Mamaku Hantu
Part 5
Silvia Dalayanti bersenandung ceria saat menyirami beberapa tanaman herbal di rumahnya. Dia memperlakukan tanaman-tanaman itu seperti manusia. Diberi air agar tidak lapar dna kehausan, juga diberikan pupuk organik seperti manusia mengonsumsi vitamin.
Tanaman herbal dan tanaman hias diletakkan secara terpisah. Beruntung Silvia memiliki halaman yang cukup luas untuk menampung kesenangannya itu
Selama bekerja di G Florist, Silvia mampu mengumpulkan dana untuk membeli lahan kosong seluas dua ratus meter persegi. Walaupun tidak langsung didirikan rumah, Silvia sangat bangga akan pencapaiannya.
Hampir sembilan belas tahun lamanya Silvia bekerja di G Florist. Kebaikan Agia serta kecintaannya pada bunga membuat Silvia betah dan enggan pindah bekerja di tempat lain. Di samping itu, latar belakang pendidikan Silvia yang hanya berhasil hingga Sekolah Menengah Atas, membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan dengan gaji diatas rata-rata.
Silvia bergabung dengan G Florist saat usianya masih delapan belas tahun. Tanpa ada niatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, Silvia bersama Rania menemani Agia mengembangkan usaha kecil dibidang seni merangkai bunga dan tumbuhan.
Hingga kini, Agia mempercayakan usahanya dikelola oleh Silvia dengan mendapatkan hak sebesar empat belas juta rupiah.
Beberapa tahun setelah berjuang mengumpulkan dana, lahan yang dibelinya telah berdiri sebuah rumah sederhana dengan halaman yang luas. Silvia tinggal sendirian di rumah itu. Tidak seberuntung Agia, dirinya gagal menjalani biduk rumah tangga karena tuntutan ekonomi. Menurut Silvia, Gama tidak bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya.
Gama hanyalah seorang pengemudi ojek online. Sering kali mendapat sindiran dan cibiran dari Silvia dan keluarganya karena hidup menumpang di rumah Silvia.
Memang benar bahwa setelah Gama dan Silvia menikah, mereka memutuskan untuk tidak mengontrak rumah. Mereka langsung tinggal di rumah yang didirikan oleh Silvi, walaupun rumah itu belum rampung. Tiga tahun usia pernikahan mereka, Tuhan belum juga mengizinkan untuk menjaga keturunan.
Hubungan rumah tangga mereka menjadi hambar dan sering terjadi kesalah pahaman. Menghindari pertengkaran, Gamma memutuskan untuk menambah jam oprasi ojek online. Seperti ingin membalas apa yang dilakukan Gamma, Silvia pun lebih sering menghabiskan waktunya di G Florist.
Bersamaan dengan lahirnya Senja di tengah-tengah keluarga G Florist, yang membuat Agia sulit bergerak untuk mengelola. Juga, Silvia yang nampak ingin menjauh dari Gamma, memutuskan untuk lebih memaksimalkan kemampuannya dalam mengerjakan pesanan dari banyak pelanggan.
Sejak itulah, Agia memutuskan untuk memilih Silvia sebagai pemimpin di G Florist. Keputusan yang tepat telah dilakukan oleh Agia, karena peningkatan penjualan G Florist hingga tiga puluh persen.
Perlahan Silvia memperbaiki diri. Dari cara berpakaian, membeli kendaraan, mengisi rumahnya dengan perabotan dengan gaya terbaru dan tentu saja memutus hubungan dengan Gama.
Hingga kini, sebelas tahun sudah Silvia menjanda. Dirinya pun sudah beberapa kali mencoba mengikat hubungan dengan laki-laki sebagai pasangan kekasih, namun tidak ada satupun yang mampu menggoyahkan hatinya.
Sepulang dari bekerja, Silvia akan menghabiskan waktunya di rumah dengan merawat tanaman hias. Berbagai macam tanaman hias tumbuh subur ditangannya. Merasa tangannya mampu mengembang biakkan banyak tanaman, Silvia lalu tertarik dengan tanaman herbal.
Agia pun sering mampir ke rumah Silvia dan membahas tentang tanaman hias di pekarangan rumah.
***
“Pak Bagi, sudah hampir malam ini.” Ucap Darmawan mencoba menghentikan pekerjaan yang akan dilakukan oleh atasannya itu.
Bagi lalu melirik jam dipergelangan tangan kirinya. “Benar, rupanya sudah jam setengah tujuh ya, Wan.”
“Bapak pulang saja dulu, biar saya yang melanjutkan.”
“Tidak apa-apa, Wan. Kita kerjakan bersama-sama.”
“Kasihan anak-anak, Pak. Mereka hanya berdua saja di rumah.” Darmawan berusaha untuk memberikan alasan yang rasional agar Bagi menuruti maksud baiknya.
“Saya tidak enak kalau kamu mengerjakannya sendirian. Ini kan tanggung jawab saya. Masak sih saya limpahkan ke kamu?”
“Enggaklah, Pak. Kalau saya lelah, saya janji akan berhenti dan melanjutkan lagi besok. Sekarang Bapak pulang saja.”
“Tenggat waktu audit ini tiga hari lo, Wan. Nanti tidak keburu. Tidak enak dengan Pak Jaya.” Bagi masih tetap mencoba bertahan dengan bujuk rayu Darmawan.
“Pak, Bapak bekerja untuk siapa?” Darmawan menatap atasannya dengan serius.
“Untuk keluarga saya lah, Wan.”
“Lalu apa yang Bapak sedang lakukan sekarang? Bapak mengabaikan anak-anak demi pekerjaan.”
“Tapi kan..,” Belum selesai Bagi menuntaskan perkataannya, Darmawan telah lebih dulu menjawab.
“Sudahlah, Pak. Saya yakin besok pasti beres urusan audit ini.” Darmawan masih berusaha membujuk Bagi agar menuruti sarannya.
“Baiklah kalau begitu, Wan. Terima kasih sudah mengingatkan saya.”
Darmawan seorang laki-laki muda dengan watak pekerja keras dan sangat senang membantu orang lain. Tidak salah Bagi memilih Darmawan untuk masuk dalam timnya. Selain bertanggung jawab, dia juga sangat menguasai ilmu akuntan.
Bagi kemudian bersiap untuk beranjak pulang. Dibereskan segala urusan pekerjaan agar bisa dilanjutkan esok hari.
Tidaklah mudah untuk mencapai posisinya sekarang. Dengan latar belakang pendidikan sastra, sangatlah sulit untuk mendapatkan peluang untuk masuk di instansi yang bertugas untuk memeriksa laporan keuangan. Namun, kepercayaan diberikan oleh Tuhan hingga Bagi dapat masuk melalui tes CPNS selepas wisuda.
Merasa tantangan kerja yang sangat jauh dari pendidikan dasarnya, Bagi lalu memutuskan untuk mengambil sekolah jurusan akuntasi di lembaga swasta.
Bagi tertatih pelan-pelan melanjutkan kuliah setelah pulang bekerja. Tepat empat tahun Bagi menyelesaikan kuliah lanjutannya itu.
Dukungan Papa, Mama, serta Agia sangat berarti untuknya saat itu. Tidak pernah absen, setiap hari sabtu Bagi mengunjungi Mamanya di rutan. Tanpa pernah berhenti menceritakan segala rutinitas selama seminggu terakhir.
Enam tahun lamanya Mama Bagi harus mempertanggung jawabkan perbuatan dimasa lalu karena kasus percobaan pembunuhan. Bagi lah yang bekerja keras meminta bantuan kepada penyidik agar mengusut ulang pelaku sebenarnya pada korban tersebut.
Hampir setiap hari Bagi dan penyidik yang bernama Jimmy mengunjungi Neneknya di Rumah Sakit Jiwa, untuk mengajaknya berbicara tentang kasus kematian korban yang bersangkutan. Sangat sulit mendapat pengakuan dari Neneknya yang telah mengalami gangguan jiwa. Selalu ketakutan dan meneriakkan kata-kata kotor tentang seseorang yang bernama Asih.
Tidak hentinya juga Bagi memohon bantuan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menggerakkan alam ini agar membuktikan bahwa Mamanya bukanlah seorang pembunuh.
Segala bukti rekaman tentang pernyataan dari Neneknya dikumpulkan untuk memperkuat pengajuan banding Mamanya.
Pihak kepolisian mencari keberadaan Tole, kaki tangan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Nenek Bagi. Hampir ke seluruh Indonesia pencarian Tole digerakkan.
Beruntung, Tole dapat ditemukan dan memberikan kesaksian sesungguhnya saat sidang banding Mamanya Bagi.
Atas bantuan dokter yang menangani Nenek Bagi karena membantu menenangkan, dia dapat bercerita tentang segala hal yang dilakukannya dimasa lalu. Ketua Mahkamah Agung menyatakan Mamanya resmi bukan sebagai pembunuh. Begitu pun dengan kakak laki-laki Mamanya, Om Ari, dibebaskan tanpa syarat.
Tole didakwa sebagai kaki tangan pelaku pembunuhan dan pemberian saksi palsu dada persidangan. Tole dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara. Sementara Nenek Bagi masih kehilangan jiwa stabilnya. Pihak keluarga membiarkan Neneknya untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
Walaupun nama orang tuanya tidak sebersih yang Bagi harapkan, setidaknya usaha yang dilakukannya mampu menaikkan rasa percaya diri untuk melamar Agia karena keberhasilannya membalikkan fakta pelaku pembunuhan.
Bagi berjanji untuk menikahi Agia tepat setelah Mamanya bebas dari penjara. Namun sayang, restu ridak seutuhnya didapatkan dari Dewi.
Menurut Dewi, Agialah penyebab dirinya dan yang lain terungkit masalah tentang Asih. Tapi karena permohonan Bagi yang terus-menerus dilakukan, Dewi menyerah.
Bagi berhasil meluluhkan hati Mamanya untuk menyatukan cinta yang tidak pernah pudar sedetikpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Bambang Setyo
Masih teka teki siapa yg jahat sama agia..
2023-04-26
0
나의 햇살
sesuai dengan namanya Darmawan/Dermawan
2022-06-26
1
Else Widiawati
akhirnya ari bebas, kasihan kalo sampe dipenjara
2022-05-25
1