Setelah perkelahian tadi, Grisella, memutuskan untuk keluar dari kelas agar ia dapat mencari udara segar untuk menenangkan hatinya, sesampainya ia di taman asrama tak sengaja ia melihat Harry, dari kejauhan yang sedang di kerubungi oleh para wanita yang menyukainya.
Grisella, sedikit merasa cemburu akan tetapi ia tau bahwa Harry, hanya mecintainya saja, ia pun duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut.
"Apakah itu Harry? eum... ya benar, sepertinya di asrama ini kekasih ku itu selalu di kelilingi oleh para wanita. Aku sedikit cemburu sih... tapi aku tau kok Harry, pasti setia." gumam Grisella.
Pemandangan di area asrama begitu sangat indah, dan sejuk yang membuat Grisella, dengan mudah nya untuk kembali tenang.
"Anak dari wakil kepala asrama itu sangatlah menjengkelkan, dia begitu sombong, arogan, dan selalu menganggap dirinya selalu benar. Hmm... selanjutkan apa yang harus aku lakukan ya? bagaimana jika ia akan menggangguku lagi? ah sudahlah Grisella, itu hanyalah masalah kecil." ucap Grisella, yang lagi-lagi terus bergumam pada dirinya sendiri.
Tidak lama dari itu Harry, mulai menyadari kehadiran Grisella, di dekatnya, ia berusaha mencari Grisella akan tetapi tidak ada siapapun lagi, hanya ada para wanita yang sedang mengerubungi nya saja di taman itu.
"Harry... Harry, ayolah katakan pada kami bagaimana ciri-ciri wanita idaman mu." ujar salah satu wanita yang ada di dekat Harry.
"Eum... tentu saja ia harus cantik, manis, pintar, perhatian, berani, memiliki banyak keahlian contohnya seperti memanah, berkuda, menembak, dan berenang." jawab Harry, yang sedang menyebutkan ciri-ciri dari Grisella.
Para wanita tersebut begitu langsung terkejut setelah mendengar ciri-ciri dari wanita idaman yang Harry inginkan.
"Ka-kamu dengar itu? memanah? menembak? berkuda? apa ada seorang wanita yang mempelajari itu semua?" bisik salah satu wanita yang ada di sana.
"Ah... bagaimana ini? akupun hanya bisa berenang saja, apakah Harry, dapat memasukan ku ke dalam daftar wanita idaman nya?" jawab wanita lain.
"Harry, apakah ada seorang wanita di dunia ini yang mirip seperti apa yang kamu sebutkan tadi? apa jangan-jangan itu bukan seorang wanita, tapi selera mu adalah sesama pria?" ujar wanita lainnya yang asal bicara di hadapan Harry.
"Tutup mulut mu! aku normal, aku akan cari wanita seperti apa yang aku sebutkan tadi, jika tidak ada maka aku akan latih." jawab Harry.
"Kau berhati-hatilah dalam bicara, jangan buat Harry marah."
"Maafkan aku Harry."
"Ya tidak apa-apa." jawab Harry, yang sepertinya terus-menerus mencari seseorang.
Dan ketika ia melirik ke arah kiri sudut ada satu orang wanita yg sedang duduk di sana, ia pun memutuskan untuk menghampirinya karena firasatnya mengatakan bahwa itu adalah Grisella.
"Para gadis, aku mohon tunggu sebentar di sini, jangan kemana-mana dan jangan mengikuti ku dulu, tunggu saja." ujar Harry.
"Baik." ujar para wanita itu secara bersamaan.
Harry, mulai berjalan ke arah wanita tersebut, dan memanggilnya. "Halo, hai kamu..."
Grisella, langsung melirik ke arah Harry, dan kembali menyapanya balik. "Halo juga, iyah ada apa?"
Harry, begitu langsung mengenali suara yang di ucapkan oleh wanita itu, ia mendengar nya dengan jelas dan menyimpulkan bahwa suara itu adalah benar-benar suara Grisella.
Harry, mengedipkan sebelah matanya untuk memberikan Grisella, sebuah kode bahwa ia mengenalinya. "Halo gadis kecil, siapa nama mu?"
"Ah... nama ku Sella Yudistian, nama mu?" ujar Grisella, yang menjawab Harry, dengan sandiwaranya.
"Nama yang bagus, kenapa kamu sendirian di sini?"
"Aku sedang ada sedikit masalah di kelas, jadi aku ke sini untuk menenangkan diri."
"Masalah apa? oh ya perkenalkan nama ku Harry."
Para wanita yang masih menunggu Harry kembali, begitu sangat memperhatikan tingkah laku Grisella, dari kejauhan, dengan memberikan tatapan yang tajam nan kejam padanya.
"Eh... eh... baiklah Harry, aku mohon kamu harus melihat ke belakang, sepertinya para wanita itu akan membunuh ku jika kamu berlama-lama di sini. Jika hal ini jadi masalah aku akan menjamin masalah ku akan bertambah dua kali lipat setelah ini." ujar Grisella.
Harry, melirik ke arah para wanita yang ada di belakang nya. "Kalian baik-baik saja kan? aku mohon... aku hanya ingin mengajak ngobrol si kutu buku kesepian ini."
"Sial... lelaki ini memanggil ku dengan sebutan kutu buku! awas saja kamu Harry." ujar Grisella, di dalam hatinya.
Dengan seketika semua wajah para wanita itu berubah sembilan puluh derajat menjadi tersenyum ramah dan baik. "Ya Harry, kami baik-baik saja, namun sepertinya kamu harus cepat kembali ke sini."
"Ah baiklah... sebentar." jawab Harry
Harry, mendekatkan wajah nya ke sisi kanan wajah Grisella, lalu berbisik. "Sayang, kau sangat pintar dalam hal penyamaran."
Wajah Grisella, langsung berubah menjadi tersipu malu setelah ia menerima bisikan dari Harry. Namun berbeda dengan para wanita yang ada di belakang sana, yang pada awalnya mood mereka baik-baik saja dengan seketika langsung berubah menjadi bad mood hanya karna melihat Grisella, yang di bisiki oleh Harry.
"Baiklah Sella, aku pergi dulu... sampai jumpa nanti. Ayo wanita-wanita ku ikuti aku sekarang." ucap Harry.
"Baik pangeran ku/baik Harry/baik tampan/baik kakak kelas." jawab para wanita itu dengan jawaban yang berbeda-beda.
Grisella, begitu merasa geli dengan apa yang di katakan oleh Harry, ia pun bergumam setelah Harry, mulai beranjak jauh. "Sial! wanita-wanita ku?! apa maksud mu itu Harry? eum... jadi selama ini aku telah salah menilai mu yah? dan juga salah telah menyangka dirimu itu baik-baik saja selama di asrama. Harry, awas saja aku pasti akan membalas mu nanti, hahaha."
Walau ini adalah pertemuan yang sangat singkat bagi Grisella, dan Harry, akan tetapi hal ini di anggap sebuah keberuntungan oleh Grisella, karena ia bisa lebih sering bertemu dengan Harry, di bandingkan saat ia di rumah. Karena ayah Grisella hanya mengizinkan mereka bertemu sebanyak satu hari dalam seminggu.
Grisella, sangat senang Harry dapat merasakan keberadaan nya di taman, dan juga sudah berani untuk menyapanya duluan walau kemungkinan besar itu akan cukup memalukan bagi Harry, karna telah menyapa seorang gadis yang berpenampilan sederhana sepertinya.
"Harry, aku sangat mencintaimu." ujar Grisella, si dalam hatinya.
Bersambung.....
Jangan lupa untuk Like + Komen + Vote + Share Novel ini ke teman-teman kalian ataupun grup-grup chat kalian.
Tetap dukung Author ya dan tetap tunggu juga update bab selanjutnya🖤 Nantikan bab 6 yang akan segeda di update.
...づ ̄ ³ ̄)づ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments