"Kakak udahhh!"
Zelline berteriak cukup kuat sambil berlari menghampiri kedua Kakaknya yang tengah berhadapan dengan salah satu teman laki-lakinya.
Teman yang mengajak Zelline pergi diam-diam kemarin dan membuat kedua Kakaknya marah besar.
Jika cuman bicara mungkin tidak papa, tapi Arthan sudah memukul Laurent, teman Zelline dengan cukup kuat hingga pria itu tersungkur.
Kedua Kakaknya itu melakukannya di parkiran sekolah dan membuat banyak pasang mata menatap ke arah mereka.
"Kakakkk"
Zelline menarik lengan Arthan agar menjauh.
"Pegangin Dan." Kata Arthan pada kembarannya.
Ardhan kembali menarik tangan Laurent agar berdiri dan Zelline dapat melihat ada luka di sudut bibir pria itu.
Baru saja Arthan akan memukul pria itu lagi Zelline sudah menahannya. Memegangi lengannya sambil menatap Kakak laki-lakinya itu dengan penuh permohonan.
"Awas lo sampe berani ngajakin Zelline jalan diem-diem." Kata Arthan dengan penuh ancaman.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya satpam sekolahan yang mendapat laporan bahwa ada pertengkaran di parkiran sekolah.
"Punya mulut dipake kalo mau ajakin adek gue jalan bilang!" Kata Ardhan sambil mendorong tubuh Laurent hingga terjatuh lagi.
"Hey kalian! Kenapa buat ribut seperti ini?! Sudah semuanya bubar!" Titah pak satpam yang membuat kumpulan siswa yang belum pulang itu langsung bubar.
Zelline menatap Laurent dengan penuh rasa bersalah. Baru saja dia ingin mendekat, tapi Ardhan sudah menahan lengannya.
"Ayo pulang." Kata Ardhan pada adik perempuannya itu.
"Tapi..."
Belum sempat menyelesaikan perkataannya Zelline sudah ditarik menjauh oleh kedua Kakaknya yang membawa dia pergi memasuki mobil.
Mereka memang pergi bersama supir karena si kembar sejak awal memang ingin menemui langsung orang yang sudah mengajak adiknya pergi diam-diam.
Zelline hanya bisa pasrah dan tidak bisa menolak apalagi marah. Dia duduk diam dibelakang dengan sang Kakak yang berada di kedua sisinya.
Sebenarnya kalau hanya jalan saja mungkin mereka tidak akan semarah ini, tapi kemarin Laurent memang sempat memeluknya dan itu sama saja dengan mengajak si kembar bertengkar.
Kalau sudah begini Zelline jadi tidak enak pada Laurent.
"Nurut kalo dibilangin! Kata gue sama Ardhan kan enggak usah pacar-pacaran..."
"Tapi, Zelline enggak pacaran Kak." Kata Zelline pelan.
"Terus pelukan itu apa maksudnya? Lo masih kecil Zel enggak usah pacar-pacaran nanti kalo putus nangis gue sama Arthan yang emosi." Kata Ardhan.
Zelline tak menjawab lagi. Gadis itu diam selama perjalanan pulang dengan wajah cemberut.
Hingga mobil yang mereka naiki berhenti di rumah dan dengan segera Zelline turun dari dalam sana. Gadis itu masuk dengan terburu-buru membuat Arthan dan Ardhan hanya membiarkannya saja.
"Eh udah pulang... Loh Zelline kenapa sayang?" Tanya Devina.
Zelline menggelengkan kepalanya pelan dan langsung pergi menaiki tangga.
Brakkk!
Gadis itu menutup pintu kamarnya cukup kuat dan membuat Devina langsung menatap dua anaknya yang baru saja masuk.
"Kenapa lagi ini sayang?" Tanya Devina.
"Zelline tuh masih kecil udah pacar-pacaran." Kata Arthan.
"Tau, nanti kalo disakitin pacarnya nangis." Tambah Ardhan.
Devina menghela nafasnya pelan, dia jadi teringat kembarannya.
Dulu Devano juga begitu kalau Devina dekat dengan cowok dia pasti langsung ngomel. Dulu cuman percaya sama Ziko aja terus teman-temannya juga.
"Tapi, jangan berlebihan gitu loh marah sama adeknya kasian." Kata Devina mengingatkan.
"Iya Mamiii ini mau nyamperin Zelline dulu." Kata Arthan.
"Awas loh kalian jangan bikin adeknya ngambek dia kalo ngambek semua ikutan kena." Kata Devina.
"Iya Mamiiii cerewet ihh." Kata Ardhan yang membuat Devina menatapnya dengan kesal.
"Ardhan.."
"Hehe iya Mamiii yang paling cantik, ayo Tan." Kata Ardhan sambil mengajak kembarannya itu untuk menghampiri Zelline.
Devina hanya bisa tersenyum sambil menatap kedua anaknya yang sekarang pergi ke atas untuk menghampiri adik mereka.
Kalau boleh jujur masih mending Devano dari pada Arthan dan Ardhan. Kalau dulu Devano masih mengizinkan Devina bertemu dengan pria meskipun dia selalu waspada.
Tapi, kalau Zelline kedua anaknya bahkan tidak mengizinkan adik mereka memiliki teman seorang pria.
Sekarang kembali lagi ke Arthan dan Ardhan yang baru saja memasuki kamar adiknya. Mereka melihat Zelline yang sedang duduk sambil menelungkupkan wajahnya di meja belajar, masih lengkap memakai seragam sekolahnya.
Bahkan tasnya saja belum di lepas.
"Zel"
Zelline tak mau menjawab. Gadis itu terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk.
"Jangan ngambek kenapa kita berdua kan gak salah." Kata Arthan.
Perkataan itu membuat Zelline langsung menatap kedua Kakaknya dengan sebal.
"Sana keluar kalau cuman mau salahin aku." Kata Zelline kesal.
Ardhan tertawa pelan. Dia berjalan mendekat lalu mencubit gemas pipi adiknya.
"Ngambek aja, cepet ganti baju kita beli ice cream sama coklat." Kata Ardhan.
"Enggak..."
"Boleh beli sepuasnya." Kata Arthan menambahkan.
Dan Zelline langsung tersenyum. Dia segera bangun dan melepaskan tasnya.
"Sana Kakak keluar aku siap-siap dulu." Kata Zelline dengan penuh semangat.
Kedua Kakaknya itu tersenyum penuh arti lalu keluar dari dalam kamar Zelline. Memang sangat mudah membujuk Zelline yang tengah merajuk.
Adik mereka itu pecinta ice cream dan coklat.
Dibujuk pakai itu pasti akan langsung mau.
••••
"Papiiiii"
Zelline tersenyum lebar sambil berlari menghampiri Ziko yang baru saja pulang bekerja. Hal itu membuat Ziko tertawa lalu menciumi pipi anaknya itu dengan sayang.
Dia benar-benar sangat memanjakan Zelline sejak anak itu masih kecil dulu. Anak perempuannya itu benar-benar menggemaskan dan sangat mirip dengan Devina.
Bahkan mertuanya saja kalau sudah bertemu dengan Zellina pasti akan langsung memanjakannya.
Karena anak itu memang sangat menggemaskan.
"Mana Kakak kamu?" Tanya Ziko sambil mencubit pelan pipi anaknya.
"Main game di kamar Kak Arthan." Kata Zelline.
Ziko mengangguk singkat, dia menatap anaknya itu dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya.
"Kata Mami tadi Zelline ngambek, kenapa?" Tanya Ziko.
Dan anaknya langsung memasang wajah cemberutnya.
"Kakakk! Mereka tuh nyebelin banget Papiiii." Adu Zelline.
"Kenapa? Sini kasih tau Papi." Kata Ziko sambil mengajak anaknya itu untuk duduk.
Ziko tidak merasa lelah lagi sekarang, dia malah mengajak Zelline untuk menceritakan kekesalannya hari ini.
"Masa tadi Kakak ke sekolah terus mukul temen aku karena dia jalan sama aku kemarin, tapi Zelline memang salah karena enggak izin, tapi kan Papii harusnya Kakak jangan mukul." Kata Zelline dengan bibir mengerucut sebal.
Ziko tersenyum tipis, dia mengusap kepala anak itu dengan sayang.
"Nanti Papi kasih tau Kakak supaya enggak gitu lagi ya?" Kata Ziko.
Zelline langsung mengangguk dengan semangat. Kemudian anak itu memeluk Ziko dari samping.
Untuk beberapa saat Zelline berada dalam pelukan Ziko hingga...
"Mulai deh anak Papii pasti abis ngadu"
Dan Zelline langsung mendongak untuk menatap Arthan yang baru saja keluar bersama dengan Ardhan juga.
"Tuh kan Papiiii"
"Arthan Ardhan enggak boleh gitu ah jangan diledekin adeknya." Kata Ziko menegur.
"Papi harus tau, dia itu udah berani peluk-pelukan sama cowok." Kata Ardhan.
"Ihhhh"
"Eh benar Zelline?" Tanya Ziko yang mulai menunjukkan raut wajah tidak suka.
"Papiiii bukan Zelline, tapi dia yang peluk Zelline." Kata Zelline pelan.
Gadis itu menunduk karena tidak berani menatap wajah Papinya.
"Marahin aja tuh Pi"
Zelline langsung melotot. Dia bangun dan memukuli kedua Kakaknya itu dengan bantal.
"KAKAK ISHHHH"
Rumah Ziko tanpa keributan itu adalah hal yang mustahil untuk terjadi. Setiap hari pasti akan selalu ada keributan.
Yah apalagi kalau Arthan ada di rumah.
Anak itu selalu membuat semua orang rumah kesal sendiri sangking jahilnya.
Dan Zelline yang selalu menjadi korban kejahilan.
••••
Masih pengenalan tokohhh❣️
Next pengenalan tokoh terakhir yaitu Naura dan Maura terus besok kita mulai masuk ke ceritaa yaaaa🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜 𝐙𝐈𝐅𝐄𝐈
zellin dengerin kata kakak2mu jangan pacaran dulu masih bocil.ok.hehehheh
2022-09-01
4
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
kek anak kecil aja yaa...cm dg ice cream Zelin bisa di bujuk...lucu juga si Zelin
2022-08-11
3
M⃠A ᷩQᷠIᷚLͤAᷜ OFF𝓦⃟֯𝓓
punya kk kembar posesive amat,,kenapa ga tanya dulu koq langsung maen jotos sech klo anaknya knpa 2 gmna
2022-08-11
3