Di dalam sebuah ruangan yang gelap, terlihat seseorang dengan pakaian misterius duduk di sebuah kursi. Stelah itu laki laki itu bangun dari duduknya. Ia mengeluarkan beberapa pisau dari sakunya.
"Satu persatu dari kalian akan mati!" jawab orang misterius itu dengan bangun dari duduknya dan berdiri di sebuah papan pernah yang sudah berisi foto foto keluarganya.
Ia kemudian mengambil salah satu pisau kecil yang sudah ia keluarkan dari kantungnya. Lalu, laki laki misterius itu melemparkan salah satu pisaunya ke arah foto keluarganya. Pisau itu melayang di udara dan mendarat tepat di foto Sista.
"Kamu yang akan menjadi target pertama ku!. Aku akan menjadi neraka di hidup kamu," ucap orang misterius itu dengan nada serius dan tegas. Beberapa saat kemudian terlihat Sista berada di kampusnya, hari itu hari sudah terlihat larut malam namun Sista masih terlihat tengah berada di tempat kuliahnya karena ada tugas yang harus di selesaikan oleh Sista. Di dalam rungan kelasnya terlihat tidak ada seorang pun dan hanya dirinya sendiri, dengan perasaan sedikit takut ia masuk ke dalam kelasnya dan duduk di salah satu kursinya.
"Ini yang tidak aku suka, kalau aku ada tugas malam, sendiri jadinya!" ucap Sista dengan kesal namun beberapa saat kemudian tiba tiba lampu mati. Kekesalan Sista semakin jadi setelah lampu kelasnya tiba tiba mati. Ia kemudian mencari ponselnya yang ia letakkan di dalam tasnya, setelah ia menemukan ponsel nya ia menghidupkan lampu ponselnya dan mulai mencari tahu keberadaan saklar lampu yang mati dengan teriak teriak memanggil manggil penjaga kampus namun saat itu kampus sangat sunyi dan seperti tidak ada satu orang pun. Saat Sista mencari tahu saklar kampus, tiba tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya dengan derikan sebuah suara kapak yang di seret oleh seseorang.
Mendengar suara itu, dengan lampu di ponselnya ia membalikkan tubuhnya namun ia tidak menemukan siapapun di ruang itu. Wajah Sista seketika langung berubah, dirinya terlihat sangat ketakutan. Tubuhnya panas dingin, saat Sista berjalan dengan cepat dan kemudian berlari dengan sekuat tenaga justru suara itu semakin keras dan seperti mendekati Sista.
Tiba tiba, saat Sista menjauh lampu hidup dan ia langsung menghentikan langkahnya. Di saat bersamaan langkah yang mengikuti dirinya juga berhenti di dekat, terlihat Juli dengan tubuh di penuhi luka berdiri di belakang Sista dengan tatapan mata serius, marah dan di penuhi emosi menjadi satu dalam tatapan mata Juli. Merasa ada seseorang di belakang nya Sista terlihat semakin ketakutan ia hanya diam dengan keringat sebiji jagung jatuh mengalir membasahi wajah Sista. Nafas Sista terdengar naik turun tidak beraturan, ia kemudian mengumpulkan keberaniannya untuk melihat orang yang ada di belakang nya. Dengan perlahan ia mulai memutar kakinya kanannya sebesar seperempat lingkaran beberapa saat kemudian di susul kaki kirinya dan tubuhnya yang berputar hampir setengah lingkaran. Saat ia sudah memutar tubuhnya, ia terlihat terus menutup matanya kalau dengan perlahan ia membuka matanya. Namun, betapa terkejutnya ia karena tidak ada seorang pun di belakang nya.
"Apa apaan sih ini? Kenapa aku merasa aneh?" tanya Sista dengan dirinya sendiri dengan menenangkan dirinya yang ketakutan. Saat ia sudah mulai tenang, tiba tiba sebuah tangan memegangi salah satu bahunya menyadari hal itu Sista yang mengira kalau tangan itu adalah tangan setan dengan sejadi jadinya ia langsung teriak dengan menyebut setan.
"Non, ini saya Pak Budi bukan setan!" ucap Pak Budi salah satu satpam yang menjaga kampus Sista untuk menyadarkan Sista kalau dirinya bukan setan. Setelah, tahu kalau yang memegang bahunya adalah Pak Budi Sista pun berbalik dan memarahi Pak Budi karena ia sudah mengagetkan dirinya. Merasa dirinya bersalah Pak Budi pun akhirnya memilih untuk meminta maaf kepada Sista. Setalah mendapatkan maaf dari Sista, Pak Budi pun mengantarkan Sista ke kelasnya.
"Non Sista kenapa masih ada di sini, ini kan sudah malam?" tanya Pak Budi dengan mengantarkan Sista ke kelasnya.
"Ada tugas yang harus aku selesaikan pak, makanya aku harus lembur di sekolahan biar besok tidak banyak tugas."
Sista dan Pak Budi pun akhirnya sampai di ruang kelas Sista, saat berada di ruang kelas tanpa di sengaja Pak Budi melihat bayang bayang seseorang di balik jendela namun ia tidak ingin memberi tahu Sista, ia mengira kalau bayangan itu hanya lah sebuah ilusi karena ia kecapekan. Pak Budi pun akhirnya keluar dari kelas Sista dan meninggalkan Sista di dalam kelasnya.
"Akhirnya bisa melanjutkan mengerjakan tugas, dengan di dampingi oleh uang uang ini!" ucap Sista dengan perasaan tidak takut sedikit pun. Tiba tiba, Sista mendengar suara yang sangat mirip dengan suara Juli.
"Kak," suara Juli terdengar di ruangan kelas mendengar suara itu, Sista pun langsung melihat ke sana kemari seakan mencari sesuatu dengan ketakutkan yang kembali muncul di dalam dirinya.
"Apa apaan sih ini?" ucap Sista karena ia masih mengira kalau ini adalah candaan yang di lakukan oleh Pak Budi namun saat ia melihat ke arah jendela Pak Budi sudah berada di bawah dan menjaga di bawah.
Melihat hal itu, matanya langsung terbelalak, ia pun langung mematung dan tidak bisa berkata kata. Ia kemudian menelan ludahnya sendiri dan berjalan mundur menjauhi jendela, saat ia menjauhi jendela suara derikan kapak yang di seret pun kembali terdengar di depan kelas Sista mendengar hal itu ia pun langsung berbalik dan melihat ke arah pintu kelas dengan tatapan penuh takut. Tiba tiba lampu kelasnya mati dan tak berselang lama suara barang jatuh terdengar di hadapan Sista, Sista terlihat sangat ketakutan namun ia tidak berdaya. Setalah terdengar suara barang jatuh, lampu pun tiba tiba hidup kembali. Saat lampu sudah hidup ia terlihat sangat terkejut karena Juli, ada di hadapannya dengan posisi seperti saat ia jatuh dari gedung tinggi.
Melihat hal itu, ia semakin terpaku dan terlihat sangat ketakutkan.
"Kenapa kakak melakukan itu? Kenapa Kak? Kenapa?" tanya Juli dengan perlahan bangun dari posisi nya.
Melihat hal itu Sista benar benar sangat ketakutan, ia berusaha menghindari Juli yang terus berusaha mengejar dirinya.
Melihat hal itu, dengan kebingungan, ketakutan, panik dan yang lainnya, Sista berusaha menghindar dari Juli. Saat ia sudah bisa pergi dari ruangan kelas ia langung keluar dari kelasnya dengan terburu buru, keringat yang terus mengalir deras dan kepala yang terus menunduk dari pandangan sekitar tempatnya.
Saat Sista sudah bangun pergi, Juli pun kembali menjadi seseorang yang normal dan berdiri di dengan melihat ke arah Sista yang sangat ketakutan melihat dirinya.
"Aku bersumpah kepada diri ku sendiri, aku akan buat kamu mati di tangan kamu sendiri Kak Sista tersayang," ucap Juli dengan berjalan perlahan mendekati jendela.
Saat di luar kampus, Pak Budi langsung menghampiri Sista yang terlihat ketakutan setelah berada di dalam kelas.
"Ada apa Non?" tanya Pak Budi dengan baik namun saat itu Sista hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Pak Budi. Melihat hal itu, ia melihat ke arah kelas Sista. Saat melihat ke arah kelas Sista, betapa terkejutnya ia kerena melihat Juli dengan penuh luka di kelas Sista.
Menyadari kalau Pak Budi juga melihat dirinya Juli pun melihat ke arah Pak Budi dengan senyum kecil di bibirnya dan tatapan mata yang sangat menakutkan. Mengingat kalau Juli sudah meninggal Pak Budi pun langsung menundukkan kepalanya dan mengajak Sista pergi dari kampus itu. Saat Sista sudah keluar dari kampus ia mulai pun tersadar dan langsung bergegas pergi dari kampus itu dengan ketakutan dan panik. Ia meninggalkan Pak Budi yang berniat mengantarkan Sista.
Melihat hal itu, Pak Budi pun mengejar Sista dan mengantarkannya. Hal itu ia lakukan karena ia khawatir dengan Sista dan ia takut kalau terjadi sesuatu dengan Sista. Ia juga takut dengan sesosok yang berada di dalam ruang kelas Sista.
Saat Sista sampai di rumahnya, Pak Budi pun langsung kembali ke kampus dengan perasaan takut dan panik Pak Budi berusaha memberanikan diri untuk kembali ke kampus. Saat sesampainya di kampus dan memeriksa keadaan di kelas Sista, Pak Budi tidak melihat apa pun ia hanya melihat kelas yang di tempati oleh Sista sangat berantakan karena ulah Sista saat melihat Juli. Ia kemudian merapikan kelas nya dan kemudian ia pergi dari dalam kelas dengan bulu kuduk yang berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments