Adiva 02 : Sosok Adiva

*Pritttt

Tanda pluit sudah berbunyi berarti waktunya istirahat. Adiva menghampiri Axel lalu memberikan handuk untuk menutup badannya.

"Xel kemampuan kamu semakin keren, aku rasa mendali emas bisa kamu dapatkan Xel, tahun lalu kamu meraih mendali perak" kata Adiva memuji Axel.

"Aku ingin buktikan sama kak Mario yang selalu mengejekku itu, maka dari itu aku berlatih keras." kata Axel terseyum dan meminum teh hangat dari tumblernya.

"Wah kacungnya Axel makin hari makin cantik saja, heran banget anak pembantu kenapa secantik itu" ucap salah satu cowok yang bernama Kana, dia senior Axel dan Adiva di sekolah.

Satu sekolah juga tahu kalau ayahnya Adiva bekerja di rumah Axel.

"Iya, selain cantik dia juga jenius, baru satu tahun sekolah di SMA kita, sudah banyak menyumbangkan prestasi." Ucap Farel.

"Kenapa dia selalu mengikuti Axel? apa tidak ada kerjaan lain?" tanya Nadiv heran.

Dari ketiga laki-laki senior Axel ini, Nadiv yang paling tampan bahkan orang tuanya memiliki bisnis di bidang entertainment. Tak heran kenapa Nadiv sering menjadi model iklan karena ketampanannya.

"Kata anak-anak di sekolah, mereka sudah sejak kecil berteman. Gue rasa dia juga pacaran sama si Axel, atau bahkan sudah menjual tubuhnya. Hahaha, cewek cantik tapi miskin seperti itu yang dibanggakan hanya kecantikannya" kata Kana dengan mengejek.

"Jaga bicara lo Kan, keluarga Axel bukan orang biasa. Jika dia mendengar, udah habis lo ditangannya" kata Farel memperingati.

"gue penasaran sama tu cewek" gumam Nadiv dalam hati.

Setelah kelas renang, Adiva pergi ke toilet. Sedangkan Axel masih di ruang ganti.

Setelah selesai Adiva menunggu Axel di lobi dekat tempat latihan.

Sambil menunggu dia membaca buku kimianya.

"Gue Nadiv, lo Adiva kan. Anak Olimpiade kimia?" tanya Nadiv tiba-tiba dan mengulurkan tangan.

"Iya, ada apa ya? apa kita saling kenal?" tanya Adiva bingung.

"Gue kelas 12 IPA 2, senior lo di sekolah." kata Nadiv sok akrab.

"Oh iya kak Nadiv, maaf aku nggk tau kalau kakak senior aku, aku Adiva Ahmad Cantika kelas 10 IPA 3" katanya sambil bersalaman.

"Lo cantik Va, lo punya nomer Wa?" tanya Nadiv mulai modus.

"Makasih kak, tapi maaf aku nggak punya ponsel kak, biasanya menghubungi aku ke nomer telpon rumah atau toko kue bunda atau langsung ke nomer bunda. Ini toko kue bunda aku kak" ucap Adiva sambil memberikan kartu nama dari toko kue bundanya yaitu Berkah Bakery.

"Sayang banget, udah remaja nggak punya ponsel. ok gue bakal hubungi lo" katanya sambil mengambil kartu nama itu.

"aku pamit ya kak, senang berkenalan dengan kakak" katanya pamit dan tersenyum.

"ok sampai ketemu besok di sekolah" kata Nadiv tersenyum.

Tak lama setelah itu datanglah Kana dan Farel, "Wah gila lo, baru aja kenalan sama cewek jenius dan cantik dari sekolah kita. Gimana dapat kan nomer WAnya?" tanya Kana girang.

"Orang tua posesif kayaknya, gue cuma dapat nomer telpon toko kuenya. Makin penasaran gue sama dia, gue ikut taruhan lo berdua deh" kata Nadiv tersenyum tipis.

"gue nggk ikutan deh, Axel orangnya beda. Kalau dia tau Adiva jadi barang taruhan lo berdua, abis kita bro" ucap Farel memperingati.

"cuma taruhan kecil doang, nggak bakal masalah. Intinya kalau lo Div berhasil tidur sama tu cewek, gue kasih deh mobil BMW gue" kata Kana menantang Nadiv.

"Parah lo berdua" kata Farel kesal.

"deal, selain cantik dia juga baik." kata Nadiv tersenyum tipis.

Mereka tertawa bersama, sedangkan Farel sudah was-was.

Adiva menghampiri Axel "Xel kamu kenal Nadiv anak kelas 3?" tanya Adiva penasaran.

"Oh Nadiv anak Basket? kok kamu bisa kenal Va?" tanya Axel heran.

"Tadi dia disini, mungkin menemani temannya latihan" jawab Adiva asal.

"oh mungkin menemani Kak Kana, dia atlit renang juga, sudah sering menyumbangkan mendali emas di kejuaran tingkat apapun, dia senior ku di kelas renang" kata Axel.

Axel memandang Adiva dari samping dan heran kenapa Adiva menanyakan tentang Nadiv padanya.

"Kamu lagi kasmaran sama yang namanya Nadiv itu? katanya nggak mau kenal cowok selain aku. Plinplan!" ucap Axel mengejek.

"ih bukan gitu Xel, aku cuma kagum aja. Dia sopan dan juga tampan, selebihnya tidak ada" kata Adiva tersenyum.

"aku bilangin pak Ahmad baru tau rasa kamu. Kagum itu sama aku dong, jangan sama yang lain. Dasar cewek" kata Axel kesal.

Dan pergi lebih dulu meninggal kan Adiva yang heran melihat sikap Axel.

"Tungguin aku Xel, ih" kata Adiva kesal dan menyusul Axel.

- - -

Hari senin adalah hari yang sibuk bagi anak sekolah, selain melaksanakan upacara bendera, anak SMA Negeri 1 Purwokerto juga harus hapalan ayat Al-Quran secara acak.

"Va, kamu kebagian ayat apa?" tanya Axel sambil menggunakan sepatu.

"Surat Ar-Rahman ayat 1-5, kalau kamu Xel?"

"Aku Al-Fatihah heheheh, sedang beruntung aku mendapatkan surat pendek" ucap Axel sambil tertawa.

"perhatikan juga tajwid nya, jangan asal" kata Adiva memperingati.

"iya-iya" kata Axel malas.

Mereka berangkat sekolah diantar oleh pak Mamat, seperti biasa Axel dan Adiva membawa bekal yang sama dari bundanya Adiva. Hal ini tidak menjadi masalah oleh keluarga Pratama karena permintaan Axel sendiri.

Setelah upacara bendera selesai, mereka memasuki kelas masing-masing dan melaksanakan hapalan ayat.

"Medin lo udah coba buat minta tolong si Adiva kacungnya Axel?" tanya Sarah teman satu gengnya.

"Males gue, orang banyak bandingin gue sama dia. Padahal cantikan dan populeran gue dari pada anak pembantu itu" kata Medin dengan sinis.

"Coba aja kasih uang, dia kan miskin butuh uang." saran Caitlyn.

"Nanti jam istirahat gue coba, kalau nggk bisa juga. Gue bakal minta tolong kakak gue, Farah buat desak dan bully dia" ucap medina tersenyum sinis.

Farah meruapakan ketua geng cewek-cewek populer yang terkanal suka membully, terdiri dari 9 cewek. 3 dari kelas 12, 3 dari kelas 11 dan 3 dari kelas sepuluh.

Farah sudah lama mengejar-ngejar Nadiv yang merupakan kapten basket sekolahnya. Farah juga sering jadi model iklan yang dinaungi oleh perusahaan orang tua Nadiv sendiri.

"Va? kamu kenapa bisa pinter banget sih? kamu makan apa sih?" tanya Marsya yang duduk sebangku dengannya.

"Aku makan seperti biasa Sya, ya cuma seimbang kan antara belajar dan ibadah. Biar lancar semuanya, walaupun aku belum berjilbab, aku berusaha taat terhadap aturan agama kita" kata Adiva menjelaskan.

"Oh gitu, oh iya kamu puasa sekarang?" tanya Marsya, karena seperti biasa Adiva selalu puasa senin Kamis.

"aku lagi cuti dulu puasanya, nanti makan bareng ya dikantin. Bunda bawain aku bekal yang lumayan banyak nih" jawab Adiva sambil menunjukkan tas bekalnya.

"bareng Axel juga?" tanya Marsya.

"iya, itu kan udah rutinitas aku hehehe." jawabnya tersenyum.

"kamu nggak malu, mereka suka memanggil kamu kacungnya Axel?" tanya Marsya memastikan.

"Ya nggak lah, Axel menganggap aku sahabatnya bukan kacungnya, itu terserah orang lain saja" jawabnya dengan santai.

Tak terasa bell istirahat terdengar, para murid berhamburan keluar kelas untuk menikmati waktu istirahat.

"Wah Axel makin tampan saja, lihat-lihat dia tersenyum" ucap salah satu murid perempuan yang ngefans terhadap Axel.

Axel berjalan bersama ketiga temannya, ada Sahrul dan Fahrul kembar tidak identik, dan juga Aman. Mereka berempat satu kelas yaitu IPS 2.

"Lihat, kegantengan kita bertiga membuat cewek-cewek di sekolah memuja kita bro" ucap Sahrul dengan kepedean.

Aman sifatnya pendiam, sedangkan Fahrul dan Sahrul kembar kocak.

"Kepedean banget lo" ucap Fahrul.

"Sirik aja lo" kata Sahrul menjawab.

"Va ayo ke kantin" kata Axel pada Adiva.

Adiva tersenyum dan berjalan disisi Axel. "Gimana hapalannya lancar?, minggu depan kira-kira surat pendek atau panjang ya va?" tanya Axel pada Adiva.

"Lancar kok Xel, apapun hapalannya semoga di lancarkan" kata Adiva santai.

Mereka berenam duduk di meja kantin, "Pasti Axel dan Adiva bawa bekal. Kalian pesan apa bisa gue list" tanya Sahrul santai.

"Aku teh manis dan soto ayam" ucap Marsya.

"Gue es kopi goodday sama soto ayam juga deh" kata Fahrul.

"Gue nasi goreng sama aqua" kata aman.

"Jangan pesan es ya Va, nanti batuk" ucap Axel memperingati.

"iya bawel, aku pesan salad buah aja ya Rul" ucap Adiva.

"Ok"

Sahrul memesan makanan di ibu kantin, pesanan mereka datang.

Axel membawa jus dari rumah, jadi tidak memesan apapun.

Tiba-tiba Adiva dihampiri oleh Nadiv dan kedua temannya.

"Hai Va, nih es susu cokelat buat lo" kata Nadiv perhatian.

Semua murid yang ada di kantin kaget melihat adegan itu.

"Sorry nih bro, Adiva alergi susu cokelat. Dan dia nggak boleh minum es. Lebih baik lo kasih aja ke sama yang lain" ucap Axel santai.

"Eh iya kak maaf ya. Dan sebaiknya tidak perlu memberikan apapun kepadaku kak" tolak adiva halus.

"Oh gitu, ya sudah. Kalau lo butuh apa-apa kasih tau gue ya" ucapnya tersenyum.

Adiva hanya mengangguk canggung.

"Lo ada hubungan apa Nadiv Va?" tanya Aman yang heran.. Aman yang pendiam pun ikut bingung.

"Nggak ada hubungan apa-apa kok Man, udah yuk lanjut makan. Xel udah jangan gitu wajahnya" kata Adiva sambil menegur Axel yang kesal dengan Nadiv.

- - -

"Kurang ajar tuh cewek, sok kecantikan banget" kata Farah melempar botol minuman.

Geng Farah sedang berkumpul di basecampnya. "Sabar kak, lagi pula kak Nadiv kayaknya cuma penasaran doang sama si Adiva. Jangan terpancing emosi, kakak kan sudah populer lebih cantik darinya" ucap Medina menenangkan kakaknya.

"Sudah satu tahun dia sok seperti itu, kapan ulang tahun mu Medin? kita permalukan dia di ulang tahun mu" ucap Farah kesal.

"2 hari lagi kak, hari ini setelah pulang sekolah aku akan bagian undangannya" ucap Medina.

"ok, susun rencana." kata Farah tersenyum sinis.

Tiba-tiba "kak ada berita penting, ini tentang kak Nadiv" ucap Amel anggota dari kelas 11.

"Apa Mel?" tanya Farah penasaran.

"Kata Kak Kana pacarku, dia dan Kak Nadiv sedang taruhan mobil BMW dengan bertaruh apakah kak Nadiv bisa tidur dengan Adiva" ucap Amel dengan lantang.

"hahahahha, benar kan kak apa yang aku katakan. Kak Nadiv hanya penasaran padanya" ucap Medina tertawa.

"Kita lancarkan saja usaha Nadiv, aku akan menelponnya nanti" ucap Farah tertawa.

- - -

-Bersambung-

alhamdulillah sudah dua episode, semoga teman-teman suka ya sama ceritanya.

Jangn lupa vote dan like yah teman-teman. Terima Kasih

Terpopuler

Comments

Caca❤🤍

Caca❤🤍

Cemburu bilang Xel

2022-04-20

0

NM

NM

part masih teracak

2022-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!