Bab 5 Teror Sista 1

Beberapa hari berikutnya, terlihat Sista hanya duduk terdiam dengan memandang ke arah jendela yang memancarkan cahaya dari sela sela jendela. Beberapa saat Ibu Juli datang, ia mengira kalau Sista belum bangun dari tidurnya. Saat ia sudah melihat kalau Sista sudah terbangun dari tidurnya, ia menghampiri Sista dan memegangi bahu Sista dengan perlahan. Menyadari kalau bahunya di pegang oleh seseorang Sista pun langsung melihat ke arah orang yang memegang bahunya.

"Mama," ucap Sista dengan lembut dan mata yang terlihat bengkak.

"Ada apa dengan kamu?" tanya Ibu Juli saat melihat keadaan Sista yang tampak sangat berbeda dari biasanya. Mendengar ucapan dari ibunya Sista melihat ke arah ibunya dengan tatapan mata yang memerah, dan seperti menyimpan kesedihan yang amat sangat dalam.

"Ma, kenapa aku merasa Juli kembali? Dan dia... Dia ingin menghancurkan hidup ku!."

Ucap Sista dengan tatapan mata yang perlahan mulai memerah dan perlahan mulai berkaca kaca dengan tatapan mata melihat ke arah ibunya.

Mendengar ucapan Sista yang mengatakan hal itu, ibunya pun langsung melihat ke arah Sista dan memegangi kedua lengan Sista dengan penuh kasih sayang.

"Kenapa kamu bicara seperti itu? Ibu yakin, Juli tidak akan mungkin kembali. Mungkin, apa yang kamu rasakan hanya lah sebuah perasaan menyesal karena sudah menyakiti Juli," jawab Ibu Juli dengan mata yang juga berkaca kaca melihat anaknya.

Sista yang mendengar ucapan dari ibunya pun hanya bisa diam dengan air mata yang terus menetes karena hatinya seakan terus berkata Juli kembali dan membalas dendam.

"Sekarang kita pergi makan ya, kamu pasti lapar," ucap Ibu Juli untuk menenangkan hati Sista yang masih terlihat sedih. Sista pun hanya diam mendengarkan ucapan itu dan ia terlihat terus menuruti perintah ibunya dengan baik. Saat Sista pergi dari kamarnya dan menuju ke rumah makan, Ibu Juli terlihat diam melamun selama beberapa saat dengan melihat ke arah Sista. Setelah beberapa saat melamun, Ibu Juli tiba tiba terngiang dengan tindakan Verdi, Sista, dirinya dan di supir itu. Saat ia teringat dengan kejahatannya yang ia lakukan kepada Juli, tiba tiba ia di kejutkan oleh suara hantaman dari luar jendela. Nafasnya naik turun tidak beraturan, tubuhnya mulai bergetar. Ia perlahan lahan mendekati jendela, saat ia berada di dekat gorden dan membuka gordennya ia tidak melihat siapapun di dekat jendela. Menyadari hal itu Ibu Juli pun langsung bergegas pergi meninggalkan kamar Sista. Saat Ibu Juli, beberapa saat kemudian Juli keluar dari persembunyiannya dan berdiri di dekat jendela dengan tatapan mata yang serius dan tajam.

Beberapa saat kemudian ia melihat telapak tangan kirinya. Tak berselang lama, terlihat sebilah pisau ia pegang di tangan kanannya dengan sangat erat. Ia kemudian memberi sayatan ke tangan kirinya tanpa mempedulikan rasa sakit yang ia rasakan nantinya. Daerah pun terlihat menetes dari telapak tangan kiri Juli, ia kemudian menjatuhkan pisaunya dan mengerakkan jari telunjuknya ke arah luka itu untuk ia ambil darahnya. Saat di telunjuknya terdapat bercak darah, ia menuliskan sebuah sebuah kata yang menyeramkan di kaca jendela.

"Aku kembali, untuk menghabisi kalian semua!" tulis Juli dengan bibir yang mengatakan lirih dan serius. Setelah itu ia pergi dari tempat itu dengan meninggalkan pisau yang ia gunakan untuk menyayat tangannya.

Beberapa saat kemudian, Sista kembali masuk ke dalam kamarnya setelah makan sarapan. Saat itu ia masih belum mengetahui tulisan yang ada di jendela. Ia masih terlihat mempersiapkan diri untuk berangkat kuliah.

Ia menyadari saat matanya memandang ke arah cermin yang memantulkan tulisan itu. Melihat hal itu, Sista yang saat itu biasa saja tiba tiba langsung diam dengan mata terbuka lebar. Tubuhnya sangat ketakutan, ia hanya melihat ke arah cermin itu dengan tubuh gemetar dan menutup mulutnya. Saat itu ia masih diam, ia mulai teriak saat ia melihat seseorang yang misterius dengan luka di telapak tangan kirinya.

"Maaaaaaaaaa" teriak Sista, Ibu Juli dan keluarga yang lainnya pun langsung bergegas menuju ke kamar Sista saat mendengar teriakan Sista. Ia terlihat sangat ketakutan dan terkejut dengan hal itu.

Tak berselang lama, Ibu Juli dan yang lainnya datang.

"Ada apa Sista?" tanya Ibu Juli saat melihat Sista duduk di pojok ruangan dengan ketakutan dan menangis. Saat itu ia tidak menjawab sepatah katapun. Ia hanya menunjuk ke arah kaca jendela yang terdapat tulisan itu. Melihat Sista menunjuk ke jendela dengan ketakutan, Verdi dan supir itu langsung melihat ke arah kaca. Mereka juga terlihat sangat terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi. Melihat hal itu Verdi pun langsung bergegas pergi dari kamar Sista dan keluar menghampiri jendela itu.

Saat Verdi pergi, Ibu Juli terlihat menenangkan Sista yang terlihat masih ketakutan dan khawatir dengan tulisan darah itu.

"Tenang Sista, tenang. Mungkin ini hanya perbuatan anak anak yang ingin membuat kamu takut!" ucap Ibu Juli untuk menenangkan Sista.

Mendengar ucapan itu Sista pun langsung menjawab ucapan ibunya dengan sedih dan takut dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Tidak Mama, ini bukan perbuatan anak kecil. Ini perbuatan Juli, dia kembali. Dan dia Ingin balas dendam dengan kita!."

"Juli itu sudah meninggal, tidak mungkin dia itu kembali lagi!" ucap Ibu Juli untuk membuat Sista lebih tenang.

Mendengar ucapan ibunya yang tidak percaya dengan dirinya Sista pun terlihat sangat marah dan kecewa dengan ibunya tentang semua yang terjadi.

"Kenapa sih? Kenapa Ibu tidak percaya dengan aku? Juli itu sudah kembali dan dia ingin kita mati semua!."

Saat itu Ibu Juli kasih belum mempercayai apa yang di ucapkan oleh Sista namun ia terlihat berpura pura percaya dengan Sista.

Beberapa saat kemudian, Verdi terlihat berada di luar jendela dengan membawa semper air ia menghapus tulisan itu. Saat Verdi sampai di jendela, ia terlihat kebingungan karena melihat jejak kaki dan tetesan darah di lantai. Namun, saat itu Verdi tidak curiga dan mengira kalau darah yang di gunakan untuk menulis di kaca adalah darah hewan biasa.

Saat Verdi membersihkan kaca, di balik pohon dengan pakaian serba hitam, berdiri menatap ke arah Verdi.

"Percuma kamu menghapus tulisan itu, karena tulisan itu tidak akan mungkin bisa terhapus sebelum kalian semua mati!" ucap Juli dengan pakaian misterius lalu ia pergi.

Saat kaca jendela sudah bersih dari noda darah itu, Verdi pergi ke kamar Sista dan memberi tahu Sista. Ia kemudian menenangkan Sista yang saat itu masih ketakutan dengan uang terjadi di kamarnya. Saat Sista sudah tenang, Verdi menidurkan Sista di kamarnya dan meminta ibu dan supir nya keluar dari kamar Sista.

Saat mereka sudah keluar dari kamar Sista, Ibu Juli menjelaskan kepada Verdi tentang apa yang di jelaskan oleh Sista. Mendengar ucapan itu Verdi terlihat hanya diam dan ia terlihat beberapa saat terngiang dengan jejak kaki dan tetasan darah yang berada di lantai. Saat itu, Verdi tidak memberi tahu tentang jejak langkah itu.

Saat setelah ia mengetahui cerita dari ibunya, Verdi pergi meninggalkan ibunya dan supir itu ke kamarnya. Saat ia berada di dalam kamarnya, ia terlihat terus memikirkan cerita dari ibunya dan jejak kaki itu.

"Tidak mungkin, tidak mungkin kalau Juli kembali lagi. Aku yakin, dia benar benar sudah mati. Mana mungkin dia tidak mati, aku kan sudah menusuk dia beberapa kali. Lalu, supir itu juga sudah menancapkan kapak ke perut Juli. Kita juga menjatuhkan dia dari atas gedung tinggi. Tidak mungkin dia bisa hidup lagi," ucap Verdi dengan memikirkan ucapan ibunya dan sesekali ia mengingat kejadian saat membunuh Juli.

"Kalau aku terus terusan memikirkan ucapan Ibu dan Sista, yang ada aku yang gila. Tidak mungkin, orang yang sudah mati dia hidup lagi!" ucap Verdi dengan kesal dan marah lalu ia membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur.

Ia kemudian mengambil ponselnya yang berada tidak jauh dari dirinya. Dia terlihat mulai mengetik sebuah nomor di ponselnya dan menelepon nomor itu untuk memberi tahu kalau dirinya tidak bekerja.

Setelah memberi tahu orang itu, ia hanya pun langsung terlelap dalam tidurnya.

Episodes
1 Bab 1 konflik harta warisan
2 Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3 Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4 Bab 4 Mulai meneror
5 Bab 5 Teror Sista 1
6 Part 6 Teror Sista2
7 Part 7 Juli dan Sista
8 Part 8 Kematian Sista
9 Part 9 Pemakaman
10 Part 10 Mimpi
11 Part 11 Hadir
12 Part 12 Mulai meneror 2
13 Part 13 Kasar
14 Part 14 Meneror Verdi
15 Part 15 Meneror Supir
16 Part 16 Polisi datang
17 Part 17 Ke kantor polisi
18 Part 18 Juli terluka
19 Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20 Part 20 Mengetahui kabar si supir
21 Part 21 Keberadaan Si Supir
22 Part 22 Ketakutan Verdi
23 Part 23 Kebingungan Verdi
24 Part 24 Keadaan kedua sisi
25 Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26 Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27 Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28 Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29 Part 29 Orang misterius kedua
30 Part 30 Berita
31 Part 31 Jihan
32 Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33 Part 33 Kasih sayang adik kakak
34 Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35 Part 35 Mimpi Ibu Juli
36 Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37 Part 37 Juli kembali terluka parah
38 Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39 Part 39 mengintrogasi Verdi
40 Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41 Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42 Part 42 Jihan salah arah
43 Part 43 Kemarahan Juli
44 Part 44 Juli sadar
45 Part 45 Menemui Jihan
46 Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47 Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48 part 48 Juli sadar 2
49 part 49 Kesedihan Ibu Juli
50 Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51 Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52 Part 52 Penasaran
53 Part 53 Penasaran 2
54 Part 54 Perselisihan rahasia
55 Part 55 Penasaran 3
56 Part 56 Kekhawatiran
57 Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58 Part 58 Trauma Jihan
59 Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60 part 60 Rencana Ibu Juli
61 Part 61 Terbalik
62 Part 62 Mengingat kembali
63 Part 63 Di kantor polisi
64 Part 64 Berita
65 Part 65 Kedua polisi bertemu
66 Part 66 Pertukaran 2
67 Part 67 Jihan Celaka
68 part 68 Orang Misterius
69 part 69 Keadaan Jihan
70 Part 70 Jihan ketemu
71 Part 71 Rencana
72 Part 72 pencarian
73 Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74 Part 74 Dokter Ziya
75 Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76 Part 76 Pencarian
77 Part 77 Flashback dan Flashdisk
78 Part 78 Flashback
79 Part 79 Titik Awal
80 Part 80 Cerita
81 Part 81 Dokter Ziya 2
82 Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83 Part 83 Tertangkap
84 Part 84 Terkepung
85 Part 85 Permasalahan lagi
86 Part 86 Terungkap
87 Part 87 Terungkap 2
88 Part 88 Jihan meninggal
89 Part 89 Sampai Di rumah
90 Part 90 Di rumah
91 Part 91 Setelah kematian Jihan
92 Part 92 Depresi
93 part 93 Perubahan
94 Part 94. Akhir dari masalah
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1 konflik harta warisan
2
Bab 2 pembunuhan Ayah Juli
3
Bab 3 Pembunuhan Juli dan Reinkarnasi
4
Bab 4 Mulai meneror
5
Bab 5 Teror Sista 1
6
Part 6 Teror Sista2
7
Part 7 Juli dan Sista
8
Part 8 Kematian Sista
9
Part 9 Pemakaman
10
Part 10 Mimpi
11
Part 11 Hadir
12
Part 12 Mulai meneror 2
13
Part 13 Kasar
14
Part 14 Meneror Verdi
15
Part 15 Meneror Supir
16
Part 16 Polisi datang
17
Part 17 Ke kantor polisi
18
Part 18 Juli terluka
19
Part 19 Juli masuk ke rumah sakit
20
Part 20 Mengetahui kabar si supir
21
Part 21 Keberadaan Si Supir
22
Part 22 Ketakutan Verdi
23
Part 23 Kebingungan Verdi
24
Part 24 Keadaan kedua sisi
25
Part 25 Kemarahan Ibu Verdi kepada Verdi
26
Part 26 Sesosok misterius yang sebenarnya
27
Part 27 Kemarahan dan Kepedihan
28
Part 28 Kasih Sayang Verdi ke ibunya
29
Part 29 Orang misterius kedua
30
Part 30 Berita
31
Part 31 Jihan
32
Part 32 kasih sayang Juli kepada Jihan
33
Part 33 Kasih sayang adik kakak
34
Part 34 Kasih Sayang Jihan kepada Juli
35
Part 35 Mimpi Ibu Juli
36
Part 36 Penyelamatan dan kesempatan
37
Part 37 Juli kembali terluka parah
38
Part 38 Juli kritis dan penangkapan Verdi
39
Part 39 mengintrogasi Verdi
40
Part 40 mengintrogasi Verdi 2
41
Part 41 Keadaan Juli, Keadaan Jihan dan perasaan Verdi
42
Part 42 Jihan salah arah
43
Part 43 Kemarahan Juli
44
Part 44 Juli sadar
45
Part 45 Menemui Jihan
46
Part 46 Juli masuk ke rumah sakit 2
47
Part 47 penyekapan dan pencarian donor darah
48
part 48 Juli sadar 2
49
part 49 Kesedihan Ibu Juli
50
Part 50 Pertemuan Polisi dan Jihan
51
Part 51 Rahasia Juli dan peringatan dari polisi
52
Part 52 Penasaran
53
Part 53 Penasaran 2
54
Part 54 Perselisihan rahasia
55
Part 55 Penasaran 3
56
Part 56 Kekhawatiran
57
Part 57 Kasih sayang Jihan kepada Juli
58
Part 58 Trauma Jihan
59
Part 59 Penggantian Juli dan Jihan
60
part 60 Rencana Ibu Juli
61
Part 61 Terbalik
62
Part 62 Mengingat kembali
63
Part 63 Di kantor polisi
64
Part 64 Berita
65
Part 65 Kedua polisi bertemu
66
Part 66 Pertukaran 2
67
Part 67 Jihan Celaka
68
part 68 Orang Misterius
69
part 69 Keadaan Jihan
70
Part 70 Jihan ketemu
71
Part 71 Rencana
72
Part 72 pencarian
73
Part 73 Pertemuan Dokter Ziya
74
Part 74 Dokter Ziya
75
Part 75 Pemberitahuan Dokter Ziya
76
Part 76 Pencarian
77
Part 77 Flashback dan Flashdisk
78
Part 78 Flashback
79
Part 79 Titik Awal
80
Part 80 Cerita
81
Part 81 Dokter Ziya 2
82
Part 82 Juli dan Jihan Sadar
83
Part 83 Tertangkap
84
Part 84 Terkepung
85
Part 85 Permasalahan lagi
86
Part 86 Terungkap
87
Part 87 Terungkap 2
88
Part 88 Jihan meninggal
89
Part 89 Sampai Di rumah
90
Part 90 Di rumah
91
Part 91 Setelah kematian Jihan
92
Part 92 Depresi
93
part 93 Perubahan
94
Part 94. Akhir dari masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!