Devya mendapat kelonggaran dari pihak kampus, dan itu semua berkat orang tuanya yang sangat kaya raya
Tak ada yang tahu Devya hilang ingatan kecuali keluarganya dan Alden dan mungkin beberapa temannya nanti juga akan mengetahuinya
Devya adalah mahasiswi semester 6 fakultas hukum, ia tiba di kampus dengan di antar oleh Reza, saat ia berjalan di koridor kampus seseorang memeluknya dengan erat
"Devya! Lo kemana aja?! Gue kangen banget sama Lo!" katanya dengan rasa rindu yang memuncak
"Lo siapa?" tanya Devya, pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Devya
"Gue sahabat Lo, rasanya kenanagan kita ikut kehapus ya Dev," kata cewke itu sendu
"Maaf, gue nggak bermaksud-"
"Nggak papa, yang penting Lo udah sehat dan bisa balik lagi ke kampus! Soalnya gue udah kangen banget sama Lo," kata Zea dengan antusias ia bahkan sampai meneliti wajah Devya yang tak berubah sama sekali
"Jadi Lo siapa?" tanya Devya sekali lagi
Reza sedikit heran, kalimat Devya sudah berubah jadi Lo gue, gadis ini terlalu rumit untuk di mengerti
"Ah iya gue lupa, kenalin gue Zea Laarastasya, sahabat lo dari semenjak ospek," kata Zea memperkenalkan dirinya ulang sama seperti dulu
Reza mengantar Devya sampai ke depan kelasnya, "Zea, nanti tolong temenin adek gue ya," kata Reza membuat Zea menagngguk
"Pasti." ucap Zea mantap
Sejak Devya kembali ke kampus setelah satu tahun lamanya, akhirnya Zea bisa menatap wajah sahabatnya kembali
Zea tak bisa menjenguk Devya karena orang tua Devya membawa anak mereka keluar negeri dan itu semua ia tahu dari Reza
"Devya, gimana keadaan Lo? Gue khawatir banget sama Lo," kata Zea sangat bersemangat
"Gue baik, cuma ingatan gue nggak ada," kata Devya membuat Zea mengangguk
"Oh iya, kata Reza Lo kalau ngomong pake aku-kamu," Zea teringat soal perubahan Devya yang di beritahu Reza sejak semalam
Devya mengangguk, "Terus?" tanya Devya dengan alis naik sebelah
"Ya nggak papa sih, tapi tumben sekarang pake Lo-gue?" tanya Zea lagi
"Nggak tau, mau aja," kata Devya mengedikkan bahunya acuh
"Oh ya sekarang mata kuliah apa?" tanya Devya
"Sekarang matkul hukum ketatanegaraan," jawab Zea seadanya
Devya hanya manggut-manggut, kemudian ia mengeluarkan bukunya dan mulai membaca, hal itu tak luput dari penglihatan Zea
Merasa dirinya di perhatikan Devya menoleh, "Apa?" tanya Devya saat melihat Zea yang tak berkedip sama sekali
"Lo ngapain?" tanya Zea, pertanyaan bodoh macam apa itu? Jelas jelas Devya sedang membaca buku masih di pertanyakan juga
"Ya baca bukulah, nggak mungkin ngeluarin buku di sebut baca koran," kata Devya terkekeh
Zea menggeleng pelan, "Bukan, maksud gue Lo seriusan baca buku?" tanya Zea
Devya mengangguk, "Nggak salah kan?" tanya Devya
"Nggak, tapi gue aneh aja tiba-tiba Lo berubah gini," kata Zea membuat Devya menaikkan sebelah alisnya
"Yaudah yuk ah ke kelas, kaki gue pegel berdiri mulu," Devya sudah menarik tangan Zea yang segera menuntunnya ke kelas
Tapi tiba-tiba seorang cowok datang menghampirinya yang membuat Devya menatap cowok itu bingung kemudian menatap Zea meminta penjelasan
"Udah sadar dari koma Lo? Kenapa nggak sekalian mati aja?" tanya cowok itu membuat dahi Devya mengkerut "Tapi gue tetap mendoakan Lo cepet sehat,"
"Maksud Lo apa ya?" tanya Devya tak mengerti dengan cowok di depannya ini
"Dan Lo siapa? Datang-datang marah-marah nggak jelas." ujar Devya, sedangkan Zea hanya menatap kedua orang itu
"Dan satu lagi, Lo kalau nggak ikhlas ngedoain gue nggak usah di doain! Gue nggak butuh." ketus Devya kesal
"Emang gue nggak ikhlas, gue nyamperin Lo juga karena paksaan." kata cowok itu lagi
"Yaudah sono! Lagian Gue nggak kenal Lo, jadi Lo bisa pergi." kata Devya mengusir membuat cowok itu terkejut namun sebisa mungkin menyembunyikan keterkejutannya
"Lo jangan bertingkah lagi Dev, Lo harusnya tahu kalau Lo itu ga lebih dari sekedar hama di hidup gue."
Devya menatap kesal cowok di depannya, jika kenal sudah ia timpuk pakai buku, sayangnya dia tak mengenal cowok ini dan lagi pula masalahnya apa sampai-sampai dia terlibat urusan cowok ini
"Mau Lo sebenarnya apa sih? Gue nggak paham!" kali ini Devya sedikit membentak membuat cowok itu sedikit terkejut
"Nggak usah banyak drama Lo." ucap Cowok itu dengan nada dingin, "Berhenti bikin susah gue. Gue bukan babu Lo." ujar nya kembali membuat tangan Devya mengepal penuh emosi tapi sebisa mungkin ia tahan agar tidak mengeluarkan amukannya terhadap cowok yang sama sekali tak dikenalnya
"Bentar, gue nggak paham serius, maksud Lo datengin gue terus marah-marah nggak jelas apa? Maaf ya tapi gue nggak kenal sama Lo." jelas Devya lagi
"Al, Lo jangan marah-marah dulu, dia hilang ingatan." kali ini Zea yang bersuara
Dahi Alcar mengkerut kemudian ia tersenyum sinis menatap Devya, "Lo amnesia? Gue harap Lo nggak bohong, kalau bisa ingatan Lo nggak usah balik lagi," ucapnya dengan sarkas kemudian pergi meninggalkan Devya dan Zea
Devya menganga melihat kelakuan cowok tersebut, kenal saja tidak tiba-tiba datang terus marah-marah, menyebalkan
Setibanya di kelas, Devya langsung duduk di tempatnya bersebelahan dengan Zea
"Siapa sih tuh cowok?" tanya Devya penasaran
"Dia Alcar," jawab Zea seadanya, Devya menatapnya penasaran juga berapi-api karena kejadian pagi tadi
"Terus kenapa tuh cowok marah-marah sama gue?" tanya Devya lagi
"Karena lo-" napas Zea tercekat membuat Devya semakin bingung
"Gue nggak sanggup ceritainnya Dev," ucap Zea lagi ia bahkan terlihat lemas saat akan menceritakan itu pada Devya
Hal itu malah membuat gadis itu semakin penasaran dengan kisahnya
"Lo sahabat gue kan? Lo tau gue hilang ingatan kan? Nah gue pengen ingatan gue cepet balik, jadi Lo harus cerita," ucap Devya tak terbantahkan
"Lo yakin?" tanya Zea dan Devya mengangguk mantap membuat Zea menghirup napasnya dalam-dalam
"Karena Lo dev-vil." saat itu juga napas Devya mendadak berhenti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments