Begitu sampai rumah Kinar merebahkan tubuhnya diatas ranjang king size nya. Tanpa menunggu lama Kinar pun terlelap.
Mama Diana memasuki kamar putri bungsunya yang masih terlelap dengan nyenyak. Mama Diana mengelus rambut putrinya lembut air matanya tiba-tiba menetes mengenai pipi kinar dan membuatnya terbangun.
"Mama.." panggil kinar dengan suara serak khas bangun tidur.
"Sayang.."
"Mama kenapa nangis? Mama bertengkar sama papa?" Tanya kinar sambil bangun dari tidurnya
"Nggak sayang..mama hanya tidak menyangka anak gadis mama yang bar-bar ini telah tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat menawan."
"Mama muji apa gimana sih kinar kan jadi bingung mau buat ekspresi wajah gimana."
"Kamu ini ada-ada saja masak bingung buat ekspresi wajah."
"Hehe" kinar nyengir kuda
"Sudah sekarang kamu mandi udah sore nanti keburu papa pulang terus kamu dimarahin."
"Heleh..papa mah emang tukang marah."
"Hust!! Yang sopan kinar kalau bicara sama orang tua."
"Emang mama udah tua gitu?"
"Kamu pikir mama ABG?"
"Ya makanya kalau udah tua itu pake konde rambutnya terus pake kain sarung, baju kebaya, terus satu lagi jalan pake tongkat."
"Kinar!! Kamu keterlaluan ya.." mama Diana menjewer telinga kinar
"Ampun ma ampun..kinar kan cuma bercanda." Mama Diana pun melepaskan tangannya dari telinga kinar.
"Mama..sakit tau, kalau kuping aku lepas gimana terus aku nggak punya telinga terus kecantikan aku yang paripurna ini berkurang gimana mama mau tanggung jawab?"
"Mulai deh narsisnya, cepat mandi sana."
"Siap mamsky…..tua!!" Ucap kinar sambil berlari ke kamar mandi sebelum mama Diana mengamuk.
"Kinar!!! Dasar anak nakal awas kamu ya."
🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🌺🍃🌺
di ruang makan
"Kinar mana ma? Tanya papa Adam
"Mungkin masih dikamar pa."
"Cepat panggil, anak itu selalu saja membuat orang menunggu."
"Iya pa..jangan marah-marah ah nanti darah tinggi papa kumat."
"Biar Mila saja yang panggil pa."
Mila pun segera berlari menaiki anak tangga.
"Dek..tok tok tok."
"Masuk nggak dikunci." Teriak kinar dari dalam
"Dek..udah ditunggu papa tuh di bawah, ayo cepat turun."
"Kalian makan duluan aja aku nggak lapar."
"Kamu kenapa sih dek ada masalah?"
"Nggak kok kak, aku nggak lapar aja."
"Nanti papa marah Lo."
"Papa kan emang tiap hari marah sama aku, lagian ya kak aku tuh kalau nggak dimarahin papa sehari aja kayak ada yang kurang gitu nggak srek."
"Kamu tuh ya bercanda Mulu, udah ayo turun." Mila menarik tangan kinar.
"Iya..ya..maksa banget sih." kinar ngedumel.
Mila berjalan di depan kinar sementara kinar di belakangnya dengan langkah gontai dan wajah cemberut.
Papa Adam melirik kinar yang cemberut.
Mereka semua pun mulai makan malam dan kinar hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Kinar! Makan dengan benar."
Kinar hanya melirik tanpa berniat untuk menjawab ucapan papanya.
"Kinar..kamu kenapa sayang kamu sakit?"
Kinar hanya menggeleng
"Terus kena…"
"Sudah diam! Ayo cepat habiskan makananmu kinar, membuat orang tak berselera saja." Setelah mengatakan itu papa Adam langsung pergi.
Kinar semakin sakit hati oleh papa adam yang selalu bersikap tidak adil kepadanya.
Kinar meletakkan sendok dan garpu dengan keras di atas piring kemudian ikut pergi.
"Brakk"
Kinar membanting pintu kamarnya kemudian menguncinya, kinar menangis duduk bersandar di ranjang tangannya digunakan untuk menopang kepalanya.
"Kinar..buka pintunya sayang ini mama."
"Kinar nggak mau diganggu ma."
"Kinar.. jangan diambil hati ya kata-kata papa, kamu kan tau sendiri papa seperti apa."
"Iya."
"Buka ya sayang pintunya."
"Nggak mau, kinar ngantuk ma, mama pergi aja deh kinar mau tidur."
"Ya sudah kalau kamu memang mengantuk, mama pergi ya.."
Sebenarnya mama Diana tau bahwa kinar sedang menangis, tapi mama Diana juga juga tau sifat anaknya yang sok tegar.
🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃
Pagi tiba
Semua orang sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan.
"Dimana anak itu? Tanya papa Adam
Mama Diana dan Mila saling pandang.
"Maksud papa kinar?"
"Tentu saja memang siapa lagi biang onar kalau bukan dia."
"Papa! Hati-hati kalau bicara jangan seenaknya. Biar mama panggil."
"Tidak usah dipanggil, biarkan anak itu terlambat setiap hari membuat orang menunggu, membuang waktu saja."
"Pa!!"
"Memang benar kan ma."
"Papa keterlaluan." Kemudian mama ana bergegas untuk memanggil anak bungsunya.
"Tok..tok..kinar bangun sayang.."
"Kinar..mama masuk ya." Mama Diana masuk karena memang kamar kinar tidak pernah dikunci. tetapi tidak ada kinar disana, mama Diana mencari kinar di kamar mandi juga tidak ada.
"Kemana kinar?" Gumam mama Diana.
Mama Diana turun dengan tergesa-gesa
"Pa kinar tidak ada di kamarnya pa." Panik mama Diana
"Dasar pembuat onar." Ucap papa Dirga santai sambil melanjutkan sarapannya tanpa rasa khawatir sedikitpun.
"Papa kenapa sih sama kinar, kinar itu kan juga anak papa kenapa papa bicara begitu."
"Pring"
papa Adam membanting sendok dan garpunya membuat Mila terjingkat kaget.
"Lihat!! Bahkan anak itu tidak ada pun tetap saja membuat masalah." Kemudian papa Adam pergi setelah mengatakan itu.
"Papa mau kemana?"
"Papa mau berangkat."
"Tapi bagaimana dengan kinar pa?"
"Kinar itu sudah besar ma bukan anak kecil lagi mama tidak perlu khawatir seperti itu. Mila sebaiknya kamu cepat berangkat nanti terlambat."
"Mama tenang ya..biar Mila yang mencari kinar nanti kalau kinar sudah ketemu Mila kabari mama."
"Benar ya sayang cari Sampai ketemu."
"Iya ma..Mila berangkat dulu, assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."
"Ya Allah semoga anakku kinar baik-baik saja."
🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃
Di sekolah
Kinar sedang sarapan di kantin kemudian lely datang menghampiri kinar.
"Mbak kinar kok sendirian, tumben mbak."
"Iya lel, tau tuh Naya sama intan belum berangkat."
"Mbak kinar nya kali yang kepagian."
"Hehe." Kinar hanya nyengir kuda menanggapi candaan dari Lely.
Lely memperhatikan penampilan kinar dari atas sampai bawah yang membuatnya takjub.
"Enak banget ya jadi mbak kinar udah cantik, anak orang kaya terus jadi incaran cowok-cowok ganteng pula. andai saja aku jadi mbak kinar aku pasti bahagia banget. batin lely
"Heh Lely kamu kenapa liatin aku terus?"
"Hehe nggak apa-apa mbak, mbak kinar cantik Lely suka aja liat mbak kinar.
🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃
Di luar sekolah seorang wanita cantik sedang berdiri di depan sekolah kinar sambil celingukan.
"Tin..tin.." bunyi klakson mobil Kenzo sontak wanita itu menengok karena kaget.
"Mila??" Ucap Kenzo turun dari mobil
"Kenzo?? Kamu ngapain disini?"
"Aku ngajar disini, kamu sendiri ngapain, bentar ya aku parkir dulu." Kemudian Kenzo memarkirkan mobilnya.
"Kamu lagi nyari seseorang ya?" Tanya Kenzo melihat Mila celingukan
"Iya ken aku nyari adik aku, jadi tadi pagi saat semua orang sarapan adik aku udah nggak ada di kamarnya, entah dia sudah berangkat duluan atau pergi dari rumah aku nggak tau, nggak biasanya Lo adik aku kayak gini."
"Jadi adik kamu sekolah disini?"
"Iya makanya aku nyari dia disini."
"Namanya siapa?"
"Namanya Ki.."
"Drttt..drttt"
belum selesai Mila berbicara tiba-tiba handphonenya bergetar
"Bentar ya ada telpon aku angkat dulu."
"Ya..silahkan." Mila pun sedikit menjauh untuk menjawab telepon.
"Telepon dari siapa apa dari kekasihnya?" Batin kenzo
🌹🌹🌹 Bersambung 🌹🌹🌹
🌺🌺hay..hay..hay..hay gaesss maaf ya baru up lagi,,, karena kemarin author lagi fokus dengan novel kisah cinta Amara maklum ya gaes author pemula sekarang novelnya udah tamat tapi ada season 2 ya so tunggu aja ya🤭🤭
jangan lupa ya gaess untuk memberi dukungannya like komen dan vote yang punya koin disumbangkan juga ya koinnya buat kasih hadiah buat author cantik ini hehe..
🌺🌺 Happy reading gaess 🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Luluk Luk
papanya kinar ini namanya Adam/Dirga tor?kok papanya kinar kayak gk sayang sama kinar ya tor.
2023-02-15
2
Septi alina
iya maaf kak typo. itu pas ngantuk banget kak🙏🙏
2023-01-29
0
Christina Hartini
makanya namanya Amara masih disebut2 di cerita ini, sori Thor namanya disini Kinar kan
2023-01-29
0