Bab 5 Laura dan Status Barunya

Benar yang dikatakan oleh papa nya. Sepulang dari perusahaan papa nya. Tampak Ajiz kewalahan membawa dua box kandang besi yang berisi kesayangan-kesayangan Laura dan masih ada tiga box kandang besi yang masih berada di atas mobil pick up.

Laura yang masih berada di bassment apartemen nya segera menghampiri Ajiz. Ajiz salah satu pekerja di kediaman orang tuanya yang bertugas berkebun dan merawat peliharaan Laura.

"Hati-hati pak, kasihan cinta, sebentar lagi mau lahiran" ucap Laura dan langsung merebut kandang besi yang berisi peliharaan nya dengan embel-embel nama Cinta.

"Iya non, saya sudah menganggap mereka sebagai anak-anak saya" ucap pak Ajiz yang mengikuti langkah nona mudanya.

Hingga mereka tiba di unit apartemen Laura.

"Taruh di situ saja pak, biar saya yang mengurusnya" ucap Laura yang terlebih dahulu meletakkan kandang hewan peliharaannya di samping pintu apartemennya.

"Kalau begitu, saya mengambil yang lainnya non."

Laura hanya mengangguk sebagai jawabannya. Laura berjongkok mengamati hewan kesayangan. Tanpa dia sadari seseorang diam-diam mengamati gerak-gerik nya.

"Taruh sini lagi pak" ucap Laura yang melihat kedatangan pak Ajiz yang kewalahan membawa hewan peliharaan nya.

"Tinggal satu kandang lagi non" ucap pak Ajiz sambil menghela nafas panjang.

"Betul pak, Cinta, Jojo, Putih, Mei-me dan satu lagi Mail" ucap Laura yang belum melihat hewan yang satu itu.

Pak Ajiz segera melangkahkan kakinya untuk mengambil satu kandang lagi hewan peliharaan nona mudanya.

"Huh huh ini non, ini yang paling nakal diantara hewan kesayangan non Laura" ucap Pak Ajiz, dengan hati-hati meletakkan peliharaan nona mudanya di samping yang lainnya.

Berupa lima kucing imut dengan dua jenis yang berbeda, yakni kucing jenis Anggora dan Persia. Kucing jenis Anggora nya terdapat tiga ekor dengan warna bulu yang berbeda dan sangat halus dan lebat.

Mulai dari kucing anggora yang bernama Putih dengan bulu lebatnya yang warna putih. Dilanjut, kucing yang bernama Jojo dengan bulunya berwarna abu-abu dan kucing anggora berbulu coklat susu bernama Cinta.

Untuk kucing jenis Persia terdapat dua ekor yakni bernama Mail dan Mei-mei dengan bulu-bulu berwarna loreng layaknya macan tutul.

Tak main-main bandrol harga setiap kucingnya mencapai puluhan juta hingga ratusan juta. Ditambah perawatannya juga sangat mahal, karena kucing-kucing itu butuh asupan gizi, dan perawatan tubuh pedicure dan medicure dua kali seminggu demi kebersihan tubuhnya terjaga, terutama bulu-bulu indahnya.

Laura segera memasukkan kandang-kandang hewannya di dalam apartemennya. Seseorang yang sedari tadi memperhatikannya segera menghampirinya.

"Butuh bantuan" tawarnya. Senyuman manis tampak terpancar di wajah pria tampan itu.

"Ahh iya, kalau tak merepotkan" ucap Laura tersenyum sambil memegang kandang hewan nya.

Tanpa menunggu lama, pria tersebut ikut membantu Laura memasukkan kandang-kandang kuncinya di apartemen nya. Ajiz sedikit bernafas lega ada yang bantuin.

"Kamu pencinta kucing ?" ucap Pria itu yang seolah sedang mengulik kehidupan wanita yang baru dikenalnya.

"Hahaha iya, kamu malah bertanya lagi. Tidak lihat apa kucing-kucing ku banyak" ucap Laura tertawa renyah.

"Kamu sangat cantik kalau tertawa" ucap Pria itu yang kembali memberikan pujian kepada Laura.

"Kamu bisa aja" ucap Laura gemes.

Meong meong meong

Tiba-tiba kandang kucing berwarna biru yang berisi kucing Persia yang bernama Mail dan sedang dipegang oleh pria itu langsung mengamuk di dalam kandang nya melihat majikannya di gombal pria itu.

"Hei, kucing mu ganas juga" ucap Pria itu terkejut melihat amukan mail yang sudah tidak sabar keluar dari kandangnya untuk mencakar wajah pria itu.

"Mail, jangan cemburu sayang. Bunda lagi dibantuin sama om baik" ucap Laura sambil memasang wajah imutnya menatap kucing pemarahnya.

Seketika kucing yang bernama Mail menjadi tenang dan seolah mengerti ucapan Laura.

"Makasih ya, sudah bantuin aku" ucap Laura tersenyum yang senang bertemu dengan pria itu m

"Sama-sama, Oh iya kebetulan kita tetanggaan, kalau boleh tau nama kamu siapa?" ucap Pria itu yang langsung kepada intinya ingin mengenal lebih jauh wanita di hadapannya.

Laura tersenyum sambil mengusap keningnya yang berkeringat. "Laura, panggil saja Laura, namamu sendiri?" tanya balik Laura sambil memancarkan senyuman manisnya dengan deretan giginya yang rata

"Fero Husain, kamu bisa memanggil ku Fero " ucap Pria itu yang bernama Fero.

"Senang bertemu dengan mu Fero" ucap Laura sambil melambaikan tangannya yang seperti berkenalan dengan Fero.

"Ha ha ha...kamu gadis yang lucu plus cantik" ucap Fero diiringi gelak tawanya.

"Kamu juga sangat tampan loh" ucap Laura yang tak mau kalah memuji pria tersebut.

Laura bergegas ke pantry mengambil tiga gelas kristal dan sebotol minuman dingin lalu diletakkan di atas meja di hadapan Fero. Perlahan Laura menuangkan minuman dingin itu di tiga gelas tersebut.

"Ayo minum, pak Ajiz kemari gabung bersama kami" ucap Laura yang sedikit berteriak memanggil nama Pak Ajiz yang kebetulan budek kalau jarak jauh.

Laura segera meneguk minumannya. Hingga Fero langsung mematung di tempatnya dan terpesona melihat kecantikan Laura dengan keringat yang mulai bercucuran membasahi wajahnya hingga turun di leher jenjang nya.

"Cantik" ucapnya tak sadar.

"Ahh, Aku memang cantik" ucap Laura sambil mengedipkan sebelah matanya.

Fero langsung tersipu malu dan segera meminum minumannya. Sementara pak Ajiz memilih undur diri setelah selesai menghabiskan minuman nya.

Tinggallah Fero dan Laura bersama kucing-kucing peliharaan Laura. Tampak Laura mulai memberikan makanan untuk kucing nya dan malah mengacuhkan Fero yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Aku pergi dulu, kapan-kapan berkunjung ke apartemen ku" ucap Fero ramah.

"Hehehe iya, pasti aku akan menemuimu" ucap Laura yang tengah menggendong si putih.

Fero segera meninggalkan apartemen Laura. Tanpa sengaja, dia kembali di hadang dua ibu-ibu penguasa kompleks apartemen tersebut.

"Dari mana saja mas Fero?" ucap ibu-ibu itu ramah.

Fero hanya tersenyum menyapa mereka dan tak ingin terlibat obrolan panjang yang tak kunjung ada habisnya dengan ibu-ibu yang terkenal duo macan. Karena sama-sama galak dan tak ada lawannya.

Bersambung.....

Jangan lupa like, love komen dan vote ya 🤗

terima kasih 🙏😁😁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***