Bab 2 : Demi Ayah

Di hari itu juga Kailes memerintahkan tangan kanan nya untuk mendaftarkan Grisella ke sekolah itu dengan nama samaran dan latar belakang keluarga yang di palsukan.

"Kakak... aku sudah tidak sabar untuk hari esok." ujar Grisella.

"Kenapa? karena besok hari pertama mu sekolah?" tanya Aditya.

"Iyaps betul sekali."

Puk...

Aditya, menepuk pundak adiknya itu. "Jagalah dirimu baik-baik, karena orang-orang di luar sana belum tentu dapat memperlakukan dirimu seperti di rumah."

"Ah... soal itu aku udah tau kok, kakak tenang saja... oke?"

Aditya, memberikan senyuman tipis dengan penuh kehawatiran yang di sembunyikan di dalam nya. "Oke..."

"Eh... eh... kenapa kakak masih ada di sini? bukan kah seharusnya kakak membelikan aku kacamata?"

"Sabar dong, oh ya... mulai besok kamu bisakan sudah mulai tinggal sendirian? karena tidak mungkin jika kamu selalu bulak balik ke rumah ini."

"Asalkan rumah itu nyaman, aku pasti dapat mandiri dengan baik, kakak! janganlah kamu coba-coba untuk menghiraukan segala kemampuan ku! di rumah aku bisa manja itupun karena ayah yang selalu memanjakan ku, tapi aku bisa mandiri juga loh!" ujar Grisella, dengan menegaskan pendirian nya.

"Hahaha... baiklah-baiklah, besok kamu harus ikut kakak lewat jalan belakang rumah oke?"

"Oke kakak."

"Yasudah, kakak pamit beli kacamata dulu yah... bye."

"Bye-bye, bawa makanan juga yah!" seru Grisella.

"Baik adikku."

Tak terasa singkatnya keesokan harinya Grisella, mulai bersiap-siap keluar rumah untuk pertama kalinya, dan di hari ini juga ia akan pergi ke sekolah yang di peruntukan oleh ayahnya.

Dengan latar belakang keluarga yg tidak di ketahui sama sekali, Grisella bagaikan anak biasa yg masuk ke sekolah elite, dan di sekolah itu juga ia akan selalu bertemu dengan anak dari pesaing keluarganya, yaitu Nathan Jian, putra tunggal keluarga Jian.

Tidak hanya sampai disitu saja, Grisella pun memiliki seorang kekasih yang bernama Harry yang sama-sama bersekolah juga di sekolah yang sama dengan nya, namun demi misinya ini hubungan mereka pun terpaksa di private.

"Ayah... aku pamit sekolah, dan juga pamit pindah dari rumah ini yah, hehehe. Jangan lupa sampaikan hal ini juga pada Ibu jika ia sudah pulang." ujar Grisella.

Mengusap kepala Grisella, dengan penuh berat hati yang harus terpaksa mengihklaskan. "Baiklah sayang, jaga baik-baik dirimu. Kamu tenang saja, rumah yang akan di tempati olehmu nanti itu sudah di bereskan oleh para bibi-bibi, kamu pasti akan nyaman tinggal di sana."

"Baiklah ayah, jangan hawatir, anak perempuan mu ini sudah terlalu kenyang di manja olehmu, maka oleh sebab itu sekarang sudah waktunya ia mandiri." jawab Grisella, dengan senyuman yang lebar untuk menenangkan hati dari ayahnya itu.

"Hahaha... kamu paling bisa yah menenangkan hati ayah."

"Hehehe..."

"Yasudah, nanti kamu terlambat loh! ayo cepat masuk ke dalam kereta kuda." ujar Aditya, yang sudah menunggunya di dalam kereta kuda.

Grisella, bergegas masuk ke dalam kereta kuda itu. "Bye-bye... sampai jumpa nanti, aku pergi dulu."

"Baiklah sayang berhati-hatilah." ujar Ayah, dengan melambaikan tangan nya.

"Terimakasih anak-anak ku, kalian memanglah sebuah kebanggaan yang besar bagiku." Gumam kailes.

................

Di dalam kereta kuda Grisella sangat bersemangat karena misi ini akan mempertemukan nya setiap hari dengan kekasihnya walau ia tidak akan pernah menyapanya.

"Ah... kakak, apakah kau tau betapa senangnya diriku? aku akan setiap hari bertemu dengan Harry, ya... walau tidak mungkin kita akan seakrab saat di rumah akan tetapi aku sangat senang." ujar Grisella.

"Hahaha... iyah-iyah, kamu ini bisa-bisanya mendahului kakak mu untuk mendapatkan seorang kekasih." ucap Aditya, yang iri dengan Grisella.

"Ayolah kakak, kamu pasti akan mendapatkan nya nanti, jadi jangan gitu dong sama adiknya."

"Iyah-iyah... beberapa menit lagi kamu akan sampai ke sekolah, ngomong-ngomong kamu sudah taukan letak rumah barumu nanti?" tanya Aditya.

"Iyah sudah, kakak apakah nanti sepulang sekolah aku harus naik kereta kuda lagi? apakah tidak boleh aku naik mobil saja?"

"Agar kamu terlihat jelas bahwasanya kamu hanyalah rakyat biasa, jadi kamu harus naik kereta kuda, mengerti?"

"Ouh baiklah, padahal aku bisa jalan kaki juga kok hahaha..."

"Eh jangan! kakimu itu berharga hahaha..."

"Ah... kau sama saja seperti ayah!" seru Grisella.

Singkatnya, Grisella pun akhirnya sampai ke sekolah yang ia tuju yaitu Asrama Teratai Putih.

"Kakak, aku pergi dulu... sampai jumpa." ujar Grisella.

"Baiklah, berhati-hatilah oke? do'a kakak mu ini selalu menyertaimu."

"Baik kakak." ujar Grisella, yang mulai turun dari kereta kuda.

Setelah ia turun, dan melihat kereta kuda yang di tumpangi oleh kakaknya itu pergi, ia pun segera masuk ke dalam Asrama itu.

"Baiklah Grisella, kamu harus menjalankan misi ini dengan baik, dan belajarlah sebaik bagaimana kamu belajar di rumah. Hmm... Asrama ini ternyata biasa saja sih, mungkin rasanya sama seperti di rumah." Gumam Grisella, yang mulai melangkah masuk ke dalam Asrama.

Bruk...

Baru saja ia melangkah ke dalam gerbang Asrama secara tiba-tiba seorang anak laki-laki di Asrama itu menabraknya. "Astaga... !!!"

Mereka berdua jatuh di tempat yang sama dengan keadaan Grisella yang jatuh di atas lelaki itu. "Ah... maaf-maaf, aku tidak sengaja menabrak mu."

Grisella, langsung bergegas untuk berdiri kembali, karena begitu banyak orang disana. "Iyah tidak apa-apa."

Lelaki itupun segera bangkit kembali dan menjulurkan tangan nya. "Aku ketua osis disini, maafkan soal hal yang tadi... eh... sampai jumpa nanti."

Lelaki itu secara tiba-tiba kembali berlari seperti sedang menghindari beberapa orang wanita yang sedang mengejar-ngejarnya.

"Ouh... jadi dia lagi di kejar-kejar gitu? pantes jalannya ga liat-liat dulu." gumam Grisella.

Grisella, pun bergegas masuk ke dalam Asrama untuk mencari letak kelas barunya. Karena Asramanya yang begitu besar ia pun memutuskan untuk bertanya saja ke ruang guru.

Sesampainya Grisella di ruang guru, ia kembali bertemu dengan lelaki yang telah menabraknya tadi di depan gerbang Asrama.

"Permisi..." ujar Grisella.

"Iyah ada apa? ouh pasti kamu mau bertanya soal kelas yah? apakah kamu Sella murid baru itu?" tanya salah satu guru.

"Iyahh bu, nama saya Sella Yudistian."

"Baiklah, kelas kamu ada di ruang seni 1-2 yah? letaknya ada di lantai 3, ruangan 1."

"Ibu... kalo begitu biarkan aku saja yang menunjukkan jalan untuk murid baru ini. Kebetulan sekali ternyata kita satu kelas." ujar sang lelaki itu dengan ramah.

"Ketua osis? kamu sekelas dengan ku?" tanya Grisella.

"Ah... baiklah, perkenalkan Sella, dia ini adalah ketua osis di Asrama, namanya Nathan Jian." ujar guru yang memperkenalkan lelaki itu pada Grisella.

Betapa terkejutnya ia ketika mendengar bahwa ternyata lelaki itu adalah Nathan Jian, putra tunggal keluarga Jian yang harus ia selidiki. "Oh... baiklah."

"Yasudah, ibu tinggal yah."

"Aku tak menyangka kita akan satu kelas, maafkan aku soal tadi yah?. Baiklah, ayo... biar aku tunjukan jalan menuju kelas kita." ujar Nathan, dengan ramah.

"Iyah tidak apa-apa." mereka pun mulai berjalan bersama untuk masuk ke dalam kelas bersama.

Tidak di sangka di hari pertama nya sekolah ia akan langsung bertemu dengan Nathan Jian, apalagi ia sekarang tau bahwa musuhnya berada di kelas yang sama dengan nya.

Bersambung.....

Jangan lupa Like + Komen + Vote and Share🖤

...♡(∩o∩)♡...

Terpopuler

Comments

Lidiawati06

Lidiawati06

semangat kak😍

2022-05-19

1

Libra

Libra

semangat kak 💪💪💪 fighting 🤗


Miss Agent Vs Mister Mafia.

2022-04-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Grisella Yudisti
2 Bab 2 : Demi Ayah
3 Bab 3 : Asrama penuh ujian
4 Bab 4 : Aditya dan Abi
5 Bab 5 : Harry kekasih ku
6 Bab 6 : Perasaan
7 Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8 Bab 8 : Gosip
9 Bab 9 : Topeng biru langit
10 Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11 Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12 Bab 12 : Cinta
13 Bab 13 : Gagal mengejar
14 Bab 14 : Teman pertama
15 Bab 15 : Keributan
16 Bab 16 : Kepribadian ganda
17 Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18 Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19 Bab 19 : Persahabatan
20 Bab 20 : Rangga
21 Bab 21 : Rasa iri
22 Gambaran wajah karakter
23 Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24 Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25 Gambaran Wajah Karakter Part 2
26 Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27 Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28 Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29 Bab 27 : Obat
30 Bab 28 : Nathan atau Harry?
31 Bab 29 : Ciuman pertama
32 Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33 Bab 31 : Sepupuku
34 Bab 32 : Kediaman Jian
35 Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36 Bab 34 : Rasa cinta
37 Bab 35 : Bumbu cinta
38 Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39 Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40 Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41 Bab 39 : Agam...
42 Bab 40 : Bujukan Grisella
43 Bab 41 : Teringat masa lalu
44 Bab 42 : Pendekatan
45 Bab 43 : Bantuan kecil
46 Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47 Bab 45 : Indri Yudisti
48 Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49 Bab 47 : Rasa dendam
50 Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51 Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52 Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53 Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54 Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55 Bab 53 : Ada hubungan apa?
56 Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57 Bab 55 : Gelang pasangan
58 Bab 56 : Ayah Rangga
59 Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60 Bab 58 : Duka hati Rangga
61 Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62 Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63 Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64 Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65 Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66 Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67 Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68 Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69 Bab 67 : Saling memaafkan
70 Bab 68 : Surat Tuntutan
71 Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72 Bab 70 : Satu tahun berlalu
73 Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74 Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75 Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Grisella Yudisti
2
Bab 2 : Demi Ayah
3
Bab 3 : Asrama penuh ujian
4
Bab 4 : Aditya dan Abi
5
Bab 5 : Harry kekasih ku
6
Bab 6 : Perasaan
7
Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8
Bab 8 : Gosip
9
Bab 9 : Topeng biru langit
10
Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11
Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12
Bab 12 : Cinta
13
Bab 13 : Gagal mengejar
14
Bab 14 : Teman pertama
15
Bab 15 : Keributan
16
Bab 16 : Kepribadian ganda
17
Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18
Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19
Bab 19 : Persahabatan
20
Bab 20 : Rangga
21
Bab 21 : Rasa iri
22
Gambaran wajah karakter
23
Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24
Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25
Gambaran Wajah Karakter Part 2
26
Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27
Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28
Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29
Bab 27 : Obat
30
Bab 28 : Nathan atau Harry?
31
Bab 29 : Ciuman pertama
32
Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33
Bab 31 : Sepupuku
34
Bab 32 : Kediaman Jian
35
Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36
Bab 34 : Rasa cinta
37
Bab 35 : Bumbu cinta
38
Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39
Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40
Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41
Bab 39 : Agam...
42
Bab 40 : Bujukan Grisella
43
Bab 41 : Teringat masa lalu
44
Bab 42 : Pendekatan
45
Bab 43 : Bantuan kecil
46
Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47
Bab 45 : Indri Yudisti
48
Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49
Bab 47 : Rasa dendam
50
Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51
Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52
Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53
Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54
Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55
Bab 53 : Ada hubungan apa?
56
Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57
Bab 55 : Gelang pasangan
58
Bab 56 : Ayah Rangga
59
Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60
Bab 58 : Duka hati Rangga
61
Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62
Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63
Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64
Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65
Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66
Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67
Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68
Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69
Bab 67 : Saling memaafkan
70
Bab 68 : Surat Tuntutan
71
Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72
Bab 70 : Satu tahun berlalu
73
Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74
Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75
Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!