Bab 5. Aku Cemburu (Alan)

Apa ini mimpi? Ck, ini tidak mimpi. Ini nyata Alan. Ya tuhan, aku sangat bahagia. Niatku hanya untuk menjemput dirinya. Tapi nyatanya kebahagiaan juga menjemputku. Terimakasih ya Allah.

Ku lirik gadis disebelahku yang sedari tadi memilih untuk diam. Sesekali ia melirikku, lalu ia kembali menatap keluar jendela. Kedua tanganya juga terpaut. Aku tahu, dia juga masih sangat terkejut. Malam ini dia terlihat sangat cantik. Tak ada sedikit pun polesan di wajahnya. Namun pipinya yang merona alami membuatku semakin jatuh cinta.

"Ada apa? Kenapa kamu terlihat sangat tegang?" aku membuka pembicaraan agar suasana tak lagi canggung. Dia menatapku, bibirnya berkedut seperti ingin bicara. Namun ia menahannya. Entah kenapa sejak dari rumahnya tadi ia sama sekali tidak bicara. Sampai-sampai aku merasa kehilangan Ara yang cerewet. Biasanya dia akan mengomentari penampilanku. Tapi kali ini dia sangat diam. Apa karena ucapan papanya tadi? Ah gadis ini memang selalu membuatku gemas.

"A.. Alan, untuk masalah tadi aku harap kamu tidak menanggapinya dengan serius. Papah pasti cuma bercanda, mungkin dia belum bisa melepaskan aku untuk orang lain. Kebetulan kamu datang, jadi papah menjadikan kamu sebagai alasan untuk menolak mereka." ucapnya panjang lebar. Aku tersenyum. Jadi benar dari tadi dia masih memikirkan hal itu.

"Aku tahu mana yang serius dan mana yang bercanda. Jangan dipikirkan." ucapku mengusap kepalanya. Dia sedikit tersentak akibat ulahku.

"Hmmm,,, syukur lah." ucapnya menghela napas lega. Aku tersenyum melihat wajahnya yang begitu tentram. Lalu dia pun kembali menatap ku. Aku menaikkan sebelah alis ku untuk meminta jawaban dari tatapannya.

"Kenapa berpenampilan seperti ini? Kamu sangat jelek Alan."

Akh, akhirnya ini yang aku tunggu dari tadi.

"Memangnya ada apa dengan penampilanku? Bukankah aku tampan?"

"No, kamu sangat jelek Alan. Lepaskan rompi jelek ini. Itu lagi apa yang kamu pakai?" omelnya sambil menunjuk gelang yang aku pakai.

"Buka semuanya. Sudah aku bilang berapa kali, jangan berpenampilan seperti preman. Aku tidak suka, sini tanganya." ucapnya menarik tangan kiriku. Dia melepaskan gelang yang melingkar ditanganku dan menggantinya dengan sebuah arloji yang sengaja aku letakan di dashboard mobil.

"Aku sedang nyetir Ara." ucapku menarik tanganku darinya.

"Berhenti disini Alan." ucapnya. Aku menatapnya bingung. Mau apa dia menyuruhku berhenti?

"Berhenti Alan!" ucapnya terlihat kesal. Aku pun menghentikan mobilku di tepi jalan. Ara menarik rompi yang aku pakai.

"Apa kamu membawa kemeja?" tanyanya sambil melihat kebelakang dan seperti mencari sesuatu.

"Ada di bagasi belakang, buat apa?" tanyaku pura-pura bingung.

"Ganti Alan, aku tunggu 2 menit." ucapnya melipat kedua tangannya di dada. Aku tersenyum.

"Baik lah tuan putri." ucapku mencubit pipinya. Sebelum ia marah, aku langsung turun dari mobil. Seperti yang dia minta, 2 menit aku sudah kembali ke dalam mobil. Dia menatap penampilanku dan bibirnya mengukir senyuman indah. Ya tuhan, aku menyerah.

"Tampan. Ayok jalan. Waktu kita cuman 10 menit lagi. Mereka pasti sudah menunggu disana." ucapnya dengan penuh semangat. Aku mengangguk dan kembali melajukan mobilku. Dia terlihat bergerak untuk menghidupkan musik. Aku terus memperhatikannya.

"Ara, apa kau menyukai seseorang?" aku sengaja bertanya seperti itu. Ingin tahu bagaimana reaksinya. Dia terlihat sangat terkejut.

"Emmm... Kenapa bertanya seperti itu?" tanyanya dengan surat bergetar. Aku tahu, dia pasti gugup.

"Aku hanya ingin tahu, apa kau menyukai seseorang atau tidak." ucapku meliriknya sekilas. Ia menunduk. Ya tuhan, apa aku salah bertanya?

"Ah, tidak perlu di jawab. Aku hanya iseng." ucapku merasa bersalah.

"Ada." jawabannya yang berhasil membuatku terkejut. Aku langsung menatapnya.

"Dia seseorang yang sulit untuk digapai. Aku tidak mungkin mendapatkannya. Dia sudah memiliki pujaan hatinya." ucapnya terdengar pilu. Siapa sebenarnya pria yang dia maksud? Aku kira dia memiliki perasaan padaku. Tapi ternyata aku salah. Siapa pria yang beruntung itu?

"Wah bodoh sekali orang itu, jika aku jadi dia. Aku akan memilih kamu Ra." ucapan itu keluar begitu saja dari bibirku. Ara terlihat kaget, ia menatapku penuh tanda tanya.

"Ya, secara kan kamu cantik, baik, penyayang, lembut. Walaupun cengeng dan cerewet." ucapku yang berhasil membuatnya tersenyum. Aku sangat senang bisa membuatnya tersenyum. Mungkin mulai sekarang aku harus berjuang untuk mendapatkan hatinya. Aku akan merebut hatinya dari pria itu. Aku tidak akan menyerah Ra, aku akan menjadikan mu separuh nafasku. Itu janjiku.

"Apa pria itu tampan? Sehingga kamu menyukainya?" aku sangat penasaran seperti apa pria yang dia sukai.

Dia terdiam cukup lama. Tapi aku tetap bersabar untuk menunggu jawabannya. Dia terlihat menarik nafas begitu dalam.

"Dia sangat tampan, baik, pintar dan sangat pengertian. Dia sangat berbeda dengan yang lain." akhirnya dia menjawab. Aku melirik. Tatapannya lurus kedepan. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Aku selalu mengharapkan hanya aku yang selalu dia pikirkan. Bukan orang lain.

"Hmmm, apa dia tahu kamu menyukai nya?" aku semakin tertarik untuk tahu semuanya.

"Tidak, dia tidak akan pernah tahu. Aku selalu berusaha untuk menyembunyikannya. Aku harap dia tidak pernah tahu, karena aku tidak mau menghancurkan per... Eh maksudnya hubungan dia dengan kekasihnya." uajarnya. Jadi dia menyukai pria yang sudah punya kekasih? Ya tuhan Ara, kenapa kamu begitu bodoh.

"Kenapa kamu menyukai pria yang sudah punya kekasih Ara? Itu hanya akan menyakiti diri kamu sendiri." ucapku sedikit emosi.

"Maaf, aku terbawa suasana." ucapku menyadari kesalahanku. Tidak seharusnya aku marah padanya.

"Tidak apa-apa." ucapnya sambil menunduk. Lalu tak ada lagi pembicaraan. Aku bingung harus bicara apa lagi. Aku membiarkan hatiku sedikit tenang.

"Ah, iya. Pria yang tadi itu siapa? Apa jangan-jangan... "

"Bukan, Aku tidak mengenalinya. Bahkan aku saja sangat terkejut saat dia sudah ada dirumah. Untung aja ada kamu, kalau enggak aku bingung harus jawab apa." ujarnya dengan semangat. Aku sendiri tidak mengerti kenapa dia begitu semangat.

"Jika nanti ada seseorang yang sudah lama kamu kenal melamar kerumah bagaimana?" tanya ku untuk memancing reaksinya. Dia menatapku penuh kecurigaan.

"Hmmm... Jangan bilang kamu mau lamar aku ya? Kalau kamu yang datang, mungkin aku bisa memikirkannya kembali." ucapnya sambil tersenyum lebar. Apa dia serius?

"Ih Alan, mukanya jangan serius gitu! Aku kan cuma becanda. Lagian mana mungkin kamu yang mau lamar aku kan?" ucapnya sambil menepuk lenganku. Aku menghentikan mobilku dan ku tarik tangannya hingga tak sengaja mataku bertemu dengan mata indah nya. Ini adalah kesempatan untukku menatap wajah cantiknya dengan jarak yang sangat dekat. Kesempatan yang tak bisa aku sia-siakan. Aku hendak mendekatkan wajahku agar semakin dekat. Namun dia langsung mendorong tubuhku dan langsung beranjak turun.

Ku sentuh dadaku yang bergetar hebat. Aku sangat bahagia.

"Ayok." ajak nya kembali membuka pintu. Aku memberikan senyuman terbaikku dan langsung turun dari mobil. Ya, saat ini kami memang sudah samapai di tempat tujuan.

"Apa penampilanku sudah rapi?" tanyaku sambil merapikan lengan kemeja ku.

"Sudah, ayok masuk." ucapnya berjalan mendahuluiku. Ck, padahal aku hanya ingin mencari perhatian padanya. Sudah lah, dia memang bukan tipe wanita peka.

Suasana terlihat sangat ramai. Aku menyapa beberapa teman lamaku yang sudah lama tak berjumpa.

"Hay Lan, makin ganteng aja sih Lo. Mana Ara? Pasti dia makin cantik kan?" ucap salah satu temanku yang bernama Nino.

"Lo mau nanya gw apa Ara?" tanyaku kesal. Entah lah, sekarang aku merasa sangat sensitif jika orang lain membahas Ara.

"Santai kali bro, kapan lo halalin tu anak?Jangan lama-lama bro, nanti keburu gw embat." celetuk Nino yang berhasil membuatku semakin emosi.

"Secepatnya." ucapku. Setelah mengobrol dengan teman-temanku. Aku duduk di kursi. Lalu ku lempar pandanganku pada gadis yang kini tengah tertawa ria bersama teman-temannya. Melihat senyumannya, aku pun ikut tersenyum.

Tap! Lalu tak sengaja mata kami kembali bertemu. Namun tak berapa lama dia tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya.

Sepertinya aku harus bicara empat mata dengannya. Aku sudah tidak bisa menyembunyikan lagi perasaanku padanya.

"Ra, ikut aku sebentar." ucapku menarik tangannya. Dia sedikit terkejut.

"Mau kemana?" tanyanya sambil memegang tanganku.

"Maaf." ucapku langsung melepaskan tanganya.

"Ada apa Alan? Apa yang mau kamu bicarakan?" dia menatapku bingung. Aku sendiri bingung harus bicara apa. Kenapa aku jadi seperti ini. Saat aku mengungkapkan perasaan pada Jihan kenapa tidak segugup ini.

"Emmm, Ara... A.. Aku.. Aku.. " aish, kenapa sulit sekali mengucapkan kata-kata. Aku mencintaimu Ara, aku mencintaimu.

"Alan, kamu kenapa sih? Aneh banget tahu. Lihat tuh, pipi kamu juga merah gitu. Kamu sakit?" Ia menyentuh kening ku. Tubuhku semakin tegang saat tangan halus itu menyentuh kulitku.

"Gak panas. Kamu kenapa sih? Jangan buat aku khawatir Alan." ucapnya lagi. Namun kali ini aku bisa melihat kekhawatiran diwajahnya. Aku tersenyum kikuk. Aku bingung harus bicara apa. Kenapa kau jadi pengecut begini Alan? Ayo lah, katakan padanya apa yang sebenarnya kau rasakan. Suara hatiku terus menggertak.

"Ara, aku ingin... "

"Sudah jangan bicara lagi, sepertinya kita harus pulang. Kamu butuh istirahat. Aku tidak mau kamu sakit. Ayok." potongnya. Sepertinya ini memang bukan waktu yang tepat. Mungkin aku akan langsung bertindak dari pada lama-lama dengan sebuah ucapan.

Aku mengangguk. Aku memang harus mengajaknya pulang. Sudah cukup mata para lelaki disini menatapnya. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi di waktu yang akan datang. Dia hanya milikku dan hanya aku yang boleh menatapnya.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

lanjut

2021-11-01

0

Tati Cinqi

Tati Cinqi

lanjut Thor mkin seru aj ne ceritay

2021-05-31

2

Anisa Mohi

Anisa Mohi

bucin lgi 😂

2021-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecewa (Ara)
2 Bab 2. Mungkin Bukan Jodoh (Ara)
3 Bab 3. Aku Mencintainya (Alan)
4 Bab 4. Lamaran Orang Asing (Ara)
5 Bab 5. Aku Cemburu (Alan)
6 Bab 6. Keputusanku Sudah Bulat (Alan)
7 Bab 7. Hati Yang Terluka (Ara)
8 Bab 8. Salah Faham (Ara)
9 Bab 9. Apa Dia Lebih Spesial Dariku? (Alan)
10 Bab 10. Menjadi Seorang Istri (Ara)
11 Bab 11. Menunggu (Ara)
12 Bab 12. Milikku Seutuhnya (Alan)
13 Bab 13. Sebenarnya Siapa Aku dalam Hatimu? (Ara)
14 Bab 14. Persaingan Baru Dimulai (Ara)
15 Bab 15. Dia menyukaiku? (Alan)
16 Bab 16. Apa kamu tahu apa itu arti cinta?(Ara)
17 Bab 17. Ternyata Dia Mencintaiku (Ara)
18 Bab 18. Siapa Sebenarnya Diriku? (Dio)
19 Bab 19. Menikahi Adikku? (Alan)
20 Bab 20. Balas Dendam (Ara)
21 Bab 21. Jadikan Aku Istri Seutuhnya (Ara)
22 Bab 22. Menghindar (Ara)
23 Bab 23. Maaf (Alan)
24 Bab 24. Honeymoon? (Ara)
25 Bab 25. Kejutan dan Liburan (Alan)
26 Bab 26. Tanah Rencong (Ara)
27 Bab 27. Tempat Bersejarah Di Tanah Rencong (Ara)
28 Bab 28. Aku meminta hadiah itu malam ini, apa kamu mengizinkannya? (Alan)
29 Bab 29. Panggilan Baru
30 Bab 30. Kembali Ke Jakarta (Ara)
31 Bab 31. Keputusan yang Berat (Alan)
32 Bab 32. Ara Cemburu Bi (Ara)
33 Bab 33. Malam Berharga (Ara)
34 Bab 34. Terlambat (Alan)
35 Bab 35. Sebelum Perpisahan (Ara)
36 Bab 36. Dia Benar-Benar Pergi (Ara)
37 Bab 37. Hari Pertama
38 Bab 38. Semoga Hanya Sebuah Mimpi (Ara)
39 Bab 39. Kesalahan Terbesarku (Alan)
40 Bab 40. Hanya Ingin Mengembalikan Senyumanmu
41 Bab 41. Melepas Rasa Rindu
42 Bab 42. Mengikhlaskan Apa yang Telah Terjadi
43 Bab 43. Perkumpulan Keluarga Besarku (Ara)
44 Bab 44. LDR Itu Memang Berat (Ara)
45 Bab 45. Sebuah Kebenaran
46 Bab 46. Dia Terlalu Berharga
47 Bab 47. Menyusul Ke Amerika
48 Bab 48. Hadiah Spesial Untuknya (Ara)
49 Bab 49. Teman Alan
50 Bab 50. Kebenaran yang Pahit
51 Bab 51. Aku Putra Digantara (Alan)
52 Bab 52. Dia Bukan Pria sempurna (Ara)
53 Bab 53. Titik Terang
54 Bab 54. Awal Yang Indah (Ara)
55 Bab 55. Professor?
56 Bab 56. Menjadi Seorang Abi? (Alan)
57 Bab 57. Hubby Ngidam ya? (Ara)
58 Bab 58. Waktu Tidak Bisa Diputar Kembali
59 Bab 59. Ada Apa Dengannya? (Ara)
60 Bab 60. Tidak akan aku berikan celah sedikitpun (Alan)
61 Bab 61. Pertemuan yang di rencanakan
62 Bab 62. Air Mata Bahagia (Ara)
63 Bab 63. Bagaimana dengan hadiahku? (Alan)
64 Bab 64. Kerinduan
65 Bab 65. Hanya sebuah mimpi kan? (Ara)
66 Bab 66. Kembalikan dia padaku (Ara)
67 Bab 67. Siapa dia sebenarnya?
68 Bab 68. Tolong mengertilah (Ara)
69 Bab 69. Kehadiran Junior
70 Bab 70. Tidak akan pernah berubah
71 Bab 71. Bingung (Ara)
72 Bab 72. Tak akan aku lepas lagi (Alan)
73 Bab 73. Flash Back
74 Ucapan Terima Kasih
75 Bab 74. Flash Back 1
76 Bab 75. Flash Back 2
77 Bab. 76. Flash Back 3
78 Bab 77. Paman Alex (Ara)
79 Bab 78. Permintaan Maaf
80 Bab 79. Tentang Grace (Alan)
81 Epilog
82 Ekstra Part 1
83 Ekstra Part 2
84 Ekstra Part 3
85 Ekstra Part 4
86 Ekstra Part 5
87 Ekstra Part 6
88 Ekstra Part 7 (End)
89 Ucapan Terimakasih
90 Promosi
91 Promosi Novel baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Kecewa (Ara)
2
Bab 2. Mungkin Bukan Jodoh (Ara)
3
Bab 3. Aku Mencintainya (Alan)
4
Bab 4. Lamaran Orang Asing (Ara)
5
Bab 5. Aku Cemburu (Alan)
6
Bab 6. Keputusanku Sudah Bulat (Alan)
7
Bab 7. Hati Yang Terluka (Ara)
8
Bab 8. Salah Faham (Ara)
9
Bab 9. Apa Dia Lebih Spesial Dariku? (Alan)
10
Bab 10. Menjadi Seorang Istri (Ara)
11
Bab 11. Menunggu (Ara)
12
Bab 12. Milikku Seutuhnya (Alan)
13
Bab 13. Sebenarnya Siapa Aku dalam Hatimu? (Ara)
14
Bab 14. Persaingan Baru Dimulai (Ara)
15
Bab 15. Dia menyukaiku? (Alan)
16
Bab 16. Apa kamu tahu apa itu arti cinta?(Ara)
17
Bab 17. Ternyata Dia Mencintaiku (Ara)
18
Bab 18. Siapa Sebenarnya Diriku? (Dio)
19
Bab 19. Menikahi Adikku? (Alan)
20
Bab 20. Balas Dendam (Ara)
21
Bab 21. Jadikan Aku Istri Seutuhnya (Ara)
22
Bab 22. Menghindar (Ara)
23
Bab 23. Maaf (Alan)
24
Bab 24. Honeymoon? (Ara)
25
Bab 25. Kejutan dan Liburan (Alan)
26
Bab 26. Tanah Rencong (Ara)
27
Bab 27. Tempat Bersejarah Di Tanah Rencong (Ara)
28
Bab 28. Aku meminta hadiah itu malam ini, apa kamu mengizinkannya? (Alan)
29
Bab 29. Panggilan Baru
30
Bab 30. Kembali Ke Jakarta (Ara)
31
Bab 31. Keputusan yang Berat (Alan)
32
Bab 32. Ara Cemburu Bi (Ara)
33
Bab 33. Malam Berharga (Ara)
34
Bab 34. Terlambat (Alan)
35
Bab 35. Sebelum Perpisahan (Ara)
36
Bab 36. Dia Benar-Benar Pergi (Ara)
37
Bab 37. Hari Pertama
38
Bab 38. Semoga Hanya Sebuah Mimpi (Ara)
39
Bab 39. Kesalahan Terbesarku (Alan)
40
Bab 40. Hanya Ingin Mengembalikan Senyumanmu
41
Bab 41. Melepas Rasa Rindu
42
Bab 42. Mengikhlaskan Apa yang Telah Terjadi
43
Bab 43. Perkumpulan Keluarga Besarku (Ara)
44
Bab 44. LDR Itu Memang Berat (Ara)
45
Bab 45. Sebuah Kebenaran
46
Bab 46. Dia Terlalu Berharga
47
Bab 47. Menyusul Ke Amerika
48
Bab 48. Hadiah Spesial Untuknya (Ara)
49
Bab 49. Teman Alan
50
Bab 50. Kebenaran yang Pahit
51
Bab 51. Aku Putra Digantara (Alan)
52
Bab 52. Dia Bukan Pria sempurna (Ara)
53
Bab 53. Titik Terang
54
Bab 54. Awal Yang Indah (Ara)
55
Bab 55. Professor?
56
Bab 56. Menjadi Seorang Abi? (Alan)
57
Bab 57. Hubby Ngidam ya? (Ara)
58
Bab 58. Waktu Tidak Bisa Diputar Kembali
59
Bab 59. Ada Apa Dengannya? (Ara)
60
Bab 60. Tidak akan aku berikan celah sedikitpun (Alan)
61
Bab 61. Pertemuan yang di rencanakan
62
Bab 62. Air Mata Bahagia (Ara)
63
Bab 63. Bagaimana dengan hadiahku? (Alan)
64
Bab 64. Kerinduan
65
Bab 65. Hanya sebuah mimpi kan? (Ara)
66
Bab 66. Kembalikan dia padaku (Ara)
67
Bab 67. Siapa dia sebenarnya?
68
Bab 68. Tolong mengertilah (Ara)
69
Bab 69. Kehadiran Junior
70
Bab 70. Tidak akan pernah berubah
71
Bab 71. Bingung (Ara)
72
Bab 72. Tak akan aku lepas lagi (Alan)
73
Bab 73. Flash Back
74
Ucapan Terima Kasih
75
Bab 74. Flash Back 1
76
Bab 75. Flash Back 2
77
Bab. 76. Flash Back 3
78
Bab 77. Paman Alex (Ara)
79
Bab 78. Permintaan Maaf
80
Bab 79. Tentang Grace (Alan)
81
Epilog
82
Ekstra Part 1
83
Ekstra Part 2
84
Ekstra Part 3
85
Ekstra Part 4
86
Ekstra Part 5
87
Ekstra Part 6
88
Ekstra Part 7 (End)
89
Ucapan Terimakasih
90
Promosi
91
Promosi Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!