Adiva 05 : Kondisi Adiva

Paginya Adiva diperiksa oleh dokter dan rencana visum tidak jadi dilakukan. Pelaku itu bebas bersyarat.

"Kondisi nona Adiva sangat memperihatinkan, karena masalah mental yang baru saja dihadapinya, lalu kehilangan orang yang berarti membuatnya berhalusinasi dan sulit mengingat kejadian masa itu. Akhirnya ingatannya seperti berbalik. Dan susah jika ingin menyembuhkannya" ucap dokter yang memeriksa kondisi Adiva.

"Lalu langkah baik seperti apa dokter?" tanya nyonya Heni dengan bingung.

"Ikuti saja kemauannya, dan jauhkan dari semua masalah yang menimpanya pada masa itu. Hanya Allah yang menentukan, kita hanya berusaha. Yang saya takutkan, Adiva akan mencoba melukai diri sendiri. Maka dari itu ikuti saja alurnya, dan semoga dia bisa berdamai dengan dirinya sendiiri" ucap dokter dengan seksama.

"Terima kasih dokter, maka dari itu kami akan menuruti saran dokter" kata tuan Arga.

Mario yang masih di London tidak bisa pulang, namun dia sudah tau keadaan yang menimpa Adiva dan akan menuruti semua keputusan keluarganya.

Adiva masih di kamar sedang menatap keluar jendela. Sedang kan Axel, Julio dan kedua orang tuanya merundingkan saran dokter.

"Adiva tau nya dia anak mama dan papa punya 2 kakak laki-laki dan sahabat yaitu Axel. Axel anak dari pak ahmad dan bu Annisa. Untuk menghindari pertanyaan publik, sebaiknya bawa Adiva tinggal di Amerika Jul, bukankah dia sangat ingin kuliah di sana. Tuntaskan SMA dan kuliahnya di sana, setelah itu, saat usianya sudah dewasa baru kita ceritakan semuanya. Dan axel akan tetap di Indonesia melanjutkan sekolah seperti biasa" ucap tuan Arga memberikan keputusan.

"Baiklah kalau begitu, mama setuju. Setiap tahunnya kita akan mengunjungi Adiva" ucap nyonya Heni tersenyum.

"Terima kasih Papa dan Mama sudah mau menolong Adiva" ucap axel tulus.

 

"Xel jaga kesehatan ya, tunggu aku pulang ya. Aku bakal hubungi kamu kok" ucap Adiva sambil memeluk axel di bandara.

"Iya, Hati-hati disana" ucap Axel menahan tangis.

Mereka berpisah, Julio membawa Adiva ke Amerika agar aman dari gunjingan dan lain-lain.

Axel berkumpul di cafe bersama ketiga sahabat nya di tambah ada Marsya.

"Xel? lo 10 tahun bareng sama Adiva apa nggak ada perasaan lo untuknya? Adiva cantik, baik, pintar, baik agamanya" tanya Sahrul penasaran.

"Di malam dia dapat pelecehan dari Nadiv, gue marah besar. Gue merasa cowok yang nggak punya tangung jawab, lalu orang tuanya meninggal. Gue simpati sama Adiva, gue juga heran kenapa kepergian ke Amerika membuat gue sakit" kata Axel memegang dadanya.

"Itu tandanya kamu sayang sama Adiva Xel" ucap Marsya langsung.

"Sayang? gue udah sayang sama dia dari dulu" jawab Axel menerawang.

"Gini aja Xel, loh fokus sama cita-cita lo. Dan pasti kak Julio jaga Adiva dan pasti pelan-pelan kak Julio mengobati masalah mentak Adiva" ucap Fahrul memberi saran.

"gue setuju sama fahrul Xel, lo fokus aja dulu. Setelah situasi membaik, lo tanya ke hati lo lagi, apa lo beneran sayang sebagai sahabat atau ada rasa yang lain sama Adiva" kini Aman meyakinkan Axel.

"gue bakal tunggu dia" ucap Axel teguh pendirian.

"Semangat Xel," ucap mereka berempat.

Malam itu Farel ingin menemui Axel di rumahnya.

Kini mereka berada di halaman belakang rumah Axel.

"Jadi Adiva udah ke Amerika?" tanya Farel penasaran.

"Iya, ada apa lo nyari gue? oh iya, gimana nasib teman-teman lo itu?" tanya Axel penasaran karena kasusnya sudah ditutup dan tidak akan dilanjutkan lagi oleh tuan Arga.

"Bokap lo, kan udah maafin mereka, ya semoga aja sadar. Mereka lulus bersyarat dari sekolah, geng cewek-cewek itu juga, namun yang berat Nadiv. Lulus bersyarat dengan syarat harus meminta maaf secara langsung ke Adiva. Dia nanya ke gue" kata Farel dengan dengan santai.

"Bakal susah sih, Adiva juga pasti takut" jawab Axel tertawa.

"Urusannya dia, oh iya. Setelah kelulusan gue bakal pendidikan, gue keterima di akmil." ucap Farel lagi.

"Wih keren lo, sukses bro. Dan thanks lo udah bantuin gue buat lindungin Adiva" kata Axel tulus.

Dalam hati Farel, dia ingin sekali bertemu Adiva, tapi semuanya sudah terlambat.

 

10 tahun kemudian

Adiva sedang sibuk memeriksa rekam medik pasiennya. Di usianya tergolong masih muda dia sudah menjadi dokter umum dan sedang melanjutkan spesialis.

"Sorry, Miss Iva, Mr. Julio said, you have to go home immediately." ucap supir pribadi Adiva selama di Amerika.

(Maaf nona Iva, tuan Julio menyampaikan, anda harus segera pulang.)

"Alright sir, wait for me" balasnya dengan tersenyum.

(Baiklah pak, tunggu saya).

Adiva menjadi sosok wanita yang cantik, tinggi, tubuh yang proporsional. Rambutnya yang cokelat itu tergerai sangat indah.

Adiva melipat snelinya dan memasukkan nya kedalam tasnya.

Di lorong rumah sakit, Adiva banyak yang menyapanya.

Adiva menjadi sosok yang ramah, disenangi pasien. Bahkan sudah banyak yang menyatakan perasaan padanya, namun selalu ia tolak karena kakaknya Julio tidak mengizinkannya.

Selama 10 tahun itu, Adiva selalu bermimpi buruk, selalu teriak jika melihat adegan kekerasan.

Trauma nya masih ada, namun dia sudah konsultasi dan kemudian membaik. Tahun pertama dia sering menghubungi Axel, namun 9 tahun terakhir dia sibuk dengan dunianya. Begitu pula dengan Axel yang sibuk dengan perusahaan papanya.

"Assalamu'alaikum kak, ada apa kakak menyuruh Iva pulang cepat?" tanya Adiva heran.

"Waalaikumsalam dek, begini. Mama sakit, kita harus pulang. Bukankah spesialis mu bisa ditempuh di Indonesia?" tanya Julio.

"Iva pindah? lalu kakak?, kak Mario?" tanya Adiva bingung.

"Kakak akan memantau dari rumah saja, lagi pula Stefani sedang hamil tua. Dia membutuhkan kakak dek, Mario juga akan tunangan di Indonesia, setelah Stefani melahirkan, kakak akan pindah ke Indonesia dan bisnis di sini diurus oleh asisten kakak saja" ucap Julio.

"hmm yasudah kalau begitu, kapan Iva berangkat?" tanyanya lagi.

"Malam ini dek, semua barangmu, kepindahan mu susah kaka urus. Pamitan lah kepada Stefani" ucap Julio lagi.

"hah secepat itu? yasudah kalau begitu aku ke kamar kak Stefani dulu" ucapnya.

Lalu Julio mengangguk.

Stefani merupakan istri dari Julio, mereka menikah 2 tahun lalu. Stefani wanita blasteran Jawa - Singapore. Mereka bertemu karena Stefani meruapakan rekan bisnis Julio. Dari sanalah Julio menaruh hati pada Stefani. Kini Stefani sedang mengandung usia kandungannya masuk 9 bulan.

"Hai kak, kak aku hari ini ke Indonesia. Hmm kakak baik-baik ya disini" ucapnya dengan memeluk Stefani.

"Kamu juga baik-baik ya dek" balas Stefani.

Bahasa Indonesia Stefani memang fasih, karena dia lama tinggal di Indonesia.

- - -

"Mama bohong kan kepada Adiva? kenapa berbohong seperti itu?" tanya Axel kesal.

"Kalau tidak berbohong, dia tidak akan pulang Xel. Mama rindu Xel, apa kamu tidak rindu? 9 tahun kamu menutup diri dari nya" ucap nyonya Heni kesal.

"Ah sudahlah, mama yang aneh" ucap Axel kesal.

Axel tumbuh menjadi sosok pria yang dewasa, sifatnya tegas dan dingin. Tidak seperti waktu SMA yang masih punya hati. Terkadang Axel suka uring-uringan sendiri karena memikirkan Adiva.

Axel menjabat sebagai CEO perusahaan.

"Jemput Adiva jangan lupa Xel. Dia sudah berbeda" ucap mamanya menggoda Axel.

Menempuh perjalanan 20 jam 45 menit membuat Adiva kelelahan, dia memilih menggunakan penerbangan kelas ekonomi karena tidak mau menyusahkan orang tuanya.

Saat mengambil bagasi, koper Adiva di ambil oleh seorang pria.

"Loh, loh. Mas kenapa koper saya mas ambil? itu koper saya. nih lihat nomernya dan namanya!!" kata Adiva kesal.

"Sama kan, Adiva Cantika Pratama" ucap Adiva meyakinkannya.

"Kamu Adiva? kacungnya Axel? wah seperti nya kamu baik-baik saja. Kamu tidak mengenal saya?" tanya pria itu.

"Hah? orang aneh" ucap Adiva kesal.

-Bersambung-

Kira-kira siapa pria yang mengambil koper Adiva? Nadiv? Kana?

Terpopuler

Comments

Caca❤🤍

Caca❤🤍

Kapan up kak?. dah ndak sabar kak

2022-04-20

0

Caca❤🤍

Caca❤🤍

Bu dokter😍😍😍

2022-04-20

0

NM

NM

Makasih banget loh. Yuhuuu bakal semangat nih.

2022-04-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!