CHAPTER 2

Di pemukiman elite dan hanya bisa di masuki oleh keluarga yang memiliki rumah disana. Deretan Rumah bak istana berjejer rapi, lapangan Golf terbentang luas di samping rumah mereka. Di sisi lain tempat berkuda pun terlihat apik. Setiap rumah memiliki pagar otomatis sendiri dan di halaman rumah air mancur begitu menawan dan beberapa tanaman mahal juga tumbuh di halaman rumah mereka.

Mobil keluaran terbaru terparkir bebas di depan rumah itu, dimana-mana ada penjaga berseragam sangat rapi. Menggunakan setelan jas dan tentu masih terlihat muda .

Rendy Handoko menikmati sarapan pagi bersama Papa,Mama dan keluarganya yang lain, Rendy cukup beruntung dalam beberapa hal.

Ia yang baru berumur 22 tahun sudah sukses meniti karir di usia muda. Wajah rupawan dan senyuman manisnya. Selalu membuat ia di lirik oleh majalah-majalah terkenal untuk mempromosikan produk mereka.

Kehidupan keluarga mereka jauh dari kata susah. Bahkan Rendy juga terkenal di kalangan anak pengusaha sukses lainnya.

"Bagaimana tawaran Papa Ren?" Tanya Pak Harris Handoko.

Harris Handoko adalah pengusaha yang bertalenta dan teliti dalam mengerjakan apapun. Kerap kali ia di undang untuk menjadi motivator perusahaan lain.

Dan Pak Harris juga tidak segan-segan membagikan rahasia suksesnya. Pak Harris adalah laki-laki baik dan suka membantu.

Tidak begitu dengan istrinya. Bu Silvi Handoko. Ia adalah sosok perempuan yang suka menghabiskan uang suaminya. Dan selalu memilih-milih perempuan untuk di di jadikan menantunya

Bu Silvi sendiri memiliki beberapa syarat untuk menjadi menantunya, cantik sudah tentu, pintar apa lagi dan yang paling penting dari semuanya bibit bobotnya harus jelas, keluarganya juga harus pengusaha dan tidak ada cacat dalam perusahaannya apalagi jika perusahaan itu di ambang kebangkrutan tentu Bu Silvi akan menolaknya.

"Biarkan Rendy memilih sendiri Pa" Sahut Bu Silvi yang tidak menyukai perjodohan yang di rencanakan suaminya

"Terserah Papa!" Sambung Rendy karena ia tahu perempuan itu akan mundur sebelum di jodohkan kepadanya.

Ia menyudahi makannya dan meninggalkan keluarganya begitu saja. Seperti Mamanya, Rendy tidak menginginkan perjodohan.

Pria itu sudah seperti mati rasa. Ia tidak tertarik untuk mencintai wanita lain lagi setelah hatinya di buat patah oleh seseorang.

Rendy hanya mempermainankan setiap wanita yang menggodanya. Bahkan gosip buruk tentang dia sudah banyak terdengar.

Dan itu juga alasan Pak Harris menjodohkan anaknya dengan anak temannya.

"Apa kau akan tidur sepanjang hari?" Bentak Rendy kepada sopir pribadinya

"Iya tuan... Eh, nggak tuan!" Jawab Pak Joko yang masih di landa kantuk berat.

Pak joko sudah bekerja selama lima tahun bersama Rendy.

Biar pun beliau selalu di omeli, tetapi Pak Joko tidak pernah sekali pun ingin mengundurkan diri. Karena Rendy selalu menaikkan gajinya setiap tahun

"Ke rumah" Suruh Rendy dengan muka juteknya

Pak Joko hanya mengangguk dan kembali mengendarai mobil. Rendy sudah memiliki rumah sendiri yang cukup jauh dari pemukiman orang tuanya. Ia lebih suka menghabiskan waktu sendiri di rumah pribadinya. Jika orang tuanya tidak menyuruh pulang, maka Rendy tidak akan mengunjungi rumah utamanya.

Rendy saat ini menjabat menjadi CEO di bluemoon grup yang di dirikan atas bantuan Papanya. Namun, berkat kepintaran dan kerja kerasnya ia berhasil menjalankan bisnis itu sendiri. Perusahaannya bergerak di bidang pembuatan kosmetik dan pakaian. Rendy adalah CEO yang berdarah dingin, kasar, arogan, dan suka menyepelekan orang.

Begitulah sepenggal cerita tentang Rendy.

Dan karena itu juga banyak perempuan yang mengundurkan diri ketika akan di jodohkan dengannya. Namun, di sisi lain, Rendy adalah pria kesepian dan juga baik hati. Hanya saja, ada beberapa bagian yang membuat ia berubah menjadi sedingin es di kutub utara.

"Batalkan semua meeting hari ini!" Suruh Rendy ketika ia menghubungi sekretaris pribadinya.

Ia menutup telepon dan memejamkan mata, kali ini Rendy sedikit bingung bagaimana bisa ada perempuan yang mau di jodohkan dengannya. Pikir Rendy seraya menikmati perjalanan.

Satu tahun yang lalu, salah satu anak pengusaha dan juga pemilik hotel di jodohkan kepada Rendy, Rendy tidak menolaknya bahkan Bu Silvi sangat menyetujui gadis itu menjadi menantunya, begitu juga Pak Harris sangat sangat setuju.

Tetapi kembali lagi kepada Rendy, pertemuan pertama ia sudah membuat kesan yang jelek, wanita itu masih bisa menerimanya karena ia tahu ini adalah perjodohan, kala itu mereka bertemu di salah satu restoran mewah di pusat kota. Bukannya bertemu tetapi Rendy mendandani sopir pribadinya bak orang kaya dan ia juga menyuruh Pak Joko untuk menemui wanita tersebut.

Pak Joko yang tidak mengerti sama sekali hanya menurut seperti sapi ompong.

"Kau Rendy?" tanya wanita itu ketika mereka sudah duduk di meja yang sama

Pak Joko hanya mengangguk lalu tersenyum kikuk, wanita itu juga ikut tersenyum karena ia sudah melihat profil Rendy dan ia tahu Rendy masih muda dan juga tampan

"Baiklah jadi bagaimana soal pernikahan kita?" tanyanya mengikuti permainan dari seorang Rendy

Pak Joko yang saat itu sedang minum langsung menyemburkan air dari mulutnya, bukan kurang ajar karena Pak Joko sangat kaget melihat reaksi wanita tersebut

"Kenapa?" tanya wanita itu masih bisa tersenyum

"Anuuu! Anuu hhmmm i-tu" jawab Pak Joko mulai hilang kendali

"Anu apa?" tanya wanita itu

"Bapak bukan Rendy kan?" tanyanya melihat reaksi Pak Joko

Pak Joko mulai memikirkan alasan tetapi ia tidak bisa mengungkapkannya, karena beberapa jam yang lalu Rendy sudah mengancamnya, jika gagal maka Pak Joko akan di pecat

"Ayolah nikmati makan malam ini" ucap Pak Joko tersenyum kecil

Wanita itu langsung mengerutkan keningnya, ia heran tiba-tiba orang di depannya langsung berubah menjadi pria yang berwibawa

"Jadi kapan kau siap menikah?" tanya Pak Joko kembali

"Lihat ini?" Jawab wanita itu menunjukkan foto Rendy yang sebenarnya

Pak Joko melihat sebentar lalu tersenyum "Itu foto waktu saya muda"

"M-maksudnya?" tanya wanita itu mulai kebingungan

"Iya itu foto saya waktu muda, sejujurnya itu lah alasan orang tua saya menjodohkan kita karena saya tidak laku-laku sampai hari tua"

Wanita itu semakin panik

"Dan saya lihat ekspresi kau sepertinya sangat senang bertemu dengan saya, saya sangat bersyukur"

"Cukup!" pungkas wanita itu

"Saya tidak senang dan kau tahu saya sudah punya pacar saya menemui kau karena menghargai orang tuaku, mulai hari ini jangan ganggu orang tuaku lagi" ucapnya lalu beranjak pergi dengan wajah marah

Rendy yang mengamati dari jauh tersenyum lepas ketika melihat sopirnya berhasil kembali, Rendy menghampiri Pak Joko lalu tersenyum bahagia

"Berhasil tuan" ucap Pak Joko

"Gajimu saya tambah" balas Rendy.

Terpopuler

Comments

Renesme Kiky

Renesme Kiky

menarik

2023-02-02

0

Supartini

Supartini

nyimak dulu

2021-12-19

1

Mr.VANO

Mr.VANO

masi menyimak thor,ad ketertarikan ceritany

2021-10-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!