Setiap orang pastinya memiliki teman, dan juga sahabat, jangan memandang orang dari fisik nya, semakin banyak teman berarti semakin banyak pengalaman yang kita dapat.
Setelah aku tiba di kantin sekolah, terlihat kedua Ibu yang bekerja di kantin sedang sibuk melayani para Siswa yang berbelanja di kantin.
"Hai, ada yang bisa aku bantu?" tanyaku pada kedua Ibu yang kelihatan sedang sibuk
"Iya Sayang, bantu di bagian penjualan jus." Jawab Ibu Hanif sambil menunjukkan plastik sirup dan padaku
Aku dengan semangat membantu pekerjaan di kantin. Suasana kantin sekolah semakin ramai dengan suara Anak- anak yang datang belanja dan makan di kantin sekolah.
Setelah kegiatan di kantin selesai, karena sudah waktunya pulang sekolah, maka kami yang bekerja di kantin, merapihkan tempat jualan dan membersihkan kantin, aku mencuci peralatan makan dan minum yang kotor, kemudian mencuci tempat jus, setelah itu kami beristirahat.
"Nona kesini sebentar." Kata Ibu Magda padaku sambil memegang tanganku.
"Aku berjalan mengikuti langkah Bu Magda, dan kami bertemu Ibu Hanif."
"Ini jatah kamu minggu ini." Kata bu Magda sambil menyerahkan uang 60.000 rupiah padaku juga pada bu Hanif
"Ini uang apa Ibu?" tanyaku pada Ibu Magda sebelum menerima uang itu.
"Terimalah ini hasil kerjamu selama satu minggu." Jawab Ibu Magda.
"Terimakasih Ibu."Jawabku dengan wajah senang sambil tersenyum.
"Iya, itu adalah bagian kamu karena sudah bantu kami bekerja di kantin."Jawab Ibu Magda padaku.
"Adik nih, katong kase uang dia seng mau." Kata Ibu magda dengan dialeg sehari-hari daerah tersebut
Setelah kegiatan sekolah selesai, kami pulang. Karena hari ini tidak ada rapat. Aku pulang dengan wajah senang, sambil berjalan kaki dan sesekali membalas pesan dari Edi.
Keesokan paginya, setelah selesai membantu Kak Alen dirumah aku bersiap ke sekolah. Hari ini aku ke sekolah jam 7:30 karena, sejak jam 6:30 tadi aku bersama Kak Alen dengan menggunakan motornya, kami berburu kue yang dijual pagi hari untuk sarapan.
Dan tempat jualan kue tersebut dekat dengan sekolah, makanya aku meminta Kak Alen agar aku sekalian menaikan bendera di sekolah.
"Kak kita mampir di sekolah sebentar."Kataku sambil memegang plastik berisi kue.
"Baiklah." Jawab Kak Alen dengan senang kemudian melajukan motornya ke arah sekolah.
"Jangan lama-lama." Teriak Kak Alen padaku, sambil menunggu aku di motornya yang parkir di depan pagar sekolah.
"Iya." Jawabku sambil mengikat bendera kemudian menariknya ke ujung tiang bendera.
Setelah selesai aku kembali menghampiri Kak Alen dan kami kembali ke rumah.
Aku tiba di sekolah, Setelah berjalan kaki dari rumah, hari ini Kak Alen berangkat ke kantornya lebih dulu.
Saat aku tiba di sekolah aku masuk ke dalam ruang guru kemudian menandatangani absen guru honor.
Setelah itu aku memilih duduk di meja piket, kebetulan yang punya tugas piket belum datang (terlambat). Sementara duduk aku membalikkan pandanganku ke arah pintu masuk, terlihat seorang wanita cantik yang masuk kemudian menuju ke mejaku dan berkata;
"Hai, selamat pagi," katanya padaku sambil melipat payung yang dia gunakan
"Iya, pagi juga." Jawabku membalas salamnya sambil menatap heran
"Kamu bekerja disini juga?" tanya wanita itu padaku
"Iya, aku baru disini, hampir dua minggu." Jawabku pada wanita itu sambil mengetik hp dan sesekali memandang wajahnya.
"Oh iya, silahkan duduk." Aku mempersilahkan wanita itu untuk duduk, sambil mendorong satu kursi yang ada tepat di sampingku.
"Iya terimakasih." Jawabnya sambil meraih kursi untuk duduk.
"Kenalkan namaku Ningsih biasa di sapa dengan nama Nining." Katanya sambil mengulurkan tangan padaku.
"Aku El," jawabku sambil meraih tangan Nining
"Nama kamu El saja?" tanya Nining padaku merasa sedikit kaget dan heran
"Iya Kak, kan ada nama belakang juga." Kataku pada Nining
"Nining disini mengajar mata pelajaran apa?" tanyaku pada Nining sambil menatap layar hp sesekali
"Aku disini ngajar bahasa Inggris." Jawab nining dengan suara pelan sambil tersenyum
"Kalau kamu El?" tanya Nining balik padaku
"Tugas aku disini, kantin sekolah, juga penjaga sekolah." Jawabku pada Nining dengan nada suara pelan dan santai
"Oh iya, ya." Jawab Nining padaku sambil melihat ke arah lingkungan sekolah
Saat kami sedang bercerita, datanglah beberapa Guru senior (PNS) yang baru tiba disekolah, kemudian mereka mengajak kami masuk ke dalam ruang guru,
"El, ajak teman kamu kesini." Kata salah seorang Guru yang berada tepat di depan pintu masuk ruang Guru
"Iya Ibu." Jawabku sambil mengajak Nining bersamaku
Kemudian aku dan Nining masuk ke dalam ruang Guru, dan kami memilih tempat untuk kami duduk.
setelah kami duduk dan semakin lama Guru- Guru yang lain mulai berdatangan.
"Ibu, namanya siapa?" tanya salah seorang Guru pada Nining yang sedang duduk
"Nama saya Ningsih biasa disapa Nining."
Jawab Nining dengan suara yang lantang, sopan dan jelas
"Nining mengajar mata pelajaran apa?" tanya salah seorang Guru yang baru saja masuk ruang Guru."
"Aku ngajar bahasa Inggris." Jawab Nining dengan suara sangat jelas
Setelah itu aku meninggalkan ruang Guru dan menuju ke kantin, untuk membantu mempersiapkan jualan di kantin. Setibanya aku di kantin aku bertemu dengan Ibu Hanif.
"El, yang tadi duduk bersama kamu itu siapa?" Tanya Ibu Hanif padaku
"Itu namanya Nining." Jawabku pada Ibu Hanif dengan jelas
"Oh iya, ini pasti yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris, karena Ibu kepala sekolah sudah memberitahu kami beberapa waktu lalu."
Jawab Ibu Hanif, dengan wajah serius sambil menatapku.
"Benar sekali Ibu, Nining mengajar mata pelajaran bahasa inggris." Jawabku pada Ibu Hanif sambil menyiapkan plastik jus
"Ibu El, aku ke kelas dulu ya, untuk mengajar." Kata Ibu Hanif padaku, sambil menggenggam tas kecilnya
Kemudian Ibu Hanif pergi ke ruang kelas, karena Ibu Hanif ada jam mengajar. Aku ditugaskan untuk menjaga kantin.
kami sudah saling mengenal dan dekat. Tidak terasa, sekarang sudah waktunya untuk kami gajian.
"Setelah selesai aktivitas, Guru-guru dimintakan ke ruang guru untuk rapat." Kata Pak Edy melalui pengeras suara yang ada di ruang guru
Setelah semua Guru sudah lengkap dan ibu kepala sekolah mulai berbicara dan setelah itu memberikan hak kami (gaji).
Aku sangat senang, karena baru pertama kali aku merasakan bekerja dan mendapatkan gaji, itu rasanya sesuatu bangat.
"El ini punya kamu." Kata Ibu bendahara sambil menyerahkan sebuah amplop putih padaku
"Terimakasih Ibu." Jawabku padanya.
Setelah menerima amplop itu, aku langsung berkata dalam hati
"Terimakasih Tuhan ini hasil kerjaku, dan tidak sia- sia aku merantau ke sini."
Setelah rapat dan pembagian gaji untuk honorer selesai, kami semua bergegas pulang.
Aku memilih untuk berjalan kaki menikmati perjalananku hingga tiba dirumah.
Setibanya aku dirumah,
"Dek, kamu sudah pulang?" tanya Kak Alen padaku kemudian berjalan menuju kamar aku
"Iya baru saja."Jawabku pada Kak Alen sambil meletakkan tas ku di gantungan
"Dek kamu gajian hari ini kan?" tanya Kak Alen padaku dengan suara pelan
"Iya, benar kenapa?" tanyaku balik pada Kak Alen, sambil membuka lemari baju
"Tadi Ayah menelpon aku dan katanya dia butuh uang." Ucap Kak Alen padaku dengan suara pelan penuh harap
"Oh iya, aku punya uang segini." jawabku sambil menyerahkan amplop gaji pada Kak Alen
"Ayah hanya butuh uang satu juta."Jawab Kak Alen sambil membuka amplop putih itu
Kemudian kami menghitungnya bersama dan totalnya hanya satu juta, tiga ratus ribu rupiah.
Kemudian Kak Alen menyerahkan padaku tiga lembar uang kertas masing- masing bernilai seratus ribu rupiah.
"Aku ambil satu juta dan akan ku kirim pada bapa siang ini juga." Kata Kak Alen padaku, dengan senang.
Kemudian Kak Alen berlalu dari kamarku dan pergi gunakan motornya, sedangkan aku menyimpan uang itu, lalu menggantikan bajuku, dan menuju ke dapur untuk makan siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Agustino Kurniawan
jangan lupa... jatah preman... 😜
2022-10-29
0
Nenie desu
favorit, bagus banget alurnya kak 🤗🤗🤗
2022-08-14
0
Senajudifa
semangat trs y kutukan cinta selalu mendukungmi
2022-06-22
1