Nathan dan Nadhin

"Nadhin udah gue bilang jangan bolos terus!"

Nathan masuk ke dalam kamar Nadhin dan langsung mengomeli kembarannya itu yang sama sekali tidak merasa bersalah setelah tidak masuk di dua mata kuliah.

Jangan tanya Nathan tau dari mana karena pasti temannya yang memberi tau pria itu.

Nathan dan Nadhin tumbuh menjadi anak yang tampan juga cantik. Mereka selalu akur dan jarang bertengkar, tapi Nathan selalu sakit kepala kalau sudah menghadapi kenakalan kembarannya.

Bolos kuliah dan terkadang bertengkar dengan temannya.

Dan Nathan selalu merahasiakan itu semua dari orang tuanya agar Nadhin tidak dimarahi.

"Nadhin!"

Nadhin menghela nafasnya pelan. Dia meletakkan ponselnya di atas ranjang dan menatap kembarannya itu dengan malas.

"Kenapa Nathan?" Tanya Nadhin.

"Bolos kan lo? Kata Nula lo enggak masuk hari ini." Kata Nathan.

Tuh kan benar dugaan Nadhin pasti temannya yang satu itu yang membocorkannya pada Nathan.

"Gue baru bolos sekali di mata kuliah itu Tan." Kata Nadhin.

"Tetep aja lo enggak boleh kayak gitu Nadhin! Gue aduin Mama sama Papa lo nanti." Ancam Nathan.

Nadhin berdecak kesal, "Iya maaf."

"Maaf doang, tapi besok diulangin lagi." Kata Nathan sewot.

"Ya ampun iya Tan enggak lagi, cerewet banget sih." Kata Nadhin.

"Kuliah dulu yang bener, lo ngapain bolos? Kemana? Gue bakal gebukin Adnan kalo dia yang ngajakin lo bolos! Tuh cowok memang selalu ngajarin lo yang enggak bener." Kata Nathan dengan penuh kekesalan.

"Ihhh bukan karena dia." Kata Nadhin dengan cepat.

Nathan menghela nafasnya pelan lalu mencubit kuat pipi gadis itu.

"Sakitttt"

"Ini terakhir kali gue denger lo bolos! Kalo sekali lagi lo kayak gini gue bakal aduin ke Mama sama Papa dan satu lagi Nadhin, jangan pacaran lo masih kecil." Kata Nathan.

"Gue udah gede yaaa udah kuliah." Kata Nadhin sambil memasang wajah cemberutnya.

"Udah gede, tapi masih hobi nonton barbie, pokoknya nurut! Enggak usah pacaran, jangan buat gue mukulin orang yang pacarin lo." Kata Nathan tegas.

"Ya masa gue jomblo teruss." Protes Nadhin.

"Lo masih jomblo aja kuliah lo terbengkalai, gimana kalau punya pacar? Bukan kuliah yang ada lo pacaran tiap hari, nanti malem gue cek lagi HP lo." Kata Nathan.

Setelah mengatakan itu Nathan pergi dan meninggalkan kembarannya yang masih terlihat cemberut karena perkataannya.

Nathan memang menyebalkan!!!

Pria itu selalu saja ikut campur masalah percintaannya. Padahal kan Nadhin juga ingin punya pacar.

Belum lagi yang seperti itu bukan hanya Nathan saja, tapi juga kedua sepupunya yang menyebalkan.

Ya, Arthan dan Ardhan yang sering ikut campur juga selalu berada di kubu yang sama dengan kembarannya.

Ugh menyebalkan!!!

Kini Nadhin mengambil lagi ponselnya dan melihat pesan yang dikirimkan Adnan sebagai balasan.

Adnan :

Din, besok jadi kan?

Gue udah beli tiket nonton dua

Besok gue jemput ya!!!

Wajah Nadhin langsung berubah muram. Kalau begini bagaimana caranya dia bisa pergi keluar bersama Adnan?

Nathan pasti tidak akan mengizinkan lalu pria itu pasti akan memprovokasi Papanya nanti.

Tapi, tidak kali ini dia akan berhasil.

Dia harus berhasil pergi dengan pria yang sudah lama dia sukai!

Nanti Nadhin akan berusaha membujuk Mamanya lalu merengek pada Papanya agar diberikan izin.

Pokoknya Nadhin tidak mau kalah!!!

••••

"Gue enggak mau basa basi! Tujuan gue ngajak lo ketemu untuk ngasih tau lo supaya jauhin kembaran gue!"

Nathan melipat kedua tangannya di dada sambil menatap pria yang kini duduk dihadapannya.

Tanpa sepengetahuan kembarannya Nathan mengajak pria bernama Adnan itu bertemu dan meminta dia untuk menjauhi Nadhin.

Pokoknya Nadhin tidak boleh pacaran!

Tidak untuk sekarang karena Nadhin masih kecil!

"Tan? Serius lo? Nadhin udah kuliah, dia bukan anak kecil lagi." Kata Adnan.

"I don't care! Sekali gue bilang jauhin ya jauhin! Dia bukan cuman kembaran gue, tapi dia juga adek gue dan gue enggak mau dia nangis-nangis karena cinta." Kata Nathan jujur.

"Tapi, gue enggak bakal buat dia nangis Tan." Kata Adnan.

"Tapi, gue enggak percaya, jadi sekali lagi gue bilang jauhin Nadhin." Kata Nathan dengan penuh keseriusan.

"Oke kalau gitu gue bakal tegasin kalau gue enggak akan ngelakuin hal itu." Kata Adnan.

"Jangan mancing emosi gue Adnan Gautama." Kata Nathan sambil menatap pria di hadapannya itu dengan tajam.

"Gue sayang sama Nadhin dan gue enggak mau jauhin dia!" Kata Adnan lagi.

Nathan mengalihkan pandangannya ke arah lain karena merasa kesal.

"Mau lo bawa dua rombongan si Arthan sama Ardhan untuk ngancem gue juga gue enggak bakal mau jauhin Nadhin." Kata Adnan.

Nathan kali ini kembali menatap Adnan dengan mata elangnya. Pria ini sangat keras kepala sekali rupanya.

"Kalau perlu gue sendiri yang bakal izin ke orang tua lo supaya lo enggak bisa nyuruh gue jauhin Nadhin kayak gini." Kata Adnan.

"Apa yang lo mau dari Nadhin? Lo cuman mau manfaatin dia kan?" Tebak Nathan yang malah membuat Adnan tertawa.

"Gue bukan cowok kayak gitu gila." Kata Adnan.

Nathan menghela nafasnya pelan, bukan salahnya bersikap seperti ini karena dulu Nadhin pernah didekati seorang pria yang ternyata hanya menjadikan gadis itu bahan taruhan saja.

Jangan tanya seberapa murkanya Nathan yang langsung memukuli pria itu hingga harus berakhir di rumah sakit.

Jadi, Nathan selalu waspada tiap kali ada yang ingin mendekati adiknya.

Apalagi waktu kejadian itu Nadhin sampai menangis berhari-hari dan mengurung diri di dalam kamar.

Nathan hanya tidak ingin kembarannya mengalami kejadian seperti itu lagi.

"Gue enggak pernah berpikiran untuk manfaatin Nadhin dan untuk apa juga? Yang dari orang tua gue udah banyak Tan." Kata Adnan lagi.

"Apa jaminan lo kalau lo enggak akan nyakitin kembaran gue?" Tanya Nathan dengan alis bertaut.

"Apapun, gue enggak akan larang atau melawan lo kalau lo mau pukulin gue semisal hal itu sampai terjadi." Kata Adnan serius.

"Deket, hanya sebatas itu, tapi gue enggak akan pernah kasih izin untuk pacaran, seenggaknya untuk saat ini." Kata Nathan.

"Oke, gue catet." Kata Adnan.

Kini Nathan mengambil minuman miliknya dan menenggaknya hingga tersisa sedikit.

"Lo macem-macem sama kembaran gue habis lo sama gue." Kata Nathan.

Adnan tertawa sebagai tanggapan lalu mengangguk patuh. Dia juga tidak mungkin macam-macam pada kembaran dari pria itu.

Dia masih sayang nyawa soalnya.

Nathan terlalu menyeramkan.

••••

Nathan keturunan Papa Devano yang posesif.

Nadhin keturunan Mama Adara yang waktu sekolah suka nakal.

Kalau Maura sama Naura gimana ya???

Part selanjutnya masih pengenalan tokoh yaaaa❣️

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜 𝐙𝐈𝐅𝐄𝐈

𝐙⃝🦜 𝐙𝐈𝐅𝐄𝐈

gimana caranya bikin anak kembar kak author jekkekekekkekek
aq pengen soale

2022-09-01

4

_𝓕𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰 [𝓝𝓸 𝓞𝓷𝓮)

_𝓕𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰 [𝓝𝓸 𝓞𝓷𝓮)

pantesan Nathan overprotective..gitu rupanya 👀

2022-08-11

3

_𝓕𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰 [𝓝𝓸 𝓞𝓷𝓮)

_𝓕𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰 [𝓝𝓸 𝓞𝓷𝓮)

ikuti sj apa yg di katakan oleh kembaranmu..👀itu hal baik

2022-08-11

3

lihat semua
Episodes
1 Arthan dan Ardhan
2 Nathan dan Nadhin
3 Zelline
4 Naura dan Maura
5 1 : UKS
6 2 : Gema
7 3 : Teman Lelaki
8 4 : Ajakan Gema
9 5 : Kantin
10 6 : Siapa Gema?
11 7 : Kesayangan
12 8 : Merajuk
13 9 : Semakin Berani
14 10 : Aku Suka
15 11 : Gema dan Kakak Zelline
16 12 : Haikal dan Maura
17 13 : Gadis Manja
18 14 : Semangat Sekolah
19 15 : Arthan dan Nadhin
20 16 : Kisah Cinta
21 17 : Bantuin Gema
22 18 :Izin Dari Mami
23 19 : Maura dan Haikal
24 20 : Bersama Gema
25 21 : Gerhana
26 22 : Lelaki Posesif
27 23 : Levi
28 24 : Adik Galak
29 25 : Rencana Haikal
30 26 : Gema Marah
31 27 : Dua Kisah
32 28 : Insiden Bola Basket
33 29 : Bersama Keluarga Besar
34 30 : Salah Tingkah
35 31 : Respon Positif
36 32 : Ngambek
37 33 : Arthan dan Ziko
38 34 : Percakapan Si Kembar
39 35 : Masih Ngambek
40 36 : Usaha Arthan
41 37 : Akrab
42 Pengumuman
43 38 : Aneh
44 39 : Gema dan Zelline
45 40 : Semakin Berani
46 41 : Ardhan Jatuh Cinta
47 42 : Natasha
48 43 : Penasaran
49 44 : Jangan Cowok Lain
50 45 : Nathan Punya Pacar?
51 46 : Cerita
52 47 : Cemburu
53 48 : Putus
54 49 : Arthan Galau
55 50 : Namira Siapa?
56 51 : Gema Zelline
57 52 : Merasa Kesal
58 53 : Dekat
59 54 : Kelakuan Arthan
60 55 : Bertemu
61 56 : Kaget
62 57 : Semakin Jatuh Hati
63 58 : Suka
64 59 : Lapangan
65 60 : Malu
66 61 : Adik Kakak
67 62 : Pacaran?
68 63 : Nanti
69 64 : Sengaja
70 65 : Ngambek
71 66 : Cerita Sama Mami
72 67 : Sakit
73 68 : Arthan dan Gema
74 69 : Gosip
75 70 : Perhatian
76 71 : Zelline Cemburu
77 72 : Nama Panggilan
78 73 : Perhatian
79 74 : Papi Cemburu
80 75 : Curhat Bersama Arthan
81 76 : Semakin Dekat
82 77 : Obrolan Ringan Bersama Papi
83 78 : Bersama Kakak
84 79 : Tidak Ada Kabar
85 80 : Khawatir
86 81 : Pelukan Hangat
87 82 : Curhat Bersama Ardhan
88 83 : Kisah Cinta Sederhana
89 84 : Bersama Natasha
90 85 : Ragu
91 86 : Gagal
92 87 : Confused
93 88 : Marah?
94 89 : Pacaran
95 90 : Pesan Ardhan
96 91 : Kita Pacaran
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Arthan dan Ardhan
2
Nathan dan Nadhin
3
Zelline
4
Naura dan Maura
5
1 : UKS
6
2 : Gema
7
3 : Teman Lelaki
8
4 : Ajakan Gema
9
5 : Kantin
10
6 : Siapa Gema?
11
7 : Kesayangan
12
8 : Merajuk
13
9 : Semakin Berani
14
10 : Aku Suka
15
11 : Gema dan Kakak Zelline
16
12 : Haikal dan Maura
17
13 : Gadis Manja
18
14 : Semangat Sekolah
19
15 : Arthan dan Nadhin
20
16 : Kisah Cinta
21
17 : Bantuin Gema
22
18 :Izin Dari Mami
23
19 : Maura dan Haikal
24
20 : Bersama Gema
25
21 : Gerhana
26
22 : Lelaki Posesif
27
23 : Levi
28
24 : Adik Galak
29
25 : Rencana Haikal
30
26 : Gema Marah
31
27 : Dua Kisah
32
28 : Insiden Bola Basket
33
29 : Bersama Keluarga Besar
34
30 : Salah Tingkah
35
31 : Respon Positif
36
32 : Ngambek
37
33 : Arthan dan Ziko
38
34 : Percakapan Si Kembar
39
35 : Masih Ngambek
40
36 : Usaha Arthan
41
37 : Akrab
42
Pengumuman
43
38 : Aneh
44
39 : Gema dan Zelline
45
40 : Semakin Berani
46
41 : Ardhan Jatuh Cinta
47
42 : Natasha
48
43 : Penasaran
49
44 : Jangan Cowok Lain
50
45 : Nathan Punya Pacar?
51
46 : Cerita
52
47 : Cemburu
53
48 : Putus
54
49 : Arthan Galau
55
50 : Namira Siapa?
56
51 : Gema Zelline
57
52 : Merasa Kesal
58
53 : Dekat
59
54 : Kelakuan Arthan
60
55 : Bertemu
61
56 : Kaget
62
57 : Semakin Jatuh Hati
63
58 : Suka
64
59 : Lapangan
65
60 : Malu
66
61 : Adik Kakak
67
62 : Pacaran?
68
63 : Nanti
69
64 : Sengaja
70
65 : Ngambek
71
66 : Cerita Sama Mami
72
67 : Sakit
73
68 : Arthan dan Gema
74
69 : Gosip
75
70 : Perhatian
76
71 : Zelline Cemburu
77
72 : Nama Panggilan
78
73 : Perhatian
79
74 : Papi Cemburu
80
75 : Curhat Bersama Arthan
81
76 : Semakin Dekat
82
77 : Obrolan Ringan Bersama Papi
83
78 : Bersama Kakak
84
79 : Tidak Ada Kabar
85
80 : Khawatir
86
81 : Pelukan Hangat
87
82 : Curhat Bersama Ardhan
88
83 : Kisah Cinta Sederhana
89
84 : Bersama Natasha
90
85 : Ragu
91
86 : Gagal
92
87 : Confused
93
88 : Marah?
94
89 : Pacaran
95
90 : Pesan Ardhan
96
91 : Kita Pacaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!