Bab 5. Pindah posisi kerja.

Mendapat posisi kerja yang baru, adalah impian setiap orang,

Setelah selesai gajian, aku masuk kerja seperti biasa dan soal hubungan aku dengan Edi, masih terjalin dengan baik, meskipun hanya lewat udara.

Pagi itu setelah tiba disekolah aku menghubungi Edi lewat telepon.

"Halo, Edi selamat pagi." Kataku dengan suara lembut, sambil melangkah menuju kantin.

"Pagi juga sayang, aman?" tanya Edi padaku dengan suara pelan.

"Sudah di kantor atau masih dirumah?" tanyaku pada Edi, karena mendengar suaranya masih serak.

"Aku masih dirumah Sayang, aku ke kantor kan jam 8:00, masa kamu lupa." Kata Edi dengan suara kesal.

"Sayang uang pegangan kamu ada?" tanya Edi padaku.

"Habis Sayang, kemarin memang aku gajian tapi uangnya sudah aku kirim buat keperluan bapak." Kataku jelas pada Edi dengan suara pelan.

"Oh iya Sayang, tidak masalah nanti kirim nomor rekening kamu, biar aku transfer." Jawab Edi dengan semangat.

"Iya Sayang, terimakasih." Jawabku dengan semangat pada Edi.

"Aku tutup telepon dulu ya Edi, aku sekarang sudah di sekolah dan aku ada pekerjaan, nanti kita lanjut lagi ya." Kataku pada Edi, dengan semangat kemudian menutup telepon,dan kembali ke pekerjaan kantin.

Setelah aku selesai merapihkan meja kantin dan menyiapkan sirup untuk dijual, terdengar suara yang memanggil aku.

"Ibu El.... Ibu El..." Dengan nada lembut.

"Iya Ibu." Jawabku pada panggilan itu.

"Kesini sebentar boleh?" pinta suara itu padaku.

Aku melangkah keluar dari kantin dan aku ikuti asal suara itu. Ternyata Ibu kepala sekolah yang sedang memanggilku dari tadi.

"Iya Ibu," jawabku pada Ibu kepala sekolah setelah aku masuk ruangannya.

"El, kamu bisa kan bantu di administrasi sekolah, kebetulan kita disini masih belum mendapatkan orang untuk bagian operator, kamu bisa kan?" pinta Ibu kepala sekolah padaku dengan penuh harap.

"Iya Ibu, aku mau." Tanpa berpikir panjang aku menerima tawaran itu.

"Nanti Ibu akan umumkan di rapat biar semua guru tahu posisimu." Kata Ibu kepala sekolah padaku dengan semangat.

"Iya Ibu, ngga apa- apa." Jawabku membalas perkataan Ibu kepala sekolah.

Setelah selesai berbicara dengan Ibu kepala sekolah aku berpamitan untuk lanjutkan pekerjaan aku di kantin.

"Ibu, aku permisi ke kantin ya, soalnya masih banyak pekerjaan di kantin." Kataku pada ibu kepala sekolah dengan nada pelan.

"Iya, silahkan Ibu El." Ucap Ibu kepala sekolah padaku sambil merapihkan meja kerjanya.

Kemudian aku melangkah keluar dari ruangan Ibu kepala sekolah dan berjalan menuju kantin.

Setelah tiba di kantin aku bertemu dengan Ibu Hanif yang sedang duduk sambil memeriksa pekerjaan Anak- anak muridnya.

"Ibu El, sepertinya aku mendengar suara Ibu di dalam ruang kepala sekolah." Ucap Ibu Hanif padaku, sambil mencoret -coret pekerjaan siswa yang salah dan benar.

"Iya Ibu, tadi Ibu kepala sekolah memanggilku untuk bicara sebentar di ruangannya." Kataku pada Ibu Hanif dengan nada suara pelan dan jelas.

"Oh iya. Sepertinya penting sekali Ibu El?" tanya Ibu Hanif padaku mencoba mencari tahu, sambil menatapku.

"Tidak Ibu, biasa saja soal pekerjaan aku." Jawabku pada Ibu Hanif, membuat Ibu Hanif semakin penasaran.

Bel berbunyi tandanya jam istirahat, waktunya kami jualan di kantin, siang itu kami sangat sibuk di kantin melayani siswa yang berbelanja di kantin.

"Ibu, hari ini sangat ramai pembeli di kantin."

Kata seorang Ibu guru sambil berjalan masuk dan duduk di dalam kantin.

"Iya Ibu, baru hari ini yang sangat ramai." Jawab Ibu Hanif sambil melayani Siswa yang sedang membeli nasi goreng.

"Begitu ya." Jawab Ibu Guru tersebut pada Ibu Hanif.

"Lain hari tidak ramai seperti ini, hari ini mungkin rejeki." Sahut Ibu Magda.

Hari ini tidak ada pekerjaan lain, jadi aku hanya fokus pada kantin dan sesekali keluar mengecek emperan depan ruang guru dan ruang kepala sekolah, jika sudah kotor maka aku segera membersihkannya.

"Ibu, aku kedepan sebentar mau membersihkan emperan depan banyak debu." Kata aku pada Ibu Hanif dan Ibu Magda yang sedang duduk di kantin.

"Silahkan Ibu El," jawab Ibu Magda padaku dengan penuh senyuman.

Kemudian aku berlalu dari pandangan mereka sambil memegang sapu ditangan, yang aku ambil dari gudang kantin, kemudian membersihkan emperan .

"Ibu El, sangat rajin, tapi nanti besok pagi saja baru dibersihkan." Kata seorang Ibu yang sedang berdiri di depan pintu ruang guru sambil melihat aku.

"Iya Ibu, ngga apa-apa. Aku sudah terbiasa." Jawabku sambil tersenyum dan melanjutkan pekerjaan aku.

Bel berbunyi tandanya kegiatan sekolah telah berakhir dan semua murid melakukan apel bersama di depan ruang Guru, kemudian di pimpin oleh Guru piket dan mereka pulang.

Kami semua diminta untuk rapat karena ada beberapa hal penting yang akan diberitahukan oleh ibu kepala sekolah.

"Ibu-Ibu, jangan pulang kita ada rapat! Ibu-Ibu diminta untuk masuk ke ruang Guru." Kataku pada Ibu Hanif, Ibu Magda, dan beberapa Guru lain yang sedang duduk di kantin.

"Iya Ibu El, terimakasih." Jawab Ibu Magda dengan senyum padaku.

"Aku hanya sampaikan pesan dari kepala sekolah." Jawabku balik pada Ibu Magda.

Kemudian aku berjalan menuju ke kelas-kelas yang lain dan menyampaikan informasi yang sama pada beberapa guru yang sedang duduk.

"Permisi Ibu-ibu, pesan dari kepala sekolah, Ibu-Ibu semua merapat ke ruang guru, ada rapat penting." Kataku pada Ibu-ibu Guru yang sedang duduk bercerita.

"Iya Ibu El." Jawab beberapa Ibu dengan serempak.

"Ibu El, kira- kira ada hal apa hingga kita diminta untuk rapat siang ini?" tanya salah seorang ibu padaku dengan suara pelan.

"Aku tidak tahu Ibu, aku hanya menyampaikan pesan dari Ibu kepala sekolah." Jawabku, kemudian berlalu dari sana dan berjalan menuju ruang Guru.

Setelah semua Guru sudah hadir di ruang Guru, kemudian Ibu kepala sekolah mulai berbicara.

Pertama beliau menyampaikan untuk semua guru agar menyiapkan perangkat pembelajaran sebelum mengajar dan beberapa administrasi kelas lainnya.

"Ibu- Ibu semua tolong memperhatikan perangkat pembelajaran dan administrasi setiap kelas, jangan lupa buku kunjungan kelas juga disiapkan." Kata Ibu kepala sekolah kepada semua guru, dengan suara lantang dan jelas.

"Iya Ibu." Jawab beberapa Guru, sambil mencatat hal-hal yang belum dikerjakan mereka

"Mulai besok Ibu El, pindah lagi tugasnya di bagian administrasi sekolah." Kata Ibu kepala sekolah

"Mulai besok, Ibu El perhatikan surat masuk dan surat keluar kemudian dicatat." Ucap Ibu kepala sekolah padaku

"Iya Ibu." Jawabku sambil mengangguk kepala

"Itu saja yang perlu saya sampaikan, terimakasih atas waktunya bapak Ibu, selamat siang dan selamat pulang untuk kita semua." Kata ibu kepala sekolah kepada kami semua.

Kemudian kami Guru-guru meninggalkan ruang guru kemudian pulang.

"Ibu El, jika Ibu kepala sekolah memintamu bantu di bagian operator jangan mau." Kata Ibu Hanif dengan suara pelan sambil memegang tanganku dan memilih tempat yang agak jauh dari Guru-guru yang lain, sambil berbicara padaku

"Memangnya kenapa Ibu Hanif?" tanyaku balik pada Ibu Hanif dengan suara pelan dan wajah serius

"Sini aku beritahu kamu." Kata Ibu Hanif sambil mengajakku ke tempat duduk sekolah

"Dulu ada beberapa orang operator yang bekerja disini, tapi pekerjaannya sangat banyak dan hampir tidak ada waktu untuk beristirahat."

Kata Ibu Hanif dengan wajah serius sambil menatapku

"Iya Ibu, baiklah." Jawabku dengan ragu-ragu karena aku belum pernah mencoba

"Dan kamu tahu Ibu El, bayarannya tidak sebanding dengan pekerjaannya, makanya beberapa operator memilih berhenti dari sekolah kita." Ujar Ibu Hanif padaku dengan suara sambil berjalan menuju jalan raya

Aku hanya terdiam dan melanjutkan perjalanan, kemudian setelah kami berdiri beberapa menit dipinggir jalan, datanglah suami Ibu Hanif untuk menjemputnya.

"Hai, Ibu." Ucap suami Ibu Hanif

"Iya Pak." jawabku dengan suara lembut sambil senyum

"Kami jalan duluan ya Ibu El." Kata Ibu Hanif yang sudah berada di atas motor yang siap untuk jalan

"Iya Ibu, dah..." Jawabku pada Ibu Hanif sambil melambaikan tangan padanya

Kemudian aku melanjutkan perjalanan pulang ke rumah sambil jalan kaki menggunakan payung.

Next.....

Mohon dukungannya.

Dengan tekan like, love/favorit, rate bintang lima, komentar dan vote nya untuk mendukung karya ini, agar penulis lebih bersemangat.

Terimakasih atas dukungan kalian.❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nenieedesu

Nenieedesu

jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak di novel aku kak "gadis cantik milik bos geng motor"

2024-02-16

1

Agustino Kurniawan

Agustino Kurniawan

keluar dari zona nyaman...

2022-10-29

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Hwaiting Kk
My Bestie mampir

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Merantau
2 Bab 2. Hari pertama aku di tempat kakak Alen
3 Bab 3. Pertama masuk kerja
4 Bab 4. Teman baru dan gajian pertamaku
5 Bab 5. Pindah posisi kerja.
6 Bab 6. Berangkat ke luar kota dan hadiahku
7 Bab 7. Mulai merasakan ada perubahan dalam hubungan
8 Bab 8. Pulang
9 Bab 9. Pertemuan
10 Bab 10. Kembali pulang dengan kesedihan
11 Bab 11. Menerima keputusan untuk hubungan kami
12 Bab 12. Pulang dan kembali ke tempat kerja
13 Bab 13. Mendapat ancaman dan kata kasar
14 Bab 14. Pulang dan bertemu dengan seorang teman baru di dalam Bus
15 Bab 15. Kembali ke tempat kerja dengan semangat baru.
16 Bab 16. Awal yang baik untuk suatu hubungan
17 Bab 17. Ajak balikan
18 Bab 18. Rasa cemas
19 Bab 29. Saling kenalan lewat video call
20 Bab 20. Bertemu dalam mimpi
21 Bab 21. Teman baru yang menyukaiku.
22 Bab 22. Antara sedih dan bahagia dengan hasil tes
23 Bab 23. Pertemuan pertama
24 Bab 24. Memastikan sebuah mimpi
25 Bab 25. Berbagi cerita
26 Bab 26. Bertemu Mantan
27 Bab 27. Marah
28 Bab 28. Jalan-jalan dan nonton bioskop pertama kali
29 Bab 29. Ketemu Tante
30 Bab 30. Bertemu Ayahku
31 Bab 31. Kembali ke tempat kerja
32 Bab 32. Liburan akhir tahun
33 Bab 33. Bertemu keluarga besar
34 Bab 34. Kembali ke kota
35 Bab 35. Ulang tahun
36 Bab 36. Malam tahun baru
37 Bab 37. Kembali ke tempat kerja
38 Bab 38. Pindah posisi kerja
39 Bab 39. Ada yang naksir
40 Bab 40. Lembur
41 Bab 41. Di lecehkan
42 Bab 42. Pulang
43 Bab 43. Membuat keputusan dan rencana baru.
44 Bab 44. Pulang ke desa
45 Bab 45. Bertemu keluargaku
46 Bab 46. Kembali ke rumah
47 Bab 47. Sedih
48 Bab 48. Marah
49 Bab 49. Sedih
50 Bab 50 Biaya Nikah
51 Bab 51. Sakit
52 Bab 52. Menikah
53 Bab 53. Sedih
54 Bab 54. Ulang Tahun
55 Bab 55. Jadi bahan cerita
56 Bab 56. Ingin punya anak
57 Bab 57 Merenung
58 Bab 58. Positif hamil
59 Bab 59. Masalah Ekonomi
60 60. Bahagia
61 61. Rumah mertua
62 Bab 62. Kena marah.
63 Bab 63. Pulang.
64 Bab. 64 Berdebat.
65 Bab 65 Ditinggal pergi
66 Bab. 66 Belanja
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Merantau
2
Bab 2. Hari pertama aku di tempat kakak Alen
3
Bab 3. Pertama masuk kerja
4
Bab 4. Teman baru dan gajian pertamaku
5
Bab 5. Pindah posisi kerja.
6
Bab 6. Berangkat ke luar kota dan hadiahku
7
Bab 7. Mulai merasakan ada perubahan dalam hubungan
8
Bab 8. Pulang
9
Bab 9. Pertemuan
10
Bab 10. Kembali pulang dengan kesedihan
11
Bab 11. Menerima keputusan untuk hubungan kami
12
Bab 12. Pulang dan kembali ke tempat kerja
13
Bab 13. Mendapat ancaman dan kata kasar
14
Bab 14. Pulang dan bertemu dengan seorang teman baru di dalam Bus
15
Bab 15. Kembali ke tempat kerja dengan semangat baru.
16
Bab 16. Awal yang baik untuk suatu hubungan
17
Bab 17. Ajak balikan
18
Bab 18. Rasa cemas
19
Bab 29. Saling kenalan lewat video call
20
Bab 20. Bertemu dalam mimpi
21
Bab 21. Teman baru yang menyukaiku.
22
Bab 22. Antara sedih dan bahagia dengan hasil tes
23
Bab 23. Pertemuan pertama
24
Bab 24. Memastikan sebuah mimpi
25
Bab 25. Berbagi cerita
26
Bab 26. Bertemu Mantan
27
Bab 27. Marah
28
Bab 28. Jalan-jalan dan nonton bioskop pertama kali
29
Bab 29. Ketemu Tante
30
Bab 30. Bertemu Ayahku
31
Bab 31. Kembali ke tempat kerja
32
Bab 32. Liburan akhir tahun
33
Bab 33. Bertemu keluarga besar
34
Bab 34. Kembali ke kota
35
Bab 35. Ulang tahun
36
Bab 36. Malam tahun baru
37
Bab 37. Kembali ke tempat kerja
38
Bab 38. Pindah posisi kerja
39
Bab 39. Ada yang naksir
40
Bab 40. Lembur
41
Bab 41. Di lecehkan
42
Bab 42. Pulang
43
Bab 43. Membuat keputusan dan rencana baru.
44
Bab 44. Pulang ke desa
45
Bab 45. Bertemu keluargaku
46
Bab 46. Kembali ke rumah
47
Bab 47. Sedih
48
Bab 48. Marah
49
Bab 49. Sedih
50
Bab 50 Biaya Nikah
51
Bab 51. Sakit
52
Bab 52. Menikah
53
Bab 53. Sedih
54
Bab 54. Ulang Tahun
55
Bab 55. Jadi bahan cerita
56
Bab 56. Ingin punya anak
57
Bab 57 Merenung
58
Bab 58. Positif hamil
59
Bab 59. Masalah Ekonomi
60
60. Bahagia
61
61. Rumah mertua
62
Bab 62. Kena marah.
63
Bab 63. Pulang.
64
Bab. 64 Berdebat.
65
Bab 65 Ditinggal pergi
66
Bab. 66 Belanja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!