Bab 5 : Harry kekasih ku

Setelah perkelahian tadi, Grisella, memutuskan untuk keluar dari kelas agar ia dapat mencari udara segar untuk menenangkan hatinya, sesampainya ia di taman asrama tak sengaja ia melihat Harry, dari kejauhan yang sedang di kerubungi oleh para wanita yang menyukainya.

Grisella, sedikit merasa cemburu akan tetapi ia tau bahwa Harry, hanya mecintainya saja, ia pun duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut.

"Apakah itu Harry? eum... ya benar, sepertinya di asrama ini kekasih ku itu selalu di kelilingi oleh para wanita. Aku sedikit cemburu sih... tapi aku tau kok Harry, pasti setia." gumam Grisella.

Pemandangan di area asrama begitu sangat indah, dan sejuk yang membuat Grisella, dengan mudah nya untuk kembali tenang.

"Anak dari wakil kepala asrama itu sangatlah menjengkelkan, dia begitu sombong, arogan, dan selalu menganggap dirinya selalu benar. Hmm... selanjutkan apa yang harus aku lakukan ya? bagaimana jika ia akan menggangguku lagi? ah sudahlah Grisella, itu hanyalah masalah kecil." ucap Grisella, yang lagi-lagi terus bergumam pada dirinya sendiri.

Tidak lama dari itu Harry, mulai menyadari kehadiran Grisella, di dekatnya, ia berusaha mencari Grisella akan tetapi tidak ada siapapun lagi, hanya ada para wanita yang sedang mengerubungi nya saja di taman itu.

"Harry... Harry, ayolah katakan pada kami bagaimana ciri-ciri wanita idaman mu." ujar salah satu wanita yang ada di dekat Harry.

"Eum... tentu saja ia harus cantik, manis, pintar, perhatian, berani, memiliki banyak keahlian contohnya seperti memanah, berkuda, menembak, dan berenang." jawab Harry, yang sedang menyebutkan ciri-ciri dari Grisella.

Para wanita tersebut begitu langsung terkejut setelah mendengar ciri-ciri dari wanita idaman yang Harry inginkan.

"Ka-kamu dengar itu? memanah? menembak? berkuda? apa ada seorang wanita yang mempelajari itu semua?" bisik salah satu wanita yang ada di sana.

"Ah... bagaimana ini? akupun hanya bisa berenang saja, apakah Harry, dapat memasukan ku ke dalam daftar wanita idaman nya?" jawab wanita lain.

"Harry, apakah ada seorang wanita di dunia ini yang mirip seperti apa yang kamu sebutkan tadi? apa jangan-jangan itu bukan seorang wanita, tapi selera mu adalah sesama pria?" ujar wanita lainnya yang asal bicara di hadapan Harry.

"Tutup mulut mu! aku normal, aku akan cari wanita seperti apa yang aku sebutkan tadi, jika tidak ada maka aku akan latih." jawab Harry.

"Kau berhati-hatilah dalam bicara, jangan buat Harry marah."

"Maafkan aku Harry."

"Ya tidak apa-apa." jawab Harry, yang sepertinya terus-menerus mencari seseorang.

Dan ketika ia melirik ke arah kiri sudut ada satu orang wanita yg sedang duduk di sana, ia pun memutuskan untuk menghampirinya karena firasatnya mengatakan bahwa itu adalah Grisella.

"Para gadis, aku mohon tunggu sebentar di sini, jangan kemana-mana dan jangan mengikuti ku dulu, tunggu saja." ujar Harry.

"Baik." ujar para wanita itu secara bersamaan.

Harry, mulai berjalan ke arah wanita tersebut, dan memanggilnya. "Halo, hai kamu..."

Grisella, langsung melirik ke arah Harry, dan kembali menyapanya balik. "Halo juga, iyah ada apa?"

Harry, begitu langsung mengenali suara yang di ucapkan oleh wanita itu, ia mendengar nya dengan jelas dan menyimpulkan bahwa suara itu adalah benar-benar suara Grisella.

Harry, mengedipkan sebelah matanya untuk memberikan Grisella, sebuah kode bahwa ia mengenalinya. "Halo gadis kecil, siapa nama mu?"

"Ah... nama ku Sella Yudistian, nama mu?" ujar Grisella, yang menjawab Harry, dengan sandiwaranya.

"Nama yang bagus, kenapa kamu sendirian di sini?"

"Aku sedang ada sedikit masalah di kelas, jadi aku ke sini untuk menenangkan diri."

"Masalah apa? oh ya perkenalkan nama ku Harry."

Para wanita yang masih menunggu Harry kembali, begitu sangat memperhatikan tingkah laku Grisella, dari kejauhan, dengan memberikan tatapan yang tajam nan kejam padanya.

"Eh... eh... baiklah Harry, aku mohon kamu harus melihat ke belakang, sepertinya para wanita itu akan membunuh ku jika kamu berlama-lama di sini. Jika hal ini jadi masalah aku akan menjamin masalah ku akan bertambah dua kali lipat setelah ini." ujar Grisella.

Harry, melirik ke arah para wanita yang ada di belakang nya. "Kalian baik-baik saja kan? aku mohon... aku hanya ingin mengajak ngobrol si kutu buku kesepian ini."

"Sial... lelaki ini memanggil ku dengan sebutan kutu buku! awas saja kamu Harry." ujar Grisella, di dalam hatinya.

Dengan seketika semua wajah para wanita itu berubah sembilan puluh derajat menjadi tersenyum ramah dan baik. "Ya Harry, kami baik-baik saja, namun sepertinya kamu harus cepat kembali ke sini."

"Ah baiklah... sebentar." jawab Harry

Harry, mendekatkan wajah nya ke sisi kanan wajah Grisella, lalu berbisik. "Sayang, kau sangat pintar dalam hal penyamaran."

Wajah Grisella, langsung berubah menjadi tersipu malu setelah ia menerima bisikan dari Harry. Namun berbeda dengan para wanita yang ada di belakang sana, yang pada awalnya mood mereka baik-baik saja dengan seketika langsung berubah menjadi bad mood hanya karna melihat Grisella, yang di bisiki oleh Harry.

"Baiklah Sella, aku pergi dulu... sampai jumpa nanti. Ayo wanita-wanita ku ikuti aku sekarang." ucap Harry.

"Baik pangeran ku/baik Harry/baik tampan/baik kakak kelas." jawab para wanita itu dengan jawaban yang berbeda-beda.

Grisella, begitu merasa geli dengan apa yang di katakan oleh Harry, ia pun bergumam setelah Harry, mulai beranjak jauh. "Sial! wanita-wanita ku?! apa maksud mu itu Harry? eum... jadi selama ini aku telah salah menilai mu yah? dan juga salah telah menyangka dirimu itu baik-baik saja selama di asrama. Harry, awas saja aku pasti akan membalas mu nanti, hahaha."

Walau ini adalah pertemuan yang sangat singkat bagi Grisella, dan Harry, akan tetapi hal ini di anggap sebuah keberuntungan oleh Grisella, karena ia bisa lebih sering bertemu dengan Harry, di bandingkan saat ia di rumah. Karena ayah Grisella hanya mengizinkan mereka bertemu sebanyak satu hari dalam seminggu.

Grisella, sangat senang Harry dapat merasakan keberadaan nya di taman, dan juga sudah berani untuk menyapanya duluan walau kemungkinan besar itu akan cukup memalukan bagi Harry, karna telah menyapa seorang gadis yang berpenampilan sederhana sepertinya.

"Harry, aku sangat mencintaimu." ujar Grisella, si dalam hatinya.

Bersambung.....

Jangan lupa untuk Like + Komen + Vote + Share Novel ini ke teman-teman kalian ataupun grup-grup chat kalian.

Tetap dukung Author ya dan tetap tunggu juga update bab selanjutnya🖤 Nantikan bab 6 yang akan segeda di update.

...づ ̄ ³ ̄)づ...

Episodes
1 Bab 1 : Grisella Yudisti
2 Bab 2 : Demi Ayah
3 Bab 3 : Asrama penuh ujian
4 Bab 4 : Aditya dan Abi
5 Bab 5 : Harry kekasih ku
6 Bab 6 : Perasaan
7 Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8 Bab 8 : Gosip
9 Bab 9 : Topeng biru langit
10 Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11 Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12 Bab 12 : Cinta
13 Bab 13 : Gagal mengejar
14 Bab 14 : Teman pertama
15 Bab 15 : Keributan
16 Bab 16 : Kepribadian ganda
17 Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18 Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19 Bab 19 : Persahabatan
20 Bab 20 : Rangga
21 Bab 21 : Rasa iri
22 Gambaran wajah karakter
23 Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24 Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25 Gambaran Wajah Karakter Part 2
26 Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27 Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28 Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29 Bab 27 : Obat
30 Bab 28 : Nathan atau Harry?
31 Bab 29 : Ciuman pertama
32 Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33 Bab 31 : Sepupuku
34 Bab 32 : Kediaman Jian
35 Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36 Bab 34 : Rasa cinta
37 Bab 35 : Bumbu cinta
38 Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39 Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40 Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41 Bab 39 : Agam...
42 Bab 40 : Bujukan Grisella
43 Bab 41 : Teringat masa lalu
44 Bab 42 : Pendekatan
45 Bab 43 : Bantuan kecil
46 Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47 Bab 45 : Indri Yudisti
48 Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49 Bab 47 : Rasa dendam
50 Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51 Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52 Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53 Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54 Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55 Bab 53 : Ada hubungan apa?
56 Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57 Bab 55 : Gelang pasangan
58 Bab 56 : Ayah Rangga
59 Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60 Bab 58 : Duka hati Rangga
61 Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62 Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63 Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64 Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65 Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66 Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67 Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68 Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69 Bab 67 : Saling memaafkan
70 Bab 68 : Surat Tuntutan
71 Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72 Bab 70 : Satu tahun berlalu
73 Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74 Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75 Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Grisella Yudisti
2
Bab 2 : Demi Ayah
3
Bab 3 : Asrama penuh ujian
4
Bab 4 : Aditya dan Abi
5
Bab 5 : Harry kekasih ku
6
Bab 6 : Perasaan
7
Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8
Bab 8 : Gosip
9
Bab 9 : Topeng biru langit
10
Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11
Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12
Bab 12 : Cinta
13
Bab 13 : Gagal mengejar
14
Bab 14 : Teman pertama
15
Bab 15 : Keributan
16
Bab 16 : Kepribadian ganda
17
Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18
Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19
Bab 19 : Persahabatan
20
Bab 20 : Rangga
21
Bab 21 : Rasa iri
22
Gambaran wajah karakter
23
Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24
Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25
Gambaran Wajah Karakter Part 2
26
Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27
Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28
Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29
Bab 27 : Obat
30
Bab 28 : Nathan atau Harry?
31
Bab 29 : Ciuman pertama
32
Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33
Bab 31 : Sepupuku
34
Bab 32 : Kediaman Jian
35
Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36
Bab 34 : Rasa cinta
37
Bab 35 : Bumbu cinta
38
Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39
Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40
Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41
Bab 39 : Agam...
42
Bab 40 : Bujukan Grisella
43
Bab 41 : Teringat masa lalu
44
Bab 42 : Pendekatan
45
Bab 43 : Bantuan kecil
46
Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47
Bab 45 : Indri Yudisti
48
Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49
Bab 47 : Rasa dendam
50
Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51
Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52
Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53
Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54
Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55
Bab 53 : Ada hubungan apa?
56
Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57
Bab 55 : Gelang pasangan
58
Bab 56 : Ayah Rangga
59
Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60
Bab 58 : Duka hati Rangga
61
Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62
Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63
Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64
Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65
Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66
Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67
Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68
Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69
Bab 67 : Saling memaafkan
70
Bab 68 : Surat Tuntutan
71
Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72
Bab 70 : Satu tahun berlalu
73
Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74
Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75
Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!