Wajah Zelline terlihat cemberut ketika upacara tak kunjung selesai. Hari ini sangat panas padahal masih jam setengah delapan pagi, tapi panasnya terik sekali.
Mata Zelline menyipit karena merasa silau. Gadis itu melirik ke sebelahnya dan menatap salah teman baiknya yang berbaris di sampingnya.
Seolah merasa diperhatikan temannya itu ikut menatapnya. Namanya Kiara Baskara, dia merupakan teman baik Zelline sejak awal masuk sekolah.
"Panas ya Zel?" Kata Kiara.
"Banget mana pegel lagi." Keluh Zelline.
Kiara mengangguk setuju. Dia juga sudah merasa pegal sekali karena berdiri cukup lama.
"Ehh gila si Gema baru berangkat berasa sekolah ini punya dia aja."
Suara itu berasal dari barisan kelasnya dan membuat Zelline mendongak untuk melihat ke depan dimana seorang siswa dibawa berdiri ke tengah lapangan karena datang terlambat.
Ini bukan hal yang mengherankan.
Gema Satria Kailan, namanya dikenal satu sekolah, tapi bukan karena prestasi melainkan karena kenakalannya.
Suka bolos sekolah dan selalu terlambat bahkan semua guru-guru mengenal pria itu.
Kelasnya berada di sebelah Zelline dan beberapa kali Zelline berpapasan dengan Gema ketika pulang sekolah atau ketika di kantin.
"Gema memang gila." Kata Kiara sambil tertawa.
"Dia enggak bosen apa ya dihukum terus?" Gumam Zelline.
"Enggak sih kayaknya." Kata Kiara yang membuat Zelline tersenyum tipis.
"Padahal berdiri di tengah lapangan lebih capek, panasnya lebih kerasa ditambah lagi malu." Kata Zelline.
"Zel Zel dia mah mana ada malu." Ujar Fathia yang berbaris di depannya.
Zelline tertawa pelan mendengarnya, tapi memang benar kan ucapannya?
Padahal berdiri di depan lebih tidak mengenakkan mana habis itu masih kena hukum lagi, tapi sepertinya Gema tidak pernah merasa kapok.
Sekitar lima belas menit upacara akhirnya selesai juga membuat Zelline menghela nafasnya lega. Dia langsung menggandeng tangan Kiara dan mengajaknya untuk segera kembali ke kelas karena merasa panas.
Kiara dan Zelline memang sudah seperti perangko. Mereka berteman baik dan tidak pernah bertengkar.
"Zellineeeeeeeee"
Suara itu Zelline sangat mengenalnya. Gadis itu menoleh dan tersenyum lebar ketika melihat Naura dan Maura yang melambaikan tangan ke arahnya.
"Haiiiii"
Zelline terlihat kegirangan. Dia menghentikan langkah kakinya hingga kedua orang itu berada dihadapannya.
"Haii upin ipik versi cewek." Sapa Kiara yang membuat Zelline tertawa, tapi kedua sepupunya mendengus sebal.
"Si Rara berisik ya." Kata Naura dengan sinis.
"Zelll pokoknya nanti gue sama Maura mau ngomong sesuatu yaaa? Nanti aja pas istirahat ini sangat sangat penting, tapi rahasiaa." Kata Maura dengan sangat antusias.
Zelline terlihat bingung, tapi tetap mengangguk sebagai tanggapan.
"Oke"
"Dadahh Zelzelll belajar yang bener ya biar enggak kena marah si kembar." Kata Naura yang membuat Zelline tertawa pelan.
"Kalian jugaa biar enggak kena marah Kak Nathan." Kata Zelline.
Kedua gadis itu mengangkat jempolnya seraya tersenyum lalu berbelok memasuki kelas mereka yang lebih dulu dilewati.
"Eh kadang gue ngerasa lo sama mereka berdua mirip." Kata Kiara sambil tertawa pelan.
"Ya kan Papa Vano sama Mami aku kembar, jadi kita berdua agak mirip-mirip gitu." Kata Zelline.
"Iya sih lo kan pernah nunjukin foto Mami lo sama Papanya mereka." Kata Kiara.
Banyak yang mengetahui bahwa Zelline juga Naura dan Maura masih termasuk saudara. Apalagi mereka bertiga sering berinteraksi di sekolah.
Terkadang makan di kantin bersama-sama juga.
"Oh iya tadi di kelas pada ribut banget ngomongin Laurent yang dipukul sama Kakak lo." Kata Kiara yang membuat Zelline menghentikan langkah kakinya lagi.
"Ihh kan lupa mau cari Laurent mau minta maaf." Kata Zelline sambil menghela nafasnya pelan.
"Nanti aja istirahat, ayo buruan kita pelajaran pertama Pak Heru." Kata Kiara.
Zelline mengangguk singkat dan langsung bergegas pergi ke kelasnya. Nanti saat istirahat dia akan mencari Laurent untuk meminta maaf atas perlakuan buruk Kakaknya.
Kedua Kakaknya itu memang sangat menyebalkan!!!
••••
"Gue takut sama Kakak lo berdua gila"
Naura dan Maura hanya bisa berdecak sebal ketika mendengar perkataan kedua teman mereka yang rupanya sudah mendapat pesan penuh peringatan dari Kakaknya.
Pasti selalu saja begini.
"Lo nurut aja deh sama Kakak lo Nau." Kata Levi pada Naura.
"Iya, dia galak banget sumpah, gue berasa diperingati sama presiden." Kata Haikal sambil tertawa.
Naura dan Maura kini terlihat cemberut.
"Nurut aja jangan ngelawan sama Kakak lo lagian yang dia bilang ada benernya kok." Kata Haikal.
"Iya, tapi kan..."
"Nanti kalau memang mau ngajakin lo keluar gue atau Levi bakal izin dulu ke Kakak lo yang super galak itu." Kata Haikal lagi.
"Tapi, sumpah deh Kak Nathan ngechat apa?" Tanya Maura.
"Ada"
"Mana liat?" Kata Maura penasaran.
"Enggak usah." Kata Haikal.
Maura mendengus kesal, tapi tidak bertanya lagi.
"Maafin Kak Nathan ya kalo dia ngomongnya kasar ke kalian." Kata Naura dengan penuh rasa bersalah.
"Santai cil." Kata Levi.
"Gue tuh kesel sama Kak Nathan." Keluh Naura.
"Dia Kakak lo wajar lah dia kayak gitu." Kata Haikal yang berusaha untuk mengerti.
"Tapi..."
"Sekarang orang jahat-jahat cil pasti Kakak lo takut makanya dia gitu jadi over posesif." Kata Levi.
"Iya iya, tapi berhenti manggil gue cil karena gue bukan anak kecil." Kata Naura ketus.
Maura tertawa pelan mendengarnya. Memang kalau Naura ini agak sedikit manja dibandingkan dengan dia.
Maksudnya dalam diri Naura sepertinya ada sedikit kemiripan dengan Devina dan Zelline.
"Kakak lo kan posesif karena lo berdua masih kecil." Kata Haikal sama tertawa.
"Kal jangan mulai." Kata Maura sebal.
"Oke oke sorryyy"
Ya seperti itu kedekatan antara Maura dan Haikal serta Naura dan Levi.
Nathan tidak membatasi kalau untuk berteman, tapi tidak untuk jalan bersama apalagi sampai berpacaran.
Pria itu masih belum memberikan izin.
••••
"Woy ambilin obat merah"
Zelline tersentak ketika seseorang berbicara dengan suara kuat padanya. Saat menoleh dia melihat pria yang tadi datang terlambat itu sedang duduk dengan wajah penuh luka.
Memang Zelline merupakan anggota PMR dia sedang bertugas di UKS saat ini dan berapa terkejutnya dia ketika melihat Gema masuk ke dalam.
"Lo budek? Cepetan sakit nih." Kata Gema ketus.
Zelline mengangguk kaku. Dia berlari kecil mengambil kotak p3k dan segera duduk di samping Gema yang meringis pelan ketika merasakan perih di lukanya.
"Bantuin gue, obatin nih lukanya." Kata Gema.
Sekali lagi Zelline mengangguk. Dengan telaten dia membersihkan terlebih dahulu luka di wajah Gema tanpa banyak bertanya mengenai dari mana pria itu mendapatkan semua luka yang membuat sudut bibirnya berdarah juga menimbulkan memar di beberapa bagian wajahnya.
"Awh pelan-pelan anj.."
"Kasar banget mulutnya." Gerutu Zelline sambil terus membersihkan luka di wajah Gema.
"Perih"
"Ya namanya luka lagi dibersihin ya perih." Kata Zelline dengan sedikit kesal.
Gema kembali diam dan membiarkan Zelline mengobati lukanya. Omong-omong ini kali pertama mereka mengobrol cukup lama.
Selesai membersihkan luka itu Zelline langsung mengobatinya menggunakan betadine.
"Udah"
Zelline tersenyum tipis pada pria itu lalu menaruh kembali kotak p3k nya.
"Makasih"
Gema mengucapkannya begitu Zelline kembali dan dia dapat melihat gadis itu tersenyum sambil mengangguk.
Tanpa sadar Gema tersenyum ketika melihat wajah cantik itu.
Oh sial apa dia baru saja memuji Zelline?
Memuji dalam hati, tapi tetap saja Gema tidak pernah melakukan itu sebelumnya.
••••
Yuhuuu part pertamaaaaaa❣️
Kalo gak ada halangan next part aku update sabtu, tapi kalau aku enggak update berarti aku bakal update hari minggu yaaaa🤗
Salam sayang Zellineeee😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜 𝐙𝐈𝐅𝐄𝐈
kembar semua ternyata hhhhh
ok deh aq hapalin biarbga bingung
2022-09-01
4
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
di gelarin Upin Ipin versi cewek sm Kiara...si kembar Naura dan Naura sebel keknya...tp lucu juga 🤭😂
2022-08-11
3
M⃠A ᷩQᷠIᷚLͤAᷜ OFF𝓦⃟֯𝓓
hmm zelline bnyak yg suka sapa ya yg bakalan dipilih zelline laurent atau gema
2022-08-11
3