pusing

Kepala Mahreen terasa pusing tujuh keliling gara gara Permintaan Ayah tadi.

"Aduh Gimana dong bu??"

"Jangan cerewet Galang! Kepala ku juga pusing !" jawab Mahreen masih fokus menyetir

"Saya nggak mau sampai Gagal menjadi Ahli waris dari Life& Sentosa Grop bu Mahreen??" Galang mengacak acak rambut nya, karena resah. Takut Mahreen tak jadi membantu nya

"Kamu pikir saya mau menikah apa??? saya juga nggak mau Galang! dimana alamat kamu biar saya antar pulang!"

"Nggak mau! pokok nya saya mau ikut ibu!"

"Galang! saya mau mengajar.. mana mungkin kamu ikut saya??" Mahren mulai geregetan sama bocah di sebalah nya ,karena permintaan nya selalu aneh aneh.

"Nggak apa apa..biar Papa tahu, seharian ini aku belajar sama Ibu?"

"Apa! belajar apa'an??? Jangan merepot kan saya Galang.. Saya suduh pusing dengan permintaan Ayah..!"

Galang melihat jam yang melingkari tangan nya.. "Sudah masuk waktu sholat Magrib! ayo sholat dulu..kita cari Masjid terdekat!"

Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya, mana mungkin bocah tengil si Pemalas akut ini memikir kan soal akhirat juga..

Sejauh hampir sehari bersama nya, Galang tidak menunjuk kan sikap kurang ajar pada nya. Bahkan selalu menghormati dan menjaga perilaku nya.

Usai sholat berjamaah Mahreen segera menuju kampus bersama Galang..

"Ibu ngajar disini juga??" tanya Galang saat Mahreen memarkir nya mobil nya

"Iya!"

"Kok saya nggak pernah ngeliat ibu ngajar ya??"

"Saya baru setahun aktif ngajar disini.." Sambil bersiap siap untuk turun

"Lagian saya sering bolos deh Bu hahah"

"Pantas saja butuh waktu 8tahun untuk Lulus S1!" sindir Mahreen langsung turun dari mobil.

Baru saja melangkah, Mahrean membalikan badan nya lagi dan kembali membuka pintu mobil nya.

"Kamu mau disini atau di kantin?" tawar Mahreen membungkuk kan badan nya memasuki mobil.

"Disini saja bu..Nanti ketahuan sama cewek saya lagi??"

"Itu bukan urusanku Galang! ya sudah saya ada kelas 3jam hari ini.."

"Ya sudah..saya bawa Mobil Bu Mahreen ya..buar nggak suntuk disini!" Galang memeinta kunci mobil dan Mahreen mengijin kan nya.

"Bu Mahreen!" baru saja melangkah sudah di sambut oleh Pak Witan teman sejawat nya.

"Pak Witan?" balas menyapa dengan ramah.

"Bagaimana dengan kelas mengajar nya.."

"Baik Pak..lancar.."

mahreen sengaja menghindari Pak Witan.. Karena merasa pernah dipermain kan oleh nya.

Dulu sempat dekat , Seperti orang yang sedang PDKT dan memberi kan nya harapan, tapi ternyata diam dim Pak Witan sudah punya pacar. Sampai Mahreen melihat dengan mata kepala nya sendiri.

Itu sebab nya Mahreen menjauh dna menjaga jarak meski Pak Witan masih saja mencoba mendekatinya

"Bu Mahreen!" Pak Witan menghadang Bu Mahreen

"Permisi Pak..saya mau masuk kelas.."

"Bu..kapan ada waktu luang? saya ingin mengajak makan dan berbicara pada Bu Mahreen?"

"Bicarakan disini saja Pak..saya masih belum ada waktu Luang..Permisi!" menerobos Pak Witan.

Jam mengajar sudah selesai..Mobil nya sudah terparkir kembali di tempat semula.

"Geser! biar saya saja yang nyetir.." Pinta Mahreen saat membuka pintu mobil.

"Biar saya saja Bu.. saya tahu Bu Mahreen capaek.."

"Saya sudah terbiasa!"

"Tidak apa apa.. Ayo!"

Akhir nya Galang lah yang mengemudi.

Di perjalaanan Mahreen hanya terdiam,mencari cara bagaimana agar ayah nya tidk jadi menjodoh kan nya dengan orang lain ,dan diri nya juga tidak mau menikah dengn Galang.

"Kenapa bu? dari tadi diam saja""

Dengan nafas berat dan pasrah "kita sudahu saja Sandiwara ini Lang?? saya nggal mau melibat kan masa depan kamu untuk masalah Pribadi saya.."

"Tidak bisa! kita kan sudah sepakat untuk bekerja sama Bu.."

"Galang..Kamu minta saja secara baik baik smaa Papa mu..Seperti nya saya nggak bisa membantu kamu"

"Papa nggak bakalan percaya sama saya Bu? Ayolah bu?? tolongin saya..Hanya Bu Mahreen harapan masa depan saya.."

Mahreen mendelik kesal, sebenar nya terbuat apa sih otak anak ini..

"Memang nya kamu mau menikah sama saya! kamu dengar sendiri kan?? bagaimana Ayah tadi???"

"Apa menikah dengan ibu! saya belum siap Bu? apalagi saya punya pacar yang sangat saya cintai..."

"Masalah pacar..itu bukan urusan saya Lang! Yang kita bahas sekarang itu Masalah Penawaran !"

"Gimana ya Bu?? untuk menikah terus terang saja belum siap!"

"Maka nya! kita sudahi saja sandiwara ini!"

"Terus gimana dengan saya dong Bu?? masak saya nggak jadi Ahli Wariss??"

"Saya sudah pusing! apa lagi mendengar ocehan mu yang selalu merengek! cepat turun..!" Mahreen menurun kan Galang di halaman rumah nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!