...Sebelum mulai baca, yuk luangkan waktu untuk memberikan apresiasi kepada penulis dengan cara Like, komentar, dan jangan lupa untuk menambahkan GREEN kedalam list favorit agar tidak ketinggalan jika cerita ini update chapter baru....
...Terima kasih....
...Happy Reading.....
...•...
Shibu, sebuah kerajaan dengan basic kehidupan yang kental dengan pemerintahan timur. Sebagian besar prajurit dan orang-orang yang tinggal didalam sana bermata sipit, berkulit putih, dan berbahasa yang sangat berbeda dengan bagian-bagian Amber dan kerajaan lain yang memiliki kemiripan satu sama lain. Huruf-huruf mereka juga berbeda, namun pihak kerajaan tetap menggunakan huruf dan bahasa umum ketika mengirim pesan atau bertemu untuk membicarakan hal-hal penting.
Akan tetapi, berbeda dengan sang ayah—Nagawa Shoji, Havier Shoji sama sekali tidak memiliki Gen timur yang dimiliki dan dibawa sang ayah. Havier mewarisi seratus persen Gen milik sang ibu. Matanya tidak sipit dan wajahnya juga tidak ada aksen timur nya sama sekali.
“Ayah sudah melihat sendiri bagaimana putri raja Aruchi. Dia gadis yang cantik dan cocok denganmu.”
Havier Shoji, pangeran berusia 33 tahun yang sempat gagal menikah karena ketidak cocokan kedua belah pihak dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Kali ini, Vier—panggilan akrab Havier—harus kembali di hadapkan oleh perjodohan yang dilakukan ayahnya dengan kerajaan Amber.
Pada dasarnya, pria bernama Havier itu adalah pria penurut. Dia tidak pernah menolak secara terang-terangan apa yang dilakukan sang ayah atau sang ibu kepadanya. Ia pandai mencari celah untuk memutuskan sesuatu yang menurutnya tidak sesuai. Perjodohan sebelumnya, contohnya.
Oleh sebab itu, Havier yang notabene nya dikenal karena ketampanan dan juga penakhluk hati wanita itu memilih tidak menikah dan menyalurkan hasratnya dengan menyewa jasa wanita bayaran yang akan tetap menjaga kerahasian identitas dirinya sebagai seorang pangeran.
Nafas besar terhembus dengan paksa, sekali lagi mengantar Vier pada sebuah kata yang sangat ia benci dalam hidupnya, pasrah.
“Kapan aku bisa bertemu dengannya, yah?” tanya Havier, mencoba sekali lagi menjerumuskan diri kedalam lubang kelam perjodohan yang selama dan sejauh ini selalu ia coba lakukan meski tak suka.
“Kapanpun. Ayah akan mengirim pesan pada pihak kerajaan Amber jika kamu setuju dengan perjodohan ini.”
Tidak ada suatu hal yang dilakukan tanpa sebuah bayaran, dengan kata lain gratis.
“Penikahanmu dengan putri Amber, akan membawa keberuntungan untuk Shibu. Kita akan memiliki sekutu yang kuat seperti Amber. Kita bisa menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil, dan menjadikan mereka milik kita.”
“Apa ibu tau tentang ini?”
Nagawa tercengang. Satu orang yang selalu menentang Havier mengikuti perjodohan yang ia lakukan adalah Sonya Learn, istrinya, ibu Havier.
Wanita itu selalu menolak jika tau putranya akan di jodohkan. Ia tau dan mengenal betul peringai Nagawa yang selalu haus akan kekuasaan dan juga kekayaan. Bahkan ia tidak segan akan mengorbankan putranya untuk dijadikan sebagai senjata pemenuh ambisi sang suami yang tidak pernah ada habisnya.
“Ayah belum memberitahu ibumu. Tapi dia pasti akan setuju jika calon menantunya berasal dari Amber.”
Havier mengangguk paham. ”Besok pagi, aku akan bertamu ke kerajaan Amber, dan melihat putri dari kerajaan mereka.”
“Ayah akan mengirim pesan terlebih dahulu, agar mereka menyambut kedatanganmu dengan baik disana.”
“Tidak perlu. Aku akan datang kesana secara tiba-tiba agar tau kebenaran tentang bagaimana kerajaan mereka menyambut seorang tamu.”
Ayahnya mengangguk setuju. Apa yang dikatakan sang putra adalah salah satu poin penting yang harus dimiliki oleh kerajaan yang hendak berdampingan atau bersekutu dengan kerajaan Shibu. Sebab sistem pemerintahan timur yang paling menonjol adalah tentang adab.
Dan disinilah Havier saat ini. Berdiri didepan sebuah istana berbentuk colloseum megah dengan penjagaan ketat. Lambang kerajaan yang terkesan gagah berani itu menjadi sambutan pertama untuk pemandangan mata Havier.
Suasana berubah riuh kala rombongan Havier mulai turun dari kuda mereka dan berjalan mendekat ke arah raja Aruchi yang sedang berdiri untuk menyambut kedatangannya di Amber.
Ini memang bukan jenis pertemuan penting untuk membicarakan persekutuan atau peluasan area, tapi pertemuan yang bertujuan untuk mempersatukan dua pribadi berbeda dari dua jenis anak manusia berbeda etnis yang akan diikat dalam tali pernikahan.
Aruchi juga tau jika Green selalu menolak semua perjodohan yang ia lakukan, termasuk dengan pangeran kerajaan Shibu, Havier Shoji.
“Selamat datang di Amber, pangeran Havier. Senang anda bisa datang kesini.”
Havier membungkuk lima belas derajat, hal yang selalu dilakukan dan menjadi sebuah kewajiban di kawasan Shibu sebagai bentuk penghormatan. Selain itu, membungkuk juga dilakukan untuk memberi salam atau menjawab sapaan, dan itu sudah menjadi tradisi mereka sejak dulu.
“Terima kasih sudah menyambut kedatangan saya, raja Aruchi yang terhormat. Bagaimana kabar anda hari ini?”
Aruchi tersenyum. Dia suka dengan kesopanan dan tata bahasa pangeran Havier yang begitu berwibawa. Lantas ia mengusap satu lengan Vier dan menepuknya pelan. “Baik.” ucapnya.
Havier senang dengan sambutan hangat raja Aruchi. Dia memutuskan untuk melanjutkan pertemuan dengan sang putri.
“Ngomong-ngomong, apa anda sudah membicarakan hal ini dengan putri Honey?”
“Ah, jangan lagi memanggilnya Honey, dia akan marah. Panggil dia Green.”
Havier yang semula mendapatkan informasi dari sang ayah jika nama putri kerajaan Amber, cukup tercengang. Begitu juga saat mendengar cerita dari sang ayah bahwa, putri Green pernah hilang selama dua puluh tahun karena diculik. Namun sekarang sudah ditemukan disebuah kerajaan bernama Geogini yang dikenal sangat kuat dan memiliki pasukan perang yang tak terkalahkan.
“Ah, baiklah.” jawab Havier sembari menganggukkan kepala sebagai bentuk setuju disela kekehan kecil yang muncul begitu saja. Dia akan memanggil gadis itu dengan nama Green.
“Ayo masuk dan kita bicarakan maksud tujuan pangeran datang ke sini secara tiba-tiba tanpa raja Nagawa.”
Keduanya berlalu dari halaman depan istana. Berjalan masuk dan berencana membicarakan apa yang menjadi tujuan Havier datang. Yakni ingin melihat dan mengenal putri cantik kerajaan Amber. Lantas jika berjodoh, Havier akan meminangnya.
Tapi apa yang dikabarkan oleh seorang dayang menjadi sebuah berita yang mencengangkan. Dayang itu berkata jika Green tidak ada dikamarnya.
Aruchi yang pernah kehilangan, tentu saja panik. Tapi kepanikan itu seolah di terbangkan dari bumi ke langit ketika tau jika Green sedang pergi beberapa saat yang lalu, bersama panglima perang kerajaan Geogini.
Geram. Aruchi bahkan tak menduga Jika Green bisa melakukan hal memalukan seperti itu, padahal Havier sudah ada di istana mereka.
“Ada masalah, yang mulia raja?” tanya Havier, memastikan jika kedatangannya tidak membuat kesalahan.
“Saya minta maaf. Sepertinya Green tidak bisa bertemu dengan anda hari ini.” ucapnya, menahan mati-matian rahangnya agar tidak mengerat dan meluapkan emosinya di tempat.
"Kenapa?”
Aruchi tidak punya pilihan lain. Dia juga tidak bisa menyembunyikan informasi yang sudah seharusnya di dengar oleh Havier. Terserah. Keputusan ada di tangan Havier. Jika pria itu tidak terima dan mengancam akan menghancurkan kerajaan Amber, Aruchi akan menerima tawaran itu.
“Putriku sedang mencoba menolak perjodohan ini. Dia sedang pergi keluar istana bersama seseorang.”
Menarik.
Havier justru penasaran dengan sosok gadis bernama Green yang sudah berani menolaknya terang-terangan. Satu seringai muncul disudut bibir Havier, lalu ia berkata dengan tegas. “Tidak apa-apa. Aku akan datang kesini lain waktu. Perjodohan ini akan tetap terjadi bukan?” []
^^^to be continued.^^^
...Havier Shoji, 33 tahun. Pangeran dari kerajaan Shibu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
yumin kwan
tetap lbh suka junot
2022-12-05
1
Shinichi x Kaito
sesuai yg didapat yah kak
2022-10-03
0
Faa
novelnya bagus sebenarnya, cuman kurang peminatnya doang, semangat update author💪💪
2022-09-22
1