Bab 4. Menjadi Koki

Ini adalah pagi pertamanya di rumah Albi. Setelah sholat subuh Suci langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Tak enak rasanya jika dia hanya berdiam diri di kamar.

Dia dapur sudah ada Nyonya Kinara yang sedang menyiapkan bahan-bahan masakan. "Selamat pagi Tante," sapa Suci.

"Eh, pagi sayang. Ada apa pagi-pagi sudah ke dapur?"

"Rencananya mau masak Tante."

"Kamu bisa masak?"

"Alhamdulillah, bisa walau sedikit."

"Ya sudah sini bantuin bikin Ayam lapis kesukaan Albi."

"Iya, Tante." Mereka memasak bersama-sama.

"Kamu bisa masak capcay? tanya Kinara.

"Bisa Tante," jawab Suci.

"Kamu keberatan gak kalau Tante minta tolong masakin capcay buat sarapan? Biar sehat, ada seratnya."

"Siap Tante! Gak mungkin saya keberatan." Suci segera menyiapkan bahan masakan. Dia mencuci kol, wortel, dan buncis. Lalu mengupas kentang, bawang merah, dan bawang putih, kemudian kentang, bawang merah dan bawang putih dicuci.

Suci memotong-motong sayuran yang sudah di cuci tadi. Kinara memperhatikan Suci yang memasak dengan cekatan dan terampil. Dia senang melihat Suci memotong sayuran dengan cepat.

Mereka memasak sambil mengobrol, setengah jam kemudian wangi masakan menyebar ke seluruh ruangan dapur.

"Tante, masakan sudah siap!"

"Wah, kelihatannya enak, wangi lagi, gak sabar Tante mau makan. Inem! Tolong siapkan semua di meja ya, sebentar lagi mereka turun."

"Iya Nyonya." Inem membawa masakan-masakan itu ke meja.

"Suci, kita mandi dulu yuk! Masa nanti yang lain sudah cantik dan wangi, kita masih kucel dan bau bawang." Kinara terkekeh.

"Iya Tante." Mereka bergegas ke kamar masing-masing untuk mandi.

***

Semua sudah berkumpul di meja makan. Suci pun ikut duduk bergabung. Kepala keluarga yaitu Aydan memimpin doa lalu mereka mulai makan.

Setiap istri menyiapkan makan untuk para suaminya. Sungguh terlihat keluarga yang harmonis. Mengingatkannya pada keluarganya.

Sebelum kejadian itu, dia juga merasakan hal yang sama di rumahnya. Kehangatan dan kebahagiaan. Semua berubah dalam sekejap karena tunangan adiknya.

Suci tersenyum getir. Dia mengamati mereka satu persatu. Tunggu dulu, Suci melihat ada yang janggal.

Amelia selalu tertangkap melirik ke arah Albi, bukankah itu mencurigakan? Suci terus mengamatinya dan tatapan mereka bertemu. "Khem!" Amelia berdehem, lalu dia memalingkan wajahnya kembali fokus menyantap sarapan.

"Suci, capcay nya lezatos. Sangat enak," puji Kinara.

"Terima kasih Tante." Suci tersenyum tulus.

"Oh, ini masakan kamu ya? Lumayan, ternyata kamu ada bakat juga ya. Baguslah bisa bantu-bantu masak selama kamu di sini."

Suci bukan orang bodoh dan tidak peka, dia paham kalau perkataan Nabila istri dari Albi adalah sindiran halus untuknya, agar dia tidak numpang gratis dan harus di bayar dengan tenaga.

Suci tersenyum, lalu berkata, " Dengan senang hati saya akan memasak setiap hari, karena itu hobby saya."

"Kalau begitu, Mami dan Inem tidak perlu masak. Biar Suci aja. Masakannya juga enak kok." Amelia menyambung

"Iya, bagaimana kalau kamu kerja aja jadi tukang masak di sini?"

"Bila!"

"Kenapa? Aku justru memberi dia lapangan pekerjaan, kan bagus ada penghasilan. Dari pada bengong diam di rumah."

"Setuju Kak, justru enak kerja di sini. Tempat gratis, makan gratis, digaji lagi." samber Amelia lagi.

"Kalian tidak boleh begitu! Suci adalah tamu di sini. Aku yang membawanya. Jadi bersikaplah yang sopan dan menghormati tamu."

"Perduli sekali kamu sama dia, ada hubungan apa di antara kalian?" Nabila memandang curiga pada Albi dan Suci. Albi memang tidak menceritakannya secara mendetail masalah Suci pada keluarganya.

Dia hanya mengatakan kalau dia menolong Suci yang ingin bunuh diri karena masalah keluarganya. Suci butuh tempat perlindungan sementara untuk menenangkan hatinya.

"Kami tidak ada hubungan apa-apa, Kak Albi ini hanya bersimpati dan menolongku. Tenang saja Kak. Aku juga tahu diri. Aku akan bekerja di sini."

"Tidak perlu Suci. Kamu jangan dengarkan mereka. Kamu adalah tamu bukan pembantu!" tegas Aydan.

"Tidak apa Om. Benar kata Kak Bila, aku memang butuh pekerjaan. Jika aku tamu, tidak enak berlama-lama menginap di sini, tapi kalau pergi aku bingung pergi ke mana. Jadi bukankah lebih baik kerja di sini. Tante, Om, mohon terima aku ya jadi koki kalian, please." pinta Suci.

"Baiklah sayang, Tante terima kamu bekerja di sini."

"Terima kasih banyak Tante."

Setelah sarapan, Albi dan Abi pun pergi ke kantor dengan mobil masing-masing. Kinara dan Aydan bersantai di ruang keluarga, sedangkan Amelia dan Nabila kembali ke kamar mereka.

Sebenarnya Kinara sudah mengajak Suci untuk bergabung di ruang keluarga. Namun, Suci lebih memilih untuk membereskan meja makan dan dapur bersama Inem.

"Non, udah biar Inem aja yang beresin."

"Jangan panggil Non. Panggil aja nama saya Suci."

"Jadi beneran Non, eh Suci mau jadi Koki di sini?"

"Iya, saya akan kerja di sini. Semoga kita bakal jadi teman baik ya."

"Ih, Non! Saya senang banget. Nanti saya bantuin deh masaknya. Eh iya saya nanti bikin tik tok masak-masak ya Non."

"Oke, siap kita bikin tik-tok masakan yang gampang tapi enak."

"Sip, Non."

"Suci."

"Gak ah, enakan Non!"

"Terserah deh." Suci terkekeh. Mereka bekerja sambil bercanda.

***

Suci sedang memasak untuk makan siang. "Suci, Tante sama Om, mau makan di luar sama teman. Kami tinggal dulu ya."

"Oh, iya Tante, hati-hati dijalan." Setelah Kinara pergi, Suci melanjutkan masaknya.

"Mana ada Koki manggil majikannya Tante, Om!" Datang Amelia menegur Suci.

"Kamu dengar tidak? Panggil mereka Nyonya dan Tuan!" Amelia marah karena Suci tidak meresponnya.

"Saya dengar," ucap Suci.

"Nyonya!" ucap Amelia.

"Nyonya," ucap Suci.

"Siapkan bekal makan dua kotak. Saya mau ke kantor suami saya." perintah Amelia.

"Iya, Nyonya." Suci menekankan kata Nyonya. Amelia tersenyum angkuh. Lalu dia kembali ke atas.

"Suci! Buatkan saya bekal makan siang satu." Datang lagi Nabila yang minta dibuatkan bekal juga.

"Iya, Nyonya."

"Bagus, kamu sudah paham tanpa harus saya ingatkan." ucapnya sinis dan berlalu.

"Sabar Suci, yang penting kamu ada tempat tinggal." Suci menguatkan dirinya sendiri dan tersenyum.

***

Semua orang pergi yang ada hanya para ART dan tukang kebun juga satpam. Dari pada makanannya mumbazir, Suci mengajak mereka makan bersama di belakang.

Mereka makan dengan lesehan di atas tikar, sambil berbicara hal-hal ringan suasana terasa hangat. Suci mendekatkan diri dan membaur dengan yang lain.

Sejenak Suci bisa melupakan kepedihannya. Dia tertawa lepas karena ikut Inem yang menonton Tik-Tok. Benar kata Albi dunia itu luas, kenapa dia harus bersedih karena hinaan orang-orang di sekitarnya.

Yang perlu dia lakukan hanya pergi mencari kehidupan yang baru. lingkungan baru yang lebih baik, di mana orang lain bisa menghargainya.

"Terimakasih Albi, telah menyelamatkan aku dari kematian." batin Suci.

***

Amelia pergi ke kantor suaminya membawakan makan siang. Namun dia lebih dulu mampir ke kantor Albi. Amelia berjalan dengan anggun. Dia masuk ke ruangan Albi tanpa mengetuk pintu, pada saat bersamaan sekretaris Albi akan keluar.

Sekretaris Albi menarik pintu sekencang mungkin, karena pintu itu memang besar dan berat.

Brak ...

"AAA!"

Musibah pun tak terelakkan lagi. Amelia ikut tertarik bersama pintu itu. Tubuhnya menabrak tubuh sekretaris Albi yang bernama Sinta.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Putri Cikal

Putri Cikal

wah ada yg selingkuh kah

2023-07-17

0

vhyra

vhyra

sabar suci

2022-05-18

0

Vita Zhao

Vita Zhao

hm sabar suci kamu pasti kuat dg ujian kehidupan

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Bunuh Diri
2 Bab 2. Malam Kelam.
3 Bab 3. Tempat baru.
4 Bab 4. Menjadi Koki
5 Bab 5. Selingkuh
6 Bab 6. Cerai.
7 Bab 7. Terjebak
8 Bab 8. Keputusan
9 Bab 9. Istri Albifardzan
10 Bab 10.
11 Bab 11
12 Bab 12.
13 Bab 13.
14 Bab. 14.
15 Bab 15.
16 Bab 16. Salah Paham
17 Bab 17. Hamil?
18 Bab 18. Tuduhan menyakitkan.
19 Bab 19. Berakhir
20 Bab 20 . Masuk Rumah Sakit Lagi
21 Bab 21. Apartement Aditya.
22 Bab 22. Ini Lebih Baik
23 Bab 23. Merasa Bersalah.
24 Bab 24. Memperbaiki
25 Bab 25. Bayu
26 Bab 26. Adit cemburu?
27 Bab 27. Kembalinya Masa Lalu
28 Bab 28. Mual dan Muntah
29 Bab 29. Suci Bertemu Orang Tuanya.
30 Bab 30. Mengusir Masa Lalu
31 Bab 31. Friska
32 Bab 32. Suci pingsan.
33 Bab 33. Alby kecelakaan.
34 Bab 34. Suci bertemu Abizar dan Amelia
35 Bab 35. Amelia Ditalak
36 Bab 36. Terkuaknya Rahasia
37 Bab 37. Cinta?
38 Bab 38. Menjenguk Alby
39 Bab 39. Tempat Baru Lagi
40 Bab 40. penyesalan
41 Bab 41. Di mana Suci?
42 Bab 42. Kecelakaan dan Kelahiran
43 Bab 43. Amnesia.
44 Bab 44. Identitas Baru
45 Bab 45. Sara Lee
46 Bab 46. Pertemuan Alby dan Sara
47 Bab 47. Di jodohkan
48 48. Sara bertemu Adit
49 49. Menikahlah Denganku
50 Bab 50. Akhirnya Adit bertemu lagi.
51 Bab 51. Tragedi beruntun
52 Bab 52.
53 Bab. 53. Permohonan Grandma
54 Bab. 54. Menjodohkan Sara dan Jimmy
55 Bab 55. Melamar Sara
56 Bab 56. Curiga
57 Bab 57. Tes DNA
58 Bab 58. Pernikahan Suci
59 Bab 59. Pengantin Baru Salah Tingkah
60 Bab 60. Kejadian Saat Malam Pertama
61 Bab 61. Surat dari Grandma
62 bab 62. Kembalinya memory Sara
63 Bab 63. Jujur
64 Bab 64. Kehangatan Orang Tua
65 Bab 65. Happy Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1. Bunuh Diri
2
Bab 2. Malam Kelam.
3
Bab 3. Tempat baru.
4
Bab 4. Menjadi Koki
5
Bab 5. Selingkuh
6
Bab 6. Cerai.
7
Bab 7. Terjebak
8
Bab 8. Keputusan
9
Bab 9. Istri Albifardzan
10
Bab 10.
11
Bab 11
12
Bab 12.
13
Bab 13.
14
Bab. 14.
15
Bab 15.
16
Bab 16. Salah Paham
17
Bab 17. Hamil?
18
Bab 18. Tuduhan menyakitkan.
19
Bab 19. Berakhir
20
Bab 20 . Masuk Rumah Sakit Lagi
21
Bab 21. Apartement Aditya.
22
Bab 22. Ini Lebih Baik
23
Bab 23. Merasa Bersalah.
24
Bab 24. Memperbaiki
25
Bab 25. Bayu
26
Bab 26. Adit cemburu?
27
Bab 27. Kembalinya Masa Lalu
28
Bab 28. Mual dan Muntah
29
Bab 29. Suci Bertemu Orang Tuanya.
30
Bab 30. Mengusir Masa Lalu
31
Bab 31. Friska
32
Bab 32. Suci pingsan.
33
Bab 33. Alby kecelakaan.
34
Bab 34. Suci bertemu Abizar dan Amelia
35
Bab 35. Amelia Ditalak
36
Bab 36. Terkuaknya Rahasia
37
Bab 37. Cinta?
38
Bab 38. Menjenguk Alby
39
Bab 39. Tempat Baru Lagi
40
Bab 40. penyesalan
41
Bab 41. Di mana Suci?
42
Bab 42. Kecelakaan dan Kelahiran
43
Bab 43. Amnesia.
44
Bab 44. Identitas Baru
45
Bab 45. Sara Lee
46
Bab 46. Pertemuan Alby dan Sara
47
Bab 47. Di jodohkan
48
48. Sara bertemu Adit
49
49. Menikahlah Denganku
50
Bab 50. Akhirnya Adit bertemu lagi.
51
Bab 51. Tragedi beruntun
52
Bab 52.
53
Bab. 53. Permohonan Grandma
54
Bab. 54. Menjodohkan Sara dan Jimmy
55
Bab 55. Melamar Sara
56
Bab 56. Curiga
57
Bab 57. Tes DNA
58
Bab 58. Pernikahan Suci
59
Bab 59. Pengantin Baru Salah Tingkah
60
Bab 60. Kejadian Saat Malam Pertama
61
Bab 61. Surat dari Grandma
62
bab 62. Kembalinya memory Sara
63
Bab 63. Jujur
64
Bab 64. Kehangatan Orang Tua
65
Bab 65. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!