Eps sebelumnya:🍃🍃🍃🍃🍃
"Telepon dari siapa apa dari kekasihnya?" Batin kenzo
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Maaf ya Ken aku harus pergi ada urusan mendadak."
"Oke, hati-hati ya." Dengan berat hati Kenzo merelakan kepergian wanita yang selama ini menghiasi mimpi-mimpinya.
Di perjalanan Mila terus mencoba menghubungi kinar hingga panggilan ke sebelas barulah kinar mau menjawab.
"Apa sih kak dari tadi berisik banget, aku kan lagi menuntut ilmu."
"Jadi kamu disekolah dek? Alhamdulillah kakak pikir kamu pergi dari rumah, kakak khawatir banget dek."
"Ya emang aku pergi dari rumah."
"Hah! Beneran, pergi kemana dek jangan aneh-aneh deh."
"Ya kan aku pergi ke sekolah kak."
"Kamu tuh ya kakak kan serius, lagian kamu kenapa sih dek tumben berangkat pagi banget nggak kayak biasanya."
"Lagi pengen aja emang nggak boleh?"
"Ya boleh dong tapi pamit dulu, ya minimal salah satu orang rumah lah dek biar kita nggak khawatir kayak gini."
"Iya..ya.."
"Janji ya dek jangan kayak gini lagi nanti papa tambah marah loh. dek.." cerocos Mila diseberang telepon tetapi sama sekali tidak didengar oleh kinar, kinar justru asyik menatap kakak kelas yang ia suka.
"Ya ampun kak darrel ganteng banget sih." Batin kinar mengagumi sosok Darrel.
"Dek..kamu denger kakak nggak dek?"
"Iya..ya bawel banget sih udah ah aku mau belajar mencuri!!"
"Lho kok nyuri sih dek.."
"Tutttt"
telepon dimatikan sepihak oleh kinar
"Kok belajar mencuri sih, mencuri apa??aduh..kinar ada-ada aja deh."
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kinar ingin menghampiri Darrel baru saja dia ingin melangkah tiba-tiba seseorang menarik telinganya.
"Aa…sakit sakit lepasin woy sakit tau." Kenzo melepaskan tangannya dari telinga kinar, kinar berbalik mencari tau siapa orang yang berani menarik telinganya.
"Bapak apa-apaan sih kenapa telinga saya dijewer?"
"Karena saya tau kamu pasti mau pergi kan, bel sudah berbunyi waktunya untuk belajar."
"Dasar sok tau, aku emang mau pergi ke kelas kenapa nggak boleh?"
"Kamu yakin mau ke kelas, bukan mau…" Kenzo menjeda kalimatnya
"Itu.." lanjutnya sambil matanya melirik Darrel dan menunjuk darel menggunakan kepalanya yang berada tidak jauh dari kinar.
"Dasar aneh." Kemudian kinar pergi dari kantin.
"Dasar orang aneh, nyebelin, biang kerok."kinar ngedumel sambil berjalan sampai di kelasnya bahkan di bangkunya.
"Kamu kenapa sih kinar pagi-pagi udah ngedumel." Tanya naya
"Iya..kenapa sih beb kamu ada masalah?" Sahut intan
"Aku tuh kesel banget tau nggak sih sama guru BP yang baru itu."
"Maksud kamu pak Kenzo?"
"Emang guru BP kita ada yang baru lagi??"
"Hehe..emang kenapa lagi sih perasaan kamu sama pak Kenzo itu ribut Mulu deh."
"Iya perasaan aku juga gitu."
"Makanya apa-apa itu jangan main perasaan, baper baru tau rasa." jawab kinar
"Kok malah ngomongin perasaan sih, jadi apa masalah kamu dengan pak Kenzo?"
"Tadi di kantin tiba-tiba aja telingaku dijewer tau nggak."
"Hah kok bisa kenapa?"
"Kacian banget sih pasti sakit ya beb."
"Udah ah nggak usah ngomongin dia lagi bikin darah tinggi aja."
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Bel berbunyi waktunya istirahat
"Ke kantin yuk gaess." Ajak naya
"Ayuk aku juga lapar." sahut intan
"Heleh kamu sih lapar terus."
"Mau nggak kin?"
"Ayo!!"
Mereka pun berjalan menuju kantin saat di lorong tiba-tiba suara menggelegar menghentikan langkah mereka bertiga.
"Kinara kirei Maheswari!!" Kinar memejamkan mata karena sudah tahu siapa yang memanggilnya.
"Kinar pak Kenzo tuh."
"Kalian duluan aja nanti aku nyusul."
"Kamu yakin?"
"Iya kalian duluan aja."
"Kabarin ya kalau ada apa-apa, bye kinar.." kinar menarik nafas dalam sebelum menghadapi Kenzo.
"Ada apa lagi pak?"
"Keruangan saya sekarang." Kemudian kinar berjalan dibelakang Kenzo
"Duduk!" Ucap Kenzo setelah berada di ruangannya.
"Mana orang tua kamu kenapa belum datang?"
"Papa kerja, mama dirumah."
"Terus??"
"Terus apa?"
"Kinar jangan membuat saya marah, kemarin saya memberikan surat untuk orang tua kamu apa tidak kamu berikan?"
"Tidak." Jawab kinar santai
"Kinar!!" Teriak kenzo sampai terdengar dari luar.
"Apa sih pak kenapa teriak-teriak bapak pikir saya budek." Kenzo memejamkan mata kemudian menarik nafas dalam.
"Sabar..sabar dasar bocil nakal modelan begini mau jadi istriku..astaga papa." Monolog Kenzo di dalam hatinya
"Oke..kenapa kamu tidak memberikan surat itu."
"Memangnya harus?"
"Kenapa masih bertanya tentu saja harus biar mereka tahu bagaimana kelakuan kamu di sekolah!"
"Mereka sudah tahu, bahkan sudah bosan."
"Oke, kamu harus membersihkan lapangan selama satu Minggu dan selama itu kamu tidak boleh datang terlambat atau saya akan menambahkan hukuman kamu."
"Oke!!, Sudah kan kalau begitu saya permisi."
"Tapi…kinar saya belum selesai bicara." Teriak Kenzo tetapi kinar sudah pergi.
"Anak itu, awas kamu ya kalau sudah jadi istriku." gumam kenzo
Setelah dari ruang BP kinar pergi ke kantin menyusul kedua sahabatnya.
"Lama banget sih kamu."
"Sorry biasalah pak tua."
"Kamu nggak diapa-apain kan?"
"Ya pastilah diapa-apain."
"Hah..beneran?"
"Udah cepet pesen makan dulu lapar nih."
"Iya..ya seperti biasa kan?" Kemudian Naya memesan untuk kinara.
"Nih cepat makan, bentar lagi masuk nih."
"Ya udah kalau masuk kalian duluan aja."
"Maksud kamu kita ninggalin kamu sendiri gitu, ya nggak mau lah."
"Eh iya jadi kamu diapain sama pak Kenzo?"
"Iya diapain kinar?"
"Jadi aku dihukum sama dia buat bersihin lapangan selama satu Minggu."
"What?? kejam banget sih tuh orang."
"Tenang Beb ada kita, kita pasti bantuin kok."
"Nggak usah nanti hukuman aku malah ditambah."
"Ya udah kita temenin aja deh, biar kamu nggak sendirian."
"Tringgg"
"Tuh kan bener udah bel, cepetan kinar."
"Kalian duluan aja aku mau makan pelan-pelan."
"Nanti kamu dihukum kinar."
"Udah nggak apa-apa, sana cepat kalian masuk."
"Ya udah kita tinggal ya, bye kinar.."
"Bye…" kemudian lely menghampiri kinar
"Mbak kinar nanti mbak kinar di hukum loh."
"Biarin." Jawab Kinar santai
Kinar masih asik menikmati makanannya sambil bercerita dengan Lely, suara Kenzo kembali mengagetkannya.
"Kinara!!" Kinar mendongak
"ckk..dia lagi." Gumam kinar pelan, Kenzo menghampiri kinar.
"Kinar kamu tau jam istirahat sudah selesai bel juga sudah berbunyi lima belas menit yang lalu kenapa kamu masih disini?"
"Bapak nggak lihat aku sedang makan."
"Kinar yang sopan kalau bicara dengan saya. Saya tahu kamu sedang makan tapi kamu juga tau kan ini jam pelajaran."
"Saya tahu tapi kan bapak sendiri yang membuat saya kelaparan."
"Alasan, cepat masuk!"
"Nggak usah bapak suruh saya juga mau masuk, bapak pikir saya betah melihat wajah bapak terus." Kemudian kinar pergi
"Kinar!!" Geram Kenzo dengan kelakuan kinar.
Kinar kembali ke kelasnya, sudah ada ibu Mia disana.
"Permisi Bu."
"Dari mana kamu kinar?"
"Dari ruang BK Bu."
"Bikin ulah apalagi kamu, setiap hari bikin ulah nggak capek kamu?"
"Capek ya istirahat Bu, gitu aja kok repot."
"Hahaha huuuu…" sorak teman-teman kinar
"Diam.. anak-anak diam!!"
"Kinar yang sopan kalau bicara, saya ini guru kamu."
"Iya saya tahu."
"Sekarang kamu keluar kamu tidak boleh ikut pelajaran saya."
"Pulang Bu??"
"Keluar kinar bukan pulang."
"Oke..nanti kalau saya ketemu pak Kenzo di depan terus pak Kenzo tanya kenapa saya nggak masuk kelas saya akan jawab kalau saya disuruh pulang sama ibu gara-gara saya bapak hukum gitu aja, saya ambil tas dulu ya Bu."
"Kinar…ya sudah duduk tapi ingat jangan buat keributan."
Teman-teman kinar hanya geleng -geleng kepala melihat kelakuan kinar yang menurut mereka sangat langka.
🌹🌹🌹 Bersambung 🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments