Lamaran Rey

🍃🍃🍃🍃

" Alea, kamu sudah sadar?" tanya Rey yang sejak tadi khawatir saat mendengar Alea tertabrak mobil pak Dante. Ia sampai mengabaikan pekerjannya dan kabur demi Alea

" Kepalaku sangat pusing." Saut Alea memegangi kepalanya

" Kau sudah sadar?" tanya seorang wanita yang Alea pikir penyebab dirinya tertabrak mobil, datang bersama pak Dante yang sekarang menjabat sebagai wakil presdir mereka

" Kau tidak apa-apa kan, maaf ya ini semua gara-gara aku." Ucap Rebecca lagi saat semuanya hanya diam

" Sudahlah Rebecca, memangnya kau tidak punya pekerjaan. Bukankah kau wanita yang super sibuk?" Dante menatap Rebecca

" Aku tidak ada jadwal syuting hari ini kak."

" Mana yang sakit?" tanya Rey menggenggam erat jemari Alea

" Aku tidak apa-apa, tadi aku benar-benar terkejut."

" Lain kali berhati-hatilah." Saut Dante beranjak berdiri

" Untuk biaya rumah sakit, aku sudah membayar semua perawatan sampai kamu sembuh." Ucap Dante lagi lalu berpamitan pada keduanya, sementara Rebecca menyusul setelah beberapa saat

" Aku mau pulang Rey."

" Iya ayo kita pulang." saut Rey lalu membantu Alra turun dari ranjang rumah sakit

Digandeng Rey, Alea melangkahkan kakinya meninggalkan rumah sakit dan masuk kedalam mobil sang kekasih. Rey sangat perhatian, tidak ada pria yang baik, lembut dan penuh kasih sayang seperti Rey. Itulah yang membuat Alea kini luluh dan membalas perasaan Rey

Tepat didepan rumah Alea, Rey menghentikan mobilnya. Ia membuka sabuk pengaman dan bergerak menghadap Alea

" Alea."

" Rey, maaf gara-gara aku acara makan malam kita gagal."

" It's oke sayang yang terpenting kamu baik-baik saja." Alea mengusap pipi itu dengan jemarinya dan tersenyum

" Alea, aku ingin mengutarakan niat baikku. Maukah kamu menikah denganku." Alea merasa terkejut, ia langsung menjauhkan jemarinya dari pipi Rey

" Apa ini tidak terlalu cepat?" tanya Alea

" Kita sudah lama berpacaran, aku ingin memilikimu seutuhnya. Tak perduli apapun aku akan menerimamu apa adanya." Sungguh Alea tak bisa berkata-kata, dalam hatinya ia merasa terharu dengan keberanian Rey yang melamar dirinya. Ia hanya menatap cincin mata satu dalam kota merah ditangan Rey

" Will merry me honey?"

" Al." panggil Rey karena wanitanya malah melamun

" Aku." Sebenarnya Alea sangat senang namun entah mengapa hatinya tak terlalu yakin

" Aku mau kamu menjadi istriku Alea, menikahlah dan hidup denganku." Kenapa Alea kini menjadi dilema, ia ingin menikah tapi ada sesuatu yang terasa memberatkan hati Alea

" Alea, jawab." Alea mengangkat wajah, ia menatap Rey yang memelaskan wajahnya. Lagi-lagi Alea merasa kasihan, pria didepannya ini sudah banyak berkorban untuk Alea baik dalam waktu dan yang lainnya

Alea menarik nafasnya dalam lalu menganggukan kepala itu membuat Rey senang dan segera memasangkan cincin itu dijari manis Alea

Cup

Kecupan Rey mendarat dipunggung jemari Alea

" Aku sangat senang, terima kasih sayang." Memang wajah Rey memancarkan kebahagiaan membuat Alea tersenyum lalu memeluk Rey, keduanya berpelukan cukup lama

" I love you." Bisik Rey lalu melonggarkan pelukannya, ia menarik dagu runcing Alea dan meraup bibirnya

Keduanya berciuman mesra didalam mobil. Jemari Rey mulai gatal dan menjalar pada kancing kemeja hijau daun Alea, ia kian menghimpit tubuh Alea pada kursi." Aku tidak tahan Al." Bisiknya membuat Alea membuka mata dan sedikit mendorong dada Rey

" Tidak Rey, bersabarlah." Tolak Alea yang lagi-lagi menghela nafas dan sedikit menjauhkan tubuhnya

" Meskipun begitu aku masih tetap akan menikahimu. Aku menginginkanmu!" Rey mencoba membuka kancing kemeja hijau daun Alea

" Rey." Alea menggelengkan kepalanya, tapi tidak seperti biasanya kini Rey sedikit memaksa wanita itu, ia menyusupkan wajahnya dileher Alea

" Rey hentikan." Alea segera menahan jemari Rey yang hendak menyusup kebalik kemejanya dan

Bruuuuuuukkk

Keduanya terkejut bukan main dan langsung menghentikan aktifitas mereka

" Orang gila mana." Gerutu Rey lalu dengan tergesa-gesa keluar dari mobilnya begitupun Alea, saat itu sebuah mobil hitam hampir menyerempet tubuh Rey

" Dasar gila!" teriak Rey marah lalu menuju belakang mobilnya

" Rey, mobilmu rusak parah." Teriak Alea

" Sialan, siapa dia!" Gerutu Rey menendang ban mobilnya dengan sekuat tenaga lalu menghubungi nomer asuransi

" Al ada apa?" teriak seorang wanita pada Alea

" Ini bu, mobil Rey ada yang menabrak." saut Alea membuat sang ibu berlari keluar dari rumah dan keluar pagar melihat apa yang terjadi

" Bagaimana bisa nak Rey? apa nak Rey punya musuh?"

" Tidak bu, bagaimana mungkin." Saut Rey lalu memasukan kembali ponselnya kesaku celana

" Pinggirkan saja mobilnya."

" Saya sudah menghubungi pihak asuransi, sebentar lagi mereka datang."

" Kalau begitu ayo masuk kedalam." Ajak ibu Alea sembari menggandeng anak bungsunya

Rey mengangguk dan ini menjadi kesempatan Reh untuk meminta Alea pada kedua orantuanya. Seperti biasanya Rey masuk kedalam rumah dua lantai itu dan duduk disofa, sementara Alea menuju kekamar untuk membersihkan dirinya meninggalkan Rey sendiri disana

" Bu, ayah, ada yang Rey ingin bicarakan dan ini sangat serius." Ibu dan ayah Alea tampak tersenyum, sudah lama keduanya ingin sekali bicara serius pada Rey mengenai hubungannya dengan putri mereka

" Saya mau melamar Alea untuk menjadi istri saya. Tolong restui kami." Keduanya kembali tersenyum

" Tentu saja, kami akan selalu merestui pilihan putri kami." Saut Ayah Alea

" Memangnya kapan nak Rey berencana menikahi putri kami."

" Bulan depan bu, saya dan Alea akan mempersiapkannya mulai besok." Wajah-wajah itu kian sumringah membuat Rey tersenyum, sejak berpacaran keduanya memang menyambut Rey dengan baik

" Ayah harap kamu bisa menjadi imam yang baik untuk anak ayah."

" Tentu saja ayah, Rey akan selalu membuat Alea senang. "

Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kedua orangtua saat putrinya dilamar pria sebaik Rey. Memiliki wajah yang bisa dibilang tampan, sudah mapan dan memiliki karier yang bagus. Orantua mana yang akan menolak lamaran dari pria yang punya spesifik seperti Rey

Sementara kini Alea baru saja menyelesaikan acara mandi malamnya. Ia keluar dengan rambut yang basah yang ia gosok-gosok dengan handuk kecilnya. Alea menuju meja rias dan berhenti disana, menatap wajahnya dicermin. Alea senang akan segera melepas masa lajangnya tapi disatu sisi ia juga merasa bingung

" Apa Rey benar-benar pria yang tepat." Gumamnya lalu memikirkan lagi masa hubungannya bersama Rey, memang Rey selalu memperlakukan Alea dengan baik, selain itu juga Rey pria romantis

Saat asyik memperhatikan wajahnya dicermin, tiba-tiba sebuah pesan masuk dari nomer yang tidak dikenali Alea. Alea membuka pesan itu, dahinya berkerut mendadak

Kau wanita jahat

Begitulah isi pesan tersebut

" Orang gila mana?" Gerutu Alea lalu meletakan lagi ponselnya diatas meja

Bip

Bip

Bip

Bip

Bip

Bip

Alea kembali membuka rentetan pesan masuk itu

**Kau wanita jahat

Kau wanita jahat

Kau wanita jahat**

" Dasar gila." Gerutu Alea lalu menghubungi nomer tersebut

" Hallo, dengan siapa ini?" Tanya Alea kesal

" Hallo."

" Hallo."

" Heh orang gila!" umpat Alea sudah hilang kesabaran karena tak ada jawaban sedikitpun

" Alea putri Zainal." Alea membulatkan kedua matanya terkejut, ia merasa tak asing dengan suara pria dari dalam ponselnya

-

-

Terpopuler

Comments

Yuen

Yuen

Cemburunya anti mainstream langsung srudukkkk aje 😆😆😆

2022-11-16

0

lovely

lovely

semangat thor😊

2022-08-08

0

Lina Atiek Budiarti

Lina Atiek Budiarti

bos baru alea kayaknya

2022-08-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!