5. I Dont care

POV Melfri

"fri. mas dani mau titip bian. tolong jaga dia dan ingatkan bila dia salah arah". kata mas dani padaku dengan nada sedih

" loh. kenapa emang mas. mas dani mau pergi atau gimana?". tanya ku penasaran

" enggak fri. mas dani udahan sama diah". ucapnya sambil berlinang air mata

" apa?". aku kaget dan enggak percaya. di sisi lain aku kasihan karena mereka berdua adalah temanku tapi di sisi lain aku juga lega karena bian sahabat ku terlepas di laki-laki yang berstatus suami orang itu.

" Iya fri beneran tanya saja sama bian nanti. mas dani tahu mas yang salah karena mas belum memberikan kepastian tapi fri taukan keadaan mas dani dan soal anak mas dani yang buat semua jadi lama". ucap mas dani yang seperti nya belum bisa menerima keputusan putus

" iya. sabar mas dani. tapi jujur aja mas kalau aku jadi bian mungkin udah lama aku lakukan". jawabku sedikit menyela mas dani

" iya mas dani yang salah". Sambil tertunduk kembali

setelah beberapa percakapan aku pun tidak lupa menguatkan mas dani karena perpisahan nya dengan bian membuat nya terlihat terpuruk, sebenarnya dalam hati aku sedikit merasa lega jika bian sudah tidak dengan lelaki beristri ini tapi hatiku masih memiliki rasa kasihan secara kedua nya adalah teman ku.

kami kembali ke kamar dan mas dani pun pamit pergi, tinggallah kami ber 3 di kamar

"bian. beneran keputusan lo ini, nanti nyesel enggak? atau jangan-jangan entar malah balik lagi seperti yang udah-udah ". sindir ku sembari melirik bian yang terlihat sedih

" iya mak. gue janji sama lo gue enggak bakalan balik sama dia.gue cuma bilang kalau emang mau ketemu ya enggak apa-apa tapi status kita teman. lo lihat aja entar". ucapnya sambil menadahkan tangan mau bersalaman

" udah lah. lu jangan janji sama gue lu janji aja sama diri lo sendiri dulu, kalau emang iya ya Alhamdulillah lu bisa terlepas dari suami orang itu". ketus ku di tajam bian

" iya mak. makasii ". seraya memeluk ku dan kami pun berperlukan seperti teletabis

yah aku senang mudah-mudahan dengan keadaan ini bian bisa menemukan jodohnya karena biar bagaimana pun bian adalah teman ku walaupun dia pernah salah jalan tapi dia tetap teman baikku

waktu berjalan seperti yang di harapkan bian sudah mulai aktif dan tidak lagi sedih dia juga mendownload beberapa apliksi jodoh seperti saran ku dan dia juga mulai menikmati kesendirian nya walau kadang-kadang mas dani juga datang dan kumpul tapi seperti yang di harapkan bian terlihat biasa-biasan saja.

malam itu seperti biasa jika malam minggu mereka selalu nginap di kost ku sambil bersantai dan meminum amer. malam itu mas dani traktir kami dia membawa 4 bungkus amer yang sudah di racik dan kacang nya. tapi kali ini mas dani membiarkan bian minum banyak padahal dulu dia melarang bian minum amer, semua orang happy sambil minum amer dan bercanda ria hanya aku yang tidak minum karena memang aku tidak menyukai amer itu. aku hanya itu bersenang-senang saja.

tapi malam itu tidak seperti malam-malam biasanya bian dan mas dani terlihat mesra aku dan solboy saling berpandangan. karena situasi sudah mulai pada mabuk jadi aku fikir mungkin karena pengaruh minum saja.

esok hari nya aku terkejut karena ternyata mas dani nginep di kost.

"seingatku malam aku tidur duluan. karena ngantuk tapi mas dani sudah pulang. kok dia ada d sini satu selimut lagi sama bian". ucapku dalam hati

setelah semua nya bangun dan siap-siap berangkat kerja mas dani datang lagi dan membawakan sarapan buat kami. ya sudahlah makan dulu aja fikirku. setelah makan kami pun pergi kerja aku dan solboy pake motor solboy sementara bian di antaras dani. aku pemasaran ingin rasanya bertanya ada apa? apa mereka balikan lagi? tapi aku tahan aku mau lihat beberapa hari kedepan baru aku bertanya fikirku

ternyata benar setiap hari mereka bertemu dan seperti biasa kelakuan mereka juga tidak berubah seperti pacaran tapi pas aku tanya merek hanya temenan.

" lo balikan lagi sama mas dani? tanya ku curiga

" enggak mak. gue cuma temenan aja". jawabnya santai

" ah tapi masa pacaran mesra gitu sih.. iyuhhhhh". potong solboy menyela

" ya ampun. beneran kalo engga percaya tanya aja sama mas dani". katanya dengan cepat menyudahi perbicangan ini

aku dan solboy saling bertatapan heran tapi apapun yang terjadi toh yang ngejalanin si bian tapi aku sudah tidak respek lagi.

I DONT CARE

"nanti kalau lo curhat lagi gue kagak mau dengerin". ucapku dalam hati

seiring waktu berjalan mas dani lebih sering ke kost dan sering traktir kami makan dan minum pokonya sangat royal belum kalau makan siang dia selalu mengantarkan makanan ke kantor untuk bian belum lagi sering membawa beberapa hadiah kecil untuk bian. itu sangatlah mencurigakan tapi aku tidak memikirkan hal itu lagian itu bukan urusan ku.

pada malam itu seperti biasa jadwal bian nginep di kostan kami lagi asyik nonton film horor. lampu kami matikan hanya layar HP yang menyinari kegelapan di kamar melfri ketikan lagi tegang dan lagi serem-serem nya tiba-tiba

Dorrr.... Dorrr.. Dorrr

alhasil semua orang terkejut termasuk aku. ada yang beristiqfar ada juga yang berbahasa kotor

"astaghfirullah".

" ahh. kint...l, bangs...t, babi".

" brengsek kaget banget gue anjirrr".

berbagai macam kata keluar dari mulut kami dan yang paling mengesalkan ternyata yang dateng adalah mas dani, hmmmmmmm kaget bercampur kesal pun merasuki tubuhku

" mas dani apaan sih? kami lagi nonton. jadi kaget banget kan.huhuhu". kataku kesal

" ya ampun maaf fri. mas dani gak tau. sumpah? 👐 ucap mas dani menyesal

"ini ada amer sama kacang yuk minum biar enggak tegang". bujuk nya memperlihatkan barang bawaannya

ya dasar si solboy enggak tau malu langsung di embat aja tuh amer sama kacang

" dasar gak tau malu". ucap gue sinin

" biarin aja sih, IRI bilang cok". jawab nya sambil tertawa

" ih kagak nyadar lu lagi di tempat siapa? gue usir lo ya". ujar ku menunjuk solboy

" ih najisss.. bodo amat'. jawabnya santay gak ada otak

" Ihh ". ucapku menaikan bibir kanan ku ke atas sambil mencibir

begitulah kelakuan ku dan solboy 5 menit kemudian kita udah sapaan lagi dan seperti biasa, malam itu solboy banyak sekali minum dan tanpa sadar dia mabok

" aduh si bangsat ini pasti udah mabok. gue pasti yang susah kalau kayak gini". ucapku sambil memegang kepala, dan memang kata-kata ku bener sekarang solboy mulai pusing mual dan muntah, sudah mulai buka baju dan celana pokoknya kalau mabok kesadarannya di angka 3 derajat. ampun gue di tambah lagi aku juga heran sama bian katanya mereka udahan kok mesra banget tapi aku masa bodo ahh yang penting sekarang solboy aku guyur dulu biar sadar

pagi nya kami merasa sangat lelah aku pun lelah entah mengapa padahal minum hanya seteguk saja. aku ambil minum dan sebatang rokok dan aku diam sambil menikmati rokokku..

kreeek...

pintu terbuka aku sangat terkejut ternyata itu bian dan aku baru sadar kalau dia tidak ada pas aku bangun tadi. aku tidak banyak tanya aku hanya diam saat dia membeli sarapan dan mengajakku. mungkin bian juga merasa bahwa sikap ku berubah dalam bincang pagi itu dia berkata

" mak. lo kenapa marah? karena mas dani nginep dan sering ke sini? tanya nya seperti nyolot ?

" enggak". jawab ku ketus sembari melanjutkan mengisap rokokku

"mak. gue beneran gak ada hubungan apa-apa dengan mas dani kami hanya temenan". tiba-tiba bian mengucapkan hal yang aku tidak pertanyakan. aku melirik dia dengan heran dan aku menjawab

" mau lo ada hubungan atau tidak dengan mas dani gue gak masalah itu kan hak lo. dan lo enggak perlu juga ngejelasin". jawabku

" tapi lo jadi beda mak. gue....". bian tidak melanjutkan kata-katanya

" ya udahlah. semua terserah dari diri lo bian. tapi kalau ada apa-apa gue gak mau ikut campur ya". ucapku sembari senyum tipis tidak peduli

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!