Mahreen adalah seorang Perempuan yang memiliki kecerdasaan di atas rata rata. Di Kantor Mahreen memiliki Jabatan yang mentereng,bahkan apapun yang berurusan dengan kemajuan Perusahaan pasti ada sangkutan nya dengan Mahreen.
Salah satu nya Menjadi tangan Kanan Pak Santoso. Bahkan satu tahun terakhir ini, Mahreen sudah di angkat menjadi Pegawai Negri dengan setatus nya sebagai Dosen.
Ya! Mahreen adalah anak seorang dosen, dan kini pun ia juga menjadi Dosen. Ia Mengambil kelas mengajar disore/malam hari.
Perusahaan memberi nya kompensasi untuk waktu waktu tertentu jika ada kegiatan di Kampus, Karena Bagi Perusahaan Mahreen adalah tambang emas yang tidak boleh di sia siakan.
Galang, Pria berusia 25 tahun baru saja menamat kan Study nya sebagai Mahasiswa S1 Management. Kekeh ingin menjadi Pemimpin di perusahaan Papa nya. Padahal secara akademik dan non akademik Nilai Galang sangat memprihatin kan. Kecerdasan nya pun di bawah rata rata. Bukan Karena dia sangat bodoh. Tapi karena Gaya hidup nya yang suka malas..ditambah lingkungan pergaulan nya yang keliru.
Galang selalu beranggapan bahwa uang Papa nya tidak akan habis, serta diri nya akan menjadi pewaris tunggal Di perusahaan Life&Santoso.
Siapa sih yang tidak kenal dengan perusahaan yang satu ini.
"Lebih baik kamu fokus mencari suami Reen??" perintah ibu sambil merajang sayuran.
Mahreen sangat malas saat ibu nya mulai mengkorek dan membahas masalah Suami.
"Bu?? kenapa sih harus membahas ini teruss??"
"Maka nya cari suami..agar ibu Diam! Lebih baik kamu keluar dari pekerjaan mu.."
"Ibu!" semakin membuat Mahreen tak percaya "Tidak mau! aku sangat menikmati pekerjaan ku.."
"Ya Tuhan.. Sebenar nya apa dosa yang pernah ibu lakukan di masa Lalu Mahreen! sehingga ibu mendapat hukuman seperti ini..Punya anak Perempuan satu tapi tidak laku laku!" Ucap ibu penuh sesal,seolah dirinya adalah ibu paling malang di dunia ini.
Mahreen mendengus kesal, seolah menjadi beban keluarga ,setiap hari di olok olok ibu nya mengenai masalah itu itu saja.
"Bu..Mahreen ini bukan nya tidak Laku? tapi Mahreen menunggu waktu yang tepat? sampai mendapat kan Yang Srek di hati Mahreen?"
"Sampe kapan? sampe rambut ibu memutih?? Kamu terlalu pemilih jadi perumpuan! ingat usia Mahren! inget usia!" Kata ibu penuh penghayatan.
"Sudah lah Bu..Mahreen Pamit!" Mahreen meninggal kan meja makan.
"Pokok nya kalau dalam minggu ini kamu nggak membawa calon suami ke Rumah! Minggu depan akan ibu jodoh kan dengan Teman Kakak mu Dani!" ancam ibu dengan serius.
Mahreen tidak ingin membalas omongan ibu ,karena ia tahu pasti akan kemana mana nanti nya. Mahreen khawatir kalau ibu akan benar benar menjodoh kan diri nya dengan Teman Mas Dhani. Kakak Lelaki nya yang menjadi seorang Aparatur Negara.
Omongan ibu terus terngiang ditelinga sehingga membuat nya tidak fokus.
"Ahhh!!!" Pekik Mahreen mendobrak Stir mobil nya dengan Frustasi.
Seperti biasa hari ini Galang magang di perusahaan Papa nya dengan Gaya yang selangit, cengengesan menggoda dan menggombali para Gadis.
Mahreen membuka pintu Lobi dengan Lemas tak bersemangat, masih mengenakan Sragam PSH nya , Karena hari ini ada acara di Kampus.
Di kantor, Mahreen terkenal dingin dan menutup diri terutama dengan Laki laki. Nama nya cukup terkenal di perusahaan..semua orang menghormati nya, pendiam , sedikit Judes dan sangat berwibawa..
"Siapa Dia?" Tanya Galang pada Resepsionis yang bernama Sari... karena kebetulan saat itu Galang sedang ada keperluan dengan Sari.
"Bu Mahreen Pak!"
"Bu Mahreen?!!" Galang berfikir keras, karena selama ini ia belum pernah bertatap muka dan mendengar Nama Mahreen.
"Iya Pak Bu Mahreen nama nya? Beliau Dewan di Reksi di perusahaan ini sekaligus tangan Kanan Pak Santosa.. "
"Apa! memang nya apa kelebihan nya..kenapa Baju Kerja nya jelek begitu?" tingkah tengil Galang mulai kambuh lagi
"Itu seragam PNS Pak???? Bu Mahreen itu sangat cerdas Pak? beliau juga menjadi Dosen di salah satu Perguruan tinggi, tapi sayang di usia nya yang sudah 28 tahun..Bu Mahren belum menikah"
"Apa???" Galang kemudian memperhatikan penampilan Mahreen dari atas sampai bawah,
Bahkan berani berani nya Menyapa Mahreen saat melewati nya.
"Pagi Bu Mahreen..." sapa Galang kepedean sok kenal dan sok dekat.
Mahren hanya menatap dingin tanpa membalas Sapaan Galang dan Berlalu begitu saja
"Pantes saja nggak ada cowok yang mau mendekati nya..Jutek gitu orang nya!" gerutu Galang.
Hampir seharian ini Mahreen memikir kan ancaman dari ibu, Jika minggu ini ia tidak membawa calon suami ke Rumah..maka ibu akan menjodoh kan nya dengan teman Kakak nya.
Mahreen sendiri tidak mau menikah dengan seorang Aparatur karena trauma dengan Raffi cowok nya dulu.
Raffi berjanji akan menikahi nya setelah pulang bertugas dari Luar daerah...tapi sayang Setelah hampir 4tahun Mahreen menunggu, Raffi pulang Justru membawa istri dan anak nya.
Dari situ lah Mahreen tidak mempercayai semua laki laki sampai detik ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments