Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi

7 harian kematian ayahnya pun sudah berlalu, namun Juli masih saja terlihat sedih. Ia tidur dengan keadaan kamar gelap gulita, hanya sebuah cahaya remang remang yang masuk ke rumah dari cahaya bulan.

Saat itu suasana terasa berbeda, udara dingin menusuk tulang tulang Juli. Ia terlihat menarik selimutnya dengan perlahan. Suasana mulai mencekam saat terlihat beberapa orang masuk ke dalam rumahnya dengan pakaian serba hitam. Saat itu terlihat empat orang misterius dengan pakaian hitam berjalan mengendap-endap bak seorang maling.

Setelah itu ke empat orang itu terlihat menghampiri kamar Juli, saat sudah di depan kamar Juli dengan perlahan salah satu orang misterius itu membuka pintu agar tidak mengeluarkan suara. Juli yang saat itu sudah terlelap dalam tidurnya akhirnya ia tidak sadar kalau ada orang yang ingin masuk ke dalam kamarnya.

Keempat orang itu pun berdiri di samping tempat tidur Juli dengan memandangi Juli. Tak berselang lama, keempat orang itu mendekap Juli, menyadari kalau Juli di dekap oleh seseorang ia pun langsung bangun dan berusaha melawannya namun karena jumlah para pelaku melebihi dua Juli pun kalah dan ia jatuh pingsan di atas tempat tidur karena dekapan dari salah satu pelaku.

Tak berselang lama, tiba tiba seseorang menyiramkan satu ember air ke wajah Juli, menyadari hal itu ia pun langsung terbangun karena ia sadar bukan berada di tempat tidur namun sebuah loteng gedung tua dengan kedua tangannya di ikat dan kedua kakinya di ikat.

"Siapa kalian? Dan apa yang kalian ingin kan dari ku? " ucap Juli dengan tegas sambil melihat ke arah 3 orang misterius yang berdiri di hadapannya. Ia mengatakan hal itu dengan berusaha melepaskan ikatan yang mengikat tangannya, namun karena ikatan itu terlalu kuat ia tidak bisa melepaskan nya. Tak berselang lama, salah satu dari pelaku mendekati Juli dan membuka tali yang mengikat Juli. Setelah itu, orang misterius itu menjauhi Juli dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, secara bersamaan ketiga orang misterius itu membuka penutup mukanya.

Betapa terkejutnya ia saat ia melihat ketiga orang itu adalah keluarganya sendiri.

"Apa apaan ini Kak, Ibu? Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Juli dengan sedikit marah setelah mengetahui kalau ketiga orang itu adalah keluarnya sendiri.

"Maafkan kita bertiga Juli, kita melakukan ini karena kita ingin memberi kamu sebuah kejutan spesial!" jawab Verdi dengan baik kepada Juli dengan menyembunyikan sebuah pisau di balik tubuhnya. Juli yang polos pun tidak sadar kalau dirinya sedang di tipu oleh keluarganya sendiri dan dirinya sedang dalam bahaya. Ia mengira kalau kejutan itu untuk menghibur dirinya yang sedang sedih dan ia terlihat sangat bahagia dengan semua itu. Dengan raut muka yang sangat bahagia, ia langsung memeluk Verdi sang kakak. Juli terlihat sangat menyayangi Verdi, namun tanpa di sadari oleh Juli Verdi mulai mengerakkan pisau yang ia pegang ke arah perut Juli.

"Aku sayang sama Kakak!."

"Kakak juga sayang sama kamu," jawab Verdi dengan baik dan berbisik di dekat telinga Juli, tak berselang lama Verdi menusukkan pisau yang ada di tangannya ke perut Juli. Juli yang menerima tusukkan itu langsung terdiam selama beberapa saat. Setelah itu, ia melepaskan pelukannya dengan perlahan dan melangkah mundur beberapa langkah menjauhi Verdi dengan mata yang tidak berpaling dari sang kakak. Saat ia sudah jauh dari sang kakak dengan perlahan ia melihat pisau yang masih menancap di perutnya. Saat itu, Juli tidak menarik pisaunya agar darah tidak keluar banyak dari perutnya.

"Ke... Kenapa Kakak me... Melakukan ini ke aku?" tanya Juli dengan terbata bata lalu ia terjatuh ke lantai dengan kedua kaki bertekuk lutut dengan mata yang terus memandang ke arah Verdi.

Melihat hal itu Ibu Juli terlihat berpura pura terkejut dan khawatir dengan keadaan Juli, ia langsung menghampiri Juli yang jatuh bertekuk lutut di lantai. Dia pun membantu Juli bangun namun, saat Juli sudah bangun dan berdiri di dekat ibunya. Ibunya memegangi salah satu pipi Juli dengan lembut dan penuh kasih sayang. Saat itu, Juli mengira ibunya akan membantu dirinya namun hal itu salah justru setelah memegang pipi Juli dan mengatakan kalau dirinya juga sayang dengan Juli, tangannya mulai mengarah ke pisau itu dan menariknya hingga membuat Juli teriak kesakitan.

"Ibu sayang dengan kamu," ucap Ibu Juli lalu mendorong Juli hingga ia jatuh ke tanah dengan kedua tangan terlentang di lantai. Ia kemudian berusaha bangun namun ia terlihat tidak bisa bangun sendiri, ia terus berusaha berdiri namun ia selalu gagal.

Beberapa saat kemudian, Sista menghampiri Verdi dengan beberapa botol kaca yang ia bawa. Setelah itu ia memberikan salah satu botol ke Verdi dan memberikan botol lain ke ibunya. Mereka berdua terus mendekati Juli, Juli yang sudah mulai kehabisan darah terlihat sangat lemah dan tidak bisa menjauhkan dirinya dari ketiga orang itu. Ia terus memohon kepada ibunya dan kakak kakaknya namun hal itu tidak di dengar oleh ketiga orang itu.

Suasana semakin menegangkan saat, orang misterius dengan pakaian yang sama seperti yang di pakai keluarganya muncul dari belakang ketiga orang itu dengan membawa sebuah kapak. Orang misterius itu menyeret kapak itu hingga mengeluarkan bunyi karena gesekan antara lantai dan kapak itu.

"Kamu tidak akan mati dengan semudah ini Adik ku!" ucap Verdi lalu ia membangunkan Juli yang sudah lemas dan tak berdaya. Verdi menarik Juli dan membenturkan kepala Juli ke salah satu tiang dengan sangat kencang hingga membuat kepada Juli mengeluarkan darah dan ia kembali jatuh ke tanah. Saat itu, Juli sudah tidak bisa berkata kata, ia hanya bisa menatap para pelaku dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Saat Juli sudah jatuh ke tanah, ketiga pelaku yang lainnya datang menghampiri Verdi.

"Kamu harus mati, supaya harta kamu bisa jatuh ke tangan kita berempat!. Kamu... Harus mati!!!" ucap Verdi dengan mendekati tubuhnya ke arah Juli lalu ia memukul kepala Juli dengan botol minuman yang terbuat dari kaca dengan sekuat tenaga. Tak berselang lama, Sista dan Ibu Juli pun melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan oleh Verdi. Setelah ketiga keluarganya memukul kepala Juli dengan botol, Juli mulai mengerakkan tangannya perlahan untuk meminta pertolongan kepada mereka namun mereka tidak mempedulikan Juli. Verdi justru meminta pelaku ke empat yang membawa kapak untuk menancapkan kapak nya ke perut Juli agar Juli mati.

Juli pun akhirnya lemas, namun sebuah keajaiban saat itu ia masih belum mati walaupun ia sudah di kapak. Merasa Juli masih hidup akhirnya Verdi pun membangunkan Juli dan menyeretnya dengan penuh kemarahan. Ia menarik Juli ke pinggir lantai, saat Juli dan Verdi sudah berdiri di pinggir lantai Juli menatap mata Verdi dan berbicara dengan lirih dan terbata bata di dekat Verdi.

"A... Aku a... akan kembali!!!" mendengar ucapan itu, Verdi terlihat tidak mempedulikan ucapan Juli.

"Kamu bisa kembali, kalau Tuhan memberi kamu kekuatan untuk bereinkarnasi setelah kematian kamu kali ini!."

Ucap Verdi lalu ia mendorong Juli hingga Juli terjatuh dari lantai gedung tua yang tidak terpakai. Melihat hal itu, pelaku yang lainnya pun hanya melihat Juli yang perlahan mulai menjauh dari mereka dan mendekat ke tanah.

Saat itu tidak terlihat sedikit pun perasaan sedih di raut muka keluarga Juli. Justru, mereka terlihat sangat bahagia. Saat Juli melayang di udara, tiba tiba lingkungan di sekitarnya berubah menjadi serba putih dengan secepat kilat semua itu berubah kembali normal. Tak berselang lama Juli pun jatuh ke tanah, darah pun langsung mengalir dari tubuh Juli dan kepala Juli dengan perlahan.

"Akhirnya, satu manusia itu sudah mati. Kini harta itu milik kita semua," ucap Verdi lalu ia tersenyum dengan jahat.

Beberapa saat kemudian, ambulan pun datang setelah menerima laporan kalau ada kasus bunuh diri dari Juli. Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, para dokter memeriksa Juli dan mereka menyatakan kalau Juli sudah meninggalkan. Raut muka sedih mendengar berita itu sangat terlihat dari muka keluarga Juli.

Saat Juli dan keluarganya sampai di rumah sakit, hal mengejutkan terjadi di mana saat suster membawa masuk Juli ke kamar mayat dan akan di bersihkan tiba tiba tangan Juli terjatuh dan terlihat salah satu jarinya masih bergerak namun saat itu tidak ada yang menyadarinya karena suster dan dokter yang memeriksa Juli sudah mengatakan kalau Juli sudah mati.

Keesokan harinya pemakaman Juli pun di laksanakan oleh keluarga Juli dengan tangis kepalsuan yang di perlihatkan oleh keluarga Juli. Di saat bersamaan Juli dengan memakai pakaian serba hitam, dan menyamar di antara warga yang melayat di pemakamannya. Melihat kesedihan dari keluarganya, ia mengingat hari sebelumnya dimana tiba tiba ia melihat sebuah cahaya berwarna putih dan sangat terang bahkan menyilaukan matanya. Setelah itu terdengar suara seseorang meminta Juli untuk balas dendam atas kematiannya. Setelah mendengar ucapan itu, cahaya putih itu seakan akan menarik Juli beberapa saat kemudian ia terbangun dan luka luka yang di sebabkan oleh keluarganya perlahan pulih dengan sendirinya bak memiliki kekuatan super.

Keadaan pun kembali normal di pemakaman, ia kemudian pergi dari pemakaman. Di saat bersamaan Ibu Juli melihat ke arah tempat Juli berdiri karena ia merasa Juli masih hidup untuk balas dendam dengan mereka berempat.

Episodes
1 Bab 1 konflik harta warisan
2 Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3 Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4 Bab 4 Mulai meneror
5 Bab 5 Teror Sista 1
6 Part 6 Teror Sista2
7 Part 7 Juli dan Sista
8 Part 8 Kematian Sista
9 Part 9 Pemakaman
10 Part 10 Mimpi
11 Part 11 Hadir
12 Part 12 Mulai meneror 2
13 Part 13 Kasar
14 Part 14 Meneror Verdi
15 Part 15 Meneror Supir
16 Part 16 Polisi datang
17 Part 17 Ke kantor polisi
18 Part 18 Juli terluka
19 Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20 Part 20 Mengetahui kabar si supir
21 Part 21 Keberadaan Si Supir
22 Part 22 Ketakutan Verdi
23 Part 23 Kebingungan Verdi
24 Part 24 Keadaan kedua sisi
25 Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26 Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27 Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28 Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29 Part 29 Orang misterius kedua
30 Part 30 Berita
31 Part 31 Jihan
32 Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33 Part 33 Kasih sayang adik kakak
34 Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35 Part 35 Mimpi Ibu Juli
36 Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37 Part 37 Juli kembali terluka parah
38 Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39 Part 39 mengintrogasi Verdi
40 Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41 Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42 Part 42 Jihan salah arah
43 Part 43 Kemarahan Juli
44 Part 44 Juli sadar
45 Part 45 Menemui Jihan
46 Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47 Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48 part 48 Juli sadar 2
49 part 49 Kesedihan Ibu Juli
50 Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51 Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52 Part 52 Penasaran
53 Part 53 Penasaran 2
54 Part 54 Perselisihan rahasia
55 Part 55 Penasaran 3
56 Part 56 Kekhawatiran
57 Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58 Part 58 Trauma Jihan
59 Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60 part 60 Rencana Ibu Juli
61 Part 61 Terbalik
62 Part 62 Mengingat kembali
63 Part 63 Di kantor polisi
64 Part 64 Berita
65 Part 65 Kedua polisi bertemu
66 Part 66 Pertukaran 2
67 Part 67 Jihan Celaka
68 part 68 Orang Misterius
69 part 69 Keadaan Jihan
70 Part 70 Jihan ketemu
71 Part 71 Rencana
72 Part 72 pencarian
73 Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74 Part 74 Dokter Ziya
75 Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76 Part 76 Pencarian
77 Part 77 Flashback dan Flashdisk
78 Part 78 Flashback
79 Part 79 Titik Awal
80 Part 80 Cerita
81 Part 81 Dokter Ziya 2
82 Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83 Part 83 Tertangkap
84 Part 84 Terkepung
85 Part 85 Permasalahan lagi
86 Part 86 Terungkap
87 Part 87 Terungkap 2
88 Part 88 Jihan meninggal
89 Part 89 Sampai Di rumah
90 Part 90 Di rumah
91 Part 91 Setelah kematian Jihan
92 Part 92 Depresi
93 part 93 Perubahan
94 Part 94. Akhir dari masalah
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1 konflik harta warisan
2
Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3
Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4
Bab 4 Mulai meneror
5
Bab 5 Teror Sista 1
6
Part 6 Teror Sista2
7
Part 7 Juli dan Sista
8
Part 8 Kematian Sista
9
Part 9 Pemakaman
10
Part 10 Mimpi
11
Part 11 Hadir
12
Part 12 Mulai meneror 2
13
Part 13 Kasar
14
Part 14 Meneror Verdi
15
Part 15 Meneror Supir
16
Part 16 Polisi datang
17
Part 17 Ke kantor polisi
18
Part 18 Juli terluka
19
Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20
Part 20 Mengetahui kabar si supir
21
Part 21 Keberadaan Si Supir
22
Part 22 Ketakutan Verdi
23
Part 23 Kebingungan Verdi
24
Part 24 Keadaan kedua sisi
25
Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26
Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27
Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28
Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29
Part 29 Orang misterius kedua
30
Part 30 Berita
31
Part 31 Jihan
32
Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33
Part 33 Kasih sayang adik kakak
34
Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35
Part 35 Mimpi Ibu Juli
36
Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37
Part 37 Juli kembali terluka parah
38
Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39
Part 39 mengintrogasi Verdi
40
Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41
Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42
Part 42 Jihan salah arah
43
Part 43 Kemarahan Juli
44
Part 44 Juli sadar
45
Part 45 Menemui Jihan
46
Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47
Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48
part 48 Juli sadar 2
49
part 49 Kesedihan Ibu Juli
50
Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51
Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52
Part 52 Penasaran
53
Part 53 Penasaran 2
54
Part 54 Perselisihan rahasia
55
Part 55 Penasaran 3
56
Part 56 Kekhawatiran
57
Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58
Part 58 Trauma Jihan
59
Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60
part 60 Rencana Ibu Juli
61
Part 61 Terbalik
62
Part 62 Mengingat kembali
63
Part 63 Di kantor polisi
64
Part 64 Berita
65
Part 65 Kedua polisi bertemu
66
Part 66 Pertukaran 2
67
Part 67 Jihan Celaka
68
part 68 Orang Misterius
69
part 69 Keadaan Jihan
70
Part 70 Jihan ketemu
71
Part 71 Rencana
72
Part 72 pencarian
73
Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74
Part 74 Dokter Ziya
75
Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76
Part 76 Pencarian
77
Part 77 Flashback dan Flashdisk
78
Part 78 Flashback
79
Part 79 Titik Awal
80
Part 80 Cerita
81
Part 81 Dokter Ziya 2
82
Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83
Part 83 Tertangkap
84
Part 84 Terkepung
85
Part 85 Permasalahan lagi
86
Part 86 Terungkap
87
Part 87 Terungkap 2
88
Part 88 Jihan meninggal
89
Part 89 Sampai Di rumah
90
Part 90 Di rumah
91
Part 91 Setelah kematian Jihan
92
Part 92 Depresi
93
part 93 Perubahan
94
Part 94. Akhir dari masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!