Bab 20 Laura dan Status Barunya

Laura segera mendorong tubuh Johan untuk lepas, namun Johan sama sekali tidak bergeming di tempatnya dengan gaya cool nya.

"Mataku menjadi kotor melihat dalaman mu" sindir Johan terdengar ketus.

"Makanya jangan melihatku dengan mata mesum mu itu" kesal Laura yang ingin memukul kepala Johan.

"Kau sendiri yang menyuguhkan ku, jadi siapa yang salah hah!" ucap Johan lalu menatap tajam Laura dengan mata elangnya.

"Apa? jadi kau pikir aku yang salah? jelas-jelas kau yang mencari masalah denganku" bantah Laura yang tidak terima ucapan Johan.

Johan sudah tidak memegangi kedua tangan Laura.

Perdebatan mereka pun semakin sengit dan mulai bercabang-cabang tak ada habisnya. Baik Johan dan Laura mulai saling tunjuk menunjuk dengan suara meninggi tanpa ada yang mau mengalah sekalipun.

"Apa hah? kita selesaikan sekarang juga Mr gay" ucap Laura dengan suara meninggi sambil menunjukkan kepalan tangannya.

"Oke, tapi ingat! aku tidak mau disalahkan jika seorang wanita mati mengenaskan di dalam kamarku" kesal Johan dengan suara satu oktaf.

"Aku tidak takut weeekkk. Dasar Mr gay" ejek Laura sambil ancang-ancang di tempatnya.

"Dari tadi kau terus memanggil ku Mr gay! kau ingin membuktikan kejantananku hah!" ucap Johan tak main-main yang sudah terpancing ucapan Laura.

"Enak aja, iihhh amit-amit jabang bayi. Jangan mimpi! aku tidak sudi laki-laki seperti mu menggauliku" ejek Laura memasang wajah galak nya.

Johan menghela nafas panjang dengan raut wajah datarnya yang sedang diselimuti amarah mendengar ejekan Laura. Bahkan kepala tangannya pun bisa saja digunakan untuk mencekik leher Laura sekarang juga yang sudah mempertanyakan harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

"Aku laki-laki sejati patut membuktikannya kepada wanita yang super cerewet seperti dirimu. Ucapan mu akan aku buktikan sekarang juga" tegas Johan dengan tatapan dingin sambil melangkah mendekati Laura.

Mau tak mau Laura langsung bergerak mundur melihat gelagat Johan yang terus mendekatinya.

"Ma-mauu apa kau!" ucap Laura terbata-bata yang mencoba menghentikan Johan.

Johan tak menggubris ucapannya dan hanya terus mendekatinya dengan raut wajah yang sulit diartikan. Laura segera berbalik badan untuk berlari ke arah pintu, namun Johan langsung menarik tangannya membuat Laura terhentak kaget.

Bersamaan itu pula seluruh lampu penerang tiba-tiba padam. Laura dengan terpaksa meraba tangan Johan, lanjut meraba tubuh Johan lalu memeluknya dengan erat, pasalnya dirinya begitu fobia terhadap kegelapan.

Johan hanya mampu membeku di tempatnya merasakan tubuhnya di peluk oleh Laura. Tangan Johan sama sekali tidak bergerak membalas pelukan Laura.

"Semua ini karena ulah mu" lirih Laura yang masih saja menyalahkan Johan padahal jelas-jelas ia tengah memeluk laki-laki yang ia salahkan.

Johan lalu melingkarkan tangannya untuk membalas pelukan Laura. Tiba-tiba saja suasana canggung menyerang pikiran mereka.

Perasaan aneh pun tak luput dari pikiran mereka masing-masing dengan posisi tengah berpelukan erat dengan suasana gelap gulita.

"Apa kau sesak nafas?" tanya Johan.

"Tidak, bagaimana dengan dirimu?" tanya balik Laura dengan bibir bergetar yang masih panik.

"Sama seperti mu" jawab Johan yang betah memeluk Laura.

Akibat padamnya listrik, membuat perdebatan mereka terhenti, Laura dan Johan kembali akur. Tadinya mereka hampir saja saling cakar-cakaran yang sudah terprovokasi oleh perdebatan hebat mereka sendiri.

Dan sekarang mereka berakhir dengan suasana romantis persis sepasang kekasih yang saling berpelukan mesra.

"Aku sudah bosan menunggu lampu penerangan ini menyala. Jangan-jangan keluargamu belum bayar tagihan listrik di PLN, makanya pemadaman listrik nya berlangsung lama" oceh Laura tak jelas.

"Jangan sembarangan bicara" timpal Johan dan tidak ingin kembali terpancing dengan ucapan Laura.

"Aku mau ke kamar, aku sudah ngantuk nih.... hoaaamm...."

Laura mengatakannya sambil menguap tak jelas yang sudah diserang kantuk.

"Tunggu sebentar, aku akan mencari ponselku untuk kita jadikan senter" usul Johan.

"Ikut, aku takut sendirian kalau gelap gulita begini" ucap Laura manja yang masih memeluk Johan.

Johan lalu merangkul pundak Laura, bersamaan itu pula Laura melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuhnya ke samping bersebelahan dengan Johan dan tangannya masih saja sibuk memegangi lengan Johan.

Saat mulai melangkah bersama-sama, tiba-tiba salah satu dari mereka tak sengaja buang angin.

Puukkk......... pookjkk

"Kau buang angin? Huh bau apa ini? kau....dasar jorok" tanya Johan bertubi-tubi dengan kesalnya lalu segera menutup hidung nya.

"He he he....aku tidak tahan. Jika menyembunyikannya maka jadi penyakit" jawab Laura cengengesan dengan sok polosnya.

"Lagian bau nya masih wangi dan tidak terlalu menyengat bukan" ucap Laura yang berusaha menahan tawanya.

"Dasar jorok, kau itu wanita cacingan!" sindir Johan kesal.

"Maaf, aku tidak tahan" ucap Laura tersenyum tipis.

Akhirnya Johan menemukan ponselnya, sehingga mereka pun mendapatkan penerangan dari ponsel tersebut.

"Ayo, aku akan menemanimu ke bawah" ucap Johan dengan seringai licik diwajahnya.

"Aku takut sendirian di dalam kamar, bagaimana jika kau menemaniku sampai lampunya nyala" lirih Laura jika sampai di tinggal oleh Johan.

"Ya, aku akan usahakan" bohong Johan.

"Ayo" kekeh Johan yang sudah ingin menemani Laura ke kamarnya.

"Tunggu, aku tidak bisa berjalan dengan suasana gelap. Tolong gendong aku" ucap Laura terdengar manja sambil menggoyangkan tangan Johan.

Banyak banget mau nya nih orang. Kita lihat aja, aku akan mengerjaimu setelah ini. Batin Johan.

"Naiklah di punggung ku nona cerewet!" ketus Johan yang sudah membungkuk.

Laura dengan cepat naik di punggung Johan. Mata Johan membulat sempurna merasakan benda kenyal Laura. Dengan susah payah Johan menelan ludahnya dengan kasar menggendong Laura keluar kamar.

Saat akan menuruni anak tangga, tiba-tiba saja cahaya senter entah dari mana asalnya mengarah kepada mereka.

Dengan Cepat Johan bersembunyi di salah satu tiang rumah. Supaya tidak dipergoki oleh orang tersebut.

Laura hanya mampu diam berpegangan erat di leher Johan.

Saat semuanya aman, barulah Johan turun ke lantai satu menuju bangunan berpetak yang di khususkan untuk kamar pelayan.

Johan menyenggol lengan Laura untuk memintanya turun, namun Laura keburu tidur di punggungnya.

Dengan hati-hati Johan menurunkan Laura dari gendongannya, lalu membaringkannya di atas ranjang.

Tak lupa Johan menyelimuti tubuh Laura, kemudian bergegas pergi meninggalkan kamar Laura.

🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya......

Keluarga William sudah berkumpul di meja untuk sarapan bersama. Tampak Laura berdiri di belakang kursi nyonya Tias memakai seragam barunya yang akan membantu keperluan nyonya Tias.

Johan yang memakan sarapannya sesekali curi-curi pandang melihat ke arah Laura. Sedangkan Laura hanya menundukkan kepalanya yang sedang berpikir keras mengapa mama nya ingin membawanya pergi ke negara Z.

Bersambung......

Jangan lupa, like, love, komen dan vote ya teman-teman 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Fatma

Fatma

👍👍👍

2022-10-15

0

kim

kim

lanjut kk othor 😘

2022-09-25

0

kim

kim

pasangan somplak......wkwkkwk🤣🤣🤣

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Laura dan Status Barunya
2 Bab 2 Laura dan Status Barunya
3 Bab 3 Laura dan Status Barunya
4 Bab 4 Laura dan Status Barunya
5 Bab 5 Laura dan Status Barunya
6 Bab 6 Laura dan Status Barunya
7 Bab 7 Laura dan Status Barunya
8 Bab 8 Laura dan Status Barunya
9 Bab 9 Laura dan Status Barunya
10 Bab 10 Laura dan Status Barunya
11 Bab 11 Laura dan Status Barunya
12 Bab 12 Laura dan Status Barunya
13 Bab 13 Laura dan Status Barunya
14 Bab 14 Laura dan Status Barunya
15 Bab 15 Laura dan Status Barunya
16 Bab 16 Laura dan Status Barunya
17 Bab 17 Laura dan Status Barunya
18 Bab 18 Laura dan Status Barunya
19 Bab 19 Laura dan Status Barunya
20 Bab 20 Laura dan Status Barunya
21 Bab 21 Laura dan Status Barunya
22 Bab 22 Laura dan Status Barunya
23 Bab 23 Laura dan Status Barunya
24 Bab 24 Laura dan Status Barunya
25 Bab 25 Laura dan Status Barunya
26 Bab 26 Laura dan Status Barunya
27 Bab 27 Laura dan Status Barunya
28 Bab 28 Laura dan Status Barunya
29 Bab 29 Laura dan Status Barunya
30 Bab 30 Laura dan Status Barunya
31 Bab 31 Laura dan Status Barunya
32 Bab 32 Laura dan Status Barunya
33 Bab 33 Laura dan Status Barunya
34 Bab 34 Laura dan Status Barunya
35 Bab 35 Laura dan Status Barunya
36 Bab 36 Laura dan Status Barunya
37 Bab 37 Laura dan Status Barunya
38 Bab 38 Laura dan Status Barunya
39 Bab 39 Laura dan Status Barunya
40 Bab 40 Laura dan Status Barunya
41 Bab 41 Laura dan Status Barunya
42 Bab 42 Laura dan Status Barunya
43 Bab 43 Laura dan Status Barunya
44 Bab 44 Laura dan Status Barunya
45 Bab 45 Laura dan Status Barunya
46 Bab 46 Laura dan Status Barunya
47 Bab 47 Laura dan Status Barunya
48 Bab 48 Laura dan Status Barunya
49 Bab 49 Laura dan Status Barunya
50 Pengumuman ( Promosi Novel Baru)
51 Bab 50 Laura dan Status Barunya
52 Bab 51 Laura dan Status Barunya
53 Bab 52 Laura dan Status Barunya
54 Bab 53 Laura dan Status Barunya
55 Bab 54 Laura dan Status Barunya
56 Bab 55 Laura dan Status Barunya
57 Bab 56 Laura dan Status Barunya
58 Bab 57 Laura dan Status Barunya
59 Bab 58 Laura dan Status Barunya
60 Bab 59 Laura dan Status Barunya
61 Bab 60 Laura dan Status Barunya
62 Bab 61 Laura dan Status Barunya
63 Bab 62 Laura dan Status Barunya
64 Bab 63 Laura dan Status Barunya
65 Bab 64 Laura dan Status Barunya
66 Bab 65 Laura dan Status Barunya
67 Bab 66 Laura dan Status Barunya
68 Bab 67 Laura dan Status Barunya
69 Bab 68 Laura dan Status Barunya
70 Bab 69 Laura dan Status Barunya
71 Bab 70 Laura dan Status Barunya
72 Bab 71 Laura dan Status Barunya
73 Bab 72 Laura dan Status Barunya
74 Bab 73 Laura dan Status Barunya
75 Bab 74 Laura dan Status Barunya
76 Bab 75 Laura dan Status Barunya
77 Bab 76 Laura dan Status Baru
78 Bab 77 Laura dan Status Baru
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Laura dan Status Barunya
2
Bab 2 Laura dan Status Barunya
3
Bab 3 Laura dan Status Barunya
4
Bab 4 Laura dan Status Barunya
5
Bab 5 Laura dan Status Barunya
6
Bab 6 Laura dan Status Barunya
7
Bab 7 Laura dan Status Barunya
8
Bab 8 Laura dan Status Barunya
9
Bab 9 Laura dan Status Barunya
10
Bab 10 Laura dan Status Barunya
11
Bab 11 Laura dan Status Barunya
12
Bab 12 Laura dan Status Barunya
13
Bab 13 Laura dan Status Barunya
14
Bab 14 Laura dan Status Barunya
15
Bab 15 Laura dan Status Barunya
16
Bab 16 Laura dan Status Barunya
17
Bab 17 Laura dan Status Barunya
18
Bab 18 Laura dan Status Barunya
19
Bab 19 Laura dan Status Barunya
20
Bab 20 Laura dan Status Barunya
21
Bab 21 Laura dan Status Barunya
22
Bab 22 Laura dan Status Barunya
23
Bab 23 Laura dan Status Barunya
24
Bab 24 Laura dan Status Barunya
25
Bab 25 Laura dan Status Barunya
26
Bab 26 Laura dan Status Barunya
27
Bab 27 Laura dan Status Barunya
28
Bab 28 Laura dan Status Barunya
29
Bab 29 Laura dan Status Barunya
30
Bab 30 Laura dan Status Barunya
31
Bab 31 Laura dan Status Barunya
32
Bab 32 Laura dan Status Barunya
33
Bab 33 Laura dan Status Barunya
34
Bab 34 Laura dan Status Barunya
35
Bab 35 Laura dan Status Barunya
36
Bab 36 Laura dan Status Barunya
37
Bab 37 Laura dan Status Barunya
38
Bab 38 Laura dan Status Barunya
39
Bab 39 Laura dan Status Barunya
40
Bab 40 Laura dan Status Barunya
41
Bab 41 Laura dan Status Barunya
42
Bab 42 Laura dan Status Barunya
43
Bab 43 Laura dan Status Barunya
44
Bab 44 Laura dan Status Barunya
45
Bab 45 Laura dan Status Barunya
46
Bab 46 Laura dan Status Barunya
47
Bab 47 Laura dan Status Barunya
48
Bab 48 Laura dan Status Barunya
49
Bab 49 Laura dan Status Barunya
50
Pengumuman ( Promosi Novel Baru)
51
Bab 50 Laura dan Status Barunya
52
Bab 51 Laura dan Status Barunya
53
Bab 52 Laura dan Status Barunya
54
Bab 53 Laura dan Status Barunya
55
Bab 54 Laura dan Status Barunya
56
Bab 55 Laura dan Status Barunya
57
Bab 56 Laura dan Status Barunya
58
Bab 57 Laura dan Status Barunya
59
Bab 58 Laura dan Status Barunya
60
Bab 59 Laura dan Status Barunya
61
Bab 60 Laura dan Status Barunya
62
Bab 61 Laura dan Status Barunya
63
Bab 62 Laura dan Status Barunya
64
Bab 63 Laura dan Status Barunya
65
Bab 64 Laura dan Status Barunya
66
Bab 65 Laura dan Status Barunya
67
Bab 66 Laura dan Status Barunya
68
Bab 67 Laura dan Status Barunya
69
Bab 68 Laura dan Status Barunya
70
Bab 69 Laura dan Status Barunya
71
Bab 70 Laura dan Status Barunya
72
Bab 71 Laura dan Status Barunya
73
Bab 72 Laura dan Status Barunya
74
Bab 73 Laura dan Status Barunya
75
Bab 74 Laura dan Status Barunya
76
Bab 75 Laura dan Status Barunya
77
Bab 76 Laura dan Status Baru
78
Bab 77 Laura dan Status Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!