Bab 4 : Aditya dan Abi

Di sisi lain tepat kakak Grisella yaitu Aditya, sedang berusaha untuk mengumpulkan informasi lain mengenai berita terbaru dari keluarga Jian. Ia meminta tangan kanan nya untuk menyamar menjadi tukang kebun yang memohon di pekerjakan di rumah keluarga Jian.

"Bagaimana pun caranya, aku harus membantu Grisella, untuk mengumpulkan informasi." ujar Aditya.

"Lalu apa yang harus hamba lakukan untuk Tuan muda?" tanya tangan kanannya.

"Aku punya rencana untuk mempekerjakan mu di rumah keluarga Jian." jawab Aditya.

"Maksud Tuan seperti apa?"

"Aku ingin kamu kenyamar menjadi tukang kebun, dan memohon mohon untuk di pekerjakan di rumah keluarga Jian. Ingat Abi, kau harus tetap setia dengan keluarga Yudisti, karena bagaimana pun kami telah membantumu, dan sekarang adalah tugasmu untuk menjalankan tugas kehormatan ini."

"Tuan muda, kau jangan pernah hawatirkan soal itu, karena hamba tau bahwa jasa-jasa keluarga Yudisti, itu sangatlah besar bagi hamba dan keluarga hamba." jawab Abi.

"Baiklah, setelah misi ini selesai aku berjanji akan memberikan mu uang sebesar dua miliyar."

"Terimakasih Tuan. Jadi mulai kapan hamba akan menyamar?"

"Sekarang, buatlah dirimu bagaikan seorang yang tak berdaya dan sangat membutuhkan pekerjaan itu."

"Baik Tuan, laksanakan. Hamba permisi dari sini." ujar Abi, yang segera pergi meninggalkan Aditya.

Sekarang Aditya hanya tinggal menunggu laporan dari tangan kanan nya itu.

...****************...

Di sisi lain Abi, dengan segera mengganti pakaian nya dan bergegas berangkat menuju ke rumah keluarga Jian, untuk memohon pekerjaan terhadapnya.

Sesampainya di depan gerbang keluarga Jian, Abi segera memulai sandiwaranya. "Penjaga! saya mohon panggilkan Tuan besar Jian untuk kemari."

"Cih... siapa kamu? berani-beraninya memerintah kami untuk memanggilkan Tuan besar?!" ujar salah satu penjaga itu.

"Tunggu... biarkan dia bicara dahulu. Ayo katakan, apa maksud dari kedatangan mu kemari?" tanya penjaga lain.

"Saya ingin bekerja disini, saya mohon panggilkan Tuan besar... saya tidak punya cara lagi untuk mencari pekerjaan." jawab Abi, dengan sandiwara besarnya itu.

"Baiklah, kau tunggu disini. Kami akan segera kembali membawa kabar, jika kau di terima sungguh kau beruntung, namun jika kau tidak terima saya mohon pulanglah, dan jangan buat keributan di sini."

"Baik-baik... saya akan menuruti syarat itu."

Kedua penjaga gerbang itupun segera pergi untuk menemui Tuan besar Jian, dan memberitahu kabar bahwa ada seorang pemuda yang memohon-mohon untuk dapat menemuinya sekaligus bekerja di rumah keluarga Jian.

"Tuan besar, kami izin melapor." ucap salah satu penjaga, yang menghadap langsung kepada Tuan besar keluarga Jian.

"Katakanlah." jawab Alfin Jian.

"Di luar gerbang ada seorang pemuda yang memohon-mohon pada kami untuk menyuruh mu menemuinya, dan meminta-minta untuk di pekerjakan di sini, sepertinya dia seorang tukang kebun." ujar Sang penjaga, sambil menundukan badan nya.

"Semenjak diriku menjabat sebagai wali kota, kenapa warga-warga ini malah meminta pekerjaan padaku? tapi yasudahlah ayo bawa aku kepada pemuda itu."

"Baik Tuan, mari."

Sesampainya Alfin Jian, di depan gerbang Abi, pun segera meluncurkan kembali sandiwaranya.

"Tuan! Tuan Jian! hamba mohon pekerjakan hamba di rumah ini, hamba tidak tau harus bagaimana lagi untuk mencari pekerjaan." ujar Abi, dari luar gerbang.

"Siapa nama mu?" tanya Alfin Jian.

"Na-nama saya Abi Tuan." jawab Abi.

"Hahaha... tidak usah tegang begitu. Apakah kamu bisa memotong dan merawat tanaman?"

"Bisa Tuan! hamba sangat handal dalam hal perkebunan."

"Baiklah, kebetulan kami sedang membutuhkan tukang kebun, kau di terima bekerja disini, dan gaji mu perbulannya tujuh juta, cukup?"

Abi, segera menunduk dan bersujud di hadapan Alfin, untuk meyakinkan nya. "Terimakasih Tuan! terimakasih."

"Eh... eh... tidak usah sampai sujud begitu, ayo berdiri dan masuklah. Bukakan gerbang untuknya pengawal, dan beritahu tempatnya untuk beristirahat." ujar Alfin, yang langsung meninggalkan mereka setelah memberi perintah.

"Baik Tuan. Ayo masuk, kau sepertinya memiliki keberuntungan yang besar Abi." ujar sang penjaga.

"Hahahaha... terimakasih." jawab Abi.

"Tuan muda lihatlah, aku berhasil." ujar Abi di dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kembali lagi ke sisi Grisella.

Singkatnya waktu jam istirahat pun akhirnya tiba. Lidia, dengan segera langsung menghampiri Grisella dan mengancam nya untuk tidak mendekati Nathan lagi, karena ia adalah kekasihnya.

"Sella! dengarkan aku baik-baik, jangan pernah kamu memiliki niat untuk mendekati Nathan! dia adalah kekasih ku dan hanya aku yang berhak untuk memilikinya." ujar Lidia.

Grisella, menatap Lidia dengan tatapan tajam, dan lagi-lagi Grisella, hanya menanggapinya dengan sikap dingin. "Hanya kamu yang berhak? oh ya? lagian siapa juga yang mau deketin ketua osis."

Lidia, yang tak tahan akhirnya memilih untuk menjambak rambut Grisella dengan kasar. "Kamu yah! aku serius! rasakan ini!"

Sret...

"Agrh... kenapa kamu tiba-tiba menjambak rambutku seperti itu? seperti anak kecil saja." ujar Grisella.

"Anak ini!" Lidia, kembali menjambak rambut Grisella, dengan cukup keras hingga ia terjatuh dari bangkunya.

Bruk...

"Cukup Lidia! kesabaran ku sudah habis!" ujar Grisella, yang segera berdiri dan mendorong Lidia, lebih keras dari pada apa yang ia lakukan padanya.

Nathan, yang melihat perkelahian antara Grisella, dan Lidia, semakin memanas pun segera memegangi Grisella, untuk tetap mendinginkan fikiran nya.

Memegang tangan Grisella. "Sella, tenanglah... Lidia, orangnya memang seperti itu, kau harus lebih bijak dari pada dia."

"Lalu kenapa dia bisa menjadi ketua dari bimbingan kesiswaan? mentalnya saja ia tidak bisa kendalikan, bagaimana bisa ia memberikan saran yang baik untuk orang lain yang memiliki masalah?" ujar Grisella.

"Grisella, kau sangat lancang!" ujar Dhea, sambil membantu Lidia, untuk berdiri.

"Dia yang lancang duluan, aku sudah cukup sabar dengan nya semenjak pagi, lalu apa yang ia lakukan padaku? memfitnah ku akan mendekati ketua osis?. Dengarkan aku Lidia! bagiku tidak sepantasnya bagiku bersaing dengan wanita sepertimu." seru Grisella, yang terlanjur sudah termakan oleh emosinya.

"Sella, tenangkan hatimu, tenang!" ujar Nathan, yang masih berusaha untuk menengkannya.

Seketika Grisella, teringat dengan kakaknya, dan mulai kembali tenang. "Lepaskan aku!"

"Baiklah." ujar Nathan, yang langsung melepaskan pegangan nya.

Grisella, pun kembali duduk di bangkunya dan berusaha untuk terus mengendalikan emosinya. Rasanya ia ingin menangis karena untuk pertama kalinya ia bertengkar dengan seseorang hingga seperti ini, ia begitu menginginkan bahwa yang tadi menenangkan nya adalah Aditya bukan Nathan.

"Tenaga wanita itu ternyata cukup besar, sepertinya aku kalah jika bermain fisik dengan nya." ujar Lidia.

"Eum... sudahlah Lidia, kamu harus jauh lebih pintar darinya sekarang, ingat jangan terlalu gegabah." jawab Wulan.

"Kau benar, mulai sekarang aku harus berhati-hati padanya."

"Nah gitu dong, jangan sampai kamu main fisik lagi." ujar Dhea.

"Iyah aku tau dengan apa yang harus aku lakukan selanjutnya."

Bersambung.....

Jangan lupa Like + Komen + Vote and Share🖤

...♡(∩o∩)♡...

Episodes
1 Bab 1 : Grisella Yudisti
2 Bab 2 : Demi Ayah
3 Bab 3 : Asrama penuh ujian
4 Bab 4 : Aditya dan Abi
5 Bab 5 : Harry kekasih ku
6 Bab 6 : Perasaan
7 Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8 Bab 8 : Gosip
9 Bab 9 : Topeng biru langit
10 Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11 Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12 Bab 12 : Cinta
13 Bab 13 : Gagal mengejar
14 Bab 14 : Teman pertama
15 Bab 15 : Keributan
16 Bab 16 : Kepribadian ganda
17 Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18 Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19 Bab 19 : Persahabatan
20 Bab 20 : Rangga
21 Bab 21 : Rasa iri
22 Gambaran wajah karakter
23 Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24 Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25 Gambaran Wajah Karakter Part 2
26 Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27 Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28 Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29 Bab 27 : Obat
30 Bab 28 : Nathan atau Harry?
31 Bab 29 : Ciuman pertama
32 Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33 Bab 31 : Sepupuku
34 Bab 32 : Kediaman Jian
35 Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36 Bab 34 : Rasa cinta
37 Bab 35 : Bumbu cinta
38 Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39 Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40 Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41 Bab 39 : Agam...
42 Bab 40 : Bujukan Grisella
43 Bab 41 : Teringat masa lalu
44 Bab 42 : Pendekatan
45 Bab 43 : Bantuan kecil
46 Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47 Bab 45 : Indri Yudisti
48 Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49 Bab 47 : Rasa dendam
50 Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51 Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52 Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53 Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54 Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55 Bab 53 : Ada hubungan apa?
56 Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57 Bab 55 : Gelang pasangan
58 Bab 56 : Ayah Rangga
59 Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60 Bab 58 : Duka hati Rangga
61 Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62 Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63 Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64 Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65 Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66 Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67 Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68 Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69 Bab 67 : Saling memaafkan
70 Bab 68 : Surat Tuntutan
71 Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72 Bab 70 : Satu tahun berlalu
73 Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74 Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75 Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Grisella Yudisti
2
Bab 2 : Demi Ayah
3
Bab 3 : Asrama penuh ujian
4
Bab 4 : Aditya dan Abi
5
Bab 5 : Harry kekasih ku
6
Bab 6 : Perasaan
7
Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8
Bab 8 : Gosip
9
Bab 9 : Topeng biru langit
10
Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11
Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12
Bab 12 : Cinta
13
Bab 13 : Gagal mengejar
14
Bab 14 : Teman pertama
15
Bab 15 : Keributan
16
Bab 16 : Kepribadian ganda
17
Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18
Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19
Bab 19 : Persahabatan
20
Bab 20 : Rangga
21
Bab 21 : Rasa iri
22
Gambaran wajah karakter
23
Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24
Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25
Gambaran Wajah Karakter Part 2
26
Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27
Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28
Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29
Bab 27 : Obat
30
Bab 28 : Nathan atau Harry?
31
Bab 29 : Ciuman pertama
32
Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33
Bab 31 : Sepupuku
34
Bab 32 : Kediaman Jian
35
Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36
Bab 34 : Rasa cinta
37
Bab 35 : Bumbu cinta
38
Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39
Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40
Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41
Bab 39 : Agam...
42
Bab 40 : Bujukan Grisella
43
Bab 41 : Teringat masa lalu
44
Bab 42 : Pendekatan
45
Bab 43 : Bantuan kecil
46
Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47
Bab 45 : Indri Yudisti
48
Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49
Bab 47 : Rasa dendam
50
Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51
Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52
Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53
Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54
Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55
Bab 53 : Ada hubungan apa?
56
Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57
Bab 55 : Gelang pasangan
58
Bab 56 : Ayah Rangga
59
Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60
Bab 58 : Duka hati Rangga
61
Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62
Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63
Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64
Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65
Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66
Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67
Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68
Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69
Bab 67 : Saling memaafkan
70
Bab 68 : Surat Tuntutan
71
Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72
Bab 70 : Satu tahun berlalu
73
Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74
Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75
Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!