Bab 3 : Asrama penuh ujian

Grisella, sudah mulai dapat beradaptasi di suasana luar dan kemungkinan ini akan berjalan dengan baik selama latar belakang nya tidak bocor oleh siapapun.

Nathan, melirik ke arah Grisella. "Kacamata mu itu bagus, cocok untukmu."

Grisella, hanya menanggapi Nathan dengan ucapan terimakasih dan kepala yang selalu menunduk. "Terimakasih."

"Hmm... sepertinya kamu cukup pemalu." ujar Nathan, yang tersenyum pada Grisella.

....

"Astaga! Sella, kelas kita ada di depan sana, aku harus kembali mengambil buku ku dulu, kemungkinan tertinggal saat di ruang guru tadi." ujar Nathan, yang langsung kembali berlari menuju arah yang berlawanan.

"Baiklah." jawab Grisella.

Grisella, pun segera masuk ke dalam kelas tersebut dengan ngucapkan salam ramah. "Halo semuanya..."

"Siapa kamu?" tanya salah satu murid perempuan di dalam kelas.

"Aku murid baru di kelas ini, perkenalkan..." secara tiba-tiba murid perempuan itu langsung menyela Grisella.

"Ouh... apakah kau gadis kampung itu? hahaha... tak ku sangka, gadis biasa seperti mu ini dapat masuk ke Asrama elite." ejek murid perempuan itu.

"Sepertinya dia pintar, jadi kemungkinan itulah sebab dia bisa masuk ke Asrama ini. Pemanfaatan baru nih, hahaha." saut murid perempuan yang lainnya.

Sepertinya kedatangan Grisella sangatlah tidak di sambut dengan baik oleh teman-teman sekelasnya.

"Benar dengan apa yang di katakan oleh kakak, dunia luar belum tentu dapat memperlakukan mu sebaik apa yang kamu rasakan saat di rumah." ujar Grisella, di dalam hatinya.

"Siapa nama mu?" ujar murid perempuan itu dengan mengangkat dagu Grisella ke atas dengan jari telunjuknya.

"Nama ku Sella Yudistian." jawab Grisella, dengan tegas.

"Wah... wah... baru masuk kelas aja udah bisa ngegas, kasih faham dia itu siapa dan kamu itu siapa!" ujar murid perempuan lainnya yang berusaha memprovokasi murid perempuan utama.

Menunjukan senyuman liciknya secara terang-terangan. "Benar juga kamu. Biar aku perkenalkan diri, aku adalah Lidia Tang! anak dari wakil kepala Asrama ini, mengerti? dan kamu hanyalah gadis rendahan yang di berikan kesempatan untuk menikmati fasilitas di Asrama ini."

"Aku tidak peduli dengan pangkat keluargamu. Jika kita di persatukan di dalam sebuah kelas, itu semuanya setara!" jawab Grisella, yang tidak ingin terlihat lemah hanya karna penampilannya.

"Hahaha... rendahan songong banget sih!"

Di saat suasana mulai memanas, kebetulan Nathan sudah kembali dengan segera ke dalam kelas, dan ketika ia melihat Lidia yang sedang menindas Grisella, ia pun langsung bertindak untuk membela Grisella.

"Hentikan!" seru Nathan.

Lidia, langsung melepaskan jari telunjuknya dari dagu Grisella dengan segera, dan melirik ke arah Nathan dengan cemas. "Nathan, sayang... ini tidak seperti apa yang kamu lihat kok."

Melangkah maju ke arah Lidia. "Kamu taukan siapa aku? aku ini adalah ketua osis di Asrama ini! dan kamu itu adalah ketua dari bimbingan kesiswaan, jadi bagaimana bisa kamu memperlakukan Sella seperti ini?!"

"Sella? hahaha... ternyata kamu sudah mengenalinya. Sayang, aku hanya tidak suka dengan cara bicaranya padaku, sangat kasar dan membuat hatiku sakit, percayalah." Lidia, berusaha memutar balikan fakta di depan Nathan.

"Sella, benarkah begitu?" tanya Nathan.

"Terserah jika kamu ingin pempercayai ku atau dia, tapi dialah yang pertama mengatakan bahwa aku adalah gadis kampung, itu semua dia katakan karna latar belakangku yang miskin, dan juga bisa-bisanya masuk ke Asrama ini karna beasiswa."

"Bisakah kamu menjelaskan ini padaku?" tanya Nathan, pada Lidia dengan lirikan mata yang serius.

"Ya okey! dia benar, maafkan aku karena sudah berlaku tidak sopan padamu, Sella." ujar Lidia, yang akhirnya meminta maaf karena terlanjur tersudutkan oleh kekasihnya sendiri.

Namun, karena Grisella yang pada awalnya sudah mulai membenci Nathan, yang membuat dirinya tidak terlalu menghargai pembelaan Nathan tadi. Maka Grisella pun hanya mengucapkan terimakasih pada Nathan akan tetapi ia pun mengatakan padanya bahwa untuk kedepannya ia dapat mengatasinya sendiri.

"Baiklah, semuanya selesai. Sella, kamu dapat duduk di depan tempat duduk ku." ujar Nathan.

"Terimakasih. Ketua osis, untuk kedepannya aku bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuan mu, aku mohon kejadian ini adalah awal dan akhir bagimu untuk membantuku, sekali lagi terimakasih." ucap Grisella, yang berbisik tepat di sebelah telinga Nathan.

Nathan, yang mendengarnya merasa terkejut, karena untuk pertama kalinya ia menemukan sesosok wanita yang sekilas terlihat seperti pendiam akan tetapi ia memiliki sisi lain yang ada di dalam dirinya. "Hahaha baiklah, tadi aku hanya menjalankan tugas sebagai ketua osis saja kok."

"Iyah, terimakasih." jawab Grisella, yang langsung berpaling dan duduk di bangkunya.

"Dasar wanita rendahan! ******! enyalah! baru pertama kali aku menemukan wanita rendahan sepertinya yang berani melawan ku padahal dia sudah mengetahui jelas posisi ku itu lebih mulia dari pada dirinya!" ucap Lidia, di dalam hatinya.

"Lidia... Lidia..." bisik teman dekatnya.

"Apa! kau tidak lihat apa aku sedang berusaha untuk memadamkan emosiku?!" jawab Lidia.

"Tenang dulu... coba lihat sana, si rendahan itu duduk di depan Nathan lhoh! apakah kamu tidak takut si upik abu itu merebutnya?"

Lidia, segera melirik ke arah Nathan dan Grisella. "******! lihat saja nanti, aku pasti akan memberinya sebuah pelajaran."

"Hahaha gitu dong, itu baru namanya Lidia."

"Dhea, Wulan, bantu aku nanti di jam istirahat oke?" bisik Lidia.

"Oke!" jawab kedua temannya secara bersamaan.

Di sisi lain, Nathan merasa bahwa dengan cara Grisella bersikap seperti itu padanya tadi menunjukan bahwa dirinya adalah sesosok perempuan yang memiliki pendirian kuat walaupun berpenampilan culun, dan hal itulah yang membuatnya langsung memiliki rasa kagum dan tertantang untuk mendekati Grisella.

Namun, di sisi lain Nathan pun berfikir bahwa ia masih berstatus kekasih Lidia yang membuatnya hanya dapat terdiam saja. Karena status yang mereka miliki bukanlah berdasarkan cinta akan tetapi berdasarkan paksaan dari orang tua Lidia.

"Oi, Nathan!"

"Eh ya, kenapa?" tanya Nathan, yang langsung memutarkan badannya ke arah bangku belakang.

"Ngelamun trus ntar kemasukan jin lhoh! hahaha." ejek teman dekat Nathan yang bernama Agam.

"Bener kata Agam, kenapa si? pasti gara-gara masalah tadi yah?" tanya salah satu teman dekatnya Nathan lagi yang bernama Dias.

"Ah... kalian ini terlalu negatif thinking, gapapa kok cuman lagi stres aja." jawab Nathan.

"Stres apa? mikirin si Rangga? hahaha, besok juga balik ke sekolah, kalem aja kali." ujar Agam, yang berusaha menghibur Nathan.

"Yeh... malah bahas si Rangga, makin stres aja kalo ada dia mah, hahaha."

"Nah gitu dong Than, jangan terlalu terbawa suasana amat, santai aja dulu." ujar Dias.

"Nah bener, kita tuh sahabatan kan? jadi harus saling terbuka kalo ada masalah, ntar cerita sama kita-kita ya... pas balik dari Asrama." bujuk Agam.

"Ah... iyah oke-oke." jawab Nathan, yang sudah tidak bisa lagi membantah.

"Hahaha... gitu dong."

Bersambung.....

Jangan lupa Like + Komen + Vote and Share❤ Tetap dukung Author yah...

...づ ̄ ³ ̄)づ...

Terpopuler

Comments

Lidiawati06

Lidiawati06

lanjut terus kak, jgn lupa kelegenda sang dewi alam luxia🤗

2022-04-23

0

Ihsan.MIM

Ihsan.MIM

lanjut kak semangat

2022-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Grisella Yudisti
2 Bab 2 : Demi Ayah
3 Bab 3 : Asrama penuh ujian
4 Bab 4 : Aditya dan Abi
5 Bab 5 : Harry kekasih ku
6 Bab 6 : Perasaan
7 Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8 Bab 8 : Gosip
9 Bab 9 : Topeng biru langit
10 Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11 Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12 Bab 12 : Cinta
13 Bab 13 : Gagal mengejar
14 Bab 14 : Teman pertama
15 Bab 15 : Keributan
16 Bab 16 : Kepribadian ganda
17 Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18 Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19 Bab 19 : Persahabatan
20 Bab 20 : Rangga
21 Bab 21 : Rasa iri
22 Gambaran wajah karakter
23 Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24 Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25 Gambaran Wajah Karakter Part 2
26 Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27 Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28 Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29 Bab 27 : Obat
30 Bab 28 : Nathan atau Harry?
31 Bab 29 : Ciuman pertama
32 Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33 Bab 31 : Sepupuku
34 Bab 32 : Kediaman Jian
35 Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36 Bab 34 : Rasa cinta
37 Bab 35 : Bumbu cinta
38 Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39 Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40 Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41 Bab 39 : Agam...
42 Bab 40 : Bujukan Grisella
43 Bab 41 : Teringat masa lalu
44 Bab 42 : Pendekatan
45 Bab 43 : Bantuan kecil
46 Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47 Bab 45 : Indri Yudisti
48 Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49 Bab 47 : Rasa dendam
50 Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51 Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52 Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53 Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54 Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55 Bab 53 : Ada hubungan apa?
56 Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57 Bab 55 : Gelang pasangan
58 Bab 56 : Ayah Rangga
59 Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60 Bab 58 : Duka hati Rangga
61 Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62 Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63 Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64 Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65 Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66 Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67 Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68 Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69 Bab 67 : Saling memaafkan
70 Bab 68 : Surat Tuntutan
71 Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72 Bab 70 : Satu tahun berlalu
73 Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74 Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75 Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 : Grisella Yudisti
2
Bab 2 : Demi Ayah
3
Bab 3 : Asrama penuh ujian
4
Bab 4 : Aditya dan Abi
5
Bab 5 : Harry kekasih ku
6
Bab 6 : Perasaan
7
Bab 7 : Perencanaan pesta topeng
8
Bab 8 : Gosip
9
Bab 9 : Topeng biru langit
10
Bab 10 : Wanita itu sebenarnya siapa?
11
Bab 11 : Apakah ini adalah cinta?
12
Bab 12 : Cinta
13
Bab 13 : Gagal mengejar
14
Bab 14 : Teman pertama
15
Bab 15 : Keributan
16
Bab 16 : Kepribadian ganda
17
Bab 17 : Kecurigaan yang akan terus tumbuh
18
Bab 18 : Pengumpulan bukti di mulai
19
Bab 19 : Persahabatan
20
Bab 20 : Rangga
21
Bab 21 : Rasa iri
22
Gambaran wajah karakter
23
Bab 22 : Kebenaran di masalalu
24
Bab 23 : Rangga? siapa dirimu di masalalu Grisella?
25
Gambaran Wajah Karakter Part 2
26
Bab 24 : Cinta Di Tolak?
27
Bab 25 : Rasa cemburu Harry
28
Bab 26 : Kehidupan itu masih menyertai
29
Bab 27 : Obat
30
Bab 28 : Nathan atau Harry?
31
Bab 29 : Ciuman pertama
32
Bab 30 : Bahagia itu sederhana
33
Bab 31 : Sepupuku
34
Bab 32 : Kediaman Jian
35
Bab 33 : Makan siang berujung duka bagi Lidia
36
Bab 34 : Rasa cinta
37
Bab 35 : Bumbu cinta
38
Bab 36 : Awal mula akan terbongkarnya sebuah identitas
39
Bab 37 : Identitas yang mulai terbongkar
40
Bab 38 : Padahal aku tau jelas bahwa Cinta ini terlarang
41
Bab 39 : Agam...
42
Bab 40 : Bujukan Grisella
43
Bab 41 : Teringat masa lalu
44
Bab 42 : Pendekatan
45
Bab 43 : Bantuan kecil
46
Bab 44 : Itu memang kamu Sella
47
Bab 45 : Indri Yudisti
48
Bab 46 : Apakah Tuanmu akan marah?
49
Bab 47 : Rasa dendam
50
Bab 48 : Rasa cemburu yang amat besar
51
Bab 49 : Bukan hanya kau yang bisa bersandiwara
52
Bab 50 : Pengumunan sandiwara Nathan
53
Bab 51 : Kakak! bagaimana ini?
54
Bab 52 : Ungkapan cinta yang awalnya palsu
55
Bab 53 : Ada hubungan apa?
56
Bab 54 : Obat yang tak baik di konsumsi
57
Bab 55 : Gelang pasangan
58
Bab 56 : Ayah Rangga
59
Bab 57 : Kepergian ayah Rangga
60
Bab 58 : Duka hati Rangga
61
Bab 59 : Sella, apakah kau adalah Grisella?
62
Bab 60 : Keserakahan Keluarga Jonathan
63
Bab 61 : Aku tak pernah menyangka
64
Bab 62 : Pertemuan pertama setelah 2 tahun berpisah
65
Bab 63 : Sella adalah Keylla ku
66
Bab 64 : Awal mula kebahagiaan
67
Bab 65 : Kebahagiaan yang telah di temukan
68
Bab 66 : Kembalinya ingatan Grisella
69
Bab 67 : Saling memaafkan
70
Bab 68 : Surat Tuntutan
71
Bab 69 : Kesengsaraan Harry
72
Bab 70 : Satu tahun berlalu
73
Bab 71 : Harry, yang lepas kendali
74
Bab 72 : Kematian Grisella penuh duka
75
Bab 73 : Kehidupan baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!