Bab 2 pembunuhan Ayah Juli

Beberapa hari berikutnya, terasa konflik harta warisan terlihat mulai mereda, walaupun terlihat Verdi masih kesal dengan ayahnya ia terlihat senang dengan kesembuhan ayahnya.

Suatu hari terlihat Ayah Juli menerima telepon dari seseorang. Dia adalah di pengacara yang menangani kasus harta warisan Juli dan keluarganya.

"Pengacara, saya mohon jaga surat warisan itu dengan baik untuk menjaga jaga jika terjadi sesuatu dengan aku ataupun Juli!" ucap Ayah Juli dengan baik kepada si pengacara itu.

"Baik Pak, saya akan melakukanya dengan baik!" jawab si pengacara itu dengan baik lalu ia mematikan ponselnya.

Beberapa saat kemudian, Sista datang dengan sebuah nampan di tangannya. Melihat hal itu, Ayah Juli sempat ragu karena Ayah Juli mengira kalau Sista menaruh sesuatu ke dalam makanannya agar dirinya celaka.

"Ayah kenapa diam aja? Ayah tidak makan?" tanya Sista dengan baik dan tegas sambil menaruh nampan makanan itu ke atas kasur. Melihat tingkah sanga ayah, Sista pun langsung marah dan kesal dengan ayahnya. "Oh aku tahu, Ayah pasti berpikir kalau aku memberi racun ke makanan Ayah, iya kan? Aku tidak bodoh Ayah, aku juga punya perasaan!."

"Bukan seperti itu Sista, Ayah hanya tidak ingin makan saat ini!."

"Alah, tidak perlu bohong Ayah. Ayah tidak percaya kan dengan Sista, kalau tidak percaya Sista akan buktikan kepada Ayah," jawab Sista dengan tegas lalu ia mengambil makanan yang ia bawa dari dapur dan kemudian ia memakan makanannya di hadapan sang ayah untuk membuktikan kalau makanan itu tidak beracun.

Karena Sista sudah terlanjur kecewa dengan ayahnya, Sista pun akhirnya pergi dengan marah dan menemui ibunya di dalam kamarnya.

"Maafkan Ayah Sista!."

Tak berselang lama, Sista sampai di kamar ibunya. Ia langsung bergegas masuk ke dalam kamar dan menguncinya di dari dalam kamar.

"Ibu, aku punya sesuatu yang penting untuk kita semua!" ucap Sista dengan menghampiri ibunya yang saat itu tengah berdiri di hadapan cermin.

"Apa Sista?" jawab ibunya dengan baik lalu ia melihat ke arah Sista.

"Ternyata.... Surat yang di bakar Ayah waktu itu, bukan surat warisan yang asli!."

Mendengar ucapan itu, Ibu Juli terlihat sangat terkejut dan merasa tidak percaya dengan yang di ucapakan oleh Sista. Karena merasa ibunya tidak percaya dengan dirinya Sista pun akhirnya menceritakan kejadian yang ia lihat sebelum dia menghampiri ayahnya di kamar. Dia menjelaskan kalau dirinya mendengar ayahnya berbicara dengan si pengacara kalau surat yang di bakar ayahnya waktu itu adalah surat salinannya.

Stelah mendengar kan penjelasan panjang dari Sista, Ibu Juli pun akhirnya percaya dengan Sista dan memberi tahu Verdi tentang semua itu. Setelah ketiga orang itu sudah tahu bahwa ada surat yang lainnya di tangan si pengacara, mereka pun akhirnya merencanakan sesuatu yang buruk bagi Juli dan ayahnya.

Malam pun tiba, saat itu suasana sangat sunyi. Angin berhembus perlahan, dan Jawa dingin terasa menusuk tulang. Terlihat Juli sudah terlelap dalam tidurnya di dalam kamar. Begitu pula ayahnya yang sudah terlelap tidur di kamar lainnya.

Beberapa saat kemudian terlihat secara remang remang, seseorang berjalan perlahan mendekati kamar yang di tempati oleh Ayah Juli. Orang orang itu terlihat sangat misterius, mereka berjumlah dua orang dengan pakaian serba hitam dan penutup muka berwarna senada.

Suasana terlihat sangat menegangkan, saat orang orang itu sudah berada di hadapan Ayah Juli salah satu dari orang misterius itu mengambil sebuah bantal yang tidak di pakai oleh ayahnya sedangkan satu orang misterius yang lainnya mendekati kakinya dan perlahan memegangi kaki Ayah Juli.

Dengan perlahan, orang misterius yang memegangi bantal mendekati Ayah Juli. Saat ia sudah sangat dekat dengan Ayah Juli ia langsung mendekap kan bantal itu ke arah muka Ayah Juli hingga membuat Ayah Juli sulit bernafas. Di saat bersamaan, laki laki yang berada di kaki Ayah Juli menekan kaki Ayah Juli agar ia tidak dapat melakukan perlawanan. Saat itu terlihat Ayu Juli terus berusaha melawan mereka namun semua itu sia sia tenaganya tidak bisa bertahan lama dalam hitungan menit Ayah Juli pun meninggalkan karena dekapan bantal itu.

Merasa Ayah Juli sudah meninggal salah satu orang misterius itu menjauhkan bantalnya dari muka Ayah Juli dan beberapa saat kemudian ia membuka penutup mukanya. Sungguh mengejutkan, ternyata salah satu dari pelukan pembunuhan Ayah Juli adalah Verdi anaknya sendiri.

"Maaf Ayah, aku melakukan hal ini juga karena Ayah. Kalau seandainya saja Ayah adil, aku tidak akan melakukan hal ini!" ucap Verdi dengan serius sambil menatap wajah ayahnya yang sudah tidak bernyawa di atas kasur.

"Kita buat seolah olah dia jatuh," ucap lanjut Verdi dengan nada serius kepada pelaku yang lain. Mendengar ucapan itu pelaku yang lain pun hanya menganggukkan kepala. Setelah itu, Verdi dan satu pelaku yang lainnya mengangkat Ayah Juli keluar kamarnya. Saat berada di luar kamar, Verdi dan pelaku satunya menjatuhkan tubuh ayahnya ke lantai. Tak berselang lama, Verdi memegangi kepala ayahnya yang sudah lemas tidak berdaya. Dia membenturkan kepala ayahnya ke lantai dengan sekuat tenaga hingga membuat pantai mengeluarkan bunyi hantaman yang sangat kencang dan meninggalkan bekas noda darah di lantai.

Setelah melakukan hal itu kedua pelaku itu langsung bergegas pergi dari ruangan itu, secara bersamaan Juli terbangun dari tidurnya karena ia mendengar sebuah hantaman. Dengan keadaan masih mengantuk, Juli pun keluar dari kamarnya. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat ayahnya terbaring di lantai. Dia langsung bergegas menghampiri ayahnya dengan panik dan khawatir. Ia menggoyang goyangkan tubuh ayahnya agar bangun.

Mendengar teriakan dari Juli semua orang pun langsung terbangun dan keluar kamar mereka masing masing.

"Ada apa sih Juli? Apa kamu tidak tahu kalau saat ini tengah malam?" ucap Ibu Juli dengan terlihat marah kepada Juli yang teriak membangunkan orang orang.

"Ayah Bu," jawab Juli dengan sedih.

Melihat suaminya tergeletak, Ibu Juli terlihat sangat terkejut begitu pula yang lainnya dan merek juga terlihat sedih, menangis dengan sangat tersedu sedu.

Keesokan harinya, keluarga Juli membawa ayahnya ke rumah sakit untuk di outopsi namun setelah selesai outopsi dokter mengatakan bahwa kematian Ayah Juli karena jatuh dan kepalanya membentur lantai dengan sangat keras. Akhirnya pemakaman pun di lakukan, saat itu pemakaman berjalan dengan lancar. Kesedihan sangat terlihat jelas di mata Juli, begitu pula Ibu Juli namun tidak dengan Verdi dan Sista. Ia hanya terlihat murung dan kesal.

"Ma, udahlah jangan menangis lagi. Orang kalau udah mati, tidak perlu di tangisi karena dia tidak akan hidup lagi!. Kesedihan seperti ini, hanya drama," ucap Sista dengan marah dan kesal lalu ia pergi dari tempat pemakaman itu.

Mendengar ucapan itu, Juli hanya diam dengan melihat ke arah kakaknya dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Beberapa saat kemudian, Verdi dengar raut muka yang juga tidak terlihat sedih ikut pergi menyusul Sista meninggalkan pemakaman.

Melihat anak anaknya tidak peduli dengan Ayah Juli, Juli pun berusaha menenangkan ibunya dengan memegangi kedua bahu ibunya namun, tanpa di sadari oleh Juli saat tangan Juli memegangi kedua bahu Ibunya, Ibunya terlihat melirik Juli selama beberapa saat dengan lirikan mata yang terlihat tidak suka dengan Juli.

5 hari setelah pemakaman Ayah Juli, Verdi, Sista dan Ibu Juli memanggil pengacara yang mengurus harta warisan milik ayah mereka. Mengetahui kalau harta warisan itu tetap jatuh ke tangan Juli ketiga orang itu terlihat emosi dan murka kepada Juli. Mereka kembali membuat rencana untuk membaik baik Juli agar harta warisan itu bisa jatuh ke tangan mereka namun, karena saat itu surat warisan yang asli ada di tangan si pengacara akhirnya mereka pun gagal untuk melakukan itu.

Mereka kembali berdiskusi untuk membuat rencana dengan matang. Merek mulai merencanakan sebuah pembunuhnya yang lebih sadis kepada Juli agar harta warisan itu jatuh ke tangan mereka namun mereka tidak harus masuk ke dalam penjara. Mereka berpikir setelah membunuh Juli, mereka akan menghapus semua buktinya dan ia buat seolah olah sebuah kecelakaan.

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

udah ketebak..juli bkn saudara kandung mereka...benar gak yaa

2024-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 konflik harta warisan
2 Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3 Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4 Bab 4 Mulai meneror
5 Bab 5 Teror Sista 1
6 Part 6 Teror Sista2
7 Part 7 Juli dan Sista
8 Part 8 Kematian Sista
9 Part 9 Pemakaman
10 Part 10 Mimpi
11 Part 11 Hadir
12 Part 12 Mulai meneror 2
13 Part 13 Kasar
14 Part 14 Meneror Verdi
15 Part 15 Meneror Supir
16 Part 16 Polisi datang
17 Part 17 Ke kantor polisi
18 Part 18 Juli terluka
19 Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20 Part 20 Mengetahui kabar si supir
21 Part 21 Keberadaan Si Supir
22 Part 22 Ketakutan Verdi
23 Part 23 Kebingungan Verdi
24 Part 24 Keadaan kedua sisi
25 Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26 Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27 Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28 Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29 Part 29 Orang misterius kedua
30 Part 30 Berita
31 Part 31 Jihan
32 Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33 Part 33 Kasih sayang adik kakak
34 Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35 Part 35 Mimpi Ibu Juli
36 Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37 Part 37 Juli kembali terluka parah
38 Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39 Part 39 mengintrogasi Verdi
40 Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41 Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42 Part 42 Jihan salah arah
43 Part 43 Kemarahan Juli
44 Part 44 Juli sadar
45 Part 45 Menemui Jihan
46 Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47 Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48 part 48 Juli sadar 2
49 part 49 Kesedihan Ibu Juli
50 Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51 Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52 Part 52 Penasaran
53 Part 53 Penasaran 2
54 Part 54 Perselisihan rahasia
55 Part 55 Penasaran 3
56 Part 56 Kekhawatiran
57 Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58 Part 58 Trauma Jihan
59 Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60 part 60 Rencana Ibu Juli
61 Part 61 Terbalik
62 Part 62 Mengingat kembali
63 Part 63 Di kantor polisi
64 Part 64 Berita
65 Part 65 Kedua polisi bertemu
66 Part 66 Pertukaran 2
67 Part 67 Jihan Celaka
68 part 68 Orang Misterius
69 part 69 Keadaan Jihan
70 Part 70 Jihan ketemu
71 Part 71 Rencana
72 Part 72 pencarian
73 Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74 Part 74 Dokter Ziya
75 Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76 Part 76 Pencarian
77 Part 77 Flashback dan Flashdisk
78 Part 78 Flashback
79 Part 79 Titik Awal
80 Part 80 Cerita
81 Part 81 Dokter Ziya 2
82 Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83 Part 83 Tertangkap
84 Part 84 Terkepung
85 Part 85 Permasalahan lagi
86 Part 86 Terungkap
87 Part 87 Terungkap 2
88 Part 88 Jihan meninggal
89 Part 89 Sampai Di rumah
90 Part 90 Di rumah
91 Part 91 Setelah kematian Jihan
92 Part 92 Depresi
93 part 93 Perubahan
94 Part 94. Akhir dari masalah
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1 konflik harta warisan
2
Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3
Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4
Bab 4 Mulai meneror
5
Bab 5 Teror Sista 1
6
Part 6 Teror Sista2
7
Part 7 Juli dan Sista
8
Part 8 Kematian Sista
9
Part 9 Pemakaman
10
Part 10 Mimpi
11
Part 11 Hadir
12
Part 12 Mulai meneror 2
13
Part 13 Kasar
14
Part 14 Meneror Verdi
15
Part 15 Meneror Supir
16
Part 16 Polisi datang
17
Part 17 Ke kantor polisi
18
Part 18 Juli terluka
19
Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20
Part 20 Mengetahui kabar si supir
21
Part 21 Keberadaan Si Supir
22
Part 22 Ketakutan Verdi
23
Part 23 Kebingungan Verdi
24
Part 24 Keadaan kedua sisi
25
Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26
Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27
Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28
Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29
Part 29 Orang misterius kedua
30
Part 30 Berita
31
Part 31 Jihan
32
Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33
Part 33 Kasih sayang adik kakak
34
Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35
Part 35 Mimpi Ibu Juli
36
Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37
Part 37 Juli kembali terluka parah
38
Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39
Part 39 mengintrogasi Verdi
40
Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41
Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42
Part 42 Jihan salah arah
43
Part 43 Kemarahan Juli
44
Part 44 Juli sadar
45
Part 45 Menemui Jihan
46
Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47
Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48
part 48 Juli sadar 2
49
part 49 Kesedihan Ibu Juli
50
Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51
Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52
Part 52 Penasaran
53
Part 53 Penasaran 2
54
Part 54 Perselisihan rahasia
55
Part 55 Penasaran 3
56
Part 56 Kekhawatiran
57
Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58
Part 58 Trauma Jihan
59
Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60
part 60 Rencana Ibu Juli
61
Part 61 Terbalik
62
Part 62 Mengingat kembali
63
Part 63 Di kantor polisi
64
Part 64 Berita
65
Part 65 Kedua polisi bertemu
66
Part 66 Pertukaran 2
67
Part 67 Jihan Celaka
68
part 68 Orang Misterius
69
part 69 Keadaan Jihan
70
Part 70 Jihan ketemu
71
Part 71 Rencana
72
Part 72 pencarian
73
Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74
Part 74 Dokter Ziya
75
Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76
Part 76 Pencarian
77
Part 77 Flashback dan Flashdisk
78
Part 78 Flashback
79
Part 79 Titik Awal
80
Part 80 Cerita
81
Part 81 Dokter Ziya 2
82
Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83
Part 83 Tertangkap
84
Part 84 Terkepung
85
Part 85 Permasalahan lagi
86
Part 86 Terungkap
87
Part 87 Terungkap 2
88
Part 88 Jihan meninggal
89
Part 89 Sampai Di rumah
90
Part 90 Di rumah
91
Part 91 Setelah kematian Jihan
92
Part 92 Depresi
93
part 93 Perubahan
94
Part 94. Akhir dari masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!