Baca bab ini lebih baik ketika sudah buka ya , khusus untuk dewasa karena mengandung adegan kekerasan dan adegan dewasa. Harap menyikapinya dengan bijak dan jangan di tiru yang tidak baik.
Falshback
Dua minggu sebelumnya.
Suci sedang berada di kamarnya menyiapkan berkas untuk lamaran kerja. Dia akan bekerja di tempat Delon. Lalu dia mendengar pintu di ketuk. Suci membuka pintu.
"Ada apa Bi?" tanya Suci pada bibi asisten rumah tangganya.
"Ada tuan Delon di depan, Non."
"Oh, oke suruh tunggu aja ya Bi, sekalian buatkan minum untuk Kak Delon sebelum Bibi pulang."
"Iya Non." Bibi kemudian pergi. Bibi memang selalu pulang malam pukul 19.00 lalu datang lagi pagi pukul 06.00
Suci keluar dengan memakai kaos santai dan celana pendek. Di umurnya yang ke 22 ini dia masih terlihat seperti anak SMA apalagi ketika rambutnya di ikat kuncir kuda. Suci membawa berkas lamarannya.
"Hei Kak," sapa Suci. Dia duduk di depan Delon yang terhalangi oleh meja.
"Ini berkas lamarannya, apakah sudah lengkap?"
"Sebentar, Kakak lihat dulu!" Delon melihat berkas-berkas itu sesekali dia melirik Suci dan paha Suci tanpa sepengetahuan Suci.
"Bagus, sudah lengkap. Kamu semangat sekali untuk kerja"
"Iya dong. Ini saatnya saya praktekan hasil kuliah saya dan membuat orang tua bangga."
"Eh, iya kok rumah sepi pada ke mana?"
"Oh, Delisha sedang pergi sama Mamah Papah memenuhi undangan makan malam teman Papah. Saya tidak bisa ikut karena harus menyiapkan berkas-berkas ini."
"Oh,"
Delon lalu pindah duduk di samping Suci. Tentu saja Suci menjadi heran, dia tidak pernah duduk sedekat ini dengan Delon. Lalu Delon tersenyum dan menggenggam telapak tangan Suci.
"Kak Maaf, aku ke belakang dulu." Suci melepaskan tangannya dan berdiri, suasana tiba-tiba terasa canggung dan tidak nyaman.
"Suci, duduk dulu di sini." Delon menarik tangan Suci membuat Suci jatuh terduduk di samping Delon.
"Aku ingin membuat pengakuan, maaf kalau ini mungkin mengejutkan bagimu. Namun, ini sungguh yang ku rasakan. Aku mencintaimu, Maukah kau menjadi pacarku?" Mendengar itu Delisha berdiri.
"Kakak gila ya! Kakak itu tunangan adik saya, masa Kakak juga mau pacaran sama saya!" ucapnya dengan marah.
"Gak masalah! Kalau kamu terima cinta Kakak, akan Kakak putuskan Delisha." Delon ikut berdiri menghadap Suci.
"Makin gila aja nih orang. Kak Delon! Kaka mikir gak, sih? Saya itu sama Delisha adik Kakak, tidak mungkin saya mau menghancurkan hubungan adik saya sendiri. Saya sayang adik saya."
"Dalam cinta semua di benarkan, bila kita saling mencintai tidak ada salahnya kita bersama dan Delisha harus mundur karena aku tidak mencintainya."
"Terserah, tetapi aku tidak cinta sama Kakak! Sekarang Kakak lebih baik pulang!" Susi menunjuk ke arah pintu.
"Tidak! Sampai kamu mau dengan Kakak!" Delon tetap bersikeras.
"Kakak tidak bisa memaksa seperti itu, masalah perasaan tidak bisa di paksakan!" Suci mendebat Delon dia tidak menyadari posisi wajahnya semakin dekat dengan Delon.
Delon tiba-tiba menciumnya, Suci berontak dengan memukul-mukul dada Delon. Dia berusaha mendorong badan Delon setelah terlepas dia menampar Delon dengan keras.
Suci mengusap bibirnya dengan punggung telapak tangannya. "Kakak jangan bersikap kurang ajar, sekarang Kakak keluar! Atau saya akan teriak!" ucap Suci nyalang.
Delon tersenyum miring. Dia lalu mendekat ke arah Suci. "Teriaklah sekencang mungkin! Di sini tidak ada siapa pun, hanya kta berdua. Aku sudah bicara lembut dan meminta secara halus tetapi sepertinya kau ingin aku bertindak kasar."
Delon, lalu mendorong Suci ke sofa. Suci jatuh terduduk, dia menendang Delon sekencang mungkin saat Delon akan menindihnya. Delon terdorong ke belakang. Suci bangkit dan berlari ke kamarnya, dia segera menutup pintu.
Namun, sayang. Delon berhasil mengejarnya dan mendorong pintu itu. Terjadilah aksi saling mendorong pintu, yang tentu saja di menangkan oleh Delon. Tenaga lelaki pasti lebih kuat dari perempuan.
Suci terdorong keras ke belakang bersamaan dengan pintu yang terbuka lebar. Delon masuk dan menutup pintu dengan membantingnya. Dia lalu menarik Suci dan menyeretnya ke atas tempat tidur. Suci berteriak minta tolong dan mengumpat pada Delon.
Delon sudah gelap mata. Dia tidak perduli teriakan Suci. Delon memegang kencang kedua pergelangan tangan Suci di atas kepala Suci. Dia duduk bertopang lutut di atas perut Suci.
Suci tak percaya ini terjadi padanya dia berteriak histeris. "Tidak Delon! Jangan! Lepaskan aku Delon!" teriakan Suci terhenti karena Delon menciumnya. Suci menangis, lalu dengan kencang Suci menggigit bibir Delon hingga berdarah.
Plak ...
Delon menamparnya, ujung bibir Suci terluka dan mengeluarkan sedikit darah.
"Kau memang suka dikasari!" Delon menjenggutnya.
Dapat Suci rasakan tangan Delon yang masuk ke balik kaos dan menyentuh perutnya perlahan naik ke atas. Suci berteriak dan menangis tetapi percuma tidak ada yang mendengarkan. Dia merasa jijik pada dirinya, malam ini harga dirinya sudah terkoyak. Kesuciannya terenggut secara paksa.
Setelah Delon puas padanya, dia membaringkan dirinya di samping Suci, lalu tersenyum. "Terima kasih Suci kau telah memberi kesucianmu padaku. Aku bangga akulah yang pertama." Tangan Delon membelai wajah Suci.
Suci menangis dan menepis tangan Delon. Dia lalu bangkit dan berlari ke kamar mandi. Suci membersihkan dirinya di bawah pancuran shower yang dingin.
Dia menggosok-gosok badan, leher, bibir dan semua anggota tubuhnya dengan kasar. Sementara pintu kamar Suci di ketuk seseorang dan pintu terbuka. Delon tidak sempat untuk berpakaian atau bersembunyi.
Terdengar suara teriakan seseorang, rupanya Delisha yang melihat Delon ada di kamar Suci dalam keadaan setengah telanjang. Teriakan Delisha mengundang kedatangan orang tua Suci dan Delisha. Mereka semua terkejut melihat Delon asa di kamar Suci.
"Kamu! Sedang apa di sini?"
"Maaf! Maafkan saya Om, Tante, Lisha. Semua ini karena Suci yang merayu saya dan menggoda saya membuat saya khilaf. Maaf saya mengaku salah."
Bugh ...
Bogeman dari Alzam Akhtar ayah Suci mengenai wajah Delon.
Plak ...
Disusul tamparan dari Fayra Kamaniya ibu Suci.
Plak ...
Di tambah bonus tamparan dari Delisha Calista adik Suci tepatnya adik angkat Suci.
"Kamu mengkhianati kepercayaan Om!" ujar pria berusia 48 tahun ini.
"Kamu tunangan Delisha, sebentar lagi kalian menikah tapi apa yang kamu lakukan? Kamu sudah mengkhianatinya dan itu dengan Kakak Delisha. Kamu gila!" Fayra berteriak di hadapan Delon. wanita berumur 45 tahun ini sangat murka pada Delon.
"Kenapa Kak? Apa salahku? Apa kurangnya aku? Semua sudah aku kasih." Delisha bertanya pada Delon sambil menangis.
Mendengar itu Alzam langsung melihat ke arah Delisha dan wajahnya bertambah merah. Dia kembali memberikan bogeman mentah pada Delon.
"Kurang ajar! Lelaki brengsek! Kau nodai kedua anakku!" Alzam memukulinya tanpa henti. Delon yang masih berumur 25 tahun tentu saja sangat mudah untuk melawan. Namun, dia tidak melakukannya. Baginya lebih baik diam dan menerima hukuman agar semua cepat selesai dan dia tampak merasa menyesal.
"Pah, sudah. Delon bisa mati. Udah Pah!" Delisha berusaha menghentikan Papahnya. Udaha berhasil Alzam berhenti dan dengan nafas terengah dia menatap tajam Delon.
"Delon tidak sepenuhnya salah. Ini juga salah Kak Suci. Dia sudah merayu Kak Delon." Delisha memang tidak suka pada Suci. Karena Suci lebih pintar dan cantik darinya. Semua pria yang dia sukai pasti lebih suka pada Suci. Ini kesempatan untuknya menjatuhkan Suci dan balas dendam karena telah merayu Delon.
"Di mana Suci sekarang?" tanya Alzam.
"Di kamar mandi Om," jawab Delon.
Delisha segera pergi ke kamar mandi. Dia mengetuk pintu dengan keras, karena tidak ada jawaban. Alzam mendekati pintu kamar mandi dan mendobraknya.
Terlihat Suci yang terkapar di lantai kamar mandi dalam keadaan telanjang dan shower yang menyala mengenai tubuhnya. Alzam mengambil bathrobe jubah mandi yang tergantung di pintu dan menutupi tubuh Suci.
"Bawa Delon ke ruang keluarga!" perintahnya pada Delisha. Lalu Delisha pergi memuruti Alzam.
Alzam kemudian mengangkat Suci ke atas tempat tidurnya.
...----------------...
Halo ini cerita baru saya selain
*Gibran Si Genius Yang Tersembunyi.
* Berbagi Cinta Dia juga Suamiku
* Wanita Tangguh
* Langit Jingga Mengubah Takdir.
Semoga kalian suka dengan cerita baru saya, dan masukin list favorit kalian ya. Jangan lupa tekan bintang 5 nya, juga like dan komen. Dukung author terus ya. Nantikan bab berikutnya. Terima kasih semua. Love you All.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
martina melati
dtendang pake lutut ato tinju pake tangan
2025-02-18
1
martina melati
dtendang pake lutut ato tinju pake tangan
2025-02-18
0
martina melati
delon ini siapa? sepupu? teman?
2025-02-18
0