pipinya.
"Kenapa kau melakukan ini di saat Aniversery pernikahan kita mas, kenapa?." Noora yang terus menangis sambil mengemudikan mobil melewati jalan yang tidak ramai di malam hari.
Tidak lama, Noora pun sudah sampai di Apartemen Viola, Noora segera turun dari mobil untuk naik ke lantai 9 tempat di mana kamar temannya.
Setibanya di lantai sembilan, Noora berkali-kali menekan bel namun pintu juga belum terbuka, mengingat waktu sudah menunjukan pukul 23:45 WIB, Noora berfikir mungkin Viola sudah tidur. Noora pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Apartemen temannya, namun saat Noora berjalan melewati koridor-koridor Apartemen, tiba-tiba bertemu dengan Viola yang baru saja pulang.
Viola yang dari jauh melihat temannya pun segera mendekat. "Rara." teriak Viola.
Noora yang mendengar suara Viola pun seketika langsung berlari memeluk Viola.
"La?." Noora yang sudah memeluk Viola dengan erat, hingga Viola pun sedikit terdorong.
Viola yang melihat temannya menangis pun begitu sangat bingung. "Kamu kenapa ra, kenapa kamu menangis dan kenapa jam segini ke Apartemen ku?."
"Hik.. Hik.. Hik..." Noora yang semakin menangis di pelukan Viola.
"Baiklah.. ayo masuk dulu, kita biacara di dalam saja." Viola yang mengajak Noora untuk masuk ke dalam Apartemennya.
Setelah masuk ke dalam Apartemen, Noora pun sudah duduk di ranjang tempat tidur, sedangkan Viola sedang membuatkan teh hangat untuk Noora di dapur.
"Ni ra di minum dulu, biar kamu lebih tenang." Viola yang memberikan secangkir teh kepada Noora.
"Makasih La." ucap Noora dengan pelan, dan Viola pun menggangguk pelan.
Viola pun sudah beranjak naik ke atas ranjang untuk duduk di samping Noora. "Kenapa kamu menangis? dan bukankah kamu masih ada di bandung, kenapa tiba-tiba ada di Apartemen ku, sendiri pula?."
"Iya.. aku baru saja pulang." jawab Noora.
"Lalu kenapa kamu menangis, tidak biasanya kamu menangis?." tanta Viola lagi.
Noora yang mendapat pertanyaan dari Viola pun kembali berkaca-kaca, Noora begitu sangat berat menceritakan hal yang barusan terjadi antara suami dan adik kandungnya.
"Ra." Panggil Viola lagi sambil menyentuh pundak Noora.
"Mas Adam La, mas Adam.. Hik.. Hik..." Noora yang kembali menitihkan air matanya.
"Adam kenapa, apa terjadi sesuatu pada Adam?." Viola yang seketika merasa panik.
"Saat aku pulang ke Apartemen, aku melihat mas Adam sedang tidur bersama Safa adikku."
"Maksut kamu?." Viola yang belum mengerti dengan ucapan Noora.
"Iya.. suamiku berselingkuh dengan Safa adikku." jawab Noora.
"Sudah ku duga." sahut Viola.
Noora yang mendengar ucapan Viola pun sedikit terkejut. "Apa kau tau perselingkuhan antara mas Adam dan Safa?." tanya Noora yang menoleh ke arah Viola.
"Tidak.. tapi gerak gerik mereka di kantor memperlihatkan bahwa mereka berdua mempunyai hubungan."
"Berbicaralah yang jelas La." Noora yang tadinya menitihkan air matanya kini tiba-tiba berubah menjadi serius menatap Viola temannya.
"Iya.. Saat di kantor aku lebih sering melihat mas Adam bersama Safa, contohnya makan siang bersama, di ruang berduaan, bahkan aku juga pernah tidak sengaja melihat mereka ber dua ber pelukan di dalam ruangan, namun aku selalu ber pikir positif thingking Ra, aku pikir Safa adalah Sekretaris mas Adam, dan juga Adik kandungmu sendiri, namun entah kenapa mereka begitu terlihat akrab melebihi seorang kakak dan adik." jelas Viola.
Noora yang mendengar cerita dari Viola pun seketika terperangah, Noora benar-benar tidak menyangka bahwa suami dan adiknya bermesraan di belakangnya, secara selama ini Noora tidak pernah melihat Adam dan Safa mempunyai gelagat yang mencurigakan mempunyai hubungan.
Apa lagi Noora jarang sekali pergi ke kantor untuk menemui Adam, karena jadwal yang padat sebagai model papan atas yang harus pergi keluar kota, bahkan hampir seminggu tiga kali Noora pergi ke luar kota untuk sebuah pekerjaan, kepergiannya di manfaatkan oleh Adam agar bisa bersenang-senang dengan Safa adiknya.
"Ra." kamu tidak apa-apa kan." Viola yang mengusap pundak Noora. "Maaf jika aku berkata seperti ini, sebenarnya aku ingin bercerita kepadamu tentang apa yang aku lihat di kantor, namun aku takut jika perkiraan ku salah." ucap Viola.
"Apakah kamu melihat mereka berdua bermesraan sudah lama?." tanya Noora.
"Iya.. bahkan sudah 6 bulanan lebih." jawab Viola.
Noora pun lagi-lagi terkejut mendengar perkataan Viola. air matanya pun sudah tidak bisa di bendung, seketika air mata pun jatuh membasahi pipinya.
"Pasti mereka sudah mempunyai hubungan cukup lama La, pasti mereka saling mencintai dalam waktu cukup lama." Noora yang terus menangis.
"Adam benar-benar kurang ajar.. laki-laki itu harus di beri pelajaran.. bahkan Safa adikmu juga tidak tau diri, kamu sih terlalu memanjakannya, ini kan hasilnya merebut suami kakaknya sendiri!." Viola yang merasa jengkel dengan perilaku Adam dan Safa.
"Kenapa mereka berdua tega kepadaku La.. hik.. hik..." Noora yang menangis tersedu-sedu.
"Sabar Ra, aku yakin dari kejadian ini pasti ada hikmahnya, sekarang kamu istirahat ya, kamu butuh istirahat, masalah Adam jangan di fikir, aku akan membantumu." Viola yang sudah memeluk tubuh sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Budi Suprihatin
di dunia nyata ada juga yg seperti itu, kasihan pasti sang kakak yg mengalah dan mundur
2024-03-17
0
Molive(virgo girl)♍
kalian berdua eehhh
sepasan manusia BIADAD....
brani² nya menyatakan cinta di saat orang yg harus menderita karna kelakuan kalian
pengen sekalii ku cubit ginjal kalian
hhhhuuufffff😤😤😤
2023-10-23
1
Sandisalbiah
syock.. udah pasti saat dua org terdekat kita yg seharusnya menjadi tempat kita pulang malah berhianat...
2023-08-02
0