Usaha berujung rasa malu!

"Daa!!!"

Lambaian tangan itu menyertai langkah Dokter Andra yang pamit pulang karna ini sudah sore. senyuman bahagia di wajah Natalia begitu mekar sempurna sedikit menyelipkan untaian rambutnya disela telinga seraya menatap kearah Dokter Andra yang tak kalah bahagia melihat wajah penuh binar wanita polos ini.

"Besok aku datang lagi!!"

"B..Benarkah?"

Tanya Natalia sangat cerah bak mendapat pencerahan batin. Dokter Andra mengangguk lalu melangkah pergi sesekali melihat kebelakang tak rela meninggalkan wanita itu melewati jalan belakang Kediaman.

Lama Natalia mengantarkan tatapan matanya yang meneggelamkan bayangan Dokter Andra yang telah berlalu dipelupuk netranya.

"Besok!"

Gumam Natalia memerah berjingkrat kegirangan bahkan begitu senang tak sabar menantikan hari esok. Tuan Dokter itu seharian membantunya melakukan pekerjaan rumah bahkan tak segan memasak untuknya saat Tuan Hartono dan Talita tak ada di Kediaman.

"Em. Talita tak di rumah, jadi.."

Natalia lansung berlari kedalam Kediaman kembali masuk dengan wajah berseri untuk menjalankan rencananya. ia harus bisa berdandan dan membuat Papanya juga memujinya sama dengan yang dilakukan pada Talita.

"Non!"

"Biiik!"

Balas Natalia menjawab sapaan dari Bibik Mina yang ikut hangat melihat raut bahagia Nonanya yang selalu kasmaran ketika Tuan Dokter itu mengunjunginya.

"Nona mau kemana?"

"Bik! apa Bibik punya alat-alat warna?"

Dahi Bibik Mina mengkerut tak mengerti dengan arti pertanyaan Natalia. apa Nonanya ingin mengecat? tapi untuk apa?

"Warna apa?"

"Itu yang biasa dipakai ditepi mata dan di pipi Talita, Bik!"

Bibik Mina lansung mengerti mengangguk paham membuat Natalia berharap banyak padanya.

"Bibik punya?"

"Non. Bibik tak punya barang seperti itu, Bibik sudah tua."

Bibik Mina sedikit menyelipkan nada jenaka sekaligus penuh sesal karna tidak bisa memenuhi permintaan sederhana wanita ini. tapi, bukannya kesal Natalia memberi senyum hangatnya memeluk kilas wanita paruh baya ini.

"Tak apa, Bik!"

"Memangnya untuk apa? Non!"

"Tidak ada. hanya ingin mencoba."

Cengir Natalia ringan membuat Bibik Minah tersenyum membelai surai panjang hitam lurus Natalia yang digulung sederhana.

"Kau sudah cantik. tak perlu memakai itu, Non!"

"Tapi, Papa memuji Talita yang selalu memakai itu jadi aku pikir tak ada salahnya mencoba."

Bibik Mina termenggu diam menatap penuh rasa miris wajah tenang Natalia yang sama sekali tak menyimpan dendam atas semua perlakuan buruk itu selama ini.

"Ya sudah, Bik! aku mau angkat jemuran!"

"A.. Iya!"

Natalia sedikit menyanyikan lagu anak-anak disela langkahnya menuju bagian belakang Kediaman tempat ia menjemur bersama Dokter Andra tadi. dengan semangat ia mengambil keranjang bersih didekat besi jemuran dan memilah beberapa pakaian yang kering dengan gumaman kecilnya.

Ia tak menyadari sedari tadi ia dipandangi oleh mata sinis seorang wanita muda yang tampak masih mengenakan seragam sekolahnya tengah bersandar didinding belakang.

"Sepertinya kau sangat senang!"

"Eh!"

Natalia tersigap lansung menoleh kebelakang dengan wajah pucatnya yang terkejut setengah mati akan suara Mentari yang membuatnya tak siap.

"Mentari! kau baru pulang?"

"Hm. kau butuh Make-up?"

Dahi Natalia mengkerut tak tahu apa itu Make-up menarik seringaian dibibir Mentari yang mendekat dengan langkah misterius yang sulit diartikan oleh Natalia.

"Alat cat yang kau mau!"

"Benarkah? kau punya itu?"

Mentari mengangguk membuka Tasnya dan menunjukan Dompet Make-up yang selalu ia bawa kemanapun karna ini adalah barang sakral bagi kaum wanita.

"Ini!"

"Em, boleh aku pinjam?"

Tanya Natalia sopan dengan raut penuh harap melempar tatapan bersahabat kearah Mentari yang dengan ringan memberikannya.

"Boleh!"

"Terimakasih!!"

Natalia tanpa beban memeluk Mentari selayaknya teman yang sangat disayangi tapi Mentari berbeda. ia hanya terpaksa melakukan ini karna ia tahu Natalia tak akan bisa melakukan apapun selain pekerjaan rumah.

"Pakailah. kau pasti sangat cantik dan akan mendapat pujian dari Tuan besar."

"Terimakasih. aku akan berusaha!"

Ucap Natalia tersenyum dengan semangat 45 mengambil Dompet itu lalu kembali memasukan pakaian yang sudah kering ke keranjang dan pamit pergi kearah Mentari.

"Aku masuk duluan. Ya?"

"Yah, semoga berhasil!"

Ucap Mentari penuh makna melempar senyuman licik yang tak bisa Natalia pahami. wanita polos itu tampak tersenyum tanpa beban kembali masuk kedalam Kediaman tanpa memikirkan tujuan dari Mentari bersikap baik padanya.

"Cih, memang dasar Kampungan! terlalu baik itu juga sangat tak menguntungkan."

Gumam Mentari mengibas rambutnya kebelakang dengan sinis penuh penantian. ia akan melihat dan menunggu bagaimana Natalia akan kembali menyulut emosi Tuan besar di Kediaman ini.

Sementara Natalia. ia tengah terburu-buru masuk kekamarnya dengan cepat setelah meletakan Keranjang tadi diruang sektrika. ia mengambil cermin yang lansung diletakan didekat Jendela kamar yang dijadikan sandaran benda itu.

"Bagaimana cara memakainya?"

Gumam Natalia tak mengerti melihat pensil alis, Lisptik, dan beberapa bulu mata tak lupa ada kotak warna-warni berbagai macam bentuk dengan benda seperti pena cair yang sangat aneh bagi Natalia.

"Alis! yah, aku bisa pakai di alis!"

Natalia mencoba menata alisnya yang sudah rapi bak disulam tapi ia masih tak mengerti akan arti Cantik dan Feminim, ia terlalu terfokus pada Make-up Talita yang sebenarnya wanita itu memang pandai mendandani dirinya sendiri.

Ia terus berusaha melakukan apapun sebisanya. terkadang sering terlihat Natalia merasa putus asa mengaplikasikan kuas yang berserbuk warna-warni ini tanpa tahu porsi dan apa yang akan terjadi jika memakainya. kacamata itu ia pasang tapi agak rabun karna bedak ini terkena dikacanya.

Setelah beberapa lama. Natalia selesai lansung mengambil satu baju yang memang ia buat sendiri seperti pakaian Talita yang terbuka dari Dasternya tanpa berfikir panjang kalau ini akan menyebabkan masalah besar nantinya.

"A.. Apa harus begini?"

Natalia melihat penampilannya di cermin yang msiterius. ia menutupi risih paha putihnya yang berdempetan tanpa ruang itu lalu mengurai rambut panjangnya yang disisir begitu saja.

Kegugupan itu melanda Natalia. ia merapatkan pahanya agar lebih terlihat tertutup hingga raut wajah Natalia benar-benar berusaha percaya diri melakukan semua ini.

"Demi Papa. aku bisa."

Gumam Natalia meyakinkan diri sendiri lalu melihat keluar dimana renjana senja sudah perlahan pergi diusir malam yang akan datang. ia mendengar suara Mobil yang pasti itu Mobil Tuan Hartono dan Talita yang baru pulang dari pekerjaannya.

Dengan rasa bangga Natalia keluar memakai sendal jepitnya berlari kecil untuk ke ruang depan. beruntung tak ada pelayan disini hingga ia bisa lancang melesat ke depan sana.

Terdengar suara peecakapan Tuan Hartono dan Talita yang membicarakan soal sesuatu hal diantara keduanya.

"Bilions Corpuration. bukan?"

"Iya. Pa! aku Presedir Perusahaan Iklan dan Kosmetik kecantikan terbesar di Jerman itu sangatlah luar biasa dan sangat-sangat menakjubkan, tapi sayangnya dia sudah punya istri."

Suara bersemangat Talita perlahan menurun diakhir kalimat membuat Tuan Hartono menepuk pundak Putrinya lembut.

"Sudahlah. jangan terlalu dipikirkan, fokus saja pada karirmu."

"Tapi, aku sangat menyukainya."

Decah Talita tak bisa menahan gejolak rasa kagum. ia pernah bertemu sekali dengan pria itu saat Show Ambasador di Perusahaan Agensinya tapi pria itu sangat angkuh tak mau menyapa apapun dan selalu serius.

Lama keduanya berbincang soal rasa Talita pada Pria itu hingga keduanya dikejutkan dengan suara seseorang.

"Paaa!!"

Tuan Hartono menoleh hingga mata pria itu nyaris keluar melihat siapa yang tengah berdiri dengan sangat gontai memakai Daster yang digunting minim dan rambut panjang legan digerai dilengkapi wajah badut yang serba merah dan warna-warni dengan lipstik yang merembes kemana-mana.

"Paa!! apa Lia sudah cantik?"

Talita berusaha menahan raut geli sekaligus jijiknya mendekati Natalia yang tanpa beban menunjukan hasil kerja keras dan usahanya dengan bangga kehadapan Tuan Hartono yang mengepalkan tangannya kuat.

"Woww!! kau sangat luar biasa, Lia!!"

"B..Benarkah?"

Tanya Natalia tanpa beban benar-benar percaya hingga mendekati Tuan Hartono dengan rasa tak sabaran menantikan pujian Papanya. ia benar-benar haus akan ucapan itu sekarang.

"Pa!"

Lirih Natalia agak gugup saat melihat wajah Papanya sudah merah padam dengan Talita yang merekam semua itu dikamera Ponselnya.

"Pa! apa aku sudah seperti Tali.."

Plakkk..

Satu tamparan keras itu lansung mengenai pipi Natalia yang tersungkur na'as dilantai dingin ini dengan sudut bibir berdarah dan rambut yang sudah payah ia tata sudah berantakan begitu saja.

"P..Pa!"

Gumam Natalia tak percaya memeggangi pipinya yang serasa pecah dihantam telapak tangan panas Tuan Hartono yang sudah marah besar.

"Anak Sialan!!!!"

Degg..

Seketika dada Natalia dihantam kuat dengan bentakan keras yang menggelegar itu menarik semua Pelayan di Kediaman ini turun menyaksikan apa yang membuat Tuannya semarah itu.

"P..Pa!"

"Sekali lagi kau memanggilku dengan kata itu! aku benar-benar mengutukmu!!"

Seketika air mata yang sedari tadi Natalia tahan lolos sempurna dinetra hangatnya yang memanas menatap Tuan Hartono penuh luka yang tak akan dimengerti seorangpun di Dunia ini.

"L..Lia..a..anak P..Papa, kan?"

"Anak?"

Tuan Hartono menarik sudut bibir jijik bahkan sangat melukai hati suci Natalia yang tak tahan melihatnya bahkan itu terkesan sangat tak menginginkannya.

"Aku hanya punya satu anak dan itu adalah TALITA. bukan kauu!!!!"

"Paa! sudahlah, dia mungkin sedang berkhayal menjadi putri raja."

Timpal Talita menggandeng lengan Papanya mesra seakan menunjukan derajatnya pada Natalia yang benar-benar merasa sakit. ia adalah seorang putri yang sangat ingin diperlakukan seperti itu oleh Papanya.

"P..Pa hiks, L..Lia..Lia mohon, Papa m..maafkan Lia!"

"Jangan berharap! sadarlah pada dirimu sendiri, kau bukan apa-apa bagiku!"

Tuan Hartono melenggang tanpa belas kasih meninggalkan Natalia yang lansung berlari kebelakang membelah para pelayan yang terkejut melihat riasan diwajahnya dengan Bibik Mina mengejar Natalia yang sudah melesat jauh kebelakang sana.

Disepanjang jalan air mata Natalia tak jua kering menahan rasa sakit yang membelah batinnya. ia muak dan benci dengan dirinya sendiri dan tak ada gunanya lagi ia hidup jika tak dianggap oleh laki-laki yang menghadirkannya ke Dunia ini.

....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

nyebelline♋❗❗❗🤪

nyebelline♋❗❗❗🤪

sabar ya lia nanti ada saatnya kamu unjuk gigi tp bukan unjuk rasa😂😂😂

2023-04-07

0

fitriani

fitriani

ada y bapak sinting kyk gitu

2022-11-17

0

Amelia Harianja

Amelia Harianja

ayah jahatt

2022-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Wanita Kampungan
2 Keadaan yang semangkin memburuk!
3 Tidak Cantik!
4 Cintai aku papa!
5 Usaha berujung rasa malu!
6 Keputusasaan Natalia!
7 Hiduplah bersamaku!
8 Menikah?
9 Kisah yang baru di mulai!
10 Ketakutan yang sangat!
11 Beri dia uang!
12 Lebih berani dari sebelumnya.
13 Penggemar berat!
14 Nikahi Natalia!
15 Malam ini?
16 jangan pernah berharap!
17 Masakan terenak!
18 Dia tahu dimana posisinya!
19 Mengantarkan Bekal!
20 Kenapa se'enak ini?
21 Masih tak percaya
22 Merasa bersalah!
23 Kenapa tidak?
24 Dia siapa?
25 Langkah mudah!
26 Terserah padamu!
27 Rencana Misterius!
28 Jangan mendekat!!
29 Model Perusahaan?
30 Ajaran Ibumu!
31 Apa aku harus diam?
32 Kenapa kau menciumku?
33 Kau sangat mirip dengannya!
34 Transformasi yang sempurna!
35 Pertemuan!
36 Wanita berkacamata?
37 Kemarahan Sam!
38 T..Talita.
39 Keadaan yang parah!
40 Aku sangat merindukanmu.
41 Maafkan Lia!
42 Sikap Aneh Natalia
43 Keterkejutan semua orang!
44 Semuanya Milikku!
45 Hanya takut menyakiti!
46 Membuatmu menghamili Bundaku!
47 Keterkejutan!
48 Memberimu Hadiah!
49 Kau ISTRIKU!
50 Mengembalikan Putrinya!
51 Sialan Kalian Semua!
52 Menginap?
53 Hatimu Terbuat Dari Apa?
54 Tingkah konyol Sam!
55 Merusak suasana!
56 Kenapa sangat dekat?
57 Kecemburuan yang menyala!
58 Hanya sekali!
59 Kekecewaan!
60 Model Pengganti!
61 Kenapa sangat panas?
62 Dimana dia?
63 Jangan menyalahkanku!
64 Pelepasan Sam dan Kekacauan Andra!
65 Tak akan bisa memiliki!
66 Harus tinggal bersama.
67 Bertemu Mamaku!
68 Khusus untuk kita!
69 Sikap Aneh!
70 Alfin atau Papa!
71 Maaf. aku terlambat!
72 Dia Bundaku!
73 Begitu ceroboh!
74 Ada seseorang dibalik ini!
75 Tidur di sofa!
76 Ledakan!
77 Siapa Klan Kyoto?
78 Gejolak Cinta Terkekang!
79 Pulang lebih cepat!
80 Perkelahian di Club!
81 Masih menahan!
82 Aku ingin dia mati!
83 Lumpuhkan wanita itu!
84 Kecelakaan besar!
85 Kesakitan Natalia!
86 Keadaan yang kritis!
87 Kediaman Terbakar!
88 Musuh yang sebenarnya!
89 Dimana Sam?
90 Teka-teki kematian!
91 Temui aku malam ini!
92 Mencoba memberi tahu
93 Malam spesial!
94 T..Tidak mungkin!
95 Semuanya berakhir?
96 Cerita sebenarnya!
97 Kekacauan Sam!
98 Kita mati bersama!
99 Menetap di jerman!
100 Hamil!
101 Apa kau baik-baik saja?
102 Dimana Natalia?
103 Ingin Memastikan!
104 L..Lia?
105 Tak mengenalnya!
106 Aku sangat merindukanmu!
107 Anak suamiku!
108 Alfin Kritis!
109 Kembalilah Alfin!
110 Aku mau kau malam ini!
111 Pendakian malam!
112 Mulai sakit-sakitan!
113 Dia Putriku!
114 Elisa Ivanlone Bilions
115 Akhir yang sangat bahagia!
116 Launching Karya baru!
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Wanita Kampungan
2
Keadaan yang semangkin memburuk!
3
Tidak Cantik!
4
Cintai aku papa!
5
Usaha berujung rasa malu!
6
Keputusasaan Natalia!
7
Hiduplah bersamaku!
8
Menikah?
9
Kisah yang baru di mulai!
10
Ketakutan yang sangat!
11
Beri dia uang!
12
Lebih berani dari sebelumnya.
13
Penggemar berat!
14
Nikahi Natalia!
15
Malam ini?
16
jangan pernah berharap!
17
Masakan terenak!
18
Dia tahu dimana posisinya!
19
Mengantarkan Bekal!
20
Kenapa se'enak ini?
21
Masih tak percaya
22
Merasa bersalah!
23
Kenapa tidak?
24
Dia siapa?
25
Langkah mudah!
26
Terserah padamu!
27
Rencana Misterius!
28
Jangan mendekat!!
29
Model Perusahaan?
30
Ajaran Ibumu!
31
Apa aku harus diam?
32
Kenapa kau menciumku?
33
Kau sangat mirip dengannya!
34
Transformasi yang sempurna!
35
Pertemuan!
36
Wanita berkacamata?
37
Kemarahan Sam!
38
T..Talita.
39
Keadaan yang parah!
40
Aku sangat merindukanmu.
41
Maafkan Lia!
42
Sikap Aneh Natalia
43
Keterkejutan semua orang!
44
Semuanya Milikku!
45
Hanya takut menyakiti!
46
Membuatmu menghamili Bundaku!
47
Keterkejutan!
48
Memberimu Hadiah!
49
Kau ISTRIKU!
50
Mengembalikan Putrinya!
51
Sialan Kalian Semua!
52
Menginap?
53
Hatimu Terbuat Dari Apa?
54
Tingkah konyol Sam!
55
Merusak suasana!
56
Kenapa sangat dekat?
57
Kecemburuan yang menyala!
58
Hanya sekali!
59
Kekecewaan!
60
Model Pengganti!
61
Kenapa sangat panas?
62
Dimana dia?
63
Jangan menyalahkanku!
64
Pelepasan Sam dan Kekacauan Andra!
65
Tak akan bisa memiliki!
66
Harus tinggal bersama.
67
Bertemu Mamaku!
68
Khusus untuk kita!
69
Sikap Aneh!
70
Alfin atau Papa!
71
Maaf. aku terlambat!
72
Dia Bundaku!
73
Begitu ceroboh!
74
Ada seseorang dibalik ini!
75
Tidur di sofa!
76
Ledakan!
77
Siapa Klan Kyoto?
78
Gejolak Cinta Terkekang!
79
Pulang lebih cepat!
80
Perkelahian di Club!
81
Masih menahan!
82
Aku ingin dia mati!
83
Lumpuhkan wanita itu!
84
Kecelakaan besar!
85
Kesakitan Natalia!
86
Keadaan yang kritis!
87
Kediaman Terbakar!
88
Musuh yang sebenarnya!
89
Dimana Sam?
90
Teka-teki kematian!
91
Temui aku malam ini!
92
Mencoba memberi tahu
93
Malam spesial!
94
T..Tidak mungkin!
95
Semuanya berakhir?
96
Cerita sebenarnya!
97
Kekacauan Sam!
98
Kita mati bersama!
99
Menetap di jerman!
100
Hamil!
101
Apa kau baik-baik saja?
102
Dimana Natalia?
103
Ingin Memastikan!
104
L..Lia?
105
Tak mengenalnya!
106
Aku sangat merindukanmu!
107
Anak suamiku!
108
Alfin Kritis!
109
Kembalilah Alfin!
110
Aku mau kau malam ini!
111
Pendakian malam!
112
Mulai sakit-sakitan!
113
Dia Putriku!
114
Elisa Ivanlone Bilions
115
Akhir yang sangat bahagia!
116
Launching Karya baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!